3. Mufradat
a. ي ِ
ضْقَت = Engkau memberikan keputusan
b. ٌُءاَضَق = Pengadilan
c. ُ
ِ َّ
ُّللاِباَتِكِب = Dengan kitab Allah
d. ُ
ْد ِجَتُْمَل = Anda tidak menemukan
e. ُِةَّنسِبَف = Dengan Sunnah
f. ُ
دِهَتْجَأ = Saya akan Berijitihad
g. يِيْأَر = Pendapat Saya
4. Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar dari Syu'bah dari Abu 'Aun dari Al
Harits bin 'Amru anak saudara Al Mughirah bin Syu'bah, dari beberapa orang penduduk Himsh yang
merupakan sebagian dari sahabat Mu'adz bin Jabal, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
ketika akan mengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda: "Bagaimana engkau memberikan
keputusan apabila ada sebuah peradilan yang dihadapkan kepadamu?" Mu'adz menjawab: "Saya akan
memutuskan menggunakan Kitab Allah." Beliau bersabda: "Seandainya engkau tidak mendapatkan
dalam Kitab Allah?" Mu'adz menjawab: "Saya akan kembali kepada sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam." Beliau bersabda lagi: "Seandainya engkau tidak mendapatkan dalam Sunnah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta dalam Kitab Allah?" Mu'adz menjawab: "Saya akan
berijtihad menggunakan pendapat saya, dan saya tidak akan mengurangi." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menepuk dadanya dan berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah untuk melakukan apa yang membuat senang
Rasulullah".Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Syu'bah telah menceritakan kepadaku Abu 'Aun dari Al Harits bin 'Amru dari beberapa orang sahabat
Mu'adz dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala mengutusnya ke
Yaman. kemudian ia menyebutkan maknanya.
5. Takhrij Hadis
Hadis ini lengkap diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud 3119, dan
diriwayatkan dari hadist yang serupa yaitu dari Shahih Imam Bukhori No. 6823 dengan
Matan “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus Mu'adz ke negeri Yaman .
"
6. Sanad:
1. Imam Abu Dawud
2. Hafsah bin ‘Umar
3. Syu’bah
4. ‘Abu ‘Awn
5. Al-Harits bin ‘Umar ibn Akhi Mughirah bin Syu’bah
8. 1. Sistem Pembelajaran
Sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen, yang satu sama lain saling
berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung, sehingga keseluruhaanya
merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau
tujuan tertentu.
Gagne dan Atwi Suparman : Sistem pengajaran adalah suatu peristiwa yang mempengaruhi
siswa sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan menurut Oemar Hamalik, terdapat tiga ciri
khas dalam sistem pengajaran yaitu: (a) rencana, penataan intensional orang, material dan
prosedur yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai dengan rencana khusus (b)saling
ketergantungan (c)tujuan
9. 2. Metode Pembelajaran
Praktek pembelajaran Rasulullah SAW dilakukan dengan cara
mengorganisir peserta didik dengan rapi serta tujuan yang
diinginkannya (learning object) sesuai target yang hendak dicapai.
Hal ini ia lakukan bukan sekedar memperoleh pemahaman peserta
didik atas materi yang dibelajarkan atau sekedar diperoleh hafalan
peserta didik namun lebih dari itu pembelajaran yang dilakukan
untuk melahirkan kader-kader pendidik umat. Rasulullah menyadari
bahwa apa yang ia ajarkan tidak hanya terbatas untuk satu generasi
tetapi untuk generasi yang telah lalu, sekarang dan yang akan datang.
10. 3. Media Pembelajaran
Asnawir dan Basyiruddin Usman : media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya.
Zakiah Daradjat : media pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu benda yang dapat diindrai,
khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar
untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa.
media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih banyak,
mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan performa mereka sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
11. Q.S An-Nahl :44
ب
ْلَزْنَأ َو ۗ ِّرُبُّالز َو ِّتَانِّيَبْال ِِّ
َبُتِّل َرْكِّالذ َْكيَلِّإ َان
ِّ
اسَّنلِّل َنِّي
ْمُهَّلَعَل َو ْمِّهْيَلِّإ َل ِّزُن اَم
َون ُرَّكَفَتَي
Artinya: “Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan”.
12. 4. Prinsip Kemudahan
◦
َانَثَّدَح
ُ
دَّمَحم
ُ
ْنب
، ٍ
ارَّشَب
َُلاَق
:
َُح
َانَثَّد
ىَيْحَي
ُ
ْنب
يِعَس
،ٍد
َُلاَق
:
َانَثَّدَح
،ةَبْعش
َُلاَق
:
يِنَثَّدَح
وبَأ
ُ
َِّاحيَّتال
،
ُْنَع
ُ ِ
َسنَأ
ُِْنب
،ٍكِلاَم
ُِنَع
ُ
ِيِبَّنال
ىَّلَص
ُ
للا
ُِهْيَلَع
،َمَّلَس َو
َُلاَق
:
«
ُِسَي
وار
ُ
َل َو
،وارِسَعت
ُ
َب َو
،وارِش
ُ
َل َو
وارَِفنت
»
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata: telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id berkata: telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah
menceritakan kepadaku Abu At Tayyah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda:"Permudahlah dan jangan persulit, berilah kabar gembira dan jangan
membuat orang lari .
" (H.R Bukhori)
13. Penutup
Meski hadits riwayat Abu Dawud tentang ijtihad Muadz bin Jabal dinilai lemah
oleh para ulama hadits, namun isinya memberikan petunjuk penting tentang
sumber-sumber pembelajaran dalam Islam, yaitu Al-Qur'an, Sunnah Rasul, dan
ijtihad/akal manusia. Hadits tersebut juga mengisyaratkan metode
pembelajaran yang dicontohkan Rasulullah saw, seperti pengorganisasian
murid secara rapi, penjelasan materi berulang, dan penggunaan majlis
ilmu/halaqah. Lebih dari itu, Rasulullah saw mengajarkan prinsip kemudahan,
tidak mempersulit, memberi kabar gembira, dan tidak menakut-nakuti demi
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi para murid.