1. Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi
zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi
dengan darah.
Cairan ini berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Warna merah tersebut tidak selalu
tetap, tetapi berubah–ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan CO2. bila
kadar oksigen tinggi maka warna darah menjadi merah muda, tetapi bila kadar CO2-nya tinggi maka
warnanya menjadi merah tua.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel –sel darah (darah
padat). Volume darah pada manusia atau hewan level tinggi (mamalia) adalah 8% berat badannya.
Darah pada tubuh manusia sekitar sepertigabelas beratnya atau sekitar 4 atau 5 liter pada orang
dewasa.
Darah merupakan cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi
serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Fungsi Darah
Darah merupakan jaringan penyokong istimewa yang mempunyai banyak
fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat pengangkut, yaitu mengangkut :
a. Zat–zat makanan dari sel–sel jonjot usus ke seluruh jaringan tubuh.
b. Oksigen dari alat pernapasan ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan oksigen, tugas ini
dilaksanakan oleh hemoglobin.
c. Karbon dioksida (CO2) dari seluruh jaringan tubuh ke alat pernapasan,yakni paru–paru.
d. Zat–zat metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat–alat eksresi.
e. Hormon dari kelenjar buntu atau endokrin ke bagian tubuh tertentu.
f. Air untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
2. Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman penyakit.
Fungsi ini dilaksanakan oleh zat antibodi, sel–sel darah putih dan sel–sel darah
pembeku.
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan alat–alat tubuh yang aktif
ke alat–alat tubuh yang tidak aktif.
4. Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan jaringan tubuh.
2. Susunan Darah
Darah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel –sel darah dan
plasma darah atau cairan darah. Tiap–tiap komponen darah terdiri atas berbagai
komponen. Untuk lebih jelasnya, susunan darah diperlihatkan pada Gambar 2.1 :
1) Sel–sel darah
Sel–sel darah merupakan bagian terbesar dari darah, yaitu sekitar 40% – 50%. Sisanya adalah plasma
darah. Sel–sel darah terdiri atas tiga macam, yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau
leukosit, dan sel–sel darah pembeku atau trombosit. Contoh gambar sel–sel darah dalam keadaan
normal hasil scanning electron microscope (SEM) dapat dilihat pada Gambar 2.2.
3. Gambar 2.2. Gambar sel–sel darah dalam keadaan normal hasil scanning electron microscope (SEM) (a),
(b), dan (c) sel darah merah, sel darah putih termasuk limposit, monosit, neutropil, dan trombosit [10]
Untuk memahami perbandingan komponen darah, perhatikan Gambar 2.3
a) Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah merupakan bagian utama dari darah. Bentuknya bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat
bergerak bebas dan tidak dapat menembus dinding kapiler. Setiap 1 mm3 darah pria mengandung 5 juta
sel darah merah, sedangkan setiap 1 mm3 darah wanita mengandung 4 juta sel darah merah.
Warna sel darah merah sebenarnya kekuning–kuningan. Warna ini disebabkan oleh adanya pigmen
darah yang disebut hemoglobin (Hb).
Hemoglobin adalah protein rangkap yang terdiri dari hemin dan globin. Hemin adalah senyawa asam
amino yang mengandung zat besi (Fe). Senyawa inilah yang menyebabkan warna darah menjadi merah.
Oleh sebab itu, bila dalam darah kekurangan eritrosit, hemoglobin, maupun zat besi akan
mengakibatkan warna tubuh kita menjadi pucat. Keadaan ini disebut kekurangan darah atau anemia.
Jika seseorang menderita anemia maka pengangkutan oksigen oleh darah akan mengalami gangguan.
Darah yang kurang mengandung oksigen akan berwarna kebiru-biruan, disebut sianosis. Sianosis ini
misalnya terjadi pada orang yang tercekik dan batuk terus–menerus sehingga bibirnya menjadi
kebiruan.
Hemoglobin mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
(1) Mengangkut oksigen Hb yang mengikat oksigen (HbO2 /oksihemoglobin). Hb mempunyai daya ikat
yang tinggi terhadap oksigen.
(2) Mengangkut karbon dioksida (CO2).
(3) Menjaga keseimbangan asam dan basa. Hb2 dan HbO2 adalah senyawa yang mudah mengikat alkali.
Jika kadar senyawa asam dalam darah meningkat maka hemoglobin dan oksihemoglobin akan
melepaskan alkalinya. Dengan demikian, senyawa asam tadi akan dinetralkan.
Anemia juga terjadi karena kekurangan sel–sel darah merah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
karena kekurangan gizi, infeksi suatu kuman penyakit, ataupun kecelakaan yang mengeluarkan banyak
darah. Pada embrio dan bayi, eritrosit dibentuk oleh hati dan limpa. Setelah masa
bayi, eritrosit dibentuk di dalam sumsum merah tulang. Di dalam hati dan limpa embrio atau bayi dan di
4. dalam sumsum merah tulang terdapat banyak sel–sel pembentuk sel–sel darah merah, disebut
eritroblast.
Di dalam tubuh kita, eritrosit mampu bertahan hidup hingga umur 115 hari. Jika eritrosit telah tua akan
dirombak oleh sel–sel hati. Hemoglobin akan diubah menjadi zat warna empedu atau bilirubin.
b) Sel darah putih (leukosit)
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih mempunyai bentuk yang amat bervariasi. Selnya
mempunyai nukleus (inti sel), dapat bergerak bebas secara ameboid serta dapat menembus dinding
kapiler, disebut diapedesis. Setiap 1 mm3 darah mengandung 6000 – 9000 sel darah putih. Jika
jumlahnya kurang dari 6000/mm3 disebut leukopenia. Tetapi bila jumlahnya lebih dari 9000/mm3
disebut leukositosis. Jika dalam darah jumlah leukositosis menjadi amat besar, misalnya 200.000/mm3
darah maka disebut leukemia atau kanker darah.
Leukositas dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
(1) leukositas fisiologis, bila naiknya jumlah leukosit disebabkan kegiatan jasmani terlalu berlabihan,
karena nyeri yang disebabkan tekanan jiwa,
(2) leukositas patologis, jika naiknya jumlah leukosit disebabkan terjadinya infeksi.
Leukosit mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh yaitu dengan
cara memakannya, yang disebut fagositosis. Leukosit dibentuk di dalam jaringan retikuloendotelium dari
sumsum merah tulang.
Macam–macam Leukosit, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu,
granulosit bila plasmanya bergranuler dan agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler. Leukosit
granulosit dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
(1) netrofil, sel ini bersifat fagosit, plasmanya bersifat netral, granula merah kebiruan. Bentuk intinya
bermacam–macam.
(2) Basofil, plasmanya bersifat basa, berbintik–bintik kebiruan, dan bersifat fagosit.
(3) Eosinofil, bersifat fagosit, plasmanya bersifat asam, berbintik–bintik kemerahan yang jumlahnya akan
meningkat bila terjadi infeksi.
Leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
(1) monosit, selnya berinti satu besar, berbentuk bulat panjang, bisa bergerak cepat, dan bersifat
fagosit.
(2) Limposit, berinti satu dan selnya tidak dapat bergerak bebas. Ukurannya ada yang sebesar eritrosit.
Sel ini berperan besar dalam pembentukan zat kebal atau antibodi.
c) Keping darah (trombosit)
Trombosit tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Bentuknya tidak teratur dan bila
tersentuh benda yang permukaanya kasar mudah pecah. Tiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 –
300.000 trombosit. Sel ini dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit berperan
besar dalam proses pembekuan darah.
5. 2) Plasma darah
Plasma darah terdiri atas air yang didalamnya terlarut berbagai macam zat,
baik zat organik maupun zat anorganik, zat yang berguna maupun zat–zat sisa
yang tidak berguna, sehingga jumlahnya lebih kurang 7 – 10%.
Zat yang terlarut di dalam plasma darah dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu
sebagai berikut :
a) Zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak,
kolesterol, serta garam–garam mineral.
b) Zat–zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormon, dan antibodi.
c) Protein darah yang tersusun atas beberapa asam amino :
1. Albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darah,
2. Fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah,
3. Globulin, untuk membentuk gemaglobulin yaitu komponen zat kebal yang amat penting.
d) Zat–zat sisa metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat–zat sisa lainnya.
e) Gas–gas pernapasan yang larut dalam plasma seperti O2, CO2, dan N2.
Refernsi : Drs. Slamet Prawirohartono, Prof. Dr. Suhargono Hadisumarto, Sains Biologi -2a Jakarta : Bumi
Aksara, 2000)
http://eviandrianimosy.blogspot.com/2010/07/pengenalan-penyakit-darah-menggunakan.html 7
september 2014
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCQQ
FjAB&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F126689-R0308135-
Pengenalan%2520penyakit-Literatur.pdf&ei=7QUMVMmgEYO-uASpn4Jo&usg=AFQjCNGm9-
X9oM9pUOF76il3megVhr0dhg&bvm=bv.74649129,d.c2E yg pdf
BAGIAN DARAH DAN FUNGSINYA
BAGIAN DARAH DAN FUNGSINYA
Oleh
Agus Riwanto, S.Pd
.
Komposisi darah manusia
Darah adalah satu dari sekian macam cairan yang ada di dalam tubuh manusia. Dalam keadaan normal,
komposisi darah manusia adalah plasma darah, sel darah, protein, dan zat terlarut lainnya. Plasma darah
merupakan bagian darah yang berbentuk cairan jernih kekuningan yang 90% nya adalah air dan
6. bertugas untuk mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh. Sel darah terdiri dari 3 macam, yaitu sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel -sel darah ini berasal
dari satu induk yang sama, yaitu hemocytoblast.
Gambar 1. Bagan pembentukan sel darah
Sel darah manusia
Sel darah manusia mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tugas yang
diembannya.
1. Sel darah merah (eritrosit), mempunyai bentuk bulat pipih dan cekung di bagian tengahnya. Sel
darah ini berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkut (mengedarkannya) ke seluruh tubuh, selain
itu eritrosit juga bertugas untuk mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
Gambar 2. Sel darah merah
2. Sel darah putih (leukosit), mempunyai bentuk lebih besar daripada eritrosit, tidak berwarna,
dapat bergerak, mempunyai kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah, dan mempunyai
7. inti. Sel darah ini bertugas untuk memakan dan menghancurkan bibit penyakit atau benda asing yang
masuk ke dalam tubuh. Jika di dalam tubuh terjadi infeksi, maka jumlah leukosit akan meningkat.
Gambar 3. Sel darah putih
3. Keping darah (trombosit), ukurannya lebih kecil dibandingkan dua sel darah lainnya, bentuknya
tidak teratur, dan tidak berinti. Jika terjadi luka yang berdarah, maka keping darah berfungsi untuk
membekukannya dan menutup luka tersebut.
Gambar 4. Keping darah
Fungsi darah bagi manusia
Selain fungsi yang sudah disebutkan di atas, yaitu sebagai alat pengangkut (oksigen, karbon dioksida, zat
makanan, hormon, dan urea), membunuh kuman penyakit, dan menutup luka, ternyata darah juga
mempunyai fungsi lain, yaitu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.
Saat badan menjadi terlalu panas, pembuluh kapiler di bawah kulit menjadi lebih besar sehingga lebih
banyak darah dapat mengalir melewatinya. Karena lebih banyak darah mengalir dekat permukaan kulit,
panas hilang dan badan mulai menjadi dingin. Proses sebaliknya terjadi bila badan terlalu dingin.
http://riwantoagus07.blogspot.com/2013/01/bagian-darah-dan-fungsinya.html
8. Zakapedia). Darah tersusun atas bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel
darah). Plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Bagian-bagian sel darah terdiri atas sel
darah merah eritrosit, sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah berwama kekuning-kuningan yang mengandung 90% air dan
zat-zat terlarut. Plasma darah berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis darah, membawa zat-zat
makanan ke seluruh tubuh, dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari jaringan tubuh. Di
dalam plasma darah, terdapat fibrinogen yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Jika
terjadi luka, fibrinogen akan membentuk benang-benang fibrin. Benang fibrin akan
membentuk jaring seperti jala yang berfungsi untuk menjaring sel darah dan menutup luka. Jika
plasma darah dipisahkan dari fibrinogen, akan terbentuk cairan bewama kuning. Cairan ini
disebut serum. Serum mengandung antibodi yang berguna untuk membunuh benda asing yang
masuk ke dalam tubuh.
b. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan leukosit maupun
trombosit. Setiap 1 mm3 ' darah mengandung 5-6 juta eritrosit. Eritrosit dibentuk di sumsum
tulang. Bentuk eritrosit bulat pipih, tidak berinti, dan cekung pada kedua sisinya (bikonkaf).
Eritrosit berwama merah karena mengandung hemoglobin, yaitu suatu pigmen merah yang
mengandung zat besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada hemoglobin.
Kemudian, eritrosit bergerak ke jaringan tubuh dan melepaskan oksigen yang selanjutnya
berdifusi ke dalam sel tubuh.
c. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit mempunyai inti, benruknya tidak tetap, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat
menembus dinding kapiler. Keluarnya leukosit dari pembuluh darah kapiler disebut diapedesis.
Leukosit berumur 12-13 hari. Setiap 1 mm3 darah mengandung 5.000-10.000 leukosit dan
jumlahnya akan meningkat jika terjadi infeksi. Leukosit ada lima jenis, yaitu monosit, neutrofil,
basofil, eusinofil, dan limfosit. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman-kuman
penyakit dengan berbagai cara, misalnya monosit dan neutrofil memakan bakteri atau kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan limfosit menghasilkan zat antibodi. Leukosit dibentuk
di dalam sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. Keadaan leukosit yang melebihi
jumlah normal disebut leukositosis dan sebaliknya jika kurang dari normal disebut leukopeni.
d. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit berbentuk tidak teratur dan tidak berinti. Umur trombosit hanya 7-9 hari dan
jumlahnya berkisar 250 ribu/mm3 darah. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Trombosit yang pecah akan mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protrombin). Enzim
ini akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan kalsium dan vitamin K.
Kemudian, trombin akan merangsang fibrinogen untuk menghasilkan benang-benang fibrin.
Kumpulan benang ini akan membentuk struktur seperti jala yang dapat menjaring sel darah
merah sehingga tidak keluar dari pembuluh darah yang terluka.
9. e. Fungsi Darah
Darah mempunyai berbagai macam fungsi di antaranya adalah sebagai berikut ini. •.
1. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut. Darah dapat berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh, misalnya sel darah merah mengangkut oksigen
dan karbon dioksida; plasma darah mengangkut sari makanan, karbon dioksida, urea, dan
hormon.
2. Leukosit berfungsi dalam membunuh kuman penyakit.
3. Trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah.
4. Darah juga berfungsi dalam menstabilkan suhu tubuh.
http://www.zakapedia.com/2013/03/bagian-bagian-sel-darah-dan-fungsinya.html
BAGIAN-BAGIAN DARAH DAN FUNGSINYA
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam
pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon
diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat
tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH
7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah
beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia
akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut
sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah
tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
10. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau
kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,
pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
A. Fungsi Darah
a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
* Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
* Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
* Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat
tubuh.
* Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal
dan kulit.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan
leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
B. Kandungan Darah
Kandungan dalam darah:
* Air : 91%
* Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
* Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi).
* Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).
C. Bagian- bagian Darah
1. Sel-Sel Darah
a. Sel darah merah (Eritrosit)
11. Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti
cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat
bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena
didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan
oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh
tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb +
oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida
hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan
dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus
dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan
siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang
114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai
menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan
hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan
karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5
mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin
dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang
biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat
12. pembuatan eritrosit terganggu.
b. Sel darah putih (Leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit
apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat
bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1
mm3 darah kira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang
masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan
kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui
limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh
manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit
yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya
tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari
serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis
dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.
Macam- macam leukosit meliputi:
i. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
* Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang
besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira
20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
* Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan
banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu
mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.
13. ii. Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah,
protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.
- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar,
banyaknya kira-kira 24%.
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya
terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak
diketahui.
c. Sel Pembeku (Trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang
mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,
normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal,
maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.
Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut
trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah,
yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka
darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi
14. ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan
bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur
letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat
didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk
pembekuan darah.
3. Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen
darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai
media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui
glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat -zat lain
yang terlarut di dalamnya.
http://agustocom.blogspot.com/2010/07/bagian-bagian-darah-dan-fungsinya.html
Fungsi Plasma, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih dan Keping Darah - Darah
merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma.
Darah mempunyai fungsi utama sebagai alat transportasi dimana darah dipompa
oleh jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Berikut sel-sel
dan komponen penyusun darah serta Fungsi Plasma, Sel Darah Merah, Sel
Darah Putih dan Keping Darah:
1. Plasma
Plasma adalah bagian cair darah dan sebagian besar tersusun oleh air. Sekitar
91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari
protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral,
dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan
hormon).
2. Sel darah merah
Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Jumlah sel
darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta sel/mm3 darah. Sel darah
merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup hingga 120
hari.
Fungsi sel darah merah: Megangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh
sel dan jaringan tubuh. Oksigen diangkut oleh Heimoglobin (Hb).
15. 3. Sel darah putih
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid,
dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia
dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter
kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih
Fungsi sel darah putih : Melindungi tubuh dari benda asing seperti bakteri dan
virus dengan cara memakan bakteri atau virus tersebut dengan kemampuan
fagositosis
4. Keping Darah
Keping darah berbentuk bulat atau lonjong. Ukurankeping darah lebih kecil
daripada sel darah merah. Jumlahnyakurang lebih 300.000 pada tiap 1 mm3
darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8 hari.
Fungsi keping darah : Berperan dalam proses pembekuan darah
Itulah materi mengenai Fungsi Plasma, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih dan
Keping Darah, semoga bermanfaat.
http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2012/10/fungsi-plasma-sel-darah-merah-sel-darah.html