Teks tersebut membahas perbandingan resolusi spasial, temporal, dan radiometrik serta kendalanya. Resolusi spasial adalah ukuran terkecil objek yang dapat direkam, terdiri dari tinggi, menengah, dan rendah. Resolusi temporal adalah frekuensi pengambilan gambar suatu daerah, terdiri dari tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan resolusi radiometrik adalah jangkauan representasi data, semakin besar bit berarti resolusi se
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena tanpa kontak langsung menggunakan alat. Dokumen ini menjelaskan prinsip dasar penginderaan jauh termasuk spektrum elektromagnetik, interaksi gelombang dengan atmosfer dan target, sumber energi, dan jenis sensor. Metode interpretasi visual dan klasifikasi citra dijital juga diuraikan.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala menggunakan alat tanpa kontak langsung. Sistem penginderaan jauh melibatkan tenaga (alamiah atau buatan), atmosfer, sensor, objek, perolehan data, dan pengguna data. Interpretasi peta dan citra melibatkan pengumpulan informasi kualitatif dan kuantitatif secara langsung dan tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas penginderaan jauh yang meliputi penjelasan tentang sensor, jenis data, dan proses analisis data penginderaan jauh untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek tanpa kontak langsung.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena tanpa kontak langsung menggunakan alat. Dokumen ini menjelaskan prinsip dasar penginderaan jauh termasuk spektrum elektromagnetik, interaksi gelombang dengan atmosfer dan target, sumber energi, dan jenis sensor. Metode interpretasi visual dan klasifikasi citra dijital juga diuraikan.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala menggunakan alat tanpa kontak langsung. Sistem penginderaan jauh melibatkan tenaga (alamiah atau buatan), atmosfer, sensor, objek, perolehan data, dan pengguna data. Interpretasi peta dan citra melibatkan pengumpulan informasi kualitatif dan kuantitatif secara langsung dan tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas penginderaan jauh yang meliputi penjelasan tentang sensor, jenis data, dan proses analisis data penginderaan jauh untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek tanpa kontak langsung.
Penginderaan jauh dengan citra satelit dan foto udara memiliki peran penting dalam bidang pekerjaan umum seperti perencanaan infrastruktur, pemetaan aset, dan monitoring pembangunan proyek. Teknologi ini berguna untuk kegiatan seperti perencanaan jalan, irigasi, dan penataan ruang berikut inventarisasi jembatan, bangunan sumber daya air, dan sebaran permukiman.
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
Remote sensing adalah ilmu yang memperoleh data tentang objek tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Terdiri dari sumber energi, interaksi energi dengan atmosfer, sensor, dan objek sasaran. Data terdiri dari citra dan numerik yang diinterpretasikan melalui deteksi, identifikasi, klasifikasi, dan penilaian. Keuntungan meliputi cakupan luas, karakteristik tak terlihat, dan pembaruan berulang.
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari objek tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti pesawat, satelit, atau kapal. Komponen utamanya meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor dan wahana, serta perolehan dan manfaat data. Citra hasilnya berupa foto atau non-foto dan digunakan untuk memetakan sumber daya alam dan lingkungan.
Sistem pengindraan jauh menggunakan sumber tenaga alamiah dan buatan untuk mengumpulkan data dari jarak jauh melalui sensor. Data dikumpulkan melalui distribusi daya, gelombang elektromagnetik, dan gelombang bunyi. Atmosfer dapat menghambat sebagian tenaga elektromagnetik yang mencapai permukaan bumi. Setiap objek memiliki karakteristik pantulan tenaga berbeda pada citra. Wahana pengindraan jauh mel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan komponen-komponen pengindraan jauh serta pemanfaatannya dalam berbagai bidang seperti kelautan, geologi, meteorologi, kependudukan, dan oseanografi.
2. Pengindraan jauh digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Hasilnya
Dokumen ini membahas tentang aplikasi teknologi pemetaan sistem Light Detection and Ranging (LIDAR) di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014. Teknologi LIDAR dapat digunakan untuk memetakan obyek dari udara dengan sinar laser dan dapat dimanfaatkan untuk penataan kawasan perkotaan seperti Balubur Bandung, pemetaan sungai, perencanaan kota, dan masih banyak lagi. Namun, pengembangan teknologi L
Penginderaan jauh memiliki keunggulan seperti menghemat waktu, tenaga, dan biaya serta dapat mengetahui sumber daya alam dan kondisi cuaca di suatu wilayah untuk keperluan perencanaan, namun juga memiliki kelemahan seperti membutuhkan keahlian khusus, peralatan mahal, dan keterbatasan data yang tersedia.
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)Amos Pangkatana
Secara sederhana, penginderaan jarak jauh (Remote Sensing) dapat didefinisikan sebagai :
“ilmu tentang pengamatan dan pengumpulan informasi mengenai obyek di permukaan bumi, dengan menggunakan sensor tertentu tanpa kontak langsung dengan obyek yang diamati”. Hal ini dilakukan dengan menangkap dan merekam pantulan cahaya atau sumber energi lain, serta menginterpretasikan, menganalisa dan mengaplikasikan data yang terekam.
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis resolusi pada penginderaan jauh yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiometrik dan resolusi temporal. Dokumen juga menjelaskan manfaat penginderaan jauh dalam bidang oseanografi, hidrologi, geologi dan meteorologi.
Pelatihan penginderaan jauh PRIVATSAT memberikan pemahaman teori dan praktek dasar penginderaan jauh dalam 3 modul selama 6-10 jam per modul. Modul pertama meliputi prinsip dasar dan karakteristik citra, modul kedua meliputi wahana dan sensor, dan modul ketiga meliputi interpretasi dan analisis citra. Pelatihan dilakukan secara privat dengan skema pembelajaran interaktif dan disesuaikan dengan kemampuan peserta.
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tiga konsep utama yaitu: 1) cara membedakan citra resolusi spasial dan spektral, 2) konsep resolusi citra dalam penginderaan jauh, dan 3) jenis-jenis citra dalam penginderaan jauh. Resolusi spasial berkaitan dengan ukuran pixel sedangkan resolusi spektral berkaitan dengan jumlah kanal. Makalah ini juga menjelaskan proses pan sharpening untuk meningkatkan resolusi spasial cit
Penginderaan jauh dengan citra satelit dan foto udara memiliki peran penting dalam bidang pekerjaan umum seperti perencanaan infrastruktur, pemetaan aset, dan monitoring pembangunan proyek. Teknologi ini berguna untuk kegiatan seperti perencanaan jalan, irigasi, dan penataan ruang berikut inventarisasi jembatan, bangunan sumber daya air, dan sebaran permukiman.
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
Remote sensing adalah ilmu yang memperoleh data tentang objek tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Terdiri dari sumber energi, interaksi energi dengan atmosfer, sensor, dan objek sasaran. Data terdiri dari citra dan numerik yang diinterpretasikan melalui deteksi, identifikasi, klasifikasi, dan penilaian. Keuntungan meliputi cakupan luas, karakteristik tak terlihat, dan pembaruan berulang.
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari objek tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti pesawat, satelit, atau kapal. Komponen utamanya meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor dan wahana, serta perolehan dan manfaat data. Citra hasilnya berupa foto atau non-foto dan digunakan untuk memetakan sumber daya alam dan lingkungan.
Sistem pengindraan jauh menggunakan sumber tenaga alamiah dan buatan untuk mengumpulkan data dari jarak jauh melalui sensor. Data dikumpulkan melalui distribusi daya, gelombang elektromagnetik, dan gelombang bunyi. Atmosfer dapat menghambat sebagian tenaga elektromagnetik yang mencapai permukaan bumi. Setiap objek memiliki karakteristik pantulan tenaga berbeda pada citra. Wahana pengindraan jauh mel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan komponen-komponen pengindraan jauh serta pemanfaatannya dalam berbagai bidang seperti kelautan, geologi, meteorologi, kependudukan, dan oseanografi.
2. Pengindraan jauh digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Hasilnya
Dokumen ini membahas tentang aplikasi teknologi pemetaan sistem Light Detection and Ranging (LIDAR) di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014. Teknologi LIDAR dapat digunakan untuk memetakan obyek dari udara dengan sinar laser dan dapat dimanfaatkan untuk penataan kawasan perkotaan seperti Balubur Bandung, pemetaan sungai, perencanaan kota, dan masih banyak lagi. Namun, pengembangan teknologi L
Penginderaan jauh memiliki keunggulan seperti menghemat waktu, tenaga, dan biaya serta dapat mengetahui sumber daya alam dan kondisi cuaca di suatu wilayah untuk keperluan perencanaan, namun juga memiliki kelemahan seperti membutuhkan keahlian khusus, peralatan mahal, dan keterbatasan data yang tersedia.
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)Amos Pangkatana
Secara sederhana, penginderaan jarak jauh (Remote Sensing) dapat didefinisikan sebagai :
“ilmu tentang pengamatan dan pengumpulan informasi mengenai obyek di permukaan bumi, dengan menggunakan sensor tertentu tanpa kontak langsung dengan obyek yang diamati”. Hal ini dilakukan dengan menangkap dan merekam pantulan cahaya atau sumber energi lain, serta menginterpretasikan, menganalisa dan mengaplikasikan data yang terekam.
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis resolusi pada penginderaan jauh yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiometrik dan resolusi temporal. Dokumen juga menjelaskan manfaat penginderaan jauh dalam bidang oseanografi, hidrologi, geologi dan meteorologi.
Pelatihan penginderaan jauh PRIVATSAT memberikan pemahaman teori dan praktek dasar penginderaan jauh dalam 3 modul selama 6-10 jam per modul. Modul pertama meliputi prinsip dasar dan karakteristik citra, modul kedua meliputi wahana dan sensor, dan modul ketiga meliputi interpretasi dan analisis citra. Pelatihan dilakukan secara privat dengan skema pembelajaran interaktif dan disesuaikan dengan kemampuan peserta.
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tiga konsep utama yaitu: 1) cara membedakan citra resolusi spasial dan spektral, 2) konsep resolusi citra dalam penginderaan jauh, dan 3) jenis-jenis citra dalam penginderaan jauh. Resolusi spasial berkaitan dengan ukuran pixel sedangkan resolusi spektral berkaitan dengan jumlah kanal. Makalah ini juga menjelaskan proses pan sharpening untuk meningkatkan resolusi spasial cit
Dokumen tersebut membahas tentang penginderaan jauh, yang merupakan ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung, dengan menjelaskan karakteristik radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, sensor citra satelit, dan interaksi gelombang elektromagnetik dengan atmosfir dan target."
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
Tugas mata kuliah ini membahas tentang citra penginderaan jauh dengan resolusi rendah, menengah, dan tinggi yang diambil dari satelit Landsat 7. Terdapat pembahasan tentang karakteristik citra Landsat dan proses koreksi geometrik yang dilakukan untuk menghasilkan citra yang terkoreksi secara geometris. Metode fusi citra Brovey digunakan untuk menggabungkan citra multispektral dan citra pankromatik Landsat agar didap
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
Dokumen ini membahas penggunaan citra digital dan penginderaan jauh untuk pemetaan geomorfologi, meliputi penjelasan tentang penginderaan jauh, kegunaan citra untuk pemetaan geomorfologi, dan tutorial dasar pengolahan citra digital untuk pemetaan geomorfologi."
Perbandingan Metode Roberts’ Filter, Segmentasi dan Band Ratio Pada Citra Lan...Luhur Moekti Prayogo
Computerization has an essential role in the field of remote sensing. Various methods for automatic coastline analysis continue to develop. This study aims to determine the performance of three methods, namely Roberts' Filter, Segmentation, and Band Ratio on Landsat 8 imagery, in producing land edges that are directly adjacent to the sea area (coastline). This study shows that the non-fusion image, the resulting edge, is less sharp than the fused image in the Roberts' filter method. The use of a 2x2 matrix on the Roberts' filter, the range of values from 0.52 to 0.56 in the segmentation method, and the Green Band Ratio - Near-Infrared produce various accuracy. The best method is produced by Band Ratio, where the edge detection results are close to the image's actual conditions. Meanwhile, unsatisfactory results are produced by the segmentation method.
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Mega Yasma Adha
Laporan praktikum ini membahas tentang penajaman dan interpretasi citra menggunakan perangkat lunak ENVI 5.1. Terdapat pengenalan ENVI, proses interpretasi citra seperti deteksi, identifikasi, dan analisis, serta teknik penajaman citra dan metode interpretasi seperti fishing expedition dan logical search.
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
Teks tersebut membahas sistem-sistem satelit yang digunakan dalam bidang geodesi satelit seperti GPS, GLONASS, CORS, IGS, SLR, LLR, VLBI, dan DORIS. Sistem-sistem tersebut digunakan untuk aplikasi seperti penentuan koordinat, pengukuran jarak, pemantauan pergerakan bumi, dan studi geodinamika dengan tingkat ketelitian tinggi.
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...sriputri16
Penginderaan jauh atau Remote sensing merupakan cara untuk memperoleh, mengolah, dan menganalisis data tentang suatu objek dipermukaan bumi untuk mengetahui karakteristik objek tanpa melakukan kontak langsung dengan objek tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip penginderaan jauh yang meliputi definisi, jenis-jenis radiasi elektromagnetik yang digunakan, jenis orbit satelit, contoh citra satelit, serta empat resolusi utama dalam penginderaan jauh yaitu resolusi spasial, spektral, temporal, dan radiometrik.
Bab ini membahas konsep dasar penginderaan jauh termasuk definisi, komponen sistem, jenis platform, resolusi sensor, dan spektrum radiasi elektromagnetik."
14 kajian kebutuhan spesifikasi antena untuk penerimaan data resolusi sangat ...Arif Hidayat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kajian kebutuhan spesifikasi antena untuk penerimaan data satelit resolusi tinggi Pleiades dan TerraSAR-X.
2. Parameter teknis kedua satelit digunakan untuk menghitung nilai C/N dan G/T antena yang dibutuhkan.
3. Analisis geometri penerimaan data satelit diperlukan untuk mengetahui redaman ruang bebas dan jarak antara satelit dengan antena.
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827HadisHasyimiMiftahul
terkait kebijakan publik pada bidang pertambangan. berisi tentang dasar hukum dan asas asas yang digunakan untuk membuat peraturan terkait good mining practice atau kaidah pertambangan yang baik
1. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
74
PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN
RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA
Oleh :
Amelia Oktaviani dan Yarjohan
Prodi Ilmu Kelautan Mahasiwa Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu
*E-mail : ameliaoktaviani049@gmail.com
Received August 2016, Accepted August 2016
ABSTRAK
Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan manusia
untuk dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala bidang kehidupan dengan
lancar dan tepat waktu. Salah satunya adalah satelit yang digunakan untuk merekam
permukaan bumi. Satelit terdiri dari beberapa resolusi yaitu resolusi spasial yg merupakan
ukuran terkecil dari suatu objek, resolusi ini terdiri dari resolusi tinggi (0.6-4 m), menengah
(4-30 m) dan rendah (30 - > 1000 m). Kemudian resolusi temporal yaitu waktu
pengambilan, resolusi ini terdiri dari Resolusi spasial tinggi (0.6-4 m), resolusi spasial
menengah (4-30 m), resolusi spasial rendah (30 - > 1000 m). Sedangkan Resolusi
Radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral objek. Resolusi
ini berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-
255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535).
Kata kunci : perbandingan, resolusi spasial, resolusi temporal, resolusi radiometrik, kendala
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan
manusia untuk dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala bidang
kehidupan dengan lancar dan tepat waktu. Akan tetapi dalam hal ini manusia
sering mengalami hambatan yang dikarenakan oleh kurang akuratnya hasil
analisis cuaca yang menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan oleh
manusia dalam memprakirakan cuaca, agar dapat merencanakan dan
melaksanakan berbagai kebijakan pekerjaan (Santi, 2011).
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropik. Letak tersebut
mengakibatkan curah hujan yang diterima cukup tinggi. Di daerah tropik, bentuk
presipitasi yang umum terjadi adalah hujan. Di Indonesia penelitian mengenai
hujan menjadi penting mengingat seringkalinya timbul persoalan baik yang
berkaitan dengan rendahnya curah hujan maupun persoalan tentang curah hujan
yang tinggi (Kusmawati, 2008).
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk memonitor kondisi
cuaca adalah satelit. Dengan menggunakan satelit, kondisi cuaca dapat teramati
secara spasial dalam ruang lingkup yang cukup luas. Satelit GMS dapat
memberikan informasi dari hasil liputannya yaitu memantau permukaan bumi,
liputan awan, badai tropik, ENSO, posisi dan gerak ITCZ dan menduga curah
hujan. Pemanfaatan satelit cuaca ini dapat pula digunakan untuk melihat sebaran
awan di daerah Indonesia. Dengan pengolahan citra satelit dapat ditentukan pula
sebaran hujan di berbagai daerah (Kusmawati, 2008).
2. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
75
Resolusi Spasial
Merupakan ukuran terkecil obyek di lapangan yang dapat direkam pada
data digital maupun pada citra. Pada data digital resolusi dilapangan dinyatakan
dengan pixel. Semakin kecil ukuran terkecil yang dapat direkam oleh suatu sistem
sensor, berarti sensor itu semakin baik karena dapat menyajikan data dan
informasi yang semakin rinci. Resolusi spasial yang baik dikatakan resolusi tinggi
atau halus, sedang yang kurang baik berupa resolusi kasar atau rendah
(Suwargana,2013).
Resolusi spasial merupakan kemampuan untuk menampakkan dua objek
yang berdekatan secara terpisah. Dapat disebut juga daya memecah detail suatu
objek. Resolusi spasial dipengaruhi oleh pixel citra tersebut. Semakin banyak pixel
dan ukuran pixel yang kecil memberikan detail yang lebih baik, karena setiap pixel
akan mewakili informasi suatu citra. Semakin besar matrix pixel maka akan
memberikan resolusi spasial yang lebih baik. Resolusi spasial dapat disebabkan
juga oleh blur akibat faktor geometris, misalnya karena ukuran fokus tabung, dofusi
cahaya pada receptor, bukan diafragma, dan pergerakan pasien. Dalam diagnostik
pencitraan digital, resolusi spasial 2,5-5,0 mm merupakan range optimal dalam
menghasilkan citra. Untuk mammografi yang membutuhkan detail tinggi ketika ada
mikro kalsifikasi, ataupun tulang yang membutuhkan detail maka dibutuhkan
resolusi spasial yang lebih tinggi. Dalam pencitraan CR penyebab resolusi spasial
yang rendah adalah karena hamburan cahaya saat imaging plate dibaca. Kejadian
ini dapat mengakibatkan blur pada saat imaging plate dibaca oleh imaging plate
reader (Setyawan, 2014).
Dalam menentukan range resolusi, ada tiga tingkat ukuran resolusi yang
perlu diketahui, yaitu:
a. Resolusi spasial tinggi, berkisar : 0.6-4 m.
b. Resolusi spasial menengah, berkisar : 4-30 m
c. Resolusi spasial rendah, berkisar : 30 - > 1000 m (Suwargana, 2013).
Gambar 1.1 Hasil Perbedaan Resolusi Spasial
Beberapa contoh satelit bumi yang mempunyai resolusi spasial adalah:
a. Landsat : 15 meter pada mode pankromatik dan 30 meter pada mode
multispektral
3. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
76
b. Spot : 10 meter pada mode pankromatik dan 20 meter pada mode multispektral
c. Ikonos : 1 meter pada mode pankromatik dan 4 meter pada mode multispektral
(Suwargana, 2013).
Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa jenis citra :
Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter
Citra Landsat TM resolusi spasialnya 30 meter
Citra Landsat MSS resolusi spasialnya 79 meter
Citra IKONOS resolusi spasialnya 1.5 meter, diluncurkan pertama kali pada
tanggal 24 September 1999 oleh Space Imagine, merupakan citra satelit
komersil pertama.
Citra QuickBird resolusi spasialnya yang tertinggi saat ini yaitu 0.61 meter.
Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital Globe.
Citra OrbView 3 resolusi spasialnya adalah 1 meter (pankromatik) dan 4
meter (multispektral). Diluncurkan pada 26 juni 2003 oleh GeoEye.
Formosat 2 resolusi spasialnya adalah 2 meter (pankromatik) dan 8 meter
(multispektral) (Sugiarto, 2012).
Resolusi Temporal
Resolusi temporal diartikan sebagai lamanya waktu bagi sensor satelit
untuk mengindera daearah yang sama untuk yang kedua kalinya. Satuannya
biasanya adalah hari. Semakin banyak jumlah hari yang diperlukan untuk
mengindera daerah yang sama maka semakin rendah resolusi temperolanya, dan
sebaliknya (Syah,2010).
Resolusi temporal ialah frekuensi perekaman ulang kembali ke daerah
yang sama pada rentang waktu tertentu. Rentang waktu perulangan ke asal
daerah yang sama satuannya dinyakan dalam jam atau hari, contoh resolusi
temporal ini: a. Resolusi temporal tinggi berkisar antara : <24 jam - 3 hari. b.
Resolusi temporal sedang berkisar antara : 4-16 hari c. Resolusi temporal rendah
berkisar antara:> 16 hari (Suwargana, 2013).
Bebarapa contoh satelit bumi yang mempunyai resolusi temporal:
a. Landsat generasi 1 : 18 hari
b. Landsat generasi 2 : 16 hari
c. SPOT : 26 hari atau 6-7 kali/bulan karena sensor dapat ditengokkan arah
perekamannya d. Ikonos: antara 1,5 sampai 3 hari (Suwargana, 2013).
4. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
77
Gambar 1.3 Hasil Sensor Resolusi Temporal oleh LANDSAT generasi 1 :18 hari.
Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik dapat diartikan sebagai julat (range)
representasi/kuantisasi data, yang biasanya dipergunakan untuk format raster.
Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-
63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535). Semakin besar
bit yang dimiliki oleh suatu sensor, maka sesnsor tersebut dapat dikatakan
mempunyai resolusi radiometrik yang tinggi (Syah,2010).
Resolusi radiometrik ialah kemampuan sensor dalam mencatat respons
spektral objek. Sensor yang peka dapat membedakan selisih respons yang paling
lemah sekalipun. Kemampuan sensor ini secara langsung dikaitkan dengan
kemampuan koding, yaitu mengubah intensitas pantulan atau pancaran spektral
menjadi angka digital. Kemampuan ini dinyatakan dalam bit. Landsat 7 ETM+
memiki resolusi radiometrik sebesar 8 bit yang berarti 256 tingkat kecerahan (0-
255), 0 untuk sinyal terlemah (hitam) dan 255 untuk sinyal terkuat (putih). Berbeda
halnya dengan Landsat 8 OLI yang memiliki resolusi radiometrik sebesar 16 bit
yang berarti 65536 tingkat kecerahan 0 untuk sinyal terlemah (hitam) dan 65535
untuk sinyal terkuat (putih). Hal tersebut menjelaskan bahwa Landsat 8 OLI
memiliki resolusi radiometrik lebih tinggi dibandingkan Landsat 7 ETM+. Semakin
tinggi resolusi radiometrik yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula
kemampuan untuk membedakan objek-objek di permukaan bumi (Hernan, 2016).
5. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
78
Gambar 1.4 Hasil Sensor Resolusi Radiometrik 8 bits = 256 pixel value
[from 0-255]
Kendala Resolusi
Meskipun benar bahwa resolusi yang tinggi akan memberikan data yang
lebih banyak, tetapi itu tidak sinonim dengan meningkatnya jumlah informasi yang
diperoleh. Dari segi teknis, pemakai dihadapkan pada pilihan untuk
mengoptimalkan resolusi (spasial, temporal, spektral dan radiometrik), biaya untuk
mendapatkan data, dan pengolahan data tersebut. Meningkatnya resolusi
membawa konsekuensi meningkatnya jumlah data yang harus diperoleh. MSS
yang mengkover 185 km x 170 km dengan resolusi 79 m x 79 m, 4 band dengan
resolusi radiometrik 7 bit untuk band 4, 5 dan 7 serta 6 bit untuk band 6
membutuhkan ruang 24 MB, sementara TM yang mencakup areal yang sama,
dengan resolusi 30 m x 30 m, 7 band dan 8 bit membutuhkan 227 MB. Berangkat
dari hal di atas, maka pemilihan resolusi perlu disesuaikan dengan obyek atau
fenomena masalah yang dihadapi serta biaya yang tersedia (Forester, 2016).
KESIMPULAN
Sistem penginderaan jauh ini memiliki macam-macam resolusi yang terdiri
dari resolusi spasial,temporal dan radiometrik. Resolusi spasial adalah ukuran
terkecil obyek di lapangan yang dapat direkam pada data digital maupun pada
citra. Pada data digital resolusi dilapangan dinyatakan dengan pixel. Tingkat
resolusi spasial terdiri dari resolusi spasial tinggi berkisar : 0.6-4 m, menengah
berkisar : 4-30 m dan rendah berkisar : 30 - > 1000 m. Resolusi spasial ini terdapat
pada beberapa citra yaitu LANDSAT, SPOT,IKONOS, dan lain-lain. Sedangkan
resolusi temporal adalah lamanya waktu bagi sensor satelit untuk mengindera
daearah yang sama untuk yang kedua kalinya, dan resolusi ini hanya terdapat
pada LANDSAT dan SPOT saja. resolusi temporal terdiri dari resolusi temporal
tinggi berkisar antara : <24 jam - 3 hari. Resolusi temporal sedang berkisar antara
: 4-16 hari. Resolusi temporal rendah berkisar antara:> 16 hari. Sedangkan
6. EISSN: 2527-5186
Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79
79
resolusi Radiometrik adalah julat (range) representasi/kuantisasi data, yang
biasanya dipergunakan untuk format raster. Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-
1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10
bit (0-1023), 16 bit (0-65535). Semakin besar bit yang dimiliki oleh suatu sensor,
maka sesnsor tersebut dapat dikatakan mempunyai resolusi radiometrik yang
tinggi. Sedangkan kendalanya menggunakan resolusi citra ini adalah biaya untuk
mendapatkan data, dan pengolahan data tersebut. Meningkatnya resolusi
membawa konsekuensi meningkatnya jumlah data yang harus diperoleh. MSS
yang mengkover 185 km x 170 km dengan resolusi 79 m x 79 m, 4 band dengan
resolusi radiometrik 7 bit untuk band 4, 5 dan 7 serta 6 bit untuk band 6
membutuhkan ruang 24 MB, sementara TM yang mencakup areal yang sama,
dengan resolusi 30 m x 30 m, 7 band dan 8 bit membutuhkan 227 MB.
DAFTAR PUSTAKA
Forester,A. 2016. Dsiplay Citra Digital Penginderaan Jauh (Bab I).
Http://Www.Forester.Id/2016/03/Display-Citra-Digital-Penginderaan-
Jauh.Html. Diakses Tanggal 10 Oktober 2016. Pukul : 23.50
Hernan. 2016. Konsep Resolusi Dalam Penginderaan Jauh.
Https://Hernandeaff.Wordpress.Com/2016/02/29/Konsep-Resolusi-Dalam-
Penginderaan-Jauh-Spasial-Spektral-Radiometrik-Temporal/. Diakses
Tanggal 11 Oktober 2016. Pukul : 07.46
Kusmawati, Y. 2008. Variasi Spasial Dan Temporal Hujan Konvektif Di Pulau Jawa
Berdasarkan Citra Satelit. Jurnal Agromet Indonesia. 22(1) : 1-14.
Syah, A.F. 2010. Penginderaan Jauh Dan Aplikasinya Di Wilayah Pesisir Dan
Lautan. Jurnal Kelautan. 3(1). 18-28
Santi,R.C.N. 2011. Teknik Perbaikan Kualitas Citra Satelit Cuaca Dengan Sataid.
Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. 16(2) : 101-109
Setyawan, H.T. 2014. Uji Resolusi Spasial Pada Perangkat Lunak Computed
Radiography Menggunakan Pengolahan Citra Digital. Youngster Physics
Journal. 3(4) : 311-316
Sugiarto, D.P. 2012. Menilai Keunggulan Resolusi Citra.
Https://Tnrawku.Wordpress.Com/2012/03/25/Menilai-Keunggulan-Resolusi-
Citra/. Diakses Tanggal 08 Oktober 2016. Pukul : 20.00
Suwargana, N. 2013. Resolusi Spasial, Temporal Dan Spektral Pada Citra Satelit
Landsat, Spot Dan Ikonos. Jurnal Ilmiah Widya. 1(2) : 167-174