SlideShare a Scribd company logo
INTERAKSI TUMBUHAN DENGAN
MIKROBA (BAKTERI)
OLEH:
ROBIN GINTING

HEPPI NIWER SINAGA
DWI TIKA AFRIANI
MARLINA

PENDIDIKAN BIOLOGI A-1/PPS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENDAHULUAN




Tanaman kedelai tergolong sub family Papilionoideae,
family Leguminosae. Kebanyakan spesies tanaman dalam
sub family Papilionoideae berbintil akar.
Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar yang
terbentuk akibat infeksi bakteri pengikat nitrogen yang
bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja
sama ini memungkinkan tersedianya nitrogen bagi
tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya
ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa
ditemukan berkelompok.
Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup itu adalah:
 Simbiosis
 Netralisme
 Antibiosis
 Predatorisme, dan
 Kompetitif.

HUBUNGAN
ANTARA
BAKTERI
Rhizobium sp
DENGAN
AKAR
TANAMAN

SIMBIOSIS MUTUALISME

Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen
dari udara yang kemudian dimanfaatkan
oleh tanaman kacang tanah, sedangkan
bakteri terlindungi dan mendapatkan air
dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang
tanah.
KARATERIKSTIK BAKTERI RHIZOBIUM SP
Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya
akar dan bios yang berarti hidup
 Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk
batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkulasi,
merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam
tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume,
bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung
membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman
legume saja
 Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujungujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri
Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose.
 Rhizobium cocok hidup pada suhu kamar dan pH 7,0 –
7,2

INTERAKSI RHIZOBIUM SP DENGAN
TANAMAN LEGUMINOCEAE
KETERANGAN GAMBAR…






Flavonoid dilepas dari akar tanaman
leguminosa kemudian membentuk molekul
lipochitooligosaccharide
Molekul
sinyal
tumbuhan
itu
akan
mengaktifkan msuatu protein yang mengatur
gen, yang menghidupkan dan mengaktifkan
suatu kelompok gen bakteri yang disebut nod,
kependekan dari gen nodulasi
Kemudian, bulu akar membentuk struktur
lir-benang yang disebut benang infeksi, yang
terdiri dari membran plasma lurus dan
memanjang dari sel yang terserang,
bersamaan dengan pembentukan selulosa
di sebelah dalam membran ini










Tiap bakteri yang membesar dan tak bergerak disebut
bakteroid. Sel bintil akar lazimnya mengandung beberapa ribu
bakteroid.
Bakteroid menyebabkan sel korteks dalam dan sel
perisiklus membelah.
Di
luar
ruang peribakteroid, di sitoplasma tumbuhan,
terdapat protein yang dinamakan leghemoglobin.
Leghemoglobyn adalah suatu protein yang mengandung besi,
seperti hemoglobin sel darah manusia, berkaitan secara
reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang
kedelai disebabkan oleh leghemoglobyn.
Adanya bakteri menyebabkan rambut akar menggulung yang
dirangsang oleh IAA. Sejalan dengan masuknya bekteri akar
membentuk benang infeksi yang di dalamnya ada bakteri
bintil. Benang infeksi terus berkembang sampai di kortek dan
mengadakan percabangan. Percabangan ini menyebabkan
jaringan kortek membesar yang dapat dilihat sebagai bintil
TAHAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR
Umur Bintil (Hari)

Tahap Nodulasi

0

Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis

1-2

Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan
memasuki korteks

3-4

Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium
bintil

5

Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang

7-9
12-18

23

Bintil mulai Nampak
Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan
bakteroid merah muda, multi terjadi fiksasi N

Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N

28-37

Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut

50-60

Pelapukan bintil
TIPE BINTIL AKAR :


Globus



Peanut



Semi Globus

Ciri: berbentuk bulat, gampang
lepas dari akar
Ciri: berbentuk agak bulat,
letaknya terbenam
Ciri: bentuknya tidak beraturan,
permukaannya ada yang
kasar dan licin.

Memanjang
 Koral


“Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang
tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur seperti
tanah jenis PMK”

(Idonkelor.blogspot.com/2009/08/bakteri-rhizobium-pada-legum.html.)
Bakteri berdasarkan gunanya dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Bakteri efektif
2. Bakteri Tidak Efektif

Ciri Tampak Bintil Akar yang efektif

Bintil akar yang dibelah melintang akan
memperlihatkan warna merah muda hingga
kecoklatan di bagian tengahnya.
PERLU DI PERHATIKAN …
tidak
semua
hubungan
antara
tanaman
leguminosae dengan bakteri Rhizobium berjalan
dengan
serasi,tapi
apabila
hubungannya
berjalan serasi maka akan menghasilkan bintil
akar yang sangat efektif dalam fiksasi
N2,bintil akar yang efektif umumnya dapat
memenuhi kurang lebih dua pertiga dari
kebutuhan nitrogen tanaman,bahkan pada
tanaman kedelai dapat memenuhi hingga 74%
kebutuhan nitrogen tanaman.
MEKANISME PENAMBATAN NITROGEN
BINTIL AKAR

OLEH

BAKTERI

Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan
enzim nitrogenase, dimana enzim ini akan menghambat
gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas
amoniak. Gen yang mengatur proses penambatan ini
adalah gen nif (Singkatan nitrogen – fixation). Gen –
gen nif ini berbentuk suatu rantai , tidak terpencar
kedalam sejumlah DNA yang sangat besar yang
menyusun
kromosom
bakteri,
tetapi
semuanya
terkelompok dalam suatu daerah. Hal ini memudahkan
untuk memotong bagian untaian DNA yang sesuai dari
kromoson Rhizobium dan menyisipkanya ke dalam
mikroorganisme lain
(Prentis, 1984)
REAKSI: N2+8H+8E+16ATP=2NH3+H2+16ADP+16PI

Reaksi ini hanya dilakukan oleh bakteri prokariot,
menggunakan suatu kompleks enzim nitrogenase.
Enzim ini mengandung 2 molekul nutrien yaitu molekul
protein besi dan 1 molekul protein molibden besi.
Reaksi ini berlangsung ketika molekul N2 terikat pada
kompleks enzim nitrogenase. Protein Fe mula-mula
direduksi oleh elektron yang diberikan oleh
ferredoksin. Kemudian Fe reduksi mengikat ATP dan
mereduksi protein molibden besi yang memberikan
elektron pada N2 sehingga menghasilkan NH=NH. Pada
dua daur berikutnya prosesi ini ( masing-masing
membutuhkan elektron yang disumbangkan oleh
ferredoksin) NH=NH direduksi menjadi H2N-NH2 dan
selanjutnya direduksi menjadi NH3 tergantung pada
jenis mikrobanya, ferredoksin reduksi yang memasok
elektron untuk proses ini diperoleh melalui
fotosintesis, respirasi atau fermentasi.
FAKTOR-FAKTOR











YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN BAKTERI
BINTIL AKAR:

Sumber makanan (BO dan perakaran).
Untuk bertahan sebelum menginfeksi tanaman.
Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir).
Terutama yang antagonis, karena dapat menghalangi infeksi.
Lingkungan.
Mempengaruhi kegiatan fotosintesis untuk menyediakan
kebutuhan energi bakteri (cahaya, luas daun, CO2,
pembentukan biji/ fase generatif)
Ph
Yang dikehendaki netral – agak basa.
Suhu.
Yang disukai 20-28ºC, masing-masing jenis isolat berbeda
tanggapnya terhadap suhu.
Ketersediaan air dan hara untuk fotosintesis.
Karena
fotosintat
yang
dihasilkan
tanaman
dimanfaatkan oleh bakteri.
 Senyawa racun.
Yang berasal dari herbisida, fungisida di tanah tidak
disukai bakteri bintil, dapat berpengaruh terhadap
keberadaan bakteri, salinitas.
 Ketersediaan nutrisi.
Seperti N yang bisa menghambat bintil; P untuk suplai
energi; Mo untuk kerja nitrogenase, Fe dan Co untuk
laghemoglobin dan transfer elektron.
 Kesesuian genetik antara bakteri dengan tanaman
(untuk keperluan infeksi).

KEUNTUNGAN







MEMANFAATKAN BAKTERI RHIZOBIUM

:

Tidak mempunyai bahaya atau efek sampingan
Efisiensi penggunaan yang dapat ditingkatkan
sehingga bahaya pencemaran lingkungan dapat
dihindar
Harganya yang relatif murah
Teknologinya yang sederhana dapat dilakukan
dilaboratorium yang sederhana


Keberadaan bakteri bintil akar dapat diuji daya infeksi
bakterirhizobium pada akar serta keefektivan kerja bakteri
dalam bintil akar terhadap tanaman melalui uji infektivitas
dan uji efektivitas.
Indikator infektif atau tidaknya suatu bakteri bintil
akar dilihat dari jumlah dan berat bintil.
Indikator efektivitas bakteri bintil akar berdasarkan
berat tanaman dan warna hijau daunnya.



Untuk melakukan uji ini diperlukan koloni bakteri rhizobium
yang besar.
Terdapat 2 cara dalam menularkan bakteri:
1. Lewat biji
2. Lewat tanah
(En. Wikipedia.org/wiki/Rhizobia )
PENELITIAN YANG RELEVAN
2006, Uji Tanah Pasir Pantai Dicampur Lempung
Dengan Pemberian Pupuk Guano Dan Inokulasi
Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kedelai (Bargumono)
 2010, jurnal tentang kajian biokomplek trico-g dan
inokulasi rhizobium pada hasil tanaman kedelai
(glycine max (l.) merrill (Jumini dan Rita Hayati)
 Dalam jurnal (Jumini, 2010) Menurut Yutono (1985),
kehidupan bakteri rhizobium sangat tergantung pada
lingkungan tanah terutama suhu, pH, unsur hara dan
senya kimia tertentu
 2001, jurnal pertanian tentang Efektivitas nodulasi
Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh
ditanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi
tambahan (Usman Kris Joko Suharjo)







September, 2012, jurnal penelitian hutan tanaman
tentang Karateristik Morfologi dan pembentukan
Bintil akar pada cemara udang. (Winastuti Dwi
Atmamto)
April, 2012, jurnal tentang pengaruh pemberian
legin, pupuk NPK dan urea pada tanah gambut
terhadap kandungan N, P total pucuk dan bintil akar
tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) (Achmad
Mudliadi)
Oktober, 2005, jurnal tentang Analisis filogenetik
Rhizobia yang diisolasi dari Aeschynomene spp. (Evi
Triana)

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
UNESA
 
Sitokinesis
SitokinesisSitokinesis
Sitokinesis
Sofi Afwani
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
Anita Friska Sihombing
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
enggalfauzia
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
Alvadoc
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Janex Shikamaru
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Sitokinesis
SitokinesisSitokinesis
Sitokinesis
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
PPT VIRUS
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pda
 

Viewers also liked

Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
PERIE ANUGRAHA WIGUNA
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
muhammadirfhan
 
Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
Sinergi Inspiration
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Ibnu Hakim
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
Rubby Putra
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
Mohd Sariman Shafee
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringannandaputri
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishawsadovantageseminar
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Sakran
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
雄介 荒川
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
iMOBDEV Technologies Pvt. Ltd.
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
IndiaMART InterMESH Limited
 
Detection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionDetection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' Emotion
Beverly Park Woolf
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
foskfs
 
Presentazione italplant rotosollevatore 2
Presentazione italplant   rotosollevatore 2Presentazione italplant   rotosollevatore 2
Presentazione italplant rotosollevatore 2Colorit srl
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenal
joanalopez
 

Viewers also liked (20)

Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 
Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringan
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
Detection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionDetection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' Emotion
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
 
Presentazione italplant rotosollevatore 2
Presentazione italplant   rotosollevatore 2Presentazione italplant   rotosollevatore 2
Presentazione italplant rotosollevatore 2
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenal
 

Similar to Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)

Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelaiPeranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Astri
 
Nitrogen di udara
Nitrogen di udaraNitrogen di udara
Nitrogen di udara
Annisa Rizqi Yasmine Full
 
Biokim 2.
Biokim 2.Biokim 2.
Biokim 2.
noelvicky24
 
Bakteri
BakteriBakteri
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Tidar University
 
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxVIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
FadliRealme
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
 
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanOrganisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Adinda Raistiani Mawaddah
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMKBakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMK
Tri Margaria
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
Septian Muna Barakati
 
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
yogawira
 
Monera 3
Monera 3Monera 3
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Efri Yadi
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
HILDEGARDIS NAI ULU
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
Yusuf Ahmad
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgen
juwitavalen
 

Similar to Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri) (20)

Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelaiPeranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
 
Nitrogen di udara
Nitrogen di udaraNitrogen di udara
Nitrogen di udara
 
Biokim 2.
Biokim 2.Biokim 2.
Biokim 2.
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxVIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanOrganisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMKBakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMK
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Monera 3
Monera 3Monera 3
Monera 3
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgen
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)

  • 1. INTERAKSI TUMBUHAN DENGAN MIKROBA (BAKTERI) OLEH: ROBIN GINTING HEPPI NIWER SINAGA DWI TIKA AFRIANI MARLINA PENDIDIKAN BIOLOGI A-1/PPS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
  • 2. PENDAHULUAN   Tanaman kedelai tergolong sub family Papilionoideae, family Leguminosae. Kebanyakan spesies tanaman dalam sub family Papilionoideae berbintil akar. Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar yang terbentuk akibat infeksi bakteri pengikat nitrogen yang bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja sama ini memungkinkan tersedianya nitrogen bagi tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa ditemukan berkelompok.
  • 3. Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup itu adalah:  Simbiosis  Netralisme  Antibiosis  Predatorisme, dan  Kompetitif. HUBUNGAN ANTARA BAKTERI Rhizobium sp DENGAN AKAR TANAMAN SIMBIOSIS MUTUALISME Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kacang tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan air dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang tanah.
  • 4. KARATERIKSTIK BAKTERI RHIZOBIUM SP Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup  Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkulasi, merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja  Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujungujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose.  Rhizobium cocok hidup pada suhu kamar dan pH 7,0 – 7,2 
  • 5. INTERAKSI RHIZOBIUM SP DENGAN TANAMAN LEGUMINOCEAE
  • 6. KETERANGAN GAMBAR…    Flavonoid dilepas dari akar tanaman leguminosa kemudian membentuk molekul lipochitooligosaccharide Molekul sinyal tumbuhan itu akan mengaktifkan msuatu protein yang mengatur gen, yang menghidupkan dan mengaktifkan suatu kelompok gen bakteri yang disebut nod, kependekan dari gen nodulasi Kemudian, bulu akar membentuk struktur lir-benang yang disebut benang infeksi, yang terdiri dari membran plasma lurus dan memanjang dari sel yang terserang, bersamaan dengan pembentukan selulosa di sebelah dalam membran ini
  • 7.      Tiap bakteri yang membesar dan tak bergerak disebut bakteroid. Sel bintil akar lazimnya mengandung beberapa ribu bakteroid. Bakteroid menyebabkan sel korteks dalam dan sel perisiklus membelah. Di luar ruang peribakteroid, di sitoplasma tumbuhan, terdapat protein yang dinamakan leghemoglobin. Leghemoglobyn adalah suatu protein yang mengandung besi, seperti hemoglobin sel darah manusia, berkaitan secara reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang kedelai disebabkan oleh leghemoglobyn. Adanya bakteri menyebabkan rambut akar menggulung yang dirangsang oleh IAA. Sejalan dengan masuknya bekteri akar membentuk benang infeksi yang di dalamnya ada bakteri bintil. Benang infeksi terus berkembang sampai di kortek dan mengadakan percabangan. Percabangan ini menyebabkan jaringan kortek membesar yang dapat dilihat sebagai bintil
  • 8. TAHAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR Umur Bintil (Hari) Tahap Nodulasi 0 Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis 1-2 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki korteks 3-4 Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium bintil 5 Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang 7-9 12-18 23 Bintil mulai Nampak Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan bakteroid merah muda, multi terjadi fiksasi N Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N 28-37 Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut 50-60 Pelapukan bintil
  • 9. TIPE BINTIL AKAR :  Globus  Peanut  Semi Globus Ciri: berbentuk bulat, gampang lepas dari akar Ciri: berbentuk agak bulat, letaknya terbenam Ciri: bentuknya tidak beraturan, permukaannya ada yang kasar dan licin. Memanjang  Koral  “Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur seperti tanah jenis PMK” (Idonkelor.blogspot.com/2009/08/bakteri-rhizobium-pada-legum.html.)
  • 10. Bakteri berdasarkan gunanya dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Bakteri efektif 2. Bakteri Tidak Efektif Ciri Tampak Bintil Akar yang efektif Bintil akar yang dibelah melintang akan memperlihatkan warna merah muda hingga kecoklatan di bagian tengahnya.
  • 11. PERLU DI PERHATIKAN … tidak semua hubungan antara tanaman leguminosae dengan bakteri Rhizobium berjalan dengan serasi,tapi apabila hubungannya berjalan serasi maka akan menghasilkan bintil akar yang sangat efektif dalam fiksasi N2,bintil akar yang efektif umumnya dapat memenuhi kurang lebih dua pertiga dari kebutuhan nitrogen tanaman,bahkan pada tanaman kedelai dapat memenuhi hingga 74% kebutuhan nitrogen tanaman.
  • 12. MEKANISME PENAMBATAN NITROGEN BINTIL AKAR OLEH BAKTERI Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase, dimana enzim ini akan menghambat gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak. Gen yang mengatur proses penambatan ini adalah gen nif (Singkatan nitrogen – fixation). Gen – gen nif ini berbentuk suatu rantai , tidak terpencar kedalam sejumlah DNA yang sangat besar yang menyusun kromosom bakteri, tetapi semuanya terkelompok dalam suatu daerah. Hal ini memudahkan untuk memotong bagian untaian DNA yang sesuai dari kromoson Rhizobium dan menyisipkanya ke dalam mikroorganisme lain (Prentis, 1984)
  • 13. REAKSI: N2+8H+8E+16ATP=2NH3+H2+16ADP+16PI Reaksi ini hanya dilakukan oleh bakteri prokariot, menggunakan suatu kompleks enzim nitrogenase. Enzim ini mengandung 2 molekul nutrien yaitu molekul protein besi dan 1 molekul protein molibden besi. Reaksi ini berlangsung ketika molekul N2 terikat pada kompleks enzim nitrogenase. Protein Fe mula-mula direduksi oleh elektron yang diberikan oleh ferredoksin. Kemudian Fe reduksi mengikat ATP dan mereduksi protein molibden besi yang memberikan elektron pada N2 sehingga menghasilkan NH=NH. Pada dua daur berikutnya prosesi ini ( masing-masing membutuhkan elektron yang disumbangkan oleh ferredoksin) NH=NH direduksi menjadi H2N-NH2 dan selanjutnya direduksi menjadi NH3 tergantung pada jenis mikrobanya, ferredoksin reduksi yang memasok elektron untuk proses ini diperoleh melalui fotosintesis, respirasi atau fermentasi.
  • 14. FAKTOR-FAKTOR      YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN BAKTERI BINTIL AKAR: Sumber makanan (BO dan perakaran). Untuk bertahan sebelum menginfeksi tanaman. Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir). Terutama yang antagonis, karena dapat menghalangi infeksi. Lingkungan. Mempengaruhi kegiatan fotosintesis untuk menyediakan kebutuhan energi bakteri (cahaya, luas daun, CO2, pembentukan biji/ fase generatif) Ph Yang dikehendaki netral – agak basa. Suhu. Yang disukai 20-28ºC, masing-masing jenis isolat berbeda tanggapnya terhadap suhu.
  • 15. Ketersediaan air dan hara untuk fotosintesis. Karena fotosintat yang dihasilkan tanaman dimanfaatkan oleh bakteri.  Senyawa racun. Yang berasal dari herbisida, fungisida di tanah tidak disukai bakteri bintil, dapat berpengaruh terhadap keberadaan bakteri, salinitas.  Ketersediaan nutrisi. Seperti N yang bisa menghambat bintil; P untuk suplai energi; Mo untuk kerja nitrogenase, Fe dan Co untuk laghemoglobin dan transfer elektron.  Kesesuian genetik antara bakteri dengan tanaman (untuk keperluan infeksi). 
  • 16. KEUNTUNGAN     MEMANFAATKAN BAKTERI RHIZOBIUM : Tidak mempunyai bahaya atau efek sampingan Efisiensi penggunaan yang dapat ditingkatkan sehingga bahaya pencemaran lingkungan dapat dihindar Harganya yang relatif murah Teknologinya yang sederhana dapat dilakukan dilaboratorium yang sederhana
  • 17.  Keberadaan bakteri bintil akar dapat diuji daya infeksi bakterirhizobium pada akar serta keefektivan kerja bakteri dalam bintil akar terhadap tanaman melalui uji infektivitas dan uji efektivitas. Indikator infektif atau tidaknya suatu bakteri bintil akar dilihat dari jumlah dan berat bintil. Indikator efektivitas bakteri bintil akar berdasarkan berat tanaman dan warna hijau daunnya.  Untuk melakukan uji ini diperlukan koloni bakteri rhizobium yang besar. Terdapat 2 cara dalam menularkan bakteri: 1. Lewat biji 2. Lewat tanah (En. Wikipedia.org/wiki/Rhizobia )
  • 18. PENELITIAN YANG RELEVAN 2006, Uji Tanah Pasir Pantai Dicampur Lempung Dengan Pemberian Pupuk Guano Dan Inokulasi Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Bargumono)  2010, jurnal tentang kajian biokomplek trico-g dan inokulasi rhizobium pada hasil tanaman kedelai (glycine max (l.) merrill (Jumini dan Rita Hayati)  Dalam jurnal (Jumini, 2010) Menurut Yutono (1985), kehidupan bakteri rhizobium sangat tergantung pada lingkungan tanah terutama suhu, pH, unsur hara dan senya kimia tertentu  2001, jurnal pertanian tentang Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh ditanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan (Usman Kris Joko Suharjo) 
  • 19.    September, 2012, jurnal penelitian hutan tanaman tentang Karateristik Morfologi dan pembentukan Bintil akar pada cemara udang. (Winastuti Dwi Atmamto) April, 2012, jurnal tentang pengaruh pemberian legin, pupuk NPK dan urea pada tanah gambut terhadap kandungan N, P total pucuk dan bintil akar tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) (Achmad Mudliadi) Oktober, 2005, jurnal tentang Analisis filogenetik Rhizobia yang diisolasi dari Aeschynomene spp. (Evi Triana)