Mata kuliah ini membahas pengembangan pendidikan IPS di SD, meliputi perspektif dan tujuan pendidikan IPS, pengembangan kurikulum, perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran. Tujuannya adalah membantu mahasiswa menjadi guru IPS yang profesional dengan pengetahuan dan keterampilan memadai.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Dokumen tersebut membahas tentang profil kurikulum 2013 yang meliputi pengembangan guru, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, strategi peningkatan efektivitas pembelajaran, alasan pengembangan kurikulum, kesenjangan kurikulum saat ini dengan konsep ideal, standar kompetensi lulusan, kerangka pengembangan kurikulum, dan jadwal pengembangan serta implementasi kurikulum 2013."
Modul ini memberi panduan kepada guru tentang konsep Belajar Cara Belajar dan kemahiran yang perlu dikuasai oleh murid untuk belajar secara berkesan, termasuklah kemahiran mendengar, membaca, mencatat nota, dan mengingat. Guru perlu memainkan peranan untuk membolehkan murid mengenal pasti gaya pembelajaran masing-masing dan menetapkan matlamat belajar.
BAB 7 membahas konsep Penilaian Autentik yang menekankan pada penilaian kemampuan peserta didik melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Dokumen tersebut membahas tentang profil kurikulum 2013 yang meliputi pengembangan guru, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, strategi peningkatan efektivitas pembelajaran, alasan pengembangan kurikulum, kesenjangan kurikulum saat ini dengan konsep ideal, standar kompetensi lulusan, kerangka pengembangan kurikulum, dan jadwal pengembangan serta implementasi kurikulum 2013."
Modul ini memberi panduan kepada guru tentang konsep Belajar Cara Belajar dan kemahiran yang perlu dikuasai oleh murid untuk belajar secara berkesan, termasuklah kemahiran mendengar, membaca, mencatat nota, dan mengingat. Guru perlu memainkan peranan untuk membolehkan murid mengenal pasti gaya pembelajaran masing-masing dan menetapkan matlamat belajar.
BAB 7 membahas konsep Penilaian Autentik yang menekankan pada penilaian kemampuan peserta didik melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
Kurikulum Standard Prasekolah KebangsaanRaja Muein
Â
Dokumen ini membincangkan sejarah perkembangan kurikulum prasekolah di Malaysia sejak 1970-an hingga kini, termasuk rasional penyemakan semula Kurikulum Prasekolah Kebangsaan pada tahun 2008/2009. Ia juga menjelaskan perubahan-perubahan yang dilakukan dan matlamat serta objektif kurikulum baru ini. Kurikulum ini memberi tumpuan kepada pembangunan holistik kanak-kanak dan menekankan empat kemahiran
Pembelajaran IPS terpadu berfokus pada topik, potensi wilayah, dan permasalahan masyarakat untuk mengembangkan sikap peserta didik yang peka terhadap isu sosial dan mampu mengatasi masalah.
Panduan Pengajaran dan Pembelajaran Berasaskan Inkuiri ini memberikan ringkasan tentang pendekatan inkuiri dalam pendidikan, termasuk definisi, konsep umum, ciri-ciri, model, peranan guru dan murid, jenis-jenis inkuiri, pendekatan inkuiri, langkah pelaksanaan dan inkuiri dalam pelbagai mata pelajaran. Panduan ini bertujuan untuk membantu guru melaksanakan pengajaran dan pembelajaran berasaskan inkuiri.
Siti asmawati (kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru)siti asmawati
Â
Bab 1-7 membahas tentang kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru, mulai dari konsep dasar kurikulum, komponen-komponen kurikulum, konsep dan teori pembelajaran, peran guru dan proses pembelajaran. Ditekankan pentingnya berbagai strategi, metode, media dan sumber belajar guna mencapai tujuan pendidikan."
Modul ini membincangkan perancangan aktiviti pengajaran dan pembelajaran empat bidang kegiatan Pendidikan Seni Visual iaitu Menggambar, Membuat Corak dan Rekaan, Membentuk dan Membuat Binaan serta Mengenal Kraf Tradisional mengikut Tahap 1 dan 2. Ia juga membincangkan pengenalan bidang-bidang kegiatan, tema, alat dan bahan serta imaginasi dan ekspresi kanak-kanak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum 2013 berlandaskan perubahan paradigma pendidikan abad 21 dimana pembelajaran berfokus pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas siswa. Guru diharapkan menerapkan pendekatan saintifik dan membuat siswa aktif dalam menemukan pengetahuan daripada hanya menerima informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam mata pelajaran Sejarah KBSM. Ia menjelaskan definisi KBAT, tujuh elemen untuk melaksanakannya, dan contoh kemahiran KBAT yang terdapat dalam Huraian Sukatan Pelajaran Sejarah.
Pembelajaran abad 21 bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kecakapan digital. Metode pembelajaran abad 21 meliputi pembelajaran otentik, pembentukan model mental, dan pembelajaran multi-modal untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Nini Ibrahim01
Â
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Kurikulum 2013 membahas konsep rencana pembelajaran yang mencakup kompetensi, penilaian, dan pendampingan untuk setiap jenjang pendidikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu seperti berpusat pada siswa dan mengintegrasikan literasi serta berpikir tingkat tinggi. Unsur-unsur rencana pelaksanaan pembelaj
Teks tersebut membahas tentang konsep dan definisi kemahiran berfikir, serta hubungannya dengan pengajaran dan pembelajaran. Beberapa strategi pengajaran kemahiran berfikir dijelaskan seperti penggunaan taksonomi soalan, peta minda, organizer grafik, dan teknik de Bono CoRT 1. Kemahiran berfikir juga dikaitkan dengan kecerdasan emosi dan komunikasi ide melalui penyataan dakwaan dan hujah.
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...Siti Romlah
Â
Dokumen tersebut membahas latar belakang rendahnya kemampuan berpikir kreatif dan self-concept siswa dalam pembelajaran matematika. Masalah ini disebabkan oleh model pembelajaran konvensional yang dominan digunakan guru. Pendekatan problem posing diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan kedua kemampuan tersebut karena dapat melatih siswa menghasilkan ide baru dan berpikir secara mandiri.
Model pengajaran terdiri daripada lima komponen utama: analisis, rekabentuk, pembangunan, pelaksanaan dan penilaian. Komponen-komponen ini saling berhubung untuk memastikan proses pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan cekap dan berkesan.
Space Chimp Media is an integrated internet marketing agency and web services company based in Austin, Texas. It specializes in eCommerce, mobile application marketing, social media, and business development solutions. The company was founded in 2008 and takes pride in developing creative ideas and innovative solutions for its clients. It provides services including search marketing, PR outreach, mobile app development, web design, video production, branding, and advertising.
Kurikulum Standard Prasekolah KebangsaanRaja Muein
Â
Dokumen ini membincangkan sejarah perkembangan kurikulum prasekolah di Malaysia sejak 1970-an hingga kini, termasuk rasional penyemakan semula Kurikulum Prasekolah Kebangsaan pada tahun 2008/2009. Ia juga menjelaskan perubahan-perubahan yang dilakukan dan matlamat serta objektif kurikulum baru ini. Kurikulum ini memberi tumpuan kepada pembangunan holistik kanak-kanak dan menekankan empat kemahiran
Pembelajaran IPS terpadu berfokus pada topik, potensi wilayah, dan permasalahan masyarakat untuk mengembangkan sikap peserta didik yang peka terhadap isu sosial dan mampu mengatasi masalah.
Panduan Pengajaran dan Pembelajaran Berasaskan Inkuiri ini memberikan ringkasan tentang pendekatan inkuiri dalam pendidikan, termasuk definisi, konsep umum, ciri-ciri, model, peranan guru dan murid, jenis-jenis inkuiri, pendekatan inkuiri, langkah pelaksanaan dan inkuiri dalam pelbagai mata pelajaran. Panduan ini bertujuan untuk membantu guru melaksanakan pengajaran dan pembelajaran berasaskan inkuiri.
Siti asmawati (kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru)siti asmawati
Â
Bab 1-7 membahas tentang kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru, mulai dari konsep dasar kurikulum, komponen-komponen kurikulum, konsep dan teori pembelajaran, peran guru dan proses pembelajaran. Ditekankan pentingnya berbagai strategi, metode, media dan sumber belajar guna mencapai tujuan pendidikan."
Modul ini membincangkan perancangan aktiviti pengajaran dan pembelajaran empat bidang kegiatan Pendidikan Seni Visual iaitu Menggambar, Membuat Corak dan Rekaan, Membentuk dan Membuat Binaan serta Mengenal Kraf Tradisional mengikut Tahap 1 dan 2. Ia juga membincangkan pengenalan bidang-bidang kegiatan, tema, alat dan bahan serta imaginasi dan ekspresi kanak-kanak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum 2013 berlandaskan perubahan paradigma pendidikan abad 21 dimana pembelajaran berfokus pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas siswa. Guru diharapkan menerapkan pendekatan saintifik dan membuat siswa aktif dalam menemukan pengetahuan daripada hanya menerima informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam mata pelajaran Sejarah KBSM. Ia menjelaskan definisi KBAT, tujuh elemen untuk melaksanakannya, dan contoh kemahiran KBAT yang terdapat dalam Huraian Sukatan Pelajaran Sejarah.
Pembelajaran abad 21 bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kecakapan digital. Metode pembelajaran abad 21 meliputi pembelajaran otentik, pembentukan model mental, dan pembelajaran multi-modal untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Nini Ibrahim01
Â
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Kurikulum 2013 membahas konsep rencana pembelajaran yang mencakup kompetensi, penilaian, dan pendampingan untuk setiap jenjang pendidikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu seperti berpusat pada siswa dan mengintegrasikan literasi serta berpikir tingkat tinggi. Unsur-unsur rencana pelaksanaan pembelaj
Teks tersebut membahas tentang konsep dan definisi kemahiran berfikir, serta hubungannya dengan pengajaran dan pembelajaran. Beberapa strategi pengajaran kemahiran berfikir dijelaskan seperti penggunaan taksonomi soalan, peta minda, organizer grafik, dan teknik de Bono CoRT 1. Kemahiran berfikir juga dikaitkan dengan kecerdasan emosi dan komunikasi ide melalui penyataan dakwaan dan hujah.
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...Siti Romlah
Â
Dokumen tersebut membahas latar belakang rendahnya kemampuan berpikir kreatif dan self-concept siswa dalam pembelajaran matematika. Masalah ini disebabkan oleh model pembelajaran konvensional yang dominan digunakan guru. Pendekatan problem posing diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan kedua kemampuan tersebut karena dapat melatih siswa menghasilkan ide baru dan berpikir secara mandiri.
Model pengajaran terdiri daripada lima komponen utama: analisis, rekabentuk, pembangunan, pelaksanaan dan penilaian. Komponen-komponen ini saling berhubung untuk memastikan proses pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan cekap dan berkesan.
Space Chimp Media is an integrated internet marketing agency and web services company based in Austin, Texas. It specializes in eCommerce, mobile application marketing, social media, and business development solutions. The company was founded in 2008 and takes pride in developing creative ideas and innovative solutions for its clients. It provides services including search marketing, PR outreach, mobile app development, web design, video production, branding, and advertising.
This social media plan outlines 3 phases to integrate social media into the YMCA of Orange County's website to better reach its target market. Phase 1 involves creating accounts on Facebook, LinkedIn, and Twitter to gain followers, network, and provide immediate customer benefits. Phase 2 analyzes each tool's effectiveness and implements Digg to create social awareness. Phase 3 focuses on individual marketing strategies, runs another analysis, and implements Foursquare and Facebook groups while reducing ineffective tools. The conclusion emphasizes that social media must be an ongoing process of evaluation and updating to remain current.
This document contains a 65 question trivial quiz covering topics ranging from pop culture to geography to science. The questions test knowledge in areas such as famous paintings and artists, world capitals, animals, the solar system, and more. The quiz includes multiple choice and fill-in-the-blank style questions.
Pepe is from Ireland and lives in Cerdanyola del Valles, Spain. He came to Spain in 2008 and lives in a big flat near the train station. Pepe's favorite food is pasta and drink is Fanta. He wakes up at 7 AM, has breakfast at 8 AM, lunch at 3 PM, and dinner at 10 PM. In his free time, Pepe exercises at the gym on Mondays and runs in the park on Tuesdays or spends time with friends listening to music.
This document discusses Holocaust Memorial Week and the persecution of homosexuals during the Holocaust. It asks the reader to reflect on those persecuted under the 'Pink Triangle' campaign, where homosexuals were forced to wear pink triangles in concentration camps. It then prompts the reader to consider what they know about the pink triangle symbol and why pink would have been a negative symbol for homosexuals during this time period. Finally, it provides options for activities, including writing a diary entry as a concentration camp prisoner or designing an original gay pride symbol featuring a pink triangle.
The document discusses laws and acts pertaining to special education in the United States, including the Individuals with Disabilities Education Act (IDEA) of 1975, Section 504 of the Rehabilitation Act, the Americans with Disabilities Act (ADA) of 1990, the No Child Left Behind Act of 2001, and the principle of "All Means All". It notes that IDEA gives children with disabilities the right to a free appropriate public education and protects their rights and those of their parents. The ADA and Section 504 prohibit disability discrimination in education and employment.
The document proposes a social media strategy for the Orange County YMCA to utilize platforms like Facebook, Twitter, YouTube, and WordPress to promote its programs, services, and fundraising efforts. It notes the YMCA currently lacks an online presence and recommends designating a social media strategist to implement these tools to reach more potential customers, especially teens and young adults, and to better interact with and retain current participants. Metrics like followers, views, and insights would allow the YMCA to track engagement and understand its audience. An integrated social media presence could help the organization embrace new technologies and reap major benefits.
I picked up some of my favourite Infographics on social media from www.happymarketer.com and put them up for you in this slideshare! Enjoy and do tell which one do you like the best!
Teks ini membahas sejarah perkembangan alat pengolah data dan komputer secara singkat, mulai dari alat manual, mekanik, mekanik elektronik, hingga komputer elektronik modern. Beberapa tokoh penting dalam sejarah perkembangan komputer dijelaskan seperti Charles Babbage, Herman Hollerith, dan John von Neumann.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
Jeffrey Fallang has over 20 years of experience as a professional trainer, working for the Department of Defense. He has trained over 2,600 medical staff on electronic health record software such as AHLTA and CHCS during various phases of implementation. For the past 10 years, he has worked on worldwide AHLTA projects, successfully developing, coordinating, and conducting training. He is experienced in various training methods and has received recognition and awards for his service.
This document provides an overview of news and events from York St John University between 2009-2011. It includes:
1) A summary of the author's volunteering experience in Haiti one year after the 2010 earthquake, where they helped establish psychosocial support programs for displaced people living in camps.
2) Updates on the university including the opening of new student housing, visits from notable guests, and new leadership appointments.
3) News from various departments and facilities regarding awards, events, and fundraising activities.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
Â
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Mata kuliah Psikologi Pendidikan membahas tentang aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa, teori-teori belajar, dan motivasi belajar. Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana siswa belajar dan berkembang secara kognitif, emosional, sosial, dan moral. Psikologi pendidikan juga membahas karakteristik individu siswa dan perbedaan antar individu yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pem
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran melalui tema sebagai pusat perhatian. Tema digunakan untuk menghubungkan indikator kompetensi dari berbagai mata pelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermakna.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema sebagai pusat perhatian untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan tentang peran tema, ciri-ciri, langkah penyusunan, model implementasi, dan kekuatan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema sebagai pusat perhatian untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan tentang peran tema, ciri-ciri, langkah penyusunan, model implementasi, dan kekuatan pembelajaran tematik.
Model pengembangan pembelajaran ktsp berbasis live skillSyaifuddin Sabda
Â
Model pengembangan kurikulum dan pembelajaran berorientasi life skill bertujuan untuk mengintegrasikan aspek-aspek kecakapan hidup ke dalam pembelajaran agar siswa dapat memecahkan masalah hidup secara mandiri. Hal ini dilakukan dengan merekayasa standar kompetensi, pengembangan silabus dan RPP, serta memilih model pembelajaran yang melibatkan pengalaman belajar nyata.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas standar proses pendidikan dasar dan menengah di Indonesia yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Â
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Â
ips SD.pdf
1. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS SD
PJJ S1-PGSD
Identitas Mata Kuliah
1. Mata Kuliah : Pengembangan Pendidikan IPS SD
2. Bobot / SKS : 3 sks
3. Kode : PJJ 3207
4. Semester : 3 (Tiga)
5. Dosen/ Penulis : Drs. Ridwan Effendi, M.Ed.
Dr.Sapriya, M.Ed.
Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd.MA
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap pendidikan IPS
sehingga para mahasiswa dapat menjadi guru IPS yang profesional dan berkepribadian yang baik. Selain itu, para mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan dan mempraktekkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif tersebut dalam konteks
pembelajaran di sekolah dasar sesuai kondisi lingkungan sekolah dan karaktersitik siswa usia sekolah dasar. Dalam
perkuliahan inipun diperkenalkan berbagai pengembangan konsep pendidikan IPS, seperti : perspektik dan tujuan
pendidikan IPS, pengembangan kurikulum, rencana pembelajaran, strategi pembelajaran , pemamfaatan sumber dan media,
serta evaluasi pembelajaran IPS. Pendekatan yang bersifat interdisipliner, multidimensional, dan tematik digunakan agar para
mahasiswa dapat memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi guru profesional. Untuk lebih menguasai wawasan
yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masalah-masalah aktual dalam perkuliahan ini
disajikan pula berbagai isu-isu sosial dan pendidkan global yang aktual .
2. Standar Kompetensi
Memahami konsep, keterampilan, nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS dan mampu menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran.
NO KOMPETENSI DASAR POKOK-POKOK MATERI
1 Memahami Perspektif  IPS sebagai pendidikan pewarisan nilai kemasyarakatan. I
dan tujuan Pendidikan  IPS sebagai ilmu-ilmu social
IPS  IPS sebagai Reflective Inquiry.
 IPS sebagai pengembangan pribadi siswa
 IPS sebagai proses pembuatan keputusan dan tindakan yang
rasional
 Tujuan kognitif, Afektif, dan psikomotor IPS
2 Memahami Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS
Pengembangan  Pengertian Kurikulum
Kurikulum Pendidikan  Dimensi Kurikulum Dalam Pendidikan IPS
IPS  Teori Pengembangan Kurikulum
 Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS
 Analisa Situasi Internal dan Eksternal
 Analisa Disiplin Ilmu Dalam Pendidikan IPS
 Pendekatan Kurikulum
 Perkembangan Kurikulum IPS di Indonesia.

3 Mampu mengembangkan Pengembangan Materi Pembelajaran IPS
3. Materi Pembelajaaan IPS  Teori Pengembangan Materi Pembelajaran
 Dimensi Pendidikan IPS
 Fakta, Konsep, Generalisasi, Teori
 Pengoganisasian Materi Pembelajaran
4 Memahami perencanaan
pembelajaran Pendidikan Perencanaan pembelajaran Pendidikan IPS
IPS • Perencanaan Pengajaran IPS
• Ranah dan Tingkatannya
• Unit Pelajaran
• Rencana Program Pengajaran (RPP)
• Unit Tematik
5 Mampu mengaplikasikan Strategi Pembelajaran Kognitif
Strategi pembelajaran  Ceramah (Direct Teaching)
Kognitif Dalam IPS  Inquiry dan Reflective Thinking
 Cooperative Learning
 Student Teams achievement Division (STAD)
 Teams, Games, tournament (TGT)
 Jigsaw
 Group Investigation
 Learning Together
 Permainan (Games)
 Sejarah Lisan (Oral History)
6 Mengaplikasikan Strategi Strategi Pembelajaran Nilai
Pembelajaran Nilai dan  Teori Perolehan Nilai
4. Ketrampilan Sosial  Pentingnya Pendidikan Nilai dalam IPS
 Pendekatan langsung dan Tidak Langsung dalam Pendidikan
Nilai
 Pendidikan Karakter
 Klarifikasi Nilai
 Analisis Nilai
 Perkembangan Moral Kognitif
Strategi Pembelajaran Keterampilan Sosial
 Keterampilan Sosial yang dikembangkan
 Pembelajaran Keterampilan Berfikir
 Pembelajaran Keterampilan Peta dan Globe
 Pembelajaran Waktu dan Kronologi
 Pengembangan Keterampilan Kelompok

7 Memahami Sumber Pembelajaran IPS
Pengembangan Sumber  Memilih Buku Teks
dan Media Dalam  Memilih Buku Referensi
Pembelajaran IPS  Memilih Bahan Audiovisual
 Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Media Pembelajaran IPS
8 Mampu mengintegrasikan Pendidikan Multikultural
Pendidikan Multikultural • Pentingnya Pendidikan Multikultural
dan Pendidikan Global • Karakteristik Pendidikan Multikultural
5. Dalam IPS • Model-model Pendidikan Multikultural
• Integrasi Pendidikan Multikultural dalam IPS
Pendidikan Global
• Pentingnya Pendidikan Global
• Karakteristik Pendidikan Global
• Model-model Pendidikan Global
• Integrasi Pendidikan Global dalam IPS
9 Memiliki kemampuan  Pengertian Penilaian dan Evaluasi
menilai kemajuan hasil  Penilaian Hasil Relajar
belajar siswa dalam  Prinsip Penilaian
pengajaran IPS  Teknik Penilaian
 Rambu-Rambu Penilain Kelompok Mata Pelajaran IPTEK
 Standar Penilaian
 Dasar Pemilihan Teknik
 Prosedur Penilaian
 Pengolahan dan penafsiran Hasil Penilaian
 Pengolahan Hasil Penilaian Mata Pelajaran IPS
 Penentuan Kelulusan untuk Kelompok Mata Pelajaran IPS

6. RINCIAN MATERI
Perspektif dan Tujuan Pendidikan IPS
• Kedudukan pengajaran IPS begitu unik karena harus mempersiapkan dan mendidik anak didik untuk hidup dan
memahami dunianya, dimana kualitas personal dan kualitas sosial seseorang akan menjadi hal yang sangat vital.
Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah karena hal-hal
sebagai berikut:
1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
2. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan "dunianya".
3. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah, geographi,
dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
• Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996) merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam
IPS. Ketiga tradisi utama tersebut ialah:
1. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
2. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.
3. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).
7. • Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987) merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS . Kelima
perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
Kelima perspektif tersebut ialah:
1. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
2. IPS diajarkan sebagai Pendidikan ilmu-ilmu sosial.
3. IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry).
4. IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
5. IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan yang rasional.
• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan keidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
• Tujuan pendidikan IPS di tingkat Sekolah Dasar (SD) ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
dasar siswa yang berguna untuk kehidupan sehari harinya. IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik
untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia
(global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS
memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku
8. yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai
bagian dari masyarakat global yang interdependen.
• Siswa membutuhkan pengetahuan tentang hal-hal dunia luar yang luas dan juga tentang dunia lingkungannya yang
sempit. Siswa perlu memahami hal-hal berkaitan dengan individunya, lingkungannya, masa lalu, masa kini, dan masa
datang. Kesadaran akan pentingnya hubungan antara bahan IPS (social studies content), ketrampilan, dan konteks
pembelajaran (learning contexs) dapat membatu kita untuk mengembangkan suatu IPS yang kuat kadar inquiri sosialnya.
• Ketrampilan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan IPS mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data
2. Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita
3. Ketrampilan menyusun pengetahuan baru
4. Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok.
• Dalam hubungannya dengan nilai dalam pendidikan IPS, seorang guru harus mendorong anak untuk aktif bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Guru perlu memotivasi anak untuk memiliki sikap yang baik. Sangatah
penting bagi seorang guru mendorong anak untuk memiliki sikap yang baik, karena dengan menciptakan pengalaman-
pengalaman di dalam kelas siswa diharapkan akan melakukan perbuatan yang baik dalam kegidupan sehari-harinya.
9. Pengembangan Kurikulum IPS
Ada sejumlah pengertian kurikulum menurut para ahli. Namun, pada umumnya kurikulum terkait dengan
pengalaman yang harus dikuasai dan rencana serta target yang perlu dicapai. Pengertian kurikulum lebih mudah dipahami,
lebih lengkap dan lebih jelas ketika dirumuskan dalam konteks tertentu. Menurut UU No.20/2003 tentang Sisdiknas
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedikitnya ada tiga model kurikulum yang sudah banyak dikenal cara teoritis dan praktis. Tiga model
pengembangan kurikulum tersebut meliputi model tujuan (objectives model) dari Tyler (1949); model interaksi (interaction
model) yang dikembangkan oleh Hilda Taba (1962) dan Cohen (1974); dan model proses (process model) yang dikembangkan
oleh Laurie Brady (1990).
Secara embrionik kurikuler PIPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia pernah dimuat dalam
Kurikulum tahun 1947, Kurikulum berpusat mata pelajaran terurai tahun 1952, Kurikulum tahun 1964, dan Kurikulum 1968.
Baru dalam Kurikulum tahun 1975, Kurikulum 1984, dan Kurikulum tahun 1994, PIPS telah menjadi salah satu mata pelajaran
yang berdiri sendiri pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang disesuaikan dengan karakteristik/kebutuhan peserta
didik.
Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka
tidak ada lagi kurikulum yang bersifat terpusat (kurikulum nasional). Menurut PP tersebut, penyusunan kurikulum menjadi
10. kewenangan satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Pemerintah Pusat yang menugaskan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) hanya memiliki
kewenangan menyusun standar nasional termasuk dalam membuat Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang mulai tahun 2006 diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tentang
Standar Isi (SI) dan Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Disahkannya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menimbulkan
dampak yang cukup signifikan terhadap perubahan sistem kurikulum di Indonesia. Salah satu implikasi dari ketentuan
undang-undang tersebut adalah lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa lingkup standar nasional
meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5)
standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaaan; (7) standar pembiayaan; (8) standar penilaian pendidikan.
Dalam standar isi dikemukakan pula bahwa mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan
tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.
Dalam standar kompetensi lulusan dikemukakan bahwa kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
11. menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Bahan kajian ilmu pengetahuan
sosial, antara lain, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2) Beragam dan terpadu; (3) Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) Menyeluruh dan
berkesinambungan; (6) Belajar sepanjang hayat; (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan; (2)
Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; (3) Sistem Sosial dan Budaya; dan (4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
Program Pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi sebagai berikut: (1)
Dimensi pengetahuan (Knowledge); (2) Dimensi keterampilan (Skills); (3) Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes); dan (4)
Dimensi tindakan (Action).
Dimensi pengetahuan (Knowledge) mencakup: (1) Fakta; (2) Konsep; dan (3) Generalisasi. Fakta adalah data yang
spesifik tentang peristiwa, objek, orang, dan hal-hal yang terjadi (peristiwa). Konsep merupakan kata-kata atau frase yang
mengelompok, berkategori, dan memberi arti terhadap kelompok fakta yang berkaitan. Konsep merujuk pada suatu hal atau
unsur kolektif yang diberi label.
12. Dimensi keterampilan (Skills) mencakup keterampilan meneliti, berpikir, partisipasi sosial, dan berkomunikasi.
Dimensi Nilai dan Sikap (Values and Attitudes) terdiri atas nilai substansif dan nilai prosedural. Nilai substantif adalah
keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan
informasi semata. Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi,
kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain. Dimensi Tindakan (Action) merupakan dimensi
PIPS yang penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif.
Pengembangan Materi Pembelajaaan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu
integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai
tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang
dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan
pendidikan.
IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang
bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional bahkan cross-disiplinary.
Ada tiga sumber yang dapat diidentifikasi dalam mengorganisasikan sumber IPS, yakni: (1) “informal content” yang
dapat ditemukan dalam kegiatan masyarakat tempat para siswa berada; (2) the formal disciplines meliputi geografi penduduk,
sejarah, ilmu politik, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, jurisprudensi, filsafat dan etika serta bahasa; (3) the
13. responses of pupils ialah tanggapan-tanggapan siswa baik yang berasal dari “informal content” (events) maupun dari “formal
disciplines” (studies).
Ada dua unsur yang menjadi fokus materi pembelajaran IPS yang penting untuk jenjang SD/MI, yakni fakta
(peristiwa, kasus aktual) dan konsep baik yang konkrit maupun abstrak. Fakta merupakan abstraksi dari kenyataan yang
diamati yang sifatnya terbatas dan dapat diuji kebenarannya secara empiris. Sedangkan konsep merupakan abstraksi, suatu
konstruksi logis yang terbentuk dari kesan, tanggapan dan pengalaman-pengalaman kompleks. Fakta menekankan pada
kekhususan, maka konsep memiliki ciri-ciri umum (common characteristics) yang sudah tentu pengertian konsep lebih luas
daripada fakta.
Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan persiapan yang berbeda-beda, tidak ada satu persiapan yang bisa
digunakan untuk segala situasi, setiap topik dan setiap kompetensi yang akan dicapai memerlukan persiapan yang berbeda-
beda.
Menurut Kindsvatter et.al (1996) menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut : “straight-forward, systematic, and logical”.
Perencanaan pengajaran IPS diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media,
penggunaan pendekatan dan metode, dan penilaian pengajaran IPS dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksana-
kan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
14. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Seorang guru harus menentukan ranah (domain) dan tingkatanya (level) mana yang harus dicapai siswa. Setiap
ranah merefleksikan seperangkat kepercayaan dan asumsi mengenai bagaimana siswa belajar dan berperilaku. Setiap ranah
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari mulai tingkatan yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Antara goals dan objectives ditulis dalam tiga tingkatan yang berbeda, yaitu :
a. tujuan mata pelajaran ( subject goals)
b. tujuan unit pelajaran (unit objectives), dan
c. tujuan instruksional (instructional ojbjectives)
Tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar dari kelas satu sampai kelas enam dirumuskan dalam sejumlah
kompetensi yang harus dikuasai. Tujuan tersebut, diajabarkan dalam Standar kompetensi lulusan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang meliputi:
1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga.
15. 2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama diantara
keduanya.
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
4. Mengenai sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajemukan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi.
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di
Indonesia.
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
7. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
8. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam.
9. Memahami peranan Indonesia di era global.
Perencanaan Pembelajaran IPS
Perencanaan pembelajaran bisa dibuat dalam bentuk Unit pelajaran atau satuan pelajaran. Model Satuan Pelajaran
adalah bagian dari persiapan pembelajaran dalam unit yang terkecil.
Rencana pembelajaran mengandung tiga komponen yaitu: (1) tujuan pengajaran; (2) materi pelajaran/bahan
ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar; dan (3) evaluasi keberhasilan.
16. Sedangkan unsur-unsur dalam rencana pengajaran meliputi: (1) apa yang akan diajarkan; (2) bagaimana
mengajarkannya; sert a (3 ) bagaiman a me ngev aluas i h as il be lajar nya .
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 sebuah perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Tidak ada format baku dalam penyusunan persiapan m e n g a j a r . O l e h k a r e n a i t u g u r u d i h a r a p k a n
dapat m e n g e m b an g k a n f o r ma t - f o r m at b ar u . T i d a k pe r l u a d a keseragaman format, karena pada
hakikatnya silabus dan rencana pengajaran adalah 'program' guru mengajar. Namun secara umum terdapat dua
model persiapan mengajar yang pada umumnya digunakan oleh para guru dalam membuat rencana program pengajaran,
yaitu model ROPES dan model Satuan Pelajaran.
Perencanaan pengajaran merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan. Oleh karena itulah proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki beberapa
keuntungan yang sangat bermanfaat bagi guru.
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran
bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
17. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Strategi Pembelajaran Kognitif IPS
Pengetahuan (mengingat) adalah perilaku kognitif yang paling sederhana. Penggunaan istilah-istilah dalam pelajaran
IPS memang tidak dapat dihindari, bahkan dapat dikatakan pelajaran IPS kaya dengan istilah, oleh karena itu istilah-istilah
dalam IPS harus siap dipanggil kembali dari memori siswa. Untuk mempermudah memori tersebut mudah dipanggil kembali
maka pembelajarannya harus ada keterkaitan dengan dunia anak. Cara yang bisa dilakukan ialah dengan mnemonic,
membuat web, graphic organizer, dan jalinan sebab akibat.
Untuk melatih tingkat kognitif yang levelnya lebih tinggi dapat digunakan pembelajaran dengan inquiry. Pembelajaran
dengan inquiry adalah pengajaran yang membantu siswa untuk menguji pertanyaan-pertanyaan, issu-issu, atau masalah
yang dihadapi siswa dan sekaligus menjadi perhatian guru. Inquiry dapat dilakukan dengan cara: percobaan (experiment),
studi kepustakaan (library research), wawancara (interview), dan penelitian produk (product investigation).
Pembelajaran cooperative learning merupakan model pembelajaran dimana secara teknik menggunakan asas kerjasama
dalam sebuah kelompok belajar . Teknik pembelajaran ini diterapkan dalam kelas dimana siswa dalam satu kelas dibagi
18. kedalam kelompok kecil terdiri 4-6 orang atau lebih saling berpasangan untuk bertukar pendapat serta saling membantu satu
sama lain dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik di antaranya adalah : a) Siswa bekerja di dalam suatu kelompok
untuk belajar materi akademis. b) Setiap anggota diatur terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda ( seperti
rendah,sedang dan tinggi ) serta memiliki rasa saling ketergantungan satu sama lain. c) Siswa aktif berinteraksi satu sama
lain,berkomunikasi,berdiskusi,berdebat atau saling menilai pengetahuan dan pemahaman satu sama lain secara kerjasama. d)
Siswa dilatih untuk bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. e) Siswa dituntut dapat memilki keterampilan
berkomunikasi, seperti menyampaikan pendapat / berargumen.
Model pembelajaran yang dibahas di atas menyangkut model Jigsaw, Team Games Tournament (TGT), dan Student
Teams Assignment Division (STAD).
Salah satu prinsip kegiatan pembelajaran harus joyful learning. Prinsip joyful ini tidak hanya ada dalam pembelajaran
lewat games saja, tetapi semua kegiatan pembelajaran anak SD harus memiliki muatan menyenangkan buat anak.
Pembelajaran dengan permainan berbeda dengan simulasi, walaupun kedua-duanya sama-sama menyenangkan buat anak.
Nilai merupakan sesuatu yang dipandang berharga atau berguna, bersifat abstrak, dan dijadikan sebagai standar
berperilaku.
19. Strategi Pembelajaran Nilai dan Ketrampilan Sosial
Teori sosiobiologi menyatakan bahwa banyak perilaku prososial didasarkan pada nilai-nilai moral pada dasarnya
berakar pada warisan genetik manusia. Teori psikoanalisa meyakini bahwa anak-anak memperoleh nilai atau moralitas secara
langsung dari orang tua mereka dan bertindak sesuai dengan petunjuk moral untuk menghindari perasaan bersalah yang
menghukum. Teori belajar social menyatakan bahwa anak-anak memperoleh perilaku bernilai atau bermoral melalui contoh
(modeling) dan penguatan (reinforcement). Teori belajar sosial dan juga teori psikoanalisa merujuk terutama pada transmisi
(pewarisan) moral, norma, dan nilai dari masyarakat kepada seorang anak. Teori perkembangan meyakini bahwa individu
berkembang untuk bermoral melalui konstruksi atau pembentukan makna moral, bukan sekedar secara sederhana
menginternalisasi aturan dan harapan yang telah ada.Teori ini memandang perolehan nilai dari sudut pandang
konstruktivisme yang lebih menekankan pada peran individu dalam memperoleh nilai atau moral
Menurut Lickona tujuan pendidikan di sekolah bukan hanya mendorong peserta didik untuk menjadi cerdas, tetapi
juga mendorong mereka menjadi pribadi-pribadi yang baik. Sementara itu, Beck juga menyataan bahwa pendidikan nilai di
sekolah mempunyai beberapa unsur positif. Para ahli IPS sepakat bahwa bahwa IPS mesti membantu siswa mengembangkan
pengetahuan, pengertian, keterampilan, dan nilai yang esensial bagi warga negara dalam suatu bangsa yang demokratis.
Mereka sepakat bahwa nilai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari IPS.
20. Dalam kurikulum standar untuk social studies (NCSS, 1994), pentingnya nilai ini dinyatakan secara jelas. Standar
tersebut menyatakan bahwa proses belajar mengajar IPS memiliki kekuatan (powerful) jika bermakna, terpadu, berbasis nilai,
menantang, dan aktif.
Benninga mengkalisifikasikan pendekatan dalam pendidikan nilai atau moral ke dalam pendekatan langsung (direct
approach) dan tidak langsung (indirect approach). Mengajarkan pendidikan nilai secara langsung berarti menekankan nilai atau
sifat-sifat karakter tertentu selama rentang waktu khusus atau mengintegrasikan nilai dan sifat-sifat karakter tersebut ke
keseluruhan kurikulum. Sementara itu, pendidikan nilai secara tidak langsung mendorong siswa untuk mendefinisikan atau
menentukan nilai mereka sendiri dan nilai orang lain dan membantu mereka mendefinisikan perspektif moral yang
mendukung nilai-nilai tersebut.
Jensen and Knight menyatakan bahwa pengajaran moral secara langsung melibatkan penyajian konsep melalui contoh
dan definisi, diskusi kelas dan bermain peran, atau dengan memberi hadiah kepada siswa terhadap perilaku yang sesuai.
Metode indoktrinasi dan inkulkasi (penanaman nilai) dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan langsung pada pendidikan
moral. Sementara itu, klarifikasi nilai (value clarification), pendidikan moral cognitive (cognitive moral education), dan inkuiri
nilai dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan tidak langsung pada pendidikan moral. Dalam praktek pendidikan nilai di
sekolah, kedua pendekatan pendidikan nilai di atas sebenarnya bisa dipadukan, dengan memaksimalkan kebaikan dan
meminimalkan kelemahannya masing-masing.
21. Keterampilan (skill) merupakan salah satu yang harus dikembangkan dalam mata pelajaran IPS. Keterampilan dalam
IPS antara lain meliputi: 1) keterampilan berfikir, 2) keterampilan peta dan globe, 3) keterampilan waktu dan kronologi, dan
4) keterampilan sosial.
James Bank mengemukakan beberapa macam keterampilan berfikir yang harus dikuasai siswa melalui pelajaran IPS
meliputi keterampilan: mendeskripsikan (describing), membuat kesimpulan (making inferences), menganalisis informasi,
konseptualisasi, generalisasi, dan mengambil keputusan.
Untuk membuat peta atau denah lingkungan sekolah guru sebaiknya mengajak siswa untuk memahami terlebih
dahulu konsep mata angin. Guru juga dapat mengajak siswa berjalan-jalan dan melakukan pengamatan di lingkungan
sekolahnya.
Di sekolah dasar kelas yang lebih tinggi siswa perlu dikenalkan dengan bola dunia atau globe. Beberapa konsep yang
perlu dikenalkan yang berkaitan dengan bola dunia atau globe antara lain arah mata angin, belahan bumi, garis lintang, garis
bujur, mengenalkan daratan dan lautan.
Salah satu tugas guru yang tidak kalah pentingnya adalah mencari dan menentukan sumber belajar. Dalam IPS,
mencari dan menentukan sumber belajar sangat penting sebab bahan ajarnya sangat dinamis sesuai dinamika dan
perkembangan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi, ipteks, dan bahkan hukum yang terjadi saat ini.
Masyarakat dan aktivitasnya merupakan sumber dan media utama dalam pembelajaran IPS, karena pembelajaran ini
bertitik tolak dari masyarakat dan berorientasi kepada masyarakat. Dalam menggunakan masyarakat dan perilaku
22. pemerintah sebagai media belajar, guru memerlukan informasi yang akurat dan memadai mengenai orang-orang, lembaga,
peristiwa, keadaan yang ada di dalam masyarakat. Dalam pemanfaatan ini terdapat tiga sarana: (a) tempat, orang, organisasi
yang dapat dijadikan sumber belajar atau untuk meningkatkan belajar termasuk sumber masyarakat, (b) kunjungan studi,
dan (c) nara sumber.
Sebagaimana program pembelajaran pada umumnya, pembelajaran IPS hendaklah memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan, memilih, dan menggunakan beragam jenis sumber belajar untuk pembelajaran IPS.
Media Pembelajaran IPS
Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para pengajar. Ia bukan tujuan sehingga kaidah proses
pembelajaran di kelas tetap berlaku. Pengajar juga perlu sadar bahwa tidak semua anak senang dengan peragaan media.
Anak-anak yang peka dan auditif mungkin tidak banyak memerlukannya tetapi anak yang bersifat visual akan banyak
meminta bantuan media untuk memperjelas pemahaman bahan yang disajikan.
Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran materi IPS diantaranya : (1) Hal-hal yang bersifat visual,
seperti bagan, matrik, gambar, flip chart, flannel, data dan lain-lain; (2) Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset; (3)
Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi, film, video, dan sebagainya; (4) Hal-hal yang bersifat
materil, seperti model-model, benda contoh dan lain-lain; (5) Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran, dan
lain-lain; (6) Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur; (7) Peristiwa atau ceritera kasus yang
mengandung dilema moral.
23. Pendidikan Multikultural dalam IPS
Pendidikan multikultural dapat diintegrasikan ke dalam IPS antara lain dengan cara: a) mengintegrasikannya ke dalam
kurikulum IPS, b) melalui pengembangan buku IPS, c) melalui penerapan proses belajar mengajar berbasis nilai, cooperative
learning, dan demokratis, d) diintegrasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler, e) melalui penataan lingkungan kelas dan
sekolah, dan f) melalui kebijakan sekolah yang mendukung.
Beberapa hal yang berkaitan dengan Pendidikan Global dalam IPS adalah sebagai berikut:
1. Gejala globalisasi menurut Lee F Anderson terlihat jelas dalam berbagai hal, meliputi: 1) evolusi sistem komunikasi dan
transportasi global, 2) menyatunya ekonomi lokal, regional dan nasional ke dalam ekonomi global yang luas, 3) interaksi
yang meningkat antara masyarakat menghasilkan budaya global,4) kemunculan sistem internasional yang luas yang
mengikis batas-batas tradisional antara politik dalam negeri dan internasional, 5) dampak yang meningkat dari kegiatan
manusia terhadap ekosistem bumi dan hambatan yang meningkat terhadap kegiatan manusia yang ditentukan oleh
keterbatasan sistem, 6) kesadaran global yang meluas yang meningkatkan kesadaran identitas kita sebagai anggota
spesies manusia.
2. National Council for the Social Studies (NCSS) mengemukakan bahwa pendidikan global merujuk pada upaya
menanamkan pada generasi muda suatu pandangan (perspektif) dunia yang menekankan saling keterkaitan antara
budaya, spesies manusia, dan bumi.
24. 3. Menurut Tye pendidikan global mempelajari tentang masalah-masalah global yang melintasi batas-batas suatu negara,
dan tentang saling keterkaitan sistem ekologi, budaya, ekonomi politik, dan teknologi.
4. Kehidupan global akan menuntut suatu perubahan dalam pendidikan bagi generasi muda. Pendidikan tersebut harus
memberikan bukan hanya pemahaman dan keterampilan untuk hidup secara efektif dalam masyarakat global saat ini,
tetapi juga kemampuan untuk menghadapi realitas masa depan dan menghargai realitas masa lalu.
5. Pendidikan global memiliki tujuan bagi bagi siswa maupun bagi para guru. Steven Lamy mengidentifikasi empat tujuan
intelektual bagi guru pendidikan global, yaitu: 1) perolehan pengetahuan dari perspektif yang beranekaragam, 2)
eksplorasi pandangan dunia, 3) pengembangan keterampilan analitis dan evaluatif, dan 4) strategi untuk partisipasi dan
keterlibatan.
6. Skeel mengemukakan tujuan atau hasil utama dari pendidikan global adalah siswa dapat mengembangkan kemampuan
mempersepsikan dunia sebagai suatu masyarakat manusia yang saling bergantung yang dibentuk oleh budaya-budaya
yang lebih banyak mempunyai kesamaan daripada perbedaannya.
7. Ha-hal atau materi yang dapat diberikan melalui pendidikan global menurut Merryfield antara lain meliputi: 1)
keyakinan dan nilai manusia, 2) sistem global, 3) isu dan masalah global, 4) sejarah global, 5) saling pengertian/interaksi
lintas budaya, 6) kesadaran akan pilihan manusia, 6) perkembangan keterampilan analisis dan evaluatif, dan strategi
untuk partisipasi dan keterlibatan.
25. 8. Engene H Wilson mengemukakan beberapa metode dalam mengajarkan pendidikan global melalui IPS, yakni meliputi:
pengajuan masalah dan pemecahan masalah, belajar dengan interaksi dan kerjasama (cooperative learning), kesadaran
perpsektif dan perspektif beragam, negosiasi dan mediasi.
Evaluasi
Penilaian mata pelajaran IPS adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik
dalam mata pelajaran IPS. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik
dan efektivitas proses pembelajaran IPS.
Fokus penilaian IPS adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi IPS yang ditentukan
dalam Permendiknas Nomor 22/2005 tentang Standar Isi (SI). Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai
berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat
satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana
tertera dalam Permendiknas Nomor 23/2006.
Instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur aspek kognitif berupa tes-tulis kognitif (paper and pencil
test) guna mengungkap tingkat penguasaan peserta didik sebagai hasil belajar mata pelajaran IPS berdasarkan pada kisi-kisi
tes yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditetapkan
dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
26. Istilah “skala sikap” yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “attitude scale” merupakan salah satu alat
penilaian non tes dalam pembelajaran. Penilaian sikap sebagai salah satu jenis daftar pencatatan laporan diri hasil
pembelajaran di kelas sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan sikap peserta didik.
Banyak sikap peserta didik yang dapat dinilai, seperti sikap terhadap aktivitas belajar, buku pelajaran, ekstrakurikuler,
belajar di laboratorium, metode pelajaran tertentu atau terhadap pelajaran IPS itu sendiri. Informasi yang berkaitan dengan
sikap tentu diperoleh melalui pengamatan namun penilaian yang lebih lengkap dapat dilengkapi dengan laporan tentang
perasaan dan pendapat para peserta didik.
Model skala sikap yang banyak dikenal baik untuk kebutuhan penilaian pembelajaran maupun penelitian adalah skala
Likert (Likert Scale). Salah satu keunggulan jenis skala sikap ini sehingga banyak digunakan secara luas karena metode ini
dapat menilai sikap baik atau tidak baik melalui pernyataan yang diajukan kepada peserta didik untuk dijawab. Jawaban
yang disediakan meliputi pilihan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Observasi adalah pengamatan, yakni proses penilaian melalui pengamatan obyek tertentu dalam hal ini adalah peserta
didik selama proses pembelajaran IPS berdasarkan instrumen tertentu. Pengamatan dalam pembahasan ini merupakan salah
satu cara penilaian non tes untuk menilai aspek kemampuan peserta didik yang paling tepat karena tidak dapat dilakukan
dengan penilaian tes.
27. Untuk menghasilkan pedoman observasi yang memadai, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
mengembangkan kisi-kisi observasi. Kisi-kisi observasi yang dimaksud adalah berupa panduan yang bertujuan untuk
membuat butir observasi.
Model kisi-kisi non tes untuk observasi dalam bentuk format yang meliputi aspek dimensi, indikator, dan nomor butir
perilaku untuk tiap aspek kompetensi.