SlideShare a Scribd company logo
Gangguan Perdarahan
Kehamilan Lanjut
Nurul Fadhilah Gani
PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUT
• Merupakan gangguan perdarahan yang paling sering menjadi
penyebab morbiditas dan mortalitas akibat perdarahan
• Terjadi 15-20% dari kehamilan
(Nagtalon-Ramos, 2014)
PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUT
Solusio
Plasenta
Plasenta Previa
• Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum (Nugroho, 2012; Wilyani & Purwoastuti, 2015)
• kerusakan dari endometrium pada persalinan sebelumnya dan
gangguan vaskularisasi desidua dianggap sebagai mekanisme yang
mungkin menjadi faktor penyebab terjadinya plasenta previa
(Prawirohardjo, 2014)
Klasifikasi
• Plasenta menutupi seluruh ostium uteri
internum
Plasenta Previa Totalis
• Plasenta menutupi Sebagian ostium uteri
internum
Plasenta Previa parsialis
• Tepi plasenta berada pada pinggir ostium
uteri internum
Plasenta previa marginalis
• Terletak pada segmen bawah uterus namun
belum menutupi pembukaan jalan lahir
Plasenta letak rendah
Tanda dan gejala
Perdarahan tanpa nyeri
KU Lemah
Tidak ad kontraksi
Teraba plasenta pada pemeriksaan dalam
Terdengar DJJ
Terapi
• Tirah baring sangat penting sebagai penanganan awal
• Pasien akan dirawat inap dan diberikan terapi cairan (transfusi darah)
• Jika perdarahan berhenti, namun kehamilan pada usia 24-34 minggu,
maka diberikan steroid untuk pematangan paru.
Solusio Placenta
• Terlepasnya Sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari
tempat implantasinya pada kehamilan diatas 22 minggu yakni
sebelum bayi lahir
Klasifikasi
• Luas plasenta yang terlepas tidak lebih dari 25%
• Jumlah darah sekitar 250 ml
Ringan
• Luas plasenta yang terlepas > 25% namun < 50%,
peradarahan > 250 ml
Sedang
• Luas yang terlepas >50% dan jumlah darah telah
mencapai 1000 ml atau lebih
Berat
Faktor resiko
• Penyakit hipertensi menahun
• Pre-eklampsia
• Trauma: kecelakaan, benturan, KDRT
• Kehamilan ganda
• Tumor
• Merokok, alkohol
Tanda dan Gejala
• Perdarahan berwarna tua/ kehitaman
• Rasa nyeri perut dan uterus tergang
• Anemia sampai syok
• Fundus uteri lebih tinggi
Pemeriksaan Penunjang
• Kardiotopografi (KTG)
• USG
• Color Doppler
• Alfa-feto-protein serum Ibu (MSAFP)
Penanganan
• Pemberian transfusi dan kristaloid
• Pengakhiran persalinan dilakukan jika telah cukup bulan, namun jika
belum ada tanda-tanda persalinan dilakukan melalui operasi caesar
• Pada kondisi janin telah meninggal, persalinan dilakukan pervaginam
diawali dengan induksi
RUPTUR UTERI
Terjadi robekan pada Rahim. Kejadiannya di Indonesia berkisar 1
diantara 294 persalinan sampai 1 dalam 93 persainan.
Ruptur uteri meningkat resikonya pada ibu dengan riwayat operasi
sebelumnya, operasi Caesar, atau pada kehamilan dengan janin besar,
atau kehamilan kembar.
Etiologi
• Trauma
• Riwayat operasi
• Proses persalinan
Tanda dan Gejala
• Perdarahan
• Penurunan Hb
• Penurunan tekanan darah
• Nadi cepat
• Anemis
• Palpasi sangat nyeri dan mudah teraba bagian janin
Penanganan
• Resusitasi
• Operasi
• Histerektomi
• Antibiotik

More Related Content

Similar to Gangguan Perdarahan Kehamilan Lanjut.pptx

Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
giotamaarrizkyputra
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
afrizal757300
 
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.pptBAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
KhoirunnisaNovitasar1
 
Insersio velamentosa
Insersio velamentosaInsersio velamentosa
Insersio velamentosa
YonaFirdaliRanti
 
plasenta previa .pdf
plasenta previa .pdfplasenta previa .pdf
plasenta previa .pdf
ErfinaFerdianty
 
Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
Operator Warnet Vast Raha
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accretaAnalisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Yulia mar'atuzzakiyah
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
Septian Muna Barakati
 
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptpresentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
SandraSentiaji
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
pjj_kemenkes
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
kusmawati4
 
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
Yuni Wulandari
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
AndyYusrizal1
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
AndyYusrizal1
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
tiodoratiarlin
 
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILANKOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
Muhammad Nasrullah
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
Soya Odut
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
sisitihanifahy
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Gabriella Cereira Angelina
 

Similar to Gangguan Perdarahan Kehamilan Lanjut.pptx (20)

Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
 
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.pptBAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
BAB3 PERDARAHAN OBSTETRIK ANTEPARTUM.ppt
 
Insersio velamentosa
Insersio velamentosaInsersio velamentosa
Insersio velamentosa
 
plasenta previa .pdf
plasenta previa .pdfplasenta previa .pdf
plasenta previa .pdf
 
Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accretaAnalisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptpresentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
 
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILANKOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 

Gangguan Perdarahan Kehamilan Lanjut.pptx

  • 2. PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUT • Merupakan gangguan perdarahan yang paling sering menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas akibat perdarahan • Terjadi 15-20% dari kehamilan (Nagtalon-Ramos, 2014)
  • 4. Plasenta Previa • Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Nugroho, 2012; Wilyani & Purwoastuti, 2015) • kerusakan dari endometrium pada persalinan sebelumnya dan gangguan vaskularisasi desidua dianggap sebagai mekanisme yang mungkin menjadi faktor penyebab terjadinya plasenta previa (Prawirohardjo, 2014)
  • 5. Klasifikasi • Plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum Plasenta Previa Totalis • Plasenta menutupi Sebagian ostium uteri internum Plasenta Previa parsialis • Tepi plasenta berada pada pinggir ostium uteri internum Plasenta previa marginalis • Terletak pada segmen bawah uterus namun belum menutupi pembukaan jalan lahir Plasenta letak rendah
  • 6.
  • 7. Tanda dan gejala Perdarahan tanpa nyeri KU Lemah Tidak ad kontraksi Teraba plasenta pada pemeriksaan dalam Terdengar DJJ
  • 8. Terapi • Tirah baring sangat penting sebagai penanganan awal • Pasien akan dirawat inap dan diberikan terapi cairan (transfusi darah) • Jika perdarahan berhenti, namun kehamilan pada usia 24-34 minggu, maka diberikan steroid untuk pematangan paru.
  • 9. Solusio Placenta • Terlepasnya Sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya pada kehamilan diatas 22 minggu yakni sebelum bayi lahir
  • 10. Klasifikasi • Luas plasenta yang terlepas tidak lebih dari 25% • Jumlah darah sekitar 250 ml Ringan • Luas plasenta yang terlepas > 25% namun < 50%, peradarahan > 250 ml Sedang • Luas yang terlepas >50% dan jumlah darah telah mencapai 1000 ml atau lebih Berat
  • 11. Faktor resiko • Penyakit hipertensi menahun • Pre-eklampsia • Trauma: kecelakaan, benturan, KDRT • Kehamilan ganda • Tumor • Merokok, alkohol
  • 12. Tanda dan Gejala • Perdarahan berwarna tua/ kehitaman • Rasa nyeri perut dan uterus tergang • Anemia sampai syok • Fundus uteri lebih tinggi
  • 13. Pemeriksaan Penunjang • Kardiotopografi (KTG) • USG • Color Doppler • Alfa-feto-protein serum Ibu (MSAFP)
  • 14. Penanganan • Pemberian transfusi dan kristaloid • Pengakhiran persalinan dilakukan jika telah cukup bulan, namun jika belum ada tanda-tanda persalinan dilakukan melalui operasi caesar • Pada kondisi janin telah meninggal, persalinan dilakukan pervaginam diawali dengan induksi
  • 15. RUPTUR UTERI Terjadi robekan pada Rahim. Kejadiannya di Indonesia berkisar 1 diantara 294 persalinan sampai 1 dalam 93 persainan. Ruptur uteri meningkat resikonya pada ibu dengan riwayat operasi sebelumnya, operasi Caesar, atau pada kehamilan dengan janin besar, atau kehamilan kembar.
  • 16. Etiologi • Trauma • Riwayat operasi • Proses persalinan
  • 17. Tanda dan Gejala • Perdarahan • Penurunan Hb • Penurunan tekanan darah • Nadi cepat • Anemis • Palpasi sangat nyeri dan mudah teraba bagian janin
  • 18. Penanganan • Resusitasi • Operasi • Histerektomi • Antibiotik