1. CiriCara.com – Pada saat musim hujan atau cuaca tak menentu, penyakit tifus mulai banyak menyerang
tubuh manusia karena bakteri dengan mudah berkembang biak. Seseorang yang terkena tifus seringkali
telat terdiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Tifus merupakan penyakit infeksi bakteri
pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi A, B, dan C. Kuman tersebut berasal dari makanan atau minuman yang sudah
terkontaminasi dari kotoran orang yang sebelumnya terkena tifus. Kuman itu masuk melalui saluran
pencernaan setelah berkembang biak. Kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa dan
masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Dengan begitu, terjadilah pembiakan di sistem
retikuloenothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah sehingga menimbulkan berbagai gejala
klinis. Gejala-gejala yang ditimbulkan antara lain: 1. Sakit perut, mual, dan muntah Orang yang menderita
tifus biasanya akan mengalami sakit perut di sebelah kiri, di mana ada usus 12 jari yang mengalami
infeksi. Sementara maag, rasa sakit terasa di perut bagian atas atau ulu hati. 2. Badan panas Demam atau
badan panas juga ditunjukkan oleh orang yang terkena tifus. Gejala tersebut akan terjadi selama beberapa
hari. Suhu tubuh menjadi sangat tinggi yaitu 40 derajat celcius, disertai dengan sakit kepala, lemas, dan
lemah. Selain itu, panas badan semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi
selama 7- 10 hari, kemudian panasnya jadi berkelanjutan. 3. Perubahan pola BAB tifus Seseorang yang
terkena tifus akan disertai dengan perubahan buang air besar. Misalnya, bergantian bisa mengalami diare
saja atau justru menjadi tidak bisa buang air besar. 4. Lidah berwarna putih Lidah bagian tengah akan
berwarna putih dan pinggir-pinggirnya berwarna merah. Selain itu, saat saat lidah dijulurkan akan terjadi
tremor atau lidahnya gemetar. 5. Denyut nadi jadi lambat Ciri kelima jika seseorang terkena tifus yaitu
denyut nadinya akan melambat. Hal tersebut dikarenakan adanya toksin atau racun dari kuman tifus yang
menyebabkan reaksi tersebut. Itulah ciri orang yang terkena tifus. Penyakit tersebut memang tidak begitu
parah, tapi cukup mengganggu aktivitas Anda. Bagi orang yang terkena tifus, ada cara untuk
mengatasinya. Berikut cara tepat mengatasi tifus: 1. Banyak beristirahat Agar cepat sembuh, penderita
tifus harus banyak beristirahat di tempat tidur. Untuk keperluan buang air misalnya, sebisa mungkin
penderita tak beranjak dari tempat tidur. Banyak pergerakan bisa menyebabkan suhu naik. Bahkan, jika
terlalu aktif bergerak bisa menimbulkan risiko usus pecah. 2. Makan yang benar Penderita tifus biasanya
diharuskan untuk memakan bubur. Selain itu, pantangan untuk penderita tifus adalah makanan berserat
tinggi, seperti sayuran atau buah-buahan. Tapi, jika memakannya sedikit tidak apa-apa. Jangan juga
mengonsumsi makanan pedas atau asam karena berisiko menimbulkan kontraksi pada pencernaan. Untuk
itu, konsumsilah makanan berprotein tinggi, seperti daging, telur, tempe, dan lain sebagainya. Dengan
begitu, nafsu makan akan membaik dan cepat pulih. 3. Mengonsumsi obat yang diberikan dokter Obat
untuk penderita tifus yaitu antibiotika golongan Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin, dan
lain sebagainya yang diberikan selama 7-10 hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai
dengan yang dokter berikan. Jangan dihentikan jika gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari
minum obat. Pastikan obat itu diminum sampai habis (7-10 hari). Penyakit tifus bisa ditularkan melalui
makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman tifus, Salmonella typhosa, kotoran, atau urine dari
penderita tifus. Selain itu, bagi orang yang pernah terkena tifus sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang
sangat melelahkan. Hal tersebut dikarenakan mereka lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang
sama sekali belum pernah terkena tifus. (NR)