SlideShare a Scribd company logo
STRUKTUR BETON DASAR
No. Kode : SI 65221 (2 sks)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat
menghitung dan mendesain elemen struktur beton bertulang,
berupa: balok dan pelat satu arah berdasarkan pedoman dan
peraturan beton bertulang yang berlaku.
DESKRIPSI SINGKAT:
Mata kuliah ini membahas mengenai konsep dan prinsip dasar
kekuatan, kemampuan, dan perilaku ekemen struktur beton
bertulang, terhadap: gaya lentur, gaya normal, dan gaya geser,
dengan penekanan pada desain struktur balok dan pelat,
berdasarkan teori kekuatan batas yang mengacu pada pedoman
dan peraturan beton bertulang yang berlaku.
Wednesday, October 30,
2019
1Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan: Struktur Beton Bertulang.
2. Dasar-dasar analisis dan perencanaan.
3. Analisis dan perencanaan penampang
persegi
4. Analisis dan perencanaan geser lentur
dan torsi
5. Pendetailan tulangan
Wednesday, October 30,
2019
2Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
PUSTAKA / REFERENSI
1. Standard dan Peraturan Struktur Beton (PBI’71, PB’89, SNI
03-2847-1992)
2. ACI., 1995. Building Code Requirements for Structural
Concrete ACI 318-95. American Concrete Institute, Detroit.
3. Dipohusodo, I. 1999. Struktur Beton Bertulang. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
4. McGregor, J. G. 1997. Reinforced Concrete; Mechanics
and Design, Prentice Hall.
5. Nawy E.G., 1985, Reinforced Concrete Fundamental
Approach, McGraw-Hill, New York.
6. Wang, C. K. & Salmon, C. G. 1985. Reinforced Concrete
Design. Harper & Row, New York.
7. VIS, W. C. & Kusuma, G., 1993. Dasar-dasar Perencanaan
Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wednesday, October 30,
2019
3Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Pokok Bahasan I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Beton bertulang adalah beton yang diberi tulangan yang
cukup sedemikian sesuai dengan yang disyaratkan dan
direncanakan dengan asumsi bahwa kedua material (beton
& tulangan) dapat bekerja bersama-sama dalam memikul
beban kerja.
PERSYARATAN
Unsur-unsur beton dan baja tulangan harus memenuhi
ketentuan dan persyaratan, sebagaimana diatur dalam
peraturan-peraturan atau standar-standar tentang beton
bertulang.
Wednesday, October 30,
2019
4Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
BETON
Beberapa Sifat Mekanika yang dari Beton yang juga sangat tergantung
kepada sifat fisik dan sifat mekanika bahan asalnya, yaitu:
 Tegangan (): Tegangan tekan beton relatif tinggi, tetapi tegangan
tariknya rendah, (tegangan tarik beton hanya sekitar 9%-15% dari
tegangan tekannya).
Tegangan tekan beton (c’) dan Tegangan tarik beton (c).
Sesuai ketentuan: SK. SNI T-15-1991-03, bahwa:
Tegangan tarik beton, c = 0,57
Tegangan tekan beton izin, , c’izin = 0,45 c’
 Regangan (): Tegangan tekan beton maksimum akan tercapai
pada regangan tekan (’) mencapai 0,002 dan selanjutnya akan
turun dengan bertambahnya nilai regangan hingga benda uji hancur
pada nilai regangan mencapai 0,003 – 0,005.
Regangan tekan beton maksimum, c’ maks = 0,003
• (SK SNI T-15-1991-03, ps. 3.3.2.)
'cf
Wednesday, October 30,
2019
5Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Elastisitas (E): Bahan beton bersifat Elasto-Plastis artinya
disamping memperlihatkan kemampuan elastis bahan juga
menunjukkan deformasi permanen. Modulus elastisitas beton tidak
berbanding lurus dengan tegangannya, karena kurva tahap awal
berbentuk lengkung (lazimnya untuk bahan homogen seperti baja
kurva tahap berupa garis lurus/linier).
 Modulus elastisitas beton (Ec) = 0,043 Wc
1,50
(SK SNI T-15-1991-03, ps. 3.1.5.)
Untuk beton normal dengan berat isi (Wc) ± 23 kN/m3 dapat
diambil nilai modulus elastisitas beton: Ec = 4700 'cf
'cf
Wednesday, October 30,
2019
6Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
RANGKAK & SUSUT
Rangkak (creep)
adalah sifat beton yang mengalami perubahan
bentuk (deformasi) permanen akibat beban tetap
yang bekerja padanya. Akibat beban tetap dalam
kurun waktu lama, saat beton mengalami
regangan dan tegangan akan terjadi pula
peningkatan regangan dalam jangka waktu
pembebanan. Demikian pula akibat “rangkak”
selalu berhubungan dengan “susut” karena
keduanya terjadi bersamaan. Dengan kata lain
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rangkak
juga mempengaruhi susut.
Wednesday, October 30,
2019
7Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
RANGKAK & SUSUT
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rangkak
adalah:
(1) sifat bahan dasar, seperti komposisi dan kehalusan semen,
kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam agregat;
(2) rasio air terhadap jumlah semen;
(3) suhu pada waktu proses pengerasan;
(4) kelembaban nisbi selama penggunaan;
(5) umur beton pada saat beban bekerja;
(6) lama pembebanan;
(7) nilai tegangan;
(8) nilai banding luas permukaan dan volume komponen
struktur; dan
(9) nilai slump.
Wednesday, October 30,
2019
8Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
BAJA TULANGAN
• Beton tidak mampu menahan gaya/tegangan tarik melebihi nilai
tertentu tanpa mengalami retak-retak, oleh karena itu beton diberi
tulangan yang fungsinya terutama memikul gaya/tegangan tarik dalam
sistem struktur.
• Baja tulangan untuk beton bertulang berupa baja berpenampang
bulat, dengan bentuk permukaan yang terdiri dari: (a) baja tulangan
polos (BJTP) dan (b) baja tulangan deformasian (BJTD).
• Tulangan untuk beton harus memenuhi syarat-syarat atau standar
tertentu agar dapat berfungsi dengan baik dalam sistem struktur beton
bertulang. (SII 0136-84, SII 318-80, ASTM A416 & SK SNI T-15-
1991-03).
• Ketentuan SK SNI T-15-1991-03 memberikan nilai modulus elastisitas
baja tulangan (Es) = 200.000 MPa.
• ASTM A416 memberikan standar baja tulangan seperti tabel 1.1
dan SII 0136-80 mengelompokkan baja tulangan seperti tabel 1.2.
Wednesday, October 30,
2019
9Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Standar batang baja tulangan ASTM
Berat Nominal
(inch) (mm) (sq. inch) (mm
2
) (kg/m)
# 3 0,375 9,50 0,11 0,71 0,559
4 0,500 12,70 0,20 1,29 0,994
5 0,625 15,90 0,31 2,00 1,552
6 0,750 19,10 0,44 2,84 2,235
7 0,875 22,20 0,60 3,87 3,041
8 1,000 25,40 0,79 5,10 3,973
9 1,125 28,70 1,00 6,45 5,059
10 1,270 32,30 1,27 8,19 6,403
11 1,410 35,80 1,56 10,06 7,906
14 1,693 43,00 2,25 14,52 11,38
18 2,257 57,30 4,00 25,81 20,24
Nomor
Batang
Diameter Nominal Luas Nominal
Wednesday, October 30,
2019
10Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Standar batang baja tulangan SII 0136-80
Luas Nominal Berat Nominal
Polos Deform (mm2
) (kg/m)
P6 D6 6 0,283 0,222
P8 D8 8 0,503 0,395
P9 D9 9 0,636 0,499
P10 D10 10 0,785 0,617
P12 D12 12 1,131 0,888
P13 D13 13 1,327 1,040
P14 D14 14 1,54 1,210
P16 D16 16 2,011 1,580
P18 D18 18 2,545 2,000
P19 D19 19 2,835 2,230
P20 D20 20 3,142 2,470
P22 D22 22 3,801 2,980
P25 D25 25 4,909 3,850
P28 D28 28 6,157 4,830
D29 29 6,605 5,190
P32 D32 32 8,043 6,310
D36 36 10,179 7,990
D40 40 12,565 9,870
D50 50 19,635 15,400
Tualangan Baja
Diameter
Nominal
(mm)
Wednesday, October 30,
2019
11Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Jenis dan kelas baja tulangan sesuai SII 0136-80
Batas Ulur
Maksimum
Batas Tarik
Minimum
N/mm2
N/mm2
(kgf/mm2
) (kgf/mm2
)
Batang 1 BJTP24 235 382
Polos (24) (39)
2 BJTP30 294 480
(30) (49)
Batang 1 BJTD24 235 382
Deformasian (24) (39)
2 BJTD30 294 480
(30) (49)
3 BJTD35 343 490
(35) (50)
4 BJTD40 392 559
(40) (57)
5 BJTD50 490 610
(50) (63)
Jenis Kelas Simbol
Wednesday, October 30,
2019
12Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
• Perhatikan suatu balok di atas dua
tumpuan A & B menerima beban
terbagi rata atau disebut balok
terlentur, seperti gambar 1.7 berikut:
• Balok A-B menerima beban merata w
kN/m mengakibatkan momen lentur
Mmaks di tengah bentang.
• Bagaimana kondisi tegangan -
regangan yang terjadi?
• Berapa Momen pikul penampang
(MR)?
PENAMPANG BALOK TERLENTUR
w kN/m’
A B
L
Mmaks
Gambar 1.7 Balok Terlentur
Mmaks
Wednesday, October 30,
2019
13Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Berdasarkan Teori Elastisitas :
Penampang dari bahan homogen (mis. baja) atau bahan yang dianggap
homogen (mis. kayu), mengalami lenturan digambarkan sebagai berikut:
h = tinggi balok
b = lebar balok
c = jarak garis netral
 = regangan
ƒ = tegangan
ND = gaya tekan dalam
NT = gaya tarik dalam
z = lengan momen dalam
h
b
c
z
ND
NT
a
b
ƒa
ƒb
g.n.
Gambar 1.8
Diagram Tegangan – Regangan
Wednesday, October 30,
2019
14Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
W I
Metode Rumus Lenturan:
I
c.M
f = ; W
M
f = ; E
f
=
Metode koppel momen dalam:
Gaya Koppel :ND = b . c . ½fa & NT = b . (h–c) . ½fb  c = ½ h (homogen)
ND = NT  b . c . ½fa = b . (h–c) . ½fb  fa = fb = f
Momen Pikul :MR = ND x z = NT x z  MR = b. ½h . ½ f .
2
/3 h
MR =
1
/6 b h
2
f atau MR . c =
1
/12 b h
3
f
Momen Tahanan Momen Inersia
Syarat: MR
 M ; fytd
 fijin ; &   maks
Wednesday, October 30,
2019
15Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Pokok Bahasan II
DASAR-DASAR ANALISIS DAN PERENCANAAN
1. STANDAR DAN PERATURAN BETON
• Standar atau Peraturan atau Pedoman yang mengatur
perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang
diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Republik
Indonesia.
• Di Indonesia peraturan standar atau pedoman beton bertulang
telah mengalami beberapa kali pembaharuan, yaitu pertama
kalinya adalah Peraturan Beton Indonesia 1955 (PBI 1955),
kemudian PBI 1971 dan yang terakhir adalah Standar SK
SNI T-15-1991-03 atau SNI 03-2847-1992 atau Pedoman
Beton 1989. tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
Wednesday, October 30,
2019
16Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
• Dibeberapa negara maju dikenal standar / peraturan beton antara lain:
di Amerika Serikat (ACI 318-70, ACI 318-83), di Inggris (Unified B.S.
Code 1970), di Nederland (VB 1972), dan Badan Internasional dikenal
CEB (Comite Europeen du Beton), FIP (Federation Internatioanl de la
Precontraint), ISO (International Standardization Organization).
• Peraturan atau Standar tersebut di atas diberlakukan sebagai peraturan
standar resmi di Indonesia, sehingga harus diikuti karena berkekuatan
hukum dalam pengendalian perencanaan dan pelaksanaan bangunan
beton bertulang.. Peraturan standar lainnya dapat digunakan sebagai
acuan pembanding dan atau bila sesuatu masalah tidak terdapat di
dalam peraturan resmi yang berlaku.
• SNI 03-2847-1992, disamping melakukan pembaharuan serta
memberikan ketentuan-ketentuan baru dan tambahan ketentuan yang
belum diatur dalam peraturan lama, juga telah menggunakan Satuan SI
(Standar Internasional) dan Notasi disesuaikan dengan yang berlaku
di kalangan Internasional.
Wednesday, October 30,
2019
17Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
2. METODE ANALISIS DAN PERENCANAAN
• Proses analisis dan perencanaan umumnya dimulai dengan memenuhi
persyaratan terhadap lentur, kemudian faktor lainnya, seperti:
kapasitas geser, defleksi, retak, dan panjang penyaluran, hingga
kesemuanya memenuhi syarat-syarat atau ketentuan kekuatan.
• Pendekatan metode perencanaan kekuatan beton bertulang, dikenal
dua cara, yaitu:
 Metode perencanaan tegangan kerja
Working Stress Design Method (WSD method), atau
metode elastik atau cara-n.
 Metode perencanaan kekuatan batas
Ultimate Strength Design Method (USD method).
Wednesday, October 30,
2019
18Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
a. Metode Perencanaan Tegangan Kerja
(Working Stress Design Method)
• Metode perencanaan elastik didasarkan pada anggapan
bahwa sifat dan perilaku bahan beton bertulang disamakan
dengan bahan homogen (serba sama) seperti baja dan
kayu. Dimana tegangan dan regangan pada penampang
balok (bahan homogen) terlentur terdistribusi linier yaitu
nilai nol dari garis netral ke nilai maksimum pada serat tepi
terluar.
• Pada metode tegangan kerja, beban yang diperhitungkan
adalah beban kerja (service load), sedangkan analisis
tegangan berdasarkan pada tegangan tekan lentur ijin
(fc’ijin = 0,45 fc’). Rasio (nilai banding) modulus elastisitas
atau angka ekivalensi (n) = Es/Ec diambil angka
pembulatan terdekat dengan ketentuan n  6. (SK SNI
T-15-1991-03 Ps. 3.15.5).
Wednesday, October 30,
2019
19Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
a. Metode Perencanaan Tegangan Kerja
(Working Stress Design Method)
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’

fc’= c’Ec
fs = s Es
g.n.
As
d
Gambar 2.1 Diagram tegangan–regangan penampang terlentur
A
A
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’

fc’= c’Ec
fs = s Es
g.n.
As
d
Gambar 2.1 Diagram tegangan–regangan penampang terlentur
Wednesday, October 30,
2019
20Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
b. Metode Perencanaan Kekuatan Batas
(Ultimate Strength Design Method)
Pendekatan metode perencanaan kekuatan batas didasarkan pada hal-hal bahwa
hubungan sebanding antara tegangan dan regangan hanya berlaku sampai pada
keadaan pembebanan tertentu, yaitu pada tingkat beban kecil dan beban sedang
(Gambar 2.2. dan 2.3).
Apabila beban ditambah terus menerus maka keadaan seimbang akan lenyap dan
diagram tegangan tekan pada penampang balok beton akan berbentuk setara
dengan kurva. Pada gambar 2.4 terlihat bahwa distribusi tegangan dan regangan
yang timbul pada atau dekat keadaan beban batas (ultimate loads), apabila
kapasitas batas kekuatan beton terlampaui dan tulangan baja mencapai luluh, balok
akan mengalami hancur.
Keadaan di atas akan nampak bahwa tercapainya kapasitas batas merupakan
proses yang tidak dapat berulang. Dengan beberapa faktor keamanan maka
tercapainya keadaan batas dapat diperhitungkan serta dikendalikan.
Perilaku lentur pada penampang beton bertulang pada beberapa kondisi
pembenanan (beban kecil, sedang dan batas), digambarkan dalam bentuk
diagram tegangan regangan, berikut:
Wednesday, October 30,
2019
21Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Perilaku lentur pada penampang beton bertulang pada beberapa kondisi
pembenanan (beban kecil, sedang dan batas), digambar-kan dalam bentuk
diagram tegangan regangan, berikut:
(a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan
Gambar 2.2 Perilaku lentur pada beban kecil
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
Wednesday, October 30,
2019
22Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
(a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan
Gambar 2.3 Perilaku lentur pada beban sedang
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
dh
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
Wednesday, October 30,
2019
23Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
(a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan
Gambar 2.4 Perilaku lentur mendekati beban batas
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
dh
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
Wednesday, October 30,
2019
24Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Gambar 2.4
Perilaku lentur
mendekati
beban batas
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
dh
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
dh
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
fs
g.n.
As
d
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
A
A
A
A
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
h
b
c
z
ND
NT
c’
c
fc’
fc
g.n.
As
d
s fs
Gambar 2.3
Perilaku lentur
mendekati
beban sedang
Gambar 2.2
Perilaku lentur
mendekati
beban kecil
Wednesday, October 30,
2019
25Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
1) Bidang penampang rata sebelum terjadi lenturan, tetap rata setelah
terjadi lenturan dan berkedudukan tegak lurus pada sumbu balok
(prinsip bernoulli). Oleh karena itu nilai regangan dalam penampang
komponen struktur terditribusi linier atau sebanding lurus terhadap
jarak ke garis netral (prinsip Navier).
2). Tegangan sebanding dengan regangan hanya sampai kira-kira beban
sedang (tegangan beton yang terjadi  ½ fc’). Saat beban ultimit,
tegangan tidak sebanding lagi dengan regangannya dan distribusi
tegangan tidak linier tetapi berupa garis lengkung dari garis netral
sampai tepi tekan terluar. Tegangan tekan maksimum tidak berada pada
serat tepi tekan terluar tetapi agak kedalam.
3). Dalam menghitung kapasitas momen ultimit komponen struktur, kuat
tarik beton diabaikan (tidak diperhitungkan) dan seluruh gaya tarik
dilimpahkan kepada tulangan tarik.
Pendekatan dan pengembangan metode perencanaan kekuatan
batas didasarkan atas anggapan-anggapan :
Wednesday, October 30,
2019
26Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
h
c
c’=0,003
s y
fc’
garis netral
As
d z
ND
NT
b
fs=fy
Resultante gaya tarik yang bekerja pada tulangan tarik, dihitung dengan
menganggap baja tulangan meregang serempak dengan nilai regangan diukur pada
pusat beratnya. Jika regangan baja tulangan (s) belum mencapai regangan luluh
(y), maka nilai tegangan baja tulangan (fs) adalah s Es, berarti dalam hal ini
tegangan masih sebanding dengan regangan (hukum Hooke). Sebaliknya tegangan
tidak sebanding lagi dengan regangan jika s  y, sehingga fs = fy.
Sesuai SK SNI T-15-1991-03, regangan tekan beton maksimum pada serat tepi
tekan terluar ditetapkan c’maks = 0,003,
(PBI 1971, c’maks = 0,0035 dan s maks = 0,030).
(a) Penampang (b) Regangan (c) Tegangan (d) gaya koppel
Gambar 2.5 Balok menahan momen ultimit
Wednesday, October 30,
2019
27Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
3. KEKUATAN PENAMPANG PERSEGI TERLENTUR
DASAR-DASAR PERHITUNGAN KEKUATAN
Metode Perencanaan Kekuatan Batas (sesuai SK. SNI.T-15-1991-03)
SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.3.2 ay. 7 memberikan ketentuan tentang distribusi
tegangan beton tekan ekivalen, sebagaimana yang diusulkan oleh Whitney bahwa
blok tegangan tekan ekivalen berbentuk persegi panjang sebagai distribusi
tegangan tekan beton ekivalen, sebagaimana Gambar 2.6 & Gambar 2.7.
(a) Penampang (b) Diagram (c) Blok tegangan (d) Blok tegangan (e) Koppel momen
terlentur regangan tekan aktual tekan ekivalen gaya dalam
Gambar 2.6 Blok Tegangan Ekivalen Whitney
h
b
c
z
ND
NT
c’
s
fc’
garis netral
As
d
a = 1 c
½a
0,85fc’
fy fy
Wednesday, October 30,
2019
28Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
0,85fc’
fc’
b
h
Gambar 2.7 Blok Tegangan Ekivalen
As
a = 1 c
d
c
0,85 fc’a
z = d – ½ a
NT = As fy
+
ND = 0,85 fc’ a b
Wednesday, October 30,
2019
29Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
4. RAGAM KERUNTUHAN &
PEMBATASAN TULANGAN TARIK
RAGAM KERUNTUHAN
Kendatipun digunakan metode perencanaan kekuatan batas, akan
tetapi prinsip-prinsip dasar teori lentur masih digunakan pada
analisis penampang. Perbandingan antara regangan baja dengan
regangan beton maksimum ditetapkan berdasarkan distribusi
regangan linier. Posisi garis netral tergantung pada jumlah tulangan
tarik, dimana blok tegangan tekan beton harus mempunyai
kedalaman (a) yang cukup agar tercapai keseimbangan gaya-gaya
dalam ( H = 0).
Kedalaman blok tegangan tekan beton akan bertambah seiring
dengan bertambahnya tulangan tarik dan sebaliknya. Dengan
demikian akan terdapat tiga kemungkinan kondisi keseimbangan
regangan, yang bergantung pada jumlah tulangan tarik, yaitu:
Wednesday, October 30,
2019
30Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
TIGA KONDISI RAGAM KERUNTUHAN
g.n. under-reinforced
g.n. over-reinforced
g.n. balanced-reinforced
c’ = 0,003
c’ < 0,003
s = y
s < y
Balanced reinforced (bertulangan
seimbang): yaitu kondisi dimana
tercapai secara bersamaan
regangan luluh baja tarik (s = y)
dan regangan beton tekan
maksimum (c’= 0,003), struktur
demikian disebut keruntuhan tarik
dan tekan.
Under-reinforced
(bertulangan kurang):
yaitu kondisi dimana
tercapai lebih dahulu
reg. luluh baja tarik
(s = y), sebelum ter-
capai reg. beton tekan
maks. (c’< 0,003),
struktur ini disebut
keruntuhan tarik.
Over-reinforced (bertulangan lebih):
yaitu kondisi dimana tercapai lebih
dahulu regangan beton tekan maks.
(c’= 0,003), sebelum tercapai reg.
luluh baja tarik (s < y), struktur
demikian disebut keruntuhan tekan.
Wednesday, October 30,
2019
31Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
PEMBATASAN TULANGAN TARIK
Dengan pertimbangan bahwa keruntuhan tarik memberikan
keuntungan dalam hal keamanan, dimana meluluhnya
tulangan tarik akan berlangsung secara perlahan dan
bertahap sehingga masih sempat memberi tanda-tanda atau
peringatan sebelum keruntuhan, tetapi sebaliknya pada
keruntuhan tekan.
SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.3.3. memberi pembatasan
tulangan tarik maksimum (As maks) yaitu 75% dari tulangan
tarik yang diperlukan pada kondisi seimbang (Asb), sehingga
rasio tulangan tarik maksimum (maks) juga 75% dari rasio
tulangan tarik pada keadaan seimbang (b).
As  0,75 Asb ; maks = 0,75 b
Wednesday, October 30,
2019
32Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Regangan dan Tegangan pada Kondisi Seimbang
(a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan &
kopel momen dalam
Gambar 2.8 Diagran Regangan - Tegangan Kondisi Seimbang
h
b
cb
c’= 0,003
s = y
garis netral
As
d
a = 1cb
z
NDb
NTb
½a
0,85fc’
fy
Wednesday, October 30,
2019
33Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
34Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Untuk menghitung rasio penulangan seimbang (b) adalah
sebagai berikut (perhatikan gambar 2.8) :
s
y
b
E
f
dC

=
003,0
003,0  (masukkan nilai Es = 200.000 MPa),
maka:









=
200000
003,0
003,0
y
b
f
d
C atau
y
b
f
d
C

=
600
600
dari persamaan gaya koppel : NDb = NTb ,
maka: ysbbc fAbCf =1'85,0 
bf
fA
C
c
ysb
b
1'85,0 
= atau
1'85,0 

c
yb
b
f
fd
C = subtitusi pers. bC
sehingga:
yy
c
b
ff
f

=
600
600'85,0 1
  bmaks  75,0=
&
yf
4,1
min =
SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.2.2 dan ps. 3.2.3 membrikan syarat-syarat
kekuatan dan angka keamanan, berupa faktor beban dan faktor
reduksi kekuatan, sebagai berikut:
Beban terfaktor: U = 1,2 D + 1,6 L
atau Mu = 1,2 MDL + 1,6 MLL
Faktor reduksi kekuatan (), adalah:
Lentur tanpa beban aksial 0,80
Geser dan Puntir 0,60
Tarik aksial, tanpa dan dengan lentur (sengkang) 0,80
Tekan aksial tanpa dan dengan lentur (sengkang) 0,65
Tekan aksial tanpa dan dengan lentur (spiral) 0,70
Tumpuan pada beton 0,70
Momen pikul penampang: MR =  Mn
Kekuatan yang tersedia  Kekuatan yang dibutuhkan
5. PERSYARATAN KEKUATAN
Wednesday, October 30,
2019
35Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Pokok Bahasan III
ANALISIS & PERENCANAAN PENAMPANG TERLENTUR
1. PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN TUNGGAL
Pengertian
Penampang persegi bertulangan tunggal dimaksudkan bahwa balok
tersebut hanya mempunyai tulangan tarik. Hal ini dimaksudkan karena
penampang beton yang ada cukup kuat menahan tegangan tekan yang terjadi
sehingga tidak dibutuhkan adanya tulangan tekan.
Analisis Kekuatan Lentur
Analisis penampang dimaksudkan untuk memeriksa kemampuan pikul
penampang, sehingga unsur-unsur penampang yang perlu diketahui yaitu:
tulangan tarik (As), lebar (b), tinggi total (h), tinggi efektif (d) dan mutu bahan
baja (fy) dan mutu beton (fc’).
Asumsi bahwa tulangan baja tarik telah mencapai tegangan luluh (fy) dan
berdasarkan blok tegangan tekan ekivalen ((Whitney), diperoleh intensitas
tegangan rata-rata 0,85fc’, bekerja selebar b dengan kedalamam a maka
untuk penampang terlentur dengan hanya tulangan tarik, digambarkan
diagram tegangan-regangan seperti gambar 3.1.
Wednesday, October 30,
2019
36Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
(a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan & kopel momen dalam
Gambar 2.8 Diagram Regangan - Tegangan Tulangan Tunggal
h
b
c
c’= 0,003
s
garis netral
As
d
a = c
z = d - ½a
ND
NT
½a
0,85fc’
fy
Tinggi blok tegangan tekan beton (a) dihitung sebagai berikut:
a =  c notasi: a = tinggi blok tegangan tekan beton (mm)
c = jarak serat tekan terluar ke garis netral (mm)
 = konstanta sebagai fungsi mutu beton
SK. SNI T-15-1991-03, menetapkan nilai  = 0,85 untuk fc’  30 MPa
dan setiap kenaikan 1 MPa kekuatan beton, nilai tersebut dikurangi
0,008 dengan ketentuan   0,65. Faktor β1 harus diambil
sebesar 0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan '
cf lebih kecil
Wednesday, October 30,
2019
37Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Keseimbangan gaya horisontal,  H = 0  ND = NT (3.1.1)
dimana: ND = 0,85 fc’ a b (3.1.2)
dan NT = As fy atau NT =  bd fy (3.1.3)
sehingga atau (3.1.4)
bcf
fsA
a y
'85,0
=
'85,0 cf
fd
a y
=
jika: (3.1.5)
'c
y
f
f
 =
maka: (3.1.6)'85,0
d
a =
Pers. momen nominal penampang: Mn = ND z = NT z (3.1.7)
subtitusi (3.1.2) ke (3.1.7), Mn = 0,85 fc‘ b a (d - ½ a) (3.1.8)
jika koefisien tahanan, k = fc‘ (3.1.10)






85,0.2
1


maka : Mn = b d2 k (3.1.11)







85,0.2
1

subtitusi (3.1.6) ke (3.1.8), Mn = b d2 fc‘ (3.1.9)
Wednesday, October 30,
2019
38Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Persamaan2 di atas memperlihatkan hubungan k vs  dalam
bentuk pers. kuadrat yang dipengaruhi oleh nilai teg. baja (fy) dan
teg. beton (fc‘).
Untuk keamanan kekuatan penampang maka momen nominal (Mn)
harus dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan () = 0,80, shg
diperoleh momen pikul penampang (MR): MR = 
Mn =  b d2 k (3.1.18)
Syarat: MR  Mu (3.1.19)
dari (3.1.10) diperoleh pers kuadrat: (3.1.12)0
'
70,1
70,12
=
cf
k

dengan rumus abc, (3.1.13)






=
'85,0
2
1185,0
cf
k

subts. (3.1.5) ke (3.1.13), (3.1.14)





=
'85,0
2
11
'85,0
cy
c
f
k
f
f

jika (3.1.15)
'85,0 c
y
f
f
m =
maka (3.1.16)








=
yf
mk
m
2
11
1

dan (3.1.17) mfyk  21 =
Wednesday, October 30, 39Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Penentuan Dimensi Balok
Dimensi balok dapat ditentukan/diperkirakan melalui pendekatan
empiris dengan,
rasio (d/b) berkisar 1,0 s/d 3,0
dimana secara umum biasanya diambil:
nilai 1,5 s/d 2,2.
Rasio (d/b) tersebut tidak mengikat terutama jika ukuran balok
sudah ditentukan atau dengan pertimbangan segi estetika dan
segi fungsional, sehingga:
rasio (d/b) > 3,0 atau (d/b) < 1,0.
Dimensi balok merupakan fungsi dari rasio tulangan tarik, beban
terfaktor, mutu beton dan mutu baja tulangan,
atau b d = f ( , Mu,, fc’, fy ).
Untuk pendekatan dapat menggunakan pers. (3.1.18),
dimana Mu = MR.
Wednesday, October 30,
2019
40Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
2. PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN
RANGKAP
Pengertian
Penampang persegi bertulangan rangkap dimaksudkan bahwa balok
tersebut mempunyai tulangan tarik dan tekan. Hal ini dimaksudkan
karena penampang beton yang ada tidak cukup kuat menahan
tegangan tekan yang terjadi sehingga dibutuhkan adanya tulangan
tekan.
Analisis Kekuatan Lentur
Analisis penampang dimaksudkan untuk memeriksa kemampuan pikul
penampang, sehingga unsur-unsur penampang yang perlu diketahui
yaitu: tulangan tarik (As), tulangan tekan (As’), lebar (b), tinggi total (h),
tinggi efektif (d), mutu baja (fy) dan mutu beton (fc’).
Pada dasarnya prinsip dan asumsi-asumsi dasar penampang persegi
bertulangan rangkap sama dengan penampang persegi bertulangan
tunggal. Kecuali karena adanya tulangan tekan, dimana tulangan baja
tekan (fs’) merupakan fungsi dari regangannya tepat pada titik berat
tulangan tekan. Sesuai dengan prinsip terdahulu, bahwa baja
berperilaku elastik hanya pada saat mencapai regangan luluhnya.
Wednesday, October 30,
2019
41Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Dengan dasar tersebut di atas akan terjadi dua kondisi perhitungan
penampang bertulangan rangkap, yaitu kondisi I bilamana regangan
tekan baja (s’) sama atau lebih besar dari regangan luluhnya (y)
maka tegangan tekan baja (fs’) sama dengan tegangan luluhnya (fy).
Sedangan kondisi II bilamana regangan tekan baja (s’) lebih kecil
dari regangan luluhnya (y) maka tegangan tekan baja (fs’) juga lebih
kecil dari tegangan luluhnya (fy).
Kondisi I  ys  ' sehingga ys ff ='
Kondisi II  ys  ' sehingga ys ff '
Karena adanya kombinasi beton dan baja dalam menerima tegangan tekan,
maka momen tahanan dalam akan terdiri atas dua bagian koppel momen,
yaitu pasangan antara beton tekan (ND1) dengan tulangan baja tarik awal
(NT1) (sesuai yang dibutuhkan pada tulangan tunggal) dan pasangan
tulangan baja tekan (ND2) dengan tambahan tulangan baja tarik (NT2). Lihat
diagram pada gambar 2.9).
Wednesday, October 30,
2019
42Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
(a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan kopel momen dalam
Gambar 2.9 Diagram Regangan - Tegangan Tulangan Rangkap
h
b
c
c’= 0,003
s
garis netral
As
d
a =  c
z1= d -½a
ND1
NT1
½a
0,85fc’
fy
d’
ND2
NT2
As’
s’
z2=d – d’
beton - baja baja - baja
Kondisi I  ( ys  ' ; ys   shg yss fff ==' )
luas tulangan tarik, As = As1 + As2 (3.2.1)
luas tulangan tekan, As’
karena s’  y & s  y maka As’ = As2 (3.2.2)
Wednesday, October 30,
2019
43Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
diperoleh,
bcf
f
s
A
s
A
a
y
'85,0
)'( 
= atau
bcf
fsA
a
y
'85,0
1
= (3.2.9)
gaya-gaya koppel tekan-tarik, ND = NT
ND = ND1 + ND2 = 0,85 fc’ a b + As’ fy (3.2.3)
NT = NT1 + NT2 = As1 fy + As2 fy = As fy (3.2.4)
kuat momen nominal, Mn = Mn1 + Mn2
momen koppel beton-baja : Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1
Mn1 = 0,85 fc’ a b (d - ½a) = As1 fy (d - ½a) (3.2.5)
momen koppel baja-baja: Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1
Mn2 = As’ fy (d – d’) = As2 fy (d – d’) (3.2.6)
momen koppel total:
Mn = 0,85 fc’ a b (d - ½a) + As’ fy (d – d’) (3.2.7)
atau Mn = As1 fy (d - ½a) + As2 fy (d – d’) (3.2.8)
dari persamaan (3.2.3) dan (3.2.4)
Wednesday, October 30,
2019
44Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Kondisi II  ( ys  ' ; ys   shg ysys ffff = &' )
luas tulangan tarik, As = As1 + As2 (3.2.10)
luas tulangan tekan, As’
gaya-gaya koppel tekan-tarik, ND = NT
ND = ND1 + ND2 = 0,85 fc’ a b + As’ fs’ (3.2.12)
NT = NT1 + NT2 = As1 fy + As2 fy = As fy (3.2.13)
kuat momen nominal, Mn = Mn1 + Mn2
momen koppel beton-baja : Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1
Mn1 = 0,85 fc’ a b (d - ½a) = As1 fy (d - ½a)
(3.2.14)
momen koppel baja-baja: Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1
Mn2 = As’ fs’ (d – d’) = As2 fy (d – d’) (3.2.15)
karena ys  ' & ys   maka As’ = As2 





's
y
f
f
(3.2.11)
Wednesday, October 30,
2019
45Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
diperoleh, bcf
s
f
s
A
y
f
s
A
a
'85,0
''
= atau bcf
fsA
a
y
'85,0
1
= (3.2.18)
As2 fy
momen koppel total:
Mn = 0,85 fc’ a b (d - ½a) + As’ fs‘ (d – d’) (3.2.16
atau Mn = As1 fy (d - ½a) + As2 fy (d – d’) (3.2.17)
dari persamaan (3.2.12) dan (3.2.13)
Wednesday, October 30,
2019
46Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
b
d’
As’ c
’cu = 0.003
s
0.85 fc’
fs = fy
a
Cc
T1
d-½a d-d’
Cs
T2
+
Mn1 Mn2
1 2
As’
’s
As
Mu
d
1. Anggap bahwa semua penulangan meluluh, maka : fs = fs’ = fy, dan As2 = As’
2. Hitung tinggi blok tekan beton (a) = b)'f,(
fA
c
yS
850
1
3. Tentukan letak garis netral ( c ) = a / 1
4. Dengan menggunakan diagram regangan diperiksa regangan tulangan baja
tekan maupun tarik apakah sudah leleh atau tidak, dengan rumus :
)003,0(
)003,0(
'
'
c
cd
c
dc
s
s

=

=


Wednesday, October 30,
2019
47Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Dengan mengaanggap bahwa : s = y, yang berarti tulangan baja tarik meluluh,
akan timbul salah satu dari dua kondisis berikut :
a. Kondisi I : s’  y, yang menunjukkan bahwa anggapan pada langkah
awal dengan tulangan baja tekan telah meleleh.
b. Kondisi II : s’  y, yang menunjukkan bahwa anggapan pada langkah
awal tidak benar dan tulangan baja tekan belum meleleh.
5. Apabila s’dan s keduanya melampaui y, hitunglah kapasitas momen
teoritis MN1 dan MN2
Pas. kopel baja tarik dan tekan MN2 = As’.fy (d-d’)
Pas. kopel baja tarik dan blok beton tekan
MN1 = As1. fy (d – ½ a)
dan MN = MN1 + MN2
6.. MR = . MN.
Wednesday, October 30,
2019
48Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
5. Apabila s’< y dan s  y untuk mendapatkan nilai c digunakan persamaan berikut :
(0,85 fc’.b.1 ) c2 + (600 As’– As. fy) c – 600 d’As’ = 0
6. Menghitung tegangan pada baja tulangan tekan dengan rumus :
)600(
'
'
c
dc
fs

=
7. Hitung nilai a = 1 c
8. Menghitung gaya – gaya tekan :
ND1 = 0,85. fc’. b.a
ND2 = As’. fs’
9. Hitung gaya tarik NT = As . fy
10. Kontrol : S H = 0, NT = ND1 + ND2
11. Menghitung momen tahanan :
MN1 = ND1. (d – ½ a)
MN2 = ND2. (d – d’)
dan MN = MN1 + MN2
sehingga ; MR = . MN.
Wednesday, October 30,
2019
49Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Anggap bahwa d = h – 100 mm
Menghitung momen rencana total (Mu)
Hitung MR maks =  b d 2k
Bila MR  Mu rencanakan balok sbg balok bertulangan tarik saja
Bila MR < Mu  rencanakan balok sbg balok bertulangan rangkap
Hitung rasio penulangan pasangan kopel gaya tekan beton dan tul. baja tarik : 
= 0,90  max
Hitung kapasitas momen dari pasangan kopel dengan rumus : MR1 =  b d 2k
Hitung tulangan tarik baja yang dibutuhkan untuk pasangan kopel tadi : As1 = 
. b . D
Hitung selisih momen : MR2 = Mu - MR1
b
d’
As’ c
’cu = 0.003
s
0.85 fc’
fs = fy
a
Cc
T1
d-½a d-d’
Cs
T2
+
Mn1 Mn2
1 2
As’ ’s
As
Mu
d
Wednesday, October 30,
2019
50Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Dengan berdasarkan pada pasangan kopel gaya tulangan baja tekan dan tarik
tambahan, hitung gaya tekan pada tulangan yang diperlukan (anggap d’ = 70
mm) dengan rumus :
)'(
2
2
dd
M
N R
D

=

Dengan : ND2 = As. fs’ sehingga As dapat ditentukan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan letak garis netral dari pasangan gaya beton dan
tulangan tarik baja, kemudian memeriksa regangan s’ pada tulangan tekan,
sedangkan y = y. Es.
Apabila s’  y tulangan baja tekan sudah meleleh pada momen ultimate
dan fs’ = fy, sedangkan apabila s’ < y hitunglah fs’ = s’. Es dan gunakan
tegangan tersebut untuk langkah selanjutnya.
)003,0(
'
',,
).'85,0( 1
1
c
dca
c
bfc
fA
a s
ys 
=== 

Karena : ND2 = As’ . fs’ , maka : As ‘perlu = ND2/fs’
Menghitung As2 perlu
Jumlah luas tulangan tarik total : As = As1 + As2
Pilih tulangan dan gambar sketsanya
y
ss
perlus
f
'A'.f
A =2
Wednesday, October 30,
2019
51Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
3. PENAMPANG BALOK “T”
Pengertian
Balok “T” adalah suatu struktur balok dan pelat yang merupakan
satu kesatuan monolit dan dapat bekerja sama (berinteraksi) saat
menahan momen lentur positif, dimana pelat akan berfungsi
sebagai sayap (flens) dan balok sebagai badan (rib).
PERSYARATAN KHUSUS
a. Konstruksi Balok "T" (badan & flens) harus dilaksanakan secara
menyatu (monolit) agar diperoleh lekatan yang efektif.
b. Bila tulangan lentur utama pelat yang dianggap sebagai flens balok
T sejajar dengan balok (kecuali konst. pelat rusuk), maka harus
disediakan penulangan disisi atas pelat yang tegak lurus balok
berdasarkan dengan ketentuan :
ê Tulangan transversal harus direncanakan untuk menahan beban terfaktor
pada lebar pelat yang membentang (yang dianggap berperilaku sebagai
kantilever), dimana diperhitungkan lebar efektifnya. Sedang untuk balok
tunggal, seluruh lebar dari flens harus diperhitungkan.
ê Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi lima kali
tebal pelat atau 500 mm.
Wednesday, October 30,
2019
52Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Lebar Flens Efektif (b)
b b
ht
h
Balok "½T" Balok "T"
bw bw
Jarak bersih (bs) Spasi balok (bk)
Balok “T” (biasa)
b  ¼ L
 bw + 16 ht
 bk
Balok “½T” (“L”)
b  bw + 1/12 L
 bw + 6 ht
 bw + ½ bs
Balok “T”
(khusus)
ht  ½ bw
b  4 bw
Wednesday, October 30,
2019
53Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
54
BALOK T DAN L
1 1 2 2
balok
kolom balok kolom
PELAT PELAT
Balok - Pelat - Kolom DICOR MONOLIT
BALOK T
Pot 1-1
BALOK L
Pot 2-2
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
55
BILA BALOK & PELAT DICOR MONOLIT
Lendutan balok akan mengakibatkan bagian pelat lantai yang bersebelahan
dengan balok harus ikut melendut.
Pada daerah MOMEN POSITIF, penampang pelat akan menambah daerah tekan
balok.
Pada daerah MOMEN NEGATIF, penampang pelat termasuk ke dalam daerah tarik
beton sehingga penampang balok dapat dianggap sebagai penampang persegi.
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Prinsip & Analisis Perhitungan
a. Persyaratan daktilitas balok “T” sama dengan balok persegi, yaitu rasio
tul. maks., maks  0,75 b & rasio tul. min., min = 1,4/fy.
b. Rasio penulangan aktual (aktual) ditentukan berdasarkan lebar badan
balok (bw), bukan lebar flens efektif (b).
c. Faktor reduksi kekuatan () = 0,80, sama pada balok persegi biasa
(karena umumnya mengalami lentur tanpa beban aksial ).
d. Dalam proses analisis, akan dijumpai bentuk blok tegangan tekan
dalam dua kondisi kemungkinan, yaitu :
Balok "T" Persegi, apabila seluruh blok tegangan tekan masuk di
dalam daerah flens sehingga blok tegangan tekan mencakup daerah
kerja berbentuk persegi.
Balok "T" Murni, apabila blok tegangan tekan meliputi seluruh
daerah flens dan sebagian masuk dibadan balok sehingga blok
tegangan tekan mencakup daerah kerja berbentuk huruf "T".
Wednesday, October 30,
2019
56Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
e. Diagram Tegangan - Regangan balok "T"
garis netral
d z
AS
acht
b
bw
0,85 fc’c’
s = y
ND ND1
ND2
NT
z2
z1
Jika a  ht Blok tegangan tekan berbentuk “ PERSEGI ”
maka : ND2 = 0 sehingga ND1 = ND ND = NT
Jika a > ht Blok tegangan tekan berbentuk “ T ”
maka : ND1 + ND2 = ND ND = NT
ND1 = 0,85 fc’ ht b ; ND2 = 0,85 fc’ (a - ht) bw ; NT = AS fy
AS fy = 0,85 fc’ (ht b) + 0,85 fc’ (a - ht) bw
Wednesday, October 30,
2019
57Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
58
1. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10
2. Anggap tulangan tarik sudah meluluh, hitung nilai gaya tarik total :
NT = As. fy
3. Hitung nilai gaya tekan bila hanya daerah flens saja yang menyediakan
daerah tekan, dengan rumus ; ND = 0,85 fc’.b.hf
4. Apabila ; ND > NT  sbg balok persegi
ND < NT  sbg balok T murni
5. Periksa min = ,4 / fy dan aktual = As/(bw. d)
6. Hitung rasio penulangan untuk kemudian menentukan nilai k,
d.b
AS
=
7. Mengacu pada Tabel pada Apendiks A1, didapatkan nilai k yang diperlukan
untuk nilai  yang didapat pada langkah ke 6
8. Hitung momen tahanan : MR =  b.d2.k
9. Periksa syrat daktalitas menggunakan ungkapan As maks dari Daftar 3-1, As maks
harus lebih besar dari As aktual.
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
59
5. Hitung ; a
• Periksa min = ,4 / fy dan aktual = As/(bw. d)
wc
DT
b'.f.,
NN
850

=
7. Tentukan letak titik pusat daerah tekan total dengan menggunakan hubungan atau
persamaan berikut :
 
ydzdan
A
A
y
y
==


8. Hitung momen tahanan : MR =  ND. Z
9. Periksa syrat daktalitas menggunakan ungkapan As maks dari Daftar 3-1, As maks
harus lebih besar dari As aktual.
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
60
1. Hitung momen rencana (Mu)
2. Tetapkan nilai d = h – 70 mm
3. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10
4. Hitung momen tahanan
MR =  (0,85. fc’) b.hf (d – ½ hf)
5. Apabila ; MR > Mu  sbg balok persegi
MR < Mu  sbg balok T murni
6. Hitung kperlu
7. Tentukan nilai  berdasarkan nilai k (dari tabel)
8. Hitung : As =  . b . d
9. Pilih tulangan dan sketsa gambar tulangan, lalu kontrol nilai d aktual , As maks dan
 aktual.
2
d.b.
M u

=
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
61
6. Hitung z = d – ½ h
7. Hitung nilai : As
8. Pilih tulangan dan sketsa gambar tulangan, lalu kontrol nilai d aktual , As maks dan
 aktual.
z.f.
M
y
u

=
1. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10
2. Anggap tulangan tarik sudah meluluh, hitung nilai gaya tarik total : NT = As. fy
3. Hitung nilai gaya tekan bila hanya daerah flens saja yang menyediakan daerah
tekan, dengan rumus ; ND = 0,85 fc’.b.hf
4. Apabila ; ND > NT  sbg balok persegi
ND < NT  sbg balok T murni
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
POKOK BAHASAN IV
ANALISIS DAN PERENCANAAN GESER
SK. SNT. T-15-1991-03 sub bab 3.4
PENGERTIAN
ASUMSI DAN PERSYARATAN
DASAR-DASAR PERHITUNGAN
KONDISI & BATASAN TULANGAN GESER
NOTASI-NOTASI
CONTOH SOAL
1. PENULANGAN GESER LENTUR
HOMEWednesday, October 30,
2019
62Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Geser lentur dimaksudkan sebagai gaya
geser yang bekerja pada penampang yang
mengalami lenturan akibat timbulnya gaya
lintang, shg kemungkinan dibutuhkan
tulangan geser (bila beton tidak mampu)
untuk memikul gaya geser yang terjadi.
PENGERTIAN
Wednesday, October 30,
2019
63Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
l
q
A B
+
- -
MA MB
Mmax
+
-
VA
VB
Tulangan Lentur (memanjang)
Tulangan Geser (melintang)
BIDANG MOMEN
BIDANG
GAYA LINTANG
Wednesday, October 30,
2019
64Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
ACI 318 - 99 ACI 318 - 02
Σ Gaya geser yang
diperhitungkanCritical
section
Jumlah gaya geser berdasarkan ACI 318-02 > ACI 318-99
SNI - 92
Wednesday, October 30,
2019
65Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
66Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
a. Mekanisme perlawanan geser
1) Adanya perlawanan beton sebelum terjadi retak
2) Adanya gaya ikatan antar agregat kearah tangensial
disepanjang ikatan
3) Timbulnya aksi pasak tulangan memanjang sebagai
perlawanan terhadap gaya transversal yang harus ditahan
4) Terjadinya perilaku pelengkung pada balok yang relatif
tinggi, dimana segera setelah terjadi retak miring, beban
dipikul oleh susunan reaksi gaya tekan yang membentuk
busur melengkung dengan pengikatnya adalah gaya tarik
disepanjang tulangan memanjang yang tenyata
memberikan cadangan kapasitas yang cukup tinggi.
5) Adanya perlawanan tulangan geser yang berupa sengkang
vertikal atau tulangan miring (balok bertulangan geser).
ASUMSI & PERSYARATAN
Wednesday, October 30,
2019
67Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
b. Beberapa cara Penulangan geser
1) Sengkang vertikal
2) Jaringan kawat baja las yang dipasang tegak lurus sumbu
aksial
3) Sengkang miring atau diagonal
4) Batang tulangan miring diagonal dengan membengkok
tulangan pokok
5) Tulangan spiral
c. Perencanaan geser untuk komponen
struktur terlentur didasarkan pada anggapan
bahwa beton menahan sebagian dari gaya geser yang
timbul dan kelebihan gaya geser (yang tidak dapat
dipikul oleh beton) dilimpahkan kepada tulangan geser.
Wednesday, October 30,
2019
68Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
d. Tulangan geser minimum harus selalu
dipasang pada komponen struktur beton bertulang,
kendatipun gaya geser terfaktor (Vu) lebih kecil dari
pada kekuatan geser beton tereduksi ( Vc), kecuali pada:
1) Pelat dan Fondasi telapak.
2) Struktur balok beton rusuk
3) Balok dengan tinggi total tidak lebih dari 250 mm, atau
½ kali tebal flens, atau ½ kali lebar badan balok.
4) Pada bagian struktur dimana nilai, Vu ≤ ½  Vc.
e. Lebar retak berlebihan akibat gaya tarik
diagonal, dihindari dengan mengambil kuat luluh
tulangan geser maks. fy = 400 MPa dan nilai kekuatan
tulangan geser maksimum, Vs maks = (⅔ √fc') bw d.
Wednesday, October 30,
2019
69Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
f. Tulangan sengkang umumnya digunakan
maksimum diameter 10 mm, kecuali dengan alasan
tertentu kemungkinan digunakannya diameter 12 mm.
Oleh karena itu untuk balok ukuran besar atau yang
menerima gaya geser relatif besar maka dapat digunakan
sengkang rangkap.
g. Jarak spasi antar sengkang maksimum ½d
(tinggi efektif penampang) atau 600 mm.
Bilamana Vs > (⅓ √fc') bw d, maka jarak spasi
sengkang maksimum ¼ d atau 300 mm.
Wednesday, October 30,
2019
70Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
DASAR-DASAR PERHITUNGAN
dari SK. SNI. T-15-1991-03 sub bab 3.4.
memberikan acuan dasar perencanaan tulangan geser sbb.:
Gaya geser rencana / terfaktor ( VU ) :
LLDLU VVV 6,12,1 =
60,0=Faktor Reduksi Kekuatan (  ) :
Tegangan geser rata-rata nominal ( vU ) :
Kekuatan geser beton nominal ( VC ) :
db
V
W
U
U

 =
  dbfV WCC '6
1
=
Wednesday, October 30,
2019
71Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
DASAR-DASAR PERHITUNGAN
dari SK. SNI. T-15-1991-03 sub bab 3.4.
memberikan acuan dasar perencanaan tulangan geser sbb.:
Kekuatan tulangan geser nominal (VS) :
Syarat keseimbangan tulangan geser :
Luas tulangan geser minimum ( AV min ) :
s
dfA
V
yV
S
..
=
  dbfV WCmaksS '3
2
=
y
w
miknV
f
sb
A
.
3
1
=
 Sengkang miring ( VS ) :
 Sengkang vertikal ( VS ) :
  cossin
..
=
s
dfA
V
yV
S
 SCU VVV  
Kekuatan tulangan geser maks. ( VS maks ) :
Wednesday, October 30,
2019
72Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
CU VV 2
1

CUC VVV  2
1
CU VV 
  dbfVV wCmaksSS '3
2
=
Tidak diperlukan tulangan geser
diperlukan tulangan geser
minimum
diperlukan tul. geser,
dengan syarat sbb.:
Penampang beton tidak me-
menuhi shg harus diperbesar
atau mutu beton ditingkatkan
  dbfV wCS '3
1

  dbfV wCS '3
1

  dbfV wCC '6
1
=CV2
1
CV1
smaks = ½ d atau 600 mm
smaks = ¼ d atau 300 mm
CV3
CV5
KONDISI PERHITUNGAN & BATASAN TUL. GESER
Wednesday, October 30,
2019
73Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
NOTASI-NOTASI
Vu = Gaya geser rencana terfaktor, kN
VDL = Gaya geser yang bekerja akibat beban mati, kN
VLL = Gaya geser yang bekerja akibat beban hidup, kN
Vc = Kekuatan geser nominal beton, kN
Vs = Kekuatan tulangan geser nominal, kN
Vs maks = Kekuatan tulangan geser maksimum ( yang diijinkan ), kN
vu = Tegangan geser rata-rata nominal, MPa
 = Faktor reduksi kekuatan,
Av = Luas tulangan geser, mm²
s = Jarak / spasi tulangan geser, mm
 = Sudut kemiringan tulangan geser miring terhadap sumbu balok,  = 45°
bw = Lebar badan balok, mm
d = Tinggi efektif balok, mm
fc' = Kuat tekan beton, MPa
fy = Tegangan luluh baja tulangan, MPa
Wednesday, October 30,
2019
74Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
POKOK BAHASAN VI
ANALISIS DAN PERENCANAAN GESER PUNTIR
SK. SNT. T-15-1991-03 sub bab 3.4
PENGERTIAN
PERILAKU TORSI PADA PENAMPANG
PERILAKU SISTEM STRUKTUR AKIBAT TORSI
PRINSIP PERHITUNGAN TORSI
NOTASI-NOTASI
CONTOH SOAL
2. PENULANGAN GESER PUNTIR (TORSI)
HOMEWednesday, October 30,
2019
75Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Komponen struktur yang
memikul beban (gaya)
sedemikian sehingga ter-
puntir terhadap sumbu
memanjangnya, struktur
ter-sebut menerima momen
puntir (torsi).
PENGERTIAN
Contoh-contoh:
Poros engkol pada mesin pem-
bangkit tenaga,
Pemindahan tenaga pada roda
kereta api,
Hubungan balok induk dengan
balok anak, dll.
Wednesday, October 30,
2019
76Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Perilaku Torsi pada Penampang
Wednesday, October 30,
2019
77Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Wednesday, October 30,
2019
78Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Torsi Statis Tertentu, yaitu tidak ada reditribusi tegangan
torsional ke batang struktur lain setelah terjadi retak karena
adanya keseimbangan struktur disebut Torsi Keseimbangan.
Momen torsi tidak direduksi,
Torsi Statis Tak Tentu, yaitu terjadi redistibusi tegangan
torsional dan momen-momen setelah terjadi retak, karena
mempengaruhi keserasian antara komponen-komponen struktur
pada satu titik buhul disebut Torsi Keserasian.
Momen torsi direduksi,
Perilaku Sistem Struktur akibat Torsi
  yxfT cu
2
3
1
3
1
' S
Wednesday, October 30,
2019
79Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
  yxfT cu
2
20
1
' S
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
80
TORSI
Torsi digolongkan dalam 2 type :
1. Torsi Statis Tertentu Torsi Equilibrium
2. Torsi Statis Tak Tentu Torsi Kompatibilitas
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
81
Tidak direduksi
direduksi
direduksi
direduksi
direduksi
Tu
1. Tentukan jenis beban torsinya
2. Tentukan penampang kritis, umumnya berjarak d dari muka tumpuan. Hitung
momen torsi rencana Tu . Apabila Tu < [(1/24 fc’)Sx2.y)], efek torsi boleh
diabaikan, tapi bila Tu > [(1/20 fy)Sx2.y)] efek torsi tetap diperhitungkan
bersama geser dan lentur
3. Menghitung kuat torsi nominal Tc badan beton sederhana, dengan rumus :
 
y.x
d.b
Cdengan,
TC
V.,
y.x'f c
T w
t
ut
u
c

 =







= 22
2
15
1
40
1
Apabila komponen struktur mengalami gaya tarik aksial cukup besar, tulangan torsi
harus direncanakan untuk memikul momen torsi total dan nilai Tc dikalikan dengan
(1 + 0,30 Nu/Ag)
Wednesday, October 30,
2019
82Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
4. Apabila Tu > Tc, hitung momen torsi yang harus dipikul oleh tulangan (Ts )
Untuk torsi keseimbangan : Ts = Tu / – Tc
Untuk torsi keserasian : Ts = (1/3 fc’)1/3 Sx2y-Tc
Apabila Ts > 4 Tc  penampang diperbesar
5. Pilih tulangan sengkang tertutup sebagai tulangan melintang dan gunakan diameter
mini D 10 dengan jarak spasi s, hitung luas sengkang untuk torsi setiap satuan
jarak lengan dengan rumus :
y
st
fyx
T
s
A
111
=
6. Hitung penulangan geser yang diperlukan untuk Av, tiap satuan jarak didalam
penampang melintang, dengan Vu adalah gaya geser luar rencana pada
penampang kritis, sedangkan Vc adalah kuat geser nominal balok beton dan Vs
adalah gaya geser yang dipikul oleh sengkang
cns
y
sv
VVVdengan
d.f
V
s
A
==
Wednesday, October 30,
2019
83Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
 
2
6
1
521 






=
u
u
t
wc
c
V
T
C,
db'f
V
dengan Vn = Vu /
7. Hitungalah luas tulangan memanjang Al, yang diperlukan untuk torsi dimana :
s
yx
f
s.b
C
V
T
T
f
s.x.,
A
:daribesarbolehtidak
s
yx
A
C
V
T
T
f
s.x.,
A
s
yx
AA
y
w
t
u
u
u
y
l
t
t
u
u
u
y
l
tl
11
11
11
3
2
3
82
2
3
82
2





































=





























=

=
8. Pilih tulangan dan sketsa gambar
Wednesday, October 30,
2019
84Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Contoh Soal 1).
Diketahui :
h = 600 mm
b = 1500 mm
bw = 350 mm
ht = 100 mm
Vu = 60 kN
Tu = 50 kNm
fy = 400 MPa
fc` = 25 MPa
As = 2075 mm2
Ditanyakan :
a. Rencanakan penulangan geser - torsi balok T tersebut, jika berupa Torsi Keseimbangan.
b. Rencanakan penulangan geser - torsi balok T tersebut, jika berupa Torsi Keserasian.
Suatu balok T seperti tergambar, menerima gaya geser rencana (Vu) dan torsi rencana
(Tu). Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tulangan lentur memanjang (As) dengan mutu
baja (fy) dan mutu beton fc''`. Adapun nilai data tertera sebagai beriku
ht
h
bw
b
≤ 3ht
syarat
≤ 3ht
syarat
Wednesday, October 30,
2019
85Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Soal 1.a).Kondisi torsi keseimbangan
» NilaiΣ x2
y =(350)2
(600) + 2 (100)2
(3 . 100) = 7,95E+07 mm3
= = 9,9375 kNm
karena : dibutuhkan tulangan torsi
   yxfc
2
24
1
' S     67
24
1
10.10.95,72560,0 
   yxfT cU
2
24
1
' S 
» Kuat torsi beton nominal : d = h - 65 535 mm
= 0,0024 mm-1
Tc = 25,985 kNm
 
2
2
15
1
4,0
1
'







S
=
ut
u
c
c
TC
V
yxf
T yx
db
C w
t 2
S
=
» Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/
Ts = 57,348 kNm
karena :Ts < 4 Tc OK, balok memenuhi
Wednesday, October 30,
2019
86Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
» Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/f
Ts = 57,348 kNm
karena :Ts < 4 Tc OK, balok memenuhi
Nilai perbandingan luas dengan jarak sengkang torsi :
yt
s
t
t
fyx
T
s
A
11
=
x1 & y1 masing-masing sisi penampang teras :
Jika selimut beton 40 mm dan sengkang  10 mm, maka :x1 = 260 mm
y1 = 510 mm
nilai : αt = 1,321
= 0,8185 1)
1)
mm2
/mm jarak/satu kaki








=
1
1
3
1
2
x
y
t
t
t
s
A
» Perhitungan Sengkang u/ Geser :Vs = Vn - Vc , dimana : Vn = Vu/f
Kuat geser beton nominal : Vc = 30,602 kN
Vs = 69,398 kN
Nilai perband luas dgn jarak sgk geser : = 0,3243 2)
2)
mm2
/mm jarak/satu kaki
 
2
6
1
5,21
'







=
u
u
t
wc
c
V
T
C
dbf
V
y
s
v
v
fd
V
s
A
=
Wednesday, October 30,
2019
87Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
» Perhitungan Sengkang Gabungan Torsi dan Geser :
= 1,9613 2)
Jika dipakai sengkang D 10, berarti luas dua kaki, Avt= 157 mm2
Jadi jarak sengkang gabungan : s = 80,05 mm
≈ 80 mm






=
v
v
t
tvt
s
A
s
A
s
A 2
» Kontrol :
Jarak maksimum : s < smaks = ¼ (x1 + y1) = 192,5 mm OK
Sengkang minimum : Avt > Avt min = (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2
OK
» Jadi dipakai tulangan sengkang :D 10 - 80 mm
» Tulangan Torsi memanjang :
= 1260,5 mm2
= 356,5 mm2
At > (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2
OK
Yang menetukan tulangan torsi memanjang (nilai terbesar),Al = 1260,5 mm2
)(
2
11 yx
s
A
l
t
t
A =





 




























=
s
yx
A
C
V
T
T
f
sx
l t
t
u
u
u
y
A 11
2
3
8,2





 




























=
s
yx
A
C
V
T
T
f
sx
l t
t
u
u
u
y
A 11
2
3
8,2
Wednesday, October 30,
2019
88Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
» Gambar Penulangan :
As = 2075 + ¼ . 1261 = 2390 mm2
Dipakai 5 D 25 (2454 mm2
)
Untuk sisi lainnya masing-masing :
Dipakai 2 D 16 (402 mm2
)
Al didistribusikan masing-masing ¼
untuk sudut-sudut atas dan masing-
masing ¼ untuk sisi-sisi tegak dan
sisanya ditambahkan pada tulangan
tarik. Jarak tulangan samping ≤ 300
mm.
600
350
100
540
5 D 25
2 D 16
4 D 16
sengkang D10
- 80
Wednesday, October 30,
2019
89Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
Soal 1.b).Kondisi torsi keserasian
» Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/f
dari data / perhitungan sebelumnya : Tu = 50,000 kNm
Tc = 25,985 kNm
karena terjadi redistribusi tegangan, maka dapat diambil nilai :
Tu =  {(⅓ √fc`') (⅓ Σ x2
y)} Tu = 26,500 kNm
nilai Tu yang menentukan adalah nilai terkecil.
Jadi : Ts = 18,181 kNm
Nilai perbandingan luas dengan jarak sengkang torsi :
= 0,2595 1)
1)
mm2
/mm jarak/satu kaki
Perhitungan Sengkang u/ Geser :Vs = Vn - Vc , dimana : Vn = Vu/f
yt
s
t
t
fyx
T
s
A
11
=
Kuat geser beton nominal : Vc = 55,092 kN
Vs = 44,908 kN
Nilai perband luas dgn jarak sgk geser : = 0,2099 2)
2)
mm
2
/mm jarak/satu kaki
 
2
6
1
5,21
'







=
u
u
t
wc
c
V
T
C
dbf
V
y
s
v
v
fd
V
s
A
=
Wednesday, October 30,
2019
90Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
» Perhitungan Sengkang Gabungan Torsi dan Geser :
= 0,7288 2)
Jika dipakai sengkang D 10, berarti luas dua kaki, Avt= 157 mm2
Jadi jarak sengkang gabungan : s = 215,41 mm






=
v
v
t
tvt
s
A
s
A
s
A 2
» Kontrol :
Sengkang minimum :Avt min = (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2
< Avt OK
Jarak maksimum : smaks = ¼ (x1 + y1) = 192,5 mm
jadi dipakai jarak sengkang s = 190 mm
» Jadi dipakai tulangan sengkang :D 10 - 190 mm
» Tulangan Torsi memanjang :
= 399,6 mm2
= 1217,4 mm2
At > (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2
OK
Yang menetukan tulangan torsi memanjang (nilai terbesar),Al = 1217,4 mm2
)(
2
11 yx
s
A
l
t
t
A =





 




























=
s
yx
A
C
V
T
T
f
sx
l t
t
u
u
u
y
A 11
2
3
8,2
Wednesday, October 30, 91
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
» Gambar Penulangan :
As = 2075 + ¼ . 1218 = 2380 mm2
Dipakai 5 D 25 (2454 mm2
)
Untuk sisi lainnya masing-masing :
Dipakai 2 D 14 (304 mm2
)
Al didistribusikan masing-masing ¼
untuk sudut-sudut atas dan masing-
masing ¼ untuk sisi-sisi tegak dan
sisanya ditambahkan pada tulangan
tarik. Jarak tulangan samping ≤
300 mm.
600
350
100
540
5 D 25
2 D 14
4 D 14
sengkang D10
- 190
Wednesday, October 30,
2019
92Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
POKOK BAHASAN V
PENYALURAN & PENDETAILAN TULANGAN
SK. SNI. 03 – 2847 - 2002 pasal 14 & PBI’71 bab 8
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
93
1. PANJANG PENYALURAN TULANGAN
Panjang penyaluran (ld) adalah panjang penambatan yang diperlukan untuk
mengembangkan tegangan luluh dalam tulangan, merupakan fungsi dari mutu
baja tulangan (fy), diameter tulangan (D), dan mutu beton (fc’). Panjang
penyaluran menentukan tahanan terhadap tergelincirnya tulangan, sehingga
tulangan dapat bekerja sesuai dengan tegangan luluhnya.
Panjang penyaluran (ld) = panjang penyaluran dasar (ldb) x faktor modifikasi
ld = ldb x faktor modifikasi
ld
balok
kolom
Penampang kritis
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
94
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
95
2. Penyaluran batang ulir yang berada dalam kondisi
tekan
1) Panjang penyaluran ld, dalam mm, untuk batang ulir yang berada
dalam kondisi tekan harus dihitung dengan mengalikan panjang
penyaluran dasar ldb pada 14.3(2) dengan faktor modifikasi yang
berlaku sesuai dengan 14.3(3), tetapi ld tidak boleh kurang dari 200
mm.
2) Panjang penyaluran dasar ldb harus diambil sebesar dbfy /4 √fc',
tetapi tidak kurangdari 0,04 dbfy .
3) Panjang penyaluran dasar ldb harus dikalikan dengan faktor yang
berlaku
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
96
3. Penyaluran bundel tulangan
1) Panjang penyaluran masing-masing batang yang terdapat di dalam satu
bundel tulangan, dalam kondisi tarik atau tekan, harus diambil sama
dengan panjang penyaluran untuk masing-masing batang tersebut,
ditambah dengan 20 % untuk bundel yang terdiri dari tiga batang
tulangan dan 33 % untuk bundel yang terdiri dari 4 batang tulangan.
2) Untuk menentukan faktor yang sesuai pada 14.2, satu unit bundel
tulangan harus dianggap sebagai satu batang tunggal dengan diameter
yang dihitung berdasarkan luas total ekuivalen.
4. Penyaluran tulangan berkait dalam kondisi tarik
1) Panjang penyaluran ldh dalam mm, untuk batang ulir dalam kondisi
tarik yang berakhir pada suatu kait standar harus dihitung dengan
mengalikan panjang penyaluran dasar lhb pada 14.5(2) dengan faktor
atau faktor-faktor modifikasi yang berlaku yang sesuai dengan
14.5(3), tetapi ldh tidak boleh kurang dari 8db ataupun 150 mm
(Gambar 17).
2) Panjang penyaluran dasar lhb untuk suatu batang berkait dengan fy
sama dengan 400 MPa harus diambil sebesar ..................... 100db / √fc'
3) Panjang penyaluran dasar ldh harus dikalikan dengan faktor atau
faktor-faktor yang berlaku
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
97
Wednesday, October 30,
2019
Struktur Beton Dasar
by KDK STRUKTUR
98
 Sambungan dengan kait
Panjang penyambungan tidak
boleh kurang dari 25 kali
diameter tulangan
 Sambungan polos kait
Panjang penyambungan tidak
boleh kurang dari 40 kali
diameter tulangan
As tumpuan perlu = 511 mm2  D10 – 150 = 523,6 mm2
As lapangan perlu = 380 mm2  D10 – 200 = 392,7 mm2
D10 - 400 D10 - 400
D10 - 400 D10 - 400
D10 - 500 D10 - 500 D10 - 500
D10-400D10-400
D10-400D10-400
D10-500D10-500D10-500D10-500
D10 - 500
Menghitung As ekstra :
As ekstra = As per tump – As ak lap
= 511 – 392,7 = 118,3 mm2
Dipakai tul. : D10 – 500 = 152,7 mm2

More Related Content

What's hot

Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Angga Nugraha
 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
algifakhri bagus maulana
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Andhika Fajar
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
Aryo Bimantoro
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
Sumarno Feriyal
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
Shaleh Afif Hasibuan
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
Afret Nobel
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
Gilang Ramadhani
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
algifakhri bagus maulana
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Struktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDStruktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDMuhammad Umari
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
bumi lohita
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
Debora Elluisa Manurung
 

What's hot (20)

Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Struktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDStruktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFD
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 

Similar to Hand out struktur beton i

05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur beton
budiMekka
 
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
vickrygaluh59
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
Alrifqi3
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
aryawi
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
BustanulArifinFanani
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
QurniaSari1
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Sibujang Civil
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
CandraSartiko
 
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
bikonlab
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
AfriHandayani1
 
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
NhkHabit
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Ryan Pradana
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
Yhan Pasassa
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
rendy surindra
 
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulanganSni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
NurAlisyamsi
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
dodi rahmawan
 
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).pptBAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
TasyaGalih
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Aan Kurniawan
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
Octo Qomarullah
 

Similar to Hand out struktur beton i (20)

05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur beton
 
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
 
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
 
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
 
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulanganSni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
Sni 2052 2017 pengujian besi baja tulangan
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).pptBAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 

Recently uploaded

Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
boynugraha727
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
boynugraha727
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
abdillah18
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
kangSantri23
 

Recently uploaded (6)

Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
 

Hand out struktur beton i

  • 1. STRUKTUR BETON DASAR No. Kode : SI 65221 (2 sks) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat menghitung dan mendesain elemen struktur beton bertulang, berupa: balok dan pelat satu arah berdasarkan pedoman dan peraturan beton bertulang yang berlaku. DESKRIPSI SINGKAT: Mata kuliah ini membahas mengenai konsep dan prinsip dasar kekuatan, kemampuan, dan perilaku ekemen struktur beton bertulang, terhadap: gaya lentur, gaya normal, dan gaya geser, dengan penekanan pada desain struktur balok dan pelat, berdasarkan teori kekuatan batas yang mengacu pada pedoman dan peraturan beton bertulang yang berlaku. Wednesday, October 30, 2019 1Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 2. POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan: Struktur Beton Bertulang. 2. Dasar-dasar analisis dan perencanaan. 3. Analisis dan perencanaan penampang persegi 4. Analisis dan perencanaan geser lentur dan torsi 5. Pendetailan tulangan Wednesday, October 30, 2019 2Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 3. PUSTAKA / REFERENSI 1. Standard dan Peraturan Struktur Beton (PBI’71, PB’89, SNI 03-2847-1992) 2. ACI., 1995. Building Code Requirements for Structural Concrete ACI 318-95. American Concrete Institute, Detroit. 3. Dipohusodo, I. 1999. Struktur Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 4. McGregor, J. G. 1997. Reinforced Concrete; Mechanics and Design, Prentice Hall. 5. Nawy E.G., 1985, Reinforced Concrete Fundamental Approach, McGraw-Hill, New York. 6. Wang, C. K. & Salmon, C. G. 1985. Reinforced Concrete Design. Harper & Row, New York. 7. VIS, W. C. & Kusuma, G., 1993. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta. Wednesday, October 30, 2019 3Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 4. Pokok Bahasan I PENDAHULUAN PENGERTIAN Beton bertulang adalah beton yang diberi tulangan yang cukup sedemikian sesuai dengan yang disyaratkan dan direncanakan dengan asumsi bahwa kedua material (beton & tulangan) dapat bekerja bersama-sama dalam memikul beban kerja. PERSYARATAN Unsur-unsur beton dan baja tulangan harus memenuhi ketentuan dan persyaratan, sebagaimana diatur dalam peraturan-peraturan atau standar-standar tentang beton bertulang. Wednesday, October 30, 2019 4Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 5. BETON Beberapa Sifat Mekanika yang dari Beton yang juga sangat tergantung kepada sifat fisik dan sifat mekanika bahan asalnya, yaitu:  Tegangan (): Tegangan tekan beton relatif tinggi, tetapi tegangan tariknya rendah, (tegangan tarik beton hanya sekitar 9%-15% dari tegangan tekannya). Tegangan tekan beton (c’) dan Tegangan tarik beton (c). Sesuai ketentuan: SK. SNI T-15-1991-03, bahwa: Tegangan tarik beton, c = 0,57 Tegangan tekan beton izin, , c’izin = 0,45 c’  Regangan (): Tegangan tekan beton maksimum akan tercapai pada regangan tekan (’) mencapai 0,002 dan selanjutnya akan turun dengan bertambahnya nilai regangan hingga benda uji hancur pada nilai regangan mencapai 0,003 – 0,005. Regangan tekan beton maksimum, c’ maks = 0,003 • (SK SNI T-15-1991-03, ps. 3.3.2.) 'cf Wednesday, October 30, 2019 5Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 6. Elastisitas (E): Bahan beton bersifat Elasto-Plastis artinya disamping memperlihatkan kemampuan elastis bahan juga menunjukkan deformasi permanen. Modulus elastisitas beton tidak berbanding lurus dengan tegangannya, karena kurva tahap awal berbentuk lengkung (lazimnya untuk bahan homogen seperti baja kurva tahap berupa garis lurus/linier).  Modulus elastisitas beton (Ec) = 0,043 Wc 1,50 (SK SNI T-15-1991-03, ps. 3.1.5.) Untuk beton normal dengan berat isi (Wc) ± 23 kN/m3 dapat diambil nilai modulus elastisitas beton: Ec = 4700 'cf 'cf Wednesday, October 30, 2019 6Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 7. RANGKAK & SUSUT Rangkak (creep) adalah sifat beton yang mengalami perubahan bentuk (deformasi) permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Akibat beban tetap dalam kurun waktu lama, saat beton mengalami regangan dan tegangan akan terjadi pula peningkatan regangan dalam jangka waktu pembebanan. Demikian pula akibat “rangkak” selalu berhubungan dengan “susut” karena keduanya terjadi bersamaan. Dengan kata lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rangkak juga mempengaruhi susut. Wednesday, October 30, 2019 7Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 8. RANGKAK & SUSUT Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rangkak adalah: (1) sifat bahan dasar, seperti komposisi dan kehalusan semen, kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam agregat; (2) rasio air terhadap jumlah semen; (3) suhu pada waktu proses pengerasan; (4) kelembaban nisbi selama penggunaan; (5) umur beton pada saat beban bekerja; (6) lama pembebanan; (7) nilai tegangan; (8) nilai banding luas permukaan dan volume komponen struktur; dan (9) nilai slump. Wednesday, October 30, 2019 8Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 9. BAJA TULANGAN • Beton tidak mampu menahan gaya/tegangan tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami retak-retak, oleh karena itu beton diberi tulangan yang fungsinya terutama memikul gaya/tegangan tarik dalam sistem struktur. • Baja tulangan untuk beton bertulang berupa baja berpenampang bulat, dengan bentuk permukaan yang terdiri dari: (a) baja tulangan polos (BJTP) dan (b) baja tulangan deformasian (BJTD). • Tulangan untuk beton harus memenuhi syarat-syarat atau standar tertentu agar dapat berfungsi dengan baik dalam sistem struktur beton bertulang. (SII 0136-84, SII 318-80, ASTM A416 & SK SNI T-15- 1991-03). • Ketentuan SK SNI T-15-1991-03 memberikan nilai modulus elastisitas baja tulangan (Es) = 200.000 MPa. • ASTM A416 memberikan standar baja tulangan seperti tabel 1.1 dan SII 0136-80 mengelompokkan baja tulangan seperti tabel 1.2. Wednesday, October 30, 2019 9Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 10. Standar batang baja tulangan ASTM Berat Nominal (inch) (mm) (sq. inch) (mm 2 ) (kg/m) # 3 0,375 9,50 0,11 0,71 0,559 4 0,500 12,70 0,20 1,29 0,994 5 0,625 15,90 0,31 2,00 1,552 6 0,750 19,10 0,44 2,84 2,235 7 0,875 22,20 0,60 3,87 3,041 8 1,000 25,40 0,79 5,10 3,973 9 1,125 28,70 1,00 6,45 5,059 10 1,270 32,30 1,27 8,19 6,403 11 1,410 35,80 1,56 10,06 7,906 14 1,693 43,00 2,25 14,52 11,38 18 2,257 57,30 4,00 25,81 20,24 Nomor Batang Diameter Nominal Luas Nominal Wednesday, October 30, 2019 10Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 11. Standar batang baja tulangan SII 0136-80 Luas Nominal Berat Nominal Polos Deform (mm2 ) (kg/m) P6 D6 6 0,283 0,222 P8 D8 8 0,503 0,395 P9 D9 9 0,636 0,499 P10 D10 10 0,785 0,617 P12 D12 12 1,131 0,888 P13 D13 13 1,327 1,040 P14 D14 14 1,54 1,210 P16 D16 16 2,011 1,580 P18 D18 18 2,545 2,000 P19 D19 19 2,835 2,230 P20 D20 20 3,142 2,470 P22 D22 22 3,801 2,980 P25 D25 25 4,909 3,850 P28 D28 28 6,157 4,830 D29 29 6,605 5,190 P32 D32 32 8,043 6,310 D36 36 10,179 7,990 D40 40 12,565 9,870 D50 50 19,635 15,400 Tualangan Baja Diameter Nominal (mm) Wednesday, October 30, 2019 11Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 12. Jenis dan kelas baja tulangan sesuai SII 0136-80 Batas Ulur Maksimum Batas Tarik Minimum N/mm2 N/mm2 (kgf/mm2 ) (kgf/mm2 ) Batang 1 BJTP24 235 382 Polos (24) (39) 2 BJTP30 294 480 (30) (49) Batang 1 BJTD24 235 382 Deformasian (24) (39) 2 BJTD30 294 480 (30) (49) 3 BJTD35 343 490 (35) (50) 4 BJTD40 392 559 (40) (57) 5 BJTD50 490 610 (50) (63) Jenis Kelas Simbol Wednesday, October 30, 2019 12Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 13. • Perhatikan suatu balok di atas dua tumpuan A & B menerima beban terbagi rata atau disebut balok terlentur, seperti gambar 1.7 berikut: • Balok A-B menerima beban merata w kN/m mengakibatkan momen lentur Mmaks di tengah bentang. • Bagaimana kondisi tegangan - regangan yang terjadi? • Berapa Momen pikul penampang (MR)? PENAMPANG BALOK TERLENTUR w kN/m’ A B L Mmaks Gambar 1.7 Balok Terlentur Mmaks Wednesday, October 30, 2019 13Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 14. Berdasarkan Teori Elastisitas : Penampang dari bahan homogen (mis. baja) atau bahan yang dianggap homogen (mis. kayu), mengalami lenturan digambarkan sebagai berikut: h = tinggi balok b = lebar balok c = jarak garis netral  = regangan ƒ = tegangan ND = gaya tekan dalam NT = gaya tarik dalam z = lengan momen dalam h b c z ND NT a b ƒa ƒb g.n. Gambar 1.8 Diagram Tegangan – Regangan Wednesday, October 30, 2019 14Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 15. W I Metode Rumus Lenturan: I c.M f = ; W M f = ; E f = Metode koppel momen dalam: Gaya Koppel :ND = b . c . ½fa & NT = b . (h–c) . ½fb  c = ½ h (homogen) ND = NT  b . c . ½fa = b . (h–c) . ½fb  fa = fb = f Momen Pikul :MR = ND x z = NT x z  MR = b. ½h . ½ f . 2 /3 h MR = 1 /6 b h 2 f atau MR . c = 1 /12 b h 3 f Momen Tahanan Momen Inersia Syarat: MR  M ; fytd  fijin ; &   maks Wednesday, October 30, 2019 15Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 16. Pokok Bahasan II DASAR-DASAR ANALISIS DAN PERENCANAAN 1. STANDAR DAN PERATURAN BETON • Standar atau Peraturan atau Pedoman yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. • Di Indonesia peraturan standar atau pedoman beton bertulang telah mengalami beberapa kali pembaharuan, yaitu pertama kalinya adalah Peraturan Beton Indonesia 1955 (PBI 1955), kemudian PBI 1971 dan yang terakhir adalah Standar SK SNI T-15-1991-03 atau SNI 03-2847-1992 atau Pedoman Beton 1989. tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Wednesday, October 30, 2019 16Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 17. • Dibeberapa negara maju dikenal standar / peraturan beton antara lain: di Amerika Serikat (ACI 318-70, ACI 318-83), di Inggris (Unified B.S. Code 1970), di Nederland (VB 1972), dan Badan Internasional dikenal CEB (Comite Europeen du Beton), FIP (Federation Internatioanl de la Precontraint), ISO (International Standardization Organization). • Peraturan atau Standar tersebut di atas diberlakukan sebagai peraturan standar resmi di Indonesia, sehingga harus diikuti karena berkekuatan hukum dalam pengendalian perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang.. Peraturan standar lainnya dapat digunakan sebagai acuan pembanding dan atau bila sesuatu masalah tidak terdapat di dalam peraturan resmi yang berlaku. • SNI 03-2847-1992, disamping melakukan pembaharuan serta memberikan ketentuan-ketentuan baru dan tambahan ketentuan yang belum diatur dalam peraturan lama, juga telah menggunakan Satuan SI (Standar Internasional) dan Notasi disesuaikan dengan yang berlaku di kalangan Internasional. Wednesday, October 30, 2019 17Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 18. 2. METODE ANALISIS DAN PERENCANAAN • Proses analisis dan perencanaan umumnya dimulai dengan memenuhi persyaratan terhadap lentur, kemudian faktor lainnya, seperti: kapasitas geser, defleksi, retak, dan panjang penyaluran, hingga kesemuanya memenuhi syarat-syarat atau ketentuan kekuatan. • Pendekatan metode perencanaan kekuatan beton bertulang, dikenal dua cara, yaitu:  Metode perencanaan tegangan kerja Working Stress Design Method (WSD method), atau metode elastik atau cara-n.  Metode perencanaan kekuatan batas Ultimate Strength Design Method (USD method). Wednesday, October 30, 2019 18Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 19. a. Metode Perencanaan Tegangan Kerja (Working Stress Design Method) • Metode perencanaan elastik didasarkan pada anggapan bahwa sifat dan perilaku bahan beton bertulang disamakan dengan bahan homogen (serba sama) seperti baja dan kayu. Dimana tegangan dan regangan pada penampang balok (bahan homogen) terlentur terdistribusi linier yaitu nilai nol dari garis netral ke nilai maksimum pada serat tepi terluar. • Pada metode tegangan kerja, beban yang diperhitungkan adalah beban kerja (service load), sedangkan analisis tegangan berdasarkan pada tegangan tekan lentur ijin (fc’ijin = 0,45 fc’). Rasio (nilai banding) modulus elastisitas atau angka ekivalensi (n) = Es/Ec diambil angka pembulatan terdekat dengan ketentuan n  6. (SK SNI T-15-1991-03 Ps. 3.15.5). Wednesday, October 30, 2019 19Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 20. a. Metode Perencanaan Tegangan Kerja (Working Stress Design Method) A A h b c z ND NT c’  fc’= c’Ec fs = s Es g.n. As d Gambar 2.1 Diagram tegangan–regangan penampang terlentur A A A A A A h b c z ND NT c’  fc’= c’Ec fs = s Es g.n. As d Gambar 2.1 Diagram tegangan–regangan penampang terlentur Wednesday, October 30, 2019 20Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 21. b. Metode Perencanaan Kekuatan Batas (Ultimate Strength Design Method) Pendekatan metode perencanaan kekuatan batas didasarkan pada hal-hal bahwa hubungan sebanding antara tegangan dan regangan hanya berlaku sampai pada keadaan pembebanan tertentu, yaitu pada tingkat beban kecil dan beban sedang (Gambar 2.2. dan 2.3). Apabila beban ditambah terus menerus maka keadaan seimbang akan lenyap dan diagram tegangan tekan pada penampang balok beton akan berbentuk setara dengan kurva. Pada gambar 2.4 terlihat bahwa distribusi tegangan dan regangan yang timbul pada atau dekat keadaan beban batas (ultimate loads), apabila kapasitas batas kekuatan beton terlampaui dan tulangan baja mencapai luluh, balok akan mengalami hancur. Keadaan di atas akan nampak bahwa tercapainya kapasitas batas merupakan proses yang tidak dapat berulang. Dengan beberapa faktor keamanan maka tercapainya keadaan batas dapat diperhitungkan serta dikendalikan. Perilaku lentur pada penampang beton bertulang pada beberapa kondisi pembenanan (beban kecil, sedang dan batas), digambarkan dalam bentuk diagram tegangan regangan, berikut: Wednesday, October 30, 2019 21Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 22. Perilaku lentur pada penampang beton bertulang pada beberapa kondisi pembenanan (beban kecil, sedang dan batas), digambar-kan dalam bentuk diagram tegangan regangan, berikut: (a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan Gambar 2.2 Perilaku lentur pada beban kecil A A h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs A A A A h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs Wednesday, October 30, 2019 22Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 23. (a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan Gambar 2.3 Perilaku lentur pada beban sedang A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A A A A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As dh b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d Wednesday, October 30, 2019 23Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 24. (a) Balok terlentur (b) Penampang (c) Regangan (d) Tegangan Gambar 2.4 Perilaku lentur mendekati beban batas A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A A A A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As dh b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d Wednesday, October 30, 2019 24Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 25. Gambar 2.4 Perilaku lentur mendekati beban batas A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A A A A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As dh b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A A A A A h b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As dh b c z ND NT c’ s fc’ fs g.n. As d A A h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs A A A A h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs h b c z ND NT c’ c fc’ fc g.n. As d s fs Gambar 2.3 Perilaku lentur mendekati beban sedang Gambar 2.2 Perilaku lentur mendekati beban kecil Wednesday, October 30, 2019 25Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 26. 1) Bidang penampang rata sebelum terjadi lenturan, tetap rata setelah terjadi lenturan dan berkedudukan tegak lurus pada sumbu balok (prinsip bernoulli). Oleh karena itu nilai regangan dalam penampang komponen struktur terditribusi linier atau sebanding lurus terhadap jarak ke garis netral (prinsip Navier). 2). Tegangan sebanding dengan regangan hanya sampai kira-kira beban sedang (tegangan beton yang terjadi  ½ fc’). Saat beban ultimit, tegangan tidak sebanding lagi dengan regangannya dan distribusi tegangan tidak linier tetapi berupa garis lengkung dari garis netral sampai tepi tekan terluar. Tegangan tekan maksimum tidak berada pada serat tepi tekan terluar tetapi agak kedalam. 3). Dalam menghitung kapasitas momen ultimit komponen struktur, kuat tarik beton diabaikan (tidak diperhitungkan) dan seluruh gaya tarik dilimpahkan kepada tulangan tarik. Pendekatan dan pengembangan metode perencanaan kekuatan batas didasarkan atas anggapan-anggapan : Wednesday, October 30, 2019 26Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 27. h c c’=0,003 s y fc’ garis netral As d z ND NT b fs=fy Resultante gaya tarik yang bekerja pada tulangan tarik, dihitung dengan menganggap baja tulangan meregang serempak dengan nilai regangan diukur pada pusat beratnya. Jika regangan baja tulangan (s) belum mencapai regangan luluh (y), maka nilai tegangan baja tulangan (fs) adalah s Es, berarti dalam hal ini tegangan masih sebanding dengan regangan (hukum Hooke). Sebaliknya tegangan tidak sebanding lagi dengan regangan jika s  y, sehingga fs = fy. Sesuai SK SNI T-15-1991-03, regangan tekan beton maksimum pada serat tepi tekan terluar ditetapkan c’maks = 0,003, (PBI 1971, c’maks = 0,0035 dan s maks = 0,030). (a) Penampang (b) Regangan (c) Tegangan (d) gaya koppel Gambar 2.5 Balok menahan momen ultimit Wednesday, October 30, 2019 27Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 28. 3. KEKUATAN PENAMPANG PERSEGI TERLENTUR DASAR-DASAR PERHITUNGAN KEKUATAN Metode Perencanaan Kekuatan Batas (sesuai SK. SNI.T-15-1991-03) SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.3.2 ay. 7 memberikan ketentuan tentang distribusi tegangan beton tekan ekivalen, sebagaimana yang diusulkan oleh Whitney bahwa blok tegangan tekan ekivalen berbentuk persegi panjang sebagai distribusi tegangan tekan beton ekivalen, sebagaimana Gambar 2.6 & Gambar 2.7. (a) Penampang (b) Diagram (c) Blok tegangan (d) Blok tegangan (e) Koppel momen terlentur regangan tekan aktual tekan ekivalen gaya dalam Gambar 2.6 Blok Tegangan Ekivalen Whitney h b c z ND NT c’ s fc’ garis netral As d a = 1 c ½a 0,85fc’ fy fy Wednesday, October 30, 2019 28Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 29. 0,85fc’ fc’ b h Gambar 2.7 Blok Tegangan Ekivalen As a = 1 c d c 0,85 fc’a z = d – ½ a NT = As fy + ND = 0,85 fc’ a b Wednesday, October 30, 2019 29Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 30. 4. RAGAM KERUNTUHAN & PEMBATASAN TULANGAN TARIK RAGAM KERUNTUHAN Kendatipun digunakan metode perencanaan kekuatan batas, akan tetapi prinsip-prinsip dasar teori lentur masih digunakan pada analisis penampang. Perbandingan antara regangan baja dengan regangan beton maksimum ditetapkan berdasarkan distribusi regangan linier. Posisi garis netral tergantung pada jumlah tulangan tarik, dimana blok tegangan tekan beton harus mempunyai kedalaman (a) yang cukup agar tercapai keseimbangan gaya-gaya dalam ( H = 0). Kedalaman blok tegangan tekan beton akan bertambah seiring dengan bertambahnya tulangan tarik dan sebaliknya. Dengan demikian akan terdapat tiga kemungkinan kondisi keseimbangan regangan, yang bergantung pada jumlah tulangan tarik, yaitu: Wednesday, October 30, 2019 30Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 31. TIGA KONDISI RAGAM KERUNTUHAN g.n. under-reinforced g.n. over-reinforced g.n. balanced-reinforced c’ = 0,003 c’ < 0,003 s = y s < y Balanced reinforced (bertulangan seimbang): yaitu kondisi dimana tercapai secara bersamaan regangan luluh baja tarik (s = y) dan regangan beton tekan maksimum (c’= 0,003), struktur demikian disebut keruntuhan tarik dan tekan. Under-reinforced (bertulangan kurang): yaitu kondisi dimana tercapai lebih dahulu reg. luluh baja tarik (s = y), sebelum ter- capai reg. beton tekan maks. (c’< 0,003), struktur ini disebut keruntuhan tarik. Over-reinforced (bertulangan lebih): yaitu kondisi dimana tercapai lebih dahulu regangan beton tekan maks. (c’= 0,003), sebelum tercapai reg. luluh baja tarik (s < y), struktur demikian disebut keruntuhan tekan. Wednesday, October 30, 2019 31Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 32. PEMBATASAN TULANGAN TARIK Dengan pertimbangan bahwa keruntuhan tarik memberikan keuntungan dalam hal keamanan, dimana meluluhnya tulangan tarik akan berlangsung secara perlahan dan bertahap sehingga masih sempat memberi tanda-tanda atau peringatan sebelum keruntuhan, tetapi sebaliknya pada keruntuhan tekan. SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.3.3. memberi pembatasan tulangan tarik maksimum (As maks) yaitu 75% dari tulangan tarik yang diperlukan pada kondisi seimbang (Asb), sehingga rasio tulangan tarik maksimum (maks) juga 75% dari rasio tulangan tarik pada keadaan seimbang (b). As  0,75 Asb ; maks = 0,75 b Wednesday, October 30, 2019 32Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 33. Regangan dan Tegangan pada Kondisi Seimbang (a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan & kopel momen dalam Gambar 2.8 Diagran Regangan - Tegangan Kondisi Seimbang h b cb c’= 0,003 s = y garis netral As d a = 1cb z NDb NTb ½a 0,85fc’ fy Wednesday, October 30, 2019 33Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 34. Wednesday, October 30, 2019 34Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR Untuk menghitung rasio penulangan seimbang (b) adalah sebagai berikut (perhatikan gambar 2.8) : s y b E f dC  = 003,0 003,0  (masukkan nilai Es = 200.000 MPa), maka:          = 200000 003,0 003,0 y b f d C atau y b f d C  = 600 600 dari persamaan gaya koppel : NDb = NTb , maka: ysbbc fAbCf =1'85,0  bf fA C c ysb b 1'85,0  = atau 1'85,0   c yb b f fd C = subtitusi pers. bC sehingga: yy c b ff f  = 600 600'85,0 1   bmaks  75,0= & yf 4,1 min =
  • 35. SK SNI T-15-1991-03 ps. 3.2.2 dan ps. 3.2.3 membrikan syarat-syarat kekuatan dan angka keamanan, berupa faktor beban dan faktor reduksi kekuatan, sebagai berikut: Beban terfaktor: U = 1,2 D + 1,6 L atau Mu = 1,2 MDL + 1,6 MLL Faktor reduksi kekuatan (), adalah: Lentur tanpa beban aksial 0,80 Geser dan Puntir 0,60 Tarik aksial, tanpa dan dengan lentur (sengkang) 0,80 Tekan aksial tanpa dan dengan lentur (sengkang) 0,65 Tekan aksial tanpa dan dengan lentur (spiral) 0,70 Tumpuan pada beton 0,70 Momen pikul penampang: MR =  Mn Kekuatan yang tersedia  Kekuatan yang dibutuhkan 5. PERSYARATAN KEKUATAN Wednesday, October 30, 2019 35Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 36. Pokok Bahasan III ANALISIS & PERENCANAAN PENAMPANG TERLENTUR 1. PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN TUNGGAL Pengertian Penampang persegi bertulangan tunggal dimaksudkan bahwa balok tersebut hanya mempunyai tulangan tarik. Hal ini dimaksudkan karena penampang beton yang ada cukup kuat menahan tegangan tekan yang terjadi sehingga tidak dibutuhkan adanya tulangan tekan. Analisis Kekuatan Lentur Analisis penampang dimaksudkan untuk memeriksa kemampuan pikul penampang, sehingga unsur-unsur penampang yang perlu diketahui yaitu: tulangan tarik (As), lebar (b), tinggi total (h), tinggi efektif (d) dan mutu bahan baja (fy) dan mutu beton (fc’). Asumsi bahwa tulangan baja tarik telah mencapai tegangan luluh (fy) dan berdasarkan blok tegangan tekan ekivalen ((Whitney), diperoleh intensitas tegangan rata-rata 0,85fc’, bekerja selebar b dengan kedalamam a maka untuk penampang terlentur dengan hanya tulangan tarik, digambarkan diagram tegangan-regangan seperti gambar 3.1. Wednesday, October 30, 2019 36Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 37. (a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan & kopel momen dalam Gambar 2.8 Diagram Regangan - Tegangan Tulangan Tunggal h b c c’= 0,003 s garis netral As d a = c z = d - ½a ND NT ½a 0,85fc’ fy Tinggi blok tegangan tekan beton (a) dihitung sebagai berikut: a =  c notasi: a = tinggi blok tegangan tekan beton (mm) c = jarak serat tekan terluar ke garis netral (mm)  = konstanta sebagai fungsi mutu beton SK. SNI T-15-1991-03, menetapkan nilai  = 0,85 untuk fc’  30 MPa dan setiap kenaikan 1 MPa kekuatan beton, nilai tersebut dikurangi 0,008 dengan ketentuan   0,65. Faktor β1 harus diambil sebesar 0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan ' cf lebih kecil Wednesday, October 30, 2019 37Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 38. Keseimbangan gaya horisontal,  H = 0  ND = NT (3.1.1) dimana: ND = 0,85 fc’ a b (3.1.2) dan NT = As fy atau NT =  bd fy (3.1.3) sehingga atau (3.1.4) bcf fsA a y '85,0 = '85,0 cf fd a y = jika: (3.1.5) 'c y f f  = maka: (3.1.6)'85,0 d a = Pers. momen nominal penampang: Mn = ND z = NT z (3.1.7) subtitusi (3.1.2) ke (3.1.7), Mn = 0,85 fc‘ b a (d - ½ a) (3.1.8) jika koefisien tahanan, k = fc‘ (3.1.10)       85,0.2 1   maka : Mn = b d2 k (3.1.11)        85,0.2 1  subtitusi (3.1.6) ke (3.1.8), Mn = b d2 fc‘ (3.1.9) Wednesday, October 30, 2019 38Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 39. Persamaan2 di atas memperlihatkan hubungan k vs  dalam bentuk pers. kuadrat yang dipengaruhi oleh nilai teg. baja (fy) dan teg. beton (fc‘). Untuk keamanan kekuatan penampang maka momen nominal (Mn) harus dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan () = 0,80, shg diperoleh momen pikul penampang (MR): MR =  Mn =  b d2 k (3.1.18) Syarat: MR  Mu (3.1.19) dari (3.1.10) diperoleh pers kuadrat: (3.1.12)0 ' 70,1 70,12 = cf k  dengan rumus abc, (3.1.13)       = '85,0 2 1185,0 cf k  subts. (3.1.5) ke (3.1.13), (3.1.14)      = '85,0 2 11 '85,0 cy c f k f f  jika (3.1.15) '85,0 c y f f m = maka (3.1.16)         = yf mk m 2 11 1  dan (3.1.17) mfyk  21 = Wednesday, October 30, 39Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 40. Penentuan Dimensi Balok Dimensi balok dapat ditentukan/diperkirakan melalui pendekatan empiris dengan, rasio (d/b) berkisar 1,0 s/d 3,0 dimana secara umum biasanya diambil: nilai 1,5 s/d 2,2. Rasio (d/b) tersebut tidak mengikat terutama jika ukuran balok sudah ditentukan atau dengan pertimbangan segi estetika dan segi fungsional, sehingga: rasio (d/b) > 3,0 atau (d/b) < 1,0. Dimensi balok merupakan fungsi dari rasio tulangan tarik, beban terfaktor, mutu beton dan mutu baja tulangan, atau b d = f ( , Mu,, fc’, fy ). Untuk pendekatan dapat menggunakan pers. (3.1.18), dimana Mu = MR. Wednesday, October 30, 2019 40Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 41. 2. PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN RANGKAP Pengertian Penampang persegi bertulangan rangkap dimaksudkan bahwa balok tersebut mempunyai tulangan tarik dan tekan. Hal ini dimaksudkan karena penampang beton yang ada tidak cukup kuat menahan tegangan tekan yang terjadi sehingga dibutuhkan adanya tulangan tekan. Analisis Kekuatan Lentur Analisis penampang dimaksudkan untuk memeriksa kemampuan pikul penampang, sehingga unsur-unsur penampang yang perlu diketahui yaitu: tulangan tarik (As), tulangan tekan (As’), lebar (b), tinggi total (h), tinggi efektif (d), mutu baja (fy) dan mutu beton (fc’). Pada dasarnya prinsip dan asumsi-asumsi dasar penampang persegi bertulangan rangkap sama dengan penampang persegi bertulangan tunggal. Kecuali karena adanya tulangan tekan, dimana tulangan baja tekan (fs’) merupakan fungsi dari regangannya tepat pada titik berat tulangan tekan. Sesuai dengan prinsip terdahulu, bahwa baja berperilaku elastik hanya pada saat mencapai regangan luluhnya. Wednesday, October 30, 2019 41Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 42. Dengan dasar tersebut di atas akan terjadi dua kondisi perhitungan penampang bertulangan rangkap, yaitu kondisi I bilamana regangan tekan baja (s’) sama atau lebih besar dari regangan luluhnya (y) maka tegangan tekan baja (fs’) sama dengan tegangan luluhnya (fy). Sedangan kondisi II bilamana regangan tekan baja (s’) lebih kecil dari regangan luluhnya (y) maka tegangan tekan baja (fs’) juga lebih kecil dari tegangan luluhnya (fy). Kondisi I  ys  ' sehingga ys ff =' Kondisi II  ys  ' sehingga ys ff ' Karena adanya kombinasi beton dan baja dalam menerima tegangan tekan, maka momen tahanan dalam akan terdiri atas dua bagian koppel momen, yaitu pasangan antara beton tekan (ND1) dengan tulangan baja tarik awal (NT1) (sesuai yang dibutuhkan pada tulangan tunggal) dan pasangan tulangan baja tekan (ND2) dengan tambahan tulangan baja tarik (NT2). Lihat diagram pada gambar 2.9). Wednesday, October 30, 2019 42Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 43. (a) Penampang terlentur (b) Diag. regangan (c) Diag. Tegangan kopel momen dalam Gambar 2.9 Diagram Regangan - Tegangan Tulangan Rangkap h b c c’= 0,003 s garis netral As d a =  c z1= d -½a ND1 NT1 ½a 0,85fc’ fy d’ ND2 NT2 As’ s’ z2=d – d’ beton - baja baja - baja Kondisi I  ( ys  ' ; ys   shg yss fff ==' ) luas tulangan tarik, As = As1 + As2 (3.2.1) luas tulangan tekan, As’ karena s’  y & s  y maka As’ = As2 (3.2.2) Wednesday, October 30, 2019 43Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 44. diperoleh, bcf f s A s A a y '85,0 )'(  = atau bcf fsA a y '85,0 1 = (3.2.9) gaya-gaya koppel tekan-tarik, ND = NT ND = ND1 + ND2 = 0,85 fc’ a b + As’ fy (3.2.3) NT = NT1 + NT2 = As1 fy + As2 fy = As fy (3.2.4) kuat momen nominal, Mn = Mn1 + Mn2 momen koppel beton-baja : Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1 Mn1 = 0,85 fc’ a b (d - ½a) = As1 fy (d - ½a) (3.2.5) momen koppel baja-baja: Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1 Mn2 = As’ fy (d – d’) = As2 fy (d – d’) (3.2.6) momen koppel total: Mn = 0,85 fc’ a b (d - ½a) + As’ fy (d – d’) (3.2.7) atau Mn = As1 fy (d - ½a) + As2 fy (d – d’) (3.2.8) dari persamaan (3.2.3) dan (3.2.4) Wednesday, October 30, 2019 44Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 45. Kondisi II  ( ys  ' ; ys   shg ysys ffff = &' ) luas tulangan tarik, As = As1 + As2 (3.2.10) luas tulangan tekan, As’ gaya-gaya koppel tekan-tarik, ND = NT ND = ND1 + ND2 = 0,85 fc’ a b + As’ fs’ (3.2.12) NT = NT1 + NT2 = As1 fy + As2 fy = As fy (3.2.13) kuat momen nominal, Mn = Mn1 + Mn2 momen koppel beton-baja : Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1 Mn1 = 0,85 fc’ a b (d - ½a) = As1 fy (d - ½a) (3.2.14) momen koppel baja-baja: Mn1 = ND1 . z1 = NT1 . z1 Mn2 = As’ fs’ (d – d’) = As2 fy (d – d’) (3.2.15) karena ys  ' & ys   maka As’ = As2       's y f f (3.2.11) Wednesday, October 30, 2019 45Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 46. diperoleh, bcf s f s A y f s A a '85,0 '' = atau bcf fsA a y '85,0 1 = (3.2.18) As2 fy momen koppel total: Mn = 0,85 fc’ a b (d - ½a) + As’ fs‘ (d – d’) (3.2.16 atau Mn = As1 fy (d - ½a) + As2 fy (d – d’) (3.2.17) dari persamaan (3.2.12) dan (3.2.13) Wednesday, October 30, 2019 46Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 47. b d’ As’ c ’cu = 0.003 s 0.85 fc’ fs = fy a Cc T1 d-½a d-d’ Cs T2 + Mn1 Mn2 1 2 As’ ’s As Mu d 1. Anggap bahwa semua penulangan meluluh, maka : fs = fs’ = fy, dan As2 = As’ 2. Hitung tinggi blok tekan beton (a) = b)'f,( fA c yS 850 1 3. Tentukan letak garis netral ( c ) = a / 1 4. Dengan menggunakan diagram regangan diperiksa regangan tulangan baja tekan maupun tarik apakah sudah leleh atau tidak, dengan rumus : )003,0( )003,0( ' ' c cd c dc s s  =  =   Wednesday, October 30, 2019 47Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 48. Dengan mengaanggap bahwa : s = y, yang berarti tulangan baja tarik meluluh, akan timbul salah satu dari dua kondisis berikut : a. Kondisi I : s’  y, yang menunjukkan bahwa anggapan pada langkah awal dengan tulangan baja tekan telah meleleh. b. Kondisi II : s’  y, yang menunjukkan bahwa anggapan pada langkah awal tidak benar dan tulangan baja tekan belum meleleh. 5. Apabila s’dan s keduanya melampaui y, hitunglah kapasitas momen teoritis MN1 dan MN2 Pas. kopel baja tarik dan tekan MN2 = As’.fy (d-d’) Pas. kopel baja tarik dan blok beton tekan MN1 = As1. fy (d – ½ a) dan MN = MN1 + MN2 6.. MR = . MN. Wednesday, October 30, 2019 48Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 49. 5. Apabila s’< y dan s  y untuk mendapatkan nilai c digunakan persamaan berikut : (0,85 fc’.b.1 ) c2 + (600 As’– As. fy) c – 600 d’As’ = 0 6. Menghitung tegangan pada baja tulangan tekan dengan rumus : )600( ' ' c dc fs  = 7. Hitung nilai a = 1 c 8. Menghitung gaya – gaya tekan : ND1 = 0,85. fc’. b.a ND2 = As’. fs’ 9. Hitung gaya tarik NT = As . fy 10. Kontrol : S H = 0, NT = ND1 + ND2 11. Menghitung momen tahanan : MN1 = ND1. (d – ½ a) MN2 = ND2. (d – d’) dan MN = MN1 + MN2 sehingga ; MR = . MN. Wednesday, October 30, 2019 49Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 50. Anggap bahwa d = h – 100 mm Menghitung momen rencana total (Mu) Hitung MR maks =  b d 2k Bila MR  Mu rencanakan balok sbg balok bertulangan tarik saja Bila MR < Mu  rencanakan balok sbg balok bertulangan rangkap Hitung rasio penulangan pasangan kopel gaya tekan beton dan tul. baja tarik :  = 0,90  max Hitung kapasitas momen dari pasangan kopel dengan rumus : MR1 =  b d 2k Hitung tulangan tarik baja yang dibutuhkan untuk pasangan kopel tadi : As1 =  . b . D Hitung selisih momen : MR2 = Mu - MR1 b d’ As’ c ’cu = 0.003 s 0.85 fc’ fs = fy a Cc T1 d-½a d-d’ Cs T2 + Mn1 Mn2 1 2 As’ ’s As Mu d Wednesday, October 30, 2019 50Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 51. Dengan berdasarkan pada pasangan kopel gaya tulangan baja tekan dan tarik tambahan, hitung gaya tekan pada tulangan yang diperlukan (anggap d’ = 70 mm) dengan rumus : )'( 2 2 dd M N R D  =  Dengan : ND2 = As. fs’ sehingga As dapat ditentukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan letak garis netral dari pasangan gaya beton dan tulangan tarik baja, kemudian memeriksa regangan s’ pada tulangan tekan, sedangkan y = y. Es. Apabila s’  y tulangan baja tekan sudah meleleh pada momen ultimate dan fs’ = fy, sedangkan apabila s’ < y hitunglah fs’ = s’. Es dan gunakan tegangan tersebut untuk langkah selanjutnya. )003,0( ' ',, ).'85,0( 1 1 c dca c bfc fA a s ys  ===   Karena : ND2 = As’ . fs’ , maka : As ‘perlu = ND2/fs’ Menghitung As2 perlu Jumlah luas tulangan tarik total : As = As1 + As2 Pilih tulangan dan gambar sketsanya y ss perlus f 'A'.f A =2 Wednesday, October 30, 2019 51Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 52. 3. PENAMPANG BALOK “T” Pengertian Balok “T” adalah suatu struktur balok dan pelat yang merupakan satu kesatuan monolit dan dapat bekerja sama (berinteraksi) saat menahan momen lentur positif, dimana pelat akan berfungsi sebagai sayap (flens) dan balok sebagai badan (rib). PERSYARATAN KHUSUS a. Konstruksi Balok "T" (badan & flens) harus dilaksanakan secara menyatu (monolit) agar diperoleh lekatan yang efektif. b. Bila tulangan lentur utama pelat yang dianggap sebagai flens balok T sejajar dengan balok (kecuali konst. pelat rusuk), maka harus disediakan penulangan disisi atas pelat yang tegak lurus balok berdasarkan dengan ketentuan : ê Tulangan transversal harus direncanakan untuk menahan beban terfaktor pada lebar pelat yang membentang (yang dianggap berperilaku sebagai kantilever), dimana diperhitungkan lebar efektifnya. Sedang untuk balok tunggal, seluruh lebar dari flens harus diperhitungkan. ê Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi lima kali tebal pelat atau 500 mm. Wednesday, October 30, 2019 52Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 53. Lebar Flens Efektif (b) b b ht h Balok "½T" Balok "T" bw bw Jarak bersih (bs) Spasi balok (bk) Balok “T” (biasa) b  ¼ L  bw + 16 ht  bk Balok “½T” (“L”) b  bw + 1/12 L  bw + 6 ht  bw + ½ bs Balok “T” (khusus) ht  ½ bw b  4 bw Wednesday, October 30, 2019 53Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 54. Wednesday, October 30, 2019 54 BALOK T DAN L 1 1 2 2 balok kolom balok kolom PELAT PELAT Balok - Pelat - Kolom DICOR MONOLIT BALOK T Pot 1-1 BALOK L Pot 2-2 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 55. Wednesday, October 30, 2019 55 BILA BALOK & PELAT DICOR MONOLIT Lendutan balok akan mengakibatkan bagian pelat lantai yang bersebelahan dengan balok harus ikut melendut. Pada daerah MOMEN POSITIF, penampang pelat akan menambah daerah tekan balok. Pada daerah MOMEN NEGATIF, penampang pelat termasuk ke dalam daerah tarik beton sehingga penampang balok dapat dianggap sebagai penampang persegi. Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 56. Prinsip & Analisis Perhitungan a. Persyaratan daktilitas balok “T” sama dengan balok persegi, yaitu rasio tul. maks., maks  0,75 b & rasio tul. min., min = 1,4/fy. b. Rasio penulangan aktual (aktual) ditentukan berdasarkan lebar badan balok (bw), bukan lebar flens efektif (b). c. Faktor reduksi kekuatan () = 0,80, sama pada balok persegi biasa (karena umumnya mengalami lentur tanpa beban aksial ). d. Dalam proses analisis, akan dijumpai bentuk blok tegangan tekan dalam dua kondisi kemungkinan, yaitu : Balok "T" Persegi, apabila seluruh blok tegangan tekan masuk di dalam daerah flens sehingga blok tegangan tekan mencakup daerah kerja berbentuk persegi. Balok "T" Murni, apabila blok tegangan tekan meliputi seluruh daerah flens dan sebagian masuk dibadan balok sehingga blok tegangan tekan mencakup daerah kerja berbentuk huruf "T". Wednesday, October 30, 2019 56Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 57. e. Diagram Tegangan - Regangan balok "T" garis netral d z AS acht b bw 0,85 fc’c’ s = y ND ND1 ND2 NT z2 z1 Jika a  ht Blok tegangan tekan berbentuk “ PERSEGI ” maka : ND2 = 0 sehingga ND1 = ND ND = NT Jika a > ht Blok tegangan tekan berbentuk “ T ” maka : ND1 + ND2 = ND ND = NT ND1 = 0,85 fc’ ht b ; ND2 = 0,85 fc’ (a - ht) bw ; NT = AS fy AS fy = 0,85 fc’ (ht b) + 0,85 fc’ (a - ht) bw Wednesday, October 30, 2019 57Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 58. Wednesday, October 30, 2019 58 1. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10 2. Anggap tulangan tarik sudah meluluh, hitung nilai gaya tarik total : NT = As. fy 3. Hitung nilai gaya tekan bila hanya daerah flens saja yang menyediakan daerah tekan, dengan rumus ; ND = 0,85 fc’.b.hf 4. Apabila ; ND > NT  sbg balok persegi ND < NT  sbg balok T murni 5. Periksa min = ,4 / fy dan aktual = As/(bw. d) 6. Hitung rasio penulangan untuk kemudian menentukan nilai k, d.b AS = 7. Mengacu pada Tabel pada Apendiks A1, didapatkan nilai k yang diperlukan untuk nilai  yang didapat pada langkah ke 6 8. Hitung momen tahanan : MR =  b.d2.k 9. Periksa syrat daktalitas menggunakan ungkapan As maks dari Daftar 3-1, As maks harus lebih besar dari As aktual. Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 59. Wednesday, October 30, 2019 59 5. Hitung ; a • Periksa min = ,4 / fy dan aktual = As/(bw. d) wc DT b'.f., NN 850  = 7. Tentukan letak titik pusat daerah tekan total dengan menggunakan hubungan atau persamaan berikut :   ydzdan A A y y ==   8. Hitung momen tahanan : MR =  ND. Z 9. Periksa syrat daktalitas menggunakan ungkapan As maks dari Daftar 3-1, As maks harus lebih besar dari As aktual. Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 60. Wednesday, October 30, 2019 60 1. Hitung momen rencana (Mu) 2. Tetapkan nilai d = h – 70 mm 3. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10 4. Hitung momen tahanan MR =  (0,85. fc’) b.hf (d – ½ hf) 5. Apabila ; MR > Mu  sbg balok persegi MR < Mu  sbg balok T murni 6. Hitung kperlu 7. Tentukan nilai  berdasarkan nilai k (dari tabel) 8. Hitung : As =  . b . d 9. Pilih tulangan dan sketsa gambar tulangan, lalu kontrol nilai d aktual , As maks dan  aktual. 2 d.b. M u  = Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 61. Wednesday, October 30, 2019 61 6. Hitung z = d – ½ h 7. Hitung nilai : As 8. Pilih tulangan dan sketsa gambar tulangan, lalu kontrol nilai d aktual , As maks dan  aktual. z.f. M y u  = 1. Tetapkan lebar flens sesuai SK SNI T – 15 – 1991 – 03 pasal 3 1 10 2. Anggap tulangan tarik sudah meluluh, hitung nilai gaya tarik total : NT = As. fy 3. Hitung nilai gaya tekan bila hanya daerah flens saja yang menyediakan daerah tekan, dengan rumus ; ND = 0,85 fc’.b.hf 4. Apabila ; ND > NT  sbg balok persegi ND < NT  sbg balok T murni Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 62. POKOK BAHASAN IV ANALISIS DAN PERENCANAAN GESER SK. SNT. T-15-1991-03 sub bab 3.4 PENGERTIAN ASUMSI DAN PERSYARATAN DASAR-DASAR PERHITUNGAN KONDISI & BATASAN TULANGAN GESER NOTASI-NOTASI CONTOH SOAL 1. PENULANGAN GESER LENTUR HOMEWednesday, October 30, 2019 62Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 63. Geser lentur dimaksudkan sebagai gaya geser yang bekerja pada penampang yang mengalami lenturan akibat timbulnya gaya lintang, shg kemungkinan dibutuhkan tulangan geser (bila beton tidak mampu) untuk memikul gaya geser yang terjadi. PENGERTIAN Wednesday, October 30, 2019 63Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 64. l q A B + - - MA MB Mmax + - VA VB Tulangan Lentur (memanjang) Tulangan Geser (melintang) BIDANG MOMEN BIDANG GAYA LINTANG Wednesday, October 30, 2019 64Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 65. ACI 318 - 99 ACI 318 - 02 Σ Gaya geser yang diperhitungkanCritical section Jumlah gaya geser berdasarkan ACI 318-02 > ACI 318-99 SNI - 92 Wednesday, October 30, 2019 65Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 66. Wednesday, October 30, 2019 66Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 67. a. Mekanisme perlawanan geser 1) Adanya perlawanan beton sebelum terjadi retak 2) Adanya gaya ikatan antar agregat kearah tangensial disepanjang ikatan 3) Timbulnya aksi pasak tulangan memanjang sebagai perlawanan terhadap gaya transversal yang harus ditahan 4) Terjadinya perilaku pelengkung pada balok yang relatif tinggi, dimana segera setelah terjadi retak miring, beban dipikul oleh susunan reaksi gaya tekan yang membentuk busur melengkung dengan pengikatnya adalah gaya tarik disepanjang tulangan memanjang yang tenyata memberikan cadangan kapasitas yang cukup tinggi. 5) Adanya perlawanan tulangan geser yang berupa sengkang vertikal atau tulangan miring (balok bertulangan geser). ASUMSI & PERSYARATAN Wednesday, October 30, 2019 67Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 68. b. Beberapa cara Penulangan geser 1) Sengkang vertikal 2) Jaringan kawat baja las yang dipasang tegak lurus sumbu aksial 3) Sengkang miring atau diagonal 4) Batang tulangan miring diagonal dengan membengkok tulangan pokok 5) Tulangan spiral c. Perencanaan geser untuk komponen struktur terlentur didasarkan pada anggapan bahwa beton menahan sebagian dari gaya geser yang timbul dan kelebihan gaya geser (yang tidak dapat dipikul oleh beton) dilimpahkan kepada tulangan geser. Wednesday, October 30, 2019 68Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 69. d. Tulangan geser minimum harus selalu dipasang pada komponen struktur beton bertulang, kendatipun gaya geser terfaktor (Vu) lebih kecil dari pada kekuatan geser beton tereduksi ( Vc), kecuali pada: 1) Pelat dan Fondasi telapak. 2) Struktur balok beton rusuk 3) Balok dengan tinggi total tidak lebih dari 250 mm, atau ½ kali tebal flens, atau ½ kali lebar badan balok. 4) Pada bagian struktur dimana nilai, Vu ≤ ½  Vc. e. Lebar retak berlebihan akibat gaya tarik diagonal, dihindari dengan mengambil kuat luluh tulangan geser maks. fy = 400 MPa dan nilai kekuatan tulangan geser maksimum, Vs maks = (⅔ √fc') bw d. Wednesday, October 30, 2019 69Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 70. f. Tulangan sengkang umumnya digunakan maksimum diameter 10 mm, kecuali dengan alasan tertentu kemungkinan digunakannya diameter 12 mm. Oleh karena itu untuk balok ukuran besar atau yang menerima gaya geser relatif besar maka dapat digunakan sengkang rangkap. g. Jarak spasi antar sengkang maksimum ½d (tinggi efektif penampang) atau 600 mm. Bilamana Vs > (⅓ √fc') bw d, maka jarak spasi sengkang maksimum ¼ d atau 300 mm. Wednesday, October 30, 2019 70Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 71. DASAR-DASAR PERHITUNGAN dari SK. SNI. T-15-1991-03 sub bab 3.4. memberikan acuan dasar perencanaan tulangan geser sbb.: Gaya geser rencana / terfaktor ( VU ) : LLDLU VVV 6,12,1 = 60,0=Faktor Reduksi Kekuatan (  ) : Tegangan geser rata-rata nominal ( vU ) : Kekuatan geser beton nominal ( VC ) : db V W U U   =   dbfV WCC '6 1 = Wednesday, October 30, 2019 71Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 72. DASAR-DASAR PERHITUNGAN dari SK. SNI. T-15-1991-03 sub bab 3.4. memberikan acuan dasar perencanaan tulangan geser sbb.: Kekuatan tulangan geser nominal (VS) : Syarat keseimbangan tulangan geser : Luas tulangan geser minimum ( AV min ) : s dfA V yV S .. =   dbfV WCmaksS '3 2 = y w miknV f sb A . 3 1 =  Sengkang miring ( VS ) :  Sengkang vertikal ( VS ) :   cossin .. = s dfA V yV S  SCU VVV   Kekuatan tulangan geser maks. ( VS maks ) : Wednesday, October 30, 2019 72Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 73. CU VV 2 1  CUC VVV  2 1 CU VV    dbfVV wCmaksSS '3 2 = Tidak diperlukan tulangan geser diperlukan tulangan geser minimum diperlukan tul. geser, dengan syarat sbb.: Penampang beton tidak me- menuhi shg harus diperbesar atau mutu beton ditingkatkan   dbfV wCS '3 1    dbfV wCS '3 1    dbfV wCC '6 1 =CV2 1 CV1 smaks = ½ d atau 600 mm smaks = ¼ d atau 300 mm CV3 CV5 KONDISI PERHITUNGAN & BATASAN TUL. GESER Wednesday, October 30, 2019 73Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 74. NOTASI-NOTASI Vu = Gaya geser rencana terfaktor, kN VDL = Gaya geser yang bekerja akibat beban mati, kN VLL = Gaya geser yang bekerja akibat beban hidup, kN Vc = Kekuatan geser nominal beton, kN Vs = Kekuatan tulangan geser nominal, kN Vs maks = Kekuatan tulangan geser maksimum ( yang diijinkan ), kN vu = Tegangan geser rata-rata nominal, MPa  = Faktor reduksi kekuatan, Av = Luas tulangan geser, mm² s = Jarak / spasi tulangan geser, mm  = Sudut kemiringan tulangan geser miring terhadap sumbu balok,  = 45° bw = Lebar badan balok, mm d = Tinggi efektif balok, mm fc' = Kuat tekan beton, MPa fy = Tegangan luluh baja tulangan, MPa Wednesday, October 30, 2019 74Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 75. POKOK BAHASAN VI ANALISIS DAN PERENCANAAN GESER PUNTIR SK. SNT. T-15-1991-03 sub bab 3.4 PENGERTIAN PERILAKU TORSI PADA PENAMPANG PERILAKU SISTEM STRUKTUR AKIBAT TORSI PRINSIP PERHITUNGAN TORSI NOTASI-NOTASI CONTOH SOAL 2. PENULANGAN GESER PUNTIR (TORSI) HOMEWednesday, October 30, 2019 75Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 76. Komponen struktur yang memikul beban (gaya) sedemikian sehingga ter- puntir terhadap sumbu memanjangnya, struktur ter-sebut menerima momen puntir (torsi). PENGERTIAN Contoh-contoh: Poros engkol pada mesin pem- bangkit tenaga, Pemindahan tenaga pada roda kereta api, Hubungan balok induk dengan balok anak, dll. Wednesday, October 30, 2019 76Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 77. Perilaku Torsi pada Penampang Wednesday, October 30, 2019 77Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 78. Wednesday, October 30, 2019 78Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 79. Torsi Statis Tertentu, yaitu tidak ada reditribusi tegangan torsional ke batang struktur lain setelah terjadi retak karena adanya keseimbangan struktur disebut Torsi Keseimbangan. Momen torsi tidak direduksi, Torsi Statis Tak Tentu, yaitu terjadi redistibusi tegangan torsional dan momen-momen setelah terjadi retak, karena mempengaruhi keserasian antara komponen-komponen struktur pada satu titik buhul disebut Torsi Keserasian. Momen torsi direduksi, Perilaku Sistem Struktur akibat Torsi   yxfT cu 2 3 1 3 1 ' S Wednesday, October 30, 2019 79Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR   yxfT cu 2 20 1 ' S
  • 80. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 80 TORSI Torsi digolongkan dalam 2 type : 1. Torsi Statis Tertentu Torsi Equilibrium 2. Torsi Statis Tak Tentu Torsi Kompatibilitas
  • 81. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 81 Tidak direduksi direduksi direduksi direduksi direduksi Tu
  • 82. 1. Tentukan jenis beban torsinya 2. Tentukan penampang kritis, umumnya berjarak d dari muka tumpuan. Hitung momen torsi rencana Tu . Apabila Tu < [(1/24 fc’)Sx2.y)], efek torsi boleh diabaikan, tapi bila Tu > [(1/20 fy)Sx2.y)] efek torsi tetap diperhitungkan bersama geser dan lentur 3. Menghitung kuat torsi nominal Tc badan beton sederhana, dengan rumus :   y.x d.b Cdengan, TC V., y.x'f c T w t ut u c   =        = 22 2 15 1 40 1 Apabila komponen struktur mengalami gaya tarik aksial cukup besar, tulangan torsi harus direncanakan untuk memikul momen torsi total dan nilai Tc dikalikan dengan (1 + 0,30 Nu/Ag) Wednesday, October 30, 2019 82Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 83. 4. Apabila Tu > Tc, hitung momen torsi yang harus dipikul oleh tulangan (Ts ) Untuk torsi keseimbangan : Ts = Tu / – Tc Untuk torsi keserasian : Ts = (1/3 fc’)1/3 Sx2y-Tc Apabila Ts > 4 Tc  penampang diperbesar 5. Pilih tulangan sengkang tertutup sebagai tulangan melintang dan gunakan diameter mini D 10 dengan jarak spasi s, hitung luas sengkang untuk torsi setiap satuan jarak lengan dengan rumus : y st fyx T s A 111 = 6. Hitung penulangan geser yang diperlukan untuk Av, tiap satuan jarak didalam penampang melintang, dengan Vu adalah gaya geser luar rencana pada penampang kritis, sedangkan Vc adalah kuat geser nominal balok beton dan Vs adalah gaya geser yang dipikul oleh sengkang cns y sv VVVdengan d.f V s A == Wednesday, October 30, 2019 83Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 84.   2 6 1 521        = u u t wc c V T C, db'f V dengan Vn = Vu / 7. Hitungalah luas tulangan memanjang Al, yang diperlukan untuk torsi dimana : s yx f s.b C V T T f s.x., A :daribesarbolehtidak s yx A C V T T f s.x., A s yx AA y w t u u u y l t t u u u y l tl 11 11 11 3 2 3 82 2 3 82 2                                      =                              =  = 8. Pilih tulangan dan sketsa gambar Wednesday, October 30, 2019 84Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 85. Contoh Soal 1). Diketahui : h = 600 mm b = 1500 mm bw = 350 mm ht = 100 mm Vu = 60 kN Tu = 50 kNm fy = 400 MPa fc` = 25 MPa As = 2075 mm2 Ditanyakan : a. Rencanakan penulangan geser - torsi balok T tersebut, jika berupa Torsi Keseimbangan. b. Rencanakan penulangan geser - torsi balok T tersebut, jika berupa Torsi Keserasian. Suatu balok T seperti tergambar, menerima gaya geser rencana (Vu) dan torsi rencana (Tu). Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tulangan lentur memanjang (As) dengan mutu baja (fy) dan mutu beton fc''`. Adapun nilai data tertera sebagai beriku ht h bw b ≤ 3ht syarat ≤ 3ht syarat Wednesday, October 30, 2019 85Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 86. Soal 1.a).Kondisi torsi keseimbangan » NilaiΣ x2 y =(350)2 (600) + 2 (100)2 (3 . 100) = 7,95E+07 mm3 = = 9,9375 kNm karena : dibutuhkan tulangan torsi    yxfc 2 24 1 ' S     67 24 1 10.10.95,72560,0     yxfT cU 2 24 1 ' S  » Kuat torsi beton nominal : d = h - 65 535 mm = 0,0024 mm-1 Tc = 25,985 kNm   2 2 15 1 4,0 1 '        S = ut u c c TC V yxf T yx db C w t 2 S = » Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/ Ts = 57,348 kNm karena :Ts < 4 Tc OK, balok memenuhi Wednesday, October 30, 2019 86Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 87. » Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/f Ts = 57,348 kNm karena :Ts < 4 Tc OK, balok memenuhi Nilai perbandingan luas dengan jarak sengkang torsi : yt s t t fyx T s A 11 = x1 & y1 masing-masing sisi penampang teras : Jika selimut beton 40 mm dan sengkang  10 mm, maka :x1 = 260 mm y1 = 510 mm nilai : αt = 1,321 = 0,8185 1) 1) mm2 /mm jarak/satu kaki         = 1 1 3 1 2 x y t t t s A » Perhitungan Sengkang u/ Geser :Vs = Vn - Vc , dimana : Vn = Vu/f Kuat geser beton nominal : Vc = 30,602 kN Vs = 69,398 kN Nilai perband luas dgn jarak sgk geser : = 0,3243 2) 2) mm2 /mm jarak/satu kaki   2 6 1 5,21 '        = u u t wc c V T C dbf V y s v v fd V s A = Wednesday, October 30, 2019 87Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 88. » Perhitungan Sengkang Gabungan Torsi dan Geser : = 1,9613 2) Jika dipakai sengkang D 10, berarti luas dua kaki, Avt= 157 mm2 Jadi jarak sengkang gabungan : s = 80,05 mm ≈ 80 mm       = v v t tvt s A s A s A 2 » Kontrol : Jarak maksimum : s < smaks = ¼ (x1 + y1) = 192,5 mm OK Sengkang minimum : Avt > Avt min = (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2 OK » Jadi dipakai tulangan sengkang :D 10 - 80 mm » Tulangan Torsi memanjang : = 1260,5 mm2 = 356,5 mm2 At > (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2 OK Yang menetukan tulangan torsi memanjang (nilai terbesar),Al = 1260,5 mm2 )( 2 11 yx s A l t t A =                                    = s yx A C V T T f sx l t t u u u y A 11 2 3 8,2                                    = s yx A C V T T f sx l t t u u u y A 11 2 3 8,2 Wednesday, October 30, 2019 88Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 89. » Gambar Penulangan : As = 2075 + ¼ . 1261 = 2390 mm2 Dipakai 5 D 25 (2454 mm2 ) Untuk sisi lainnya masing-masing : Dipakai 2 D 16 (402 mm2 ) Al didistribusikan masing-masing ¼ untuk sudut-sudut atas dan masing- masing ¼ untuk sisi-sisi tegak dan sisanya ditambahkan pada tulangan tarik. Jarak tulangan samping ≤ 300 mm. 600 350 100 540 5 D 25 2 D 16 4 D 16 sengkang D10 - 80 Wednesday, October 30, 2019 89Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 90. Soal 1.b).Kondisi torsi keserasian » Perhitungan Sengkang u/ Torsi :Ts = Tn - Tc, dimana : Tn = Tu/f dari data / perhitungan sebelumnya : Tu = 50,000 kNm Tc = 25,985 kNm karena terjadi redistribusi tegangan, maka dapat diambil nilai : Tu =  {(⅓ √fc`') (⅓ Σ x2 y)} Tu = 26,500 kNm nilai Tu yang menentukan adalah nilai terkecil. Jadi : Ts = 18,181 kNm Nilai perbandingan luas dengan jarak sengkang torsi : = 0,2595 1) 1) mm2 /mm jarak/satu kaki Perhitungan Sengkang u/ Geser :Vs = Vn - Vc , dimana : Vn = Vu/f yt s t t fyx T s A 11 = Kuat geser beton nominal : Vc = 55,092 kN Vs = 44,908 kN Nilai perband luas dgn jarak sgk geser : = 0,2099 2) 2) mm 2 /mm jarak/satu kaki   2 6 1 5,21 '        = u u t wc c V T C dbf V y s v v fd V s A = Wednesday, October 30, 2019 90Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 91. » Perhitungan Sengkang Gabungan Torsi dan Geser : = 0,7288 2) Jika dipakai sengkang D 10, berarti luas dua kaki, Avt= 157 mm2 Jadi jarak sengkang gabungan : s = 215,41 mm       = v v t tvt s A s A s A 2 » Kontrol : Sengkang minimum :Avt min = (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2 < Avt OK Jarak maksimum : smaks = ¼ (x1 + y1) = 192,5 mm jadi dipakai jarak sengkang s = 190 mm » Jadi dipakai tulangan sengkang :D 10 - 190 mm » Tulangan Torsi memanjang : = 399,6 mm2 = 1217,4 mm2 At > (⅓ bw s)/fy = 23,33 mm2 OK Yang menetukan tulangan torsi memanjang (nilai terbesar),Al = 1217,4 mm2 )( 2 11 yx s A l t t A =                                    = s yx A C V T T f sx l t t u u u y A 11 2 3 8,2 Wednesday, October 30, 91 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 92. » Gambar Penulangan : As = 2075 + ¼ . 1218 = 2380 mm2 Dipakai 5 D 25 (2454 mm2 ) Untuk sisi lainnya masing-masing : Dipakai 2 D 14 (304 mm2 ) Al didistribusikan masing-masing ¼ untuk sudut-sudut atas dan masing- masing ¼ untuk sisi-sisi tegak dan sisanya ditambahkan pada tulangan tarik. Jarak tulangan samping ≤ 300 mm. 600 350 100 540 5 D 25 2 D 14 4 D 14 sengkang D10 - 190 Wednesday, October 30, 2019 92Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR
  • 93. POKOK BAHASAN V PENYALURAN & PENDETAILAN TULANGAN SK. SNI. 03 – 2847 - 2002 pasal 14 & PBI’71 bab 8 Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 93 1. PANJANG PENYALURAN TULANGAN Panjang penyaluran (ld) adalah panjang penambatan yang diperlukan untuk mengembangkan tegangan luluh dalam tulangan, merupakan fungsi dari mutu baja tulangan (fy), diameter tulangan (D), dan mutu beton (fc’). Panjang penyaluran menentukan tahanan terhadap tergelincirnya tulangan, sehingga tulangan dapat bekerja sesuai dengan tegangan luluhnya. Panjang penyaluran (ld) = panjang penyaluran dasar (ldb) x faktor modifikasi ld = ldb x faktor modifikasi ld balok kolom Penampang kritis
  • 94. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 94
  • 95. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 95 2. Penyaluran batang ulir yang berada dalam kondisi tekan 1) Panjang penyaluran ld, dalam mm, untuk batang ulir yang berada dalam kondisi tekan harus dihitung dengan mengalikan panjang penyaluran dasar ldb pada 14.3(2) dengan faktor modifikasi yang berlaku sesuai dengan 14.3(3), tetapi ld tidak boleh kurang dari 200 mm. 2) Panjang penyaluran dasar ldb harus diambil sebesar dbfy /4 √fc', tetapi tidak kurangdari 0,04 dbfy . 3) Panjang penyaluran dasar ldb harus dikalikan dengan faktor yang berlaku
  • 96. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 96 3. Penyaluran bundel tulangan 1) Panjang penyaluran masing-masing batang yang terdapat di dalam satu bundel tulangan, dalam kondisi tarik atau tekan, harus diambil sama dengan panjang penyaluran untuk masing-masing batang tersebut, ditambah dengan 20 % untuk bundel yang terdiri dari tiga batang tulangan dan 33 % untuk bundel yang terdiri dari 4 batang tulangan. 2) Untuk menentukan faktor yang sesuai pada 14.2, satu unit bundel tulangan harus dianggap sebagai satu batang tunggal dengan diameter yang dihitung berdasarkan luas total ekuivalen. 4. Penyaluran tulangan berkait dalam kondisi tarik 1) Panjang penyaluran ldh dalam mm, untuk batang ulir dalam kondisi tarik yang berakhir pada suatu kait standar harus dihitung dengan mengalikan panjang penyaluran dasar lhb pada 14.5(2) dengan faktor atau faktor-faktor modifikasi yang berlaku yang sesuai dengan 14.5(3), tetapi ldh tidak boleh kurang dari 8db ataupun 150 mm (Gambar 17). 2) Panjang penyaluran dasar lhb untuk suatu batang berkait dengan fy sama dengan 400 MPa harus diambil sebesar ..................... 100db / √fc' 3) Panjang penyaluran dasar ldh harus dikalikan dengan faktor atau faktor-faktor yang berlaku
  • 97. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 97
  • 98. Wednesday, October 30, 2019 Struktur Beton Dasar by KDK STRUKTUR 98
  • 99.
  • 100.  Sambungan dengan kait Panjang penyambungan tidak boleh kurang dari 25 kali diameter tulangan  Sambungan polos kait Panjang penyambungan tidak boleh kurang dari 40 kali diameter tulangan
  • 101.
  • 102. As tumpuan perlu = 511 mm2  D10 – 150 = 523,6 mm2 As lapangan perlu = 380 mm2  D10 – 200 = 392,7 mm2 D10 - 400 D10 - 400 D10 - 400 D10 - 400 D10 - 500 D10 - 500 D10 - 500 D10-400D10-400 D10-400D10-400 D10-500D10-500D10-500D10-500 D10 - 500 Menghitung As ekstra : As ekstra = As per tump – As ak lap = 511 – 392,7 = 118,3 mm2 Dipakai tul. : D10 – 500 = 152,7 mm2