Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah melalui darah. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen sedangkan jenis sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah melalui darah. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen sedangkan jenis sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Darah berfungsi mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang limbah. Terdapat empat golongan darah berdasarkan antigen dan antibodi di permukaan sel darah merah. Kelainan darah meliputi anemia dan ikterus neonatorum.
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah yang meliputi tiga kalimat:
1. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, alat-alat peredaran darah, dan proses yang menghubungkan organ-organ dan sel-sel tubuh.
2. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang memiliki berbagai fungsi untuk mengangkut zat, membentuk antibodi, dan memudahkan pembekuan darah.
UNRAM_FATERNA_ANATOMIDANFISIOLOGITERNAK_SMTR2_fisio 1 bu sri darah 5 april 2013Gambel Moral
Teks tersebut membahas tentang darah dan cairan limfa, termasuk anatomi dan fisiologinya. Teks menjelaskan fungsi darah untuk transportasi dan pertahanan tubuh, komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Juga dijelaskan tentang plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta organ tubuh yang terkait dengan pembentukan dan perusakan sel darah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan untuk menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis sel darah dan fungsi leukosit beserta gambaran mikroskopiknya. Prosedur percobaan meliputi persiapan sampel darah mencit dan pewarnaan menggunakan pewarna Giemsa untuk dihitung jumlah sel leukositnya di bawah mikroskop.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah yang terjadi di sumsum tulang, hati, dan limpa. Organ-organ tersebut menghasilkan eritrosit, leukosit, dan trombosit secara terus-menerus untuk menggantikan sel-sel darah yang telah mati.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Darah berfungsi mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang limbah. Terdapat empat golongan darah berdasarkan antigen dan antibodi di permukaan sel darah merah. Kelainan darah meliputi anemia dan ikterus neonatorum.
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah yang meliputi tiga kalimat:
1. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, alat-alat peredaran darah, dan proses yang menghubungkan organ-organ dan sel-sel tubuh.
2. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang memiliki berbagai fungsi untuk mengangkut zat, membentuk antibodi, dan memudahkan pembekuan darah.
UNRAM_FATERNA_ANATOMIDANFISIOLOGITERNAK_SMTR2_fisio 1 bu sri darah 5 april 2013Gambel Moral
Teks tersebut membahas tentang darah dan cairan limfa, termasuk anatomi dan fisiologinya. Teks menjelaskan fungsi darah untuk transportasi dan pertahanan tubuh, komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Juga dijelaskan tentang plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta organ tubuh yang terkait dengan pembentukan dan perusakan sel darah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan untuk menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis sel darah dan fungsi leukosit beserta gambaran mikroskopiknya. Prosedur percobaan meliputi persiapan sampel darah mencit dan pewarnaan menggunakan pewarna Giemsa untuk dihitung jumlah sel leukositnya di bawah mikroskop.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah yang terjadi di sumsum tulang, hati, dan limpa. Organ-organ tersebut menghasilkan eritrosit, leukosit, dan trombosit secara terus-menerus untuk menggantikan sel-sel darah yang telah mati.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas sistem peredaran darah tertutup dan ganda dimana darah mengalir dalam pembuluh darah dan melewati jantung dua kali dalam satu siklus peredaran. Sistem ini berfungsi untuk menjaga suhu tubuh, transportasi zat gizi dan limbah, perlindungan, serta penyangga asam-basa darah. Darah terdiri atas plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit yang memainkan peran penting dalam fungsi
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah dipompa oleh jantung melalui arteri ke seluruh tubuh dan kembali melalui vena. Darah mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk sampah.
Dokumen ini membahas tentang komponen utama darah manusia yaitu plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit berfungsi mengangkut oksigen di darah dan mengandung hemoglobin. Leukosit berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Trombosit membantu pembekuan darah. Dokumen ini juga menjelaskan sistem klasifikasi golongan darah manusia berdasarkan kehadiran aglutinogen dan aglutinin di permukaan darah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem peredaran darah manusia, termasuk komponen darah, jantung, pembuluh darah, dan proses sirkulasi darah.
Darah berperan penting dalam proses fisiologis tubuh dengan mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh, membawa sisa metabolisme, dan mencegah infeksi. Darah terdiri atas plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit mengangkut oksigen, leukosit melindungi dari patogen, dan trombosit memicu pembekuan darah. Sistem golongan darah menentukan kecocokan transfusi darah.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang karbon dioksida dan limbah. Darah terdiri atas sel darah merah, putih, platelet, dan plasma. Sistem ini penting untuk menjaga homeostatis tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang bagian-bagian darah dan fungsinya. Darah terdiri atas plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. Plasma berfungsi sebagai pengangkut zat larut, eritrosit mengangkut oksigen dan karbon dioksida, leukosit membunuh patogen, dan trombosit membantu pembekuan darah.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai darah dan komponennya seperti sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan jenis-jenis sel darah. Darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk metabolisme. Komponen utama darah adalah plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hemoglobin berperan mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Ada beberapa jenis sel dar
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia, sistem darah, dan sistem pertahanan tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan proses pembentukan sel darah, struktur dan komponen darah, serta cara tubuh mempertahankan diri dari patogen lewat sistem imun.
Similar to Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp (20)
2. Pengertian Darah
• Darah berasal dari kata “haima”,bahasa
yunani yang berasal dari akar kata hemo atau
hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di
dalam tubuh yang mengalir dalam arteri, kapiler
dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat
gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida
dan hasil limbah lainnya. Darah merupakan unit
fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologis dalam tubuh
3. • Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya
oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
• Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbondioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui
vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh
saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan
sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
4. FUNGSI DARAH
• Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
• Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan
• Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
• Menjaga stabilitas suhu tubuh
• Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk
menghindari kerusakan
• Mencegah pendarahan
• Mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
5. KOMPONEN DARAH
• Darah tersusun atas dua komponen utama
yaitu plasma darah dan sel-sel darahSerum
darah atau plasma terdiri atas :
Air : 91,0%
Protein : 8,0 % ( albumin, globulin, protrombin dan
fibrinogen )
Mineral : 0,9% ( terdiri atas natrium klorida,
natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
magnesium, besi , dst)
• Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu
: glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin,
kolesterol dan asam amino. Plasma juga berisi :
gas ( oksigen dan karbondioksida ), hormon-
hormon, enzim, dan antigen.
Sel-sel
darah
Plasma 55%
45%
6. ERITROSIT
• Warna merah pada sel dikarenakan adanya unsur haem yang lebih dikenal
dengan kata Haemoglobin (Hb)
• Dalam 1 mm3 darah terdapat 5 juta sel darah merah. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino mereka juga
memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diit
seimbang yang berisi seimbang. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi
karena beberapa diantarnya dibuang sewaktu menstruasi, sewaktu hamil
diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan
janin dan pembuatan susu.
• Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang
pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa
dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum. Bila terjadi perdarahan
maka, sel darah merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen, hilang.
Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu
berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawahnya,
maka diperlukan transfusi darah.
• Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi.Ia memiliki afinitas ( daya
gabung) terhadap oksigen. Dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin
di dalam sel darah merah.Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari
paru-paru ke jaringan-jaringan.
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
7. Sifat fisik sel darah merah :
• Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan
lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 mikro meter.
• Eritrosit terbungkus dalammembran sel dengan permeabilitas
tinggi. Membran inielastis dan fleksibel , sehingga memungkinkan
eritrosit menembus kapiler.
Komposisi Sel Darah Merah
• Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin.
• Jumlah sel darah merah padalaki laki sehat berukuran rata rata
adalah 4,2 sampai 5,5juta sel permilimeter kubik.
• Jumlah sel darah merah pada peremppuan sehat berukuran rata
rata , jumlah sel darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2 juta sel per
milimeter kubik.
8. KARAKTERISTIK ERITROSIT
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat Di pembuluh darah
Komponen dasar Haemolobin yang mengandung unsur besi (Fe)
Dihasilkan
Bayi : hati
Orang dewasa: sumsum tulang belakang
bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti
umur 120 hari
inti Tidak ada
9. FUNGSI ERITROSIT
• Sel-sel darah merah mentranspor oksigen ke
seluruh jaringan melalui pengikatan
hemoglobin terhadap oksigen
• Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan
karbon dioksida untuk ditranspor ke paru-paru,
tetapi sebagain besar karbon dioksida yang
dibawa plasma berada dalam bentuk ion
bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase)
dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah
bereaksi dengan karbon dioksida untuk
membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat
berdifusi keluar dari sel darah merah dan
masuk ke dalam plasma
• Sel darah merah berperan penting dalam
pengaturan pH darah karena ion bikarbonat
dan hemoglobin merupakan buffer asam basa.
Hb(aq)+O2(g)HbO2(aq)
10. LEUKOSIT
Dalam setiap mm3 darah terdapat 6000-10.000 (rata-
rata 8000) sel darah putih . granulosit atau sel
polimorfonukleat merupakan hampir 75%
dariseluruh jumlah sel darah putih. Mereka
terbentuk dalam sumsummerah tulang. Sel ini
berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan
protoplasmanya bergulir. Karena itu disebut sel
bergulir atau granulosit. Kekurangan granulosit
disebut granulositopenia. Tidak adanya granulosit
disebut agranolusitosit yang dapat timbul setelah
meminum obat tertentu, termasuk jugabeberapa
antibiotika. Leukosit dibagi menjadi :
Leukos = putih
Kytos = ruang sel
11. KARAKTERISTIK LEUKOSIT
Karakteristik leukosit
Terdapat
Dalam pembuluh darah dan diluar pembuluh
darah
Dihasilkan
Sumsum merah, limpa dan kelajar-kelenjar
getah bening
bentuk Tidak tetap (amoeboid) dan tidak berpigmen
umur 12 hari
inti Berinti satu
12. FUNGSI LEUKOSIT
• Mengatasi inflamasi dan imunitas.
• Memakan benda asing atau fagositosis.
• Limfosit T membunuh sel secara langsung atau
membentuk limfokin suatu substansi yang
memperkuat akitfitas sel fagosit
• Menghasilkan antibodi
• Tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat
seperti histamine, serotomin, dan heparin. Material ini
sangat penting dalam suplai daarah ke jaringan
14. Agranulosit
Limfosit
• Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron
• Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
• Limfosit, tidak dapat bergerak
• berinti satu
• berfungsi untuk membentuk antibodi
Monosit
• Berinti satu
• Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-
20 mikron
• Bersifat fagosit
15. Granulosit
Neutrofil
• Memiliki inti
• Berukuran sekitar 8 mikron
• Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
• Aktif selama 6-20 jam
Eusinofil
• memiliki inti
• Bersifat fagosit lemah
• Berbentuk hampir seperti bola
• Berukuran sekitar 9 mikron
16. • Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan
terakulmulasi dalam cairan
interstitial pada tempat infeksi
atau peradangan, melepas toksin
yang membunuh mikroorganisme
penyusup dan parasit.
17. TROMBOSIT
• Fungsinya berkaitan dengan pembekuan
darah dan hemostasis (menghentikan
pendarahan). Bila pembuluh darah mengalami
injuri atau kerusakan maka dapat dihentikan
dengan serangkaian proses pembekuan darah.
• Permukaannya menjadi lengket, sehingga
memungkinkan trombosit saling melekat dan
menutupi luka karena ada pembekuan darah.
• Merangsang pengerutan pembuluh darah,
sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang
pembuluh darah.
• Masa hidupnya 5-9 hari
19. Perbandingan sel-sel darah
N
o
Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tempat
Produksi
Jumlah
Ukuran
Bentuk
Struktur
Fungsi
Sumsum tulang
5.000.000/mm3
7,5 µm
Bulat pipih, bikonkaf
Tanpa nukleus
Ada hemoglobin (Hb)
Membawa O2 dari paru-
paru ke seluruh bagian
tubuh
Sumsum tulang &
buku limfa
7.000/mm3
5 – 9 µm
Tidak beraturan
Ada Nukleus
Tanpa Hemoglobin
Memakan kuman
Menghasilkan
antibodi untuk
membunuh kuman
Sumsum tulang
250.000/mm3
2 – 4 µm
Tidak beraturan
Tanpa Nukleus
Tanpa Hb
Pembekuan darah
22. – Penurunan jumlah sel darah merah memacu sumsum tulang untuk
meningkatkan pelepasan sel-sel darah merah abnormal yang
berukuran kecil dan kekurangan hemoglobin. Kondisi yang paling
umum yang mempengaruhi sel darah merah adalah anemia.
– Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massa sel darah merah, sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity). Secara praktis, anemia
ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau
hitung sel darah merah.
ANEMIA
23. – Kerusakan mekanik pada sel darah merah
• secara mekanik, sel darah merah bisa mengalami kerusakan karena
adanya kelainan pada pembuluh darah (misalnya suatu aneurishma),
katup jantung buatan atau karena tekanan darah yang sangat tinggi.
Kelainan tersebut bisa menghancurkan sel darah merah dan menyebabkan
sel darah merah mengeluarkan isinya ke dalam darah.
– Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
• Kadang-kadang sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan fungsi dan
menghancurkan selnya sendiri, karena keliru mengenalinya sebagai bahan
asing (reaksi autoimun). Jika suatu reaksi autoimun ditujukan kepada sel
darah merah, akan terjadi anemia hemolitik autoimun. penyebabnya tidak
diketahui atau berasal dari dirinya (idiopatik).
anemia hemolitik antibodi hangat (bereaksi terhadap sel darah merah pada
suhu tubuh)
anemia hemolitik antibodi dingin (bereaksi terhadap sel darah merah dalam
suhu yang dingin)
24. Penyakit sel darah putih
Leukemia
• Leukimia adalah kanker salah satu jenis sel darah
putih di sum-sum tulang. Leukimia terjadi pada
penderita yang ditemukan banyak sel darah
putih, dimana sel darah putih yang tampak
banyak merupakan sel muda yang muda. Jumlah
yang semakin meninggi ini dapat mengganggu
fungsi normal dari sel lainnya.
25. Leukemia
Adalah penyakit keganasan/ kanker pada pembentukan sel darah putih
dimana terdapat proliferasi(produksi) leukosit (sdp) yang tidak
terkontrol di sumsum tulang. Leukosit juga berploriferasi di hati,
limpa dan kelenjar limfe
Leukemia digolongkan berdasarkan jenis sel darah putih yang berubah
pertama kali :
• Myeloid
• Limfoid
• Monositik
Leukemia juga diklasifikasikan menurut tingkat kedewasaan (maturasi)
sel :
• AKUT : sel-sel yang dihasilkan terutama sel muda
• KRONIK : sel-sel yang dihasilkan terutama sel tua
26. – Leukimia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukimia paling sering
terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang
terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
– Leukimia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada orang dewasa
daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukimia nonlimfositik
akut.
– Leukimia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang
berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh
dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
– Leukimia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa.
Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.
• Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK,
sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak
27. Faktor Etiologis (Faktor Penyebab) :
– Tidak diketahui (belum jelas)
– Dimungkinkan karena terpajan radiasi
– Zat-zat kimia yang bersifat onkogen
– Mikroorganisme infeksius dan Virus
– Genetik
28. PATHOPHYSIOLOGY Leukemia Akut
Proliferasi sel-sel muda yang tidak terkontrol mengakibatkan
supresi (kegagalan) fungsi sumsum tulang, sehingga menjadikan
Anemia berat, Trombositopenia dan Granulositopenia
PATHOPHYSIOLOGY Leukemia kronis
Proliferasi sel dewasa (Mature cell) yang tidak terkontrol
mengakibatkan supresi (kegagalan) fungsi sumsum tulang.
Namun dengan gejala gangguan klinis yang lebih ringan
Pada pemeriksaan ditemukan :
– Pucat
– Mudah Lemas
– Dyspneu (sesak napas)
– Perdarahan
– Pembesaran organ-organ tubuh (hati, limpa)
– Nyeri kepala
– Mual-Muntah hebat
29. • LEUKEMIA KRONIS
– Gejala Gangguan Klinis yang lebih ringan
– Pembesaran Organ Tubuh
Temuan Hasil Laboratorium :
• Hitung Jumlah Leukosit (Sel Darah Putih) menigkat sangat tinggi
• Biopsi sumsum tulang menunjukkan Persentase Sel Immature (Muda)
yang tinggi -BLAST
• Penurunan jumlah Eritrosit dan Trombosit
30. Kelaianan Faktor Koagulasi (Hemofili)
• Ganguan faktor koagulasi adalah kelainan yang diturunkan terkait dengan kromosom sex X
• Defisiensi kadar faktor koagulasi menyebabkan perdarahan yang sangat sukar untuk diterapi apabila
terjadi cedera jaringan.
• Gangguan faktor koagulasi yang paling sering adalah karena adanya Defisiensi Faktor VIII (disebut
dengan Hemofili A) dan Defisiensi Faktor IX (disebut Hemofili B)
• Hemofili A dan B bersifat RESESIF
31. – Penyakit sistem pembekuan darah
• Sistem pembekuan darah bergantung pada keping darah
dan juga seberapa banyak jumlah faktor pembeku dan
komponen darah lain. Jika cacat turunan mempengaruhi
salah satu komponen ini, seseorang dapat mengalami
kelainan pendarahan.
• Hemofilia
Kondisi turunan yang menyebabkan kekurangan faktor-
faktor pembeku tertentu dalam darah. Orang- orang
dengan hemofilia parah berada dalam resiko pendarahan
berlebihan dan pembengkakan setelah pemeriksaan gigi,
operasi, dan trauma. Selama hidupnya, mereka mungkin
seringkali mengalami pendarahan dalam, walaupun saat
mereka sedang tidak terluka.
32. Thalasemia
• Adalah penyakit darah keturunan autosomal resesif. Dalam
Thalassemia, hasil cacat genetik di tingkat penurunan sintesis salah
satu rantai globin yang membentuk hemoglobin. Mengurangi
sintesis salah satu rantai globin menyebabkan pembentukan
molekul hemoglobin abnormal, dan ini pada gilirannya
menyebabkan anemia yang merupakan gejala karakteristik
thalassemia
• Para thalassemias diklasifikasikan menurut yang rantai molekul
hemoglobin dipengaruhi (lihat hemoglobin untuk deskripsi dari
rantai). Dalam thalassemias α, produksi rantai globin α dipengaruhi,
sedangkan di Thalassemia β produksi rantai globin β dipengaruhi.
Thalassemia menghasilkan kekurangan atau β α globin, seperti
penyakit sel sabit yang menghasilkan mutan spesifik bentuk globin
β.
33. Kelainan pembuluh darah
• Sklerosis Sklerosis merupakan pengerasan pada pembuluh darah.
Pengerasan ini dapat terjadi karena pengendapan zat kapur atau lemak.Pengendapan zat kapur
atau lemak menyebabkan menyempitnya pembuluh darah sehingga menghambat/menyumbat
aliran darah.Jika yang tersumbat adalah pembuluh nadi yang menyuplai darah ke jantung, hal ini
menyebabkan penyakit jantung koroner atau serangan jantung.Jika penyumbatan ini terjadi pada
arteri otak maka akan menyebabkan terjadinya strokePengobatannya dengan operasi
• 20VarisesVarises merupakan pelebaran pembuluh balik, biasanya terlihat berwarna kebiruan dan
sering terdapat pada betis
• WasirWasir dan ambeien atau hemoiroid ialah membesarnya vena yang berada disekitar
anus.Penyebabnya adalah aliran darah tidak lancer misalnya karena terlalu banyak duduk atau
kurang gerak.
•
34. GOLONGAN DARAH
• Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah tersebut. Meskipun semua jenis darah
tampak sama, tetapi kandungan proteinnya sangat beragam.
Apabila protein asing yang tidak sesuai masuk ke dalam tubuh,
maka tubuh akan berusaha membunuhnya dengan cara
penggumpalan (aglutinasi). Protein tersebut dinamakan antigen
atau aglutinogen. Penyebab timbulnya zat penolak dinamakan
antibodi atau agglutinin
35. Sistem ABO
• Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan
manjadi empat macam golongan darah berdasarkan
senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah.
• Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang
terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai
antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan
aglutinogen B.
• Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma
darah. Berfungsi antibody
36. Sistem ABO
Golongan darah manusia ditentukan oleh sejenis protein
dalam eritrosit yang disebut AGLUTiNOGEN dan antibodi
(aglutinin) dalam plasma
Golongan darah Aglutinogen dalam
Sel darah merah
Aglutinin dalam Plasma darah
A A β (anti B)
B B α (Anti A)
AB A & B -
O - α dan β
37. Tes golongan darah
• Tes golongan darah A
• Tes golongan darah B
• Tes golongan darah AB
• Tes golongan darah O
38. Transfusi darah
Penggolongan darah beperan penting dalam tranfusi
darah
• Donor =Orang yang memberikan darah
• Resipien = orang yang menerima darah