1. Konsep Manusia
2. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain
3. Eksitensi dan Martabat Manusia
4. Tujuan Penciptaan Manusia
5. Fungsi, Peranan yang Diberikan Allah kepada Manusia
6. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Materi Hakikat Manusia Menurut Islam
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
1. Konsep Manusia
2. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain
3. Eksitensi dan Martabat Manusia
4. Tujuan Penciptaan Manusia
5. Fungsi, Peranan yang Diberikan Allah kepada Manusia
6. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Materi Hakikat Manusia Menurut Islam
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. 0
KONSEP MANUSIA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
A. Menurut Ibn Al-’Arabi
• Terdapat perpaduan sifat yang berlawanan, sesuai
dengan nama dan sifat Tuhan.
• Ditinjau dari badaniyah : hadits
Ditinjau dari ilahiyah : azali
• Perpaduan Sifat Ketuhanan dan Kemakhlukan
• Firman Allah :
“Hai Iblis apa yang menghalangi kamu sujud kepada
apa yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan
Ku?” (QS. Shaad/38 : 75)
5. 02
KONSEP MANUSIA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
Menurut Al-Quran
Kata kunci : basyar, insan, dan an-naas.
• Basyar (37 kali) selalu dihubungkan pada
sifat-sifat biologis manusia. Basyar adalah
makhluk yang sekadar berada (being) yang
statis seperti hewan.
• Insaan (65 kali) selalu dihubungkan dengan
sifat psikologis atau spiritual manusia
sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu,
dan memikul amanah. Insaan adalah makhluk yang
menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke
arah kesempurnaan.
• An-Naas (240 kali) merujuk pada semua manusia
sebagai makhluk sosial atau secara kolektif.
• Al-qur’an memandang manusia sebagai makhluk
biologis, psikologis, dan sosial.
6. 03
KONSEP MANUSIA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
Menurut Ibnu Sina
• Manusia adalah makhluk sosial sekaligus
makhluk ekonomi.
• Manusia sebagai makhluk sosial baru bisa
mencapai kepuasan dan memenuhi segala
kepuasannya bila hidup berkumpul Bersama
manusia.
• Manusia sebagai makhluk ekonomi karena ia
selalu memikirkan masa depannya dan
menyiapkan segala sesuatu untuk masa
depannya.
7. 04
KONSEP MANUSIA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
Morteza Mutahhari
• Manusia adalah makhluk serba dimensi.
• Dimensi pertama : secara fisik hampir sama
dengan hewan.
• Dimensi kedua : memiliki sejumlah emosi yang
bersifat etis.
• Dimensi ketiga : mempunyai perhatian terhadap
keindahan.
• Dimensi keempat : memiliki dorongan untuk
menyembah Tuhan.
• Dimensi kelima : memiliki kemampuan dan
kekuatan berlipat ganda.
• Dimensi keenam : mampu mengenal dirinya
sendiri.
9. Sebagai Khalifah
Allah
Manusia sebagai khalifah diserahi tugas hidup yang
merupakan amanat Allah dan harus dipertanggungjawabkan
dihadapan-Nya.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Kekuasaan manusia
bersifat kreatif, memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa yang
ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.
Tugas kekhalifahhan: tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelola
dan pemelihara alam.
Sebagai wakil Tuhan, Tuhan mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala
ciptaan-Nya dan hokum-hokum kebenaran sehingga manusia dapat menyusun konsep
baru serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam kebudayaan.
Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan
menentukan, sehingga melahirkan kreatifitas yang dinamis.
Kebebasan manusia bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang
dimiliki tidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.
10. Sebagai Khalifah
Allah
Firman Allah SWT :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:
Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah. Berkata
Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang yang
melakukan kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa
bertasbih dan bertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku
lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”
(Al-Baqarah:30)
11. Sebagai Hamba Allah
Manusia sebagai seorang hamba Allah harus taat
dan patuh pada perintah Allah.
Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu
hukum-hukum Tuhan baik yang tertulis (al-qur’an) maupun tersirat
(Alam Semesta).
Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah
wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya, serta
mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya.
Makna esensial dari kata ‘abd (hamba) adalah ketaatan, ketundukan,
dan kepatuhan yang hanya layak diberikan kepada Allah.
Dalam hubungan dengan Tuhan, posisi manusia sebagai ciptaan dan
Tuhan sebagai pencipta. Konsekuensi dari posisi ini mengharuskan
manusia untuk menghambakan diri pada Allah sehingga dilarangn
untuk menghamba pada dirinya dan hawa nafsunya. Kesediaan manusia
untuk menghamba hanya pada Allah akan mencegah penghambaan
manusia terhadap manusia, baik dirinya maupun sesamanya.
12. Sebagai Hamba Allah
"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggung
jawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi
serata gunung-gunung (untuk memikul) maka
mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak
dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada
mereka persediaan untuk memikulnya) dan (pada
ketika itu) manusia (dengan persediaan yang
ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah)
sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah
suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat
perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan."
- (Surah Al Ahzab: 72)
13. Sebagai Khalifa Dan Hamba Allah
Peran manusia sebagai khalifah dan hamba merupakan satu paduan
tugas dan tanggung jawab yang melahirkan dinamika hidu, yang
sarat dengan kreatifitas dan amaliah yang selalu berpihak pada
nilai-nilai kebenaran.
Hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah dan kerja keras
yang tiada henti, sebab bekerja bagi seorang muslim adalah
membentuk satu amal shaleh..
Kekhalifaan adalah realisasi dari pengabdian manusia kepada Allah
yang menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap
muslim.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat
tertentu yang menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ke
tingkat yang paling rendah, seperti yang dijelaskan pada Surah
At-Tiin ayat 4.
14. Sebagai Khalifa Dan Hamba Allah
Manusia sebagai makhluk yang memiliki fitrah, kemudian berproses
dengan menggunakan kapasitas dan kemampuan akalnya, dapat
menujukkan derajat kemanusiaannya yang sejati sebagai khalifah
Allah di muka bumi.
Manusia sebagai khalifah dan hamba Allah merupakan kesatuan yang
menyempurnakan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang memiliki
kebebasan, berkreasi, dan sekaligus menghadapkannya pada tuntutan
kodrat yang menempatkan posisinya pada keterbatasan.
Perwujudan kualitas manusia tidak terlepas dari konteks sosial
budaya. Dengan kata lain kekhalifahan manusia pada dasarnya
diterapkan pada kontek individu dan social yang berporos pada
Allah, seperti yang dijelaskan pada firman Allah Surah Ali Imran
ayat 112.
16. KESIMPULAN
Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa
kompleks.Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh Sang Pencipta
dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiap kehidupan manusia
selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi individu
yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam hal agama kita
juga mempunyai banyak kekurangan maka dari itu kita harus saling
menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang
diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga
terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai umat manusia.