Program Gen Re membantu mempersiapkan remaja dalam kehidupan berkeluarga dengan memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi, mencegah perilaku berisiko, dan merencanakan kehidupan berkeluarga. Program ini bertujuan membentuk remaja yang matang serta mampu membangun keluarga bahagia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran mendatar dalam ilmu ukur tanah. Secara singkat, pengukuran mendatar digunakan untuk menentukan posisi suatu titik secara horizontal dengan mengukur jarak dan sudut antar titik-titik di permukaan bumi yang dianggap datar. Pengukuran ini terkait dengan pekerjaan teknik sipil seperti bangunan, irigasi, jalan raya, dan kereta api.
Penjelasan tentang karakteristik iklim ekstrem, kearifan lokal dan metoda pertanian di lahan rawa lebak, khususnya di Daha Selatan, Kab. HSS disertai prakiraan iklim.
Dokumen tersebut membahas tentang standar nasional Indonesia untuk jaring kontrol vertikal dengan metode sipatdatar. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup, istilah-istilah, klasifikasi, konvensi, spesifikasi teknis, dan pedoman teknis untuk pembangunan dan pengembangan jaring kontrol vertikal secara nasional.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran mendatar dalam ilmu ukur tanah. Secara singkat, pengukuran mendatar digunakan untuk menentukan posisi suatu titik secara horizontal dengan mengukur jarak dan sudut antar titik-titik di permukaan bumi yang dianggap datar. Pengukuran ini terkait dengan pekerjaan teknik sipil seperti bangunan, irigasi, jalan raya, dan kereta api.
Penjelasan tentang karakteristik iklim ekstrem, kearifan lokal dan metoda pertanian di lahan rawa lebak, khususnya di Daha Selatan, Kab. HSS disertai prakiraan iklim.
Dokumen tersebut membahas tentang standar nasional Indonesia untuk jaring kontrol vertikal dengan metode sipatdatar. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup, istilah-istilah, klasifikasi, konvensi, spesifikasi teknis, dan pedoman teknis untuk pembangunan dan pengembangan jaring kontrol vertikal secara nasional.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
Laporan ini merangkum hasil survei lapangan yang dilakukan di empat lokasi di Sulawesi Selatan untuk mempelajari pengolahan sumber daya alam dan manusia. Survei dilakukan di Semen Tonasa, Ujung Lero, Pasar Senggol, dan Pesisir Mallusetasi, dengan mewawancarai warga setempat untuk mengetahui pemanfaatan sumber daya dan dampaknya. Hasilnya menunjukkan adanya pengolahan sumber daya alam dan manusia di ke
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
BAB I membahas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan tentang pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. BAB II membahas definisi pengukuran, struktur mikrometer dan jangka sorong, fungsi dan cara pengukuran menggunakan alat tersebut, serta pemeliharaannya. BAB III memberikan kesimpulan tentang bagian-bagian dan cara penggunaan mikrometer dan jangka sorong.
Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin dengan menggunakan sifat magnetisme bumi. Kompas memiliki berbagai bagian seperti dial, visir, dan jarum penunjuk. Ada berbagai jenis kompas seperti kompas bidik, Silva, dan GPS yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya.
Dokumen ini membahas tentang layout peta di ArcGIS 10.0. Ia menjelaskan pengertian SIG dan layout peta, serta langkah-langkah membuat layout peta di ArcGIS 10.0 meliputi penambahan unsur-unsur peta seperti grid, legenda, orientasi, dan mengedit hasil akhir layout.
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial. SIG dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis data spasial terkait kebencanaan pada tahap pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
Standar ini menetapkan spesifikasi teknis penyajian dan reproduksi peta rupa bumi skala 1:25.000, mencakup datum horisontal dan vertikal, proyeksi peta, tema dan unsur yang digambarkan, ketelitian posisi dan ketinggian, serta cakupan lembar peta.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, sejarah, organisasi pengatur, jenis pertandingan, perlengkapan, dan teknik dasar permainan bulutangkis. Dokumen tersebut juga menjelaskan ukuran lapangan dan jaring serta cara memainkan dan memegang raket bulutangkis.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran beda tinggi antara dua titik menggunakan sipel datar, meliputi syarat-syarat dan cara kerjanya.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung antara dua titik atau berantai jika jaraknya jauh, hasilnya digunakan untuk membuat profil memanjang dan melintang.
3. Profil digunakan untuk perencanaan proyek seperti jalan, saluran irigasi unt
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
Laporan ini merangkum hasil survei lapangan yang dilakukan di empat lokasi di Sulawesi Selatan untuk mempelajari pengolahan sumber daya alam dan manusia. Survei dilakukan di Semen Tonasa, Ujung Lero, Pasar Senggol, dan Pesisir Mallusetasi, dengan mewawancarai warga setempat untuk mengetahui pemanfaatan sumber daya dan dampaknya. Hasilnya menunjukkan adanya pengolahan sumber daya alam dan manusia di ke
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
BAB I membahas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan tentang pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. BAB II membahas definisi pengukuran, struktur mikrometer dan jangka sorong, fungsi dan cara pengukuran menggunakan alat tersebut, serta pemeliharaannya. BAB III memberikan kesimpulan tentang bagian-bagian dan cara penggunaan mikrometer dan jangka sorong.
Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin dengan menggunakan sifat magnetisme bumi. Kompas memiliki berbagai bagian seperti dial, visir, dan jarum penunjuk. Ada berbagai jenis kompas seperti kompas bidik, Silva, dan GPS yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya.
Dokumen ini membahas tentang layout peta di ArcGIS 10.0. Ia menjelaskan pengertian SIG dan layout peta, serta langkah-langkah membuat layout peta di ArcGIS 10.0 meliputi penambahan unsur-unsur peta seperti grid, legenda, orientasi, dan mengedit hasil akhir layout.
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial. SIG dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis data spasial terkait kebencanaan pada tahap pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
Standar ini menetapkan spesifikasi teknis penyajian dan reproduksi peta rupa bumi skala 1:25.000, mencakup datum horisontal dan vertikal, proyeksi peta, tema dan unsur yang digambarkan, ketelitian posisi dan ketinggian, serta cakupan lembar peta.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, sejarah, organisasi pengatur, jenis pertandingan, perlengkapan, dan teknik dasar permainan bulutangkis. Dokumen tersebut juga menjelaskan ukuran lapangan dan jaring serta cara memainkan dan memegang raket bulutangkis.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran beda tinggi antara dua titik menggunakan sipel datar, meliputi syarat-syarat dan cara kerjanya.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung antara dua titik atau berantai jika jaraknya jauh, hasilnya digunakan untuk membuat profil memanjang dan melintang.
3. Profil digunakan untuk perencanaan proyek seperti jalan, saluran irigasi unt
This is a profile of PIK Sahajasa. This is a place to teenagers or university students to find some solutions through counseling activities in State Institute for Islamic Studies Salatiga
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifHudori Drs
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pedoman umum pengembangan anak usia dini secara holistik-integratif yang mencakup 3 kalimat:
1) Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan pengembangan anak usia dini oleh berbagai pihak.
2) Pedoman ini menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, dan pokok-pokok pengembangan anak usia dini secara menyelur
untuk mengetahui pembelajran terkait dengan pelaksnaan kampung diperlu dilakukan beberapa langkah-langkah demi mewujukan pembangunan keluarga yang sejahtera
Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital.pdfRivaldiDoank
Pedoman umum pola asuh anak dan remaja di era digital memberikan panduan bagi orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak serta remaja. Dokumen ini menjelaskan hakikat pengasuhan yang efektif, tahapan pengasuhan sesuai usia, pendekatan dalam pengasuhan di era digital, serta keterampilan orang tua beserta langkah pelaksanaannya.
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti edit.pptxmuliaar
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Posyandu Remaja yang diadakan di Puskesmas Singkawang Tengah I. Posyandu Remaja bertujuan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan bagi remaja dengan memberikan edukasi kesehatan, pelayanan kesehatan dasar, dan pemantauan kesehatan remaja secara berkala. Kegiatan Posyandu Remaja diikuti oleh remaja berusia 10-18 tahun dan dilaks
Dokumen tersebut membahas manajemen program keluarga berencana di Kota Gorontalo. Program keluarga berencana dapat digolongkan sebagai pendidikan kehidupan keluarga yang berfokus pada orang dewasa. Prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, seperti memiliki konsep diri yang kuat, perlu diterapkan dalam penyuluhan program ini. Tenaga penyuluh perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena topiknya masih dianggap
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
4. Konteks Gen Re
Jumlah remaja-mahasiswa sangat besar ± 64 Juta
(27,6% dari jumlah penduduk)
Besarnya arus globalisasi informasi yang tidak
terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi
remaja dan mahasiswa)
Mengakibatkan perilaku hidup tidak sehat dan tidak
berakhlak remaja – mahsiswa Indonesia
Perilaku remaja – mahasiswa Indonesia seperti ini,
mempengaruhi program kkb dan kualitas bangsa
10-20 tahun kedepan
5. Mengapa prog Gen Re
Diperlukan?
Sebagai informasi yang berkaitan
dengan penyiapan diri remaja
menyongsong kehidupan berkeluarga
yang lebih baik
Menyiapkan pribadi yang matang
dalam membangun keluarga yang
harmonis
Memantapkan perencanaan dalam
menata kehidupan untuk keharmonisan
keluarga
6. DASAR HUKUM
UU NO: 52 TH 2009, ttg PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA,
PASAL 48 ayat 1 (b) mengatakan;
“Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian
akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan
ttg kehidupan berkeluarga”.
7. Prog Gen Re
Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya
Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat,
terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia
pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan
berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model,
idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
9. Tujuan Program Gen Re
Mencapai
Tegar Remaja/Mahasiswa
Dalam rangka
Tegar keluarga
Untuk mewujudkan
Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera
10. Ciri – ciri Tegar Remaja
Menunda usia pernikahan;
Berperilaku sehat;
Terhindar dari resiko Seksualitas, HIV
dan AIDS, Napza;
Bercita-cita mewujudkan Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera;
Menjadi contoh, model, idola, dan
sumber informasi bagi teman
sebayanya.
11. Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa
Suatu wadah dlm program Gen Re
yang dikelola dari, oleh dan untuk
remaja/mahasiswa guna memberikan
pelayanan informasi dan konseling
tentang kesehatan reproduksi serta
kegiatan-kegiatan penunjang lainnya
12. Pengertian Bina Keluarga
Remaja
Adalah Suatu Kelompok / wadah
kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku orang tua remaja dalam
rangka pembinaan tumbuh kembang
remaja
14. PERAN ORANG TUA DLM
MEMBANTU ANAK REMAJANYA
1. SEBAGAI PENDIDIK
2 .SEBAGAI PANUTAN
3. SEBAGAI KONSELOR
4. SEBAGAI KOMUNIKATOR
5. SEBAGAI TEMAN/SAHABAT
15. Pengertian Generasi Berencana
(GenRe)
GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki
pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai
remaja, u/ menyiapkan dan perencanaan yg
matang dalam kehidupan berkeluarga.
Remaja dan Pemuda GENRE mampu
melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara
terencana, berkarir dalam pekerjaan secara
terencana, dan menikah dengan penuh
perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi.
16.
17. PROMOSI GenRe
Mengajak para remaja berperilaku sehat dan
berakhlak
Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan
tidak menjadi korban HIV dan AIDS
Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan
berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan
19. Tujuan
1.
2.
3.
Tujuan Umum:
Memfasilitasi remaja belajar memahami dan
mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak
(healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai
ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai
dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe)
Tujuan Khusus:
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup
sehat dan berakhlak
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup
yang berketahanan
Remaja memahami dan mempersiapkan diri
menjadi Generasi Berencana Indonesia
22. 1. Kebijakan
a.
b.
c.
Peningkatan jejaring kemitraan dalam Program Gen
Re.
Peningkatan SDM pengelola dalam melakukan
advokasi, sosialisasi, promosi dan desiminasi
Program PKBR pada mitra kerja dan stakeholder.
Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa (Centre of
Excellence pada 20 Perguruan Tinggi Swasta.
- Sebagai pusat pengembangan PIK Mahasiswa
- Sebagai pusat rujukan remaja/mahasiswa
- Sebagai percontoham/model
d. Pengembangan Kelompok BKR dan BKR Paripurna
23. 2. Strategi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan
program Gen Re melalui orientasi, workshop dan
pelatihan, serta magang.
Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/
Mahasiswa dan BKR
Mengembangkan materi program Gen Re
(4 substansi)
Meningkatkan kemitraan program Gen Re dengan
stakeholder dan mitra kerja terkait
Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi
secara berjenjang
25. 3.1. Strategi Pendekatan
Partai Politik, Perusahan Organisasi
Profesi, LSM dan Lainnya
Keluarga Sekolah
PIK-R &
BKR
Media
Organisasi
Pemuda
Teman
Sebaya
Pemerintah, DPR, DPRD, dan Lainnya
R1
R2
R3
26. Sasaran R1: para remaja yang tergabung
dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja
(PIK-R/M) dan para orang tua remaja yang
tergabung dalam Bina Keluarga Remaja (BKR)
.
Sasaran R2: para pembina, pengelola dan
anggota dari lingkungan dekat PIK-R/M dan
BKR, yaitu Keluarga, Kelompok Sebaya,
Sekolah/Perguruan Tinggi, dan Organisasi
Pemuda dll.
Sasaran R3: para pemimpin dari lingkungan
jauh PIK-R/M dan BKR, yaitu Pemerintah DPR,
DPRD, Partai Politik, Perusahaan, Organisasi
Professi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
dll.
27. 3.2 Strategi Ramah R/M
1.
2.
3.
Pengelolaan PIK R/M yang bercirikan dari,
oleh dan untuk remaja – mahasiswa.
Pelayanan PIK R/M yang bernuansa dan
bercita rasa remaja – mahasiswa.
Fasilitasi dan pembinaan PIK R/M yang
berasaskan kemitraan dengan remaja –
mahasiswa.
28. 3.3 Strategi Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
Introspeksi Diri
Mengambil keputusan – keputusan hidup
atas dasar kebenaran (truth) dan kejujuran
(sincerity)
Menjalin hubungan baik di lingkungan dekat
berkembang dengan sehat serta berperilaku
yang baik.
29. 3.4 Strategi Pelembagaan
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
Mempromosikan PIK R/M melalui :
Pencitraan PIK R/M yang posistif oleh para
Juara Duta Mahasiswa pada semua tingkatan
wilayah
Pemberian reward kepada para pengelola PIK
R/M Juara lomba PIK R/M Nasional
Partisipasi R/M dalam event – event program
KKB tingkat Nasional dan daerah
Membentuk PIK R/M baru di lingkungan :
Sekolah/Perguruan Tinggi
Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi Kepemudaan
30. 3.
4.
a.
b.
c.
5.
a.
b.
c.
6.
Meningkatkan kualitas pengelolaan dan
pelayanan BKR sebagai BKR Percontohan.
Mengembangkan PIK R/M Percontohan dan
sebagai tempat :
Rujukan Pelayanan
Studi Banding
Magang
Meningkatkan kualitas pengelolaan dan
pelayanan program PIK R/M melalui :
Tukar pengalaman antar para pembina PIK R/M
Tukar pengalaman antar pengelola PIK-Remaja
Hasil tukar pengalaman sebagai bahan
penyempurnaan buku Panduang PIK R/M
Memantapkan pola pembinaan terhadap
pengelolaan dan kader BKR secara berjenjang.
31. 3.5 Strategi Pencapaian
Mengembangkan Prototype materi Program
PKBR
Adanya mekanisme regenerasi pengelola
disesuaikan dengan basis pengembangan
Mengembangkan TOT bagi mitra kerja
Mengintegrasikan kegiatan PIK Remaja
dengan kegiatan Kelompok BKR
Membentuk PIK & BKR di lingkungan Mitra
yang bekerja sama dengan BKKBN
Mengembangkan BKR di lingkungan keluarga
ponpes/tempat pembinaan
Meningkatkan peran duta mahasiswa GenRe
dalam mensosialisasikan dan promosi
Program PKBR
32. POKOK-POKOK PROGRAM Gen
Re
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi
Program GEN RE
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pelayanan PIK R/M dan BKR
Menguatkan dukungan dan partisipasi masyarakat
terhadap program GEN RE
Mengembangkan materi GEN RE
33. Substansi Program Gen Re
1.
2.
1.
2.
3.
Dasar :
Pendewasaan Usia Perkawinan
Keluarga Bertanggungjawab : 8
Fungsi Keluarga
Inti :
TRIAD KRR
Seksualitas
HIV dan AIDS
NAPZA
34. Substansi Program GEN RE
1.
2.
3.
Penunjang :
Pendidikan Keterampilan Hidup (Life
Skills Education)
Gender
Keterampilan Advokasi dan KIE
38. Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya
untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama,
sehingga pada saat perkawinan diharapkan mencapai
usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi
laki-laki.
Pada tahun 2007 : rata-rata usia kawin pertama 19,8
tahun.
Diharapkan pada tahun 2014 : rata-rata usia kawin
39. Mengapa PUP Penting ?
1.
2.
3.
4.
Perkawinan, jika dilakukan pada usia yang tepat, akan
membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan.
Menikah di usia muda akan membawa banyak konsekuensi :
Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan sosial.
Menikah di usia muda memiliki potensi lebih besar untuk gagal
(cerai) karena ketidaksiapan mental dalam menghadapi
dinamika rumah tangga dan tanggungjawab atas peran masing-
masing seperti dalam mengurus/mengatur rumah tangga,
mencukupi ekonomi keluarga dan mengasuh/mendidik anak.
Tujuan akhir dari PUP Adalah untuk menurunkan Total Fertility
Rate
40. Pendewasaan Usia
Perkawinan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memberikan pengertian dan kesadaran kepada
remaja/mahasiswa agar dalam merencanakan
keluarga, serta mempertimbangkan berbagai aspek
berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, antara lain :
Aspek Kesehatan
Aspek Mental
Aspek Emosional
Aspek Pendidikan
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial
Jumlah dan jarak kelahiran
41. 1.
2.
3.
Terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu:
Masa menunda perkawinan dan kehamilan;
Masa menjarangkan kehamilan;
Masa mencegah kehamilan.
PUP dan Perencanaan Keluarga
44. TRIAD KRR
1.
2.
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut
dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun
orientasi seksual
NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke
dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung)
dan dihirup (melalui hidung)
45. Lanjutan…………
3.HIV dan AIDS:
HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak
sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun
jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan
tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan
berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh
individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan
46.
47. Pendidikan Keterampilan Hidup
(Life Skills Education)
Kemampuan dan keberanian
untuk menghadapi dan
mengatasi masalah dan
kesulitan dalam kehidupan
sehari-hari.
48. Perlunya Keterampilan Hidup
bagi Remaja
1. Membantu remaja mencapai tugas
pertumbuhan dan perkembangan pribadi
Pertumbuhan fisik
Perkembangan mental
Perkembangan emosional
Perkembangan spriritual
49. Lanjutan………….
2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan
dan perkembangan sosial :
Melanjutkan sekolah
Mencari pekerjaan
Memulai kehidupan berkeluarga
Menjadi anggota masyarakat
Mempraktekan hidup sehat
50. INDIKATOR KEBERHASILAN
Meningkatnya media usia kawin pertama wanita
Jumlah keluarga yang memiliki remaja yang
memahami dan aktif dalam pembinaan ketahanan
remaja
Jumlah PIK R/M yang ditumbuhkan dan
dikembangkan