Dokumen tersebut membahas konsep evaluasi pembelajaran PBSI yang mencakup pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Tes adalah alat ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan peserta didik, pengukuran untuk membandingkan karakteristik, penilaian untuk mendeskripsikan kecakapan belajar, dan evaluasi untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran. Ada perbedaan antara keempat hal tersebut dalam hal waktu
Evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi di mana satu tujuan dapat di capai, sedangkan evaluasi pembelajaran adalah merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar bagi seorang guru dan ada juga yang menyatakan media yang terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi di mana satu tujuan dapat di capai, sedangkan evaluasi pembelajaran adalah merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar bagi seorang guru dan ada juga yang menyatakan media yang terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
1. EVALUASI
PEMBELAJARAN PBSI
KONSEP DASAR
Evaluasi adalah salah satu keterampilan
profesional yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik atau calon pendidik yang sejalan
dengan instrumen penilaian kemampuan
guru (Asrul, dkk, 2014 : 2)
PENGERTIAN
Menurut Mohrens (1984:10) berikut
pengertian dari evaluasi, assesment, tes, dan
measurement :
1. Tes
Tes adalah istilah yang paling sempit
pengertiannya dari keempat istilah lainnya,
yaitu membuat dan mengajukan sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab dan hasil
jawabannya berupa sebuah ukuran (nilai
angka) dari seseorang.
2. Measurement (Pengukuran)
Measurement mempunyai arti lebih luas
ketimbang tes, yakni dengan menggunakan
observasi skala rating atau alat lain yang
membuat kita memperoleh informasi dalam
bentuk kuantitas serta pengukuran dengan
berdasarkan pada skor yang diperoleh.
3. Assessment (Penilaian)
Assesment digunakan untuk memberikan
diagnosa terhadap problema seseorang.
Dalam hal ini assement bisa disebut sebagai
sinonim evaluasi tetapi yang perlu digaris
bawahi disini bahwa yang dapat dinilai atau
dievaluasi adalah karakter dari seseorang,
termasuk kemampuan akademik, kejujuran,
kemampuan untuk mengejar dan sebagainya.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian hasil belajar dan
proses-proses yang dilalui oleh pendidik dan
peserta didik selama proses pembelajaran di
dalam kelas. Selain itu, evaluasi juga dapat
diartikan sebagai proses penggambaran dan
penyempurnaan informasi yang berguna
untuk menetapkan alternatif yang mencakup
tes dan measurement dan bisa juga berarti
di luar keduanya. Hasil evaluasi bisa
memberi keputusan yang professional
sehingga seseorang dapat mengevaluasi
baik dengan menggunakan data berbentuk
kuantitatif atau kualitatif.
TUJUAN
1. Tes
Tes bertujuan sebagai alat ukur untuk
terhadap peserta didik untuk mengetahui
tingkat perkembangan yang sudah dicapai
dalam waktu tertentu dan alat ukur
terhadap pendidik untuk mengetahui
seberapa program jauh yang sudah
dirancang tercapai.
2. Measurement (Pengukuran)
Bertujuan untuk membandingkan atribut
atau karakteristik suatu peserta didik dan
pendidik dengan ukuran tertentu sehingga
sifatnya menjadi kuantitatif.
3. Assessment (Penilaian)
Bertujuan untuk mendeskripsikan
kecakapan belajar peserta didik sehingga
dapat diketahui kekurangan dan
kelebihannya serta keberhasilan proses
belajar mengajar didalam kelas yang
dilakukan oleh pendidik.
4. Evaluasi pembelajaran
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan
kualitas daripada sesuatu, terutama yang
berkenaan dengan nilai dan arti. Makadari itu
dapat diartikan tujuan dari evaluasi
pembelajaran adalah mengetahui
keefektifan proses pembelajaran di dalam
kelas terhadap peserta didik dan pendidik
agar mengetahui kualitas proses belajar
mengajar yang dilakukan di dalam kelas.
PERBEDAAN
Perbedaan mendasar antara tes,
measurement (pengukuran), assessment (
penilaian) dan evaluasi terletak pada waktu
dan fungsinya. Tes merupakan alat ukur
yang digunakan untuk menggali data.
Sedangkan measurement adalah
pengukuran dari data yang sudah ada
menjadi sebuah data kuantitatif yang
dibandingkan antar data. Lain lagi dengan
assessment yang dimana merupakan
pengambilan penilaian dan keputusan dari
data yang sudah ada. Selain itu, assessment
lebih bersifat mikro dan lebih mengarah ke
proses peserta didik dan pendidik.
Sedangkan, evaluasi merupakan kesimpulan
dari semua data yang ada serta lebih bersifat
makro karena dilihat dari berbagai aspek dan
lebih mengarah ke hasil dari peserta didik
dan pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Mohrens. A William, dkk. 1984. Measurement
and Evaluation in Education and Psychology.
New York: Rinchart and Wionston
Supriyadi. 2013. Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Gorontalo : UNG Press
Gorontalo
Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2014.
Evaluasi Pembelajaran. Bandung :
Citapustaka Media
KONSEP PENILAIAN DALAM
KURIKULUM 2013 (Supriyadi : 2013)
Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunkatif yaitu proses
pembelajaran yang dirancang agar peserta
didik aktif dalam pembelajaran dalam
beberapa tahapan sebagai berikut :
1) merumuskan masalah
2) merumuskan atau mengajukan hipotesis
3) mengumpulkan data dengan berbagai
teknis
4) menganalisis data
5) menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep atau prinsip yang
ditemukan
Prinsip yang ada di dalam pendekatan
komunikatif sebagai berikut :
a. Objektif
b. Terpadu
c. Ekonomis
d. Transparan
e. Akuntabel
f. Edukatif
Prosedur
Tahapan atau prosedur penilaian autentik
dapat dilihat dari,
1. Penentuan tujuan penilaian berupa
penyusunan RPP oleh pendidik
2. Penyusunan instrument penilaian ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Analisis terhadap kualitas instrument
penilaian yang telah dibuat
Kriteria Penilaian dalam pendekatan
komunikatif sebagai berikut :
1. Sikap
- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Peserta Didik
- Jurnal
2. Pengetahuan
- Tes Tulis
- Tes Lisan
- Penugasan
3. Keterampilan
- Tes Praktik
- Projek
- Portofolio
Asesmen otentik
Asesmen otentik adalah proses
pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan peserta didik
melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, atau
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah dikuasai dengan baik
dan dicapai. Penilaian otentik sebagai bentuk
asesmen dimana peserta didik diminta untuk
menunjukkan tugas-tugas yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (
realworld task) yang menunjukkan aplikasi
bermakna dari pengetahuan dan
keterampilannya (Authentic Assesment Tool
Home Page) (John Mueller).
Tujuan asesmen otentik
Asesmen otentik dilakukan untuk mendapat
sesuatu yang bertujuan:
1) Mengembangkan respon peserta didik
daripada menyeleksi pilihan-pilihan yang
sudah ditentukan sebelumnya.
2) Menunjukkan cara berpikir tingkat tinggi (
higher order thinking).
3) Secara langsung mengevaluasi proyek-
proyek yang bersifat holistik atau
menyeluruh.
4) Mensintesis dengan pembelajaran di kelas
5) Menggunakan kumpulan pekerjaan atau
tugas peserta didik (portofolio) dalam jangka
waktu tertentu.
6) Memberikan kesempatan untuk
melakukan asesmen secara beragam.
7) Didasarkan dari kriteria yang jelas yang
diketahui oleh peserta didik.
8) Berhubungan erat dengan belajar di kelas.
9) Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengevaluasi pekerjaannya
Prinsip asesemen otentik
Adapun prinsip-prinsip asesmen otentik
adalah:
1) Proses asesmen harus merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari
proses pembelajaran (a part of, not apart
from, instruction)
2) Pengasesan harus mencerminkan masalah
dunia nyata (real world problems), bukan
masalah dunia sekolah (school work-kind of
problems)
3) Pengasesan harus menggunakan berbagai
ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman
belajar
4) Pengasesan harus bersifat holistik yang
mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-
motorik).
Deskripsi cara melakukan asesmen otentik
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Mengidentiļ¬kasi standar yang akan
diberikan kepada peserta didik.
2) Mengembangkan tugas-tugas atau
bentuk kegiatan (task) untuk peserta didik,
sehingga peserta didik diharapkan dapat
menunjukkan kompetensi-kompetensi yang
telah diidentiļ¬kasi atau ditentukan.
3) Mengidentiļ¬kasi karakteristik dari
performa yang baik atau kriteria untuk setiap
tugas atau kegiatan yang telah ditentukan
serta kriteria yang akan ditunjukkan oleh
peserta didik ketika telah menguasai seluruh
standar kompetensi.
4) Untuk setiap kriteria, dilakukan identiļ¬kasi
dua atau lebih tingkat performa peserta didik
yang dapat membedakan performa setiap
peserta didik yang berbeda disebut rubrik.
Manfaat asesmen otentik
Manfaat penilaian otentik bagi siswa, antara
lain sebagai berikut:
1) dapat mengungkapkan pemahaman siswa
secara keseluruhan atau utuh
2) menghubungkan apa yang dipelajari
dengan pengalaman mereka sendiri
3) melatih siswa untuk mengumpulkan
informasi, menggunakan sumber belajardan
berpikir secara sistematik
4) menajamkan daya pikir, lebih kritis dan
berpikir ke tingkat lebih tinggi
5) memiliki tanggung jawab terhadap tugas
dan dapat melakukan pilihan
6) belajar untuk evaluasi diri dan melakukan
reļ¬eksi.
FADIA RIZQI AYU - 185110700111017