2. Ideologi adalah "Sejumlah
doktrin kepercayaan dan simbol-
simbol sekelompok masyarakat
atau satu bangsa yang menjadi
pegangan dan pedoman karya
(atau perjuangan) untuk
mencapai tujuan masyarakat atau
bangsa".
Mubiyarto M. Sastra Pratedja
Ideologi adalah "Seperangkat
gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada
tindakan yang
diorganisir suatu sistem yang
teratur".
Dalam hubungan ini fungsi penting ideologi antara
lain adalah untuk membentuk identitas kelompok
atau bangsa dan mempersatukannya.
3. Pancasila Sebagai Ideologi Negara Bangsa Kata-kata Ideologi yang berasal dari bahasa
Yunani terdiri dari dua kata: yang berarti gagasan, buah pikiran atau cita-cita,
logika/logis: yang berarti ajaran, dan/atau ilmu. Ideologi merupakan ajaran atau ilmu
tentang gagasan atau buah pikiran (science des ideas). Di dalam ensiklopedi populer
politik pembangunan Pancasila, Ideologi merupakan cabang falsafah yang mendasari
Ilmu seperti Pedagogi.
4. Indonesia untuk berjuang dan mencapai kemerdekaan setelah membangkitkan
dan menimbulkan kesadaran bagi bang dari perbuatan kolonialisme dan
imperialisme di Indocesa Indonesia. Kesengsaraan yang dirasakan bangsa
Indonesia akih njembawa pengaruh terhadap semangat dan cita-cita bangsa
Penjajahan serta kolonialisme barat di bumi nusantara berlangsung lebih dari 3,5
(tiga setengah) abad. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur dan Tujuan yang bentuk
pemerintahan yang satu dalam satu kesatuan. Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa
serta wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan dasar Pancasila
telah berhasil mempersatukan bangsa Indonesia Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka dengan hendak dicapai kebebasan dan belenggu
penjajahan, dasar-dasar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sesuai
dengan kondisi budaya bangsa Indonesia secara keseluruhan. Kemerdekaan
Republik Indonesia dengan landasan dasar Pancasila, kolonial dengan
kemerdekaan bangsa Indonesia, serta meletakkan Bangsa Indonesia akhirnya
sepakat mengakhiri penjajahan adalah merupakan suatu hasil perjuangan luhur
segenap bangsa Indonesia yang lahir sesuai dengan cita-cita yang ingin
diwujudkan yaitu kemerdekaan yang berdasarkan ideologi negara Pancasila yang
merupakan perwujudan dari nilai-nilai bangsa sebagai puncak-puncak budaya
bangsa Indonesia yang tergambar dari nilai-nilai setiap sila-sila dari Pancasila
5. Patriotisme kadang-kadang diartikan sebagai isolasi yang tidak realistis serta pengabdian diri
yang tidak bernalar terhadap suatu negeri. Internasionalisme adalah yang paling netral dari
ketiga istilah ini, karena sedikit sekali internasionalis mempunyai sedikit tekanan emosional
sehingga istilah ini hanya lambang-lambang nasionalitas seperti bendera dan lagu kebangsaan
nasional dipandang menghasilkan suatu perasaan yang erat pada patriotisme. Barangkali benar,
bahwa yang paling tidak nasionalistis dari kita ini pun telah merasakan efek lambang-lambang
demikian itu pada suatu waktu. Efeknya sukar digambarkan di sini. Barangkali ia merupakan
suatu pengakuan bahwa dirinya tergolong pada sesuatu yang lebih besar dan lebih penting
dibandingkan dengan diri kita sendiri. Barangkali ia merupakan suatu perasaan memiliki (feeling
of belonging). Dengan perkataan lain, ia dapat merupakan pengakuan bahwa hidup dan nasib kita
terbungkus dalam kehidupan dan nasib kebanyakan orang lainnya. Pengakuan demikian itu
datang melalui simbol-simbol. Kita tidak dapat melihat hal yang sama dalam diri orang lainnya
yang kita lihat dan kita rasakan di dalam suatu simbol. Kita memberikan respon secara
emosional; kita tidak berpikir mengenai betapa jeleknya sebuah lagu nasional atau bahwa
bendera adalah potongan-potongan kain berwarna yang dijahit. Kita melihat dan merasakan di
dalamnya suatu emosi yang membentuk kita menjadi satu di dalam suatu komunitas. Dengan
cara ini, nasionalisme mempengaruhi seseorang secara lebih kuat dibanding ideologi lainnya.
Semua ideologi dapat mempengaruhi individu secara emosional, dan masing-masing ideologi
mempunyai lambang-lambang "sakral" tertentu yang menghasilkan suatu reaksi di dalam diri
para penganutnya. Tetapi nasionalisme kadang-kadang menghasilkan reaksi tidak saja di
kalangan penganutnya, tetapi juga di kalangan yang bukan penganut. Kelihatannya ia juga
mempengaruhi individu secara lebih dalam dan kurang membutuhkan penguatan dibanding
ideologi lainnya. Individu sering memperoleh suatu komitmen yang kuat terhadap suatu bangsa.
Ideologi-ideologi lainnya dapat menjadi berakar, tetapi kelihatannya tidak sekokoh ini
6. KESIMPULAN
Pancasila sebagai ideologi bangsa berkesesuaian dengan budaya (culture)
serta nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Filosofisnya nilai-nilai
Pancasila sehingga memenuhi standard menjadi sebuah Ideologi. Sebagai
peminimalisir potensi disintegrasi maka Pancasila sebagai pengharmoni.
Pancasila sebagai pemersatu bangsa, karakter dan jiwa bangsa sebagai
perjanjian luhur bagi bangsa Indonesia sehingga menjadi ajaran dan cita-cita
yang kontennya memiliki nilai-nilai yang bersifat doktriner.