SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 5 :
-Aryo Iswan
-Indah Aretha
-Mentari P.A
-M.Reza Al Haddad
-Reva Kurniawan B.P
PENDAHULUAN
Hampir tiga perempat bumi tertutup oleh air. Jumlah total air
di bumi termasuk cairan gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4
miliar kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di
Samudera. Distribusi air di muka bumi adalah air asin, yang
berupa samudera dan laut 97,41%, dan air tawar 2,59% yang
berupa es di kutub 1,984%, air tanah 0,592% dan air tawar
(sungai, danau, kelembaban tanah dan udara, dan tubuh
makhluk hidup) 0,014%. Hidrosfer berasal dari kata ‘hydro’
artinya air, dan ‘sphaira’ artinya lapisan. Hidrosfer adalah bagian
lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu
khusus mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi.
Air daratan sebagian besar dari curah hujan. Air hujan ada yang
meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir, dan ada yang
menguap dari tumbuh-tumbuhan. Kesemuanya akan mengalir
dari laut, yang artinya akan menguap dan menuju ke daratan lagi
yang akhirnya menjadi hujan.
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus air adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan
adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi
penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan air
manjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Siklus
hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam :
 Siklus pendek, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk
awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi.
 Siklus sedang, air laut
menguap, terjadi
kondensasi, uap air terbawa
angin, membentu awan diatas
daratan, hujan jatuh di
daratan menjadi air
daratan, kemudian menuju
laut.
Siklus panjang, air laut
menguap, terjadi kondensasi, ua air
terbawa angin dan membentuk awan di
atas daratan hingga pegunungan
tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk
gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya
kembali ke laut.
KOMPONEN YANG TERJADI DALAM SIKLUS
HIDROLOGI
1. Evaporasi, penguapan dari benda – benda abiotik (perubahan air menjadi gas/uap).
2. Transpirasi, proses penguapan air pada tumbuhan melalui mulut daun (stomata).
3. Evapotranspirasi, gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, perubahan wujud air dari gas menjadi cair karena pendinginan.
5. Adveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain yang disbabkan oleh angin
horizontal.
6. Konveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain karena pergerakan angin
secara vertikal.
7. Presipitasi, segala bentuk curahan air dari atmosfer ke permukaan bumi, ketika air,
salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan berat, mereka akan menjadi hujan.
8. Surface run off, gerakan aliran air dipermukaan bumi/tanah.
9. Infiltrasi/Perkolasi, peresapan/pergerakan air masuk ke dalam tanah secara vertikal
atau horizontal.
Air di bumi dikelompokakan menjadi air permukaan dan air bawah tanah. Air
permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung
dipermukaan bumi. Air bawah tanah yaitu air yang ada di bawah permukaan tanah.
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah semua air yang ada dipermukaan dan di bawah
tanah. Air permukaan terdiri atas air tanah, sungai, danau, dan rawa.
 Air tanah (ground water)
Air tanah adalah massa air yang ada di permukaan tanah. Media persapan
air, sebagai berikut:
 Pori-pori tanah.
 Retakan – retakan lapisan tanah akibat kekeringan
 Rongga – rongga yang dibuat binatang
 Rongga – rongga akibat robohnya tumbuhan – tumbuhan berakar besar
 Rongga – rongga akibat pencairan kristal yang membeku
Proses penguapan air tanah, yaitu:
 Penguapan langsung, yaitu melalui pori – pori di permukaan tanah sebagai akibat pemanasan
lapisan tanah oleh sinar matahari (evaporasi).
 Penguapan yang tidak langsung, yaitu melalui permukaan daun tumbuh – tumbuhan
(transpirasi).
Air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu:
 Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari air hujan, dan terdapat pada
lapisan tanah yang tak jenuh.
 Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga – rongga
batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi.
 Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga – rongga batuan dan tetap
tonggal di dalam batuan sejak penimbunan itu terjadi.
 Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari
atmosfer atau air permukaan.
 Pelliculkar water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan
molekul – molekul tanah.
 Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus
(sarang). Lapisan ai tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air.
 Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada diantara dua lapisan batuan yang kedap air
sehingga dapat menyebabkan air dalam keadaan tertekan.
 Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi
tempat air mengalir.
Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena:
 Kebanyakan mengalir dipermukaan bumi ke tempat yang lebih
rendah, kadang – kadang di bawah permukaan tanah.
 Pengalirannya tidak tetap, kadang – kadang deras, kadang – kadang
lambat, dan di beberapa tempat membentuk riak.
 Mengangkut beban dari mulai lumpur halus, pasir, kerikil, sampai batu –
batu guling.
 Mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh
suatu tebing yang biasanya curam.
Berdasarkan muaranya sungai ada 3, yaitu:
 Sungai eksoreik, sungai bermuara ke laut
 Sungai enireik, sungai bermuara ke danau
 Sungai areik, airnya hilang karena meresap ke dalam tanah
Sungai memiliki karakteristik
Pada bagian hulu:
 Arus air deras
 Arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal)
 Lembahnya curam
 Lembahnya berbentuk V
 Tidak terjadi pengendapan
Pada bagian hilir:
 Air sungai tenang
 Banyak terjadi pengendapan
 Erosi ke arah samping (horizontal)
 Sungai berkelok – kelok (terjadi proses meandering)
 Kadang – kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga
membentuk kali mati atau danau tapak (oxbow lake)
 Di bagian muara kadang – kadang berbentuk delta
 Menurut arah alirannya:
 Sungai konsekuen, arah aliran sesuai kemiringan lereng. (K)
 Sungai subsekuen, arah alirannya tegak lurus terhadap konsekuen. (S)
 Sungai obsekuen, arah alirannya berlawanan dengan konsekuen. (O)
 Sungai resekuen, arah alirannya sejajar dengan konsekuen. (R)
 Sungai insekuen, arah alirannya tidak teratur. (I)
 Menurut sumber airnya:
 Sungai hujan, sungai yang sumber airnya berasal dari hujan.
 Sungai gletser, sungai es yang terdapat di iklim bersalju.
 Sungai campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari air
gletser.
 Menurut kondisi airnya:
 Sungai episodik, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Pada
umumnya sungai ini terdapat di daerah curah hujannya besar dan di
daerah hutan lebat. Contohnya: Sungai Alas di Kutacane.
 Sungai periodik, sungai yang massanya tidak tetap sepanjang tahun.
Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada
waktu musim kemarau airnya kering. Contohnya: Sungai Benanin di
Timor.
Lanjutan...
Pola air sungai:
 Pola dendritik, aliran sungai yang tidaak teratur, terdapat di dataran rendah dan tinggi.
 Pola rektangular, aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan baik
yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya retakan.
 Pola pinnate, pola ini menunjukan kecuraman lereng yang besar
 Pola trellis, gabungan sungai konsekuen, resekuen dan obsekuen. Terdapat di daerah
pegunungan patahan/lipatan.
 Pola annular, pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut
dan dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada
keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin.
 Pola radial sentrifugal, aliran sungai pada kerucut gunung berapi/dome yang baru mencapai
stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.
 Pola radial sentripetal, aliran pada suatu kawah, crater dan kaldera dari gunung berapi atau
defresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia:
 Irigasi atau pengairan
 Sumber tenaga, menghasilkan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
 Keperluan domestik
 Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah
 Industri
 Transportasi
 Rekreasi dan Olah raga
 Danau
Danau adalah suatu cekungan di permukaan bumi yang digenangi air
dalam jumlah relatif banyak. Pengaliran air danau dapat terjadi karena
penguapan, perembesan d=ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui
sungai.
Berdasarkan airnya:
 Danau air tawar, terdapat di daerah yang curah hujannya cukup tinggi.
Terdapat di daerah iklim tropis, iklim sedang, dan arktik.
 Danau air asin, terdapat di daerah curah hujan sedikit dan terdapat di
daerah gurun/stepa.
Berdasarkan terjadinya:
 Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Maninjau
dan Danau Singkarak.
 Danau vulkanik, terjadi karena letusan gunung api.
 Danau maar: danau yang terjadi akibat letusan gunung api
menimbulkan lubang berisi air hujan. Contoh: Danau Grati (Jawa Timur)
 Danau Kawah: danau yang terjadi karena kawah atau lubang
kepundaan terisi air hujan. Contoh: Danau Kelimutu (Flores).
 Danau tektovulkanik, terjadi karena letusan gunung api dan tenaga
tektonik. Contoh: Danau Toba.
 Danau karts, terjadi karena adanya larutan batuan kapur, membentuk
cekungan, dan terisi air. Seperti di Gunung Kidul, yaitu Danau
dolina, uvala, polje.
 Danau glasial, terjadi karena pengikisan oleh es, terdapat di daerah iklim
arktik. Contoh: Danau Superior, Hudson, Erie, Ontario.
 Danau bendungan, terdiri dari:
 Danau terbendung oleh aliran lava, contoh: Danau Laut Tawar dan
Tandano.
 Danau terbendung oleh manusia, contoh: waduk.
Danau Tektonik Danau Maar Danau Kawah
Danau Tektovulkanik
Danau Karst
Contoh – contoh danau
Danau Glasial
Danau Buatan
 Rawa
Rawa adalah genangan air di daratan sebagai akibat letaknya lebih rendah
sehingga airnya tidak dapat mengalir. Genangan ini disebabkan oleh kondisi
pembuangan (drainase) yang buruk. Manfaat rawa yaitu sebagai tempat
pemeliharaan ikan tambak.
Berdasarkan sifat airnya:
 Rawa air tawar, terdapat pedalaman/sekitar aliran sungai.
 Rawa air asin, terdapat daerah pantai yang dipengaruhi pasang surut air
laut.
 Rawa air payau, terdapat di daerah pantai yang letaknya di sekitar muara
sungai.
Berdasarkan keadaan airnya:
 Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, terdapat di pedalaman dan
dasarnya ditutupi lapisan gambut, warna airnya merah dan tidak dapat
ditanami.
 Rawa yang airnya mengalami pergantian, terdapat di daerah pantai dan
mendapat pengaruh pasang surut air laut, sehingga dapat digunakan untuk
pertanian, cirinya terdapat tanaman rumbia/rupah dan cacing tanah.
Kejadian dan Potensi Air Permukaan
dan Air Tanah
Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemenuhan
kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana seperti minum, mencuci,
mandi hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti tenaga listrik,
transportasi, dan irigasi. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah,
seluruh atau sebagian curah hujan akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak
terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit –
parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas
infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda – beda tergantung pada tekstur
dan struktur tanah. Jika infiltrasi lebih besar daripada kapsitas menahan air
yang minimum, maka air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi).
Jika infiltrasinya lebih kecil maka air akan tertahan dalam tanah, sehingga
perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air minimum disebut kapasitas
menahan air normal. Sebelum air diserap ke dalam tanah, pada dasarnya
ditahan terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air
di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir – butir tanah dan
tegangan antara molekul air.
Lanjutan...
Di sekeliling butir – butir tanah terdapat lapisan tipis air higroskropis yang diserap secara
kuat. Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak
tertentu air, hanya ditahan oleh tegangan antara butir – butir tanah yang dinamakan air kapiler.
Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi dinamakan air
gravitasi. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak diserap disebut kapasitas menahan air
(waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu disebut
kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah.
Tinggi rendah infiltrasi tergantung pada berbagai factor, yaitu curah hujan, kemiringan
lereng, kerapatan vgetasi serta kelembaban tanah. Lapisan kedap air disebut
impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeable. Lapisan tanah kaitannya dengan
kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan, yaitu:
 Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan
batuan bersifat permeable, seperti pasir, kerikil, dan batu pasir yang retak – retak
 Aquifer bebas, aquifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh permukaan air tanah.
Permukaan air tanah aquifer bebas disebut permukaan preaktik.
 Aquifer terkekang, aquifer yang bagian ata dan bawahnya dibatasi lapisan kedap air dan
mempunyai tanah hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer.
 Aquiclude, lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah
yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt.
 Aquifuge, lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan
batuan yang kompak.
 Aquitard, lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.
Aquifer dapat dijumpai pada bentuk lahan, sebagai berikut:
 Lembah isian, bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated)
berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut sungai purba.
Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunung api menutupi lenah
besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam
jumlah yang berarti.
 Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri
atas batuan alluvial.
 Lereng antara dua pegunungan atau lebih, materialnya berasal dari hasil
erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya.
 Lereng kaki di sekitar gunung api, tersusun dari material lepas hasil letusan
gunung api tersebut.
Lanjutan...
Banyak air hujan yang dulu tersimpan lebih lama dalam lingkungan DAS akhirnya
cepat lolos dan mengalir menjadi air limpasan (run-off). Akhirnya, debit air sungai akan
naik melebihi daya tampung saluran, sehingga mengakibatkan bencana banjir. Banjir dapat
terjadi akibat pengundulan hutan, pendangkalan, penyempitan, dan peyumbatan saluran
sungai. Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya yang multifungsi. Sebab, selain
mampu menampung air dalam jumlah banyak pada saat musim hujan, juga menjadi
cadangan persediaan pada musim kemarau. Fungsi waduk akan lebih optimal jika
fungsinya dianekaragamkan seperti mengairi sawah, usaha perikanan, dan PLTA.
Banjir dan Upaya Mengurangi Resikonya
Dampak negatif dari bencana banjir, yaitu:
 Menimbulkan korban jiwa.
 Hilang/rusaknya bangunan rumah dan harta milik
penduduk, sehingga menimbulkan kerugian materil.
 Mewabahnya bibit penyakit di daerah bencana.
Upaya penanggulangan banjir, dengan cara sebagai berikut:
 Melakukan penghijauan pada lahan – lahan gundul.
 Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai.
 Membuat bendungan atau waduk.
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai
lingkungan.
 Mengeluarkan kebijakan – kebijakan pembuatan sumur resapan.
 Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.

More Related Content

What's hot

2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi
Arief Ardiansyah
 
Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)
Javier Ramdhinov
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
Awanda Gita
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
Nesha Mutiara
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
nisaaulia11
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
Javier Ramdhinov
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptDWI P.H
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
Mickael Yosef
 
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"umink
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi
Tita Rosita
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDwi Anita
 

What's hot (16)

2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi
 
Hidrosfer
Hidrosfer Hidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer 2
Hidrosfer 2Hidrosfer 2
Hidrosfer 2
 
Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologi Siklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan Hidrosfer
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 

Similar to Hidrosfer darat

Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
David Sky
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
Frhn5
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosferdepag
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
Abd Wahid
 
HIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptxHIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptx
11MauraVanessaS9B
 

Similar to Hidrosfer darat (20)

Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
hidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdfhidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdf
 
P antun
P antunP antun
P antun
 
Hidrosfer Darat
Hidrosfer DaratHidrosfer Darat
Hidrosfer Darat
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
HIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptxHIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptx
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 

More from Indah Maharani

León Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaLeón Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaIndah Maharani
 
Ecuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaEcuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaIndah Maharani
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknIndah Maharani
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiIndah Maharani
 
Black panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaBlack panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaIndah Maharani
 

More from Indah Maharani (9)

León Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaLeón Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah aretha
 
Ecuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaEcuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah aretha
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Flora & Fauna Langka
Flora & Fauna LangkaFlora & Fauna Langka
Flora & Fauna Langka
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
Tenis Lapangan
Tenis LapanganTenis Lapangan
Tenis Lapangan
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Black panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaBlack panther karate indonesia
Black panther karate indonesia
 

Recently uploaded

1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

Hidrosfer darat

  • 1. Kelompok 5 : -Aryo Iswan -Indah Aretha -Mentari P.A -M.Reza Al Haddad -Reva Kurniawan B.P
  • 2. PENDAHULUAN Hampir tiga perempat bumi tertutup oleh air. Jumlah total air di bumi termasuk cairan gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di Samudera. Distribusi air di muka bumi adalah air asin, yang berupa samudera dan laut 97,41%, dan air tawar 2,59% yang berupa es di kutub 1,984%, air tanah 0,592% dan air tawar (sungai, danau, kelembaban tanah dan udara, dan tubuh makhluk hidup) 0,014%. Hidrosfer berasal dari kata ‘hydro’ artinya air, dan ‘sphaira’ artinya lapisan. Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu khusus mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi. Air daratan sebagian besar dari curah hujan. Air hujan ada yang meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir, dan ada yang menguap dari tumbuh-tumbuhan. Kesemuanya akan mengalir dari laut, yang artinya akan menguap dan menuju ke daratan lagi yang akhirnya menjadi hujan.
  • 3. SIKLUS HIDROLOGI Siklus air adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan air manjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam :  Siklus pendek, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi.
  • 4.  Siklus sedang, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin, membentu awan diatas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air daratan, kemudian menuju laut. Siklus panjang, air laut menguap, terjadi kondensasi, ua air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut.
  • 5.
  • 6. KOMPONEN YANG TERJADI DALAM SIKLUS HIDROLOGI 1. Evaporasi, penguapan dari benda – benda abiotik (perubahan air menjadi gas/uap). 2. Transpirasi, proses penguapan air pada tumbuhan melalui mulut daun (stomata). 3. Evapotranspirasi, gabungan dari evaporasi dan transpirasi. 4. Kondensasi, perubahan wujud air dari gas menjadi cair karena pendinginan. 5. Adveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain yang disbabkan oleh angin horizontal. 6. Konveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain karena pergerakan angin secara vertikal. 7. Presipitasi, segala bentuk curahan air dari atmosfer ke permukaan bumi, ketika air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan berat, mereka akan menjadi hujan. 8. Surface run off, gerakan aliran air dipermukaan bumi/tanah. 9. Infiltrasi/Perkolasi, peresapan/pergerakan air masuk ke dalam tanah secara vertikal atau horizontal. Air di bumi dikelompokakan menjadi air permukaan dan air bawah tanah. Air permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung dipermukaan bumi. Air bawah tanah yaitu air yang ada di bawah permukaan tanah.
  • 7. PERAIRAN DARAT Perairan darat adalah semua air yang ada dipermukaan dan di bawah tanah. Air permukaan terdiri atas air tanah, sungai, danau, dan rawa.  Air tanah (ground water) Air tanah adalah massa air yang ada di permukaan tanah. Media persapan air, sebagai berikut:  Pori-pori tanah.  Retakan – retakan lapisan tanah akibat kekeringan  Rongga – rongga yang dibuat binatang  Rongga – rongga akibat robohnya tumbuhan – tumbuhan berakar besar  Rongga – rongga akibat pencairan kristal yang membeku
  • 8. Proses penguapan air tanah, yaitu:  Penguapan langsung, yaitu melalui pori – pori di permukaan tanah sebagai akibat pemanasan lapisan tanah oleh sinar matahari (evaporasi).  Penguapan yang tidak langsung, yaitu melalui permukaan daun tumbuh – tumbuhan (transpirasi). Air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu:  Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh.  Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga – rongga batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi.  Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga – rongga batuan dan tetap tonggal di dalam batuan sejak penimbunan itu terjadi.  Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan.  Pelliculkar water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul – molekul tanah.  Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan ai tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air.  Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada diantara dua lapisan batuan yang kedap air sehingga dapat menyebabkan air dalam keadaan tertekan.
  • 9.  Sungai Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir. Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena:  Kebanyakan mengalir dipermukaan bumi ke tempat yang lebih rendah, kadang – kadang di bawah permukaan tanah.  Pengalirannya tidak tetap, kadang – kadang deras, kadang – kadang lambat, dan di beberapa tempat membentuk riak.  Mengangkut beban dari mulai lumpur halus, pasir, kerikil, sampai batu – batu guling.  Mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh suatu tebing yang biasanya curam. Berdasarkan muaranya sungai ada 3, yaitu:  Sungai eksoreik, sungai bermuara ke laut  Sungai enireik, sungai bermuara ke danau  Sungai areik, airnya hilang karena meresap ke dalam tanah
  • 10. Sungai memiliki karakteristik Pada bagian hulu:  Arus air deras  Arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal)  Lembahnya curam  Lembahnya berbentuk V  Tidak terjadi pengendapan Pada bagian hilir:  Air sungai tenang  Banyak terjadi pengendapan  Erosi ke arah samping (horizontal)  Sungai berkelok – kelok (terjadi proses meandering)  Kadang – kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati atau danau tapak (oxbow lake)  Di bagian muara kadang – kadang berbentuk delta
  • 11.  Menurut arah alirannya:  Sungai konsekuen, arah aliran sesuai kemiringan lereng. (K)  Sungai subsekuen, arah alirannya tegak lurus terhadap konsekuen. (S)  Sungai obsekuen, arah alirannya berlawanan dengan konsekuen. (O)  Sungai resekuen, arah alirannya sejajar dengan konsekuen. (R)  Sungai insekuen, arah alirannya tidak teratur. (I)
  • 12.  Menurut sumber airnya:  Sungai hujan, sungai yang sumber airnya berasal dari hujan.  Sungai gletser, sungai es yang terdapat di iklim bersalju.  Sungai campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari air gletser.  Menurut kondisi airnya:  Sungai episodik, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Pada umumnya sungai ini terdapat di daerah curah hujannya besar dan di daerah hutan lebat. Contohnya: Sungai Alas di Kutacane.  Sungai periodik, sungai yang massanya tidak tetap sepanjang tahun. Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada waktu musim kemarau airnya kering. Contohnya: Sungai Benanin di Timor. Lanjutan...
  • 13. Pola air sungai:  Pola dendritik, aliran sungai yang tidaak teratur, terdapat di dataran rendah dan tinggi.  Pola rektangular, aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya retakan.  Pola pinnate, pola ini menunjukan kecuraman lereng yang besar  Pola trellis, gabungan sungai konsekuen, resekuen dan obsekuen. Terdapat di daerah pegunungan patahan/lipatan.  Pola annular, pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin.  Pola radial sentrifugal, aliran sungai pada kerucut gunung berapi/dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.  Pola radial sentripetal, aliran pada suatu kawah, crater dan kaldera dari gunung berapi atau defresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
  • 14. Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia:  Irigasi atau pengairan  Sumber tenaga, menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)  Keperluan domestik  Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah  Industri  Transportasi  Rekreasi dan Olah raga
  • 15.  Danau Danau adalah suatu cekungan di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah relatif banyak. Pengaliran air danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan d=ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui sungai. Berdasarkan airnya:  Danau air tawar, terdapat di daerah yang curah hujannya cukup tinggi. Terdapat di daerah iklim tropis, iklim sedang, dan arktik.  Danau air asin, terdapat di daerah curah hujan sedikit dan terdapat di daerah gurun/stepa.
  • 16. Berdasarkan terjadinya:  Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Maninjau dan Danau Singkarak.  Danau vulkanik, terjadi karena letusan gunung api.  Danau maar: danau yang terjadi akibat letusan gunung api menimbulkan lubang berisi air hujan. Contoh: Danau Grati (Jawa Timur)  Danau Kawah: danau yang terjadi karena kawah atau lubang kepundaan terisi air hujan. Contoh: Danau Kelimutu (Flores).  Danau tektovulkanik, terjadi karena letusan gunung api dan tenaga tektonik. Contoh: Danau Toba.  Danau karts, terjadi karena adanya larutan batuan kapur, membentuk cekungan, dan terisi air. Seperti di Gunung Kidul, yaitu Danau dolina, uvala, polje.  Danau glasial, terjadi karena pengikisan oleh es, terdapat di daerah iklim arktik. Contoh: Danau Superior, Hudson, Erie, Ontario.  Danau bendungan, terdiri dari:  Danau terbendung oleh aliran lava, contoh: Danau Laut Tawar dan Tandano.  Danau terbendung oleh manusia, contoh: waduk.
  • 17. Danau Tektonik Danau Maar Danau Kawah Danau Tektovulkanik Danau Karst Contoh – contoh danau Danau Glasial Danau Buatan
  • 18.  Rawa Rawa adalah genangan air di daratan sebagai akibat letaknya lebih rendah sehingga airnya tidak dapat mengalir. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk. Manfaat rawa yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak. Berdasarkan sifat airnya:  Rawa air tawar, terdapat pedalaman/sekitar aliran sungai.  Rawa air asin, terdapat daerah pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut.  Rawa air payau, terdapat di daerah pantai yang letaknya di sekitar muara sungai. Berdasarkan keadaan airnya:  Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, terdapat di pedalaman dan dasarnya ditutupi lapisan gambut, warna airnya merah dan tidak dapat ditanami.  Rawa yang airnya mengalami pergantian, terdapat di daerah pantai dan mendapat pengaruh pasang surut air laut, sehingga dapat digunakan untuk pertanian, cirinya terdapat tanaman rumbia/rupah dan cacing tanah.
  • 19. Kejadian dan Potensi Air Permukaan dan Air Tanah Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemenuhan kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana seperti minum, mencuci, mandi hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti tenaga listrik, transportasi, dan irigasi. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian curah hujan akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit – parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda – beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Jika infiltrasi lebih besar daripada kapsitas menahan air yang minimum, maka air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi). Jika infiltrasinya lebih kecil maka air akan tertahan dalam tanah, sehingga perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air minimum disebut kapasitas menahan air normal. Sebelum air diserap ke dalam tanah, pada dasarnya ditahan terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir – butir tanah dan tegangan antara molekul air.
  • 20. Lanjutan... Di sekeliling butir – butir tanah terdapat lapisan tipis air higroskropis yang diserap secara kuat. Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak tertentu air, hanya ditahan oleh tegangan antara butir – butir tanah yang dinamakan air kapiler. Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi dinamakan air gravitasi. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak diserap disebut kapasitas menahan air (waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu disebut kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah. Tinggi rendah infiltrasi tergantung pada berbagai factor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan vgetasi serta kelembaban tanah. Lapisan kedap air disebut impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeable. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan, yaitu:  Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan bersifat permeable, seperti pasir, kerikil, dan batu pasir yang retak – retak  Aquifer bebas, aquifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh permukaan air tanah. Permukaan air tanah aquifer bebas disebut permukaan preaktik.  Aquifer terkekang, aquifer yang bagian ata dan bawahnya dibatasi lapisan kedap air dan mempunyai tanah hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer.  Aquiclude, lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt.  Aquifuge, lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak.  Aquitard, lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.
  • 21. Aquifer dapat dijumpai pada bentuk lahan, sebagai berikut:  Lembah isian, bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated) berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut sungai purba. Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunung api menutupi lenah besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam jumlah yang berarti.  Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri atas batuan alluvial.  Lereng antara dua pegunungan atau lebih, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya.  Lereng kaki di sekitar gunung api, tersusun dari material lepas hasil letusan gunung api tersebut. Lanjutan...
  • 22. Banyak air hujan yang dulu tersimpan lebih lama dalam lingkungan DAS akhirnya cepat lolos dan mengalir menjadi air limpasan (run-off). Akhirnya, debit air sungai akan naik melebihi daya tampung saluran, sehingga mengakibatkan bencana banjir. Banjir dapat terjadi akibat pengundulan hutan, pendangkalan, penyempitan, dan peyumbatan saluran sungai. Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya yang multifungsi. Sebab, selain mampu menampung air dalam jumlah banyak pada saat musim hujan, juga menjadi cadangan persediaan pada musim kemarau. Fungsi waduk akan lebih optimal jika fungsinya dianekaragamkan seperti mengairi sawah, usaha perikanan, dan PLTA. Banjir dan Upaya Mengurangi Resikonya Dampak negatif dari bencana banjir, yaitu:  Menimbulkan korban jiwa.  Hilang/rusaknya bangunan rumah dan harta milik penduduk, sehingga menimbulkan kerugian materil.  Mewabahnya bibit penyakit di daerah bencana. Upaya penanggulangan banjir, dengan cara sebagai berikut:  Melakukan penghijauan pada lahan – lahan gundul.  Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai.  Membuat bendungan atau waduk.  Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai lingkungan.  Mengeluarkan kebijakan – kebijakan pembuatan sumur resapan.  Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.