2. Fungsi Masjid di Zaman
Rasulullaah Muhammad SAW
Sumber : Manajemen Masjid Jogokariyan-Yogyakarta
3. • Sebagai pusat pendidikan, pengajaran,
dan pengembangan ilmu, khususnya Al
Islam
• Sebagai pusat peribadatan
• Pusat informasi masyarakat
• Tempat menerima tamu-tamu negara
• Ruang tunggu resmi tamu-tamu
Rasulullaah Muhammad SAW
4. • Pusat pengumpulan dan distribusi
zakat, infaq, dan shodaqoh
• Tempat mengatur kegiatan masyarakat
Islam
• Pusat pertolongan Ummat
• Rumah sakit di saat kritis
• Tempat menginap para musafir
• Tempat penyelesaian sengketa
• Dan lain-lain
7. PRINSIP DASAR YANG HARUS DILAKSANAKAN
DALAM MANAJEMEN MASJID
MELAYANI
JAMAAHNYA
MEMAHAMKAN
PERAN JAMAAH
DALAM
MANAJEMEN
MASJID
MENSOSIALI
SASIKAN
SEMUA
KEGIATAN
MASJID
PERTANGGUNG
JAWABAN
PENGELOLAAN
MANAJEMEN
MASJID
8. CONTOH :
BIAYA OPERASIONAL RUTIN SETIAP BULAN -----> SATU TAHUN
1 BULAN 1 TAHUN
Rp Rp
LISTRIK 350.000 4.200.000
AIR 100.000 1.200.000
PEMELIHARAAN & PERAWATAN 250.000 3.000.000
HONOR TENAGA KEBERSIHAN 500.000 6.000.000
BISYAROH KHOTIB JUMAT 2.000.000 24.000.000
BISYAROH USTAD PENGAJIAN RUTIN 2.400.000 28.800.000
KONSUMSI SUBUH 1.000.000 12.000.000
KONSUMSI JUMAT 500.000 6.000.000
7.100.000 85.200.000
PENGELUARAN PER PEKAN : 1.775.000
( Rp 85.200.000,- : 12 bulan : 4 pekan )
JUMLAH JAMAAH AKTIF / TETAP 200 JAMAAH
INFAQ TETAP DARI JAMAAH AKTIF PER PEKAN
( Rp 1.775.000,- : 200 JAMAAH ) 8.875
10. REVITALISASI 7 AKSI PROGRAM
MEMAKMURKAN MASJID
KH. Abdul Manan A. Ghani
Ketua PBNU Bidang Ta’mir Masjid dan Dakwah.
Sumber : KH.M.Sholeh Qosim, M.Si.,
Pedoman Praktis Manajemen & Pemberdayaan Ta’mir Masjid Nahdlatul ‘Ulama
15. Gerakan Ajakan dan Penyadaran Umat Islam yang belum
menjalankan Syariat Islam & Dakwah kepada Non
Muslim sebagai tempat bagi orang-orang yang ingin
kembali kepada ALLAH SWT.
5
17. Masjid sebagai tempat berdo’a untuk yang
masih hidup dan juga untuk mendo’akan
orang-orang yang telah wafat.
7
18.
19. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN menyatakan
bahwa penting dan manfaat dibuatnya Laporan Keuangan
untuk :
1. Informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk
Pengambilan Keputusan .
2. Evaluasi Usaha
3. Budgeting (Penganggaran) dan Controlling
(Pengawasan)
20. PSAK 45 Organisasi Nir Laba
Mengatur pelaporan organisasi nir laba
Pengaturan untuk pengakuan, penyajian dan
pengungkapan mengikuti standar yang lain.
Internasional IPSAS / International Public Sector
Accounting Standards.
21. Nir Laba – PSAK 45
Perbedaan cara organisasi memperoleh sumber daya
Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan
anggota dan penyumbang yang tidak mengharapkan imbalan
Ada organisasi yang mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan
kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa.
Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai kinerja
keuangan menyajikan terpisah aktiva terikat dan tidak terikat.
Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola
sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang
disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas.
22. Lingkup PSAK 45
Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang
memenuhi karakteristik :
Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika
entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
23. Tujuan Laporan keuangan
Tujuan utama menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas
nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya
bagi entitas nirlaba.
Tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan
keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan
sifat aktiva bersih.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya.
Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada
likuiditasnya.
Usaha jasa suatu organisasi.
24. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir
periode laporan
Laporan Aktivitas untuk suatu periode pelaporan
Laporan Arus Kas untuk suatu periode pelaporan
Catatan atas Laporan Keuangan.
28. ASSETS = AKTIVA
C U R R E N T A S S E T S ( C A ) = A K T I VA L A N C A R
F I XE D A S S E T S ( FA ) = A K T I VA T E TA P
O T H E R A S S E T S ( O A ) = A K T I VA L A I N - L A I N
LIABILITIES = KEWAJIBAN
C U R R E N T L I A B I L I T I E S = K E WA J I B A N L A N C A R
L O N G - T E R M L I A B I L I T I E S = K E WA J I B A N J A N G K A PA N J A N G
OWNERS’ FUNDS / EQUITY = MODAL
STRUKTUR NERACA
29. NERACA ---> Sumber dan Penggunaan Dana
Assets / Aktiva
Penggunaan Dana
Dimana --- Uang/Dana
Dibelanjakan
Rp 1.000.000.000
Kewajiban dan Modal
Sumber Dana
Dimana --- Uang/Dana
Berasal
Rp 1.000.000.000
30. NERACA
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY
Rp 450.000.000
31. NERACA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang Usaha
Investasi Jk Pendek
Persediaan
Uang Muka
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY
Rp 450.000.000
32. NERACA
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva Tetap
Investasi Jk Panjang
Intangible assets
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY
Rp 450.000.000
33. NERACA
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha
Hutang Biaya
Hutang Pajak
Hutang Bank 1 tahun
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY
Rp 450.000.000
34. NERACA
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Hutang Bank > 1 tahun
Obligasi
Rp 250.000.000
EQUITY
Rp 450.000.000
35. NERACA
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY
Modal Disetor
Laba Ditahan
Laba tahun berjalan
Rp 450.000.000
36. NERACA
(ORGANISASI NIR LABA)
AKTIVA LANCAR
Rp 400.000.000
AKTIVA TIDAK LANCAR
Rp 600.000.000
KEWAJIBAN LANCAR
Rp 300.000.000
KEWAJIBAN JK PANJANG
Rp 250.000.000
EQUITY (AKTIVA BERSIH)
Terikat Secara Permanen
Terikat Temporer
Tidak Terikat
Rp 450.000.000
37. TO TA L A K T I VA = A K T I VA L A N C A R + A K T I VA T I D A K L A N C A R
1.000.000.000 = 400.000.000 + 600.000.000
TO TA L A K T I VA = K E WA J I B A N L A N C A R + K E WA J I B A N J A N G K A
PA N J A N G + E Q U I T Y
1.000.000.000. = 300.000.000 + 250.000.000 + 450.000.000
PRINSIP BERIMBANG
NERACA
38. NERACA
Laporan Posisi Keuangan
Tujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset
neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada
waktu tertentu.
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain
untuk menilai:
kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan
likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
39. Informasi Likuiditas
menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo;
mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan
liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang;
mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat
jatuh temponya liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan
aset, pada catatan atas laporan keuangan.
40. Klasifikasi Aset Neto
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan
oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen
atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas
laporan keuangan.
41. Definisi
Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang
ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara
permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau
semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber
daya tersebut.
Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh
penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan
sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan
tertentu.
Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen
atau temporer.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
44. B/S
31 DEC 2017
B/S
31 DEC 2018
PROFIT / LOSS
Total Pendapatan
dikurangi
Total Biaya
dalam periode tertentu
45. B/S
31 DEC 2017
B/S
31 DEC 2018
AKTIVA BERSIH
Total Sumber Dana
(ZIS, Jariyah, Wakaf, Donasi,
Hasil Usaha Lainnya)
dikurangi
Total Biaya
dalam periode tertentu
46. SALES / REVENUE / PENDAPATAN
(-) COST OF SALES / BEBAN POKOK PENJUALAN
GROSS PROFIT / LABA KOTOR
(-) OPERATING EXPENSES
MARKETING AND GENERAL ADMINISTRATIVE EXP.
OPERATING INCOME / LABA USAHA / LABA OPERASI /
LABA SEBELUM BUNGA DAN PAJAK
(-) OTHER INCOME / OTHER EXPENSES
INTEREST
EARNING BEFORE TAX / LABA SEBELUM PAJAK
(-) TAX / PAJAK
EARNING AFTER TAX / LABA SETELAH PAJAK
(-) DIVIDENDS
RETAINED EARNING / LABA DITAHAN
Susunan Laporan Laba Rugi
47. S A L E S / R E V E N U E / P E N D A PATA N 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
( - ) C O S T O F S A L E S / B E B A N P O K O K P E N J U A L A N 4 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
G R O S S P R O F I T / L A B A K O T O R 5 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
( - ) O P E R AT I N G E X P E N S E S
M A R K E T I N G A N D G E N E R A L A D M I N I S T R AT I V E E X P. 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
O P E R AT I N G I N C O M E / L A B A U S A H A / L A B A O P E R A S I /
L A B A S E B E L U M B U N G A D A N PA J A K 3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
( - ) O T H E R I N C O M E / O T H E R E X P E N S E S
I N T E R E S T 3 5 . 0 0 0 . 0 0 0
E A R N I N G B E F O R E TA X / L A B A S E B E L U M PA J A K 3 1 5 . 0 0 0 . 0 0 0
( - ) TA X / PA J A K 7 8 . 7 5 0 . 0 0 0
E A R N I N G A F T E R TA X / L A B A S E T E L A H PA J A K 2 3 6 . 2 5 0 . 0 0 0
( - ) D I V I D E N D S 3 5 . 4 5 0 . 0 0 0
R E TA I N E D E A R N I N G / L A B A D I TA H A N 2 0 0 . 8 0 0 . 0 0 0
Susunan Laporan Laba Rugi
48. P E N D A PATA N ( Z I S , J A R I YA H , D O N A S I , D L L ) 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
( - ) B E B A N O P E R A S I O N A L :
L I S T R I K 1 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
A I R 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
H O N O R T E N A G A K E B E R S I H A N 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
B I S YA R O H K H O T I B J U M AT 1 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
B I S YA R O H U S TA D P E N G A J I A N 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
T O TA L B E B A N O P E R A S I O N A L 6 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0
( + ) P E N D A PATA N U S A H A L A I N N YA 3 5 . 0 0 0 . 0 0 0
S U R P L U S ( D E F I S I T ) TA H U N B E R J A L A N 3 8 5 . 0 0 0 . 0 0 0
Susunan Laporan Aktivitas
49. Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai :
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih,
hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa,
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu
para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk:
mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa,
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
50. LABA RUGI
Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada
aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu
periode.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban
secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK
ETAP.
51. Klasifikasi
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan
menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan.
Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam
periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang
disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset
neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
52. Informasi Pemberian Jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan
informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti
menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban
menurut sifatnya.
Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan
barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau
anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba.
Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang
dilaksanakan melalui berbagai program utama.
54. SUATU PERUSAHAAN (ORGANISASI) HARUS
MENGATUR PENGGUNAAN KAS DENGAN BAIK.
PERUSAHAAN (ORGANISASI) TIDAK DAPAT
BEROPERASI TATKALA LIKUIDITASNYA TIDAK BAIK,
DAN INI MENUNJUKKAN SUATU KEADAAN
KEUANGAN YANG SERIUS UNTUK DIATASI.
IRONISNYA, DALAM SUATU PERUSAHAAN DI TAHUN
BERJALAN, BISA MENUAI LABA (PROFITS) TETAPI
LIKUIDITASNYA JELEK.
LIKUIDITAS PERUSAHAAN
(ORGANISASI)
55. OPERATING CASH FLOW
Sales / Pendapatan
Beban Produksi
Beban Operasional
Beban Tenaga Kerja
Dan lain-lain
Hutang
Usaha
Piutang
Usaha
CASH
Fasilitas Pinjaman Jk Pendek
56. OPERATING CASH FLOW
Sales / Pendapatan
Beban Produksi
Beban Operasional
Beban Tenaga Kerja
Dan lain-lain
Hutang
Usaha
Piutang
Usaha
CASH
Fasilitas Pinjaman Jk Pendek
Depreciation
Profit
57. Hubungan antara Profit, Penyusutan dan Cash flow
Mesin 100.000
Penjualan 30.000
Biaya :
Produksi 4.000
Gaji 15.000
Perawatan 3.000
Penyusutan 5.000
Total Biaya 27.000
Profit 3.000
Aktiva Kwjban/Equity
Modal 100.000
Mesin 95.000
Aktiva Kwjban/Equity
Kas 8.000 Modal 100.000
Profit 3.000
Profit : 3.000
Penyusutan : 5.000
Neraca Awal
Transaksi Laba Rugi
Neraca Akhir
103.000 103.000
58. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan
tambahan berikut ini:
Aktivitas pendanaan:
penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk
jangka panjang.
penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).
bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
59. YAYASAN MASJID “RAHMATAN LIL ‘ALAMIIN"
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
NERACA ( POSISI KEUANGAN )
( dalam ribuan Rupiah ) 2018 2017
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 146,587 109,563
Aset Lancar Lainnya 16,340 11,293
Jumlah Aset Lancar 162,927 120,856
Aset Tidak Lancar 1,952,406 1,959,826
Jumlah Aset 2,115,333 2,080,682
Kewajiban
Hutang Usaha 3,396 162
Beban Yang Masih Harus Dibayar 6,738 14,273
Pendapatan Diterima Dimuka 23,071 26,568
Kewajiban Jangka Pendek Lainnya 9,377 8,963
Jumlah Kewajiban 42,582 49,966
Ekuitas 2,072,751 2,030,716
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2,115,333 2,080,682
CONTOH
60. YAYASAN MASJID “RAHMATAN LIL ‘ALAMIIN"
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
LAPORAN AKTIVITAS
( dalam ribuan Rupiah ) 2018 2017
Pendapatan
Pendapatan ZIS, Jariyah, Wakaf, Donasi 638,263 479,250
Pendapatan Usaha Lainnya 361,021 344,042
Jumlah Pendapatan 999,284 823,292
Beban
Beban Layanan 651,355 504,339
Beban Umum dan Administrasi 304,897 305,482
Beban Lainnya 998 -
Jumlah Beban 957,250 809,821
Surplus (Defisit) sebelum Pos Keuntungan (Kerugian) 42,034 13,471
Keuntungan (Kerugian) - -
Surplus (Defisit) sebelum Pos Luar Biasa 42,034 13,471
Pos-pos Luar Biasa - -
Surplus (Defisit) Tahun Berjalan Bersih 42,034 13,471
CONTOH
61. YAYASAN MASJID “RAHMATAN LIL ‘ALAMIIN"
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
LAPORAN ARUS KAS
( dalam ribuan Rupiah ) 2018 2017
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Masuk 1,048,121 871,160
Arus Kas Keluar (913,744) (679,144)
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 134,377 192,016
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil Penjualan Aset - -
Perolehan Aset (97,353) (195,295)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (97,353) (195,295)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus Masuk dari Ekuitas Awal, Donasi, Pinjaman - -
Penerimaan kembali Pokok Pinjaman - -
Arus Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman - -
Pemberian Pinjaman - -
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan - -
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas 37,024 (3,279)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 109,563 112,842
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 146,587 109,563
CONTOH