Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan regulasi keselamatan kerja di ruang terbatas serta bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di dalam ruang terbatas seperti kekurangan oksigen, bahan mudah terbakar, struktur ruang yang berbahaya, serta langkah-langkah pengendalian risiko seperti ventilasi, ijin masuk, dan tanggung jawab personil terkait.
Dokumen ini membahas program perawatan harian dump truck Hino 500, termasuk persiapan, pemeriksaan di sekitar unit dan kabin, saat menghidupkan mesin, dan setelah selesai operasi beserta catatan pentingnya.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan budaya keselamatan (safety culture) serta program-program pengembangan budaya K3. Ia menjelaskan bahwa safety culture pertama kali diperkenalkan setelah insiden Chernobyl dan saat ini menjadi pilar penting dalam keselamatan kerja. Dokumen ini juga membahas berbagai model dan indikator budaya K3 serta tantangan dalam mengembangkan budaya K3 yang kuat di perusahaan.
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
SCBA digunakan untuk menyediakan udara bernafas yang aman bagi pengguna. Terdiri dari tabung udara, masker, plat penggendong, dan regulator. Ada tiga jenis SCBA - untuk evakuasi darurat, pekerjaan, dan penyelamatan - yang memiliki waktu penggunaan berbeda hingga 30 menit tergantung jenisnya. Pengisian ulang SCBA dilakukan dengan kompresor udara untuk menyaring udara dan menjaga suhu tabung
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup pengertian K3, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terkait peralatan mekanik, serta upaya pembinaan dan pengawasan sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Modul ini membahas sistem instrumentasi untuk operator pengendali pabrik, mencakup drawing dan sistem udara instrument, sistem pengukuran variabel proses seperti tekanan dan temperatur, control valve, sistem pengendalian proses, dan metode tuning controller. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman operator tentang alat ukur dan sistem kontrol yang digunakan dalam proses produksi.
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan regulasi keselamatan kerja di ruang terbatas serta bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di dalam ruang terbatas seperti kekurangan oksigen, bahan mudah terbakar, struktur ruang yang berbahaya, serta langkah-langkah pengendalian risiko seperti ventilasi, ijin masuk, dan tanggung jawab personil terkait.
Dokumen ini membahas program perawatan harian dump truck Hino 500, termasuk persiapan, pemeriksaan di sekitar unit dan kabin, saat menghidupkan mesin, dan setelah selesai operasi beserta catatan pentingnya.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan budaya keselamatan (safety culture) serta program-program pengembangan budaya K3. Ia menjelaskan bahwa safety culture pertama kali diperkenalkan setelah insiden Chernobyl dan saat ini menjadi pilar penting dalam keselamatan kerja. Dokumen ini juga membahas berbagai model dan indikator budaya K3 serta tantangan dalam mengembangkan budaya K3 yang kuat di perusahaan.
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
SCBA digunakan untuk menyediakan udara bernafas yang aman bagi pengguna. Terdiri dari tabung udara, masker, plat penggendong, dan regulator. Ada tiga jenis SCBA - untuk evakuasi darurat, pekerjaan, dan penyelamatan - yang memiliki waktu penggunaan berbeda hingga 30 menit tergantung jenisnya. Pengisian ulang SCBA dilakukan dengan kompresor udara untuk menyaring udara dan menjaga suhu tabung
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup pengertian K3, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terkait peralatan mekanik, serta upaya pembinaan dan pengawasan sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Modul ini membahas sistem instrumentasi untuk operator pengendali pabrik, mencakup drawing dan sistem udara instrument, sistem pengukuran variabel proses seperti tekanan dan temperatur, control valve, sistem pengendalian proses, dan metode tuning controller. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman operator tentang alat ukur dan sistem kontrol yang digunakan dalam proses produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, mulai dari pengertian, tujuan pelatihan, faktor-faktor yang mempengaruhi, definisi-definisi terkait, tahapan-tahapan manajemen risiko seperti komitmen, persiapan, identifikasi bahaya, analisis risiko, penilaian risiko, hingga cara-cara penilaian risiko secara kualitatif dengan menggunakan matriks risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko K3 di tempat kerja, mulai dari identifikasi bahaya, penilaian resiko, hingga pengendalian resiko sesuai hierarki pengendalian yang ditetapkan ISO 45001. Hierarki pengendalian resiko dimulai dari eliminasi, substitusi, rekayasa teknologi, administratif, hingga penggunaan alat pelindung diri.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Manajemen resiko diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan menentukan tindakan pengendalian yang sesuai untuk mencegah kerugian. Proses manajemen resiko meliputi identifikasi bahaya, analisis peluang dan akibat, penilaian resiko, penanganan resiko, serta pemantauan dan review secara berkelanjutan. Tujuannya adalah mengelola risiko secara sistematis agar tetap terkendali pada tingkat yang dapat diter
ADKL digunakan untuk mengkaji dan memprediksi potensi risiko kesehatan dari suatu rencana kegiatan pembangunan. Tujuannya adalah mengkaji dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat dalam AMDAL maupun pengelolaan lingkungan hidup. Pendekatan ADKL menggunakan teori simpul pengamatan untuk menilai hubungan antara sumber, media pemajanan, dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
3. 1. Dasar Referensi
ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
Kewajiban pelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko dan SMK3
STANDARD KLAUSUL
SMK3 Klausul 2.1.2 ; Identifikasi Potensi Bahaya,
penilaian dan pengendalian resiko K3
ISO 45001 Klausul 6.1.2 ; Hazard Identification and
assessment of risk and opportunities
ISO 9001 Klausul 6.1 ; Actions to address risks and
opportunities
4. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
“Suatu metode yang dilakukan dalam menilai
resiko pekerjaan untuk menjadi acuan
implementasi K3 dalam suatu pekerjaan”
2.
Definisi
HIRADC/IBPR adalah…
5.
6. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
3.
Bahaya
BAHAYA
Satu kondisi, keadaan, situasi, material, dan lingkungan yang dapat
mengakibatkan timbulnya suatu kejadian yang tidak diinginkan atau insiden
• Bahaya Fisika : Temperatur, listrik, getaran, pencahayaan, dll
• Bahaya Kimia : debu, asap, gas, dll
• Bahaya Biologi : Virus, binatang buas, binatang berbisa, dll
• Bahaya Mekanis : Gerakan mesin, titik jepit, dll
• Bahaya Ergonomi : area kerja terbatas, postur statis, dll
• Bahaya Lingkungan : Cuaca, counter alam, dll
• Bahaya Psikososial : Intimidasi, dll
7. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
4. Risiko
Risiko
PELUANG atau kemungkinan munculnya suatu kejadian yang tidak
diinginkan atau insiden dari keberadaan bahaya.
• Consequences : Efek yang akan terjadi dari keberadaan suatu kejadian atas
keberadaan bahaya
• Likelihood : Kemungkinan munculnya suatu kejadian dari keberadaan bahaya
• Exposure : Paparan atau kontak pada pekerja atau property dari keberadaan bahaya
Risk = Consequences X Likelihood X Exposure
8. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
1. Observasi
Melakukan pemeriksaan keliling
pada area atau proses pekerjaan
tertentu
5. Metode IB
2. Daftar Periksa
Menggunakan Checklist Langkah
kerja
3. Laporan Terdahulu
Mengacu pada laporan pekerjaan
yang sama yang telah selesai
terdahulu
4. Diskusi / Konsultasi
Mengumpulkan pekerja yang ahli
untuk pekerjaan tsb dan
mendiskusikan bahaya yang
terdapat pada pekerjaan
5. Investigasi Kecelakaan
Mengevaluasi dari laporan
investigasi kecelakaan yang terjadi
pada pekerjaan tsb
6. Dokumentasi
Mengidentifikasi dari dokumen
dokumen seperti MSDS, Peraturan
pemerintah, dll
9. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
6. Matrix Risiko
Matrix Risiko
Tabel Perhitungan tingkat risiko
terjadinya suatu kejadian berdasarkan
dampak (Consequences) dan
kemungkinan (likelihood)
Perlu ditetapkan kriteria acceptable
risk dari hasil penilaian risiko yang
dilakukan
10. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
6. Matrix Risiko
Likelihood/Kemungkinan
Consequences/dampak
T ab le. 2
Likeliho o d T ab le
V alue D escrip t io n Exp lanat io n
5 Almost Certain
(cases more once a day)
The risk is very likely to occur once or
more frequently, happens several times
at the location / site
4 Probable
cases for a week/ once a day if will be
quantified )
The risk is likely to occur on a recurrent
basis, has occurred several times in the
work place
3 Possible
( M aximum 4 cases for a month/once
case for a week if will be quantified )
The risk may occur and does so
frequently, incident has occurred
once or twice in the workplace
2 Unlikely
Maximum 12cases a year / Once case for
a month if will be quantified
Risk uncommon, but may occur under
certain condit ion, has occurred in
industry
1 Rare
quantified ) Risk may occur in except
ional circumtances ; unheard of in
industry
11. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
KEMUDAH
AN
7. Pengendalian Risiko
PENGENDALIAN RISIKO
Menetapkan Langkah-Langkah yang akan dilakukan dalam mencegah terjadinya risiko
yang telah diidentifikasi dan dinilai dengan penerapan hirarki pengendalian resiko
12. ns Attribution-NonCommercial License https://www.flick aiku D
8. Alur Proses
IBPR/HIRADC
Tetapkan
Pekerjaan
Identifikasi
tipe pekerjaan
Identifikasi
Bahaya
Identifikasi
Risiko
Penilaian
Risiko Awal
Tentukan
Pengendalian
Risiko
Penilaian
Risiko Sisa
Referensi
(Opsional)
Review IBPR
19. 23
THANKS FOR YOUR ATTENTIONS
THINK SAFETY FIRST
BEFORE START YOUR WORK
Pelatihan Mengenai Kesehatan dan KeselamatanKerja
serta LindunganLingkungan