Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
Menurut aqidah Islam, hukum yang wajib dijalankan adalah hukum syariah, yakni hukum Allah, bukan hukum buatan manusia. Karena itu, dalil yang darinya digali hukum harus qath'i/ pasti bersumber dari wahyu.
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
Menurut aqidah Islam, hukum yang wajib dijalankan adalah hukum syariah, yakni hukum Allah, bukan hukum buatan manusia. Karena itu, dalil yang darinya digali hukum harus qath'i/ pasti bersumber dari wahyu.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
Makalah ini mencoba menguraikan masalah yang berkenaan dengan Talfiq dan taqlid yang ramai dan tetap hangat untuk didiskusikan, dan pembahasan ini sangat kita butuhkan, terutama juga masyarakat kita di Indonesia, oleh karena itu kita dituntut agar mengetahui, meneliti dan mendalami ilmu usul fiqh terutama untuk materi ini, sehingga kita tidak canggung ketika dihadapkan permasalahan atau pertanyaan tentang masalah ini. Makalah ini hanyalah sebagai pengantar, agar nantinya kita bisa lebih mendalami dengan mengkaji khazanah-khazanah keilmuan yang ada di negeri ini.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
Makalah ini mencoba menguraikan masalah yang berkenaan dengan Talfiq dan taqlid yang ramai dan tetap hangat untuk didiskusikan, dan pembahasan ini sangat kita butuhkan, terutama juga masyarakat kita di Indonesia, oleh karena itu kita dituntut agar mengetahui, meneliti dan mendalami ilmu usul fiqh terutama untuk materi ini, sehingga kita tidak canggung ketika dihadapkan permasalahan atau pertanyaan tentang masalah ini. Makalah ini hanyalah sebagai pengantar, agar nantinya kita bisa lebih mendalami dengan mengkaji khazanah-khazanah keilmuan yang ada di negeri ini.
Perdebatan antara Hukum Internasional Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hukum Islam telah membuat kesenjangan yang jelas dan kentara antara keduanya, hal tersebut mengakibatkan adanya usaha untuk menyelaraskan keduanya dengan pendekatan yaitu dengan konsep maslahah dalam ushul fiqh dan teori margin apresiasi. Dengan kedua pendekatan tersebut diharapkan bisa memahami HAM internasional dan Hukum Islam menjadi selaras dan tidak ada pertentangan yang mengakibat tuduhan-tuduhan miring hubungan antara keduanya.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada oada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu
hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.
HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hak pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang.
Dalam kehidupan sehari-hari hukum tidak lepas dari kita, mulai dari nilai,
tatakrama, norma hingga hukum perundang-undangan dalam peradilan.
Sayangnya hukum di Negara kita masih kurang dalam penegakannya, terutama
dikalangan pejabat bila dibandingkan dengan yang ada pada golongan menengah
ke bawah. Kenapa bisa begitu, karena hukum dineraga kita bisa dibeli engan
uang.
Ruke Of Law adalah suatu doktrin yang mulai muncul pada abad ke 19,
bersaman dengan kelahiran Negara konstitusi dan demokrasi. Rule Of Law
merupakan konsep tentang common law dimana segenap lapisan masyarakat dan
Negara beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum
yang dibangun diatas prinsip keadilaan dan egalitarian. Ada tidaknya Rule Of
Law dalam suatu Negara ditentukan oleh kenyataan apakah rakyatnya benar-benar
menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil baik sesama warga Negara
maupun pemerintah.
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Hak asasi Manusia, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Pengertian Renaissance
Pengertian Filsafat Humanisme
Konsep Pemikiran Filsafat Humanisme
Perkembangan Filsafat Humanisme
Filsafat Humanisme & Pendidikan
Filsafat Humanisme & HAM
Filsafat Humanisme & Islam
Filsafat Humanisme & Sistem Peradilan Pidana
Apa itu hak asasi? Apakah teori-teori yang mendasari hak asasi di dunia? Bagaimana hak asasi bermula? Apakah instrumen-instrumen penting pada permulaan hak asasi?
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. Kata Islam berasal dari bahasa arab , dari
kata aslama, yuslimu islaman yang berarti
menyerah patuh (DR Zainuddin Nainggolan,
2000;9). Menurut Nurcholish Madjid yang
dikutip dari buku Junaidi Idrus (2004;87)
Islam itu adalah sikap pasrah kehadirat
Tuhan. Kepasrahan merupakan karakteristik
pokok semua agama yang benar. Inilah world
view Al-Qur’an, bahwa semua agama yang
benar adalah Al-Islam, yakni sikap berserah
diri kehadirat Tuhan. Dan bagi orang yang
pasrah kepada Tuhan adalah muslim.
4. Dalam Islam itu terdapat dua kelompok sumber
ajaran Islam. Kelompok pertama disebut ajaran
dasar (qat’I al-dalalah), yaitu Al-Qur’an dan
Hadist sebagai dua pilar utama ajaran Islam. Al-
Qur’an mengandung 6236 ayat dan dari ayat-ayat
itu, menurut para ulama hanya 500 ayat yang
mengandung ajaran mengenai dunia dan akhirat
selebihnya merupakan bagian terbesar
mengandung penjelasan tentang para nabi, rasul,
kitab dan ajaran moral maupun sejarah ummat
terdahulu. Kelompok kedua disebut ajaran bukan
dasar (zhanni al-dalalah), yaitu ajaran yang
merupakan produk ulama yang melakukan ijtihad
dan muatan ajarannya bersifat relatif, nisbi, bisa
berubah dan tidak harus dipandang suci, sakaral
ataupun mengikat (Junaidi Idrus, 2004;95-96).
Back
5. Secara etimolgi hak merupakan unsur normatif
yang berfungsi sebagai pedoman prilaku ,
melindumgi kebebasan, kekebalan serta
menjamin adanya peluang bagi manusia dalam
menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan
asasi berarti yang bersifat paling mendasar yang
dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tak
satupun makhluk mengintervensinya apalagi
mencabutnya.
Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM
PBB), dalam Teaching Human Rights, United
Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa
menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang
melekat pada setiap manusia, yang tanpanya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
6. Hak-hak asasi manusia dapat dibagi atu dibedakan menjadi:
Hak-hak asasi pribadi atau Personal Right yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk
agama, dan kebebasan bergerak.
Hak-hak asasi ekonomi atau Property Right, yaitu hak
untuk memiliki sesuatu, membeli dan menjualnya serta
memanfaatkannya.
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hokum dan pemerintahan atau yang biasa disebut
Right of Legal Equality.
Hak-hak asasi politik atau Political Right, yaitu hak untuk
ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan
dipilih dalam pemilihan umum), dan mendirikan partai
politik.
Hak-hak asasi social dan kebudayan atau Social and Cultur
Right, misalntya hak untuk memilih Pendidikan dan
mengembangkan kebudayaan.
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara
peradilan dan perlindungan atau Prosedural Right,
misalnya pengaturan dalam hal penangkapan,
penggeledahan dan peradilan.
Back
7. Tonggak berlakunya HAM internasional ialah
pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) pada 10 Desember 1948 di Paris,
Prancis. Disini tonggak deklarasi universal
mengenai hak asasi manusia yang mengakui
hak setiap orang diseluruh dunia. Deklarasi
ini ditanda tangani oleh 48 negara dari 58
negara anggota PBB dan disetujui oleh
majelis umum PBB. Perumusan
penghormatan dan pengakuan norma-norma
HAM yang bersifat universal, nondiskriminasi,
dan imparsial telah berlangsung dalam
sebuah proses yang sangat panjang.
8. Sejarah awal hak asasi manusia di barat
berkembang sejak tahun 1215 yaitu dalam
Magna Charta yang berisi aturan mengenai
tindakan dan kebijakan negara supaya tidak
berjalan sewenang-wenang. Isi dari Magna
Charta ialah bermaksud untuk mengurangi
kekuasan penguasa. Usaha untuk
diadakannya Magna Charta ini dimulai dari
perjuangan tuan tanah dan gereja untuk
membatasi kekuasaan raja dan para anggota
keluarga. Pada periode awal ini hubungan
antara isi dasar HAM adalah mengenai
(hubungan) antara anggota masyarakat yang
berada dibawaha kekuasaan yang diatur
kebendaanya.
9. Pada 1653 instrument of
government berhasil didesakkan. Pembatasan
kekuasaan raja semakin dikukuhkan dengan
lahirnya Habeas Corpus Act pada Mei 1679.
Lonceng kebebasan terus berdentang dan
pada 16 desember 1689 Bill Of Rights lahir.
Mereka tidak hanya berhasil membebaskan
diri dari kesewenangan raja. Dan mereka
juga berhasil membentuk parlemen yang
mempunyai kewenangan untuk mengontrol
kekuasaan raja. Itulah sekilas sejarah awal
dari HAM yang berkembang di barat
khususnya yang berkembang diwilayah
Inggris.
10. Ada tiga prinsip utama dalam pandangan
normatif hak asasi manusia, yaitu berlaku
secara universal, bersifat non-diskriminasi
dan imparsial.
Prinsip keuniversalan ini dimaksudkan agar
gagasan dan norma-norma HAM telah diakui
dan diharapkan dapat diberlakukan secara
universal atau internasional. Prinsip ini
didasarkan atas keyakinan bahwa umat
manusia berada dimana-mana,disetiap
bagian dunia baik di pusat-pusat kota
maupun di pelosok pelosok bumi yang
terpencil. Berdasar hal itu ham tidak bisa
didasarkan secara partikular yang hanya
diakui kedaerahahan dan diakui secara lokal.
11. Prinsip kedua dalam norma HAM adalah
sifatnya yang non-diskriminasi. Prinsip ini
bersumber dari pandangan bahwa semua
manusia setara (all human being are equal).
Pandangan ini dipetik dari salah satu
semboyan Revolusi Prancis, yakni persamaan
(egalite). Setiap orang harus diperlakukan
setara. Seseorang tidak boleh dibeda-
bedakan antara satu dengan yang lainnya.
Akan tetapi latar belakang kebudayaan sosial
dan tradisi setiap manusia diwilayahnya
berbeda-beda.
12. Prinsip ketiga ialah imparsialitas.
Maksud dari prinsip ini penyelesaian sengketa
tidak memihak pada suatu pihak atau
golongan tertentu dalam masyarakat. Umat
manusia mempunyai beragam latar belakang
sosial aupun latar belakang kultur yang
berbeda antara satu dengan yang lain hal ini
meupakan sebuah keniscayaan. Prinsip
imparsial ini diimaksudkan agar hukum tidak
memihak pada suatu golongan. Prinsip ini
juga dimaksudkan agar pengadilan sebuah
kasus diselesaikan secara adil atau tidak
meihak pada salah satu pihak. Pemihakan
hanyalah pada norma-norma ham itu sendiri
Back
13. 1. Magna Carta (Piagam Agung, 15 juni 1215)
2. Habeas Courpus Act Petition of Right
3. Bill of Right (Undang-Undang Hak, inggris 1689)
4. Declaration of Independence (Pernyataan
kemerdekaan USA, 4 juli 1776)
5. Revolusi Prancis, 5 agustus 1789
6. The Four Freedom (empat kebebasan USA
1941)
7. Universal Declaration of Human Right (10
desember 1948)
Back
14. Pertanyaan adakah ham dalam Islam harus dirunut
secara sejarah dialektika HAM dalam Islam. Menurut
Anas Urbaningrum hak asasi manusia atau lebih
dikenal manusia modern sebagai HAM, telah lebih
dahulu diwacanakan oleh Islam sejak empat belas
abad silam. Hal ini memberi kepastian bahwa
pandangan Islam yang khas tentang HAM sebenarnya
telah hadir sebelum deklarasi universal HAM PBB pada
18 Shafar 1369 Hijriyah atau bertepatan dengan 10
Desember 1948 Masehi (Anas, 2004;91). Secara
internasional umat Islam yang terlembagakan dalam
Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 5 Agustus 1990
mengeluarkan deklarasi tentang HAM dari perspektif
Islam. Deklarasi yang juga dikenal sebagai “Deklarasi
Kairo” mengandung prinsip dan ketentuan tentang
HAM berdasarkan syari’ah (Azra).
15. HAM dalam Islam telah dibicarakan sejak empat
belas abad yang lalu (Anas Urbaningrum,
2004;91). Ini dibuktikan oleh adanya Piagam
Madinah (mitsaq Al-Madinah) yang terjadi pada
saat Nabi Muhammad berhijrah ke kota Madinah.
Dalam Dokumen Madinah atau Piagam Madinah
itu berisi antara lain pengakuan dan penegasan
bahwa semua kelompok di kota Nabi itu, baik
umat yahudi, umat nasrani maupun umat Islam
sendiri, adalah merupakan satu bangsa (Idris,
2004;102).
Dari pengakuan terhadap semua pihak untuk
bekerja sama sebagai satu bangsa, didalam
piagam itu terdapat pengakuan mengenai HAM
bagi masing-masing pihak yang bersepakat dalam
piagam itu. Secara langsung dapat kita lihat
bahwa dalam piagam madinah itu HAM sudah
mendapatkan pengkuan oleh Islam
16. Memang, terdapat prinsip-prinsip HAM yang
universal; sama dengan adanya perspektif
Islam universal tentang HAM (huqul al-insan),
yang dalam banyak hal kompatibel dengan
Deklarasi Universal HAM (DUHAM). Tetapi
juga harus diakui, terdapat upaya-upaya di
kalangan sarjana Muslim dan negara Islam di
Timur Tengah untuk lebih
mengkontekstualisasikan DUHAM dengan
interpretasi tertentu dalam Islam dan bahkan
dengan lingkungan sosial dan budaya
masyarakat-masyarakat Muslim tertentu
pula.
Back
17. Islam sebagai agama universal membuka wacana
signifikan bagi HAM. tema-tema HAM dalam
Islam, sesungguhnya merupakan tema yang
senantiasa muncul, terutama jika dikaitkan
dengan sejarah panjang penegakan agama Islam.
Menurut Syekh Syaukat Hussain yang diambil dari
bukunya Anas Urbaningrum, HAM dikategotrikan
dalam dua klasifikasi. Pertama, HAM yang
didasarkan oleh Islam bagi seseorang sebagai
manusia. Dan kedua, HAM yang diserahkan
kepada seseorang atau kelompok tertentu yang
berbeda. Contohnya seperti hak-hak khusus bagi
non-muslim, kaum wanita, buruh, anak-anak dan
sebagainya, merupakan kategori yang kedua ini
(Anas, 2004;92).
18. Berdasarkan temuan diatas akan kita coba
mencari kesamaan atau kompatibilitas antara
HAM yang terkandung dalam Islam. Akan kita
coba membagi hak asasi manusia secara
klasifikasi hak negatif dan hak positif. Dalam
hal ini hak negatif yang dimaksud adalah hak
yang memberikan kebebasan kepada setiap
individu dalam pemenuhannya.
19. Yang pertama adalah hak negatif yaitu memberikan
kebebasan kepada menusia dalam pemenuhannya. Bebrapa
yang dapat kita ambil sebagai contoh yaitu:
1. Hak atas hidup, dan menghargai hidup manusia. Islam
menegaskan bahwa pembunuhan terhadap seorang
manusia ibarat membunuh seluruh umat manusia. Hak ini
terkandung dalam surah Al-Maidah ayat 63
2. Hak untuk mendapat perlindungan dari hukuman yang
sewenarg wenang. yaitu dalam surat Al An’am : 164 dan
surat Fathir 18
3. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi terdapat
dalam surat An Nisa ayat 58 dan surat Al-Hujurat : 6
4. Hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar
hati nurani. Yang bisa kita lihat secara tersirat dalam surat
Al Baqarah ayat 256 dan surat Al Ankabut ayat 46 yang
5. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi terdapat
dalam surat An Nisa ayat 58 dan surat Al-Hujurat : 6
6. Hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar
hati nurani. Yang bisa kita lihat secara tersirat dalam surat
Al Baqarah ayat 256 dan surat Al Ankabut ayat 46
20. 7. Hak atas persamaan hak didepan hukum secara tersirat
terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1 dan 135 dan Al
Hujurat ayat13
8. Dalam hal kebebasan berserikat Islam juga memberikan
dalam surat Ali Imran ayat 104-105
9. Dalam memberikan suatu protes terhadap pemerintahan
yang zhalim dan bersifat tiran. Islam memberikan hak
untuk memprotes pemerintahan yang zhalim, secara
tersirat dapat diambil dari surat An-Nisa ayat 148, surat
Al Maidah 78-79, surat Al A’raf ayat 165, Surat Ali Imran
ayat 110
10. Dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti bentuk
hak positif dalam hak ekonomi sosial dan Islam pun
mengandung secara tersirat mengenai hak ini.
11. Hak mendapatkan kebutuhan dasar hidup manusia
secara tersirat terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 29,
surat Ad-Dzariyat ayat 19, surat Al Jumu’ah ayat 10
12. Dalam hak mendapatkan pendidikan Islam juga memiliki
pengaturan secara tersirat dalam surat Yunus ayat 101,
surat Al-Alaq ayat 1-5, surat Al Mujadilah ayat 11 dan
surat Az-Zumar ayat 9
Back
21. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya
dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya
Klip Muntu pada tahun 2003.
Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan
penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa
merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan
pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga
menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan
merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan
sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus
kendaraan yang tertib dan lancar.
Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya
masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya
merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai
dengan minat dan bakatnya
Back