Makalah ini membahas tentang ibadah shalat dan zakat. Ibadah merupakan perhambaan manusia kepada Allah yang meliputi ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan haji, serta ibadah umum seperti zikir, doa, dan kebaikan kepada sesama. Shalat dan zakat merupakan ibadah pokok dalam agama Islam. Shalat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa,
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penyusuna makalah
ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam tentang ibadah sholat
dan zakat. Berkaitan dengan hal tersebut penyusuna makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca maupun kami sebagai penyusun.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah mendapatkan bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidaya–Nya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan do’a dan motivasi baik moril maupun
materil.
3. Bapak Dr. Nedin Badruzzaman, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam
yang telah memberikan tugas yang berkaitan dengan makalah ini sehingga bertambah
pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini.
4. Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut membantu
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
baik penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.
Bogor, April 2018
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I IBADAH ( Shalat dan Zakat )
A. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
B. PERMASALAHAN........................................................................................ 1
C. PEMBAHASAN............................................................................................. 2
D. SIMPULAN.................................................................................................... 11
E. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
IBADAH ( SHALAT DAN ZAKAT )
A. PENDAHULUAN
Ibadah bukan hanya sekedar menjalankan kegiatan dari hal-hal yang dianggap
kewajiban sperti shalat dan puasa. Ibadah dan tauhid merupakan kedua hal yang berkaitan
erat, karena tidak mungkin kita mencapai tauhid tanpa memahami konsep ibadah dengan
sebenar-benarnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan : “ Ibadah
adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai –Nya,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi ( batin ) maupun yang
Nampak ( lahir ).
Secara umum ibadah seperti yang kita ketahui diantaranya yaitu mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa pada bulan ramadhan ( maupun puasa-puasa sunah lainnya )
dan melaksanakan haji. Selain ibadah pokok tersebut, hal-hal yang bernilai ibadah yaitu
menjaga lisan dari perbuatan dosa misalnya dengan tidak berdusta dan mengumbar fitnah,
menjaga kehormatan diri dan keluarga serta sahabat, mampu dan bersedia menunaikan
amanah dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab, berbakti dan hormat
kepada kedua orang tua atau yang lebih tua dari kita, menyambung tali silaturahim dan
kekerabatan, menepati janji, memerintahkan atau setidaknya menyampaikan amar ma’ruf
nahi munkar, menjaga hubungan baik dengan tetangga, menyantuni anak yatim, fakir
miskin, ibnu sabil ( orang yang kehabisan bekal di perjalanan ), menyayangi hewan dan
tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat kita, memanjatka do’a yaitu berzikir dan mengingat
Allah, membaca Al-qur’an dan mendengarkan ceramah.
B. PERMASALAHAN
1. Jelaskan mengenai hakikat ibadah ?
2. Sebutkan bentuk-bentuk peribatan ?
3. Jelaskan hakikat dan hikmah ibadat shalat ?
4. Jelaskan hakikat dan hikmah ibadah shaum ?
5. Jelaskan hakikat dan hikmah zakat ?
4. 2
C. PEMBAHASAN
1. HAKIKAT IBADAH
Ibadah adalah perhambaan seorang manusia kepada Allah sebagai pelaksanaan
tugas hidup selaku makhluk. Ibadah meliputi ibadah khusus atau mahdhah dan ibadah
umum atau ibadah ghair mahdhah. Ibadah khusus adalah ibadah langsung kepada Allah
yang telah ditentukan macam, tata cara dan syarat rukunnya oleh Allah. Pelanggaran
terhadap tata cara dan syarat rukun dalam ibadah ini menjadikan ibadah tersebut tidak sah
atau batal. Ibadah yang termasuk dalam jenis ini adalah shalat, puasa, zakat dan haji. 1
Para ulama menetapkan kaidah ibadah khusus sebagai pedoman dalam
pelaksanaannya, yaitu : “semua tidak boleh dilakukan, kecuali yang diperintahkan Allah
atau dicontohkan rasul –Nya”. Kaidah ini menunjukan bahwa dalam melaksankan ibadah
khusus, seorang muslim harus berpegang teguh pada ketentuan yang sudah pasti
berdasarkan perintah Allah dan contoh yang dilakukan oleh Rasul. Beribadah tidak sesuai
dengan yang diperintahkan atau yang dicontohkan berarti membuat aturan baru dalam
ibadah yang disebut “bid’ah”. Melakukan bid’ah dalam ibadah berarti ibadah itu ditolak.
Karena itu, dalam ibadah khusus tidak boleh ada tambahan atau pengurangan, sesuai
perintah atau contoh yang ditentukan.
Ibadah umum atau ibadah ghair mahdhah adalah ibadah yang jenis dan macamnya
tidak ditentukan, baik dalam Al-qur’an maupun sunah Rasul. Karena itu ibadah ini
menyangkut segala perbuatan yang dilakukan oleh seorang muslim. Perbuatan tersebut
dapat dipandang sebagai ibadah, apabila tidak termasuk yang dilarang Allah atau Rasul –
Nya dan dilakukan dengan niat karena Allah.
Untuk melihat suatu perbuatan termasuk ibadah umum atau bukan, dapat dirujukan
pada kaidah : “semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang Allah atau rasul –Nya”.
Ibadah umum ini umumnya berkaitan dengan segala kegiatan manusia atau muamalah
yang tidak dirinci jenisnya satu persatu.
1
Af A Toto Suryana, Alba Cecep, Syamsyudin dan Asiyah Udji.. Pendidikan Agama
Islam Untuk Perguruan Tinggi. : Tiga Mutiara
5. 3
2. BENTUK-BENTUK PERIBADATAN
Bentuk peribadatan dibagi menjadi 2, yaitu:
A. IBADAH MAHDHAH ( ibadah khusus )
Merupakan hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah SWT yang
bersifat ritual (peribatan), ibadah mahdah merupakan manifestasi dari rukun islam yang kelima. Atau juga sering disebut ibadah yang
langsung. Selain itu juga ibadah mahdah adalah ibadah yang perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan
penambahan atau pengurangan. Jenis ibadah yang termasuk ibadah mahdah, adalah :
NO JENIS-JENIS IBADAH MAHDAH PENGERTIAN
1 SHALAT Secara lughawi atau arti kata shalat mengandung beberapa arti yang beragam salah
satunya do’a, itu dapat ditemukan contohnya dalam Al-Qur’an surat Al-Taubah ayat
103 : “ berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu ( menjadi ) ketentraman
bagi jiwa bagi mereka “. Secara terminologis ditemukan beberapa istilah
diantaranya : “ serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir
dan disudahi salam “.
2 ZAKAT Merupakan salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun islam yang berarti
membersihkan, bertumbuh dan berkah.
3 PUASA Merupakan ibadah pokok yang ditetapkan sebagai salah satu rukun islam. Puasa secara
bahasa bermakna, menahan dan diam dalam segala bentuknya. Secara terminologis
diartikan dengan “ menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan seksual mulai
6. 4
dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat yang ditentukan.
4 IBADAH HAJI Secara arti kata lafaz haji yang berasal dari bahasa arab berarti “ bersengaja “. Dalam
artian terminologis adalah menziarahi ka’bah dengan melakukan serangkaian ibadah di
masjidil haram dari sekitarnya, baik dalam bentuk haji maupun umrah.
5 UMRAH Yaitu mengunjungi ka’bah dengan serangkaian khusus disekitarnya. Perbedaannya
dengan haji ialah bahwa padanya tidak ada wukuf di arafah, berhenti di musdalifah,
melempar jumrah, menginap di mina. Dengan begitu ia merupakan haji dalam bentuknya
yang lebih sederhana, sehingga umrah sering disebut dengan ibadah haji kecil.
6 BERSUCI DARI HADAS BESAR DAN
KECIL
Bersuci disebut juga dengan thaharah, yang artinya menurut syara ialah suci dari hadas
dan najis. Suci dari hadas ialah dengan mengerjakan wudhu, mandi, tayamum. Suci dari
najis ialah dengan menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.
7. 5
A. IBADAH GHAIRU MAHDHAH (IBADAH UMUM)
Yang dimaksud ibadah ghairu mahdhah berarti mencakup semua perilaku manusia yang hubungannya dengan sesama manusia, yaitu
dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat ridho Allah
SWT.ibadah yang termasuk ibadaha ghairu mahdhah yaitu :
NO JENIS-JENIS IBADAH GHAIRU MAHDAH PENGERTIAN
1 I’TIKAF Berdiam dimasjid untuk berzikir kepada Allah.
2 WAKAF wakaf menurut bahasa berarti menahan sedang menurut istilah wakaf ialah
memberikan suatu benda atau harta yang kekal zatnya kepada suatu badan yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
3 QURBAN Qurban secara bahasa berarti dekat sedangkan secara istilah adalah menyembelih
hewan yang telah memenuhi syarat tertentu didalam waktu tertentu yaitu bulan
dzulhijjah dengan niat ibadah guna menempatkan diri kepada Allah.
4 SHADAQAH Shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena mengharap
pahala diakhirat.
5 AQIQAH Dalam bahasa arab berarti rambut yang tumbuh dikepala anak atau bayi. Istilah
aqiqah kemudian dipergunakan untuk pengertian penyembelihan hewan
sehubungan kelahiran bayi.
6 ZIKIR DAN DO’A Zikir menurut bahasa adalah mengingat kepada Allah SWT didalam hati dengan
maksud untuk mendekatkan diri kepada –Nya agar mendapatkan kebahagiaan
hidup dunia dan akhirat. Sedangkan Do’a menurut bahasa berasal dari kata Da’a
yang artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara do’a berarti memohon
9. 7
2. HAKIKAT DAN HIKMAH IBADAT SHALAT
Shalat adalah ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang dimulai dari takbiratul
ihram dan di akhiri salam dengan syarat-syarat tertentu.
Ketentuan shalat di tetapkan dalam syriat islam berdasarkan Al-Quran dan contoh
yang dilakukan Nabi yang termuat dalam hadistnya. Oleh karena itu, shalat dianggap
syah apabila dilakukan sesuai dengan contoh Nabi pada saat shalat,
Sabdanya : “ shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat (HR. Bukhari)”.
Melihat Nabi shalat artinya mengetahui Nabi bershalat. Keterangan tentang
bagaimana Nabi bershalat dapat di ungkap dari hadist-hadistnya.
Shalat merupakan pokok ibadah dalam agama islam bahkan hal yang pertama kali
ditanyakan Allah pada hari kiamat, seperti disabdakan Nabi: “ amal pertama yang di
Tanya pada hari kiamat adalah shalat. (HR. Al Irak)”.
Hikmah ibadah shalat:
A. Tinjauan dari Segi Moral
1. Shalat yang khusu mewujudkan suatu ibadah yang benar-benar ikhlas, pasrah
terhadap zat Yang Maha Suci dan Maha Mulia.
2. Shalat membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk, khususnya cara-cara hidup
yang matrealis yang menjadikan urusan duniawi lebih penting dari segala-
galanya termasuk ibadah kepada Allah.
3. Mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat takabur, sombong, tinggi hati
dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah
dirikepada Allah SWT.
4. Apabila kita mendapat suatu musibah atau kesulitan, maka kita harus memohon
pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar serta
tawakal.
5. Membina rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat islam.
10. 8
B. Tinjauan dari Segi Fisik ( kesehatan )
1. Bersedekap
Bersedekap yaitu meletakan tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri
merupakan istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan sebab sendi-sendi,
otot-otot kedua tangan berada pada posisi istirahat penuh, akan memudahkan aliran
darah mengalir kembali kejantung serta memproduksi getah bening dan air jaringan
dari kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehinggga gerakan didalam
persendian akan menjadi lebih lancar.
2. Ruku
Ruku yaitu membungkukan badan dan meletakan telapak kanan diatas lutut
sehingga punggung sejajar merupakan suatu garis lurus sikap ini akan mencegah
timbulnya penyakit yang berhubungan denga ruas tulang belakang, ruas tulang
punggung, ruas tulang leher dan ruas tulang pinggang.
11. 9
3. Sujud
Sikap sujud menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak.
Dengan sikap ini maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otot dapat dilatih
dengan membiasakan untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari biasanya,
karena otak ( kepala ) kita pada waktu itu terletak di bawah.
4. Duduk Ifrasy ( duduk antar dua sujud dan tahiyat awal )
Posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan otot-otot pangkal paha
yany mengakibatkan pangkal paha terpijit. Pijitan tersebut dapa menghindarkan atau
menyembuhkan penyakit syaraf pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak
dapa berjalan.
12. 10
5. Duduk Tawaruk ( tahiyat akhir )
Duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir yangs seing di alami
wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini dapat untuk mempermudah buang air
kecil.
6. Salam
Diakhiri dengan menoleh kenan dan kekiri. Hal ini sangat berguna untuk
memperkuat otot-otot leher dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan
penyakit kepala dan kuduk kaku.
13. 11
D. SIMPULAN
1. Ibadah adalah ketundukan yang tidak terbatas bagi pemilik keagungan yang
tidak terbatas pula. Dalam islam perhubungan dapat dilakukan oleh seorang
hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah meliputi ibadah khusus dan ibadah
umum.Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini
kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah
untuk beribadah. Karena Allah Maha Mengetahui tentang kejadian manusia,
agar manusia terjaga hidupnya , bertakwa dan diberi kewajiaban ibadah.
2. Bentuk-bentuk ibadah dibagi menjadi 2 yaitu ibadah mahdhah (ibadah khusus)
dan ibadah ghairu mahdhah (ibadah umum). Ibadah mahdhah adalah suatu
rangkaian aktivitas ibadah yang ditetapkan Allah SWT, contohnya: shalat,
zakat,ibadah haji, umroh dan lain-lain. Sedangkan ibadah ghairu mahdhah
berarti berarti mencakup semua perilaku manusia yang hubungannya dengan
sesama manusia, contohnya: I’tikaf, waqaf, qurban, dsb.
3. Shalat merupakan pokok ibadah dalam agama islam bahkan hal yang pertama
kali ditanyakan Allah pada hari kiamat. Shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh karena mempunyai segudang manfaat di dalam setiap pergerakannya.
4. Puasa adalah menahan makan dan minum serta segala yang membatalkannya
sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa sangat bermanfaat bagi hidup
kita terutama bagi tubuh kita karena pola makan kita menjadi teratur dan
menjadikan kita sehat serta mendidik orang agar disiplin waktu dan
mengendalikan hawa nafsu pada diri setiap orang sehingga dapat terkendali dan
terarah pada hal-hal yang positif.
5. Zakat adalah memberikan harta apabila telah mencapai nisab dan haul kepada
orang yang berhak menerimannya dengan syarat tertentu. Zakat mengajarkan
kita untuk berbagi kepada sesama manusia terutama yang membutuhkan seperti:
fakir, miskin, kaum dhuafa dan lain sebagainnya, dengan cara zakat maka kita
dapat menyucikan dan membersihkan harta yang kita miliki serta
mempersatukan antara si kaya dan si miskin.
14. 12
E. DAFTAR PUSTAKA
Pendahuluan : https//googleweblight.com
Bentuk-bentuk peribadatan : http://glowroja.blogspot.co.id/2013//09/ibadah-
mahdah-dan-ibadah-ghairu-mahdah.html?m=1
Hikmah shalat : f-adikusumo.staff.ugm.ac.id
Pembahasana : Af A Toto Suryana, Alba Cecep, Syamsyudin dan Asiyah
Udji. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi : Tiga Mutiara