Gerakan Zaman Baru (GZB) muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai gabungan spiritualitas Timur dan Barat yang menekankan sikap inklusif dan pluralis. GZB menolak keunikan agama-agama formal dan menganggap semua agama menuju Tuhan yang sama. Ajaran utamanya bertentangan dengan iman Kristen yakni menyangkal dosa, keselamatan melalui Yesus, dan memandang Setan setara dengan Kristus.

2. MUNCULNYA GZB
Gerakan spiritual yang terbentuk
di pertengahan abad ke-20. GZB
merupakan gabungan dari
spiritualitas Timur dan Barat,
filsafat yang berpusatkan kepada
MANUSIA

3. GZB
 Agama-agama formal dianggap eksklusif,
dogmatis, dan sektarian.
 Gerakan ZB bangkit dengan gaya
petualangan spiritual lintas agama dengan
menekankan sikap inklusif, pluralis, dan
universal.
 Tuhan dicari dan ditemukan melalui
beragam
agama

4. AJARAN GZB
Dasar pemikiran filosofisnya ialah bahwa setiap agama memiliki
hakaket yang sama. Terdapat substansi yang sama dalam agama-
agama, meskipun terbungkus dalam tampilan vang berbeda
Terdapat satu Tuhan tetapi banyak agama yang merupakan jalan-
jalan menuju kepada Tuhan
ILUSTRASI
Pertama, ibarat air, substansinya adalah satu tetapi kehadiran
mengambil benfuk berupa snngai, danau, lautan, uap, mendung,
hujan, kolam, embun, dan lain sebagainya.

5. Kedua, ibarat cahaya, substansinya juga satu tetapi namun
dapat hadir dalam berbagai spekrtum, spektrum biasa, terang,
dan
remang-remang. Juga tercermin dalam beberapa warna: merah,
hijau, kuninp;, clan lainnya.
Seseorang dapat mengenal Tuhan dengan mengagumi seekor
kucing, seekor burung yang indah, atau seekor binatang reptil.

6. AJARAN GZB
Gerakan potensi manusia.
Manusia adalah allah-allah dari alam semesta. Manusia mampu
mengembangkan diri sehingga mencapai apa yang diinginkan
atau dibutuhkan, dengan demikian tidak perlu Tuhan atau
Oknum di luar dirinya. Pandangan ini menganggap bahwa kita
semua adalah “Allah”, bahwa kita semua memiliki atribut Allah,
bahwa keseluruhan tujuan hidup manusia adalah memiliki
kembali kesamaan dengan Allah di dalam kita.

7. AJARAN GZB
YESUS KRISTUS
Menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Yesus dipahami hanya sebagai tokoh agama saja.
Penebusan dosa dan penumpahan darah melalui
pengorbanan Kristus ditolak karena dianggap tidak ada
artinya.
Manusia dapat menyelamatkan diri dengan kekuatan
dirinya sendiri

8. AJARAN GZB
TENTANG DOA—MEDITASI
Gerakan ZB meyakini pentingnya doa.
Cara Gerakan ZB dalam merenungkan ialah dengan
mengosongkan pikiran sendiri.
Ini didasari oleh prinsip meditasi yang
menyatukan pikiran manusia dengan “pikiran universal
alam semesta”
Meditasi adalah kunci untuk mereka menjadi satu
dengan Tuhan

9. Komitmen spiritual GZB : to change the world, we
first had to change our selves” Komitmen demikian
dilandaskan pada falsafah bahwa sikap seseong
dapat menciptakan dunia. Semua perubahan
tergantung sepenuhnya kepada sikap orang-orang,
entah terhadap kegembiraan, kebahagiaan,
kesenangan, kesulitan, maupun kegagalan. Dunia
berada di bawah pengaruh sikap manusia.

10. SIKAP IMAN KRISTIANI
Gerakan ini percaya bahwa semua adalah
satu, sehingga tidak ada pembedaan antara
Allah, manusia, binatang dan alam semesta.
Pandangan ini sangat bertentangan dengan
iman kristiani yang percaya bahwa Allah
adalah pencipta langit dan bumi. Allah adalah
Tritunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.

11. SIKAP IMAN KRISTIANI
Gerakan Zaman Baru (GZB) mencampuradukkan
berbagai agama dan aliran kepercayaan yang pada
akhirnya menyakini keselamatan ditentukan oleh
manusia sendiri. Pandangan ini bertentangan
dengan ajaran iman kristiani yang dengan tegas
mengatakan manusia berdosa tidak dapat
menyelamatkan dirinya sendiri. Keselamatan hanya
ada di dalam dan melalui Yesus Kristus (Yoh. 14:6,
Kis. 4:12).

12. SIKAP IMAN KRISTIANI
Gerakan Zaman Baru (GZB) menganggap
bahwa dosa hanyalah masalah
“ketidaktahuan” dan tidak akan membawa
pada penghukuman. Untuk melepaskan diri
dari dosa melalui pencarian rangkaian puncak
reinkarnasi fisik dalam pengalaman
pencerahan atau pengetahuan.

13. SIKAP IMAN KRISTIANI
Gerakan Zaman Baru (GZB) menganggap bahwa Setan setaraf
dengan Kristus, Lucifer sebagai “roh Kristus” yang
memprakarsai manusia dalam kemajuan spiritual. Iblis adalah
bapa pendusta (Yoh. 8:44).
Kristus Yesus adalah pribadi dari Trinitas (Mat. 28:18-20) Yesus
menghancurkan perbuatan Iblis (1 Yoh. 13:8), dengan demikian
tidak mungkin sama dengan Setan. Yesus berkuasa atas segala
sesuatu (1 Kor. 15:27), dan Yesus mengalahkan dunia (Yoh.
16:33).

14. ETIKA KRISTEN TERHADAP
PRAKTE GZB
Apakah orang Kristen boleh melakukan pijat
refleksi, yoga, latihan pernafasan, relaksasi, atau
sejenisnya yang terkait dengan pemanfaatan potensi
diri baik fisik, mental, alam bawah sadar, pikiran,
dan lain-lain yang dimaksudkan untuk
penyembuhan
Sebab dalam bidang kedokteran dan psikologi
tubuh dan alam bawah sadar manusia mempunyai
hal-hal tersebut yang dapat dimaksimalkan,
dibimbing serta diarahkan bagi tujuan-tujuan
penyembuhan.

15. ETIKA KRISTEN TERHADAP
PRAKTE GZB
Bagaimana tehnik-tehnik psikologi sekuler yang
dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran akan
nilai diri (self-esteem). Kalimat-kalimat seperti “Katakan
pada dirimu, ‘aku bisa…’; ‘aku hebat…’; ‘aku luar biasa’
dan seterusnya” adalah hal yang umum dikembangkan
dalam psikologi populer yang berujung berpusat pada
diri sendiri. Alkitab mengajarkan akan Kristus yang
menjadi pusat dan kemegahan dan nilai diri kita ada
pada identitas kita di dalam Kristus sebagai anak-Nya.

16. CONTOH CONTOH REAL
• Buku-buku yang bernuansa mistik dan sihir sangat
• Digemari, "Harry Potter" ,memuat pesan okultime yang luar
• biasa.
• Anak-anak di beri paham bahwa terdapat ahli sihir,
cenayang, dan ahli nujum yang baik.
• Para ahli okultis tersebut dapat menolong dan menjadi
jawaban atas persoalanpersoalan yang dihadapi anak-anak
dan masyarakat

17. Komitmen spiritual : to change the world, we first
had to change our selves” Komitmen demikian
dilandaskan pada falsafah bahwa sikap seseong
dapat menciptakan dunia. Semua perubahan
tergantung sepenuhnya kepada sikap orang-orang,
entah terhadap kegembiraan, kebahagiaan,
kesenangan, kesulitan, maupun kegagalan. Dunia
berada di bawah pengaruh sikap manusia.