Kelompok 5 terdiri dari 5 anggota yaitu Aryo Iswan, Indah Aretha, Mentari P.A, M.Reza Al Haddad, dan Reva Kurniawan B.P. Dokumen membahas tentang siklus hidrologi, komponen yang terjadi dalam siklus hidrologi, perairan darat seperti air tanah, sungai, danau, dan rawa beserta karakteristik dan manfaatnya. Air permukaan dan tanah memiliki berbagai potensi yang bermanfaat
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaFirdyannisa Iskandar
ringkasan materi geografi peminatan bab hidrosfer kelas X MIPA semester 2. power point ini saya buat dengan tujuan agar kalian bisa lebih memperdalam pengetahuan bab hidrosfer. slide dalam power point ini memang banyak. jadi lebih baik jangan di buat presentasi. cukup buat sumber belajar kalian aja. oiya tampilan dari slideshow yang saya buat ini menarik loh kawan. kalian bisa klik sub bab tertentu untuk melihat penjelasan lebih lanjut dan juga di lengkapi dengan gambar gambar penjelas dan sedikit info tambahan. cus lah di downlod guys. gabakalan nyesel kok, saya jamin deh
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaFirdyannisa Iskandar
ringkasan materi geografi peminatan bab hidrosfer kelas X MIPA semester 2. power point ini saya buat dengan tujuan agar kalian bisa lebih memperdalam pengetahuan bab hidrosfer. slide dalam power point ini memang banyak. jadi lebih baik jangan di buat presentasi. cukup buat sumber belajar kalian aja. oiya tampilan dari slideshow yang saya buat ini menarik loh kawan. kalian bisa klik sub bab tertentu untuk melihat penjelasan lebih lanjut dan juga di lengkapi dengan gambar gambar penjelas dan sedikit info tambahan. cus lah di downlod guys. gabakalan nyesel kok, saya jamin deh
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Kelompok 5 :
-Aryo Iswan
-Indah Aretha
-Mentari P.A
-M.Reza Al Haddad
-Reva Kurniawan B.P
2. PENDAHULUAN
Hampir tiga perempat bumi tertutup oleh air. Jumlah total air
di bumi termasuk cairan gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4
miliar kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di
Samudera. Distribusi air di muka bumi adalah air asin, yang
berupa samudera dan laut 97,41%, dan air tawar 2,59% yang
berupa es di kutub 1,984%, air tanah 0,592% dan air tawar
(sungai, danau, kelembaban tanah dan udara, dan tubuh
makhluk hidup) 0,014%. Hidrosfer berasal dari kata ‘hydro’
artinya air, dan ‘sphaira’ artinya lapisan. Hidrosfer adalah bagian
lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu
khusus mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi.
Air daratan sebagian besar dari curah hujan. Air hujan ada yang
meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir, dan ada yang
menguap dari tumbuh-tumbuhan. Kesemuanya akan mengalir
dari laut, yang artinya akan menguap dan menuju ke daratan lagi
yang akhirnya menjadi hujan.
3. SIKLUS HIDROLOGI
Siklus air adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan
adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi
penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan air
manjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Siklus
hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam :
Siklus pendek, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk
awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi.
4. Siklus sedang, air laut
menguap, terjadi
kondensasi, uap air terbawa
angin, membentu awan diatas
daratan, hujan jatuh di
daratan menjadi air
daratan, kemudian menuju
laut.
Siklus panjang, air laut
menguap, terjadi kondensasi, ua air
terbawa angin dan membentuk awan di
atas daratan hingga pegunungan
tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk
gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya
kembali ke laut.
5.
6. KOMPONEN YANG TERJADI DALAM SIKLUS
HIDROLOGI
1. Evaporasi, penguapan dari benda – benda abiotik (perubahan air menjadi gas/uap).
2. Transpirasi, proses penguapan air pada tumbuhan melalui mulut daun (stomata).
3. Evapotranspirasi, gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, perubahan wujud air dari gas menjadi cair karena pendinginan.
5. Adveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain yang disbabkan oleh angin
horizontal.
6. Konveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain karena pergerakan angin
secara vertikal.
7. Presipitasi, segala bentuk curahan air dari atmosfer ke permukaan bumi, ketika air,
salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan berat, mereka akan menjadi hujan.
8. Surface run off, gerakan aliran air dipermukaan bumi/tanah.
9. Infiltrasi/Perkolasi, peresapan/pergerakan air masuk ke dalam tanah secara vertikal
atau horizontal.
Air di bumi dikelompokakan menjadi air permukaan dan air bawah tanah. Air
permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung
dipermukaan bumi. Air bawah tanah yaitu air yang ada di bawah permukaan tanah.
7. PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah semua air yang ada dipermukaan dan di bawah
tanah. Air permukaan terdiri atas air tanah, sungai, danau, dan rawa.
Air tanah (ground water)
Air tanah adalah massa air yang ada di permukaan tanah. Media persapan
air, sebagai berikut:
Pori-pori tanah.
Retakan – retakan lapisan tanah akibat kekeringan
Rongga – rongga yang dibuat binatang
Rongga – rongga akibat robohnya tumbuhan – tumbuhan berakar besar
Rongga – rongga akibat pencairan kristal yang membeku
8. Proses penguapan air tanah, yaitu:
Penguapan langsung, yaitu melalui pori – pori di permukaan tanah sebagai akibat pemanasan
lapisan tanah oleh sinar matahari (evaporasi).
Penguapan yang tidak langsung, yaitu melalui permukaan daun tumbuh – tumbuhan
(transpirasi).
Air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu:
Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari air hujan, dan terdapat pada
lapisan tanah yang tak jenuh.
Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga – rongga
batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi.
Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga – rongga batuan dan tetap
tonggal di dalam batuan sejak penimbunan itu terjadi.
Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari
atmosfer atau air permukaan.
Pelliculkar water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan
molekul – molekul tanah.
Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus
(sarang). Lapisan ai tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air.
Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada diantara dua lapisan batuan yang kedap air
sehingga dapat menyebabkan air dalam keadaan tertekan.
9. Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi
tempat air mengalir.
Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena:
Kebanyakan mengalir dipermukaan bumi ke tempat yang lebih
rendah, kadang – kadang di bawah permukaan tanah.
Pengalirannya tidak tetap, kadang – kadang deras, kadang – kadang
lambat, dan di beberapa tempat membentuk riak.
Mengangkut beban dari mulai lumpur halus, pasir, kerikil, sampai batu –
batu guling.
Mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh
suatu tebing yang biasanya curam.
Berdasarkan muaranya sungai ada 3, yaitu:
Sungai eksoreik, sungai bermuara ke laut
Sungai enireik, sungai bermuara ke danau
Sungai areik, airnya hilang karena meresap ke dalam tanah
10. Sungai memiliki karakteristik
Pada bagian hulu:
Arus air deras
Arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal)
Lembahnya curam
Lembahnya berbentuk V
Tidak terjadi pengendapan
Pada bagian hilir:
Air sungai tenang
Banyak terjadi pengendapan
Erosi ke arah samping (horizontal)
Sungai berkelok – kelok (terjadi proses meandering)
Kadang – kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga
membentuk kali mati atau danau tapak (oxbow lake)
Di bagian muara kadang – kadang berbentuk delta
11. Menurut arah alirannya:
Sungai konsekuen, arah aliran sesuai kemiringan lereng. (K)
Sungai subsekuen, arah alirannya tegak lurus terhadap konsekuen. (S)
Sungai obsekuen, arah alirannya berlawanan dengan konsekuen. (O)
Sungai resekuen, arah alirannya sejajar dengan konsekuen. (R)
Sungai insekuen, arah alirannya tidak teratur. (I)
12. Menurut sumber airnya:
Sungai hujan, sungai yang sumber airnya berasal dari hujan.
Sungai gletser, sungai es yang terdapat di iklim bersalju.
Sungai campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari air
gletser.
Menurut kondisi airnya:
Sungai episodik, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Pada
umumnya sungai ini terdapat di daerah curah hujannya besar dan di
daerah hutan lebat. Contohnya: Sungai Alas di Kutacane.
Sungai periodik, sungai yang massanya tidak tetap sepanjang tahun.
Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada
waktu musim kemarau airnya kering. Contohnya: Sungai Benanin di
Timor.
Lanjutan...
13. Pola air sungai:
Pola dendritik, aliran sungai yang tidaak teratur, terdapat di dataran rendah dan tinggi.
Pola rektangular, aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan baik
yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya retakan.
Pola pinnate, pola ini menunjukan kecuraman lereng yang besar
Pola trellis, gabungan sungai konsekuen, resekuen dan obsekuen. Terdapat di daerah
pegunungan patahan/lipatan.
Pola annular, pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut
dan dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada
keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin.
Pola radial sentrifugal, aliran sungai pada kerucut gunung berapi/dome yang baru mencapai
stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.
Pola radial sentripetal, aliran pada suatu kawah, crater dan kaldera dari gunung berapi atau
defresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
14. Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia:
Irigasi atau pengairan
Sumber tenaga, menghasilkan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
Keperluan domestik
Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah
Industri
Transportasi
Rekreasi dan Olah raga
15. Danau
Danau adalah suatu cekungan di permukaan bumi yang digenangi air
dalam jumlah relatif banyak. Pengaliran air danau dapat terjadi karena
penguapan, perembesan d=ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui
sungai.
Berdasarkan airnya:
Danau air tawar, terdapat di daerah yang curah hujannya cukup tinggi.
Terdapat di daerah iklim tropis, iklim sedang, dan arktik.
Danau air asin, terdapat di daerah curah hujan sedikit dan terdapat di
daerah gurun/stepa.
16. Berdasarkan terjadinya:
Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Maninjau
dan Danau Singkarak.
Danau vulkanik, terjadi karena letusan gunung api.
Danau maar: danau yang terjadi akibat letusan gunung api
menimbulkan lubang berisi air hujan. Contoh: Danau Grati (Jawa Timur)
Danau Kawah: danau yang terjadi karena kawah atau lubang
kepundaan terisi air hujan. Contoh: Danau Kelimutu (Flores).
Danau tektovulkanik, terjadi karena letusan gunung api dan tenaga
tektonik. Contoh: Danau Toba.
Danau karts, terjadi karena adanya larutan batuan kapur, membentuk
cekungan, dan terisi air. Seperti di Gunung Kidul, yaitu Danau
dolina, uvala, polje.
Danau glasial, terjadi karena pengikisan oleh es, terdapat di daerah iklim
arktik. Contoh: Danau Superior, Hudson, Erie, Ontario.
Danau bendungan, terdiri dari:
Danau terbendung oleh aliran lava, contoh: Danau Laut Tawar dan
Tandano.
Danau terbendung oleh manusia, contoh: waduk.
18. Rawa
Rawa adalah genangan air di daratan sebagai akibat letaknya lebih rendah
sehingga airnya tidak dapat mengalir. Genangan ini disebabkan oleh kondisi
pembuangan (drainase) yang buruk. Manfaat rawa yaitu sebagai tempat
pemeliharaan ikan tambak.
Berdasarkan sifat airnya:
Rawa air tawar, terdapat pedalaman/sekitar aliran sungai.
Rawa air asin, terdapat daerah pantai yang dipengaruhi pasang surut air
laut.
Rawa air payau, terdapat di daerah pantai yang letaknya di sekitar muara
sungai.
Berdasarkan keadaan airnya:
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, terdapat di pedalaman dan
dasarnya ditutupi lapisan gambut, warna airnya merah dan tidak dapat
ditanami.
Rawa yang airnya mengalami pergantian, terdapat di daerah pantai dan
mendapat pengaruh pasang surut air laut, sehingga dapat digunakan untuk
pertanian, cirinya terdapat tanaman rumbia/rupah dan cacing tanah.
19. Kejadian dan Potensi Air Permukaan
dan Air Tanah
Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemenuhan
kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana seperti minum, mencuci,
mandi hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti tenaga listrik,
transportasi, dan irigasi. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah,
seluruh atau sebagian curah hujan akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak
terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit –
parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas
infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda – beda tergantung pada tekstur
dan struktur tanah. Jika infiltrasi lebih besar daripada kapsitas menahan air
yang minimum, maka air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi).
Jika infiltrasinya lebih kecil maka air akan tertahan dalam tanah, sehingga
perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air minimum disebut kapasitas
menahan air normal. Sebelum air diserap ke dalam tanah, pada dasarnya
ditahan terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air
di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir – butir tanah dan
tegangan antara molekul air.
20. Lanjutan...
Di sekeliling butir – butir tanah terdapat lapisan tipis air higroskropis yang diserap secara
kuat. Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak
tertentu air, hanya ditahan oleh tegangan antara butir – butir tanah yang dinamakan air kapiler.
Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi dinamakan air
gravitasi. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak diserap disebut kapasitas menahan air
(waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu disebut
kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah.
Tinggi rendah infiltrasi tergantung pada berbagai factor, yaitu curah hujan, kemiringan
lereng, kerapatan vgetasi serta kelembaban tanah. Lapisan kedap air disebut
impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeable. Lapisan tanah kaitannya dengan
kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan, yaitu:
Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan
batuan bersifat permeable, seperti pasir, kerikil, dan batu pasir yang retak – retak
Aquifer bebas, aquifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh permukaan air tanah.
Permukaan air tanah aquifer bebas disebut permukaan preaktik.
Aquifer terkekang, aquifer yang bagian ata dan bawahnya dibatasi lapisan kedap air dan
mempunyai tanah hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer.
Aquiclude, lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah
yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt.
Aquifuge, lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan
batuan yang kompak.
Aquitard, lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.
21. Aquifer dapat dijumpai pada bentuk lahan, sebagai berikut:
Lembah isian, bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated)
berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut sungai purba.
Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunung api menutupi lenah
besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam
jumlah yang berarti.
Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri
atas batuan alluvial.
Lereng antara dua pegunungan atau lebih, materialnya berasal dari hasil
erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya.
Lereng kaki di sekitar gunung api, tersusun dari material lepas hasil letusan
gunung api tersebut.
Lanjutan...
22. Banyak air hujan yang dulu tersimpan lebih lama dalam lingkungan DAS akhirnya
cepat lolos dan mengalir menjadi air limpasan (run-off). Akhirnya, debit air sungai akan
naik melebihi daya tampung saluran, sehingga mengakibatkan bencana banjir. Banjir dapat
terjadi akibat pengundulan hutan, pendangkalan, penyempitan, dan peyumbatan saluran
sungai. Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya yang multifungsi. Sebab, selain
mampu menampung air dalam jumlah banyak pada saat musim hujan, juga menjadi
cadangan persediaan pada musim kemarau. Fungsi waduk akan lebih optimal jika
fungsinya dianekaragamkan seperti mengairi sawah, usaha perikanan, dan PLTA.
Banjir dan Upaya Mengurangi Resikonya
Dampak negatif dari bencana banjir, yaitu:
Menimbulkan korban jiwa.
Hilang/rusaknya bangunan rumah dan harta milik
penduduk, sehingga menimbulkan kerugian materil.
Mewabahnya bibit penyakit di daerah bencana.
Upaya penanggulangan banjir, dengan cara sebagai berikut:
Melakukan penghijauan pada lahan – lahan gundul.
Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai.
Membuat bendungan atau waduk.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai
lingkungan.
Mengeluarkan kebijakan – kebijakan pembuatan sumur resapan.
Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.