Dokumen tersebut membahas tentang dinamika gaya pegas, sifat elastisitas bahan, tegangan, regangan, modulus elastisitas, batas elastis, dan hukum Hooke. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pegas akan memberikan gaya yang berlawanan dengan gaya yang diberikan, sifat elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula, tegangan adalah gaya per satuan luas, sedangkan regangan dan modulus elastisitas
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VIII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Pelajar dapat menyimpulkan secara mandiri definisi parameter mengenai gerak.
Gerak adalah perpindahan suatu benda dari titik acuannya (kedudukan awal)
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Kurikulum Merdeka
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan proses perubahan wujud zat dalam skala partikel.
Menginterpretasi wujud zat pada suhu yang bervariasi berdasarkan data titik didih dan titik leleh.
Menganalisis data titik didih dan titik leleh
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Situbondo Jawa Timur
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VIII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Pelajar dapat menyimpulkan secara mandiri definisi parameter mengenai gerak.
Gerak adalah perpindahan suatu benda dari titik acuannya (kedudukan awal)
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Kurikulum Merdeka
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan proses perubahan wujud zat dalam skala partikel.
Menginterpretasi wujud zat pada suhu yang bervariasi berdasarkan data titik didih dan titik leleh.
Menganalisis data titik didih dan titik leleh
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Situbondo Jawa Timur
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...ZainulHasan13
Kelas 7 SMP
Fase D Kurikulum Merdeka
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
Hakikat Sains
Ipa atau ilmu pengetahuan alam dikenal juga dengan sains. Sains mencakup ilmu tentang makhluk hidup dan dunia fisik yang juga memiliki cabang ilmu lainnya seperti biologi, kimia, fisika, dll.
Tujuan pembelajaran sub bab hakikat ilmu sains adalah untuk mengenal ilmu sains dan berbagai cabang lmunya serta kegunaan nya dalam bidang kehidupan. Siswa diajak mengenal ilmuwan dan para penemu serta menauladani sikap-sikapnya yang sesuai dengan pancasila.
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Memahami Hukum Newton
Gaya = Sesuatu berupa tarikan atau dorongan yang dapat mengubah posisi (Membuat benda bergerak), mengubah bentuk, atau mengubah kecepatan benda.
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Kurikulum Merdeka
Bab 3.2 IPA Kelas 7 (Kalor) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Menganalisis fenomena pemanfaatan kalor.
Suhu = besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. (satuannya oC, oC oC, K)
Kalor = Energi panas yang dapat berpindah dan menyebabkan benda berubah suhu atau wujudnya. (satuannya Joule)
Merupakan bentuk energi dan besaran tuurnan yang dilambangkan Q
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah
Kalor dinyatakan dengan satuan Joule (J)
1 kalori =4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...ZainulHasan13
Kelas 7 SMP
Fase D Kurikulum Merdeka
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
Hakikat Sains
Ipa atau ilmu pengetahuan alam dikenal juga dengan sains. Sains mencakup ilmu tentang makhluk hidup dan dunia fisik yang juga memiliki cabang ilmu lainnya seperti biologi, kimia, fisika, dll.
Tujuan pembelajaran sub bab hakikat ilmu sains adalah untuk mengenal ilmu sains dan berbagai cabang lmunya serta kegunaan nya dalam bidang kehidupan. Siswa diajak mengenal ilmuwan dan para penemu serta menauladani sikap-sikapnya yang sesuai dengan pancasila.
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Memahami Hukum Newton
Gaya = Sesuatu berupa tarikan atau dorongan yang dapat mengubah posisi (Membuat benda bergerak), mengubah bentuk, atau mengubah kecepatan benda.
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Kurikulum Merdeka
Bab 3.2 IPA Kelas 7 (Kalor) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Tujuan Pembelajaran
Menganalisis fenomena pemanfaatan kalor.
Suhu = besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. (satuannya oC, oC oC, K)
Kalor = Energi panas yang dapat berpindah dan menyebabkan benda berubah suhu atau wujudnya. (satuannya Joule)
Merupakan bentuk energi dan besaran tuurnan yang dilambangkan Q
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah
Kalor dinyatakan dengan satuan Joule (J)
1 kalori =4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Gelombang adalah getaran yang merambat. pada Gelombang terdapat Muka Gelombang yang berarti sebuah garis atau permukaan pada suatu lintasan gelombang yang sedang merambat, dimana semua partikel pada garis atau permukaan tersebut memiliki fase gelombang yang sama. ada dua macam muka gelombang, yaitu muka gelombang lurus dan muka gelombang lingkaran.
Ini adalah slide powerpoint tentang Elastisitas Zat Padat.
Disusun oleh :
1. Afiffah Pertiwi
2. Andi Muhammad Sunan Iftitah
3. Ayu Novitasari
4. Desya Nur Safitri
5. M. Aditya Fernanda Arsahlan
6. M. Faturrahman Widyono
7. M. Rafi Tauchid Nugroho
8. Wilwatikta Krisna Fajri
4. GAYA PEGAS Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas itu akan memberikan gaya yang berlawanan dengan arah gaya tekan atau gaya tarik yang diberikan
5.
6. Misalnya : Remaslah busa spons kemudian lepaskan apa yang dapat kita amati? Ternyata walaupun kita remas, busa spons akan kembali ke bentuk semula ketika kita lepaskan. Lain halnya dengan kertas yang kita remas,kertas tersebut tidak kembali ke bentuk semula setelah kita lepaskan benda elastis benda plastis
7. TEGANGAN, RENGANGAN, dan MODULUS ELASTISITAS Misalkan seutas kawat panjangnya L dan memiliki luas penampang A, kemudian kawat di beri gaya sebesar F sehingga panjanya bertambah sebesar L Tegangan Rengangan Tegangan adalah Perbandingan antara Gaya per satuan Luas perubahan panjang dengan panjang awal Secara matematis ditulis :
8. MODULUS ELASTIS Regangan merupakan ukuran perubahan bentuk benda dan merupakan tanggapan yang diberikan oleh benda terhadap tegangan yang diberikan. Jika hubungan antara tegangan dan regangan dirumuskan secara matematis, maka akan diperoleh persamaan berikut :
9. BATAS ELASTIS Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada pegas) dinyatakan melalui grafik di bawah ini. Misalnya : Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
10. HUKUM HOOKE Robert Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pada pegas berbanding lurus dengan gaya yang di berikan dan bergantung pada karakteristik dari pegas tersebut. Pertambahan panjang ketika pegas diberi gaya Dengan: F = Gaya yang diberikan pada pegas (N) k = Tetapan gaya pegas (N/m) = pertambahan panjang pegas (m)
11. HUKUM HOOKE Hukum Hooke pada Pegas Misalnya kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita abaikan, demikian juga dengan gaya gesekan, sehingga benda meluncur pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang (lihat gambar a).
12. Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b). Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang (gambar c).
13. Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0). Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703). k adalah konstanta dan adalah pertambahan panjang. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.
14. KESIMPULAN Sifat elasitisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. 1. TEGANGAN adalah besaran skalar dan memiliki satuan N/m -2 (pangkat min 2) atau dengan rumus Tegangan =gaya dibagi luas 2. REGANGAN adalah hasil bagi antara pertambahan panjang dgn panjang awalnya. Rumusnya adalah Regangan=pertambahan panjang dibagi panjang awal 3. MODULUS ELASTISITAS ADALAH perbandingan antara tegangan dgn regangan.dengan Rumus, modulus elastisitas=tegangan dibagi regangan