SlideShare a Scribd company logo
HUKUM ACARA
PERSAINGAN USAHA
Dr. Ahmad Lonthor, MH
Staf Pengajar Fakultas Syariah & Ekonomi Islam IAIN Ambon
Kepala Laboratorium Hukum Dan Falaq IAIN Ambon
Pendidikan Khusus Profesi Advokat
Kerjasama Persatuan Advokat Indonesia dengan
IAIN Ambon
2018
Agenda
2
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Pendahuluan
3
 Latar belakang lahirnya UU No.5/1999
 Latar belakang perlunya hukum acara tersendiri
terhadap perkara Hukum Persaingan Usaha
 Proses penegakkan Hukum Persaingan Usaha
sebelum UU No.5/1999
Gambar Proses Penegakkan Hukum Persaingan
Usaha
4
IndividuIndividu
KPPUKPPU
PNPN
MAMA
Perdata PidanaUU No.5/99
Penyidik
Penuntut
PTPT
Agenda
5
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Dasar Hukum
6
 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
 Peraturan Perundang-undangan yang tidak
bertentangan dengan Undang-undang No.5 Tahun1999
 Keputusan Presiden No.75 Tahun 1999 tentang Komisi
Pengawas Persaingan Usaha
 Peraturan Mahkamah Agung No.3 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan
Terhadap Putusan KPPU
 Peraturan KPPU No.1 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penanganan Perkara di KPPU
Agenda
7
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
8
Mengawasi & menegakkan
UU No.5/1999 di Seluruh
Wilayah Indonesia
KPPU
UU No.5/1999
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
9
Tugas (Pasal 35 UU No.5/1999) :
1. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam
Pasal 4 sampai dengan Pasal 16;
2. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
3. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;
4. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang KPPU sebagaimana diatur dalam
Pasal 36;
5. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
6. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-Undang ini;
7. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja KPPU kepada Presiden dan
Dewan Perwakilan Rakyat.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
10
Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999):
1. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha
tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat;
2. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan
atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
3. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus
dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang
ditemukan oleh KPPU sebagai hasil dari penelitiannya;
4. menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang
ada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat;
5. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini ;
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
11
Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999):
6. memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang
dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;
7. meminta bantuan penyidik untuk meghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi
ahli atau setiap orang yang tidak bersedia memenuhi panggilan KPPU;
8. meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan
penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar
ketentuan undang-undang ini;
9. mendapatkan, meneliti dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain
guna penyelidikan dan atau pemeriksaan;
10. memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak
pelaku usaha lain atau masyarakat ;
11. memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga
melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
12. menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha
yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
12
KPPU Berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif, berupa:
a. Penetapan pembatalan perjanjian;
b. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal;
c. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang
terbukti menimbulkan praktek monopoli dan/atau menyebabkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau merugikan masyarakat;
d. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan
posisi dominan;
e. Penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha
dan pengambilalihan saham;
f. Penetapan pembayaran ganti rugi;
g. Pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 dan
setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00.
(Pasal 47 UU No.5/1999)
Agenda
13
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di KPPU
14
 Laporan
 Pemeriksaan pendahuluan
 Pemeriksaan lanjutan
 Putusan
 Pasca putusan
Proses Hukum di KPPU
15
Pemeriksaan
Pendahuluan
Pemeriksaan
Pendahuluan
Pemeriksaan
Lanjutan
Pemeriksaan
Lanjutan
Pembuatan
Putusan
Pembuatan
Putusan
Pembacaan
Putusan
Pembacaan
Putusan
Pelaksanaan
Putusan
Pelaksanaan
Putusan
Penyidikan
Laporan
Inisiatif
KPPU
Proses Hukum di KPPU
16
Sumber Perkara
 Laporan:
1. Setiap orang yg mengetahui terjadinya dugaan
pelanggaran terhadap UU {Pasal 38 ayat (1) UU No.5/1999}
2. Pihak yang dirugikan {Pasal 38 ayat (2) UU No.5/1999}
 Inisiatif KPPU {Pasal 40 ayat (1) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
17
Pemeriksaan Pendahuluan:
 Jangka waktu 30 hari {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}
 Untuk menetapkan perlu atau tidaknya
dilakukan pemeriksaan lanjutan {Pasal 39 ayat (1) UU
No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
18
Pemeriksaan Lanjutan:
 Jangka waktu 60 hari dan dapat diperpanjang paling
lama 30 hari {Pasal 43 ayat (1) dan (2) UU No.5/1999}
 KPPU wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku
usaha yg dilaporkan {Pasal 39 ayat (2) UU No.5/1999}
 KPPU wajib menjaga kerahasian informasi yg diperoleh
dari pelaku usaha yg dikatagorikan rahasia perusahaan
{Pasal 39 ayat (3) UU No.5/1999}
 KPPU dapat mendengarkan keterangan saksi, saksi ahli
atau pihak lain {Pasal 39 ayat (4) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
19
Pemeriksaan Lanjutan:
 Pelaku usaha dan atau pihak lain yg diperiksa wajib
menyerahkan alat bukti yg diperlukan dalam
penyelidikan & pemeriksaan {Pasal 41 ayat (1) UU No.5/1999}
 Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, memberikan
informasi atau menghambat proses pemeriksaan {Pasal
41 ayat (2) UU No.5/1999}
 KPPU dapat menyerahkan kepada penyidik untuk
dilakukan penyidikan sesuai dgn ketentuan yg berlaku
apabila pelaku usaha melanggar ketentuan di atas {Pasal
41 ayat (3) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
20
Pemeriksaan lanjutan:
 Alat bukti pemeriksaan KPPU berupa:
 Keterangan saksi
 Keterangan ahli
 Surat dan atau dokumen
 Petunjuk
 Keterangan pelaku usaha
(Pasal 42 UU No.5/1999)
Proses Hukum di KPPU
21
Putusan:
 Selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak
selesainya pemeriksaan lanjutan {Pasal 43 ayat (3) UU
No.5/1999}
 Harus dibacakan dalam suatu sidang yang
dinyatakan terbuka untuk umum dan segera
diberitahukan kepada pelaku usaha {Pasal 43 ayat (4)
UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
22
Pasca Putusan:
 Pelaku usaha menerima dan melaksanakan putusan
{Pasal 44 ayat (1) UU No.5/1999}
 Pelaku usaha tidak menerima dan mengajukan
keberatan ke PN {pasal 44 ayat (2) UU No.5/1999}
 Pelaku usaha tidak menerima dan tidak juga
mengajukan keberatan ke PN maka KPPU
menyerahkan putusan kepada Penyidik untuk
melakukan penyidikan {pasal 44 ayat (4) UU No.5/1999}
Agenda
23
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di PN
24
 Keberatan terhadap Putusan KPPU hanya diajukan
pelaku usaha terlapor kepada PN ditempat kedudukan
usaha pelaku usaha tersebut {Pasal 2 ayat (1) PERMA
No.3/2005}
 Jika Keberatan diajukan lebih dari 1 pelaku usaha untuk
putusan KPPU yg sama, dan memiliki kedudukan hukum
yg sama, perkara tersebut harus didaftar dengan nomor
yg sama {Pasal 4 ayat (3) PERMA No.3/2005}
 Namun jika berbeda tempat kedudukan hukumnya,
KPPU dapat mengajukan permohonan tertulis kepada
MA untuk menunjuk salah satu PN disertai usulan
Pengadilan mana yang akan memeriksa keberatan
tersebut {Pasal 4 ayat (4) PERMA No.3/2005}
Proses Hukum di PN
25
 PN harus memeriksa keberatan pelaku usaha dalam waktu 14 hari
sejak diterimanya keberatan {Pasal 45 ayat (1) UU No.5/1999}
 Ketua PN menunjuk hakim yg sedapat mungkin terdiri dari hakim yg
mempunyai pengetahuan yg cukup di bidang hukum persaingan
usaha {Pasal 5 ayat (1) PERMA No.3/2005}
 KPPU wajib menyerahkan putusan dan berkas perkaranya kepada
PN yg memeriksa perkara keberatan pada hari persidangan
pertama {Pasal 5 ayat (2) PERMA No.3/2005}
 Pemeriksaan dilakukan tanpa melalui proses mediasi {Pasal 5 ayat
(3) PERMA No.3/2005}
Proses Hukum di PN
26
 Dalam hal Majelis hakim berpendapat perlu
pemeriksaan tambahan maka melalui putusan sela
memerintahkan kepada KPPU untuk dilakukan
pemeriksaan tambahan {Pasal 6 ayat (1) PERMA No.3/2005}
 Dalam hal perkara dikembalikan sisa waktu
pemeriksaan keberatan ditangguhkan {Pasal 6 ayat (3)
PERMA No.3/2005}
 PN harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari
sejak dimulanya pemeriksaan keberatan {Pasal 45 ayat (2)
UU No.5/1999}
Agenda
27
 Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
 Proses Hukum di KPPU
 Proses Hukum di Pengadilan Negeri
 Proses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di MA
28
 KPPU (termohon keberatan) maupun pelaku
usaha (pemohon keberatan) dapat mengajukan
kasasi {Pasal 45 ayat (3) UU No.5/1999}
 MA harus memberikan putusan dalam waktu 30
hari sejak permohonan kasasi diterima {Pasal 45
ayat (4) UU No.5/1999}
29
Gambar Proses Hukum Acara Persaingan Usaha
Sumber: www.kppu.go.id
TERIMA KASIH
30

More Related Content

What's hot

Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaranPresentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Billy Adam Fisher
 
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaPenyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Billy Adam Fisher
 
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
AndamAnnisa
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
Fair Nurfachrizi
 
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanUU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
Inspektorat
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Ahsanul Minan
 
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokatUndang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
anthonius karianga
 
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
Idik Saeful Bahri
 

What's hot (13)

Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaranPresentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
 
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaPenyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
 
Hukum merek
Hukum merekHukum merek
Hukum merek
 
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
 
Muktiono materi presentasi
Muktiono materi presentasiMuktiono materi presentasi
Muktiono materi presentasi
 
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASNKONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
2003 24 mahkamah konstitusi
2003 24 mahkamah konstitusi2003 24 mahkamah konstitusi
2003 24 mahkamah konstitusi
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
 
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanUU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
 
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokatUndang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
Undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat
 
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
Pendidikan anti korupsi - Proses beracara di Pengadilan Tipikor (Idik Saeful ...
 

Similar to Hukumacarapersainganutkkursusadvokat

Tugas & wewenang kppu
Tugas & wewenang kppuTugas & wewenang kppu
Tugas & wewenang kppu
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
Teuku Alvin Putra Rezalino
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
claramonalisa09
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
claramonalisa09
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
fikaanurlaila
 
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatRevisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatNimah Lavigne
 
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMENHUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
Rachardy Andriyanto
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
angelaregife
 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
Cloudys04
 
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 201910, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
riskiariyani2976
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
indra wijaya
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hefti Juliza
 
penyehat faham aturan.pptx
penyehat faham aturan.pptxpenyehat faham aturan.pptx
penyehat faham aturan.pptx
AnchaBTP
 
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...Adnan Fauzi Siregar
 
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
SINDINALURITA1
 
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
DignaAdyaPratiwi
 
3. legalisasi perusahaan lanjutan
3. legalisasi perusahaan lanjutan3. legalisasi perusahaan lanjutan
3. legalisasi perusahaan lanjutan
Gindha Wayka
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
RianSugandi
 

Similar to Hukumacarapersainganutkkursusadvokat (20)

Tugas & wewenang kppu
Tugas & wewenang kppuTugas & wewenang kppu
Tugas & wewenang kppu
 
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatRevisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
 
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMENHUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
 
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 201910, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
 
penyehat faham aturan.pptx
penyehat faham aturan.pptxpenyehat faham aturan.pptx
penyehat faham aturan.pptx
 
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompil...
 
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
10, hbl, digna adya, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seh...
 
Bagian inti
Bagian intiBagian inti
Bagian inti
 
3. legalisasi perusahaan lanjutan
3. legalisasi perusahaan lanjutan3. legalisasi perusahaan lanjutan
3. legalisasi perusahaan lanjutan
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
 

Recently uploaded

449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
SyifaNurlitaTavadjio
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 

Recently uploaded (13)

449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 

Hukumacarapersainganutkkursusadvokat

  • 1. HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA Dr. Ahmad Lonthor, MH Staf Pengajar Fakultas Syariah & Ekonomi Islam IAIN Ambon Kepala Laboratorium Hukum Dan Falaq IAIN Ambon Pendidikan Khusus Profesi Advokat Kerjasama Persatuan Advokat Indonesia dengan IAIN Ambon 2018
  • 2. Agenda 2  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 3. Pendahuluan 3  Latar belakang lahirnya UU No.5/1999  Latar belakang perlunya hukum acara tersendiri terhadap perkara Hukum Persaingan Usaha  Proses penegakkan Hukum Persaingan Usaha sebelum UU No.5/1999
  • 4. Gambar Proses Penegakkan Hukum Persaingan Usaha 4 IndividuIndividu KPPUKPPU PNPN MAMA Perdata PidanaUU No.5/99 Penyidik Penuntut PTPT
  • 5. Agenda 5  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 6. Dasar Hukum 6  Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat  Peraturan Perundang-undangan yang tidak bertentangan dengan Undang-undang No.5 Tahun1999  Keputusan Presiden No.75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Peraturan Mahkamah Agung No.3 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Terhadap Putusan KPPU  Peraturan KPPU No.1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU
  • 7. Agenda 7  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 8. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 8 Mengawasi & menegakkan UU No.5/1999 di Seluruh Wilayah Indonesia KPPU UU No.5/1999
  • 9. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 9 Tugas (Pasal 35 UU No.5/1999) : 1. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 16; 2. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24; 3. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28; 4. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang KPPU sebagaimana diatur dalam Pasal 36; 5. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; 6. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-Undang ini; 7. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja KPPU kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 10. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 10 Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999): 1. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; 2. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; 3. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang ditemukan oleh KPPU sebagai hasil dari penelitiannya; 4. menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; 5. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini ;
  • 11. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 11 Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999): 6. memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini; 7. meminta bantuan penyidik untuk meghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli atau setiap orang yang tidak bersedia memenuhi panggilan KPPU; 8. meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini; 9. mendapatkan, meneliti dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan; 10. memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat ; 11. memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; 12. menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.
  • 12. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 12 KPPU Berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif, berupa: a. Penetapan pembatalan perjanjian; b. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal; c. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek monopoli dan/atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau merugikan masyarakat; d. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan; e. Penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham; f. Penetapan pembayaran ganti rugi; g. Pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 dan setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00. (Pasal 47 UU No.5/1999)
  • 13. Agenda 13  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 14. Proses Hukum di KPPU 14  Laporan  Pemeriksaan pendahuluan  Pemeriksaan lanjutan  Putusan  Pasca putusan
  • 15. Proses Hukum di KPPU 15 Pemeriksaan Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Pemeriksaan Lanjutan Pemeriksaan Lanjutan Pembuatan Putusan Pembuatan Putusan Pembacaan Putusan Pembacaan Putusan Pelaksanaan Putusan Pelaksanaan Putusan Penyidikan Laporan Inisiatif KPPU
  • 16. Proses Hukum di KPPU 16 Sumber Perkara  Laporan: 1. Setiap orang yg mengetahui terjadinya dugaan pelanggaran terhadap UU {Pasal 38 ayat (1) UU No.5/1999} 2. Pihak yang dirugikan {Pasal 38 ayat (2) UU No.5/1999}  Inisiatif KPPU {Pasal 40 ayat (1) UU No.5/1999}
  • 17. Proses Hukum di KPPU 17 Pemeriksaan Pendahuluan:  Jangka waktu 30 hari {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}  Untuk menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan pemeriksaan lanjutan {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}
  • 18. Proses Hukum di KPPU 18 Pemeriksaan Lanjutan:  Jangka waktu 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari {Pasal 43 ayat (1) dan (2) UU No.5/1999}  KPPU wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha yg dilaporkan {Pasal 39 ayat (2) UU No.5/1999}  KPPU wajib menjaga kerahasian informasi yg diperoleh dari pelaku usaha yg dikatagorikan rahasia perusahaan {Pasal 39 ayat (3) UU No.5/1999}  KPPU dapat mendengarkan keterangan saksi, saksi ahli atau pihak lain {Pasal 39 ayat (4) UU No.5/1999}
  • 19. Proses Hukum di KPPU 19 Pemeriksaan Lanjutan:  Pelaku usaha dan atau pihak lain yg diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yg diperlukan dalam penyelidikan & pemeriksaan {Pasal 41 ayat (1) UU No.5/1999}  Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, memberikan informasi atau menghambat proses pemeriksaan {Pasal 41 ayat (2) UU No.5/1999}  KPPU dapat menyerahkan kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuai dgn ketentuan yg berlaku apabila pelaku usaha melanggar ketentuan di atas {Pasal 41 ayat (3) UU No.5/1999}
  • 20. Proses Hukum di KPPU 20 Pemeriksaan lanjutan:  Alat bukti pemeriksaan KPPU berupa:  Keterangan saksi  Keterangan ahli  Surat dan atau dokumen  Petunjuk  Keterangan pelaku usaha (Pasal 42 UU No.5/1999)
  • 21. Proses Hukum di KPPU 21 Putusan:  Selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan lanjutan {Pasal 43 ayat (3) UU No.5/1999}  Harus dibacakan dalam suatu sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku usaha {Pasal 43 ayat (4) UU No.5/1999}
  • 22. Proses Hukum di KPPU 22 Pasca Putusan:  Pelaku usaha menerima dan melaksanakan putusan {Pasal 44 ayat (1) UU No.5/1999}  Pelaku usaha tidak menerima dan mengajukan keberatan ke PN {pasal 44 ayat (2) UU No.5/1999}  Pelaku usaha tidak menerima dan tidak juga mengajukan keberatan ke PN maka KPPU menyerahkan putusan kepada Penyidik untuk melakukan penyidikan {pasal 44 ayat (4) UU No.5/1999}
  • 23. Agenda 23  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 24. Proses Hukum di PN 24  Keberatan terhadap Putusan KPPU hanya diajukan pelaku usaha terlapor kepada PN ditempat kedudukan usaha pelaku usaha tersebut {Pasal 2 ayat (1) PERMA No.3/2005}  Jika Keberatan diajukan lebih dari 1 pelaku usaha untuk putusan KPPU yg sama, dan memiliki kedudukan hukum yg sama, perkara tersebut harus didaftar dengan nomor yg sama {Pasal 4 ayat (3) PERMA No.3/2005}  Namun jika berbeda tempat kedudukan hukumnya, KPPU dapat mengajukan permohonan tertulis kepada MA untuk menunjuk salah satu PN disertai usulan Pengadilan mana yang akan memeriksa keberatan tersebut {Pasal 4 ayat (4) PERMA No.3/2005}
  • 25. Proses Hukum di PN 25  PN harus memeriksa keberatan pelaku usaha dalam waktu 14 hari sejak diterimanya keberatan {Pasal 45 ayat (1) UU No.5/1999}  Ketua PN menunjuk hakim yg sedapat mungkin terdiri dari hakim yg mempunyai pengetahuan yg cukup di bidang hukum persaingan usaha {Pasal 5 ayat (1) PERMA No.3/2005}  KPPU wajib menyerahkan putusan dan berkas perkaranya kepada PN yg memeriksa perkara keberatan pada hari persidangan pertama {Pasal 5 ayat (2) PERMA No.3/2005}  Pemeriksaan dilakukan tanpa melalui proses mediasi {Pasal 5 ayat (3) PERMA No.3/2005}
  • 26. Proses Hukum di PN 26  Dalam hal Majelis hakim berpendapat perlu pemeriksaan tambahan maka melalui putusan sela memerintahkan kepada KPPU untuk dilakukan pemeriksaan tambahan {Pasal 6 ayat (1) PERMA No.3/2005}  Dalam hal perkara dikembalikan sisa waktu pemeriksaan keberatan ditangguhkan {Pasal 6 ayat (3) PERMA No.3/2005}  PN harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari sejak dimulanya pemeriksaan keberatan {Pasal 45 ayat (2) UU No.5/1999}
  • 27. Agenda 27  Pendahuluan  Dasar Hukum  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Proses Hukum di KPPU  Proses Hukum di Pengadilan Negeri  Proses Hukum di Mahkamah Agung
  • 28. Proses Hukum di MA 28  KPPU (termohon keberatan) maupun pelaku usaha (pemohon keberatan) dapat mengajukan kasasi {Pasal 45 ayat (3) UU No.5/1999}  MA harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari sejak permohonan kasasi diterima {Pasal 45 ayat (4) UU No.5/1999}
  • 29. 29 Gambar Proses Hukum Acara Persaingan Usaha Sumber: www.kppu.go.id