SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya
Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Beutng Ateuh. Letakya
berdampingan dengan SD Negeri 1 Beutong Ateuh, SMP Negeri 1 Beutng Ateuh
letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. SMP Negeri 1
Beutng Ateuh letaknya di Jalan Teuku Beutong Chik. Adapun letak SMP Negeri 1
Beutng Ateuh berbatasan sebagai berikut:
a. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Blang Puuk
b. sebelah Barat berbatasan dengan krueng beutong
c. sebelah Utara berbatasan dengan sawah beutong
d. sebelah Selatan berbatasan dengan desa babah suak, SMP Negeri 1 Beutng Ateuh
didirikan pada tahun 1999 oleh Inspeksi Pendidikan Provinsi nanggroe aceh
darussalam, yang letaknya di Jalan teuku beutong chik. Letak bangunan
Pada waktu pertama berdirinya, siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh relatif sedikit.
Oleh karena perkembangan lembaga pendidikan tersebut. Maka lama-kelamaan
jumlah siswa makin bertambah banyak, seiring bertambahnya jumlah penduduk usia
muda. Berdirinya SMP Negeri 1 Beutng Ateuh guna meningkatkan pendidikan di
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), khususnya warga masyarakat yang berdomisili
di Beutng Ateuh

53
54
2. Keadaan Guru dan Siswa
Guru dan siswa merupakan komponen pendidikan yang mempengaruhi
proses belajar mengajar. Keberhasilan aktifitas belajar mengajar tidak terlepas dari
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Kemampuan guru tanpa
didukung oleh keaktifan siswa mengikuti pelajaran tidak akan ada artinya. Jelasnya
keberadaan siswa turut menentukan keberhasilan program pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah. Keaktifan siswa mengikuti pelajaran tergantung minat dan
motivasi belajar dari individu siswa yang bersangkutan. Siswa yang mempunyai
minat cenderung mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Dengan demikian,siswa
merupakan salah satu komponen yang turut menentukan keberhasilan proses belajar
mengajar pada sebuah lembaga pendidikan.
Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh,
dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah murid tidak merata dalam setiap kelas.
Kelas yang paling banyak jumlahnya adalah kelas VII, yakni 57 siswa atau 34,64%
dari jumlah siswa yang ada di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh secara keseluruhan,
sedangkan jumlah siswa kelas VIII adalah sebanyak 55 siswa atau sekitar 33,94%
dan yang paling sedikit jumlah siswanya adalah kelas IX, yakni hanya 54 siswa atau
sekitar 31,41%.
55
Tabel 4.1. Jumlah siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh menurut Tingkat Kelas
No.

Tingkatan Kelas

Jumlah

Persentase (%)

1
2
3

Kelas VII
57
34,64
Kelas VIII
55
33,94
Kelas IX
54
31,41
Jumlah
166
100
Sumber Data: Dokumentasi SMP Negeri 1 Beutng Ateuh Tahun Pelajaran 2013/2014
Keberhasilan program pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru yang
mengajar di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh. Kemampuan para guru dapat dilihar di
tempat mengajar. Berhasilnya seorang siswa tergantung kepada keahlian guru
berkomunikasi dengan siswa, baik di ruang belajar maupun di luar kelas, dan juga
terhadap tingkat pendidikan yang mereka tempuh sebelum menjadi guru.
Guru sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pendidikan di suatu
lembaga pendidikan, jika guru mempunyai potensi dalam hal mendidik, maka dapat
mendorong

keberhasilan

program

belajar

mengajar.

Kemampuan

guru

mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Termasuk kemampuan menguasi materi
yang disajikan dan kemampuan dalam menggunakan metode pengajaran yang tepat
dan efisien serta sesuai dengan perkembangan anak didik. Sehingga wajar saja
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tergantung kepada kealitas guru dalam
mengajar, karena guru merupakan komponen utama dalam pendidikan yang
membantu meningkatkan prestasi belajar anak didik.
Jumlah guru pada sebuah lembaga pendidikan haruslah sesuai dengan jumlah
siswa, artinya jangan sampai jumlah siswa terlalu banyak daripada jumlah guru
sehingga guru kewalahan dalam melayani siswa yang jumlahnya relatif banyak
56
tersebut. Untuk mengetahui jumlah guru dan tenaga tata usaha pada SMP Negeri 1
Beutng Ateuh, dapat dilihat pada tabel. 4.2
Tabel 4.2. Jumlah guru dan tata usaha SMP Negeri 1 Beutng Ateuh
No.
1
2
3

Tenaga Pengajar/ Pegawai
Jumlah
Persentase (%)
Guru Tetap
10
75
Guru Tidak Tetap
3
15
Tata Usaha
2
10
Jumlah
15
100
Sumber Data: Dokumentasi SMP Negeri 1 Beutng Ateuh Tahun Pelajaran 2013/2014
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui tenaga pengajar di SMP Negeri 1
Beutng Ateuh terdiri dari guru tetap yang jumlahnya 10 orang (75%) dan guru tidak
tetap sebanyak 3 orang (15%). Sedangkan tenaga administrasi atau tata usaha hanya
(10%). Adapun guru yang mengajar bidang studi Matematika sebanyak 3 orang.
Keberadaan guru yang mencukupi dan guru yang berkualitas merupakan
salah satu alternatif untuk menunjang peningkatan pendidikan nasional serta
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. SMP Negeri 1 Beutng Ateuh
telah banyak mencetak kader bangsa yang diharapkan sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa Indonesia yang mampu berperan dalam pembangunan.
Kondisi fisik sekolah sangat mendukung terlaksananya proses belajar
mengajar, yang terdiri dari ruang belajar sebanyak 6 ruang, ruang kelapa sekolah,
ruang guru, ruang tata usaha, dan perpustakaan.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Penulis mengadakan penelitian di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh kelas VIII-2
pada tanggal 20 s/d 25 desember 2013. Sebelum melaksanakan penelitian, telah
dilakukan observasi langsung ke sekolah untuk melihat situasi dan kondisi sekolah
57
serta berkonsultasi dengan guru bidang studi matematika tentang siswa yang akan
diteliti dan disepakati,(1) kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian adalah
kelas VIII-2, (2) tes awal akan diadakan pada tanggal 20 desember 2013, (3)
pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran matematika kelas
VIII-2.
Tes awal dilaksanakan untuk melihat pengetahuan materi prasyarat yang telah
dimiliki siswa dan untuk pengambilan 6 orang siswa sebagai objek pengamatan
selain dari arahan guru bidang studi matematika. Siswa yang diamati berjumlah 6
orang dengan kategori 2 orang kelompok atas yang prestasi belajar matematikanya
tinggi (berdasarkan hasil tes awal), 2 orang kelompok tengah merupakan siswa yang
prestasi belajar matematikanya sedang (berdasarkan hasil tes awal), dan 2 orang
dikategorikan dalam kelompok bawah merupakan siswa yang prestasi belajar
matematikanya rendah (berdasarkan hasil tes awal). Pengelompokan siswa tersebut
juga berdasarkan pengamatan sehari-hari oleh guru bidang studi. Adapun nama-nama
siswa yang termasuk dalam kelompok yang telah disebutkan dapat dilihat dalam
tabel 4.3.

Tabel 4.3 Daftar nama siswa yang menjadi objek pengamatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Siswa
Sd
To
Ah
Na
Fm

Kelompok
Atas
Tengah
Bawah
58
6.
Mf
Sumber: Lembaran pengamatan aktivitas siswa
Pelaksanaan kegiatan Penelitian ini dilakukan dalam dua tindakan. Adapun
uraian pelaksanaan setiap tindakan adalah sebagai berikut.
1. Tindakan I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal, yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran untuk tiga kali pertemuan (RPP I, II, dan III), Lembar
Kerja Siswa (LKS I, II, dan III), instrumen tes untuk setiap pertemuan, lembar
observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, lembar wawancara, dan lembar angket respon siswa yang semuanya
dapat dilihat pada lampiran.
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan pembelajaran I dilaksanakan oleh peneliti yang bertindak
sebagai guru pada tanggal 21 desember 2013. Kegiatan pembelajaran dalam
penelitian ini dibagi kedalam tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup. Kegiatan tersebut sesuai dengan RPP I (terlampir).
Kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan diawali dengan menggali
pemahaman awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberi
motivasi tentang manfaat mempelajari materi operasi aljabar dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam kegiatan ini siswa juga diminta untuk menyebutkan beberapa
contoh operasi aljabar yang telah mereka kenal sebagai pemahaman awal siswa
59
sebelum masuk kedalam kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan awal diakhiri dengan
penjelasan model pembelajaran TTW.
Kegiatan selanjutnya yaitu tahap inti. Pada kegiatan ini, peneliti dibantu
pengamat membagikan LKS sesuai dengan interval masing-masing yang dipeoleh
dari hasil tes awal.. Pada saat siswa mengerjakan LKS suasana sedikit agak ramai,
karena siswa masih agak susah mengerjakan LKS mereka sendiri karena tidak sama
dengan teman sebangkunya, saling bertanya dan saling mencocokkan jawaban yang
satu dengan yang lainnya. LKS untuk tindakan I dapat dilihat pada lampiran. Jika
siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS, guru membimbing mereka
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah agar siswa bisa
menyelesaikan soal yang telah disediakan.
Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan
tes/kuis selama 10 menit.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1. Observasi Aktivitas Siswa
Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung untuk setiap pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP I
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP I
60
No

Kategori pengamatan

1 Mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru
2 Membaca/memahami
petunjuk
dan setiap langkah yang disajikan
pada LKSmasalah di LKS
3 Menyelesaikan masalah atau
menemukan cara penyelesaian
masalah
4 Mengoreksi kembali hasil jawaban
yang belum benar
5 Menkomunikasikan dengan guru
kekeliruan hasil jawaban yang
diproleh
6 Menarik kesimpulan suatu konsep
atau prosedur
7 Perilaku yang tidak relevan
dengan kegiatan pembelajaran
(seperti: melamun, berjalan-jalan
di luar atau di dalam kelas,
membaca
buku/mengerjakan
tugas mata pelajaran lain,
bermain-main dengan teman, dan
lain-lain).
Sumber: Hasil olah data

Persentase Waktu
aktivitas siswa ideal
pada RPP I (%) (%)

Toleransi
5%

14,58

13

7%≤ P ≤18%

13,54

10

5%≤ P ≤15%

20,83

27

22%≤ P
≤32%

19,79

30

25%≤ P
≤35%

13,46

10

5%≤ P ≤15%

11,46

10

5%≤ P ≤15%

6,25

0

0%≤ P ≤5%

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada RPP I terlihat ada beberapa
aktivitas yang masih belum memenuhi waktu ideal, yaitu: Menyelesaikan masalah
atau menemukan cara penyelesaian masalah serta menjawab permasalahan, dan
memngoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar. Hal ini disebabkan
kebanyakan siswa belum terbiasa mengerjakan sendiri cara menyelesaikan soal dan
juga siswa belum terbiasa mengoreksi kembali jawaban yang belum benar karena
biasanya siswa cenderung belajar secara individu dan siswa yang lain hanya
menunggu jawaban dari satu siswa yang memiliki kemampuan yang lebih.
Sedangkan perilaku siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran yang
61
melebihi waktu ideal terjadi pada awal kegiatan pembelajaran saat pembagian
kelompok dan pada saat berlangsungnya diskusi karena sebagian siswa tidak
mengerti dan cenderung berjalan-jalan kekelompok lain.
2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran
Kegiatan pengamatan terhadap kemampuan guru juga dilakukan pada setiap
RPP. Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada RPP I secara ringkas
disajikan dalam tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada
RPP I
No

Aspek Yang Diamati
Pendahuluan

1

Kemampuan
memotivasi
siswa/mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran
Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu
dengan
pelajaran sebelumnya atau membahas PR
Kemampuan
menginformasikan
langkahlangkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Kemampuan menjelaskan soal
Kemampuan mengarahkan siswa untuk
menemukan jawaban
dan cara menjawab soal, dengan memberikan
bantuan terbatas
Kemampuan
mengamati
cara
siswa
menyelesaikan
soal/masalah
Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar
siswa/teman
Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat
dalam
mengoreksi jawaban yang belum benar

2
3
4
5

6
7
8
9

Kemampuan
memimpin
diskusi
kelas/menguasai

RPP I
4
4
4
4
3

4
4
4
4
62
10

11

12

13

kelas
Kemampuan
menghargai
berbagai
pendapat siswa
Kemampuan
mengarahkan
siswa
untuk
menemukan
sendiri
dan
menarik
kesimpulan
tentang materi
yang dipelajari
Kemampuan
mendorong
siswa
untuk
mau bertanya
Kemampuan
mengajukan dan
menjawab
pertanyaan

3

4

3

4
Penutup

14

15

16

17

Kemampuan
menegaskan
hal-hal penting
intisari
yang
berkaitan
dengan
pembelajaran
Kemampuan
memberikan
pujian
dan
refoircment
kepada siswa
Kemampuan
menyampaikan
judul sub materi
berikutnya,
memberikan PR
kepada
siswa
dan
menutup
pelajaran
Kemampuan
Mengelola
Waktu

4

4

4

3
63
Suasana Kelas
18

Antusias siswa
dalam belajar
dan bertanya
Siswa
aktif
dalam
menyelesaikan
soal
Adanya
interaksi aktif
antara guru dan
siswa

29

20

3

4

3
Rata-rata

3,6

Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam
mengelola pembelajaran pada RPP I masih dalam kategori cukup baik dan baik. Hal
ini disebabkan karena kemampuan memotivasi, mengarahkan siswa untuk
menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas,
kemampuan memimpin diskusi/menguasai kelas, kemampuan menegaskan hal-hal
penting atau intisari yang berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan mengelola
waktu dan adanya interaksi aktif antara guru dan siswa bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan sehingga guru masih perlu melakukan perbaikan terutama dalam
mengelola waktu.
3. Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP I berlangsung, guru memberikan
tes/kuis yang diikuti oleh 35 orang siswa. Nilai hasil tes belajar siswa pada RPP I
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa pada RPP I
No

Nama Siswa

Hasil

Keterangan
64
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Jumlah
Rata-rata

Ah
Am
An
Cs
Cu
Df
Ds
Dh
Da
Fd
Fi
Fm
Ha
Im
Kf
Mr
Ma
Mf
Na
Nd
Pl
Qa
Rp
Rd
Rr
Ri
Sn
Sl
Sf
Sy
Sd
To
Ya
Zm
Zs

nilai
Sumber: Hasil olah data

Belajar
85
40
45
65
55
60
85
60
100
85
65
85
60
60
45
60
65
40
40
70
65
35
75
45
40
40
55
85
60
45
95
100
45
60
90
2210

Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas

63,14

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil tes belajar
siswa pada RPP I adalah 63,14 dan hanya 20 orang siswa belum mencapai ketuntasan
65
belajar secara individu yaitu siswa yang memperoleh daya serap < 65 sesuai dengan
kriteria ketuntatan minimal di sekolah tersebut, dan siswa yang memperoleh daya
serap ≥ 65 berjumlah 15 orang dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 57,14%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa
dikatakan tuntas belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%. serta ketuntasan
belajar secara klasikal tercapai bila paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah
tuntas belajar. Sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar secara klasikal di sekolah,
maka ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk RPP I secara klasikal belum
tercapai.
4. Hasil wawancara
Kegiatan wawancara hanya dilakukan pada 6 siswa yang terpilih untuk
diwawancarai. Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir untuk
setiap pertemuan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pertemuan I,
beberapa siswa masih banyak menghadapi kendala dan kesulitan dalam
menyelesaikan LKS yang telah disediakan, merasa kesulitan dalam melakukan
perkalian tanda dan pengurangan dalam operasi aljabar . Mereka juga mengatakan
bahwa mereka kurang konsentrasi dalam menyelesaikan soal karena kondisi kelas
yang sedikit ribut dan waktu yang tidak cukup. Sehingga guru perlu memperbaiki
suasana kelas pada pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran pada RPP I berlangsung, aktivitas siswa dalam
Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah serta
mengoreksi kembali jawaban yang belum benar, dan mengkomunikasikanya pada
66
guru saat pembelajaran berlangsung atau diskusi kelas masih diluar waktu ideal.
Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran malah melebihi waktu
ideal. Oleh karena itu, pada RPP II guru perlu memberikan motivasi pada setiap
siswa untuk lebih aktif dan serius dalam menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS
dan lebih berani dalam bertanya pada guru agar materi yang dipelajari lebih
dimengerti.
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP II juga perlu
ditingkatkan lagi, terutama kemampuan memotivasi, mengarahkan siswa untuk
menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas,
kemampuan memimpin diskusi/menguasai kelas, kemampuan menegaskan hal-hal
penting atau intisari yang berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan mengelola
waktu dan adanya interaksi aktif antara guru dan siswa.
Berdasarkan Hasil tes yang diberikan pada tindakan I diperoleh rata-rata nilai
tes belajar siswa adalah 63,14 pada skala 100. Dengan demikian sesuai dengan
kriteria hasil yang ditetapkan pada tindakan I, jika rata-rata skor tes akhir siswa
minimal 65, maka tindakan I berdasarkan hasil tes sudah berhasil, tetapi ketuntasan
belajar siswa secara klasikal belum tercapai dan masih terdapat 20 orang siswa yang
belum tuntas secara individu. Jadi untuk pertemuan pada RPP II diharapkan agar
guru dapat menyediakan waktu khusus untuk memberikan pengarahan kepada siswa
dan memberikan bimbingan pribadi pada siswa yang belum mencapai ketuntasan
hasil belajar pada tindakan I. Hasil refleksi ini dapat dilihat pada revisi RPP pada
lampiran. Dengan adanya revisi ini diharapkan pembelajaran pada tindakan II akan
lebih efektif.
67
2. Tindakan II
a. Tahap Perencanaan
Tindakan II dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2009. pada tahap ini, guru
memperbaiki RPP II dan LKS II berdasarkan hasil refleksi pada tindakan I. Guru
juga masih mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Kegiatan pembelajaran pada RPP II masih dilakukan dalam tiga tahap dengan
perbaikan seperlunya sesuai dengan revisi RPP pada tindakan I. Pada RPP II ini,
siswa tetap bekerja dalam kelompok masing-masing. Sebelum materi pada RPP II
dimulai, guru mengulang sedikit materi pada pertemuan sebelumnya
Pada kegiatan selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar tentang
perkalian dan pembagian antar bentuk aljabar. Setelah itu, agar siswa lebih terarah,
guru membagikan LKS kepada setiap siswa untuk dikerjakan. Guru mengontrol kelas
sekaligus membimbing siswa-siswa yang mwngalami kendala dalam mengerjakan
LKSnyaguru juga memberikan kesempatan

untuk mengoreksi kembali jawaban

yang belum benar.
Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan
tes/kuis selama 10 menit.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1. Observasi Aktivitas Siswa
68
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP II dapat dilihat pada tabel 4.7
berikut.
Tabel 4.7 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP II
No

Kategori pengamatan

Persentase
Wakt
aktivitas siswa
u
pada RPP II (%) ideal

Toleransi 5%

(%)
1 Mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru/teman
2 Membaca/memahami petunjuk setiap
langkah yang disajikan pada LKS
3 Menyelesaikan
masalah
atau
menemukan cara penyelesaian masalah
4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang
belum benar
5 Mengkomunikasikan
dengan
guru
kekeliruan hasil jawaban yang diperoleh
6 Menarik kesimpulan suatu konsep atau
prosedur
7 Perilaku yang tidak relevan dengan
kegiatan pembelajaran (seperti:
melamun, berjalan-jalan di luar
kelompok belajarnya, membaca
buku/mengerjakan tugas mata pelajaran
lain, bermain-main dengan teman, dan
lain-lain).

10,42

13

7%≤ P ≤18%

12,50

10

5%≤ P ≤15%

27,08

27

22%≤ P ≤32%

29,17

30

25%≤ P ≤35%

10,42

10

5%≤ P ≤15%

7,29

10

5%≤ P ≤15%

3,13

0

0%≤ P ≤5%

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.7 diatas dan mengacu
pada kriteria waktu ideal aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada RPP II,
maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada
setiap pembelajaran adalah sesuai dengan rencana pembelajaran, yaitu terlibat secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran
69
Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
pada RPP II dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran
No
1

Aspek Yang Diamati
Pendahuluan
memotivasi siswa/mengkomunikasikan

Kemampuan
tujuan
pembelajaran
2
Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran
sebelumnya atau membahas PR
3
Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
4
Kemampuan menjelaskan soal
5
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan
cara menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas
6
Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan soal/masalah
7
Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar siswa/teman
sekelompok
8
Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat dalam
bekerja/menyelesaikan masalah, menggunakan alat peraga atau
ketrampilan memproses suatu permasalahan agar mendapat
penyelesaian
9
Kemampuan memimpin diskusi kelas/menguasai kelas
10 Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa
11 Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan
menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari
12 Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya
13 Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan
Penutup
14 Kemampuan menegaskan hal-hal penting intisari yang berkaitan
dengan pembelajaran
15 Kemampuan memberikan pujian dan refoircment kepada siswa
16 Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya,
memberikan PR kepada siswa dan menutup pelajaran
17 Kemampuan Mengelola Waktu
Suasana Kelas
18 Antusias siswa dalam belajar dan bertanya
29 Siswa aktif dalam menyelesaikan soal
20 Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa
Rata-rata
Sumber: Hasil olah data

RPP II
4
5
4
5
4
4
4
3
5
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4,15
70
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada tabel 4.8
menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran
pada RPP II meningkat dan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ketrampilan proses dan metode penemuan adalah efektif
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu setiap aspek haruslah baik dan
sangat baik.
3. Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP II berlangsung, guru memberikan
tes/kuis yang diikuti oleh 35 orang siswa. Nilai hasil tes belajar siswa pada RPP II
dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada RPP II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama Siswa
Ah
Am
An
Cs
Cu
Df
Ds
Dh
Da
Fd
Fi
Fm
Ha
Im
Kf
Mr
Ma
Mf
Na
Nd

Hasil Belajar
100
35
55
97
85
77
87
100
65
65
99
95
65
57
100
87
95
40
100
65

Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
71
21
22
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5

Pl
Qa
Rp
Rd
Rr
Ri
Sn
Sl
Sf
Sy
Sd
To
Ya
Zm
Zs

Jumlah
Rata-rata nilai
Sumber: Hasil olah data

55
85
95

Tuntas
Tuntas
Tuntas

45

Tidak Tuntas

45

Tidak Tuntas

30

Tidak Tuntas

83

Tuntas

100

Tuntas

25

Tidak Tuntas

80

Tuntas

100

Tuntas

100

Tuntas

70

Tuntas

100

Tuntas

100

Tuntas

2682
76,63

Dari hasil tes II pada tabel 4.9, didapat bahwa rata-rata nilai tes belajar siswa
meningkat dan 8 orang siswa tidak mencapai ketuntatan belajar secara individu.
Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu yaitu siswa yang
memperoleh daya serap ≥ 65 berjumlah 27 orang dengan persentase ketuntasan
belajar secara klasikal sebesar 77,14%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
disekolah dan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas
belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%, dan jika rata-rata nilai tes siswa
72
minimal 65 pada skala 100, serta ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila
paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah belum tuntas belajar, maka tindakan
II berdasarkan hasil tes belum berhasil dan ketuntasan belajar secara klasikal untuk
keseluruhan indikator sudah tercapai.
4. Hasil wawancara
Kegiatan wawancara juga dilakukan pada 6 siswa. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan pada pertemuan II, siswa masih menghadapi kendala dan
kesulitan dalam menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif. Selain itu,
mereka masih banyak terdapat kesilapan dalam menentukan nilai dari suatu perkalian
dan pembagian dua tanda yang berlaianan. Mereka mengaku agak kesulitan dan
dalam operasi pembagian bilangan bulat. Sehingga untuk pertemuan di RPP III, guru
harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan konsep perkalian dan pembagian pada
pecahan.
d. Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa semakin aktif dalam
bertanya dan berdiskusi dalam kelompok, selain itu rata-rata nilai tes belajar siswa
dan persentase ketuntasan siswa secara klasikal juga meningkat. Berdasarkan hasil
observasi setelah semua tindakan dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa
siswa banyak mengalami kesulitan dalam perkalian dan pembagian yang ada
variabel-variabel, siswa juga terlihat sedikit lama dalam memahami soal yang
panjang-panjang.

3. Tindakan III
73
a. Tahap Perencanaan
Tindakan III dilaksanakan pada tanggal 25 desember 2013.Pada tahap ini,
guru memperbaiki RPP III dan LKS III berdasarkan hasil refleksi pada tindakan II.
Guru juga masih mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar
observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Kegiatan pembelajaran pada RPP III masih dilakukan dalam tiga tahap
dengan perbaikan seperlunya sesuai dengan revisi RPP pada tindakan II. Pada RPP
III ini, siswa tetap bekerja dalam kelompok masing-masing. Sebelum materi pada
RPP III dimulai, guru mengulang sedikit materi pada pertemuan sebelumnya
Pada kegiatan selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar tentang
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian antar bentuk aljabar.
Setelah itu, agar siswa lebih terarah, guru membagikan LKS kepada setiap siswa
untuk dikerjakan. Guru mengontrol kelas sekaligus membimbing siswa-siswa yang
mengalami kendala dalam mengerjakan LKSnya guru juga memberikan kesempatan
untuk mengoreksi kembali jawaban yang belum benar.
Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan
tes/kuis selama 10 menit.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1. Observasi Aktivitas Siswa
74
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP III dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut.

Tabel 4.10 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP III
No

Kategori pengamatan

1 Mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru/teman
2 Membaca/memahami petunjuk setiap
langkah yang disajikan pada LKS
3 Menyelesaikan
masalah
atau
menemukan
cara
penyelesaian
masalah
4 Mengoreksi kembali hasil jawaban
yang belum benar
5 Mengkomunikasikan dengan guru
kekeliruan hasil jawaban yang
diperoleh
6 Menarik kesimpulan suatu konsep
atau prosedur
7 Perilaku yang tidak relevan dengan
kegiatan
pembelajaran
(seperti:
melamun, berjalan-jalan di luar
kelompok
belajarnya,
membaca
buku/mengerjakan
tugas
mata
pelajaran lain, bermain-main dengan
Sumber: Hasil olah data
teman, dan lain-lain).

Persentase
Waktu
aktivitas siswa ideal Toleransi 5%
pada RPP III (%) (%)

11,46

13

7%≤ P ≤18%

10,42

10

5%≤ P ≤15%

27,08

27

22%≤ P ≤32%

28,13

30

25%≤ P ≤35%

12,50

10

5%≤ P ≤15%

9,38

10

5%≤ P ≤15%

1.04

0

0%≤ P ≤5%

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.10 diatas dan mengacu
pada kriteria waktu ideal aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada RPP III,
maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada
setiap pembelajaran adalah sesuai dengan rencana pembelajaran, yaitu terlibat secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
75
2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran
Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
pada RPP III dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
29
20

Aspek Yang Diamati
Pendahuluan
memotivasi siswa/mengkomunikasikan

Kemampuan
tujuan
pembelajaran
Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran
sebelumnya atau membahas PR
Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Kemampuan menjelaskan soal
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan
cara menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas
Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan soal/masalah
Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar siswa/teman
sekelompok
Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat dalam
bekerja/menyelesaikan masalah, menggunakan alat peraga atau
ketrampilan memproses suatu permasalahan agar mendapat
penyelesaian
Kemampuan memimpin diskusi kelas/menguasai kelas
Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan
menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari
Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya
Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan
Penutup
Kemampuan menegaskan hal-hal penting intisari yang berkaitan
dengan pembelajaran
Kemampuan memberikan pujian dan refoircment kepada siswa
Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya,
memberikan PR kepada siswa dan menutup pelajaran
Kemampuan Mengelola Waktu
Suasana Kelas
Antusias siswa dalam belajar dan bertanya
Siswa aktif dalam menyelesaikan soal
Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa

RPP III
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
76
Rata-rata

4,35

Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada tabel 4.11
menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran
pada RPP III meningkat dan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ketrampilan proses dan metode penemuan adalah efektif
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu setiap aspek haruslah baik dan
sangat baik.
3. Hasil Belajar Siswa
Pada RPP III ini peneliti tidak mengadakan tes/kuis, melainkan mengadakan
tes akhir keesokan harinya. Tes akhir diadakan pada tanggal 25desember 2013 yang
mencakup semua materi dari RPP I sampai RPP II. Nilai hasil tes belajar siswa dapat
dilihat pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Siswa
Ah
Am
An
Cs
Cu
Df
Ds
Dh
Da
Fd
Fi

Hasil Belajar
70
50
30
70
70
70
80
80
100
70
80

Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
77
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Fm
Ha
Im
Kf
Mr
Ma
Mf
Na
Nd
Pl
Qa
Rp
Rd
Rr
Ri
Sn
Sl
Sf
Sy
Sd
To
Ya
Zm
Zs

Jumlah
Rata-rata nilai
Sumber: Hasil olah data

100
70
70
100
100
70
80
100
70
70
100
100
70
100
40
70
100
70
100
70
100
70
100
100
2790
79,71

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

Dari hasil tes akhir pada tabel 4.12, didapat bahwa rata-rata nilai tes belajar
siswa meningkat dan 3 orang siswa tidak mencapai ketuntatan belajar secara
individu. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu yaitu siswa yang
memperoleh daya serap ≥ 65 berjumlah 32 orang dengan persentase ketuntasan
belajar secara klasikal sebesar 91,43%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
disekolah dan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas
belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%, dan jika rata-rata nilai tes siswa
minimal 65 pada skala 100, serta ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila
paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar, maka tindakan III
78
berdasarkan hasil tes belum berhasil dan ketuntasan belajar secara klasikal untuk
keseluruhan indikator sudah tercapai.
4. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan guru terhadap 6 orang siswa,
mereka mengaku sudah terbiasa dengan situasi pembelajaran pada RPP III, karena
banyak sekali pengalaman yang mereka dapatkan pada RPP I dan RPP II, sehingga
disaat pembelajaran pada RPP III, mereka mengaku sudah punya banyak konsep
yang mereka dapatkan pada pertemuan sebelumnya dan mereka tidak menemukan
kesulitan seperti yang mereka alami pada pertemuan sebelumnya.
d. Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa semakin aktif dalam
bertanya dan berkomukasi dengan guru apabila mengalami kendala dalam
mengerjakan LKS, selain itu rata-rata nilai tes belajar siswa dan persentase
ketuntasan siswa secara klasikal juga meningkat. Berdasarkan hasil observasi setelah
semua tindakan dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa banyak
mengalami kesulitan dalam perkalian dan pembagian yang ada variabel-variabel,
penjumlahan dan pengurangan pecahan antar bentuk aljabar serta siswa juga terlihat
sedikit lama dalam memahami soal-soal campuran yang mencakup penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.
3. Hasil Angket Respon Siswa
Untuk melengkapi data mengenai respon/masukan terhadap pembelajaran
materi operasi aljabar yang menggunakan metode Kumon, maka peneliti memberi
angket respon siswa yang diisi oleh 35 orang siswa. Angket respon siswa dapat
79
dilihat pada lampiran. Hasil respon siswa terhadap pelaksanaan tindakan dapat dilihat
pada tabel-tabel pernyataan berikut:
Tabel 4.13 Respon siswa terhadap pernyataan no. 1
Respon Siswa
F
Sangat Setuju (SS)
10
Setuju (S)
25
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Jumlah
35
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Bobot Skor
4
3
2
1

ni x Fi
4 x 10 = 40
3 x 25 = 75
2x0 = 0
1x0 = 0
115

3,29

Tabel 4.13 memperlihatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
operasi aljabar yang menggunakan model pembelajaran Kumon. Skor rata-rata diatas
memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini sangat positif. Mayoritas siswa
menyatakan setuju bahwa pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Kumon mudah dipahami.
Tabel 4.14 Respon siswa terhadap pernyataan no. 2
Respon Siswa
F
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
3
Tidak Setuju (TS)
18
Sangat Tidak Setuju (STS)
13
Jumlah
35
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Bobot Skor
1
2
3
4

ni x Fi
1x1 = 1
2x3 =6
3 x 18 = 54
4 x 13 = 52
113

3,23

Tabel 4.14 memperlihatkan respon siswa terhadap perbedaan antara belajar
yang menggunakan model pembelajaran Kumon dengan belajar seperti biasa.
Dengan skor rata-rata 3,23 maka respon siswa dalam hal ini positif. Kebanyakan
siswa menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak merasakan perbedaan antara
80
belajar yang menggunakan model pembelajaran Kumon dengan belajar seperti biasa,
hal ini berarti mereka merasakan perbedaan tersebut.
Tabel 4.15 Respon siswa terhadap pernyataan no. 3
Respon Siswa
F
Bobot Skor
ni x Fi
Sangat Setuju (SS)
2
1
1x2 = 2
Setuju (S)
2
2
2x2 =2
Tidak Setuju (TS)
17
3
3 x 17 = 51
Sangat Tidak Setuju (STS)
14
4
4 x 14 = 56
Jumlah
35
111
Skor Rata-rata
3,17
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.15 memperlihatkan respon siswa terhadap pemahaman konsepkonsep operasi aljabar yang disusun dalam LKS. Skor rata-rata di atas
memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini positif. Mayoritas siswa
menyatakan setuju bahwa mereka merasa tidak memahami dengan jelas konsepkonsep operasi aljabar yang di susun dalam LKS, hal ini menunjukkan bahwa
mereka memahaminya.
Tabel 4.16 Respon siswa terhadap pernyataan no. 4
Respon Siswa
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Jumlah
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

F
17
15
3
35

Bobot Skor
4
3
2
1

ni x Fi
4 x 17 = 68
3 x 15 = 45
2x3 = 6
1x0 = 0
119

3,40

Tabel 4.16 memperlihatkan respon siswa terhadap minat mereka untuk
mempelajari materi matematika yang lain dengan menggunakan model pembelajaran
TTW. Skor rata-rata di atas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini
81
positif. Mayoritas mereka berminat mengikuti kegiatan pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran TTW pada materi yang lain.
Tabel 4.17 Respon siswa terhadap pernyataan no. 5
Respon Siswa
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Jumlah
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

F
16
15
2
2
35

Bobot Skor
4
3
2
1

ni x Fi
4 x 16 = 64
3 x 15 = 45
2x2 = 6
1x2 = 2
117

3,34

Tabel 4.17 memperlihatkan respon siswa bahwa pernyataan bagi saya model
pembelajaran Kumon cocok diterapkan untuk materi metematika yang lainnya
mendapat respon yang positif dengan skor rata-rata 3,34. Mayoritas siswa
menyatakan setuju bahwa model pembelajaran TTW cocok diterapkan untuk konsepkonsep yang lain.
Tabel 4.18 Respon siswa terhadap pernyataan no. 6
Respon Siswa
F
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
14
Tidak Setuju (TS)
13
Sangat Tidak Setuju (STS)
7
Jumlah
35
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Bobot Skor
1
2
3
4

ni x Fi
1x1 = 1
2 x 14 = 28
3 x 13 = 39
4 x 7 = 28
96

2,74

Tabel 4.18 memperlihatkan respon siswa terhadap pernyataan merasakan
suasana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran materi operasi aljabar. Dengan skor
rata-rata 2,74 maka respon siswa dalam hal ini positif. Mayoritas siswa menyatakan
tidak setuju bahwa mereka tidak merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan
82
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran TTW pada materi operasi
aljabar.
Tabel 4.19 Respon siswa terhadap pernyataan no. 7
Respon Siswa
F
Sangat Setuju (SS)
12
Setuju (S)
18
Tidak Setuju (TS)
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
2
Jumlah
35
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Bobot Skor
4
3
2
1

ni x Fi
4 x 12 = 48
3 x 18 = 54
2x3 =6
1x2 =2
110

3,14

Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa pernyataan saya merasa lebih komunikatif
dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW mengembangkan
kreativitas, mengalami dan melekukan sendiri cara mendapat suatu pengetahuan
mendapat respon yang sangat positif dengan skor rata-rata 3,14 Mayoritas siswa
menyatakan sangat setuju bahwa mereka lebih komunikatif dalam belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TTW.
Tabel 4.20 Respon siswa terhadap pernyataan no. 8
Respon Siswa
F
Bobot Skor
Sangat Setuju (SS)
14
4
Setuju (S)
18
3
Tidak Setuju (TS)
3
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Jumlah
35
Skor Rata-rata
3,31
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.20 memperlihatkan respon siswa terhadap

ni x Fi
4 x 14 = 56
3 x18 = 54
2x3 = 6
1x0 = 0
116
daya nalar dan

kemampuan berpikir dalam belajar yang menggunakan model pembelajaran TTW.
Skor rata-rata di atas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini sangat
positif. Mayoritas siswa menyatakan sangat setuju bahwa daya nalar dan kemampuan
83
berpikir mereka lebih berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran TTW.
Tabel 4.21 Respon siswa terhadap pernyataan no. 9
Respon Siswa
F
Bobot Skor
ni x Fi
Sangat Setuju (SS)
14
4
4 x 14 = 56
Setuju (S)
17
3
3 x 17 = 51
Tidak Setuju (TS)
3
2
2x3 = 6
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
1
1x1 = 1
Jumlah
35
114
Skor Rata-rata
3,26
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.21 memperlihatkan bahwa pernyataan saya merasa senang belajar
dengan menggunakan model pembelajaran TTW karena bisa ikut serta dalam proses
belajar dan bisa mengeksperikan ide secara luas, bebas dan terbuka mendapat respon
yang sangat positif. Mayoritas siswa menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa
senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW.
Tabel 4.22 Respon siswa terhadap pernyataan no. 10
Respon Siswa
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Jumlah
Skor Rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

F
16
15
4
35

Bobot Skor
4
3
2
1

ni x Fi
4 x 16 = 64
3 x 15 = 45
2x4 = 8
1x0 = 0
117

3,34

Tabel 4.22 memperlihatkan bahwa pernyataan bagi saya

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran TTW merupakan pendekatan pembelajaran
matematika yang baru mendapat respon yang sangat positif. Mayoritas siswa
menyatakan setuju bahwa model pembelajaran TTW merupakan pendekatan
pembelajaran metematika yang baru bagi mereka.
84
Tabel 4.23 Skor rata-rata respon siswa
No
Pernyataan
Skor rata-rata
1. Saya dapat dengan mudah memahami materi dan konsepkonsep operasi aljabar yang diajarkan dengan model
3,29
pembelajaran TTW karena Lembar Kerja TTW disusun sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa dan suasana kelas
menyenangkan
2.
3.

Saya tidak merasakan perbedaan antara belajar melalui model
pembelajaran TTW dengan belajar seperti biasa
Saya tidak dapat memahami dengan jelas konsep-konsep
operasi aljabar yang tekah disusun dalam Lembar Kerja TTW

4.

Saya berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran TTW pada materi yang
lain

5.

Bagi saya, model pembelajaran TTW cocok diterapkan untuk
materi matematika yang lainnya.

6.

Saya tidak merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran materi operasi aljabar dengan menggunakan
model pembelajaran TTW

7.

Saya merasa lebih komunikatif dalam belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TTW karena dapat
berdiskusi langsung dengan guru

8.

Daya nalar dan kemampuan berpikir saya lebih berkembang
saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
TTW

9.

Saya merasa senang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran TTW karena bisa ikut serta dalam proses
belajar dan bisa mengekspresikan ide saya secara luas, bebas,
dan terbuka

10. Bagi saya, pembelajaran menggunakan model pembelajaran
TTW merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang
baru.
Jumlah
Skor rata-rata
Sumber : Hasil Pengolahan Data

3,23
3,17

3,40
3,34

2,74

3,14

3,31

3,26

3,34
32,22
3,22
85
Berdasarkan tabel 4.21 dan mengacu pada kriteria skor rata-rata untuk respon
siswa yang telah diuraikan pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa respon siswa
sangat positif (3,22) terhadap pembelajaran yang menggunakan model TTW, baik
pada materi operasi aljabar maupun materi matematika lainnya, karena dengan
menggunakan model TTW dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
yang akan diajarkan dan siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa melakukannya
sendiri sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.

More Related Content

What's hot

Kajian tindakan pra sekolah
Kajian tindakan pra sekolahKajian tindakan pra sekolah
Kajian tindakan pra sekolah
Ahmad NazRi
 
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
abdol rahim
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
Fawwaz Fathanah
 
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
Noraini Che Embong
 
Kertas cadangan kajian tindakan
Kertas cadangan kajian tindakanKertas cadangan kajian tindakan
Kertas cadangan kajian tindakan
Junaidah Jusoh
 
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisanSoal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Muss Miey
 
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
Mohd Suwardi
 
Proposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linusProposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linus
Ahmad NazRi
 

What's hot (20)

faktor penyebab lupa
faktor penyebab lupafaktor penyebab lupa
faktor penyebab lupa
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Kajian tindakan pra sekolah
Kajian tindakan pra sekolahKajian tindakan pra sekolah
Kajian tindakan pra sekolah
 
REFLEKSI
REFLEKSIREFLEKSI
REFLEKSI
 
Jurnal minggu 1
Jurnal minggu 1Jurnal minggu 1
Jurnal minggu 1
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Laporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaranLaporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaran
 
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
Kajian tindakan dalam pendidikan (proposal)
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
 
Proposal kajian tindakan bahasa malaysia
Proposal kajian tindakan bahasa malaysia Proposal kajian tindakan bahasa malaysia
Proposal kajian tindakan bahasa malaysia
 
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
 
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
 
Refleksi Latihan Mengajar
Refleksi Latihan MengajarRefleksi Latihan Mengajar
Refleksi Latihan Mengajar
 
Kertas cadangan kajian tindakan
Kertas cadangan kajian tindakanKertas cadangan kajian tindakan
Kertas cadangan kajian tindakan
 
Contoh kajian tindakan sains
Contoh kajian tindakan  sains Contoh kajian tindakan  sains
Contoh kajian tindakan sains
 
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisanSoal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
 
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
Meningkatkan kemahiran menuliskan huruf besar pada pangkal ayat dan tanda tit...
 
Proposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linusProposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linus
 
Refleksi
RefleksiRefleksi
Refleksi
 

Similar to Bab iv.revisi

Laporan pribadi program latihan profesi
Laporan pribadi program latihan profesiLaporan pribadi program latihan profesi
Laporan pribadi program latihan profesi
Hera Apriyani
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
bcirohil
 
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docxOutline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
sarwani sarwani
 
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docxOutline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
sarwani sarwani
 

Similar to Bab iv.revisi (20)

bab iv r2
bab iv r2bab iv r2
bab iv r2
 
Laporan pribadi program latihan profesi
Laporan pribadi program latihan profesiLaporan pribadi program latihan profesi
Laporan pribadi program latihan profesi
 
Latihan ptk desi r
Latihan ptk desi rLatihan ptk desi r
Latihan ptk desi r
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
05 ptkku pdf
05 ptkku pdf 05 ptkku pdf
05 ptkku pdf
 
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptxPPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
 
PTK rev. 1.pptx
PTK rev. 1.pptxPTK rev. 1.pptx
PTK rev. 1.pptx
 
ARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4RARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4R
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
Jurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropikaJurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropika
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
 
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docxOutline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
 
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docxOutline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
Outline-Penelitian-IKIP-PGRI-Pontianak.docx
 

More from Helmy's Oellweis (17)

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Daftar tabel
Daftar tabelDaftar tabel
Daftar tabel
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iii revisi
Bab iii revisiBab iii revisi
Bab iii revisi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Skripsi
 Skripsi Skripsi
Skripsi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Surat pernyataan bersedia mengikuti kerja ikatan dinas selama waktu yang tela...
Surat pernyataan bersedia mengikuti kerja ikatan dinas selama waktu yang tela...Surat pernyataan bersedia mengikuti kerja ikatan dinas selama waktu yang tela...
Surat pernyataan bersedia mengikuti kerja ikatan dinas selama waktu yang tela...
 
Perangkat pengajaran matematika kurikulum 2013
Perangkat pengajaran matematika kurikulum 2013Perangkat pengajaran matematika kurikulum 2013
Perangkat pengajaran matematika kurikulum 2013
 
Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013
 
Catatan kecil
Catatan kecilCatatan kecil
Catatan kecil
 
Penerapan pendekatan rme
Penerapan pendekatan rmePenerapan pendekatan rme
Penerapan pendekatan rme
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Bab iv.revisi

  • 1. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Beutng Ateuh. Letakya berdampingan dengan SD Negeri 1 Beutong Ateuh, SMP Negeri 1 Beutng Ateuh letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. SMP Negeri 1 Beutng Ateuh letaknya di Jalan Teuku Beutong Chik. Adapun letak SMP Negeri 1 Beutng Ateuh berbatasan sebagai berikut: a. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Blang Puuk b. sebelah Barat berbatasan dengan krueng beutong c. sebelah Utara berbatasan dengan sawah beutong d. sebelah Selatan berbatasan dengan desa babah suak, SMP Negeri 1 Beutng Ateuh didirikan pada tahun 1999 oleh Inspeksi Pendidikan Provinsi nanggroe aceh darussalam, yang letaknya di Jalan teuku beutong chik. Letak bangunan Pada waktu pertama berdirinya, siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh relatif sedikit. Oleh karena perkembangan lembaga pendidikan tersebut. Maka lama-kelamaan jumlah siswa makin bertambah banyak, seiring bertambahnya jumlah penduduk usia muda. Berdirinya SMP Negeri 1 Beutng Ateuh guna meningkatkan pendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), khususnya warga masyarakat yang berdomisili di Beutng Ateuh 53
  • 2. 54 2. Keadaan Guru dan Siswa Guru dan siswa merupakan komponen pendidikan yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Keberhasilan aktifitas belajar mengajar tidak terlepas dari keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Kemampuan guru tanpa didukung oleh keaktifan siswa mengikuti pelajaran tidak akan ada artinya. Jelasnya keberadaan siswa turut menentukan keberhasilan program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Keaktifan siswa mengikuti pelajaran tergantung minat dan motivasi belajar dari individu siswa yang bersangkutan. Siswa yang mempunyai minat cenderung mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Dengan demikian,siswa merupakan salah satu komponen yang turut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar pada sebuah lembaga pendidikan. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh, dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah murid tidak merata dalam setiap kelas. Kelas yang paling banyak jumlahnya adalah kelas VII, yakni 57 siswa atau 34,64% dari jumlah siswa yang ada di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh secara keseluruhan, sedangkan jumlah siswa kelas VIII adalah sebanyak 55 siswa atau sekitar 33,94% dan yang paling sedikit jumlah siswanya adalah kelas IX, yakni hanya 54 siswa atau sekitar 31,41%.
  • 3. 55 Tabel 4.1. Jumlah siswa SMP Negeri 1 Beutng Ateuh menurut Tingkat Kelas No. Tingkatan Kelas Jumlah Persentase (%) 1 2 3 Kelas VII 57 34,64 Kelas VIII 55 33,94 Kelas IX 54 31,41 Jumlah 166 100 Sumber Data: Dokumentasi SMP Negeri 1 Beutng Ateuh Tahun Pelajaran 2013/2014 Keberhasilan program pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh. Kemampuan para guru dapat dilihar di tempat mengajar. Berhasilnya seorang siswa tergantung kepada keahlian guru berkomunikasi dengan siswa, baik di ruang belajar maupun di luar kelas, dan juga terhadap tingkat pendidikan yang mereka tempuh sebelum menjadi guru. Guru sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pendidikan di suatu lembaga pendidikan, jika guru mempunyai potensi dalam hal mendidik, maka dapat mendorong keberhasilan program belajar mengajar. Kemampuan guru mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Termasuk kemampuan menguasi materi yang disajikan dan kemampuan dalam menggunakan metode pengajaran yang tepat dan efisien serta sesuai dengan perkembangan anak didik. Sehingga wajar saja keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tergantung kepada kealitas guru dalam mengajar, karena guru merupakan komponen utama dalam pendidikan yang membantu meningkatkan prestasi belajar anak didik. Jumlah guru pada sebuah lembaga pendidikan haruslah sesuai dengan jumlah siswa, artinya jangan sampai jumlah siswa terlalu banyak daripada jumlah guru sehingga guru kewalahan dalam melayani siswa yang jumlahnya relatif banyak
  • 4. 56 tersebut. Untuk mengetahui jumlah guru dan tenaga tata usaha pada SMP Negeri 1 Beutng Ateuh, dapat dilihat pada tabel. 4.2 Tabel 4.2. Jumlah guru dan tata usaha SMP Negeri 1 Beutng Ateuh No. 1 2 3 Tenaga Pengajar/ Pegawai Jumlah Persentase (%) Guru Tetap 10 75 Guru Tidak Tetap 3 15 Tata Usaha 2 10 Jumlah 15 100 Sumber Data: Dokumentasi SMP Negeri 1 Beutng Ateuh Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh terdiri dari guru tetap yang jumlahnya 10 orang (75%) dan guru tidak tetap sebanyak 3 orang (15%). Sedangkan tenaga administrasi atau tata usaha hanya (10%). Adapun guru yang mengajar bidang studi Matematika sebanyak 3 orang. Keberadaan guru yang mencukupi dan guru yang berkualitas merupakan salah satu alternatif untuk menunjang peningkatan pendidikan nasional serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. SMP Negeri 1 Beutng Ateuh telah banyak mencetak kader bangsa yang diharapkan sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa Indonesia yang mampu berperan dalam pembangunan. Kondisi fisik sekolah sangat mendukung terlaksananya proses belajar mengajar, yang terdiri dari ruang belajar sebanyak 6 ruang, ruang kelapa sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, dan perpustakaan. B. Deskripsi Hasil Penelitian Penulis mengadakan penelitian di SMP Negeri 1 Beutng Ateuh kelas VIII-2 pada tanggal 20 s/d 25 desember 2013. Sebelum melaksanakan penelitian, telah dilakukan observasi langsung ke sekolah untuk melihat situasi dan kondisi sekolah
  • 5. 57 serta berkonsultasi dengan guru bidang studi matematika tentang siswa yang akan diteliti dan disepakati,(1) kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas VIII-2, (2) tes awal akan diadakan pada tanggal 20 desember 2013, (3) pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran matematika kelas VIII-2. Tes awal dilaksanakan untuk melihat pengetahuan materi prasyarat yang telah dimiliki siswa dan untuk pengambilan 6 orang siswa sebagai objek pengamatan selain dari arahan guru bidang studi matematika. Siswa yang diamati berjumlah 6 orang dengan kategori 2 orang kelompok atas yang prestasi belajar matematikanya tinggi (berdasarkan hasil tes awal), 2 orang kelompok tengah merupakan siswa yang prestasi belajar matematikanya sedang (berdasarkan hasil tes awal), dan 2 orang dikategorikan dalam kelompok bawah merupakan siswa yang prestasi belajar matematikanya rendah (berdasarkan hasil tes awal). Pengelompokan siswa tersebut juga berdasarkan pengamatan sehari-hari oleh guru bidang studi. Adapun nama-nama siswa yang termasuk dalam kelompok yang telah disebutkan dapat dilihat dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Daftar nama siswa yang menjadi objek pengamatan No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Siswa Sd To Ah Na Fm Kelompok Atas Tengah Bawah
  • 6. 58 6. Mf Sumber: Lembaran pengamatan aktivitas siswa Pelaksanaan kegiatan Penelitian ini dilakukan dalam dua tindakan. Adapun uraian pelaksanaan setiap tindakan adalah sebagai berikut. 1. Tindakan I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk tiga kali pertemuan (RPP I, II, dan III), Lembar Kerja Siswa (LKS I, II, dan III), instrumen tes untuk setiap pertemuan, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar wawancara, dan lembar angket respon siswa yang semuanya dapat dilihat pada lampiran. b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan) Pelaksanaan pembelajaran I dilaksanakan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru pada tanggal 21 desember 2013. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan tersebut sesuai dengan RPP I (terlampir). Kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan diawali dengan menggali pemahaman awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberi motivasi tentang manfaat mempelajari materi operasi aljabar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini siswa juga diminta untuk menyebutkan beberapa contoh operasi aljabar yang telah mereka kenal sebagai pemahaman awal siswa
  • 7. 59 sebelum masuk kedalam kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan awal diakhiri dengan penjelasan model pembelajaran TTW. Kegiatan selanjutnya yaitu tahap inti. Pada kegiatan ini, peneliti dibantu pengamat membagikan LKS sesuai dengan interval masing-masing yang dipeoleh dari hasil tes awal.. Pada saat siswa mengerjakan LKS suasana sedikit agak ramai, karena siswa masih agak susah mengerjakan LKS mereka sendiri karena tidak sama dengan teman sebangkunya, saling bertanya dan saling mencocokkan jawaban yang satu dengan yang lainnya. LKS untuk tindakan I dapat dilihat pada lampiran. Jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS, guru membimbing mereka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah agar siswa bisa menyelesaikan soal yang telah disediakan. Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan tes/kuis selama 10 menit. c. Tahap Pengamatan (Observasi) 1. Observasi Aktivitas Siswa Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung untuk setiap pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP I
  • 8. 60 No Kategori pengamatan 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 2 Membaca/memahami petunjuk dan setiap langkah yang disajikan pada LKSmasalah di LKS 3 Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah 4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar 5 Menkomunikasikan dengan guru kekeliruan hasil jawaban yang diproleh 6 Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur 7 Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran (seperti: melamun, berjalan-jalan di luar atau di dalam kelas, membaca buku/mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan lain-lain). Sumber: Hasil olah data Persentase Waktu aktivitas siswa ideal pada RPP I (%) (%) Toleransi 5% 14,58 13 7%≤ P ≤18% 13,54 10 5%≤ P ≤15% 20,83 27 22%≤ P ≤32% 19,79 30 25%≤ P ≤35% 13,46 10 5%≤ P ≤15% 11,46 10 5%≤ P ≤15% 6,25 0 0%≤ P ≤5% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada RPP I terlihat ada beberapa aktivitas yang masih belum memenuhi waktu ideal, yaitu: Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah serta menjawab permasalahan, dan memngoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar. Hal ini disebabkan kebanyakan siswa belum terbiasa mengerjakan sendiri cara menyelesaikan soal dan juga siswa belum terbiasa mengoreksi kembali jawaban yang belum benar karena biasanya siswa cenderung belajar secara individu dan siswa yang lain hanya menunggu jawaban dari satu siswa yang memiliki kemampuan yang lebih. Sedangkan perilaku siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran yang
  • 9. 61 melebihi waktu ideal terjadi pada awal kegiatan pembelajaran saat pembagian kelompok dan pada saat berlangsungnya diskusi karena sebagian siswa tidak mengerti dan cenderung berjalan-jalan kekelompok lain. 2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran Kegiatan pengamatan terhadap kemampuan guru juga dilakukan pada setiap RPP. Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada RPP I secara ringkas disajikan dalam tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada RPP I No Aspek Yang Diamati Pendahuluan 1 Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya atau membahas PR Kemampuan menginformasikan langkahlangkah pembelajaran Kegiatan Inti Kemampuan menjelaskan soal Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan soal/masalah Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar siswa/teman Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat dalam mengoreksi jawaban yang belum benar 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemampuan memimpin diskusi kelas/menguasai RPP I 4 4 4 4 3 4 4 4 4
  • 10. 62 10 11 12 13 kelas Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan 3 4 3 4 Penutup 14 15 16 17 Kemampuan menegaskan hal-hal penting intisari yang berkaitan dengan pembelajaran Kemampuan memberikan pujian dan refoircment kepada siswa Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya, memberikan PR kepada siswa dan menutup pelajaran Kemampuan Mengelola Waktu 4 4 4 3
  • 11. 63 Suasana Kelas 18 Antusias siswa dalam belajar dan bertanya Siswa aktif dalam menyelesaikan soal Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa 29 20 3 4 3 Rata-rata 3,6 Sumber: Hasil olah data Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP I masih dalam kategori cukup baik dan baik. Hal ini disebabkan karena kemampuan memotivasi, mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas, kemampuan memimpin diskusi/menguasai kelas, kemampuan menegaskan hal-hal penting atau intisari yang berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan mengelola waktu dan adanya interaksi aktif antara guru dan siswa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan sehingga guru masih perlu melakukan perbaikan terutama dalam mengelola waktu. 3. Hasil Belajar Siswa Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP I berlangsung, guru memberikan tes/kuis yang diikuti oleh 35 orang siswa. Nilai hasil tes belajar siswa pada RPP I dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa pada RPP I No Nama Siswa Hasil Keterangan
  • 12. 64 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Jumlah Rata-rata Ah Am An Cs Cu Df Ds Dh Da Fd Fi Fm Ha Im Kf Mr Ma Mf Na Nd Pl Qa Rp Rd Rr Ri Sn Sl Sf Sy Sd To Ya Zm Zs nilai Sumber: Hasil olah data Belajar 85 40 45 65 55 60 85 60 100 85 65 85 60 60 45 60 65 40 40 70 65 35 75 45 40 40 55 85 60 45 95 100 45 60 90 2210 Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 63,14 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil tes belajar siswa pada RPP I adalah 63,14 dan hanya 20 orang siswa belum mencapai ketuntasan
  • 13. 65 belajar secara individu yaitu siswa yang memperoleh daya serap < 65 sesuai dengan kriteria ketuntatan minimal di sekolah tersebut, dan siswa yang memperoleh daya serap ≥ 65 berjumlah 15 orang dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 57,14%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%. serta ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar. Sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar secara klasikal di sekolah, maka ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk RPP I secara klasikal belum tercapai. 4. Hasil wawancara Kegiatan wawancara hanya dilakukan pada 6 siswa yang terpilih untuk diwawancarai. Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir untuk setiap pertemuan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pertemuan I, beberapa siswa masih banyak menghadapi kendala dan kesulitan dalam menyelesaikan LKS yang telah disediakan, merasa kesulitan dalam melakukan perkalian tanda dan pengurangan dalam operasi aljabar . Mereka juga mengatakan bahwa mereka kurang konsentrasi dalam menyelesaikan soal karena kondisi kelas yang sedikit ribut dan waktu yang tidak cukup. Sehingga guru perlu memperbaiki suasana kelas pada pertemuan berikutnya. d. Refleksi Selama kegiatan pembelajaran pada RPP I berlangsung, aktivitas siswa dalam Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah serta mengoreksi kembali jawaban yang belum benar, dan mengkomunikasikanya pada
  • 14. 66 guru saat pembelajaran berlangsung atau diskusi kelas masih diluar waktu ideal. Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran malah melebihi waktu ideal. Oleh karena itu, pada RPP II guru perlu memberikan motivasi pada setiap siswa untuk lebih aktif dan serius dalam menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS dan lebih berani dalam bertanya pada guru agar materi yang dipelajari lebih dimengerti. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP II juga perlu ditingkatkan lagi, terutama kemampuan memotivasi, mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas, kemampuan memimpin diskusi/menguasai kelas, kemampuan menegaskan hal-hal penting atau intisari yang berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan mengelola waktu dan adanya interaksi aktif antara guru dan siswa. Berdasarkan Hasil tes yang diberikan pada tindakan I diperoleh rata-rata nilai tes belajar siswa adalah 63,14 pada skala 100. Dengan demikian sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan pada tindakan I, jika rata-rata skor tes akhir siswa minimal 65, maka tindakan I berdasarkan hasil tes sudah berhasil, tetapi ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai dan masih terdapat 20 orang siswa yang belum tuntas secara individu. Jadi untuk pertemuan pada RPP II diharapkan agar guru dapat menyediakan waktu khusus untuk memberikan pengarahan kepada siswa dan memberikan bimbingan pribadi pada siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar pada tindakan I. Hasil refleksi ini dapat dilihat pada revisi RPP pada lampiran. Dengan adanya revisi ini diharapkan pembelajaran pada tindakan II akan lebih efektif.
  • 15. 67 2. Tindakan II a. Tahap Perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2009. pada tahap ini, guru memperbaiki RPP II dan LKS II berdasarkan hasil refleksi pada tindakan I. Guru juga masih mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan) Kegiatan pembelajaran pada RPP II masih dilakukan dalam tiga tahap dengan perbaikan seperlunya sesuai dengan revisi RPP pada tindakan I. Pada RPP II ini, siswa tetap bekerja dalam kelompok masing-masing. Sebelum materi pada RPP II dimulai, guru mengulang sedikit materi pada pertemuan sebelumnya Pada kegiatan selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar tentang perkalian dan pembagian antar bentuk aljabar. Setelah itu, agar siswa lebih terarah, guru membagikan LKS kepada setiap siswa untuk dikerjakan. Guru mengontrol kelas sekaligus membimbing siswa-siswa yang mwngalami kendala dalam mengerjakan LKSnyaguru juga memberikan kesempatan untuk mengoreksi kembali jawaban yang belum benar. Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan tes/kuis selama 10 menit. c. Tahap Pengamatan (Observasi) 1. Observasi Aktivitas Siswa
  • 16. 68 Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP II No Kategori pengamatan Persentase Wakt aktivitas siswa u pada RPP II (%) ideal Toleransi 5% (%) 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru/teman 2 Membaca/memahami petunjuk setiap langkah yang disajikan pada LKS 3 Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah 4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar 5 Mengkomunikasikan dengan guru kekeliruan hasil jawaban yang diperoleh 6 Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur 7 Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran (seperti: melamun, berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca buku/mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan lain-lain). 10,42 13 7%≤ P ≤18% 12,50 10 5%≤ P ≤15% 27,08 27 22%≤ P ≤32% 29,17 30 25%≤ P ≤35% 10,42 10 5%≤ P ≤15% 7,29 10 5%≤ P ≤15% 3,13 0 0%≤ P ≤5% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.7 diatas dan mengacu pada kriteria waktu ideal aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada RPP II, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada setiap pembelajaran adalah sesuai dengan rencana pembelajaran, yaitu terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran
  • 17. 69 Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP II dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran No 1 Aspek Yang Diamati Pendahuluan memotivasi siswa/mengkomunikasikan Kemampuan tujuan pembelajaran 2 Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya atau membahas PR 3 Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Inti 4 Kemampuan menjelaskan soal 5 Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas 6 Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan soal/masalah 7 Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar siswa/teman sekelompok 8 Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat dalam bekerja/menyelesaikan masalah, menggunakan alat peraga atau ketrampilan memproses suatu permasalahan agar mendapat penyelesaian 9 Kemampuan memimpin diskusi kelas/menguasai kelas 10 Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa 11 Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari 12 Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya 13 Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan Penutup 14 Kemampuan menegaskan hal-hal penting intisari yang berkaitan dengan pembelajaran 15 Kemampuan memberikan pujian dan refoircment kepada siswa 16 Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya, memberikan PR kepada siswa dan menutup pelajaran 17 Kemampuan Mengelola Waktu Suasana Kelas 18 Antusias siswa dalam belajar dan bertanya 29 Siswa aktif dalam menyelesaikan soal 20 Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa Rata-rata Sumber: Hasil olah data RPP II 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4,15
  • 18. 70 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada tabel 4.8 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP II meningkat dan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses dan metode penemuan adalah efektif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu setiap aspek haruslah baik dan sangat baik. 3. Hasil Belajar Siswa Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP II berlangsung, guru memberikan tes/kuis yang diikuti oleh 35 orang siswa. Nilai hasil tes belajar siswa pada RPP II dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada RPP II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Siswa Ah Am An Cs Cu Df Ds Dh Da Fd Fi Fm Ha Im Kf Mr Ma Mf Na Nd Hasil Belajar 100 35 55 97 85 77 87 100 65 65 99 95 65 57 100 87 95 40 100 65 Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
  • 19. 71 21 22 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 Pl Qa Rp Rd Rr Ri Sn Sl Sf Sy Sd To Ya Zm Zs Jumlah Rata-rata nilai Sumber: Hasil olah data 55 85 95 Tuntas Tuntas Tuntas 45 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 83 Tuntas 100 Tuntas 25 Tidak Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 70 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 2682 76,63 Dari hasil tes II pada tabel 4.9, didapat bahwa rata-rata nilai tes belajar siswa meningkat dan 8 orang siswa tidak mencapai ketuntatan belajar secara individu. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu yaitu siswa yang memperoleh daya serap ≥ 65 berjumlah 27 orang dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 77,14%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal disekolah dan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%, dan jika rata-rata nilai tes siswa
  • 20. 72 minimal 65 pada skala 100, serta ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah belum tuntas belajar, maka tindakan II berdasarkan hasil tes belum berhasil dan ketuntasan belajar secara klasikal untuk keseluruhan indikator sudah tercapai. 4. Hasil wawancara Kegiatan wawancara juga dilakukan pada 6 siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pertemuan II, siswa masih menghadapi kendala dan kesulitan dalam menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif. Selain itu, mereka masih banyak terdapat kesilapan dalam menentukan nilai dari suatu perkalian dan pembagian dua tanda yang berlaianan. Mereka mengaku agak kesulitan dan dalam operasi pembagian bilangan bulat. Sehingga untuk pertemuan di RPP III, guru harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan konsep perkalian dan pembagian pada pecahan. d. Refleksi Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa semakin aktif dalam bertanya dan berdiskusi dalam kelompok, selain itu rata-rata nilai tes belajar siswa dan persentase ketuntasan siswa secara klasikal juga meningkat. Berdasarkan hasil observasi setelah semua tindakan dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam perkalian dan pembagian yang ada variabel-variabel, siswa juga terlihat sedikit lama dalam memahami soal yang panjang-panjang. 3. Tindakan III
  • 21. 73 a. Tahap Perencanaan Tindakan III dilaksanakan pada tanggal 25 desember 2013.Pada tahap ini, guru memperbaiki RPP III dan LKS III berdasarkan hasil refleksi pada tindakan II. Guru juga masih mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan) Kegiatan pembelajaran pada RPP III masih dilakukan dalam tiga tahap dengan perbaikan seperlunya sesuai dengan revisi RPP pada tindakan II. Pada RPP III ini, siswa tetap bekerja dalam kelompok masing-masing. Sebelum materi pada RPP III dimulai, guru mengulang sedikit materi pada pertemuan sebelumnya Pada kegiatan selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar tentang operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian antar bentuk aljabar. Setelah itu, agar siswa lebih terarah, guru membagikan LKS kepada setiap siswa untuk dikerjakan. Guru mengontrol kelas sekaligus membimbing siswa-siswa yang mengalami kendala dalam mengerjakan LKSnya guru juga memberikan kesempatan untuk mengoreksi kembali jawaban yang belum benar. Kegiatan yang terakhir adalah peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti mengadakan tes/kuis selama 10 menit. c. Tahap Pengamatan (Observasi) 1. Observasi Aktivitas Siswa
  • 22. 74 Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP III dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada RPP III No Kategori pengamatan 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru/teman 2 Membaca/memahami petunjuk setiap langkah yang disajikan pada LKS 3 Menyelesaikan masalah atau menemukan cara penyelesaian masalah 4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar 5 Mengkomunikasikan dengan guru kekeliruan hasil jawaban yang diperoleh 6 Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur 7 Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran (seperti: melamun, berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca buku/mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain-main dengan Sumber: Hasil olah data teman, dan lain-lain). Persentase Waktu aktivitas siswa ideal Toleransi 5% pada RPP III (%) (%) 11,46 13 7%≤ P ≤18% 10,42 10 5%≤ P ≤15% 27,08 27 22%≤ P ≤32% 28,13 30 25%≤ P ≤35% 12,50 10 5%≤ P ≤15% 9,38 10 5%≤ P ≤15% 1.04 0 0%≤ P ≤5% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.10 diatas dan mengacu pada kriteria waktu ideal aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada RPP III, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada setiap pembelajaran adalah sesuai dengan rencana pembelajaran, yaitu terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • 23. 75 2. Observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP III dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 29 20 Aspek Yang Diamati Pendahuluan memotivasi siswa/mengkomunikasikan Kemampuan tujuan pembelajaran Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya atau membahas PR Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Inti Kemampuan menjelaskan soal Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan soal/masalah Kemampuan mengoptimalkan interaksi antar siswa/teman sekelompok Kemampuan mendorong siswa untuk terlibat dalam bekerja/menyelesaikan masalah, menggunakan alat peraga atau ketrampilan memproses suatu permasalahan agar mendapat penyelesaian Kemampuan memimpin diskusi kelas/menguasai kelas Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan Penutup Kemampuan menegaskan hal-hal penting intisari yang berkaitan dengan pembelajaran Kemampuan memberikan pujian dan refoircment kepada siswa Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya, memberikan PR kepada siswa dan menutup pelajaran Kemampuan Mengelola Waktu Suasana Kelas Antusias siswa dalam belajar dan bertanya Siswa aktif dalam menyelesaikan soal Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa RPP III 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
  • 24. 76 Rata-rata 4,35 Sumber: Hasil olah data Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada tabel 4.11 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP III meningkat dan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses dan metode penemuan adalah efektif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu setiap aspek haruslah baik dan sangat baik. 3. Hasil Belajar Siswa Pada RPP III ini peneliti tidak mengadakan tes/kuis, melainkan mengadakan tes akhir keesokan harinya. Tes akhir diadakan pada tanggal 25desember 2013 yang mencakup semua materi dari RPP I sampai RPP II. Nilai hasil tes belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut. Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Siswa Ah Am An Cs Cu Df Ds Dh Da Fd Fi Hasil Belajar 70 50 30 70 70 70 80 80 100 70 80 Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
  • 25. 77 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Fm Ha Im Kf Mr Ma Mf Na Nd Pl Qa Rp Rd Rr Ri Sn Sl Sf Sy Sd To Ya Zm Zs Jumlah Rata-rata nilai Sumber: Hasil olah data 100 70 70 100 100 70 80 100 70 70 100 100 70 100 40 70 100 70 100 70 100 70 100 100 2790 79,71 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Dari hasil tes akhir pada tabel 4.12, didapat bahwa rata-rata nilai tes belajar siswa meningkat dan 3 orang siswa tidak mencapai ketuntatan belajar secara individu. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu yaitu siswa yang memperoleh daya serap ≥ 65 berjumlah 32 orang dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 91,43%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal disekolah dan kriteria yang telah ditetapkan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas belajar bila memiliki daya serap paling sedikit 65%, dan jika rata-rata nilai tes siswa minimal 65 pada skala 100, serta ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila paling sedikit 85% siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar, maka tindakan III
  • 26. 78 berdasarkan hasil tes belum berhasil dan ketuntasan belajar secara klasikal untuk keseluruhan indikator sudah tercapai. 4. Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan guru terhadap 6 orang siswa, mereka mengaku sudah terbiasa dengan situasi pembelajaran pada RPP III, karena banyak sekali pengalaman yang mereka dapatkan pada RPP I dan RPP II, sehingga disaat pembelajaran pada RPP III, mereka mengaku sudah punya banyak konsep yang mereka dapatkan pada pertemuan sebelumnya dan mereka tidak menemukan kesulitan seperti yang mereka alami pada pertemuan sebelumnya. d. Refleksi Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa semakin aktif dalam bertanya dan berkomukasi dengan guru apabila mengalami kendala dalam mengerjakan LKS, selain itu rata-rata nilai tes belajar siswa dan persentase ketuntasan siswa secara klasikal juga meningkat. Berdasarkan hasil observasi setelah semua tindakan dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam perkalian dan pembagian yang ada variabel-variabel, penjumlahan dan pengurangan pecahan antar bentuk aljabar serta siswa juga terlihat sedikit lama dalam memahami soal-soal campuran yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 3. Hasil Angket Respon Siswa Untuk melengkapi data mengenai respon/masukan terhadap pembelajaran materi operasi aljabar yang menggunakan metode Kumon, maka peneliti memberi angket respon siswa yang diisi oleh 35 orang siswa. Angket respon siswa dapat
  • 27. 79 dilihat pada lampiran. Hasil respon siswa terhadap pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada tabel-tabel pernyataan berikut: Tabel 4.13 Respon siswa terhadap pernyataan no. 1 Respon Siswa F Sangat Setuju (SS) 10 Setuju (S) 25 Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Jumlah 35 Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data Bobot Skor 4 3 2 1 ni x Fi 4 x 10 = 40 3 x 25 = 75 2x0 = 0 1x0 = 0 115 3,29 Tabel 4.13 memperlihatkan kemampuan siswa dalam memahami materi operasi aljabar yang menggunakan model pembelajaran Kumon. Skor rata-rata diatas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini sangat positif. Mayoritas siswa menyatakan setuju bahwa pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kumon mudah dipahami. Tabel 4.14 Respon siswa terhadap pernyataan no. 2 Respon Siswa F Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 18 Sangat Tidak Setuju (STS) 13 Jumlah 35 Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data Bobot Skor 1 2 3 4 ni x Fi 1x1 = 1 2x3 =6 3 x 18 = 54 4 x 13 = 52 113 3,23 Tabel 4.14 memperlihatkan respon siswa terhadap perbedaan antara belajar yang menggunakan model pembelajaran Kumon dengan belajar seperti biasa. Dengan skor rata-rata 3,23 maka respon siswa dalam hal ini positif. Kebanyakan siswa menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak merasakan perbedaan antara
  • 28. 80 belajar yang menggunakan model pembelajaran Kumon dengan belajar seperti biasa, hal ini berarti mereka merasakan perbedaan tersebut. Tabel 4.15 Respon siswa terhadap pernyataan no. 3 Respon Siswa F Bobot Skor ni x Fi Sangat Setuju (SS) 2 1 1x2 = 2 Setuju (S) 2 2 2x2 =2 Tidak Setuju (TS) 17 3 3 x 17 = 51 Sangat Tidak Setuju (STS) 14 4 4 x 14 = 56 Jumlah 35 111 Skor Rata-rata 3,17 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.15 memperlihatkan respon siswa terhadap pemahaman konsepkonsep operasi aljabar yang disusun dalam LKS. Skor rata-rata di atas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini positif. Mayoritas siswa menyatakan setuju bahwa mereka merasa tidak memahami dengan jelas konsepkonsep operasi aljabar yang di susun dalam LKS, hal ini menunjukkan bahwa mereka memahaminya. Tabel 4.16 Respon siswa terhadap pernyataan no. 4 Respon Siswa Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Jumlah Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data F 17 15 3 35 Bobot Skor 4 3 2 1 ni x Fi 4 x 17 = 68 3 x 15 = 45 2x3 = 6 1x0 = 0 119 3,40 Tabel 4.16 memperlihatkan respon siswa terhadap minat mereka untuk mempelajari materi matematika yang lain dengan menggunakan model pembelajaran TTW. Skor rata-rata di atas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini
  • 29. 81 positif. Mayoritas mereka berminat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran TTW pada materi yang lain. Tabel 4.17 Respon siswa terhadap pernyataan no. 5 Respon Siswa Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Jumlah Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data F 16 15 2 2 35 Bobot Skor 4 3 2 1 ni x Fi 4 x 16 = 64 3 x 15 = 45 2x2 = 6 1x2 = 2 117 3,34 Tabel 4.17 memperlihatkan respon siswa bahwa pernyataan bagi saya model pembelajaran Kumon cocok diterapkan untuk materi metematika yang lainnya mendapat respon yang positif dengan skor rata-rata 3,34. Mayoritas siswa menyatakan setuju bahwa model pembelajaran TTW cocok diterapkan untuk konsepkonsep yang lain. Tabel 4.18 Respon siswa terhadap pernyataan no. 6 Respon Siswa F Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 14 Tidak Setuju (TS) 13 Sangat Tidak Setuju (STS) 7 Jumlah 35 Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data Bobot Skor 1 2 3 4 ni x Fi 1x1 = 1 2 x 14 = 28 3 x 13 = 39 4 x 7 = 28 96 2,74 Tabel 4.18 memperlihatkan respon siswa terhadap pernyataan merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran materi operasi aljabar. Dengan skor rata-rata 2,74 maka respon siswa dalam hal ini positif. Mayoritas siswa menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan
  • 30. 82 pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran TTW pada materi operasi aljabar. Tabel 4.19 Respon siswa terhadap pernyataan no. 7 Respon Siswa F Sangat Setuju (SS) 12 Setuju (S) 18 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 2 Jumlah 35 Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data Bobot Skor 4 3 2 1 ni x Fi 4 x 12 = 48 3 x 18 = 54 2x3 =6 1x2 =2 110 3,14 Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa pernyataan saya merasa lebih komunikatif dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW mengembangkan kreativitas, mengalami dan melekukan sendiri cara mendapat suatu pengetahuan mendapat respon yang sangat positif dengan skor rata-rata 3,14 Mayoritas siswa menyatakan sangat setuju bahwa mereka lebih komunikatif dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW. Tabel 4.20 Respon siswa terhadap pernyataan no. 8 Respon Siswa F Bobot Skor Sangat Setuju (SS) 14 4 Setuju (S) 18 3 Tidak Setuju (TS) 3 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Jumlah 35 Skor Rata-rata 3,31 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.20 memperlihatkan respon siswa terhadap ni x Fi 4 x 14 = 56 3 x18 = 54 2x3 = 6 1x0 = 0 116 daya nalar dan kemampuan berpikir dalam belajar yang menggunakan model pembelajaran TTW. Skor rata-rata di atas memperlihatkan bahwa respon siswa dalam hal ini sangat positif. Mayoritas siswa menyatakan sangat setuju bahwa daya nalar dan kemampuan
  • 31. 83 berpikir mereka lebih berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TTW. Tabel 4.21 Respon siswa terhadap pernyataan no. 9 Respon Siswa F Bobot Skor ni x Fi Sangat Setuju (SS) 14 4 4 x 14 = 56 Setuju (S) 17 3 3 x 17 = 51 Tidak Setuju (TS) 3 2 2x3 = 6 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 1x1 = 1 Jumlah 35 114 Skor Rata-rata 3,26 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.21 memperlihatkan bahwa pernyataan saya merasa senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW karena bisa ikut serta dalam proses belajar dan bisa mengeksperikan ide secara luas, bebas dan terbuka mendapat respon yang sangat positif. Mayoritas siswa menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW. Tabel 4.22 Respon siswa terhadap pernyataan no. 10 Respon Siswa Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Jumlah Skor Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data F 16 15 4 35 Bobot Skor 4 3 2 1 ni x Fi 4 x 16 = 64 3 x 15 = 45 2x4 = 8 1x0 = 0 117 3,34 Tabel 4.22 memperlihatkan bahwa pernyataan bagi saya pembelajaran menggunakan model pembelajaran TTW merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang baru mendapat respon yang sangat positif. Mayoritas siswa menyatakan setuju bahwa model pembelajaran TTW merupakan pendekatan pembelajaran metematika yang baru bagi mereka.
  • 32. 84 Tabel 4.23 Skor rata-rata respon siswa No Pernyataan Skor rata-rata 1. Saya dapat dengan mudah memahami materi dan konsepkonsep operasi aljabar yang diajarkan dengan model 3,29 pembelajaran TTW karena Lembar Kerja TTW disusun sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan suasana kelas menyenangkan 2. 3. Saya tidak merasakan perbedaan antara belajar melalui model pembelajaran TTW dengan belajar seperti biasa Saya tidak dapat memahami dengan jelas konsep-konsep operasi aljabar yang tekah disusun dalam Lembar Kerja TTW 4. Saya berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TTW pada materi yang lain 5. Bagi saya, model pembelajaran TTW cocok diterapkan untuk materi matematika yang lainnya. 6. Saya tidak merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran materi operasi aljabar dengan menggunakan model pembelajaran TTW 7. Saya merasa lebih komunikatif dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW karena dapat berdiskusi langsung dengan guru 8. Daya nalar dan kemampuan berpikir saya lebih berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TTW 9. Saya merasa senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran TTW karena bisa ikut serta dalam proses belajar dan bisa mengekspresikan ide saya secara luas, bebas, dan terbuka 10. Bagi saya, pembelajaran menggunakan model pembelajaran TTW merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang baru. Jumlah Skor rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data 3,23 3,17 3,40 3,34 2,74 3,14 3,31 3,26 3,34 32,22 3,22
  • 33. 85 Berdasarkan tabel 4.21 dan mengacu pada kriteria skor rata-rata untuk respon siswa yang telah diuraikan pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa respon siswa sangat positif (3,22) terhadap pembelajaran yang menggunakan model TTW, baik pada materi operasi aljabar maupun materi matematika lainnya, karena dengan menggunakan model TTW dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang akan diajarkan dan siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa melakukannya sendiri sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.