SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
INFERENSI LOGIKA
• Logika selalu berhubungan dengan
pernyataan – pernyataan yang ditentukan
nilai kebenarannya.
• Sering kali diinginkan untuk menentukan
benar tidaknya kesimpulan berdasarkan
sejumlah kalimat yang diketahui nilai
kebenarannya.
ARGUMEN
• Argumen adalah kumpulan kalimat yang
terdiri atas satu atau lebih kalimat premis
(hipotesa) dan suatu kalimat
konklusi(kesimpulan)
• Dapat dinyatakan dalam bentuk:
Dimana :
p adalah premis , q adalah konklusi
q
)
p
...
p
p
( n
2
1 



Atau dapat ditulis sebagai berikut :
P1
P2
P3
...
Pn
--------------------
q
• Suatu argumen dikatakan valid apabila
untuk sembarang pernyataan yang
disubsitusikan kedalam hipotesa, jika
semua hipotesa tersebut benar, maka
kesimpulan juga benar.
• Sebaliknya meskipun semua hipotesa
benar tetapi kesimpulan yang salah,
maka argumen tersebut dikatakan invalid.
Untuk mengecek apakah suatu argumen
merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat.
2. Buat tabel yang merupakan nilai kebenaran
untuk semua hipotesa dan kesimpulan.
3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua
hipotesa bernilai benar.
4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai
bernilai benar, maka argumen itu valid. Jika
diantara baris kritis tersebut ada baris dengan
nilai kesimpulan yang salah, maka argumen itu
invalid.
7
Contoh 1
Perlihatkan bahwa argumen berikut:
Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka
tsunami datang. Air laut surut setelah gempa di
laut. Karena itu tsunami datang.
adalah sahih.
Penyelesaian:
Misalkan:
p : Air laut surut setelah gempa di laut
q : Tsunami datang:
Argumen:
p  q
p
 q
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan
argumen ini.
8
Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan p  q
p q p  q
T T T (baris 1)
T F F (baris 2)
F T T (baris 3)
F F T (baris 4)
Argumen dikatakan sahih jika semua hipotesisnya benar, maka
konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p  q
benar, maka konklusi q juga benar sehingga argumen dikatakan
benar. Periksa tabel, p dan p  q benar secara bersama-sama pada
baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi, argumen di atas sahih.
9
Contoh 2:
Perlihatkan bahwa penalaran pada argumen berikut:
“Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.
Tsunami datang. Jadi, air laut surut setelah gempa di laut”
tidak benar, dengan kata lain argumennya palsu.
Penyelesaian:
Argumen di atas berbentuk
p  q
q
p
Dari tabel tampak bahwa hipotesis q dan p  q benar pada
baris ke-3, tetapi pada baris 3 ini konklusi p salah. Jadi,
argumen tersebut tidak sahih atau palsu, sehingga penalaran
menjadi tidak benar.
p q p  q
T T T (baris 1)
T F F (baris 2)
F T T (baris 3)
F F T (baris 4)
10
Contoh 3:
Periksa kesahihan argumen berikut ini:
Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima.
5 tidak lebih kecil dari 4.
 5 adalah bilangan prima
Penyelesaian:
Misalkan p : 5 lebih kecil dari 4
q: 5 adalah bilangan prima.
Argumen:
p  ~q
~p
 q
Tabel memperlihatkan tabel kebenaran untuk kedua hipotesis dan
konklusi tersebut. Baris ke-3 dan ke-4 pada tabel tersebut adalah baris di
mana p  ~q dan ~ p benar secara bersama-sama, tetapi pada baris ke-4
konklusi q salah (meskipun pada baris ke-3 konklusi q benar). Ini
berarti argumen tersebut palsu.
p q ~ q p  ~ q ~ p
T T F F F
T F T T F
F T F T T
F F T T T
11
 Perhatikanlah bahwa meskipun konklusi dari argumen
tersebut kebetulan merupakan pernyataan yang benar (“5
adalahbilanganprima”adalahbenar),
 tetapi konklusi dari argumen ini tidak sesuai dengan bukti
bahwaargumentersebutpalsu. 
12
Beberapa argumen yang sudah
terbukti sahih
1. Modus ponen
Premis 1 : p  q
Premis 2 : p
Kesimpulan :q
Contoh Modus Ponen ( MP )
1. Pernyataan
Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian
Premis 2 : Saya belajar
Konklusi : Saya lulus ujian
2. Pernyataan
Jika pintu lintas kereta api ditutup, lalu lintas akan terhenti
Jika lalu lintas terhenti, akan terdapat kemacetan lalu lintas
Pintu lintas kereta api ditutup
Jadi, terdapat kemacetan lalu lintas
3. Pernyataan
Jika korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis, maka jika
pendapatan negara tak dapat diatasi, negara akan mengalami resesi.
Ternyata pendapatan negara tak dapat diatasi.
Jika persediaan miyak bumi habis, maka negara kehilangan devisa.
Jika negara kehilangan devisa, maka korupsi merajalela atau persediaan
minyak bumi habis.
Persediaan minyak bumi habis.
Jadi negara mengalami resesi.
14
2. Modus tollen
Premis 1 : p  q
Premis 2 : ~q
Kesimpulan : ~ p
Contoh
Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan
Premis 2 : Saya tidak memakai jas hujan
Konklusi : Hari tidak hujan
15
3. Silogisme disjungtif
Premis 1 : p  q
Premis 2 : ~p
Kesimpulan : q
Contoh
Premis 1 : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan
Premis 2 : Pengalaman ini tidak berbahaya
Konklusi : Pengalaman ini membosankan
16
4. Simplifikasi
Premis 1 : p  q
Kesimpulan : p
Contoh Simplikasi
Fauzia dan Attaya datang
Jadi, Fauzia ikut datang
17
5. Penjumlahan
Premis 1 : p
Kesimpulan : p  q
18
6. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Kesimpulan : p  q
7. Hypothetical Syllogism
Premis 1 : p  q
Premis 2 : q  r
Konklusi : p  r
Contoh :
Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (B)
Premis 2 : Jika saya bersalah, saya minta
maaf (B)
Konklusi : Jika kamu benar, saya minta maaf
(B)
8. Dilema Konstruktif
Premis 1 : (p  q)  (r  s)
Premis 2 : p  r
Konklusi : q  s
Contoh 1:
Jika hari hujan, aku akan tinggal di rumah; tetapi jika pacar
datang, aku pergi berbelanja.
Hari ini hujan atau pacar datang.
Aku akan tinggal di rumah atau pergi berbelanja.
Contoh 2 :
Jika purnama telah menghilang, malam menjadi gelap gulita.
Jika malam semakin larut, angin bertiup semakin dingin.
Purnama telah menghiang atau malam semakin larut.
Jadi, malam menjadi gelap gulita atau angin bertiupsemakin
dingin.
9. Dilema Destruktif
Premis 1 : (p  q)  (r  s)
Premis 2 : ~ q  ~ s
Konklusi : ~ p  ~ r
Contoh :
Jika aku memberikan pengakuan, aku akan digantung; dan jika
aku tutup mulut, aku akan ditembak mati.
Aku tidak akan ditembak mati atau digantung.
Jadi, aku tidak akan memberikan pengakuan, atau tidak akan
tutup mulut.
22
1. Diberikan dua buah premis berikut:
(i) Logika sulit atau tidak banyak mahasiswa
yang menyukai logika.
(ii) Jika matematika mudah, maka logika
tidak sulit.
Tunjukkan dengan pembuktian argumen
apakah masing-masing konklusi berikut sah
(valid) atau tidak berdasarkan dua premis di
atas:
a) Bahwa matematika tidak mudah atau
logika sulit.
b) Bahwa matematika tidak mudah, jika
banyak mahasiswa menyukai logika.
Latihan
23
2. Tentukan validitas argumen berikut:
Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata
kuliah Matematika Diskrit jika telah melewati
tahun pertama dan berada pada semester
ganjil.
Mahasiswa jurusan Farmasi tidak
diperbolehkan mengambil mata kuliah
Matematika Diskrit.
Dengan demikian mahasiswa jurusan
Farmasi belum melewati tahun pertama
atau sedang berada pada semester genap.
24
3. Dari keempat argumen berikut, argumen
manakah yang sahih?
– Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi hari
ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak
mimisan.
– Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi Amir
tidak mimisan, oleh karena itu hari ini tidak
panas.
– Jika Amir mimisan maka hari panas, tetapi hari
ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak
mimisan.
– Jika Amir tidak mimisan, maka hari tidak panas,
tetapi Amir mimisan, oleh karena itu hari ini
tidak panas.

More Related Content

Similar to INFERENSI_LOGIKA.pdf (20)

Logika (logic)
Logika (logic)Logika (logic)
Logika (logic)
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
logika.pdf
logika.pdflogika.pdf
logika.pdf
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika matematika edit
Logika matematika editLogika matematika edit
Logika matematika edit
 
1 - intro Diskrit Logika.ppt
1 - intro Diskrit   Logika.ppt1 - intro Diskrit   Logika.ppt
1 - intro Diskrit Logika.ppt
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptxTUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

INFERENSI_LOGIKA.pdf

  • 2. • Logika selalu berhubungan dengan pernyataan – pernyataan yang ditentukan nilai kebenarannya. • Sering kali diinginkan untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan sejumlah kalimat yang diketahui nilai kebenarannya.
  • 3. ARGUMEN • Argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih kalimat premis (hipotesa) dan suatu kalimat konklusi(kesimpulan) • Dapat dinyatakan dalam bentuk: Dimana : p adalah premis , q adalah konklusi q ) p ... p p ( n 2 1    
  • 4. Atau dapat ditulis sebagai berikut : P1 P2 P3 ... Pn -------------------- q
  • 5. • Suatu argumen dikatakan valid apabila untuk sembarang pernyataan yang disubsitusikan kedalam hipotesa, jika semua hipotesa tersebut benar, maka kesimpulan juga benar. • Sebaliknya meskipun semua hipotesa benar tetapi kesimpulan yang salah, maka argumen tersebut dikatakan invalid.
  • 6. Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat. 2. Buat tabel yang merupakan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan kesimpulan. 3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa bernilai benar. 4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai bernilai benar, maka argumen itu valid. Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai kesimpulan yang salah, maka argumen itu invalid.
  • 7. 7 Contoh 1 Perlihatkan bahwa argumen berikut: Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang. Air laut surut setelah gempa di laut. Karena itu tsunami datang. adalah sahih. Penyelesaian: Misalkan: p : Air laut surut setelah gempa di laut q : Tsunami datang: Argumen: p  q p  q Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan argumen ini.
  • 8. 8 Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan p  q p q p  q T T T (baris 1) T F F (baris 2) F T T (baris 3) F F T (baris 4) Argumen dikatakan sahih jika semua hipotesisnya benar, maka konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p  q benar, maka konklusi q juga benar sehingga argumen dikatakan benar. Periksa tabel, p dan p  q benar secara bersama-sama pada baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi, argumen di atas sahih.
  • 9. 9 Contoh 2: Perlihatkan bahwa penalaran pada argumen berikut: “Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang. Tsunami datang. Jadi, air laut surut setelah gempa di laut” tidak benar, dengan kata lain argumennya palsu. Penyelesaian: Argumen di atas berbentuk p  q q p Dari tabel tampak bahwa hipotesis q dan p  q benar pada baris ke-3, tetapi pada baris 3 ini konklusi p salah. Jadi, argumen tersebut tidak sahih atau palsu, sehingga penalaran menjadi tidak benar. p q p  q T T T (baris 1) T F F (baris 2) F T T (baris 3) F F T (baris 4)
  • 10. 10 Contoh 3: Periksa kesahihan argumen berikut ini: Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima. 5 tidak lebih kecil dari 4.  5 adalah bilangan prima Penyelesaian: Misalkan p : 5 lebih kecil dari 4 q: 5 adalah bilangan prima. Argumen: p  ~q ~p  q Tabel memperlihatkan tabel kebenaran untuk kedua hipotesis dan konklusi tersebut. Baris ke-3 dan ke-4 pada tabel tersebut adalah baris di mana p  ~q dan ~ p benar secara bersama-sama, tetapi pada baris ke-4 konklusi q salah (meskipun pada baris ke-3 konklusi q benar). Ini berarti argumen tersebut palsu. p q ~ q p  ~ q ~ p T T F F F T F T T F F T F T T F F T T T
  • 11. 11  Perhatikanlah bahwa meskipun konklusi dari argumen tersebut kebetulan merupakan pernyataan yang benar (“5 adalahbilanganprima”adalahbenar),  tetapi konklusi dari argumen ini tidak sesuai dengan bukti bahwaargumentersebutpalsu. 
  • 12. 12 Beberapa argumen yang sudah terbukti sahih 1. Modus ponen Premis 1 : p  q Premis 2 : p Kesimpulan :q
  • 13. Contoh Modus Ponen ( MP ) 1. Pernyataan Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian Premis 2 : Saya belajar Konklusi : Saya lulus ujian 2. Pernyataan Jika pintu lintas kereta api ditutup, lalu lintas akan terhenti Jika lalu lintas terhenti, akan terdapat kemacetan lalu lintas Pintu lintas kereta api ditutup Jadi, terdapat kemacetan lalu lintas 3. Pernyataan Jika korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis, maka jika pendapatan negara tak dapat diatasi, negara akan mengalami resesi. Ternyata pendapatan negara tak dapat diatasi. Jika persediaan miyak bumi habis, maka negara kehilangan devisa. Jika negara kehilangan devisa, maka korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis. Persediaan minyak bumi habis. Jadi negara mengalami resesi.
  • 14. 14 2. Modus tollen Premis 1 : p  q Premis 2 : ~q Kesimpulan : ~ p Contoh Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan Premis 2 : Saya tidak memakai jas hujan Konklusi : Hari tidak hujan
  • 15. 15 3. Silogisme disjungtif Premis 1 : p  q Premis 2 : ~p Kesimpulan : q Contoh Premis 1 : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan Premis 2 : Pengalaman ini tidak berbahaya Konklusi : Pengalaman ini membosankan
  • 16. 16 4. Simplifikasi Premis 1 : p  q Kesimpulan : p Contoh Simplikasi Fauzia dan Attaya datang Jadi, Fauzia ikut datang
  • 17. 17 5. Penjumlahan Premis 1 : p Kesimpulan : p  q
  • 18. 18 6. Konjungsi Premis 1 : p Premis 2 : q Kesimpulan : p  q
  • 19. 7. Hypothetical Syllogism Premis 1 : p  q Premis 2 : q  r Konklusi : p  r Contoh : Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (B) Premis 2 : Jika saya bersalah, saya minta maaf (B) Konklusi : Jika kamu benar, saya minta maaf (B)
  • 20. 8. Dilema Konstruktif Premis 1 : (p  q)  (r  s) Premis 2 : p  r Konklusi : q  s Contoh 1: Jika hari hujan, aku akan tinggal di rumah; tetapi jika pacar datang, aku pergi berbelanja. Hari ini hujan atau pacar datang. Aku akan tinggal di rumah atau pergi berbelanja. Contoh 2 : Jika purnama telah menghilang, malam menjadi gelap gulita. Jika malam semakin larut, angin bertiup semakin dingin. Purnama telah menghiang atau malam semakin larut. Jadi, malam menjadi gelap gulita atau angin bertiupsemakin dingin.
  • 21. 9. Dilema Destruktif Premis 1 : (p  q)  (r  s) Premis 2 : ~ q  ~ s Konklusi : ~ p  ~ r Contoh : Jika aku memberikan pengakuan, aku akan digantung; dan jika aku tutup mulut, aku akan ditembak mati. Aku tidak akan ditembak mati atau digantung. Jadi, aku tidak akan memberikan pengakuan, atau tidak akan tutup mulut.
  • 22. 22 1. Diberikan dua buah premis berikut: (i) Logika sulit atau tidak banyak mahasiswa yang menyukai logika. (ii) Jika matematika mudah, maka logika tidak sulit. Tunjukkan dengan pembuktian argumen apakah masing-masing konklusi berikut sah (valid) atau tidak berdasarkan dua premis di atas: a) Bahwa matematika tidak mudah atau logika sulit. b) Bahwa matematika tidak mudah, jika banyak mahasiswa menyukai logika. Latihan
  • 23. 23 2. Tentukan validitas argumen berikut: Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah Matematika Diskrit jika telah melewati tahun pertama dan berada pada semester ganjil. Mahasiswa jurusan Farmasi tidak diperbolehkan mengambil mata kuliah Matematika Diskrit. Dengan demikian mahasiswa jurusan Farmasi belum melewati tahun pertama atau sedang berada pada semester genap.
  • 24. 24 3. Dari keempat argumen berikut, argumen manakah yang sahih? – Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi hari ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak mimisan. – Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi Amir tidak mimisan, oleh karena itu hari ini tidak panas. – Jika Amir mimisan maka hari panas, tetapi hari ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak mimisan. – Jika Amir tidak mimisan, maka hari tidak panas, tetapi Amir mimisan, oleh karena itu hari ini tidak panas.