Sistem Pemosisi Global (GPS) menggunakan 24 satelit untuk menentukan lokasi dengan mengirim sinyal ke penerima. GPS memiliki tiga bagian utama: kontrol untuk melacak satelit, angkasa terdiri dari satelit itu sendiri, dan pengguna yang terdiri dari penerima. GPS memiliki berbagai kegunaan seperti navigasi, pelacakan aset, dan pemantauan bencana alam.
GPS awalnya dikembangkan oleh Amerika Serikat untuk keperluan militer selama Perang Vietnam. Sistem ini terus disempurnakan hingga saat ini terdiri dari 24 satelit yang mengorbit Bumi dan memberikan informasi posisi secara global dengan akurasi tinggi. GPS telah banyak digunakan untuk navigasi darat, laut, dan udara serta aplikasi sipil lainnya.
GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang menggunakan 24 satelit untuk menentukan posisi secara akurat di seluruh permukaan bumi. GPS dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS untuk kepentingan militer namun kini juga banyak digunakan oleh sipil. Cara kerjanya adalah dengan mengukur jarak antara satelit dan penerima GPS untuk menghitung koordinat lokasi pengguna.
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
Teks tersebut membahas sistem-sistem satelit yang digunakan dalam bidang geodesi satelit seperti GPS, GLONASS, CORS, IGS, SLR, LLR, VLBI, dan DORIS. Sistem-sistem tersebut digunakan untuk aplikasi seperti penentuan koordinat, pengukuran jarak, pemantauan pergerakan bumi, dan studi geodinamika dengan tingkat ketelitian tinggi.
GPS adalah sistem satelit navigasi milik Amerika Serikat yang dapat memberikan informasi posisi, kecepatan, dan waktu secara global dan akurat. GPS telah banyak digunakan untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan informasi posisi seperti survei, transportasi, dan pertanian. Ketelitian posisi yang dihasilkan GPS berkisar dari beberapa milimeter hingga puluhan meter tergantung metode dan peralatan yang digunakan.
GPS awalnya dikembangkan oleh Amerika Serikat untuk keperluan militer selama Perang Vietnam. Sistem ini terus disempurnakan hingga saat ini terdiri dari 24 satelit yang mengorbit Bumi dan memberikan informasi posisi secara global dengan akurasi tinggi. GPS telah banyak digunakan untuk navigasi darat, laut, dan udara serta aplikasi sipil lainnya.
GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang menggunakan 24 satelit untuk menentukan posisi secara akurat di seluruh permukaan bumi. GPS dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS untuk kepentingan militer namun kini juga banyak digunakan oleh sipil. Cara kerjanya adalah dengan mengukur jarak antara satelit dan penerima GPS untuk menghitung koordinat lokasi pengguna.
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
Teks tersebut membahas sistem-sistem satelit yang digunakan dalam bidang geodesi satelit seperti GPS, GLONASS, CORS, IGS, SLR, LLR, VLBI, dan DORIS. Sistem-sistem tersebut digunakan untuk aplikasi seperti penentuan koordinat, pengukuran jarak, pemantauan pergerakan bumi, dan studi geodinamika dengan tingkat ketelitian tinggi.
GPS adalah sistem satelit navigasi milik Amerika Serikat yang dapat memberikan informasi posisi, kecepatan, dan waktu secara global dan akurat. GPS telah banyak digunakan untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan informasi posisi seperti survei, transportasi, dan pertanian. Ketelitian posisi yang dihasilkan GPS berkisar dari beberapa milimeter hingga puluhan meter tergantung metode dan peralatan yang digunakan.
Teks tersebut membahas perbandingan resolusi spasial, temporal, dan radiometrik serta kendalanya. Resolusi spasial adalah ukuran terkecil objek yang dapat direkam, terdiri dari tinggi, menengah, dan rendah. Resolusi temporal adalah frekuensi pengambilan gambar suatu daerah, terdiri dari tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan resolusi radiometrik adalah jangkauan representasi data, semakin besar bit berarti resolusi se
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
ERS Satellites merupakan program satelit ESA yang bertujuan untuk mengobservasi Bumi dan lingkungannya. Program ini terdiri atas ERS-1 dan ERS-2, keduanya merupakan satelit sensor aktif yang mampu merekam pancaran energi dari objek menggunakan energi yang dipancarkan sendiri. Kedua satelit ini memiliki instrumen SAR dan radiometer serta mampu beroperasi siang dan malam dalam mengambil data kondisi permukaan laut, es, dan ozon.
Penginderaan jauh dengan citra satelit dan foto udara memiliki peran penting dalam bidang pekerjaan umum seperti perencanaan infrastruktur, pemetaan aset, dan monitoring pembangunan proyek. Teknologi ini berguna untuk kegiatan seperti perencanaan jalan, irigasi, dan penataan ruang berikut inventarisasi jembatan, bangunan sumber daya air, dan sebaran permukiman.
Landsat 8 bertujuan untuk menyediakan citra inframerah dan visual wilayah daratan dan pesisir Bumi secara berkelanjutan dengan resolusi spasial 30 meter dan 15 meter. Sensor utamanya adalah Operational Land Imager (OLI) dengan 9 band dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan 2 band. Citra Landsat 8 berguna untuk aplikasi seperti penggunaan lahan, oseanografi, dan studi lingkungan.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
Sistem satelit navigasi seperti GPS, GLONASS, BeiDou, Galileo dan QZSS memiliki komponen utama yang sama, yaitu segmen angkasa (satelit), segmen kontrol (stasiun bumi), dan segmen pengguna. Masing-masing sistem memiliki karakteristik orbit dan jumlah satelitnya sendiri untuk menyediakan layanan navigasi global atau regional."
Dokumen tersebut membahas tentang Global Positioning System (GPS) yang merupakan sistem satelit untuk menentukan posisi dengan tepat di seluruh dunia. GPS terdiri dari 3 segmen yaitu satelit, sistem kontrol, dan penerima. Keunggulan GPS adalah memberikan informasi posisi, kecepatan, dan waktu secara akurat dari mana saja di bumi.
Teks tersebut membahas perbandingan resolusi spasial, temporal, dan radiometrik serta kendalanya. Resolusi spasial adalah ukuran terkecil objek yang dapat direkam, terdiri dari tinggi, menengah, dan rendah. Resolusi temporal adalah frekuensi pengambilan gambar suatu daerah, terdiri dari tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan resolusi radiometrik adalah jangkauan representasi data, semakin besar bit berarti resolusi se
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
ERS Satellites merupakan program satelit ESA yang bertujuan untuk mengobservasi Bumi dan lingkungannya. Program ini terdiri atas ERS-1 dan ERS-2, keduanya merupakan satelit sensor aktif yang mampu merekam pancaran energi dari objek menggunakan energi yang dipancarkan sendiri. Kedua satelit ini memiliki instrumen SAR dan radiometer serta mampu beroperasi siang dan malam dalam mengambil data kondisi permukaan laut, es, dan ozon.
Penginderaan jauh dengan citra satelit dan foto udara memiliki peran penting dalam bidang pekerjaan umum seperti perencanaan infrastruktur, pemetaan aset, dan monitoring pembangunan proyek. Teknologi ini berguna untuk kegiatan seperti perencanaan jalan, irigasi, dan penataan ruang berikut inventarisasi jembatan, bangunan sumber daya air, dan sebaran permukiman.
Landsat 8 bertujuan untuk menyediakan citra inframerah dan visual wilayah daratan dan pesisir Bumi secara berkelanjutan dengan resolusi spasial 30 meter dan 15 meter. Sensor utamanya adalah Operational Land Imager (OLI) dengan 9 band dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan 2 band. Citra Landsat 8 berguna untuk aplikasi seperti penggunaan lahan, oseanografi, dan studi lingkungan.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
Sistem satelit navigasi seperti GPS, GLONASS, BeiDou, Galileo dan QZSS memiliki komponen utama yang sama, yaitu segmen angkasa (satelit), segmen kontrol (stasiun bumi), dan segmen pengguna. Masing-masing sistem memiliki karakteristik orbit dan jumlah satelitnya sendiri untuk menyediakan layanan navigasi global atau regional."
Dokumen tersebut membahas tentang Global Positioning System (GPS) yang merupakan sistem satelit untuk menentukan posisi dengan tepat di seluruh dunia. GPS terdiri dari 3 segmen yaitu satelit, sistem kontrol, dan penerima. Keunggulan GPS adalah memberikan informasi posisi, kecepatan, dan waktu secara akurat dari mana saja di bumi.
Dokumen ini membahas tentang sistem posisi global (GPS) yang menjelaskan prinsip kerjanya, komponen-komponen utamanya seperti satelit dan receiver, kegunaannya, dan keterbatasannya. GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang mentransmisikan sinyal ke receiver untuk menentukan lokasi, kecepatan, dan waktu pengguna. Sistem ini terdiri atas segmen satelit, stasiun kontrol, dan receiver pengguna. GPS banyak digunakan unt
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...sriputri16
Penginderaan jauh atau Remote sensing merupakan cara untuk memperoleh, mengolah, dan menganalisis data tentang suatu objek dipermukaan bumi untuk mengetahui karakteristik objek tanpa melakukan kontak langsung dengan objek tersebut
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Metode ini melibatkan penggunaan energi elektromagnetik, sensor, dan interpretasi data untuk memperoleh informasi mengenai benda atau fenomena di Bumi.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Terdiri dari sumber energi, atmosfer, objek, sensor, perolehan data, dan penggunaan data. Ada dua jenis citra yaitu citra foto dan nonfoto yang membedakan spektrum dan sensor yang digunakan.
Sistem satelit navigasi global seperti GPS, GLONASS, Galileo, Beidou, dan IRNSS memberikan informasi posisi berdasarkan 4 dimensi (garis bujur, garis lintang, ketinggian, dan waktu) kepada pengguna melalui sinyal dari satelit. Negara-negara terus mengembangkan sistem satelit navigasi masing-masing untuk aplikasi militer, transportasi, survei geografis, dan penelitian.
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Terdapat berbagai jenis satelit berdasarkan orbit, cakupan area, tipe layanan, dan penggunaannya seperti satelit navigasi, cuaca, dan astronomi. Teknologi akses ganda seperti FDMA dan TDMA digunakan untuk membagi kapasitas satelit ke beberapa stasiun bumi secar
Sistem pengindraan jauh menggunakan sumber tenaga alamiah dan buatan untuk mengumpulkan data dari jarak jauh melalui sensor. Data dikumpulkan melalui distribusi daya, gelombang elektromagnetik, dan gelombang bunyi. Atmosfer dapat menghambat sebagian tenaga elektromagnetik yang mencapai permukaan bumi. Setiap objek memiliki karakteristik pantulan tenaga berbeda pada citra. Wahana pengindraan jauh mel
Bab ini membahas konsep dasar penginderaan jauh termasuk definisi, komponen sistem, jenis platform, resolusi sensor, dan spektrum radiasi elektromagnetik."
1. TUGAS
WIRELESS / MOBILE COMPUTING
“GPS dan Cara Kerjanya”
Oleh :
Dicky Pahlawan (G1A008008)
Dosen Pembimbing :
Funny Farady Coastera, S.Kom, M.T
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
GPS dan Cara Kerjanya
2. A. Pengertian GPS
Sistem Pemosisi Global atau Global Positioning
System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan
(synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi.
Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan
digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan
waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS
Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah
NAVSTAR GPS dan kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing, Angkatan Udara Amerika
Serikat.
Departemen Pertahanan AS yang mengoperasikan sistem GPS telah mengatur konfigurasi
satelit sedemikian rupa, sehingga semua tempat di bumi dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10
satelit. Sebagai penunjuk waktu, masing-masing satelit dibekali dengan 4 buah jam atom yang dapat
mengukur waktu dengan ketelitian sepersemilyar detik. Teknologi GPS sanggup menentukan lokasi
manapun di muka bumi dengan kesalahan kurang dari 1 meter.
Sistem pada GPS ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang
memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima (receiver). Reciever
akan menunjukkan lokasi dalam format koordinat, seperti pada peta biasa. Peta biasa selalu
dilengkapi dengan garis-garis melintang dan membujur. Berdasarkan koordinat garis lintang dan
garis bujur inilah kita menentukan letak suatu tempat. GPS juga memiliki koordinat serupa yang
disebut waypoint.
B. Bagian – Bagian Sistem Kerja GPS
Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian
pengguna.
2
1. Bagian Kontrol
Dicky Pahlawan | G1A008008
3. Bagian ini bertugas untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar
orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-
sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya
akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
2. Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan
satelit-satelit yang berada di orbit bumi,
sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi.
Kumpulan satelit-satelit ini diatur
sedemikian rupa sehingga alat navigasi
setiap saat dapat menerima paling sedikit
sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit
ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik,
tetapi tidak dapat melewati gedung atau
gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan
juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode
‘pseudo-random’.
Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya
akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang
sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak
antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi.
Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan
sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat
dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari
ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala
(bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit
pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal
L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada
frekuensi 1227.6 Mhz.
3
3. Bagian Pengguna
Dicky Pahlawan | G1A008008
4. Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang
digunakan. Satelit akan memancarkan data
almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh
alat navigasi secara teratur. Data almanak
berisikan perkiraan lokasi (approximate location)
satelit yang dipancarkan terus menerus oleh
satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit,
dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk
menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit
sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),
diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi
akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat
tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat
alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
C. Sinyal GPS
Satelit GPS mengirim dua sinyal transmisi gelombang radio dengan emisi "Code-
Phase"dan "Carrier-Phase" untuk menghitung jarak Satelite dan GPS Receiver agar lebih
akurat, dengan frekuensi L1(1,57542 GHz ). GPS transmisi Signal diperuntukan pengguna
sipil dan L,2.(1227.60 MHz) US GPS transmisi Sinyal untuk keperluan militer dengan
spesifikasi keakuratan serta Eror Correction lebih baik. Sinyal satelite GPS Navstar
memancar menyorot permukaan bumi sesuai dengan karakter signal Microwave pada band
sekitar 1.2- 1,5 GHZ, menembus awan, kaca dan plastik namun tidak akan bisa menembus
benda padat/keras seperti bangunan atau gunung.
Sinyal GPS mengandung tiga informasi yaitu kode pseudorandom, data ephemeris
dan data almanak. Sinyal transmisi dari satelit GPS merupakan sinyal identifikasi satelit saat
sedang mengirim informasi terhadap GPS Receiver. Selanjutnya Receiver GPS menghitung
timing waktu rambatan gelombang dari satelite Navstar dengan menghitung selisih timing
pulsa antara "pseudo random code" dari Receiver GPS bangkitkan dengan sinyal yang
identik dari satelit GPS Navstar. Kelebaran freqwensi (Bandwidth) yang dibutuhkan untuk
mentransmisikan pseudo random code sekitar 1 MHz, sehingga transmisi sinyal GPS
4
ditransmisikan pada gelombang 20 cm atau sekitar 1.2 -1.5 GHZ.
1. Perhitungan Sinyal pseudo random code
Dicky Pahlawan | G1A008008
5. a. Data ephemeris adalah data yang selalu dikirim satelit, berisi informasi penting
mengenai status satelit, data dan waktu terkini dari jam atom yang ada di satelit GPS,
Bagian inilah yang sangat penting untuk menentukan posisi.
b. Data almanak memberitahu receiver di manakah orbit setiap satelit seharusnya
berada setiap waktu sepanjang hari.
2. Faktor yang mengakibatkan error pada receiver sehingga menurunkan keakuratan
informasi antara lain:
a. Delay di Ionosphere dan Troposphere.
Sinyal satelit terganggu saat melewati atmosfir bumi lapisan ini terdapat di
permukaan bumi pada ketinggian 50 - 500 km. Partikel partikel yang terionisasi
pada lapisan ini membuat pengaruh pada GPS sinyal sehingga mengakibatkan salah
satu penyebab eror tertinggi dalam penentuan jarak dan lokasi pada GPS Receiver.
Sedangangkan lapisan Troposphere berada ketinggian 50 Km kebawah sampai
dengan permukaan bumi yang selalu mengalami perubahan temperature tekanan
awan ,debu, hanya relatif sedikit sebagai mengganggu sinyal transmisi dari Satelit
GPS yang menjadi penyebab eror atau kesalahan perhitungan dari GPS Receiver.
b. Signal Multipath.
Terjadi ketika sinyal GPS dipantulkan oleh gedung tinggi atau permukaan
padat seperti pegunungan sebelum sinyal mencapai receiver. Hal Ini menambah
lama waktu perjalanan sinyal (timing), karena itu menyebabkan error pada
perhitungan Receiver GPS.
c. Error pada Clock di Receiver.
Built-in Clock di receiver tidak seakurat atomic clock yang ada di satelit GPS.
Maka dari itu, akan mudah terjadi error dalam penentuan waktu.
d. Orbital (ephemeris) Error.
Hal ini terjadi akibat ketidakakuratan laporan lokasi satelit.-Jumlah satelit
terlihat: Semakin banyak satelit yang bisa Acess oleh receiver, semakin akurat
informasi yang didapat. Bangunan, kontur bumi, interferensi peralatan elektronika
atau bahkan rimbun dedaunan, dapat mengganggu penerimaan sinyal yang
menyebabkan kesalahan posisi. Receiver biasanya tidak bisa bekerja di dalam
ruangan, di dalam air atau di bawah tanah.
e. Geometri Satelit
5
Ini merujuk pada posisi relatif satelit di suatu waktu tertentu. Geometri
satelit ideal terjadi ketika satelit berada di sudut yang lebar relatif terhadap satelite
lainnya. Geometry yang buruk terjadi ketika satelit berada satu garis atau jarak yang
Dicky Pahlawan | G1A008008
6. terlalu dekat dengan yang lainnya mengakibatkan melesetnya perhitungan yang
dilakukan receiver GPS
D. Akurasi dan Hambatan
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah
titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih
dikenal dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik
koordinat dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam
radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya
akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin tepat. Harga alat juga akan
meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang bisa dicapainya.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi
sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada
gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
a. Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat
langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
b. Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
c. Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
d. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
e. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
f. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung
tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
g. Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat
mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan
posisi yang salah atau tidak akurat.
E. Kegunaan
6
1. Bidang Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana
Dicky Pahlawan | G1A008008
7. teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan
pasukan.
2. Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan
peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa
mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam
pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi
pengukuran.
4. Sistem pelacakan kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset
bergeraknya berada saat ini.
5. Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau
pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan
tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik
ataupun tektonik
7
Dicky Pahlawan | G1A008008