Sistem imun memiliki tiga fungsi utama yaitu pertahanan terhadap agen penginvasi, surveilans untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubuh sendiri yang bermutasi, serta memelihara homeostasis dengan membersihkan sisa sel dan zat buangan. Sistem ini terdiri atas imunitas bawaan dan adaptif yang bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Organ dan sistem organ bekerja sama untuk tetap mempertahankan tubuh agar tetap hidup dan sehat. Dalam proses yang berat tersebut, sistem imun mempunyai peranan sentral.
Sistem imun memiliki tiga fungsi utama yaitu pertahanan terhadap agen penginvasi, surveilans untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubuh sendiri yang bermutasi, serta memelihara homeostasis dengan membersihkan sisa sel dan zat buangan. Sistem ini terdiri atas imunitas bawaan dan adaptif yang bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Organ dan sistem organ bekerja sama untuk tetap mempertahankan tubuh agar tetap hidup dan sehat. Dalam proses yang berat tersebut, sistem imun mempunyai peranan sentral.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi dasar yang mencakup definisi, sistem imun, jenis respon imun, antibodi, antigen, dan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kekebalan terbagi menjadi kekebalan bawaan dan diperoleh, sistem kekebalan humoral didukung oleh 5 jenis antibodi yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE, serta antibodi IgE bertanggung jawab
Makalah ini membahas sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas terdiri dari imunitas alami dan imunitas didapat. Imunitas alami merupakan pertahanan awal tubuh melalui barrier fisik dan kimia, serta sel darah putih seperti neutrofil. Imunitas didapat melibatkan sel T dan sel B beserta antibodi yang dihasilkan. Kedua sistem imunitas bekerja sama untuk melawan berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
Sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik yang bekerja sama untuk melawan infeksi. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler seperti fagosit yang siap melawan patogen, sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk melawan patogen tertentu."
PPT Sistem Immun Innate dan Adaptive (1).pptxherlinaina2
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari sistem kekebalan tidak spesifik dan spesifik. Sistem kekebalan tidak spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimiawi, humoral, dan seluler yang berfungsi sebagai lini pertahanan awal tubuh. Sistem kekebalan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang memberikan respon yang diarahkan khusus terhadap patogen tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari sistem kekebalan tidak khusus dan sistem kekebalan khusus. Sistem kekebalan tidak khusus meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler yang berfungsi sebagai lini pertahanan awal tubuh, sedangkan sistem kekebalan khusus melibatkan limfosit B dan T yang membentuk respon imun yang spesifik terhadap patogen tertentu.
Mikrobiologi mempelajari mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Sejarah mikrobiologi dimulai pada tahun 1674 ketika Anton van Leeuwenhoek menemukan kehidupan dalam air dengan menggunakan lensa gelas. Selanjutnya, para ilmuwan seperti Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur melakukan berbagai penelitian penting yang membuk
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Sistem komplemen merupakan sistem protein enzim dalam darah yang berperan dalam sistem imun spesifik dan nonspesifik dengan cara mengaktivasi inflamasi, membantu fagositosis, mengeliminasi kompleks imun, dan melakukan lisis osmotik terhadap patogen melalui pembentukan membran attack complex.
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri Staphylococcus aureus, termasuk klasifikasi, karakteristik, struktur sel, faktor patogenisitas, manifestasi klinik, resistensi antibiotik, dan terapi serta pencegahannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunologi rongga mulut yang mencakup mekanisme pertahanan tubuh melalui imunitas alami dan imunitas adaptif.
2. Saliva dan cairan sulkus gingival berperan sebagai pertahanan humoral dan seluler di rongga mulut.
3. Komponen-komponen seperti lisozim, laktoferin, peroksidase saliva, protein antimikrobial dan imunoglobulin A
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang imunofarmokologi yang mencakup pengertian sistem imun, respons imun normal dan abnormal seperti hipersensitivitas dan autoimun, serta pengaturan sistem imun melalui imunosupresan dan imunostimulan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun terdiri atas sistem imun non-spesifik yang bereaksi secara cepat terhadap patogen, dan sistem imun spesifik yang mampu mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kedua sistem ini saling berkolaborasi untuk memberikan perlindungan yang efektif bagi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi dasar yang mencakup definisi, sistem imun, jenis respon imun, antibodi, antigen, dan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kekebalan terbagi menjadi kekebalan bawaan dan diperoleh, sistem kekebalan humoral didukung oleh 5 jenis antibodi yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE, serta antibodi IgE bertanggung jawab
Makalah ini membahas sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas terdiri dari imunitas alami dan imunitas didapat. Imunitas alami merupakan pertahanan awal tubuh melalui barrier fisik dan kimia, serta sel darah putih seperti neutrofil. Imunitas didapat melibatkan sel T dan sel B beserta antibodi yang dihasilkan. Kedua sistem imunitas bekerja sama untuk melawan berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
Sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik yang bekerja sama untuk melawan infeksi. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler seperti fagosit yang siap melawan patogen, sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk melawan patogen tertentu."
PPT Sistem Immun Innate dan Adaptive (1).pptxherlinaina2
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari sistem kekebalan tidak spesifik dan spesifik. Sistem kekebalan tidak spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimiawi, humoral, dan seluler yang berfungsi sebagai lini pertahanan awal tubuh. Sistem kekebalan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang memberikan respon yang diarahkan khusus terhadap patogen tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari sistem kekebalan tidak khusus dan sistem kekebalan khusus. Sistem kekebalan tidak khusus meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler yang berfungsi sebagai lini pertahanan awal tubuh, sedangkan sistem kekebalan khusus melibatkan limfosit B dan T yang membentuk respon imun yang spesifik terhadap patogen tertentu.
Mikrobiologi mempelajari mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Sejarah mikrobiologi dimulai pada tahun 1674 ketika Anton van Leeuwenhoek menemukan kehidupan dalam air dengan menggunakan lensa gelas. Selanjutnya, para ilmuwan seperti Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur melakukan berbagai penelitian penting yang membuk
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Sistem komplemen merupakan sistem protein enzim dalam darah yang berperan dalam sistem imun spesifik dan nonspesifik dengan cara mengaktivasi inflamasi, membantu fagositosis, mengeliminasi kompleks imun, dan melakukan lisis osmotik terhadap patogen melalui pembentukan membran attack complex.
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri Staphylococcus aureus, termasuk klasifikasi, karakteristik, struktur sel, faktor patogenisitas, manifestasi klinik, resistensi antibiotik, dan terapi serta pencegahannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunologi rongga mulut yang mencakup mekanisme pertahanan tubuh melalui imunitas alami dan imunitas adaptif.
2. Saliva dan cairan sulkus gingival berperan sebagai pertahanan humoral dan seluler di rongga mulut.
3. Komponen-komponen seperti lisozim, laktoferin, peroksidase saliva, protein antimikrobial dan imunoglobulin A
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang imunofarmokologi yang mencakup pengertian sistem imun, respons imun normal dan abnormal seperti hipersensitivitas dan autoimun, serta pengaturan sistem imun melalui imunosupresan dan imunostimulan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun terdiri atas sistem imun non-spesifik yang bereaksi secara cepat terhadap patogen, dan sistem imun spesifik yang mampu mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kedua sistem ini saling berkolaborasi untuk memberikan perlindungan yang efektif bagi tubuh.
Similar to Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
4. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
TUJUAN PEMBELAJARAN
Bagaimana bentuk respon imunitas innate
Pengertian imunitas innate
Di mana saja dan kapan imunitas innate bekerja
Apa fungsi imunitas innate
Bagaimana imunitas innate dapat mengenal benda asing
Sel dan protein apa yang berperan dalam imunitas innate
Apa saja jenis sitokin dari imunitas innate
Bagaimana simulasi respon imunitas innate melawan mikroba
5. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Definisi
Imunitas adaptif → Imunitas spesifik / Acquired
immunity
Pembersihan jaringan mati serta perbaikan
kerusakan jaringan
Garis pertahanan pertama
Imunitas innate → Imunitas alami / asli /
bawaan / non spesifik
8. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Where and When
Kulit, saluran napas, saluran kemih dan saluran genitalia
Berupa bahan kimia; lisozim dalam saliva dan air mata
Epitel membran sel
Mekanisme pertahanan di permukaan tubuh bekerja pada saat
patogen blum masuk ke tubuh, jika pertahanan permukaan tubuh ini
berhasil diterobos musuh (mikroba), maka mereka akan disambut
oleh sel-sel imunitas innate yang bekerja pada epitel dan subepitel.
9. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
SERANGAN MIKROBA
Fisik Kimia Flora Normal
Lapis I :
Sel Mast
PMN
Sel NK
Komplemen
Sel B
Sel Dendritik Makrofag Antibodi Natural
Lapis II :
Lapis III : Sel T Helper Sel T Sitotoksik
Antibodi (Ig)
Komplemen Netralisasi Mikroba Makrofag
10. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Function
a) Mencegah, mengontrol dan menghilangkan infeksi
pada manusia
b) Memicu timbulnya imunitas adaptif dan
mempengaruhi imunitas adaptif agar lebih optimal
sesuai tipe patogen (ekstraseluer dan intraseluler)
c) Mengeliminasi sel-sel mati dan produknya (CS),
sehingga proses penyembuhan jaringan dapat
berlangsung
11. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Main Reaction Type
Respon inflamasi;
Pengerahan leukosit dan protein
plasma dari darah ke jaringan
terinfeksi untuk mengeliminasi
patogen dan membersihkan tissue
damages
Efek anti virus;
(1) Menghentikan aktivitas sel yang
dimasuki virus, agar tidak terjadi
replikasi virus,
(2) Mengerahkan sel NK untuk
membunuh sel yang terinfeksi
virus
12. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Identifying Pathogens
Pada patogen ada penanda dalam bentuk molekul yang akan dikenal oleh
imunitas innate
Karakteristik molekul penanda pada patogen/benda asing :
1. Penanda itu hanya milik patogen, tidak ada pada sel manusia →
Pathogen-Associated Moleculer Patterns (PAMPs)
2. Penanda itu sangat vital untuk kehidupan pathogen (tidak bisa
bermutasi; missal : double stranded RNA – Virus, lipopolisakarida
(LPS) – BGN, lipoteicholic acid – BGP
3. Penanda pada molekul endogenous yang diproduksi oleh sel yang
rusak atau mati → Damaged-Associated Moleculer Patterns (DAMPs)
13. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Identifying Pathogens – PAMPs dan DAMPs pada Imunitas Innate
PAMPs Jenis Mikroba DAMPs
Asam Nukleik ssRNA
dsRNA
CpG
Virus
Virus
Stress-induced
proteins
HSPs
Protein Pilin
Flagelin
Bakteri
Bakteri
Kristal Monosodium urat
Cell wall lipids LPS
Lipoteichoic acid
Bakteri gram negatif
Bakteri gram positif
Protein nuklear HMGB1
Karbohidrat Mannan
Dectin glucans
Jamur, bakteri
Jamur
mRNA, single-stranded RNA; dsRNA, double-stranded RNA; CpG, cytidine-guanine dimucliotide; LPS,
lypopolysacharide; HSPs, heat shock proteins; HMGB1, high-mobility group box 1.
15. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Pattern Recognition Receptors (PRRs)
Fagosit (makrofag,neutrophil dan sel dendritik)
Sel epitel yang membatasi tubuh dari dunia luar
Diekspresikan pada membran plasma, membran endosomal dan
dalam sitoplasma (sitosolik)
Patogen yang berbeda dapat memiliki PAMPs yang sama
Mikroba yang berbeda tetapi PAMPs sama, dapat dikenal oleh
reseptor yang sama
19. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Soluble Recognition Molecules (SRMs)
Protein dalam darah dan cairan ekstraseluler yang mengenal PAMPs
Mengikat mikroba, mereka bertindak sebagai opsonin dan meningkatkan kemampuan
makrofag dan neutrofil untuk fagositosis mikroba
SRMs Lokasi Contoh PAMPs ligands
Pentraxins Plasma C-reactive protein Microbial phosphorylcholine dan
phosphotidylethanolamine
Collectins Plasma
Alveoli
Mannose-binding lectin
Surfactant proteins (SP-A dan SP-B)
Karbohidrat pada permukaan mikroba dengan
terminal mannose dan fructose.
Berbagai struktur mikroba
Ficolins Plasma Ficolin N-Acetylglucosamine dan lipoteichoic acid yang
ada pada dinding sel bakteri gram positif
Complements Plasma C3 Permukaan mikroba misalnya LPS
Natural antibodies Plasma IgM Phosporylcholine pada membrane bakteri dan
membrane sel apoptotik
20. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Cells and proteins that role in innate immunity
Sel ;
1) Epitel permukaan
2) Makrofag (fagosit mononuklear)
3) Sel Dendritik
4) Sel Mast
5) Neutrofil
6) Sel Natural Killer
7) Subset limfosit
21. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Cells and proteins that role in innate immunity
Protein ;
1) Antibodi natural (IgM)
2) Komplemen
3) Pentraksin
4) Kollektin
5) Fikolin
22. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Epitel permukaan
Permukaan luar tubuh (kulit)
Permukaan dalam tubuh (sal. Cerna, sal. Pernafasan, sal. Urogenitalia)
Makrofag (fagosit mononuklear)
Berada dalam jaringan
Pada jaringan tertentu; Hati (sel kuffer), SSP (sel mikroglia), Tulang (osteoklas),
Paru (makrofag alveolar)
Prekursor makrofag adalah Monosit
Mikroba dihancurkan dalam fagolisosom dengan menggunakan enzim lisozim,
Reactive oxygen species (ROS) dan nitric oxide (NO)
23. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Fagositosis dan eliminasi mikroba. Makrofag memfagositosis pathogen dan
mengeliminasi pathogen dengan lisozim, NO dan ROS dalam fagolisosom makrofag
Lisozim,
NO dan
ROS
Patogen
Fagosom
Lisosom
Makrofag
Fagolisosom
Fagositosis
Pembentukan
fagosom
Pembentukan
fagolisosom
Eliminasi
patogen
25. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Sel Mast
Pada epitel kulit dan mukosa
Sel mast akan melepaskan granul yang mengandung antara lain amin vasoaktif
(histamin) → Vasodilatasi dan permeabilitas kapiler ↗
Sel mast menghasilkan lipid mediator (prostaglandin), sitokin inflamasi (TNFα).
Neutrofil
Polymorphonuclear (PMN)
Mampu melakukan intenalisasi mikroba (fagositosis), dengan menggunakan
lisozim untuk mencerna mikroba dan radikal bebas (ROS dan NO)
Disebut juga granulosit
Tidak menghasilkan sitokin inflamasi
26. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Sel Dendritik
Terdapat di jaringan epitel yang berbatasan dengan dunia luar
Mempresentasikan antigen ke sel T naif (di limfonodus) → Antigen Presenting Cells
(APC)
Presentasi antigen bertujuan mengaktifkan sel T naif → sel T efektor
Presentasi antigen menggunakan molekul Major Histocompatibility Complex (MHC)
Sel Natural Killer
Terdapat dalam darah, limfa dan hati
Mengatasi mikroba intraseluer, pada saat imunitas adaptif belum siap
Membunuh sel yang diserang virus dan sel yang mengalami stress (hypoxia, injury),
sel kanker
Sel NK bekerja melalui interaksi 2 jenis reseptor yakni reseptor aktivasi dan reseptor
inhibisi
27. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Functions of NK cells
A. Sel NK mengenali ligan pada sel-
sel yang terinfeksi atau sel yang
mengalami jenis stres dan
membunuh sel inang. Dengan
cara ini, sel NK menghilangkan
kantong infeksi serta
disfungsional sel.
B. Sel NK menanggapi IL-12 yang
diproduksi oleh makrofag dan
mensekresi IFN-γ, yang
mengaktifkan makrofag untuk
membunuh mikroba fagositosit
28. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
THE INFLAMMATORY RESPONSE : The cytokines of innate immunity
Sitokin imunitas innate memiliki beberapa sifat umum dan fungsi penting :
Diproduksi terutama oleh makrofag dan sel dendritik,
meskipun jenis sel lain, termasuk endotel dan beberapa
sel epitel, juga dapat menghasilkan mereka.
Berperan dalam : menginduksi peradangan, menghambat
replikasi virus, mempromosikan respon sel T, dan
membatasi bawaan kekebalan tubuh tanggapan.
31. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Simulation to response microbes
Jika mikroba hinggap di kulit → terlempar oleh aliran udara dan
keringat / dibunuh oleh peptide antimikroba yang ada pada kulit
Jika mikroba masuk ke saluran nafas → akan dihalangi oleh bulu
hidung → jika berhasil masuk, musin membungkus dan dikeluarkan
melalui silia atau bertemu dengan peptide antimikroba → jika berhasil
masuk lebih dalam, ada makrofag alveolar yang akan menelannya
KULIT
SALURAN NAFAS
32. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Simulation to response microbes
Jika mikroba masuk ke saluran cerna → akan bertemu dengan saliva
(antibakteri lisozim, fosfolipase A dan histatin) → jika berhasil masuk lambung,
ada asam lambung → turun ke duodenum, antibakteri (enzim pencernaan,
garam empedu, fatty acids, lysolipid, cathelicidins
Jika mikroba masuk ke saluran urogenitalia → Mikroba disambut oleh musin
dan antibakteri β-defensin
SALURAN CERNA
SALURAN UROGENITALIA
MATA
Jika mikroba masuk ke mata → air mata yang mengandung antibakteri (lisozim
dan fosfolipase A)
33. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Permukaan epitel utuh membentuk
penghalang fisik antara mikroba
dalam lingkungan eksternal dan
jaringan host, dan sel-sel epitel
menghasilkan bahan kimia
antimikroba yang selanjutnya
menghambat masuknya mikroba.
Sel epitel serta beberapa leukosit
menghasilkan peptida yang
memiliki sifat antimikroba. Peptida
antimikroba itu adalah defensin
dan cathelicidins.
34. www.ung.ac.id
FK UNG_2020
Sebagian dari kuman yang sudah hancur akan hanyut
terbawa ke aloran limfe menuju limfonodus. Disana sudah
menunggu sel B naif dan sel dendritic folukilar yang akan
menangkapnya. Jika sel B naif sudah mengenal kehadiran
antigen maka mulailah respon imunitas adaptif.
Sebagian dari kuman yang sudah hancur akan hanyut
terbawa ke aloran limfe menuju limfonodus. Disana sudah
menunggu sel B naif dan sel dendritic folukilar yang akan
menangkapnya. Jika sel B naif sudah mengenal kehadiran
antigen maka mulailah respon imunitas adaptif.