SlideShare a Scribd company logo
Standar Kompetensi :Standar Kompetensi :
3. Menganalisis unsur-unsur geosfer3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.3. MenganalisisMenganalisis hidrosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi.
Materi Pembelajaran : 1. Siklus Hidrologi
Siklus HidrologiSiklus Hidrologi
ISTILAH DALAM SIKLUS
HIDROLOGI
Evaporasi : Penguapan pada benda abiotik dan merupakan
proses perubahan wujud air menjadi uap air.
Kondensasi : Perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air
Sublimasi : Perubahan wujud dari uap air menjadi kristal-
kristal es
Transpirasi : Proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
melalui stomata atau mulut daun.
Evapotranspirasi : proses gabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
Presipitasi : proses jatuhnya hujan baik dalam bentuk air/salju ke
permukaan bumi.
Infiltrasi : Peresapan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-
pori tanah secara vertikal.
Perkolasi : Peresapan air ke dalam tanah, dari lapisan tanah yang lebih
tinggi ke lapisan yang lebih rendah.
Groundwater (air tanah) air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau
bebatuan di bawah permukaan tanah atau disebut juga aquifer.
Runoff (Aliran permukaan) : Pergerakan air di atas permukaan tanah
melalui sungai dan anak sungai.
KLASIFIKASI
SUNGAI
1. SUMBER AIRNYA
2. DEBIT AIRNYA
3. ASAL KEJADIANNYA
5. POLA ALIRANNYA
4. STRUKTUR GEOLOGI
SUNGAI BERDASARKAN :
SUNGAISUNGAI
Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi :Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi :
Sungai Hujan :Sungai Hujan : Sungai yang sumber airnya berasalSungai yang sumber airnya berasal
dari curahan air hujan. Ex : Sungai Barito, Sungaidari curahan air hujan. Ex : Sungai Barito, Sungai
Kapuas, Sungai Mahakam dsb.Kapuas, Sungai Mahakam dsb.
Sungai Gletser : Sungai yang sumber airya berasal
dari pencairan es. Ex : Sungai Gangga India
(P.Himalaya) dan Sungai Rhein Jerman (P.Alpen).
Sungai Campuran :Sungai Campuran : Sungai yang sumber airnyaSungai yang sumber airnya
berasal dari gletser dan curahan air hujan. Ex :berasal dari gletser dan curahan air hujan. Ex :
Sungai Digul dan Membramo di PapuaSungai Digul dan Membramo di Papua
Sungai menurut debit airnya dibedakan menjadi :
Sungai periodik - musim hujan airnya
banyak, musim kemarau airnya kecil.
Contoh : S. Bengawan Solo, dan S.
Opak di Jawa Tengah. S. Progo dan S.
Code di Yogyakarta serta S. Brantas di
Sungai permanen - Contoh : debit
airnya relatif tetap sepanjang
tahun.S. Kapuas, Kahayan, Barito dan
Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi,
Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
Sungai intermittent atau sungai episodik - pada musim
kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya
banyak. Contoh : S. Kalada di pulau Sumba.
Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada
airnya hanya pada saat musim hujan.
Pada musim hujan sungai jenis
ephemeral debit airnya belum
tentu banyak. Contoh : S. Muru
NTT
Sungai konsekuen (K) arah alirannya mengikuti
kemiringan batuan.
Sungai subsekuen (S) arah alirannya sejajar
dengan lapisan batuan.
Sungai obsekuen (O) arah alirannya berlawanan
dengan arah kemiringan lapisan batuan.
Sungai insekuen (I) arah alirannya tidak
mengikuti perlapisan batuan sehingga
arahnya tidak menentu.
Sungai resekuen (R) arah alirannya searah
dengan sungai konsekuen dan alirannya
masuk ke sungai subsekuen.
Sungai BerdasarkanSungai Berdasarkan
Struktur Geologinya :Struktur Geologinya :
• Sungai AntesedenSungai Anteseden : sungai yang tetap: sungai yang tetap
mempertahankan arah aliran airnyamempertahankan arah aliran airnya
walaupun ada struktur geologi (batuan)walaupun ada struktur geologi (batuan)
yang melintang, hal ini karena kuatnyayang melintang, hal ini karena kuatnya
arus sehingga mampu menembus batuanarus sehingga mampu menembus batuan
yang merintangi.yang merintangi. Ex :Ex : S. Oyo – DIY.S. Oyo – DIY.
• Sungai SuperposedSungai Superposed,, sungai yangsungai yang
alirannya dibimbing oleh lapisan batuanalirannya dibimbing oleh lapisan batuan
yang menutupinya. Ex : S. Juan Mexicoyang menutupinya. Ex : S. Juan Mexico
ANTESEDEN RIVER
Colorado – Rocky Mountain USA
SUPERPOSED RIVERSUPERPOSED RIVER
San Juan Puertorico Mexico
Berdasarkan Pola Alirannya,
Sungai dibedakan menjadi :
1. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul
menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin
(cekungan).
- Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar
meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah
gunung yang berbentuk kerucut.
POLA ALIRAN SUNGAI RADIAL
2. Dendritik adalah pola aliran sungai tidak teratur,dari
banyak cabang anak sungai bertemu membentuk satu
aliran/induk sungai.
POLA ALIRAN DENDRITIK
3. Trellis adalah pola aliran sungai yang menyirip seperti
daun.
POLA ALIRAN TRELLIS
4. Rektangular adalah pola aliran sungai yang membentuk
sudut siku-siku/ hampir siku-siku, sungainya membentuk
sudut lancip.
POLA ALIRAN REKTANGULAR
Pola RektangularPola Rektangular
Akibat adanya retakan/Patahan Batuan
5. Annular adalah pola aliran sungai yang
membentuk lingkaran.
POLA ALIRAN ANNULAR
MeanderMeander
MeanderMeander merupakan bentukmerupakan bentuk sungai yangsungai yang
berkelok-kelokberkelok-kelok akibat erosi dan pengendapanakibat erosi dan pengendapan
meterial tanah dan batuan oleh aliran sungai.meterial tanah dan batuan oleh aliran sungai.
Proses pengendapan material yang terjadi secaraProses pengendapan material yang terjadi secara
terus menerus akan menyebabkan suatu kelokanterus menerus akan menyebabkan suatu kelokan
pada sungai terputus dan membentukpada sungai terputus dan membentuk danaudanau
tapal kuda/tapal kuda/oxbow lake.oxbow lake.
MEANDERMEANDER
Proses Terbentuknya Meander
Sungai
Karakteristik Alur Sungai
Sungai memiliki bentuk-bentuk yang berbeda
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Sungai dibagi menjadi tiga bagian :
 Bagian atas (hulu)
 Bagian tengah
 Bagian bawah (hilir)
Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan
aktivitasnya sendiri sendiri.
Ciri Sungai Bagian Hulu :
1. Arusnya deras
2. Daya erosinya besar
3. Arah erosinya vertikal
4. Lereng curam
5. Palung sungai berbentuk V (convecs)
6. Kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
7. Tidak terjadi pengendapan.
Ciri Sungai Bagian Tengah :Ciri Sungai Bagian Tengah :
1. Arusnya tidak begitu deras
2. Daya erosinya mulai berkurang
3. Arah erosi ke bagian dasar dan
samping (vertikal dan horizontal)
4. Palung sungai Berbentuk U (konkaf)
5. Aliran sungai mulai berkelok-kelok membentuk
meander
6. Mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
karena kecepatan air mulai berkurang.
Ciri Sungai Bagian Hilir :
1. Arusnya tenang
2. Daya erosi kecil dengan arah ke samping
(horizontal)
3. Banyak dijumpai meander
4. Terkadang ditemukan meander yang
terpotong sehingga membentuk kali mati
atau danau tapal kuda (oxbow lake)
5. Banyak terjadi pengendapan,
6. Di bagian muara kadang-kadang terjadi
delta serta palungnya lebar.
Karakteristik Aliran Sungai
DANAU
Berdasarkan proses terbentuknya :
1.Danau Alam :
a.Danau Tektonik : Danau yang terbentuk oleh
tenaga tektonik, adanya graben lapisan batuan
yang turun membentuk cekungan dan terisi air.
Contoh : D. Poso, D. Tempe Sulawesi Selatan, D.
Maninjau Sumatera Barat.
b. Danau Vulkanik : Danau yang terbentuk akibat letusan
gunung berapi dan lubang kepundannya tertutup oleh
magma yang memadat sehingga terisi air hujan. Ex :
Danau Tondano, Danau Kalimutu.
c. Danau Gletser : Danau yang terbentuk karena gerusan
aliran gletser dan terisi es yang mencair saat musim
panas datang. Ex : The Great Lakes – Amerika Serikat,
Tempano – Chile, Finger – New York
d. Dolina: Danau yang terbentuk akibat pelapukan dan
erosi pada daerah bergeologi kapur/karst. Ex : Danau
Winong Gunung Kidul Yogyakarta.
e. Danau Tapal Kuda/Oxbow lake : Danau yang
terbentuk karena pengikisan dan pengendapan pada
aliran sungai. Ex : Danau Sipin (Sungai Batang Hari –
Jambi)
Danau Kalimutu NTT
DOLINA WINONG
2.Danau Buatan :
Adalah danau yang dibuat manusia untuk
menampung air hujan dan air sungai agar dapat
digunakan sesuai perencanaan untuk berbagai
kebutuhan hidup manusia. Contoh : Waduk,
Embung, Bendungan, Situ.
Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Embung
Tambakboyo (Yogyakarta), Bendungan
Wonorejo (Tulung Agung), Situ Gintung (Jakarta).
RAWARAWA
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atauRawa adalah daerah di sekitar sungai atau
muara sungai yang cukup besar yangmuara sungai yang cukup besar yang
merupakan tanah berlumpur dengan kadar airmerupakan tanah berlumpur dengan kadar air
relatif tinggi.relatif tinggi.
Rawa pasang surutRawa pasang surut adalah rawa yang terletakadalah rawa yang terletak
di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekatdi pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat
muara sungai sehingga dipengaruhi olehmuara sungai sehingga dipengaruhi oleh
pasang surutnya air lautpasang surutnya air laut
Swamp lahan basah yang selalu digenangi air
ditumbuhi jenis tumbuhan lumut, rumput dan
pepohonan.
Marsh lahan basah yang didominasi tumbuhan
lumut, rumput dan ilalanglumut, rumput dan ilalang..
Bog lahan basah yang permukaannya relatif kering
dan hanya terdapat beberapa genangan air yanghanya terdapat beberapa genangan air yang
dangkal.dangkal.
SWAMP
MARSH
BOG
AIR TANAHAIR TANAH
Menurut letaknya :
1.Air tanah Permukaan (Freatik) : air yang
berada di atas permukaan tanah atau di atas
permukaan lapisan batuan kedap air
(impermeable) Ex : Air Sumur, Sungai, Danau,
Rawa.
2. Air Tanah Dalam (Artesis) : air tanah yang
terletak jauh di dalam tanah, di antara dua
lapisan kedap air.
AIR TANAH
Menurut asalnya :
1.Air tanah yang bersumber dari atmosfer/
Meteorik water : Air hujan dan salju
2. Air tanah yang berasal dari dalam bumi : air
yang berasal dari magma (Juvenile)
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Adalah suatu kesatuan ekosistem (biotik dan
abiotik) yang saling berkaitan antara daerah
tangkapan air hujan pada hulu sungai, daerah
resapan di sekitar aliran sungai dan alur sungai
itu sendiri hingga ke muara.
Contoh DAS di Indonesia :
1.DAS Ciliwung (Bogor-Jakarta)
2.DAS Bengawan Solo (Wonogiri-Gresik)
3.DAS Mahakam (Pegunungan Bawui-
Samarinda Kalimantan Timur)
Penyebab Kerusakan DAS
- Eksploitasi hutan di hulu sungai
- Pemanfaatan wilayah tangkapan dan resapan air
hujan sebagai tempat hunian (Vila dan
Pemukiman)
- Penggunaan bahan kimia yang berlebihan pada
daerah bantaran sungai
- Pembuangan limbah rumah tangga secara
berlebihan
- Penggunaan bahan kimia untuk menangkap ikan.
- Banjir
- Tanah Longsor di sekitar bantaran sungai
- Tercemarnya air tanah di sekitar DAS
- Berkurangnya jumlah ikan di sepanjang aliran
sungai, muara, dan daerah pantai.
Klasifikasi LautKlasifikasi Laut
Menurut terjadinya :
1). Laut transgresi : laut yang meluas karena dataran
rendah tergenang oleh air laut. Contoh : Dangkalan
Sunda, Dangkalan Sahul
2). Laut ingresi : laut yang terjadi karena dasar laut
mengalami penurunan. Contoh: L. Banda, L. Flores,
L. Sulawesi, L. Maluku.
3). Laut regresi : laut yang terjadi karena proses
penyempitan permukaan air laut (akibat penurunan
air laut, sehingga daratan semakin meluas). Contoh :
L. Jawa, Selat Malaka, lubuk Laut Flores.
b. Menurut letaknya :
1). Laut tepi : laut yang terletak di tepi benua.
Contoh : L. Cina Selatan, L. Jepang.
2). Laut pertengahan : laut yang terletak diantara
dua benua atau daratan. Contoh : L. Tengah,
Laut-laut perairan Indonesia.
3). Laut pedalaman : laut yang terletak di tengah-
tengah benua atau dikelilingi daratan. Contoh :
L. Kaspia, L Mati.
c.  Menurut kedalamannya :
1). Litoral  : wilayah laut yang terpengaruhi oleh pasang 
dan surutnya air laut, kedalaman ± 50m.
2). Neritik : wilayah laut dengan kedalaman 50-200m
3). Batyal : wilayah laut dengan kedalaman 200-2000m
4). Abysal : wilayah laut dengan kedalaman >2000m
Zona Laut Menurut KedalamannyaZona Laut Menurut Kedalamannya
d.  Menurut hubungannya dengan daratan:d.  Menurut hubungannya dengan daratan:
1). Samudra 1). Samudra  : Lautan luas di antara dua benua: Lautan luas di antara dua benua
2). Laut2). Laut           : Perairan yang berada di antara pulau: Perairan yang berada di antara pulau
3). Teluk3). Teluk        : Laut yang menjorok ke daratan: Laut yang menjorok ke daratan
4). Selat4). Selat           : Laut sempit di antara 2 pulau: Laut sempit di antara 2 pulau
5). Terusan   5). Terusan   : Daratan yang sengaja digali untuk: Daratan yang sengaja digali untuk
menghubungkan dua perairan yang berbedamenghubungkan dua perairan yang berbeda
e.  Berdasarkan Wilayah Kekuasaan
1. Laut Teritorial : 12 mil dari garis pantai pulau
terluar suatu negara
2. Zona Ekonomi Eksklusif : 200 mil dari garis
pantai pulau terluar suatu negara
3. Batas Landas Kontinen : 200 mil dari zona
neritik suatu negara
1 mil = 1,609344 Km
Neritik = 50-200 m
Morfologi Laut
1. Paparan/landas Benua (Continental Shelf)
Merupakan suatu daerah tepi  laut  yang 
memisahkan  antara  daratan  dan  lautan. Daerah
ini memiliki kemiringan relatif landai, dengan
kedalaman  0-200m, lebar rata-rata 160km, daerah
ini. banyak dihuni oleh kehidupan laut
2.  Lereng  Benua  (Continental Slope) :  Lereng benua
berbatasan  langsung  dengan  paparan 
benua/continental shelf , kemiringan lereng sebesar
±5° kedalamannya 200-2000m.
3.  Dasar  Laut  Landai  (Deep Sea Plain)  :  Dasar laut
dengan kedalaman 2000-3000 meter, bentuk dasar laut
landai, pada daerah ini dapat  dijumpai  lipatan, 
seamount, guyot, dan mid oceanic ridge.
4.  Laut  Dalam  (The Deeps)  :  Dasar laut dengan ciri
banyak dijumpai jurang curam/palung (trench) dengan
kedalaman > 6000m.
MARIANA TRENCH /Palung Laut (11KM) 
Arus Laut
Faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut :
1.Gerakan/Arah angin
2.Perbedaan tinggi permukaan air laut
3.Rintangan pulau atau benua
4.Perbedaan suhu air laut
5.Perbedaan kadar garam atau salinitas.
Salinitas : banyaknya garam yang terkandung
dalam suatu massa air (1000gr). Dinyatakan
dalam per mil  (‰).
Faktor  yang  mempengaruhi  tinggi 
rendahnya Salinitas air laut :
1. Evaporasi
2. Banyaknya aliran sungai dan intensi
air sungai yang bermuara ke laut.
3. Presipitasi/hujan
4. Limpahan air dari samudra/perairan
lain di sekitarnya.
Jenis arus laut
Berdasarkan Temperaturnya :
1.Arus  Panas  : Arus laut yang mengalir dari daerah
bertemperatur panas ke daerah yang lebih dingin
(menjauhi ekuator).
2.Arus Dingin : Arus laut yang mengalir dari daerah
bertemperatur dingin menuju daerah yang lebih
panas (mendekati ekuator).
Utara Ekuator     : Searah jarum jam
       Selatan Ekuator : Berlawanan arah
jarum jam
Nama-nama Arus Laut
1. Samudera Pasifik
  Utara Khatulistiwa      Selatan Khatulistiwa
- Khatulistiwa Utara - Khatulistiwa Selatan
- Kurosiho - Humbolt/Peru
- Kalifornia - Australia Timur
- Oyashio - Angin Barat
2. Samudera Hindia
  Utara Khatulistiwa      Selatan Khatulistiwa
- Musim Barat Daya - Khatulistiwa Selatan
- Musim Timur Laut - Maskarena/Agulhas
- Angin Barat
3. Samudera Atlantik
  Utara Khatulistiwa     Selatan Khatulistiwa
- Khatulistiwa Utara - Khatulistiwa Selatan
- Gulfstream - Brazillia
- Greenland timur - Benguela
- Lablador - Angin Barat
- Canary
Arus Laut
Indonesia Sebagai Negara Maritim
• Pulau 17.499
• Provinsi 34
• Luas daratan 1.910.931,32 Km² (Kemendagri
Mei 2010)
• Luas Lautan 3.544.743,9 Km² (United Nation
Convention on the Law of the Sea 1982)
• Laut teritorial 284.210,90 Km
• ZEE 2.981.211 Km²
TUGAS
Dengan fakta bahwa keberadaan Indonesia
sebagai sebuah negara maritim, diskusikanlah
dengan temanmu mengenai (potensi, kelemahan
dan solusi) pemerintah dalam berbagai bidang :
1.Sumber daya kelautan
2.Pertahanan dan Keamanan
3.Pariwisata
4.Penanggulangan Bencana
5.Perdagangan dan Industri

More Related Content

What's hot

Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantaicen27
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
Riyadi Joe
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X SedimentasiPresentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Meileni Nurhayati
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Joy Irman
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karst
nur wulan
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
luhutmanahan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Mario Yuven
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
PIPITSPP1
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiDimaz Gunawan
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantas
Alif PG
 
Pola aliran sungai
Pola aliran sungaiPola aliran sungai
Pola aliran sungai
Teza Nugroho
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
Wahidin Zuhri
 
Erosi & Pelapukan
Erosi & PelapukanErosi & Pelapukan
Erosi & Pelapukan
nurul kobir
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
 

What's hot (20)

Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X SedimentasiPresentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karst
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Geografi sungai
Geografi sungaiGeografi sungai
Geografi sungai
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantas
 
Pola aliran sungai
Pola aliran sungaiPola aliran sungai
Pola aliran sungai
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Erosi & Pelapukan
Erosi & PelapukanErosi & Pelapukan
Erosi & Pelapukan
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Laporan hidrologi
Laporan hidrologiLaporan hidrologi
Laporan hidrologi
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 

Viewers also liked

Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Nur Mirza
 
PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGI
Asmawi Abdullah
 
Pengertian dan Siklus Hidrologi
Pengertian dan Siklus HidrologiPengertian dan Siklus Hidrologi
Pengertian dan Siklus Hidrologi
Raden Bayu Handaka
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
Saedi Saputra Siagian
 
hidrologi
hidrologihidrologi
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni
 
1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria
Juan Soto
 
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qrGreat panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great Panther Silver Limited
 
Hidrofer
HidroferHidrofer
Hidrofer
Mwasis Handoko
 
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan SukabumiKonflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
afifahdhaniyah
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
Iriansyah Putra
 
1. cover
1. cover1. cover
1. cover
Prasetio Utomo
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
Siti Romadhonah
 
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri PertambanganStudi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
Rahthino Giovanni
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutan
Aziz_Kurniawan
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Siklus Hydrologi
Siklus HydrologiSiklus Hydrologi
Siklus Hydrologi
Haris Muhammad
 
The future of hydrogeology
The future of hydrogeologyThe future of hydrogeology
The future of hydrogeology
Dasapta Erwin Irawan
 

Viewers also liked (20)

Hidrologi 3. hujan
Hidrologi 3. hujanHidrologi 3. hujan
Hidrologi 3. hujan
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)
 
PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGI
 
Pengertian dan Siklus Hidrologi
Pengertian dan Siklus HidrologiPengertian dan Siklus Hidrologi
Pengertian dan Siklus Hidrologi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
hidrologi
hidrologihidrologi
hidrologi
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria
 
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qrGreat panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
 
Hidrofer
HidroferHidrofer
Hidrofer
 
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan SukabumiKonflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
1. cover
1. cover1. cover
1. cover
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
 
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri PertambanganStudi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
Studi Kasus: Dampak Lingkungan Akibat Industri Pertambangan
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutan
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Siklus Hydrologi
Siklus HydrologiSiklus Hydrologi
Siklus Hydrologi
 
The future of hydrogeology
The future of hydrogeologyThe future of hydrogeology
The future of hydrogeology
 

Similar to Hidrologi

HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
Frhn5
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosferdepag
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
Abd Wahid
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
mcnoob1
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
PIPITSPP1
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Nurul Wulandari
 
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
gusriantodanr2161
 
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
Alex Susanto
 
Tugas geografi fany_septiani_x-1
Tugas geografi fany_septiani_x-1Tugas geografi fany_septiani_x-1
Tugas geografi fany_septiani_x-1
Javier Ramdhinov
 
Perairan Darat
Perairan DaratPerairan Darat
Perairan Darat
Javier Ramdhinov
 
hidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdfhidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdf
NURULMAULIDA46
 

Similar to Hidrologi (20)

HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
hidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdfhidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdf
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Hidrosfer
Hidrosfer Hidrosfer
Hidrosfer
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
 
Hidrosfer Darat
Hidrosfer DaratHidrosfer Darat
Hidrosfer Darat
 
Hidrosfer darat
Hidrosfer daratHidrosfer darat
Hidrosfer darat
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
 
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
Daerah aliran sungai (SMA kelas X)
 
Tugas geografi fany_septiani_x-1
Tugas geografi fany_septiani_x-1Tugas geografi fany_septiani_x-1
Tugas geografi fany_septiani_x-1
 
Perairan Darat
Perairan DaratPerairan Darat
Perairan Darat
 
hidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdfhidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdf
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 

Hidrologi

  • 1. Standar Kompetensi :Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer3. Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar : 3.3. MenganalisisMenganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Materi Pembelajaran : 1. Siklus Hidrologi
  • 3. ISTILAH DALAM SIKLUS HIDROLOGI Evaporasi : Penguapan pada benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi uap air. Kondensasi : Perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air Sublimasi : Perubahan wujud dari uap air menjadi kristal- kristal es Transpirasi : Proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun. Evapotranspirasi : proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
  • 4. Presipitasi : proses jatuhnya hujan baik dalam bentuk air/salju ke permukaan bumi. Infiltrasi : Peresapan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori- pori tanah secara vertikal. Perkolasi : Peresapan air ke dalam tanah, dari lapisan tanah yang lebih tinggi ke lapisan yang lebih rendah. Groundwater (air tanah) air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah atau disebut juga aquifer. Runoff (Aliran permukaan) : Pergerakan air di atas permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
  • 5. KLASIFIKASI SUNGAI 1. SUMBER AIRNYA 2. DEBIT AIRNYA 3. ASAL KEJADIANNYA 5. POLA ALIRANNYA 4. STRUKTUR GEOLOGI SUNGAI BERDASARKAN :
  • 6. SUNGAISUNGAI Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi :Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi : Sungai Hujan :Sungai Hujan : Sungai yang sumber airnya berasalSungai yang sumber airnya berasal dari curahan air hujan. Ex : Sungai Barito, Sungaidari curahan air hujan. Ex : Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Mahakam dsb.Kapuas, Sungai Mahakam dsb. Sungai Gletser : Sungai yang sumber airya berasal dari pencairan es. Ex : Sungai Gangga India (P.Himalaya) dan Sungai Rhein Jerman (P.Alpen). Sungai Campuran :Sungai Campuran : Sungai yang sumber airnyaSungai yang sumber airnya berasal dari gletser dan curahan air hujan. Ex :berasal dari gletser dan curahan air hujan. Ex : Sungai Digul dan Membramo di PapuaSungai Digul dan Membramo di Papua
  • 7. Sungai menurut debit airnya dibedakan menjadi : Sungai periodik - musim hujan airnya banyak, musim kemarau airnya kecil. Contoh : S. Bengawan Solo, dan S. Opak di Jawa Tengah. S. Progo dan S. Code di Yogyakarta serta S. Brantas di Sungai permanen - Contoh : debit airnya relatif tetap sepanjang tahun.S. Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  • 8. Sungai intermittent atau sungai episodik - pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh : S. Kalada di pulau Sumba. Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada musim hujan sungai jenis ephemeral debit airnya belum tentu banyak. Contoh : S. Muru NTT
  • 9. Sungai konsekuen (K) arah alirannya mengikuti kemiringan batuan. Sungai subsekuen (S) arah alirannya sejajar dengan lapisan batuan. Sungai obsekuen (O) arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan.
  • 10. Sungai insekuen (I) arah alirannya tidak mengikuti perlapisan batuan sehingga arahnya tidak menentu. Sungai resekuen (R) arah alirannya searah dengan sungai konsekuen dan alirannya masuk ke sungai subsekuen.
  • 11.
  • 12. Sungai BerdasarkanSungai Berdasarkan Struktur Geologinya :Struktur Geologinya : • Sungai AntesedenSungai Anteseden : sungai yang tetap: sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnyamempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan)walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang, hal ini karena kuatnyayang melintang, hal ini karena kuatnya arus sehingga mampu menembus batuanarus sehingga mampu menembus batuan yang merintangi.yang merintangi. Ex :Ex : S. Oyo – DIY.S. Oyo – DIY. • Sungai SuperposedSungai Superposed,, sungai yangsungai yang alirannya dibimbing oleh lapisan batuanalirannya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya. Ex : S. Juan Mexicoyang menutupinya. Ex : S. Juan Mexico
  • 13. ANTESEDEN RIVER Colorado – Rocky Mountain USA
  • 14. SUPERPOSED RIVERSUPERPOSED RIVER San Juan Puertorico Mexico
  • 15. Berdasarkan Pola Alirannya, Sungai dibedakan menjadi : 1. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi 2 yaitu: - Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan). - Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. 2. Dendritik adalah pola aliran sungai tidak teratur,dari banyak cabang anak sungai bertemu membentuk satu aliran/induk sungai. POLA ALIRAN DENDRITIK
  • 21.
  • 22. 3. Trellis adalah pola aliran sungai yang menyirip seperti daun. POLA ALIRAN TRELLIS
  • 23.
  • 24. 4. Rektangular adalah pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku/ hampir siku-siku, sungainya membentuk sudut lancip. POLA ALIRAN REKTANGULAR
  • 25. Pola RektangularPola Rektangular Akibat adanya retakan/Patahan Batuan
  • 26.
  • 27. 5. Annular adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran. POLA ALIRAN ANNULAR
  • 28. MeanderMeander MeanderMeander merupakan bentukmerupakan bentuk sungai yangsungai yang berkelok-kelokberkelok-kelok akibat erosi dan pengendapanakibat erosi dan pengendapan meterial tanah dan batuan oleh aliran sungai.meterial tanah dan batuan oleh aliran sungai. Proses pengendapan material yang terjadi secaraProses pengendapan material yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan suatu kelokanterus menerus akan menyebabkan suatu kelokan pada sungai terputus dan membentukpada sungai terputus dan membentuk danaudanau tapal kuda/tapal kuda/oxbow lake.oxbow lake.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Karakteristik Alur Sungai Sungai memiliki bentuk-bentuk yang berbeda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Sungai dibagi menjadi tiga bagian :  Bagian atas (hulu)  Bagian tengah  Bagian bawah (hilir) Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri.
  • 36. Ciri Sungai Bagian Hulu : 1. Arusnya deras 2. Daya erosinya besar 3. Arah erosinya vertikal 4. Lereng curam 5. Palung sungai berbentuk V (convecs) 6. Kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram 7. Tidak terjadi pengendapan.
  • 37. Ciri Sungai Bagian Tengah :Ciri Sungai Bagian Tengah : 1. Arusnya tidak begitu deras 2. Daya erosinya mulai berkurang 3. Arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal) 4. Palung sungai Berbentuk U (konkaf) 5. Aliran sungai mulai berkelok-kelok membentuk meander 6. Mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) karena kecepatan air mulai berkurang.
  • 38. Ciri Sungai Bagian Hilir : 1. Arusnya tenang 2. Daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal) 3. Banyak dijumpai meander 4. Terkadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati atau danau tapal kuda (oxbow lake) 5. Banyak terjadi pengendapan, 6. Di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.
  • 40. DANAU Berdasarkan proses terbentuknya : 1.Danau Alam : a.Danau Tektonik : Danau yang terbentuk oleh tenaga tektonik, adanya graben lapisan batuan yang turun membentuk cekungan dan terisi air. Contoh : D. Poso, D. Tempe Sulawesi Selatan, D. Maninjau Sumatera Barat.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. b. Danau Vulkanik : Danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi dan lubang kepundannya tertutup oleh magma yang memadat sehingga terisi air hujan. Ex : Danau Tondano, Danau Kalimutu. c. Danau Gletser : Danau yang terbentuk karena gerusan aliran gletser dan terisi es yang mencair saat musim panas datang. Ex : The Great Lakes – Amerika Serikat, Tempano – Chile, Finger – New York
  • 46. d. Dolina: Danau yang terbentuk akibat pelapukan dan erosi pada daerah bergeologi kapur/karst. Ex : Danau Winong Gunung Kidul Yogyakarta. e. Danau Tapal Kuda/Oxbow lake : Danau yang terbentuk karena pengikisan dan pengendapan pada aliran sungai. Ex : Danau Sipin (Sungai Batang Hari – Jambi)
  • 49. 2.Danau Buatan : Adalah danau yang dibuat manusia untuk menampung air hujan dan air sungai agar dapat digunakan sesuai perencanaan untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Contoh : Waduk, Embung, Bendungan, Situ. Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Embung Tambakboyo (Yogyakarta), Bendungan Wonorejo (Tulung Agung), Situ Gintung (Jakarta).
  • 50. RAWARAWA Rawa adalah daerah di sekitar sungai atauRawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yangmuara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah berlumpur dengan kadar airmerupakan tanah berlumpur dengan kadar air relatif tinggi.relatif tinggi. Rawa pasang surutRawa pasang surut adalah rawa yang terletakadalah rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekatdi pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi olehmuara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya air lautpasang surutnya air laut
  • 51. Swamp lahan basah yang selalu digenangi air ditumbuhi jenis tumbuhan lumut, rumput dan pepohonan. Marsh lahan basah yang didominasi tumbuhan lumut, rumput dan ilalanglumut, rumput dan ilalang.. Bog lahan basah yang permukaannya relatif kering dan hanya terdapat beberapa genangan air yanghanya terdapat beberapa genangan air yang dangkal.dangkal.
  • 52. SWAMP
  • 53. MARSH
  • 54. BOG
  • 55. AIR TANAHAIR TANAH Menurut letaknya : 1.Air tanah Permukaan (Freatik) : air yang berada di atas permukaan tanah atau di atas permukaan lapisan batuan kedap air (impermeable) Ex : Air Sumur, Sungai, Danau, Rawa. 2. Air Tanah Dalam (Artesis) : air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
  • 57.
  • 58. Menurut asalnya : 1.Air tanah yang bersumber dari atmosfer/ Meteorik water : Air hujan dan salju 2. Air tanah yang berasal dari dalam bumi : air yang berasal dari magma (Juvenile)
  • 59. Daerah Aliran Sungai (DAS) Adalah suatu kesatuan ekosistem (biotik dan abiotik) yang saling berkaitan antara daerah tangkapan air hujan pada hulu sungai, daerah resapan di sekitar aliran sungai dan alur sungai itu sendiri hingga ke muara. Contoh DAS di Indonesia : 1.DAS Ciliwung (Bogor-Jakarta) 2.DAS Bengawan Solo (Wonogiri-Gresik) 3.DAS Mahakam (Pegunungan Bawui- Samarinda Kalimantan Timur)
  • 60. Penyebab Kerusakan DAS - Eksploitasi hutan di hulu sungai - Pemanfaatan wilayah tangkapan dan resapan air hujan sebagai tempat hunian (Vila dan Pemukiman) - Penggunaan bahan kimia yang berlebihan pada daerah bantaran sungai - Pembuangan limbah rumah tangga secara berlebihan - Penggunaan bahan kimia untuk menangkap ikan.
  • 61. - Banjir - Tanah Longsor di sekitar bantaran sungai - Tercemarnya air tanah di sekitar DAS - Berkurangnya jumlah ikan di sepanjang aliran sungai, muara, dan daerah pantai.
  • 62. Klasifikasi LautKlasifikasi Laut Menurut terjadinya : 1). Laut transgresi : laut yang meluas karena dataran rendah tergenang oleh air laut. Contoh : Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul 2). Laut ingresi : laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Contoh: L. Banda, L. Flores, L. Sulawesi, L. Maluku. 3). Laut regresi : laut yang terjadi karena proses penyempitan permukaan air laut (akibat penurunan air laut, sehingga daratan semakin meluas). Contoh : L. Jawa, Selat Malaka, lubuk Laut Flores.
  • 63. b. Menurut letaknya : 1). Laut tepi : laut yang terletak di tepi benua. Contoh : L. Cina Selatan, L. Jepang. 2). Laut pertengahan : laut yang terletak diantara dua benua atau daratan. Contoh : L. Tengah, Laut-laut perairan Indonesia. 3). Laut pedalaman : laut yang terletak di tengah- tengah benua atau dikelilingi daratan. Contoh : L. Kaspia, L Mati.
  • 64. c.  Menurut kedalamannya : 1). Litoral  : wilayah laut yang terpengaruhi oleh pasang  dan surutnya air laut, kedalaman ± 50m. 2). Neritik : wilayah laut dengan kedalaman 50-200m 3). Batyal : wilayah laut dengan kedalaman 200-2000m 4). Abysal : wilayah laut dengan kedalaman >2000m
  • 66. d.  Menurut hubungannya dengan daratan:d.  Menurut hubungannya dengan daratan: 1). Samudra 1). Samudra  : Lautan luas di antara dua benua: Lautan luas di antara dua benua 2). Laut2). Laut           : Perairan yang berada di antara pulau: Perairan yang berada di antara pulau 3). Teluk3). Teluk        : Laut yang menjorok ke daratan: Laut yang menjorok ke daratan 4). Selat4). Selat           : Laut sempit di antara 2 pulau: Laut sempit di antara 2 pulau 5). Terusan   5). Terusan   : Daratan yang sengaja digali untuk: Daratan yang sengaja digali untuk menghubungkan dua perairan yang berbedamenghubungkan dua perairan yang berbeda
  • 67. e.  Berdasarkan Wilayah Kekuasaan 1. Laut Teritorial : 12 mil dari garis pantai pulau terluar suatu negara 2. Zona Ekonomi Eksklusif : 200 mil dari garis pantai pulau terluar suatu negara 3. Batas Landas Kontinen : 200 mil dari zona neritik suatu negara 1 mil = 1,609344 Km Neritik = 50-200 m
  • 68.
  • 69. Morfologi Laut 1. Paparan/landas Benua (Continental Shelf) Merupakan suatu daerah tepi  laut  yang  memisahkan  antara  daratan  dan  lautan. Daerah ini memiliki kemiringan relatif landai, dengan kedalaman  0-200m, lebar rata-rata 160km, daerah ini. banyak dihuni oleh kehidupan laut
  • 70. 2.  Lereng  Benua  (Continental Slope) :  Lereng benua berbatasan  langsung  dengan  paparan  benua/continental shelf , kemiringan lereng sebesar ±5° kedalamannya 200-2000m. 3.  Dasar  Laut  Landai  (Deep Sea Plain)  :  Dasar laut dengan kedalaman 2000-3000 meter, bentuk dasar laut landai, pada daerah ini dapat  dijumpai  lipatan,  seamount, guyot, dan mid oceanic ridge. 4.  Laut  Dalam  (The Deeps)  :  Dasar laut dengan ciri banyak dijumpai jurang curam/palung (trench) dengan kedalaman > 6000m.
  • 72. Arus Laut Faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut : 1.Gerakan/Arah angin 2.Perbedaan tinggi permukaan air laut 3.Rintangan pulau atau benua 4.Perbedaan suhu air laut 5.Perbedaan kadar garam atau salinitas. Salinitas : banyaknya garam yang terkandung dalam suatu massa air (1000gr). Dinyatakan dalam per mil  (‰).
  • 73. Faktor  yang  mempengaruhi  tinggi  rendahnya Salinitas air laut : 1. Evaporasi 2. Banyaknya aliran sungai dan intensi air sungai yang bermuara ke laut. 3. Presipitasi/hujan 4. Limpahan air dari samudra/perairan lain di sekitarnya.
  • 74. Jenis arus laut Berdasarkan Temperaturnya : 1.Arus  Panas  : Arus laut yang mengalir dari daerah bertemperatur panas ke daerah yang lebih dingin (menjauhi ekuator). 2.Arus Dingin : Arus laut yang mengalir dari daerah bertemperatur dingin menuju daerah yang lebih panas (mendekati ekuator). Utara Ekuator     : Searah jarum jam        Selatan Ekuator : Berlawanan arah jarum jam
  • 75. Nama-nama Arus Laut 1. Samudera Pasifik   Utara Khatulistiwa      Selatan Khatulistiwa - Khatulistiwa Utara - Khatulistiwa Selatan - Kurosiho - Humbolt/Peru - Kalifornia - Australia Timur - Oyashio - Angin Barat
  • 76. 2. Samudera Hindia   Utara Khatulistiwa      Selatan Khatulistiwa - Musim Barat Daya - Khatulistiwa Selatan - Musim Timur Laut - Maskarena/Agulhas - Angin Barat
  • 77. 3. Samudera Atlantik   Utara Khatulistiwa     Selatan Khatulistiwa - Khatulistiwa Utara - Khatulistiwa Selatan - Gulfstream - Brazillia - Greenland timur - Benguela - Lablador - Angin Barat - Canary
  • 79.
  • 80. Indonesia Sebagai Negara Maritim • Pulau 17.499 • Provinsi 34 • Luas daratan 1.910.931,32 Km² (Kemendagri Mei 2010) • Luas Lautan 3.544.743,9 Km² (United Nation Convention on the Law of the Sea 1982) • Laut teritorial 284.210,90 Km • ZEE 2.981.211 Km²
  • 81. TUGAS Dengan fakta bahwa keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara maritim, diskusikanlah dengan temanmu mengenai (potensi, kelemahan dan solusi) pemerintah dalam berbagai bidang : 1.Sumber daya kelautan 2.Pertahanan dan Keamanan 3.Pariwisata 4.Penanggulangan Bencana 5.Perdagangan dan Industri