Industrialisasi di Indonesia dimulai pada zaman kolonial Belanda dengan berkembangnya industri gula di Jawa pada abad ke-18. Perkembangan teknologi dan industrialisasi berikutnya mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat, seperti pola hidup konsumtif dan kenakalan remaja. Contoh awal industrialisasi di Indonesia adalah pabrik-pabrik gula di Jawa pada masa kolonial Belanda.
Industrialisasi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menjadi lebih pentingnya sektor industri dalam perekonomian. Makna praktis industrialisasi adalah memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal, dan tinggi kualitas. Industrialisasi yang berhasil mensyaratkan adanya kenaikan yang signifikan dari produktivitas pertanian.
Industrialisasi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menjadi lebih pentingnya sektor industri dalam perekonomian. Makna praktis industrialisasi adalah memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal, dan tinggi kualitas. Industrialisasi yang berhasil mensyaratkan adanya kenaikan yang signifikan dari produktivitas pertanian.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Industrialisasi
1. 1. Definisi, Sejarah dan Hakikat Industrialisasi
1.1 Definisi Industrialisasi
Untuk mendefinisikan makna dari Industrialisasi, kita terlebih dahulu harus
mengetahui arti dari kata industri, industri adalah kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang
yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi.
Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah,
sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.1
Dari definsi tersebut kita dapat mendefinisikan makna dari industrialisasi, dalam
artian sempit adalah industrialisasi adalah suatu usaha yang menggambarkan penggunaan
secara luas sumber-sumber tenaga non-hayati dalam rangka produksi barang atau jasa. Dalam
artian lebih luas industrialisasi dapat diartikan sebagi sistem produksi yang muncul dari
pengembangan, penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah. Sistem tersebut dilandasi
oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik,
kimiawi, mesin dan organisasi serta intelektual dalam produksi.2
Industrialisasi juga merupakan mekanisme yang memungkinkan perekonomian
negara terbelakang mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari
sesuatu yang berat, seperti pertanian tradisional untuk mencukupi kebutuhan sendiri, kepada
suatu perekonomian yang lebih modern, mengarah ke kota, dan beraneka di bidang industri
dan jasa-jasa.3
1.2 Sejarah Industrialisasi
1.2.1 Sejarah Industrialisasi di dunia
Industrialisasi di dunia dimulai dengan adanya revolusi Industri yaitu Revolusi
Industri. di Inggris pada abad ke-18. Pada dasarnya Revolusi Industri merupakan
1 UU No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.
2 Hasibuan,Nurimansyah.Pemerataan dan Pembangunan Ekonomi Teori dan Kebijaksanaan. (Palembang:
Universitas Sriwijaya Press,1993). hlm.12.
3Industrialisasi
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=251447&val=6752&title=INDUSTRIALISASI%20DI%20IN
DONESIA:%20MENUJU%20KEMITRAAN%20YANG%20ISLAMI hlm. 4.
2. penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan terbesar terjadinya Revolusi
Industri adalah penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1764. Mesin ini menjadi
pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan Revolusi
Industri terjadi pada tahun 1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan
bakar listrik.4
Revolusi Industri di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang
berkaitan dengan berbagai permasalahn sosial ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu
sendiri merupakan suatu perubahan dan pembaharuan secara radikal dan cepat pada bidang
perdagangan, industri, dan teknik yang terjadi di Eropa, terutama di Inggris pada abad ke-18.
Perkembangan industri dalam industrialisasi sebagai dampak Revolusi Industri
disebabkan oleh masalah ekonomi secara khusus dan kemanusiaan secara umum, yaitu :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batubara, besi dan baja
3. Pembangunan Jalur kereta Api, perkembangan alat transortasi dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Perkembangan industri di Inggris sangat ditunjang oleh luasnya daerah-daerah
koloni yang dikuasai Kerajaan Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi daerah-daerah
pemasaran yang sangat potensial. Sedangkan era Industrialisasi di Amerika dimulai tahun
1804, saat Oliver Evans mengembangkan mesin uap tekanan tinggi yang dapat digunakan
untuk kapal dan pabrik. Kemudian pada tahun 1813, sekelompok pedagang kaya yang
terkumpul dalam Boston Associates membentuk Boston Manufacturing Company. Mereka
mendirikan pabrik pertamanya di Waltham, Massachusets. Di dalam satu perusahaan
berlangsung pemprosesan dari bahan mentah hingga bahan jadi. Pada tahun 1815, pabrik
tekstil di New England telah berjumlah ratusan. Mereka telah meletakkan dasar bagi
perkembangan industri tekstil di Amerika. Masa produksi massal telah dimulai di Amerika.5
1.2.2 Sejarah Industrialisasi di Indonesia
Industrialisasi masuk ke Indonesia melalui kolonial belanda, pada saat itu industri
manufaktur bermesin yang menonjol selama kurun waktu 1870-1913 adalah industri gula,
4 Svara,Karuna http://www.scribd.com/doc/140565487/Perkembangan-Industri-Dunia#scribd hlm.1
5 Ibid.,hlm. 3.
3. yang meliputi kegiatan mengolah tebu, Di samping industri pengolahan hasil pertanian dan
hasil pertambangan sektor industri manufaktur modem (yakni milik orang Eropa) terdiri dari
dua industri manufaktur yang relatif penting, yakni industri barang-barang logam yang
menghasilkan produk logam juga mesin dan alat perlengkapan yang berlokasi di Sernarang
dan Surabaya, terdapat pula industri percetakan dan penerbitan. Namun, berbeda dengan
industri-industri lainnya, industri percetakan dan penerbitan digerakkan dengan energi listrik,
bukan energi uap.6
1.3 Hakikat Industrialisasi
Industrialisasi lahir karena seiring dengan banyak perubahan yang terjadi pada
abad ke-18 yang lebih dikenal dengan istilah revolusi Industri, revolusi tersebut menciptkan
pertambahan yang sangat besar dalam beragam jenis barang. Karena pada saat itu mulai
diperkenalkannya mesin-mesin dan berkembangnya organisasi pabrik yang dimana berbeda
jauh keadaannya dengan sebelum terjadinya revolusi Industri dimana semua masih dikerjakan
dengan tangan atau mesin sederhana.
Proses revolusi industri mengubah dan menjadi titik balik masyarakat yang
sebelumnya berorientasi desa dan agraris yang melakukan produksi hanya sekadar untuk
memenuhi kebutuhannya saja menuju masyarakat kota dan industri sehingga merubah
paradigma berpikir masyarakat dimana mereka berproduksi bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan saja tetapi melakukan produksi untuk mencari keuntungan. Hakikatnya
industrialisasi adalah proses rekayasa sosial yang memungkinkan suatu masyarakat siap
menghadapi transformasi di berbagai bidang kehidupan untuk mampu meningkatkan harkat
dan martabat kehidupannya sebagai makhluk sosial di tengah perubahan dan tantangan-
tantangan yang selalu muncul silih berganti.7
Industrialisasi juga telah membawa banyak manfaat material bagi masyarakat
yaitu mempermudah kerja masyarakat, tetapi sebenarnya industrialisasi juga menciptakan
masalah-masalah besar yang terus mengancam sampai kini. Sebagai contoh kebanyakan
negara industri menghadapi masalah pencemaran udara dan air.
6 LP3ES. Industrialisasi di Indonesia:Beberapa Kajian.(1994).Hlm9.
7 Koesmawan, M. Januari-April 2014,“Industrialisasi:Permasalahan Dan Peranannya Bagi Akselerasi
Pertumbuhan Ekonomi Rakyat 1970-2000”Jurnal Equilibrium.volume 1, No. 2,
https://koesmawan.wordpress.com/2009/03/11/
4. Mengacu pada hakikat Industrialisasi tersebut, peran negara yang diwakili oleh
pemerintah sebagai pihak yang berwenang untuk mengatur hajat hidup orang banyak dan
kaitannya sebagai pemilik kuasa dalam mengatur sumber daya alam yang ada pada
wilayahnya harus menjalankan dan mengatur industrialisasi yang terjadi dalam berbagai
bidang khususnya barang-barang publik yangg vital bagi kelangsungan hidup masyarakat,
seperti air dan sebagainya agar sepenuhnya dikelola untuk kemaslahatan rakyat banyak.
Hakikat tersebut sesuai dengan amanat konstitusi dalam pasal 33 UUD 1945 dimana ayat 2
menyebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara dan ayat (3) menyebutkan; Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.8
Dalam menyikapi perubahan struktur pekerjaan dari padat karya menjadi padat
modal akibat Industrialisasi pula kita harus mengacu pada hakikat industrialisasi dan pasal 33
ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa perekomian yang ber-azas kan kekeluargaan,
juga dengan prinsip demokrasi ekonomi yang terdapat pada ayat 4 sehingga segala sumber
daya alam dapat dikelola untuk kemaslahan rakyat. Dalam kaitannya dengan industri padat
modal khususnya adanya modal asing yang masuk untuk mengelola sumber daya alam yang
ada seperti lazim dijumpai pada saat ini, hal tersebut dapat dikelola dan diantisipasi dengan
memproteksi kekayaan-kekayaan yang nilainya vital bagi masyarakat seperti yang disebutkan
dalam ayat 3 yaitu bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya sehingga
walaupun industrialisasi yang terjadi adalah padat modal tetapi hal tersebut tidak menjadi
masalah karena dijalankan untuk kemaslahatan rakyat banyak, dan kedaulatan negara juga
terjaga karena pemerintah turut serta dalam mengelola dan memberikan proteksi kepada
sumber daya alam yang ada.
2. Pengaruh perkembangan industrialisasi kontemporer bagi kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial-budaya masyarakat.
Seiring berjalannya waktu industrialisasi semakin lazim ditemui diberbagai
bidang, dari bidang agraria hingga teknologi telah tersentuh oleh industrialisasi, pada bidang
teknologi khususnya menjadi bidang yang terus berkembang dan maju, banyaknya
penemuan-penemuan baru mempunyai andil besar dalam kemajuan teknologi, hal tersebut
mendorong teknologi menjadi industri penting saat ini, karena dengan teknologi dapat
8 UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3.
5. membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Pengaruh teknologi saat ini dirasakan dalam
berbagai lini kehidupan, kehidupan sosial-budaya tidak luput dari pengaruh kemajuan
teknologi yang ada, ada beberapa perubahan dalam kehidupan sosial budaya yang
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perubahan-perubahan tersebut ada yang berbentuk
positif maupun negatif, perbahan positif yang terjadi diantaranya:9
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan perkembangan teknologi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari
cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi rasional.
2. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan
nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga
merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu
perkembangan modernisasi.
Juga terdapat dampak negatif yang terjadi, diantaranya:
3. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan
kebutuhan masing – masing.
4. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial.
5. Gaya Hidup Kebarat-baratan
9 Modernisasi.http://uwin.web.id/id2/tulisan-2603/modernisasi_24612_uwin.html
6. Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan
bebas remaja, dan lain-lain.
6. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti
perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat
mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial
antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
7. Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap
yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
8. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda
(sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan
seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kerusakan Lingkungan
Hidup .
3. Contoh Industrialisasi di Indonesia
Era Industri Indonesia dimulai pada jaman kolonial Belanda. Yang mengejutkan,
dari beberapa fakta, ternyata era Industri ini berdekatan waktunya dengan awal
perkembangan Industri di Inggris dan Amerika, yaitu abad ke-18. Industri di Indonesia
dimulai bersamaan dengan awal perkembangan Pabrik-pabrik Gula di Jawa. Gula merupakan
komoditas utama pada jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1667 datang sekelompok
pedagang Belanda di Pulau Jawa yang mendirikan VOC. Dengan peningkatan permintaan
gula di Eropa maka pada tahun 1750 pabrik milik etnis Cina disewa untuk memproduksi gula
di Eropa terutama di pantai utara Jawa.10
10 LP3ES, loc.cit.
7. Pada tahun 1837 – 1838 didirikan pabrik-pabrik gula meggunakan mesin
yang lebih modern di wilayah wonopringgo, Sragie, dan Kalimatie. Pertumbuhan industri ini
menyebabkan tingginya permintaan akan tenaga kerja. Pada masa inilah, sejarah panjang
tenaga kerja kontrak (kuli kontrak) di mulai dan pendorong penerapan sistem tanam paksa (
cultuurstelsel) pada tahun 1830 untuk mendapatkan suplay tenaga kerja dan bahan baku.
Pesatnya pertumbuhan industri gula saat itu juga diikuti oleh pertumbuhan
industri kereta api di akhir abad ke-18. Tercatat, sejarah perkeretaapian di
Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa
Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J
Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de
Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km). Sedangkan diluar Jawa ( Sumatera ),
pembangunan Rel KA juga dilakukan di Aceh tahun 1874, Sumatera Utara tahun 1886,
Sumatera Barat tahun 1891, dan Sumatera Selatan tahun 1914. Kereta Api pada masa itu
digerakkan oleh lokomotif uap (steam engine) hasil pembakaran batu bara atau kayu.11
Pada era modern industrialisasi di Indonesia baru mulai efektif pada era orde baru
pertengahan, hal tersebut terjadi karena pada masa orde lama dan periode awal orde baru
kondisi Indonesia belum stabil. Dalam tahap pengembangannya pada awal 1970-an, maka
dikenallah tiga konsep pengembangan industri, yaitu :
(a) konsep yang bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam/manusia (comparative
advantages).
(b) konsep yang mengandalkan kecepatan perubahan teknologi (State to the art of
technology) dan
(c) konsep keterkaitan antara hulu-hilir (industrial linkage).
Ketiga konsep itu dilaksanakan secara serempak di Indonesia dimulai pada awal
1970-an. Walaupun ketika itu, terjadi tarik-menarik antara mana yang harus dijadikan
prioritas dari masing-masing kelompok pendukung ketiga konsep di atas.
Selanjutnya sektor industri dalam produksi nasional pada tahun 1990 mulai
meningkat dan mencapai puncaknya. Hal ini ditandai dengan sumbangannya sebesar 21% ke
11 Syara,op.cit,. hlm.4.
8. dalam produk domestik bruto (PDB), ini berarti telah melampaui sumbangan sektor pertanian
sebesar 19%. Selanjutnya berdasarkan data tahun 2000, besar komposisi perbandingan
sumbangannya terhadap PDB adalah 30% industri dengan 10% pertanian.12
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa revolusi industri yang
selanjutnya memicu adanya industrialisasi di berbagai belahan dunia turut mempengaruhi
orientasi masyarakat Indonesia yang sebelumnya berorientasi pada desa dan agraris yang
melakukan produksi hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhannya saja menuju masyarakat
kota dan industri sehingga merubah paradigma berpikir masyarakat dimana mereka
berproduksi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja tetapi melakukan produksi untuk
mencari keuntungan. Minimal mindset masyarakat Indonesia telah berubah, contohnya
adalah masyarakat berpikir bahwa menjadi pekerja dalam bidang industri lebih menjajikan
dibandingkan dengan menjadi pekerja mandiri seperti bertani dan sebagainya. Hal tersebut
tidak berarti baik tetapi tidak pula berarti buruk, semua kembali lagi kepada situasi dan
kondisi yang terjadi.
12 Lembaga Penelitian Ekonomi IBII (2002)
9. Daftar Pustaka
1. LP3ES (1994). Industrialisasi di Indonesia: Beberapa Kajian.
2. Hasibuan, Nurimansyah. Pemerataan dan Pembangunan Ekonomi Teori dan
Kebijaksanaan. (Palembang: Universitas Sriwijaya Press, 1993).
3. Industrialisasi
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=251447&val=6752&title=INDU
STRIALISASI%20DI%20INDONESIA:%20MENUJU%20KEMITRAAN%20YAN
G%20ISLAMI diakses pada tanggal 17 April 2015.
4. Svara, Karuna perkembangan Industri dunia
http://www.scribd.com/doc/140565487/Perkembangan-Industri-Dunia# diakses pada
tanggal 18 April 2015.
5. UU No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.
6. UUD 1945 Pasal 33.
7. Koesmawan, M. Januari-April 2014, “Industrialisasi: Permasalahan Dan Peranannya
Bagi Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Rakyat 1970-2000” Jurnal Equilibrium.
volume 1, No. 2, https://koesmawan.wordpress.com/2009/03/11/ diakses pada tanggal
19 April 2015.
8. Modernisasi. http://uwin.web.id/id2/tulisan-2603/modernisasi_24612_uwin.html
diakses pada tanggal 18 April 2015.
9. Sektor Industri dalam produksi nasional. Lembaga Penelitian Ekonomi IBII (2002).