SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
HADITS ARBA’IN KE-12
Ahad, 17 Maret 2024
Meninggalkan Perkara yang Tidak Bermanfaat
‫َم‬‫َّل‬ ‫َوَس‬ ‫ِه‬‫ْي‬‫َل‬‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫ىَّل‬ ‫َص‬ ‫ِهللا‬ ‫ُل‬‫ْو‬ ‫ُس‬‫َر‬ ‫اَل‬‫َق‬ : ‫اَل‬‫َق‬ ‫ُه‬‫ْن‬‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫َي‬ ‫ِض‬‫َر‬ ‫َة‬‫َر‬‫ْي‬‫َر‬‫ُه‬ ‫ي‬‫ِب‬
‫َأ‬ ‫ْن‬‫َع‬
‫ِذي‬‫ِم‬‫ْر‬‫ِّت‬‫ال‬ ‫اُه‬‫َو‬‫َر‬ ,‫ٌن‬ ‫َس‬‫َح‬ ‫ٌث‬‫ْي‬‫ِد‬‫َح‬ .»‫ِه‬‫ْي‬‫ِن‬‫َيْع‬ ‫َال‬ ‫ا‬‫َم‬ ‫ُه‬‫ُك‬‫ْر‬‫َت‬ ‫ِء‬‫ْر‬‫َم‬‫ْل‬‫ا‬ ‫ِم‬‫َال‬ ‫ْس‬‫ِإ‬ ‫ِن‬ ‫ْس‬‫ُح‬ ‫ْن‬‫«ِم‬: ‫اَل‬‫َق‬
‫ا‬‫َذ‬‫َك‬‫َه‬ ‫ُه‬‫ُر‬‫ْي‬‫َغ‬‫َو‬.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika
dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”
(Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)
HADITS
Kapankah
keislaman
seseorang
dianggap baik
????
Mengerjakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi
larangan-larangan. Dan ini adalah tingkatan golongan
yang pertengahan.
“Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang
yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di
antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri,
di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara
mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah.” (QS. Fathir: 32)
Orang yang baik keislamannya adalah golongan
pertengahan yang mengerjakan kewajiban-kewajiban dan
sebagian yang sunah, serta meninggalkan semua hal-hal
yang diharamkan.
KAPANKAH
KEISLAMAN
SESEORANG
DIANGGAP BAIK
????
Jika ia telah mencapai tingkatan ihsan
Jibril bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam:
“Apakah ihsan itu?” Beliau menjawab: “Kamu
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya. Seandainya engkau tidak mampu,
ketahuilah bahwasanya Dia itu melihatmu.”
(HR. Muslim no: 93)
KAPANKAH
KEISLAMAN
SESEORANG
DIANGGAP BAIK
????
Kebaikan keislaman itu bertingkat-tingkat,
masing-masing orang berbeda-beda
tingkatannya. Besarnya pahala dan keutamaan
seseorang tergantung tingkatan kebaikan
keislaman dia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika Islam salah seorang dari kalian baik, maka
setiap amal kebaikan yang ia lakukan akan dicatat
(pahalanya) sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali
lipat.”
(HR. Bukhari no: 42)
KAPANKAH
KEISLAMAN
SESEORANG
DIANGGAP BAIK
????
Sesuatu yang tidak bermanfaat bagi seorang muslim,
bisa berbentuk perkataan bisa juga berbentuk
perbuatan. Jadi setiap perkataan dan perbuatan
yang tidak ada manfaatnya baik itu untuk
kepentingan ukhrawi seorang muslim ataupun untuk
kepentingan duniawinya, seharusnya dia tinggalkan
agar keislamannya menjadi baik
(Lihat: Syarh al-Arba’in Haditsan an-Nawawiyah, oleh
Imam Nawawi hal: 40)
KESIMPULAN
Bagaimana kita bisa
mengetahui apakah sesuatu itu
termasuk bermanfaat bagi
kita atau tidak?
Apakah standar dan patokan
yang kita gunakan untuk
menentukan suatu perbuatan
itu termasuk bermanfaat bagi
seorang muslim atau tidak?
Ketahuilah bahwa standar yang harus kita gunakan
dalam masalah ini adalah syariat dan bukan hawa
nafsu. Mengapa? Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjadikan “meninggalkan suatu hal yang tidak
bermanfaat” sebagai tanda dari kebaikan keislaman
seseorang. Ini menunjukkan bahwa patokan yang
harus kita gunakan dalam menilai bermanfaat
tidaknya suatu perbuatan adalah syariat Islam.
Maksiat atau hal-hal yang diharamkan oleh Allah
ta’ala.
Dan ini hukumnya wajib untuk ditinggalkan oleh
setiap manusia. Karena dia bukan hanya tidak
bermanfaat, tapi juga membahayakan diri sendiri,
baik di dunia maupun di akhirat.
Di antara bahaya yang ditimbulkan maksiat di
dunia adalah: mengerasnya hati dan menghitam,
hingga cahaya yang ada di dalamnya padam.
Akibatnya, dia pun menjadi buta jadi tidak bisa
membedakan mana yang haq dan mana yang
batil
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
“Jika seorang hamba berbuat sebuah dosa, maka akan
ditorehkan sebuah noktah hitam di dalam hatinya. Tapi
jika ia meninggalkannya dan beristigfar niscaya hatinya
akan dibersihkan dari noktah hitam itu. Sebaliknya jika
ia terus berbuat dosa, noktah-noktah hitam akan terus
bertambah hingga menutup hatinya. Itulah dinding
penutup yang Allah sebutkan dalam ayat (Sekali-kali
tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka
kerjakan itu menutup hati mereka)”
(QS.al-Muthaffifin: 14)
(HR Tirmidzi dan Ibn Majah serta dihasankan oleh
Syaikh Al Albani)
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
Hal-hal yang dimakruhkan dalam agama dan berlebih-lebihan
dalam mengerjakan hal-hal yang diperbolehkan agama namun
sama sekali tidak mengandung manfaat
Di antara yang harus mendapat porsi terbesar adalah masalah
lisan.
Imam an-Nawawi menasihatkan, “Ketahuilah, seyogianya setiap
muslim berusaha untuk selalu menjaga lisannya dari segala macam
bentuk ucapan, kecuali ucapan yang mengandung maslahat. Jikalau
dalam suatu ucapan, maslahat untuk mengucapkannya dan
maslahat untuk meninggalkannya adalah sebanding, maka yang
disunnahkan adalah meninggalkan ucapan tersebut. Sebab
perkataan yang diperbolehkan terkadang membawa kepada
perkataan yang diharamkan atau yang dimakruhkan. Dan hal itu
sering sekali terjadi. Padahal keselamatan (dari hal-hal yang
diharamkan atau dimakruhkan) adalah sebuah (mutiara) yang tidak
ternilai harganya.” (Riyadh ash-Shalihin, hal: 483)
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
Imam Ibnu Hibban berpetuah, “Orang yang berakal seharusnya lebih
banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu
menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut
hanya satu; adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada
berbicara. Sering kali seseorang menyesal di kemudian hari akibat
perkataan yang ia ucapkan, sementara diamnya dia tidak akan pernah
membawa penyesalan. (Perlu diketahui pula) bahwa menarik diri dari
perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah daripada
mencabut perkataan yang telah terlanjur diucapkan. Karena biasanya
jika seseorang tengah berbicara, maka kata-katanyalah yang akan
menguasai dirinya, sebaliknya jika tidak berbicara, maka ia mampu untuk
mengontrol kata-katanya
Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala, hal: 45, dinukil dari Rifqan Ahl
as-Sunnah bi Ahl as-Sunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, oleh
Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafidzhahullah, hal 31)
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
Banyak orang meremehkan perkataan-perkataan yang
terlepas dari lisannya, serta tidak mempedulikan dampak
baik buruknya. Padahal jauh-jauh hari Nabi kita shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memperingatkan,
“Seringkali seorang hamba mengucapkan suatu perkataan
yang tidak ia pikirkan dampaknya, padahal ternyata
perkataan itu akan menjerumuskannya ke neraka yang
dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat”
(HR. Bukhari, no: 6477, dan Muslim, no: 7407)
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
Menyibukkan diri mengurusi kesalahan orang lain,
dan lupa untuk membenahi diri sendiri
“Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan)
kebaikan, sedang kalian melupakan diri (kewajiban)mu
sendiri, padahal kalian membaca al-Kitab (Taurat).
Maka tidakkah kalian berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44)
Oleh sebab itu, hendaknya kita senantiasa berusaha
membenahi diri sendiri sebelum berusaha membenahi
orang lain. Jikalau telah beristiqamah (dalam
kebaikan), lantas kita berusaha untuk memadukan
antara penerapan ajaran agama Allah dalam diri
sendiri dengan usaha untuk mendakwahi orang lain
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
Mungkin ada sebagian yang menganggap bahwa
meninggalkan hal yang tidak bermanfaat berarti
meninggalkan pula amar makruf nahi mungkar.
Jawabnya, tidaklah demikian. Bahkan mengajak kepada
kebaikan dan melarang dari suatu yang mungkar termasuk
hal yang bermanfaat. Karena Allah Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)
PERKARA YANG
TIDAK
BERMANFAAT
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Hadits arbain kedua belas tentang bukti keislaman seseorang yaitu menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat

Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Uzairi Azali
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
darma wati
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
solehanlovesallah
 
Makalah ibadah
Makalah ibadahMakalah ibadah
Makalah ibadah
TEKNOLOGI
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Edi Awaludin
 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Dian Qonita
 

Similar to Hadits arbain kedua belas tentang bukti keislaman seseorang yaitu menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat (20)

Edaran Muhammadiyah soal Salat Id di Masa COVID-19
Edaran Muhammadiyah soal Salat Id di Masa COVID-19Edaran Muhammadiyah soal Salat Id di Masa COVID-19
Edaran Muhammadiyah soal Salat Id di Masa COVID-19
 
Panduan Shalat Id di Masa Darurat Covid-19 dari Muhammadiyah
Panduan Shalat Id di Masa Darurat Covid-19 dari MuhammadiyahPanduan Shalat Id di Masa Darurat Covid-19 dari Muhammadiyah
Panduan Shalat Id di Masa Darurat Covid-19 dari Muhammadiyah
 
Adab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harianAdab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harian
 
MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH
MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAHMATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH
MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktu
 
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Buletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirBuletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikir
 
Tips khusyuk solat pdf
Tips khusyuk solat pdfTips khusyuk solat pdf
Tips khusyuk solat pdf
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
Makalah ibadah
Makalah ibadahMakalah ibadah
Makalah ibadah
 
bekal para dai.pptx
bekal para dai.pptxbekal para dai.pptx
bekal para dai.pptx
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islam
 
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptxADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
 
Akhlaqul karimah
Akhlaqul karimahAkhlaqul karimah
Akhlaqul karimah
 
Bida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam MasyarakatBida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam Masyarakat
 
Bida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakatBida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakat
 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
 
AENA PPT
AENA PPTAENA PPT
AENA PPT
 
PPT ELOK dengan VIdeo
PPT ELOK dengan VIdeoPPT ELOK dengan VIdeo
PPT ELOK dengan VIdeo
 

Recently uploaded

pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
Maha Guru Ilmu Gendam Putih Putih
 
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptxPengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
FahadAraby
 
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
VeraKrestina1
 

Recently uploaded (7)

217615785-Etika-Kristen-Pengambilan-Keputusan-Etis.pptx
217615785-Etika-Kristen-Pengambilan-Keputusan-Etis.pptx217615785-Etika-Kristen-Pengambilan-Keputusan-Etis.pptx
217615785-Etika-Kristen-Pengambilan-Keputusan-Etis.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 8Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 8
 
pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
pengisian iimu gendam WA +62 819 3171 8989
 
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptxPengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
Pengertian, Ruang lingkup dan ciri hukum islam.pptx
 
pelajaran-8.-isi-khotbah.langkah demi langkah pdf
pelajaran-8.-isi-khotbah.langkah demi langkah pdfpelajaran-8.-isi-khotbah.langkah demi langkah pdf
pelajaran-8.-isi-khotbah.langkah demi langkah pdf
 
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
Bahan komsel Persekutuan Pemuda/Remaja Tahun 2024
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 9Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 9
 

Hadits arbain kedua belas tentang bukti keislaman seseorang yaitu menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat

  • 1. HADITS ARBA’IN KE-12 Ahad, 17 Maret 2024 Meninggalkan Perkara yang Tidak Bermanfaat
  • 2. ‫َم‬‫َّل‬ ‫َوَس‬ ‫ِه‬‫ْي‬‫َل‬‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫ىَّل‬ ‫َص‬ ‫ِهللا‬ ‫ُل‬‫ْو‬ ‫ُس‬‫َر‬ ‫اَل‬‫َق‬ : ‫اَل‬‫َق‬ ‫ُه‬‫ْن‬‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫َي‬ ‫ِض‬‫َر‬ ‫َة‬‫َر‬‫ْي‬‫َر‬‫ُه‬ ‫ي‬‫ِب‬ ‫َأ‬ ‫ْن‬‫َع‬ ‫ِذي‬‫ِم‬‫ْر‬‫ِّت‬‫ال‬ ‫اُه‬‫َو‬‫َر‬ ,‫ٌن‬ ‫َس‬‫َح‬ ‫ٌث‬‫ْي‬‫ِد‬‫َح‬ .»‫ِه‬‫ْي‬‫ِن‬‫َيْع‬ ‫َال‬ ‫ا‬‫َم‬ ‫ُه‬‫ُك‬‫ْر‬‫َت‬ ‫ِء‬‫ْر‬‫َم‬‫ْل‬‫ا‬ ‫ِم‬‫َال‬ ‫ْس‬‫ِإ‬ ‫ِن‬ ‫ْس‬‫ُح‬ ‫ْن‬‫«ِم‬: ‫اَل‬‫َق‬ ‫ا‬‫َذ‬‫َك‬‫َه‬ ‫ُه‬‫ُر‬‫ْي‬‫َغ‬‫َو‬. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya) HADITS
  • 4. Mengerjakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi larangan-larangan. Dan ini adalah tingkatan golongan yang pertengahan. “Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.” (QS. Fathir: 32) Orang yang baik keislamannya adalah golongan pertengahan yang mengerjakan kewajiban-kewajiban dan sebagian yang sunah, serta meninggalkan semua hal-hal yang diharamkan. KAPANKAH KEISLAMAN SESEORANG DIANGGAP BAIK ????
  • 5. Jika ia telah mencapai tingkatan ihsan Jibril bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Apakah ihsan itu?” Beliau menjawab: “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Seandainya engkau tidak mampu, ketahuilah bahwasanya Dia itu melihatmu.” (HR. Muslim no: 93) KAPANKAH KEISLAMAN SESEORANG DIANGGAP BAIK ????
  • 6. Kebaikan keislaman itu bertingkat-tingkat, masing-masing orang berbeda-beda tingkatannya. Besarnya pahala dan keutamaan seseorang tergantung tingkatan kebaikan keislaman dia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Islam salah seorang dari kalian baik, maka setiap amal kebaikan yang ia lakukan akan dicatat (pahalanya) sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat.” (HR. Bukhari no: 42) KAPANKAH KEISLAMAN SESEORANG DIANGGAP BAIK ????
  • 7. Sesuatu yang tidak bermanfaat bagi seorang muslim, bisa berbentuk perkataan bisa juga berbentuk perbuatan. Jadi setiap perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya baik itu untuk kepentingan ukhrawi seorang muslim ataupun untuk kepentingan duniawinya, seharusnya dia tinggalkan agar keislamannya menjadi baik (Lihat: Syarh al-Arba’in Haditsan an-Nawawiyah, oleh Imam Nawawi hal: 40) KESIMPULAN
  • 8. Bagaimana kita bisa mengetahui apakah sesuatu itu termasuk bermanfaat bagi kita atau tidak? Apakah standar dan patokan yang kita gunakan untuk menentukan suatu perbuatan itu termasuk bermanfaat bagi seorang muslim atau tidak?
  • 9. Ketahuilah bahwa standar yang harus kita gunakan dalam masalah ini adalah syariat dan bukan hawa nafsu. Mengapa? Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan “meninggalkan suatu hal yang tidak bermanfaat” sebagai tanda dari kebaikan keislaman seseorang. Ini menunjukkan bahwa patokan yang harus kita gunakan dalam menilai bermanfaat tidaknya suatu perbuatan adalah syariat Islam.
  • 10. Maksiat atau hal-hal yang diharamkan oleh Allah ta’ala. Dan ini hukumnya wajib untuk ditinggalkan oleh setiap manusia. Karena dia bukan hanya tidak bermanfaat, tapi juga membahayakan diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat. Di antara bahaya yang ditimbulkan maksiat di dunia adalah: mengerasnya hati dan menghitam, hingga cahaya yang ada di dalamnya padam. Akibatnya, dia pun menjadi buta jadi tidak bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 11. “Jika seorang hamba berbuat sebuah dosa, maka akan ditorehkan sebuah noktah hitam di dalam hatinya. Tapi jika ia meninggalkannya dan beristigfar niscaya hatinya akan dibersihkan dari noktah hitam itu. Sebaliknya jika ia terus berbuat dosa, noktah-noktah hitam akan terus bertambah hingga menutup hatinya. Itulah dinding penutup yang Allah sebutkan dalam ayat (Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan itu menutup hati mereka)” (QS.al-Muthaffifin: 14) (HR Tirmidzi dan Ibn Majah serta dihasankan oleh Syaikh Al Albani) PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 12. Hal-hal yang dimakruhkan dalam agama dan berlebih-lebihan dalam mengerjakan hal-hal yang diperbolehkan agama namun sama sekali tidak mengandung manfaat Di antara yang harus mendapat porsi terbesar adalah masalah lisan. Imam an-Nawawi menasihatkan, “Ketahuilah, seyogianya setiap muslim berusaha untuk selalu menjaga lisannya dari segala macam bentuk ucapan, kecuali ucapan yang mengandung maslahat. Jikalau dalam suatu ucapan, maslahat untuk mengucapkannya dan maslahat untuk meninggalkannya adalah sebanding, maka yang disunnahkan adalah meninggalkan ucapan tersebut. Sebab perkataan yang diperbolehkan terkadang membawa kepada perkataan yang diharamkan atau yang dimakruhkan. Dan hal itu sering sekali terjadi. Padahal keselamatan (dari hal-hal yang diharamkan atau dimakruhkan) adalah sebuah (mutiara) yang tidak ternilai harganya.” (Riyadh ash-Shalihin, hal: 483) PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 13. Imam Ibnu Hibban berpetuah, “Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu; adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Sering kali seseorang menyesal di kemudian hari akibat perkataan yang ia ucapkan, sementara diamnya dia tidak akan pernah membawa penyesalan. (Perlu diketahui pula) bahwa menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah daripada mencabut perkataan yang telah terlanjur diucapkan. Karena biasanya jika seseorang tengah berbicara, maka kata-katanyalah yang akan menguasai dirinya, sebaliknya jika tidak berbicara, maka ia mampu untuk mengontrol kata-katanya Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala, hal: 45, dinukil dari Rifqan Ahl as-Sunnah bi Ahl as-Sunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, oleh Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafidzhahullah, hal 31) PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 14. Banyak orang meremehkan perkataan-perkataan yang terlepas dari lisannya, serta tidak mempedulikan dampak baik buruknya. Padahal jauh-jauh hari Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan, “Seringkali seorang hamba mengucapkan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan dampaknya, padahal ternyata perkataan itu akan menjerumuskannya ke neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat” (HR. Bukhari, no: 6477, dan Muslim, no: 7407) PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 15. Menyibukkan diri mengurusi kesalahan orang lain, dan lupa untuk membenahi diri sendiri “Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kalian melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kalian membaca al-Kitab (Taurat). Maka tidakkah kalian berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44) Oleh sebab itu, hendaknya kita senantiasa berusaha membenahi diri sendiri sebelum berusaha membenahi orang lain. Jikalau telah beristiqamah (dalam kebaikan), lantas kita berusaha untuk memadukan antara penerapan ajaran agama Allah dalam diri sendiri dengan usaha untuk mendakwahi orang lain PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
  • 16. Mungkin ada sebagian yang menganggap bahwa meninggalkan hal yang tidak bermanfaat berarti meninggalkan pula amar makruf nahi mungkar. Jawabnya, tidaklah demikian. Bahkan mengajak kepada kebaikan dan melarang dari suatu yang mungkar termasuk hal yang bermanfaat. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104) PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT