Tiga dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Pertama, penerapan teknologi maju telah menuntut penyesuaian nilai-nilai budaya dan norma sosial. Kedua, keterbatasan lingkungan alam akibat pembangunan berdampak pada perubahan sosial. Ketiga, Undang-Undang Dasar 1945 menjamin perkembangan berbagai budaya di Indonesia.
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan kebudayaan yang beragam. Struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan keragaman suku bangsa, ras, agama dan budaya. Namun keragaman ini menimbulkan konflik dimana-mana. Keadaan seperti ini menggambarkan bahwa unsur-unsur yang ada di Indonesia belum berfungsi secara satu kesatuan. Yang menjadi pemasalahan sekarang adalah bagaimana membuat unsur-unsur yang ada di Indonesia menjadi suatu system yaitu adanya jalinan kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain, atau bagaimana membuat Bangsa Indonesia dapat terintegrasi secara nasional
Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan kebudayaan yang beragam. Struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan keragaman suku bangsa, ras, agama dan budaya. Namun keragaman ini menimbulkan konflik dimana-mana. Keadaan seperti ini menggambarkan bahwa unsur-unsur yang ada di Indonesia belum berfungsi secara satu kesatuan. Yang menjadi pemasalahan sekarang adalah bagaimana membuat unsur-unsur yang ada di Indonesia menjadi suatu system yaitu adanya jalinan kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain, atau bagaimana membuat Bangsa Indonesia dapat terintegrasi secara nasional
Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.
Konten slide:
- Pengertian masyarakat dan konsep masyarakat
- Ciri-ciri masyarakat dan pembagian sistem kerja
- Sistem budaya masyarakat
- Dinamika masyarakat (internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi)
- Proses Difusi
- Proses Evolusi Sosial
- Asimilasi dan Akulturasi
- Pembaruan atau Inovasi
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA.
Masyarakat Indonesia sedang mengalami masa pancaroba
yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara
menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada
kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi
maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak,
tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan
nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru.
3. CONTOH PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA.
1) Penerapan teknologi maju.
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional
selama 32 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat
nilai budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian
tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Akibatnya
mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk
hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial
yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang
memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk
dengan multi kulturnya.
4. 2) Keterbatasan lingkungan (environment scarcity).
Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin
berat yang mahal harganya dan biaya perawatannya, mendorong
pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal
waktu. Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak
mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun
politik. Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan
perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu
perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang
befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan
yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara
menguntungkan.
5. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
Kebudayaan berkaitan dengan dasar dan tata hukum suatu negara, manakala
negara itu meletakan dasarnaya negaranya sebagian sebuah lambang yg di ambil
dari nilai-nilai luhur dan logis suatu bangsa, secara bertanggung jawab menurut
tata aturan dan UU yg dipatuhi seluruh masyarakat negara tersebut. Di Indinesia
sangat jelas kaitannya antara kebudayaan dengan dasar negara dan UUD 1945.
6. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
Kebudayaan berkaitan dengan dasar
dan tata hukum suatu negara,
manakala negara itu meletakan
dasarnaya negaranya sebagian sebuah
lambang yg di ambil dari nilai-nilai
luhur dan logis suatu bangsa, secara
bertanggung jawab menurut tata
aturan dan UU yg dipatuhi seluruh
masyarakat negara tersebut. Di
Indinesia sangat jelas kaitannya
antara kebudayaan dengan dasar
negara dan UUD 1945.
Menurut UUD 1945 pasal 32, yaitu :
1) Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.
2) Negara menghormati dan
memelihara bangsa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional. Dari
pasal tersebut kita sudah dapat
mengetahui bahwa masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat
dengan keaneka ragaman yg
kompleks.
7. MENGAPA KEMISKINAN DI INDONESIA
MENJADI MASALAH YG BERKELANJUTAN ?
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan
menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :
1) Pendidikan yang Terlampau Rendah
2) Malas Bekerja
3) Keterbatasan Sumber Alam
4) Keterbatasan Modal
5) Terbatasnya Lapangan Kerja
6) Beban Keluarga
8. FILSAFAT INDONESIA
Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan yang
dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan
disebut Indonesia. Filsafat Indonesia diungkap dalam pelbagai bahasa
yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan
'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran
yang menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-tema
filosofisnya yang asli.
9. KONSEP WAKTU, PERUBAHAN,
KELOMPOK SOSIAL.
a) Konsep Waktu dan Sejarah Lokal.
Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan
(continuity) dan satuan atau jangka berlangsungnya perjalanan waktu
(duration). Kelangsungan waktu atas kesadaran manusia, terhadap
waktu dibagi menjadi tiga, dimensi yaitu: waktu yang lalu, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang di dalam satu kontinuitas.
b) Pembelajaran Konsep Perubahan
Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada masyarakat
manusia, tidak ada satu masyarakat pun yang benar-benar statis, cepat
atau lambat semua masyarakat akan mengalami perubahan.
10. c) Individu dan Kelompok Sosial.
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akbat dari hubungan yang terjadi di
antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok
sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan
bersama. . Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan
tertentu. Macam-macam kelompok sosial meliputi :
klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial
kelompok sosial dipandang dari sudut individu
in group dan out group
primary group dan secondary group
gemeinschalf dan geselfchaft
11. PENGERTIAN MASYARAKAT
R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat
mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu .
Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara
golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
12. MASYARAKAT HARUS MEMPUNYAI SYARAT-SYARAT
BERIKUT :
Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang.
Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah
tertentu
Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka
untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
13. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering
disebut urban community.
Pengertian masyarakat kota
lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Ada beberap ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa
orang kota paa umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain.
pembagian kerja di antra warga-
warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak
diperoleh warga kota dari pada
warga desa
14. MASYARAKAT PEDESAAN
Menurut Paul H Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan
jiwa
Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap
kebiasaan
Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam,
sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
15. Perbedaan desa dan kota :
Jumlah dan kepadatan penduduk
Lingkungan hidup
Mata pencaharian
Corak kehidupan sosial
Stratifikasi sosial
Mobilitas sosial
pola interaksi sosial
Solidaritas sosial
Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional