Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
Teks tersebut merangkum filsafat Yunani kuno, mulai dari filsuf pra-Sokrates seperti Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, hingga filsuf-filsuf sesudahnya seperti Protagoras, Gorgias, dan Sokrates. Teks tersebut juga membahas tentang kaum Sofis dan pengaruh mereka terhadap budaya Yunani pada masa itu.
Makalah ini membahas rasionalisme dalam pemikiran modern melalui pemikiran tokoh-tokoh seperti Descartes dan Spinoza. Descartes meletakkan dasar rasionalisme dengan metode keraguan universalnya (Cogito ergo sum), sedangkan Spinoza dianut pandangan panteisme-monistik bahwa Tuhan dan alam adalah satu substansi.
Dokumen ini membahas model-model evaluasi kurikulum, termasuk model evaluasi dikrepansi Provus yang digunakan untuk mengevaluasi kurikulum berdasarkan standar pendidikan nasional. Model ini meliputi lima tahapan yaitu perancangan, instalasi, proses, hasil, dan pembiayaan dengan membandingkan standar kinerja yang ditetapkan.
Kelompok XI terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang pengertian karya ilmiah populer, ciri-ciri karya ilmiah populer, dan jenis-jenis karya ilmiah seperti artikel ilmiah populer, artikel ilmiah, disertasi, tesis, skripsi, dan makalah. Kelompok ini juga membuat contoh artikel ilmiah populer tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
Kurikulum humanistik berdasarkan filsafat eksistensialisme dan konsep pendidikan John Dewey dan Rousseau. Tujuannya membina manusia secara utuh, tidak hanya kognitif tetapi juga afektif dan sosial. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan Indonesia untuk membentuk kepribadian yang utuh.
Dokumen tersebut membahas landasan dan tujuan pendidikan Pancasila Indonesia. Secara ringkas, Pancasila merupakan falsafah negara yang mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya dan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
Teks tersebut merangkum filsafat Yunani kuno, mulai dari filsuf pra-Sokrates seperti Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, hingga filsuf-filsuf sesudahnya seperti Protagoras, Gorgias, dan Sokrates. Teks tersebut juga membahas tentang kaum Sofis dan pengaruh mereka terhadap budaya Yunani pada masa itu.
Makalah ini membahas rasionalisme dalam pemikiran modern melalui pemikiran tokoh-tokoh seperti Descartes dan Spinoza. Descartes meletakkan dasar rasionalisme dengan metode keraguan universalnya (Cogito ergo sum), sedangkan Spinoza dianut pandangan panteisme-monistik bahwa Tuhan dan alam adalah satu substansi.
Dokumen ini membahas model-model evaluasi kurikulum, termasuk model evaluasi dikrepansi Provus yang digunakan untuk mengevaluasi kurikulum berdasarkan standar pendidikan nasional. Model ini meliputi lima tahapan yaitu perancangan, instalasi, proses, hasil, dan pembiayaan dengan membandingkan standar kinerja yang ditetapkan.
Kelompok XI terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang pengertian karya ilmiah populer, ciri-ciri karya ilmiah populer, dan jenis-jenis karya ilmiah seperti artikel ilmiah populer, artikel ilmiah, disertasi, tesis, skripsi, dan makalah. Kelompok ini juga membuat contoh artikel ilmiah populer tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
Kurikulum humanistik berdasarkan filsafat eksistensialisme dan konsep pendidikan John Dewey dan Rousseau. Tujuannya membina manusia secara utuh, tidak hanya kognitif tetapi juga afektif dan sosial. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan Indonesia untuk membentuk kepribadian yang utuh.
Dokumen tersebut membahas landasan dan tujuan pendidikan Pancasila Indonesia. Secara ringkas, Pancasila merupakan falsafah negara yang mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya dan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Dokumen ini membahas tentang media pembelajaran berbasis TIK, termasuk pengertian, contoh, dan fungsinya. Juga dibahas tentang integrasi TIK dalam media pembelajaran dan kekurangannya. Media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan sarana dan biaya.
Beberapa model pengembangan kurikulum dijelaskan dalam dokumen tersebut, masing-masing memiliki karakteristik dan arahannya sendiri-sendiri. Pemilihan model sebaiknya disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dianut serta mempertimbangkan model mana yang paling sesuai dengan harapan. Model-model kurikulum akan terus berkembang seiring perkembangan kebutuhan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi manajemen pendidikan menurut beberapa ahli. Ada beberapa kesamaan pendapat antara para ahli, yaitu bahwa fungsi pertama manajemen adalah perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian. Fungsi-fungsi lain yang disebutkan antara lain pengumpulan sumber daya, pengarahan, koordinasi, pencatatan, pelaporan, dan pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan proses dan tujuan
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi dalam filsafat menurut para ahli seperti Juhaya S. Pradja, Ahmad Tafsir, dan lainnya. Terdapat metode deduksi-induksi, dialektika, sistematis, historis, dan kritis. Dokumen juga menjelaskan pendekatan ontologi, epistemologi, aksiologi dalam metodologi filsafat serta sejarah pemikiran filsafat Barat.
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Dokumen tersebut membahas tentang peran sains dan teknologi dalam Islam, mulai dari konsep dasar, landasan agama, perkembangan di masa kejayaan peradaban Islam, serta dampak dan tanggung jawab ilmuwan terhadap lingkungan. Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan untuk memakmurkan manusia dan alam sesuai amanah sebagai khalifah, tetapi ilmuwan harus memiliki iman dan tanggung jawab lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang Islam pada masa modern dari tahun 1800 hingga sekarang, mencakup peristiwa penting seperti munculnya gerakan pembaharuan, kemerdekaan negara-negara Islam, dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam modern. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor penyebab dan dampak perkembangan Islam pada masa modern, serta solusi dan hikmah yang dapat diambil.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMhdTaajuddin
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan pendidikan Islam dengan menjelaskan pengertian dan hakekatnya, fungsi-fungsinya, teori-teorinya, syarat-syaratnya, dan tipe-tipenya. Tujuannya adalah untuk memahami konsep kepemimpinan pendidikan Islam secara lebih mendalam."
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan secara keseluruhan, menafsirkannya, dan memberikan konsep-konsep umum yang dapat membimbing dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan juga berperan sebagai sumber pendorong adanya pendidikan dan menjadi pedoman utama dalam penyelenggara
Dokumen ini membahas pendekatan multidisipliner dan interdisipliner dalam pengkajian manusia, serta dimensi-dimensi kemanusiaan manusia seperti sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religious. Juga dibahas tinjauan evolusi, filsafat, agama, dan teori kabut mengenai asal usul manusia.
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai mati. Objeknya adalah perilaku manusia ditinjau berdasarkan proses perkembangan, sedangkan metodanya adalah longitudinal dan cross-sectional.
Dokumen ini membahas tentang media pembelajaran berbasis TIK, termasuk pengertian, contoh, dan fungsinya. Juga dibahas tentang integrasi TIK dalam media pembelajaran dan kekurangannya. Media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan sarana dan biaya.
Beberapa model pengembangan kurikulum dijelaskan dalam dokumen tersebut, masing-masing memiliki karakteristik dan arahannya sendiri-sendiri. Pemilihan model sebaiknya disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dianut serta mempertimbangkan model mana yang paling sesuai dengan harapan. Model-model kurikulum akan terus berkembang seiring perkembangan kebutuhan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi manajemen pendidikan menurut beberapa ahli. Ada beberapa kesamaan pendapat antara para ahli, yaitu bahwa fungsi pertama manajemen adalah perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian. Fungsi-fungsi lain yang disebutkan antara lain pengumpulan sumber daya, pengarahan, koordinasi, pencatatan, pelaporan, dan pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan proses dan tujuan
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi dalam filsafat menurut para ahli seperti Juhaya S. Pradja, Ahmad Tafsir, dan lainnya. Terdapat metode deduksi-induksi, dialektika, sistematis, historis, dan kritis. Dokumen juga menjelaskan pendekatan ontologi, epistemologi, aksiologi dalam metodologi filsafat serta sejarah pemikiran filsafat Barat.
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Dokumen tersebut membahas tentang peran sains dan teknologi dalam Islam, mulai dari konsep dasar, landasan agama, perkembangan di masa kejayaan peradaban Islam, serta dampak dan tanggung jawab ilmuwan terhadap lingkungan. Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan untuk memakmurkan manusia dan alam sesuai amanah sebagai khalifah, tetapi ilmuwan harus memiliki iman dan tanggung jawab lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang Islam pada masa modern dari tahun 1800 hingga sekarang, mencakup peristiwa penting seperti munculnya gerakan pembaharuan, kemerdekaan negara-negara Islam, dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam modern. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor penyebab dan dampak perkembangan Islam pada masa modern, serta solusi dan hikmah yang dapat diambil.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMhdTaajuddin
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan pendidikan Islam dengan menjelaskan pengertian dan hakekatnya, fungsi-fungsinya, teori-teorinya, syarat-syaratnya, dan tipe-tipenya. Tujuannya adalah untuk memahami konsep kepemimpinan pendidikan Islam secara lebih mendalam."
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan secara keseluruhan, menafsirkannya, dan memberikan konsep-konsep umum yang dapat membimbing dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan juga berperan sebagai sumber pendorong adanya pendidikan dan menjadi pedoman utama dalam penyelenggara
Dokumen ini membahas pendekatan multidisipliner dan interdisipliner dalam pengkajian manusia, serta dimensi-dimensi kemanusiaan manusia seperti sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religious. Juga dibahas tinjauan evolusi, filsafat, agama, dan teori kabut mengenai asal usul manusia.
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai mati. Objeknya adalah perilaku manusia ditinjau berdasarkan proses perkembangan, sedangkan metodanya adalah longitudinal dan cross-sectional.
Teks tersebut membahas beberapa aliran dalam filsafat, yaitu rasionalisme, empirisme, idealisme, realisme, dan positivisme. Rasionalisme menekankan penggunaan akal budi untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan empirisme menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Idealisme menganggap realitas terdiri atas ruh dan jiwa, sementara realisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia merupakan gambaran yang tep
Filsafat Modern dan Pembahasan PendidikanAna Safrida
Makalah ini membahas filsafat-filsafat modern dan pengaruhnya terhadap pendidikan. Filsafat modern muncul sejak zaman Renaissance dan diwarnai oleh rasionalisme, empirisme, dan kritisisme. Filsafat-filsafat ini mempengaruhi pengembangan pendidikan dengan menuntut berpikir kritis siswa dan kaitannya dengan kehidupan nyata.
Teks tersebut membahas tentang filsafat idealisme. Ia menjelaskan pengertian idealisme, tokoh-tokoh utamanya seperti Fichte, Schelling, dan Hegel, serta pokok-pokok pemikiran mereka yang menekankan bahwa realitas terdiri dari ide-ide dan akal bukan materi. Teks tersebut juga membahas pengaruh gagasan idealisme dalam bidang pendidikan.
Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang diperkenalkan oleh Edmund Husserl. Husserl membedakan antara dunia yang dikenal dalam sains dan dunia di mana kita hidup, serta menganggap kesadaran sebagai satu-satunya benda yang tidak dapat dianggap sepi. Fenomenologi mempelajari apa yang tampak atau menampakkan diri melalui pengalaman subyektif sebagai sumber pengetahuan tentang fenomena obyektif.
Masa Pencerahan di Eropa (1695-1815) ditandai oleh optimisme manusia akan kemampuan akal budi untuk menciptakan kemajuan melalui ilmu pengetahuan. Tokoh kuncinya antara lain Francis Bacon, John Locke, Isaac Newton, Jean-Jacques Rousseau, dan Voltaire yang mendukung hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan demokrasi. Masa ini memengaruhi berkembangnya liberalisme, nasionalisme, serta penemuan-
Teks tersebut membahas tentang hubungan antara filsafat, ilmu, dan agama. Filsafat adalah ilmu tentang cara berpikir yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat memiliki sejarah panjang dan berkembang dari masa ke masa dengan berbagai tokoh pemikir. Agama adalah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kepada Tuhan. Untuk mempercayai bukti adanya Tuhan diperlukan iman kepada ag
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pengetahuan menurut pandangan filosofi dari berbagai tradisi, yaitu tradisi Barat Kristen, Barat sekuler, Islam, India, dan kelemahan manusia dalam memperoleh pengetahuan."
Filsafat Yunani Kuno merupakan awal mula sejarah filsafat Barat. Pada masa itu, pemikiran tentang alam semesta dan manusia masih bersumber pada kepercayaan mitos. Tiga faktor memicu munculnya filsafat Yunani yaitu kekayaan mitos Yunani, perkembangan masyarakat kota-negara, dan karya-karya filsafat awal seperti Thales dan Parmenides. Filsuf-filsuf terkemuka zaman it
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan filsafat Barat, mulai dari zaman klasik Yunani (Socrates, Plato, Aristoteles), Abad Pertengahan (filsafat skolastik), hingga zaman modern yang ditandai munculnya berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisme, idealisme, dan materialisme.
Era Pencerahan dimulai ketika kekuasaan Gereja di Eropa semakin kuat namun ide-ide rasionalisme dan empirisme mulai menantangnya. Filsuf-filsuf pada masa itu seperti Descartes, Hume, dan Kant mulai menggugat keyakinan-keyakinan tradisional dan menekankan pentingnya berpikir mandiri. Mereka meyakini bahwa pencerahan berarti keluar dari ketidakmatangan berpikir dan mampu berpikir secara independ
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa gereja yang berada di luar lingkungan DGI/PGI seperti Lutheran, Pentakosta, Karismatik, dan Adventis.
2. Menguraikan awal mula kemunculan, ajaran-ajaran pokok, dan perkembangan masing-masing gereja tersebut di Indonesia.
3. Memberikan informasi mengenai organisasi-organisasi gereja yang tergabung dalam masing-masing aliran.
Teologi adalah studi ilmiah tentang Allah dan iman Kristen berdasarkan Alkitab. Ilmu teologi secara kritis meninjau praktik gereja untuk memahami karya Allah sesuai dengan firman-Nya. Internet dapat digunakan sebagai media penginjilan yang aman dan efektif dengan menyebarkan informasi rohani dan merekam khotbah pendek.
Makalah ini membahas tentang realita kehidupan mahasiswa Fakultas Teologi yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Beberapa mahasiswa terlibat perilaku negatif seperti berbicara kasar, merokok, minum alkohol, dan hubungan seks bebas. Hal ini disebabkan oleh tekanan masalah pribadi dan lingkungan serta pengaruh pergaulan. Tindakan tersebut berdampak buruk pada moral dan spiritualitas mahasiswa. Unt
1. 1
TUGAS MANDIRI
DISUSUN OLEH :
ONCHY ARAMANA
DOSEN :
Pdt. Dr. Jan H. Rapar, Th.D, Ph.D
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON
YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS
FAKULTAS TEOLOGI
2012
2. 2
BAB III
FILSAFAT MODEREN DALAM PEMBENTUKANNYA
1. RENAISSANCE
Pada abad ke-15 dan ke-16 dikuasai oleh suatu gerakan yang disebut Renaissance. Kata
Renaissance berarti: kelahiran kembali. Secara historis, Renaisance adalah suatu gerakan yang
meliputi suatu zaman dimana orang merasa dirinya sebagai telah dilahirkan kembali dalam keadaban,
dan pada awal gerakan pembaharuan dibidang kerohanian terjadi pada abad ke-14 di italia. Tujuan
utama gerakan para humanis Italia ialah merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani,
tetapi yang mengaitkan suatu hikmat kuna.
Demikianlah dapat dikatakan bahwa terdapat unsur-unsur Renaissance yang mengarami
filsafat ialah humanism yang berkaitan dengan sansekerta klasik dan penyambutan yang dengan
semangat atas realitas hidup. Tapi pada zaman Renaissance ada banyak sekali penemuan-penemuan
diantaranya :
NIKOLAUS KOPERNIKUS (1473-1543), ia adalah seorang tokoh gerejani yang ortodoks,
seorang tokoh gerejani yang ortodoks, menemukan bahwa matahari beraa di pusat jagat raya dan
bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu perputaran sehari-hari dan perputaran tahunan mengintari
matahari. Dan suasana pandangan Kopornikus memang belum modere pada zaman itu. Dan pada
tahun 1543 yaitu tentang kematiannya
JOHANES KEPLER (1571-1630) adalah orang penting sesudah kopernikus. Ia menerima teori,
bahwa teori jagat raya berpusat pada matahari
GALILEO GALILEI (1564-1642) ia adalah penemu yang terbesar di bidang ilmu pengetahuan,
dengan Newton sebagai satu-satunya terkecualian. Ia jugalah yang mula-mula menetapkan hukum
bendah yang jatuh. Juga Galileilah, yang menemukan, bahwa sebuah perlu yang ditembahkan
membuat suatu gerak parabolis, bukan gerak horisontal yang kemudian berubah menjadi gerak
vertical. Sehingga penemuan Gialilei ini mengoncangkan Gereja, Hal ini terjadi pada Tahun 1616
secara tersembunyi dan pada tahun 1632 secara terbuka.
Dizaman Renaissance juga terdapat perkembangan dibidang ilmu pengetahuan negara
sekalipun puncaknya baru terdapat bebrapa awal abad ke-17 yaitu dalam diri HUGO DE GROOT
(1583-1645) dengan gagasannya tentang hukum
Untuk keluar dari kekacauan politik NICCOLO MACHIAVELLI (1467-1525) mengemukakan
gagasan tentang suatu bentuk Negara yang otokratis, sedangkan THOMAS MORE merencanakan
suatu rencana Utopia tentang suatu masyarakat agraris yang berdasarkan keluarga kesatuan.
FRANCIS BACON(1561-1626) yang bermaksud meninggalkan ilmu pengetahuan yang lama dan
mengusahakan yang baru, dan seluruh filsafatnya bersifat praktis yaitu untuk menjadikan manusia
menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan perantaran penemuan-penemuan Ilmiah. Hal ini
disebabkan karena filsafatnya pada akal semata-mata. Tugas yang sebenarnya dari ilmu pengetahuan
tentang suatu penemuan yang meningkatkan kemakmuran dan hidup yang enak. Hal ini perlu
dipandang mencegah timbulya gambaran-gambaran yang keliru. Arti penting yang ada pada Bacon
ialah kritik-kritiknya dan pengaruhnya, dengan filsafat di Inggris kemudian dipengaruhi sekalI.
3. 3
2. FILSAFAT DALAM ABAD KE-17
Masa ini pandang sebagai sumber pengetahuan hanya yang sejajar secara alamiah yang
dipakai manusia, yaitu akal (rasio) dan pengalam (empiri), aliran rasionalisme berpendapat, bahwa
sumber pengetahuan yang mencakupi dan dapat dipercaya adalah rasio (akal). Karena pengalaman
hanya dapat dipakai untuk menegukan pengetahuan yang telah dipakai dan dapatkan oleh akal dan
metode diterapkan adalah deduktif.
Aliran epirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber
pengetahuan, baik pengalaman batinia maupun yang lahirilah. Dan akal juga dapat untuk mengelola
bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman, Metode yang diterapkan ialah induksi.
A. RASIONALISME
Pada aliran ini RENE DESCARTES atau CARTESIUS (1596-1650) ilmu pengetahuan harus
mengikuti ilmu pasti. Ilmu pasti menjadi suatu contoh bagimana cara mengenal atau mengetahui
yang maju. Sekalipun demikian terdapat juga ilmu hitung dan ilmu ukur orang masih dapat ragu-ragu.
Aku berpikir, aku ada (cogito ergo sum). Aku berada karena aku berpikir jadi aku adalah sesuatu yang
berpikir, Cogito (aku berpikir) adalah pasti, sebab cogito adalah jelas dan terpilah-pilah. Bagi manusia
pertama-tama yang jelas dan terpilih adalah pengetian “Allah” sebagai contoh yang secara sempurna
tidak terbatas atau berada dimana-mana, jadi pengertian tentang Allah.
Suatu pengertian tentang pengadaan yang sempurna penuh terbatas tanpa batas , pemikiran
menemukan dalam dirinya sendiri idea-idea itu sebagai gagasan-gagasan oleh karena itu idea-idea
menjadi alat untuk mengenal hal-hal yang di luar pemikiran melaikan mentaati hukum-hukumnya
sendiri yang ada padanya. Perbedaannya terwujud hal yang asasi melaikan hanya tambahan saja.
Oleh karena itu secara a priori tiada kemungkinan yang satu mempengaruhi yang lain sekalipun
dalam praktek tanpak ada pengaruhnya. Jiwa adalah substensi yang tunggal yang ada sehingga
bersifat bandawi dan yang tidak dapat mati. Jiwa memiliki pemikiran sebagai sifat asasinya sehingga
mempererat tubuh dengan perbuatan-perbuatan tertentu. Dan Bumi juga mewujudkan sesuatu yang
ada terbilang didlam jagat raya yang tanpa ukuran itu. Kepercayaannya kepada Allah menjadikan
manusia yang menyerah pada nasib.
BLAISE PASCAL (1623-1662) ia berusaha membela agama Kristen, yang mendapat serangan-serangan
yang hebat karena pemikiran modern ini. Sehingga ilmu pasti bukan suatu ilmu yang
metodenya harus dituruti oleh seorang filsuf, sebab seorang filsuf pertama-tama harus menyelami
keadaan manusia yang kongkrit dihadapi orang demi orang. Akal atau rasio memang dapat memberi
pengaruh kepada kita tentang rahasia akan tetapi akal tidak dapat merumuskan dalam pengertian-pengertian
yang memadai. Filsafat Pascal mewujudkan suatu dialog antara manusia yang konkrit itu
dengan Allah, hanya karena hanya manusialah yang dapat berkomunikasih dengan Allah.
BARUCH SPINOZA (1632-1677) menurut dia ialah didalam dunia tidak hal yang bersifat
rahasia, karena akal atau rasio manusia telah mencakup segala sesuatu tentang nishab antara
manusia dan Allha sebagai tokoh yang tiada batasnya. Hakekat Allah yang tiada batasnya itu perlu
mutlak dan menjadi satu-satunya asas bagi segala hal bendawi,baik menurut keberadaannya maupun
menurut hakekatnya. Tubuh manusia adalah alat jiwa manusia untuk mengungkapkan diri dalam
banyak idea. Hal itu mengakibatkan adanya gambaran-gambaran yang kacau didalam imaginasi.
4. 4
B. EMPIRISME
Mereka lebih mengikuti jejak Francis Bacon yaitu aliran empirisme, yang memberi tekanan
kepada empiri atau pengalaman sebagai sumber pengenalan
THOMAS HOBBES (1588-1679), baginya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat
umum, Filsafat Hobbes mewujudkan suatu sistem yang lengkap mengenai keterangan tentang “yang
ada” secara mekanis. Matrialisme yang dianaut oleh Hobbes adalah demikian, bahwa segala yang
ada bersifat bendawi. Yang dimaksud dengan bendawi ialah segala sesuatu yang tidak tergantung
kepada gagasan kita. Manusia tidak lebih dari pada suatu bagian bendawi yang mengelilingnya,Hidup
manusia adalah gerek anggota-anggota tubuh.
Jiwa adalah suatu komplek dari proses-proses mekanis didialam tubu. Akal bukanlah
pembawaan, melaikan hasil perkembangan karena kejiwaan. Pengenalan tersebut atau pengetahuan
diperoleh karena pengalaman. Pengalaman adalah awal segala pengetahuan juga awal pengetahuan
tentang asas-asas yang diperoleh dan diteguhkan oleh pengalaman.
Ajaran Hobbes tentang negara lebih moderen dibanding dengan segala teori tentang negara
yang mendahuluinya. Menurut tabiatnya segala manusia adalah sama. Dan setiap negara mempunyai
kuasa tanpa batas juga di dalam gereja. Rakyat diharuskan berbakti kepada Allah. Thomas Hobbes
adalah seorang empiris yang mengagumi metode matematika, yaitu matematika yang murni dengan
perenannya.
JHON LOCKE (1632-1704) yang untuk pertama kali menerapkan metode empiris kepada
persoalan-persoalan tentang pengenalan atau pengetahuan. Segal pengetahuan datang dari
pengalaman tidak lebih dari pada itu. Akal (rasio) adalah pasif pada waktu pengetahuan didapatkan.
Akal tidak melahirkan pengetahuan dari dirinya sendiri. Dan yang menjadi sasaran pengalaman kita
adalah pengenalan tentang gagasan atau idea atau kesan-kesan yang memilki subjek mengenal. Oleh
karena itu tindakan bertentangan dengan hendaklah Allah jikalau tiap orang memiliki miliknya
sendiri.
Locke juga menentang kekuasan negara atas Agama.negara tidak bole memeluk agama, tidak
dapat memerintahkan atau meniadakan suatu dogma. Bahkan pengertian “Allah” disusun oleh
pembuktian-pembuktian. Jadi Locke bukan berpangkal pada pengertian Allah.
C. FILSAFAT DI JERMAN
G. W. LEIBNIZ (1646-1716), ia adalah ahli pikiran moderen Jerman yang pertaama, yang
penting sekali artinya. Dan CHRITIAN WOLFF (1679-1754) ia menerapkan filsafat lebihniz menjadi
suatu sistem. Hingga kini Leibnis dipandang sebagai filsuf Jerman pertama yang rasional.
3. FILSAFAT ABAD KE-18
A. PENCERAHAN (AUFKLARANG)
Pada Abad ke-18 dimulailah suatu zaman baru, berakar pada Renaissance serta yang
mewujudkan buah pahit dari rasionalisme dan empirisme. Abad ke-18 disebut zaman perpecahan
(Aufklarung). Menurut Imanuel Kant zaman perpecahan tersebut adalah zaman manusia keluar dari
keadaan tidak akil balik. Bahwa manusia tidak mau memanfaatkan akalnya. Voltrin menyebut zaman
perpecahan adalah “zaman akal”. Abad ke-17 membatasi diri dari usaha memberikan tafsiran
mengenai manusia, dunia dan Allah. Abad ke-18 menganggap dirinya sebagai mendapat tugas untu
5. meneliti secara kritis segala yang ada, baik didalam negara maupun di dalam masyarakat, baik di
bidang ekonomi maupun dibidang hukum, agama, pengajaran dan pendidikan dan lain sebagainya.
Dahulu filsafat mewujudkan suatu pemikiran yang hanya dapat hal istimewa beberepa ahli
saja, tetapi sekarang orang berpendapat bahwa seluruh umat manusia berhak turut menikmati hasil -
hasil pemikiran filsafat. Sikap perpecahan terhadap agama wahyu dikatakan memusuhi, atau setidak-tidanya
mencurugainya. Sikap itu diungkapkan dalam usaha untuk menggati agama Kristen dengan
5
agama alamia murni, yang isinya dikembalikan kepada beberapa keberadaan tentang Allah dan jiwa.
Sikap perpecahan terhadap ilmu pengetahuan dan sifat adalah bahwa orang membuang jauh-jauh
ajaran Descrates. Cita-cita pemikiran perpecahan dipengaruhi sekali oleh ISAAC NEWTON (1642-
1727) ia telah memberikan fisika yang klasik itu diterapkan kepada ilmu pengetahuan yang lain. Hal
ini menyebabkan filsafat tidak dapt berkembang dnegan baik. Metode yang dipakai didalam filsafat
adalah induksi. Alat yang dianggap perlu sekali dari segi pemikiran adalah manusia analisa. Analisa ini
harus juga dipakai didalam mengeritik pengusaha dan tradisi masyarakat, negara dan gereja. Hal ini
kira-kira menjelang akhir abad ke-17 di inggris berkembang suatu tata negara yang liberal.
B. PENCERAHAN DI INGGRIS
Salah satu gereja perpecahan di Inggris adalah yang disebut Deisme, DUARD HERBERT dari
Cherburry (1581-1648), akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama, agama kristen di
taklukkan kepada akal yang menentang segala kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Dasar
pengetahuan agama adalah bidang beberapa pengertian umum yang pasti bagi manus ia semua yang
mengenai isi kepastian semua agama dan kesusilaan. Inilah asas -asas yang pertama yang harus
dijabarkan oleh akal manusia sehingga tersusunlah agama alamiah,
Deisme adalah suatu aliran yang mengakui adanya yang menciptakan alam semesta ini. Akan
tetapi setalah dunia diciptakan, Allah menyerahkan dunia kepada nasibnya sendirri. Manusia dapat
menuikan adanya yang menciptakan alam semesta in.i akan tetapi Allah menyerahkan dunia kepada
nasibnya sendiri. Manusia dapat menuaikan tugasnya dalam berbakti kepada Allah dengan hidup
sesuai dengan hukum-hukum akalnya. Yang dipandang sebagai satu-satunya sumber dan patokan
kebenaran adalah akal. Dan yang mewakili alirannya adalah JOHN TOLAND (1670-1722) yang menulis
Christianity not mysterious (1696). Dan MATTHEW TINDAL (1656-1733), yang menulis Christianity as
old as Creation (1730)
GEORGE BERKELEY (1685-1753) berkeley bermuara ke aliran idealisme, yang oleh sendirinya
disebut imatrealisme, sebab ia menyangkal adanya suatu dunia yang ada adalah demikian. Pangkal
pemikiran Berkeley di bidang teori pengalaman karena hubungan antara pengamatan indera yang
satu dengan pengamatan indera yang lain. Dikatakan bahwa pula sifat pengamatan adalah konkrit,
artinya: isi yang diamati adalah sesuatu benar-benar dapat diamati. Substensi Berkeley tidak lebih
dari suatu penggabungan yang tetap dar gagasan-gagasan. Konsep tentang sesuatu hal atau substansi
tidak menambah apa-apa kepada sifat yang diamati dan oleh karenanya tidak perlu mutlak. Filsafat
empirisme Locke dan Berkeley secara konsekuen adalah DAVID HUME (1711-1776). Karena dialah
filsafat menjadi tidak masuk akal. Yang dimaksud dengan pengertian atau idea adalah gambaran
tentang pengamatan yang redup
6. 6
C. PENCERAHAN DI PERANCIS
Karena filsafatnya yang populer itu maka filsafat di prancis pada waktu itu tidak begitu
mendalam. Dua tokoh yang akan bicarakan disini, yaitu pertama-tama VOLTAIRE (1694-1778) yang
adalah nama samaran dari FRANCO OIS MARIE ARUET, juga padanya suatu sistem filsafat dalam arti
yang sebenarnya. Akan tetapi tidak tahu apa-apa tentang hakekat dan sifat-sifat Allah ini.
JEAN JACQUES ROUSSEAU (1712-1778), yang memberikan penutupan yang sistematis bagi
cita-cita pencerahan di Perancis. Oleh karena itu dianggap perlu untuk menciptakan aturan-aturan
guna melindungi milik pribadi. Kehendak umum ditunjukan kepada kepentingan umum, yang tidak
dapat tersesat, karena senantiasa mengikuti hal-hal yang benar.
D. PENCERAHAN DI JERMAN
SAMUEL PUFENDORFF (1632-1694) CHRISTIAN THOMASIUS (1655-1728). Dialah yang
menciptakan pengistilahan-pengistilahan filsafat dalam bahasa Jerman dan menjadikan bahasa itu
menjadi serasi bagi pemikiran ilmiah. Pada dasarnya filsafatnya adalah suatu usaha mensistimatisir
pemikiran Leibniz dan menerapkan pemikiran itu pada segala bidang ilmu pengetahuan.
IMMANUEL KANT (1724-1804). Ia sendiri memang merasa, bahwa ia meneruskan
pencerahan. Bentrokan ini memaksa Kant untuk memikirkan unsur-unsur mana di dalam pemikiran
manusia yang berasal dari pengalaman dan unsur-unsur mana yang telah terdapat di dalam akal
manusia.
BAB III
FILSAFAT ABAD KE-19 DAN KE-20
1. FILSAFAT ABAD KE-19
Abad ke-19 adalah abad yang ruwet hal ini disebabkan karena
1) Daerah tempat filsafat berkembang menjadi lebih luas.
2) Ilmu pengetahuan berkembang cepat sekali.
3) Produksi yang di hasilkan mesin-mesin sangat mengubah masyarakat dan memberikan
kepada manusia suatu konsepsi baru mengubah masyarakat dan memberikan manusia
suatu konsepsi baru tentang kuasa dalam hubungan dengan alam sekitar.
4) Baik dibidang filsafat maupun di bidang politik ada suatu revolusi yang mendalam
terhadap sistem-sistem tradisional dalam pemikiran.
5) Suatu faktor yang berkembang pada zaman ini ialah dominasi Jerman secara intelektual,
6) Abad ke-19 dipengaruhi besar sekali oleh Darwin.
CHARLES ROBERT DARWIN (1809-1882) ia menerapkan dua hal bahwa evolusi perang untuk
hidup (the struggle for life). Oleh karena itu segala manusia hidup senantiasa menghasilkan
keturunan yang berlebih-lebihan maka timbullah di antara makhluk-makhluk hidup itu suatu perang
untuk hidup. Dilihat dari segi sejarah, yang menarik ialah pengluasan agama yangmendorong evolusi
seluruh hidup ekonomi adalah semacam ekonomi biologis dalam dunia kompetisi bebas.
7. 7
A. IDEALISME DI JERMAN
Pada awal abad ke-19, Fichte, Scelling dan Hagel menggangap dirinya adalah orang-orang
yang meneruskan tugas yang diberikan Kant. Mereka adalah filsuf-filsuf trasenden akal pusat
pembicaraan dalam menangani pengalaman, sehingga orang mengerti hal adanya segala sesuatu
sebagai cara berada kesadaran.
J.G. FICHTE (1762-1814) yang dilahirkan di Rammenau, Jerman, filsafat juga sebagai ajaran
tentang ilmu pengetahuan, jadi pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bersifat moral. Dunia
adalah sasaran bagi tugas manusia dan daerah tempat memenuhui tugas-tugas itu. Dalam metafisika
pendiriannya adalah panteistis dalam ajaran tentang pengenalan ia adalah seorang edealis, sedang
dalam etika ia membela otonomi.
F.W.J CHELLING (1775-1854) ia belajar Teologi di Tubingen, para ahli berpendapat, dalam
pemikiran Schelling jelas sehingga terdapt tiga tahap, a) terhadap filsafat alam, b) terhadap filsafat
identitas dan, c) tahap filsafat wahyu atau filsafat positif. Di dalam filsafat alamnya jikalauberefleksi
memikirkan pengetahuan kita senantiasa membedakan antara objek dan sasaran yangluar biasa dan
secara subjetif di dalam diri kita. Alam adalah hal yang luar kita yang dipertimbangkan dengan roh
yang di dalam diri kita. Alam tidak lain adalah “Roh yang tampak”, sedangkan Roh adalah “alam yang
tak tampak”. Ilmu pengetahuan adalah suatu totalitas dimana segala bagaimana dihubungkan secara
organis di bahwa satu syarat.
G.W.F HEGEL (1770-1831). Pada tahun 1801 tampak perbedaan yang menyolok antara Hegel
dan Fichte satu pihak dan Schelling di lain pihak. Tidak lai dengan ARTHUR SCOPENHAUER (1788-
1868) yang dilahirkan di Danzing, karya pokoknya diterbitkan tahun 1819, yaitu Die Welt als Wille und
Vorstellung, atau “dunia sebagai Kehendak dan gagasan”. Menurut Schopenhauer terletak dalam
ajaran tentang benda dalam dirinya sendiri (Ding an sich). Menurut Schopenhauer, dunia adalah
suatu gagasan. Sehingga manusia menemukan di dalam dirinya bahwa kehendaklah yang menjadi
daya dorong, yang naik dari bagian tak sadar ke bagian sadar. Oleh karena itu kehendaklah adalah
bagian hidup yang terdalam. Tubuh tidak lain adalah kehendak yang telah diobyekti f dalam ruang dan
waktu. Bagi Schopenhauer dunia ini bukan logis, tetapi juga bukan tidak logis (dalam arti secara logis
salah) melaikan a-logis (tanpa akal) Akal adalah alat bagi kehendak yang tidak rasional. Jadi jalan
kepada kebahagian ialah penyangkalan kehendak, seperti yang diajarkan agama Buddha.
B. POSITIVISME
Abad ke-19 Positivisme dari kata “positif”. Positif berpangkal dari apa yang telah diketahui,
yang faktual, yang positif. Arti segala ilmu pengetahuan ialah mengetahui untuk dapat melihat ke
masa depan. Kesamaan Positivisme dengan empirisme keduannya mengutamakan pengalaman.
Perbedaannya, positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalama obyektif, tetapi juga
empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau pengalaman-pengalaman yang
subyektif.
AUGUST COMTE (1798-1857) di Montpellierbtahun 1798. Menurut Comte pemikiran manusia
berlangsung dalam 3 tahap atau zaman,
1) Pada zaman atau tahap teologis orang mengahrahkan rohnya kepada hakekat “batinia”
segala sesuatu, kepada “sebab pertama” dan “tujuan terakhir” segala sesuatu. Jadi orang
masih percaya kepada kemungkinan adanya pengetahuan atau pengenalan yang mutlak.
2) Zaman yang kedua, yaitu zaman metafisika suatu perubahan teologis
8. 3) Zaman positi adalah zaman ketika orang tahu, bahwa tiada gunannya untuk berusaha
8
mencapai pengenalan atau pengetahuan yang mutlak.
Mengena ilmu pengetahuan berarti harus disesuaikan dengan pembagian kawasan gejala-gejala
atau penampakan yang mempelajari ilmu tersebut. Oleh karena itu yang paling bebas.
Psikologi tidak memberi tempat dalam sistem Comte. Ajaran comte tentang masyarakat sekaligus
mewujudkan suatu filsafat tentang sejarah. Jasa Comte menciptakan ilmu sosiologi dan peraturan
sejarah Prancis. Di bidang filsafat pengaruhnnya yang terbesar terdapat.
JOHN STUART MILL (1806-1873) yang memberikan suatu dasar Psikologi dan logis kepada
positivisme dan Mill membedakan ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan rohani.
HEBERTB SPENCER (1820-1903). Ia di lahirkan di Derby dan menjadi filsuf yang paling penting
berpengaruh dalam abad ke-19. Perkembangan adalah suatu pengintergrasian dari benda, diamana
selama pengintergrasian itu berpindah dari suatu kebersamaan, tetapi pula bersamaan dengan itu
saling bergantungan dan memiliki suatu kelompok bagian-bagian yang memberi perlindungan.
Sosiologi adalah yang dikemukakan Specer tidak kalah dengan ajaran Comte. Iamenyamakan
masyarakat dengan organisasi.
C. KEMUNDURAN FILSAFAT HEGEL DAN TIMBULNYA MATREALISME DI JERMAN
Seperti yang dikemukakan hegel, akan tetapi pandangan yang demikian itu dibatalkan oleh
perkembangan zaman dan pandangan filsafat Hegel itu sendiri. Dan yang memberi dorongan
pertama ialah LUDWING FEUERBACH (1804-1872), menurut Feuerbach kebahagian manusia dapat
dicapai dalam dunia ini, oleh karena itu agama dan metafisika harus ditoloak.
KARL MARX (1818-1883), yang terpikat dengan filsafat Hegel, kemudian bertemu dengan
FRIEDRICHT ENGELS pada waktu meletus revolusi di Jerman pada tahun 1848 pindahlah ia ke Koln.
SOREN KIERKEGAARD (1813-1855). Menurut dia setia hari orang berhadapan dengan
pertanyaan. Jadi eksistensinya adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kekebasan. Ia juga
mengenjar hal-hal yang terbatas, tetapi dalam arti kesenangan yang tak terbatas. Sebab dalam
bentuk eksistensinya ia tidak akan menemukan sesuatu yang dapat menjadikan keputusan itu.
Gagasan yang sama juga terdapat pada FREIEDRICh NIETZSCHE (1844-1900), akan tetapi ahli berpikir
tempat jauhnya dari pada agam Kristen dan daripada Komunisme.
2. FILSAFAT ABAD KE-20
A. PENDAHULUAN
Pada abad ke-20 dijiwai pandangan bahwa cara yang paling baik untuk menemukan
kebenaran di bidang filsafat adalah cara yang dengan saar meninggalkan apa yang telah dapat
disumbangkan oleh para pemikir yang terdahulu di bidang itu.
B. PRAGMATISME
Di Amerika Serikat Pragmatisme mendapat tempatnya, dalam pemikiran filsafat. William
Jameslah orang yang memperkenalkan gagasan-gagasan pragmatisme itu kepada dunia. Pragmatisme
adalah suatu aliran yang mengerjakan bahwa yang benar ialah akibat apa yang membuktikan dirinya
yang mengjarkan bahwa benar dengan perantaraan akibat-akibatnya bermanfaat secara praktis.
Aliran ini bersedia menerima segala sesuatu asal saja membawa akibat yang praktis. Demikianlah
9. patokan pragmatisme adalah “manfaat” bagi hidup praktis, tetapi pada dasarnya ketiganya adalah
sama, yaitu: menolak segala intelektualisme dan absolustisme, serta meremekan logika formal.
WILLIAM JAMES (1842-1910) New York 1842. Arti James yang terpenting terletak di bidang
psikologi. Menurut dia psikologi adalah sesuatu ilmu pengetahuan tentang gejala-gejala, yang benar
denga ilmu pengetahuan alam. Hanya saja psikologi memilki hukum-hukum dan metodenya sendiri.
Sebelum James, orang berpendapat bahwa kesadaran adalah “sesuatu” semacam bahan asli atau
kualitas “yang ada” yang kedaannya berbeda sekali dengan bahan daripada obyek-obyek bendani
dibuat. Kesadaraan adalah sebutan bagi sesuatu yang ridak mewujudkan suatu kesatuanlahirlah.
Yang dimaksud dengan pengalaman murni ialah perubahan-perubahan langsung yang terusmenerus
dari hidup iniyang melengkapi bahan-bahan yang diperlukan bagi pemikiran kembali atau refleksi kita
di kemudian hari.
Menurut James, akal dengan segala perbuatannya ditaklukan oleh perbuatan. Akal dan
perbuatannya berfungsi sebagai pemberi informasi bagi praktek hidup dan sebagai pembuka jalan
baru bagi perbuatan-perbuatan kita. Tiada kebenaran yang mutlak yang ada adalah kebenaran-kebenaran
(artinya: dalam bentuk jamak) yaitu apayang benar dalam pengalaman-pengalaman yang
khusus, yang setiap kali dapat dirubah oleh pengalam berikutnya. Dunia ini dapat diterangkan denga
berpangkal dari satu asas saja. Dunia bukanlah satu uni-versum, melaikan suatu multi-versum, dunia
adalah tempat pementasan kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan. Di dalam dunia ini manusia
mendapat kesempatan untuk mengikutsertakan kehendak dan kekuatanya dalam pertentangan tadi.
JOHN DEWEY (1859-1952), ia adalah seorang pragmatis, sistemnya istilah instrume. Menurut
dia, tugas filsafat ialah memberikan garis -garis pengertian bagi perubahan dalam kenyataan hidup.
Filsafat harus berpijak pada pengalaman itu secara aktif-kritis. Menurtu Dewey penyelidikan adalah
transformasi yang terawasi atau terpimpin suatu keadaan yang tak menentu menjadi suatu keadaan
yang tertentu. Penyelidikan dengan penilaian adalah suatu alat (instrumen).
Menurut Dewey kepribadian adlah sesuatu yang harus dicapai sesuatu yang sedang
pembukaan. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga segala perbuatannya diberi cap masyarakat.
Gagasan tentang pertumbumhan ini dipakai juga dalam ajaran tetang pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari filsafat. Maksud dan tujuan sekola ialah untuk membangkitkan sikap hidup
demokratis dan untuk memperkembangkannya.
9
C. FILSAFAT HIDUP
Pada abad yang ke-19 dan awal abad ke-20 ilmu pengetahuan berkembang akal manusia
dipakai untuk menyelidiki segala sesuatu. HENRI BERGON (1859-1941), menurut Bergson, hidup
adalah sesuatu tenaga eksplosif yang telah ada sejak awal dunia, yang berkembangan melawan
penahanan atau penentang matri (y.i.sesuatu yang lamban yang menentang gerak, yang oleh akal
dipandang sebagai materi atau benda. Dan yang disebut nalurui adalah tenaga bawaan kelahiran
guna memanfaatkan alat-alat organis tertentu dengan cara tertentu. Dalam hidup yang praktis akal
harus mengunakan pengertian-pengertian atau gagasan-gagasan, sehingga kerja akal sama halnya
dengan kerja potren atau yang menyebabkan segala sesuatu mati,olek karena itu dalam masyarakat
menetukan cara hidup persekutuan masyarakat, Sehingga agama terbagi menjadi dua macam,
menurut Bergson. Yaitu:
a) Agama yang statis, yang timbul karena hasil karya perkembangan.
b) Agama yang dinamis, yang diberikan institusi.
10. 10
D. FENOMENOLOGI
Kata “Fenomenologi” berasal dari kata Yunani fenomenon, sesuatu yang tanpak, terlihat
karena cahaya, Kata fenomenon (disingkat: fenomen) atau gejala dipakai dalam bermacam-macam
arti. Di dalam filsafat fenomenologi ketiga arti fenomen ini tidak di pakai. Untuk sementara dapat
dipakai karena menurut para filsuf Fenomen adalah “apa yang menampakan diri dalam dirinya
sendiri”. Istilah Fenomenologi pernah dipakai juga oleh I. Kant dan G.W.F. Hagel, sebagai suatu
metode berpikir tertentu yang teliti secara khas.
Pelopor filsafat fenomenologi adalah EDMUND HUSSERL (1859-1938). Menurut Husserl
hukum-hukum logika yang memberi kepastian, yang berlaku, tidak mungkin bersifat a posteriori,
sebagai hasil pengalaman, tetapi bersifat a priori. hal ini sama juga dengan kenyataan, bahwa 2 x 2 =
4. Oleh karena itu logika sejenis ini dengan ilmu pasti, karena cara hukum-hukumnya berlaku adalah
sama. Akal dan seluruh proses pengamatan menentukan atau mengkonstitusikan arti obyek
pengamatannya.
Seorang penganut filsafat fenomenologi ialah, MAX SCHELER (1874-1928). Menurut Scheler,
nilai, hal yang dituju oleh perasaan, yang mewujudkan a priori emosi. Akal tidak dapat melihat nilai,
sebab nilai tampil jikalau ada rasa yang diarahkan kepada sesuatu. Juga jikalau orang bermaksud
mendapatkan kenikmatan, hal ini bukan demi kepuasan perasaan, melainkan karena kenikmataan itu
dipandang sebagai sesuatu nilai. Demikianlah kasih adalah sesuatu yang suci, yang tinggi, karena hal
itu semua tergantung kepada nilai-nilai yang dikasihi setiap orang.
E. EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada
eksistensi. Eksistensi adalah beberapa di dalam manusia dunia, jadi hanya manusialah yang
bereksistensi. Kata eksistensi berasal dari kata eks (keluar) dan sistensi, yang diturunkan dari karja
sisto (berdiri, menempatkan). Kata eksistensi diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan
keluar dari dirinya bereksistensi.
Dan ajaran eksistensialisme terbagi beberapa ciri yang sama diantaranya:
1) Motif pokok adalah apa yang disebut eksistensi, yaitu cara manusia berada. Hanya
manusialah yang bereksistensi.
2) Bereksistensi harus diartikan secara dinamis, setiap saat manusia menjadi lebih atau
kurang dari keadaannya.
3) Di dalam filsafat eksistensi manusia dipandang sebagai terbuka. Manusia adalah realitas
yang belum selesai yang masih harus dibentuk pada hakekatnya manusia terikat kepada
dunia sekitarnya, terlebih-lebih kepada sesama manusia.
4) Filsafat eksistensialisme memberi tekanan kepada pengalaman yang konkrit, pengalaman
yang eksistensial.
Menurut HEIDEGGER, Satu-satunya “berada”, yang sendiri dapat di mengerti sebagai
“berada” ialah “berad”-nya manusia. Manusia memang juga berdiri sendiri, akan tetapi ia mengambil
tempat di tengah-tengah dunia sekitarnya. Keberadaan manusia ini disebut Dasein berada di sana di
tempat. Desain manusia disebut juga eksistensi. Manusia berada” didalam dunia “. Desain berarti”
berada di dalam dunia”. Hubungan sehari-hari antara manusia dan dunianya bersifat praktis, Dunia,
yaitu segala sesuatu yang tidak berfungsi seperti yang semestinya.
11. Menurut JEAN PAUL SARTRE (1905). Ia menyanjikan filsafat dalam bentuk roman dan pantas
11
dalam bahasa yang mampu menampakan maksudnya dihubungkan dengan hidup yang konkrit.
Menurut eksistesialisme berikutnya, yang akan dibicarakan adalah filsafat yang diajarkan oleh
KARL JASPERS (1883-1969). Poko persoalan filsafat yang paling penting baginya adalah bagaimana
dapat menagkap “ada” atau “berada” (das Sein) dalam eksistensinya sendiri. Sehingga orang harus
mencarinya dengan susa payah dengan melalui beberapa tahap. Sebuah benda yang konkrit, akan
tetapi dunia ini sebenarnya hanya bersifat relatif saja.
Menurut GABRIEL MARCEL (1889-1973), yang dilahirkan di Paris. Karya yang pertamanya yang
bersifat eksistensialisme adalah Exsistence et Objectivete, atau “Eksistensi dan Obyektiftas” (1924).
Tetapi karya-karnya tidak diuraikan secara sistematis. Itulah sebabnya sukar sekali untuk
merangkumkan pandangannya. Hal ini mengakibatkan bahwa manusia adalah dirinya sendiri jikalau
ia berpartisipasi dengan “berada” oleh karena itu manusia harus dibebaskan dari “pengasihan diri”
itu. Pada hal dalam hubungan dengan orang lain itu hanya cinta-kasih yang sesuai dengan
eksistensinya manusia, dan dalam kesetian itu manusia menghubungkan diri dengan orang lain di
dalam ikrar dan mentransendiri hidup perasaannya yang berubah-ubah itu. Filsafat eksistensialisme
menaruh perhatian yang besar sekali terhadap nasib manusia, sejak abad ke-19 segala sesuatu
bersifat pribadi dipandang sebagai tidak bersifat ilmiah, sehingga kerung diperhatikan.