SlideShare a Scribd company logo
MUHAMMAD FAKHRURROZI
 Pola perilaku atau cara berhubungan dengan
orang lain yang benar-benar kaku.
 Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk
menyesuaikan diri terhadap tuntutan
eksternal.
 KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.
 PARANOID
 SKIZOID
 SKIZOTIPAL
 KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
 ANTISOSIAL
 BORDERLINE
 HISTRIONIK
 NARSISISTIK
 KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan
 AVOIDANT
 DEPENDEN
 OBSESIF KOMPULSIF
 Ciri utama: perasaan curiga yang berulang-
cenderung untuk menginterpretasi perilaku
orang lain sebagai hal yang mengancam atau
merendahkan.
 Sangat tidak percaya pada orang lain
 Hubungan sosialnya buruk
 Masih bisa bekerja
 Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau
yang dibayangkan
 Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan
tidak baik
 Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada
orang lain
 Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan
 Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
 Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan
selalu waspada terhadap sesuatu yang
mengancam
 Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
 Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik,
pembohong dan tidak punya rasa humor
 Cenderung argumentatif
 Cenderung tidak mencari penanganan
 Memandang orang lain sebgai penyebab dari
masalah mereka
 Laki-laki > perempuan
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
(menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka
dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang
ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain
memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati
dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada
tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman
atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain
karena takut yang tidak perlu bahwa informasi akan
digunakan secara jahat melawan dirinya.
(4).membaca arti merendahkan atau mengancam
yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang
biasa.
(5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak
memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter atau
reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain
dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas
menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra
seksual.
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain dan
bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian paranoid
(pramorbid)”.
 Gangguan delusional -> pada paranoid tidak
ditemukan waham yang terpaku
 Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak
ditemukan halusinasi dan pikiran formal
 Gangguan kepribadian borderline -> pada
paranoid, mereka jarang mampu terlibat secara
berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan
orang lain
 Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid
tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang
riwayat perilaku antisosial yang muncul
 Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik
diri dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak
memiliki gagasan paranoid
 Pada beberapa orang gangguan kepribadian
paranoid terjadi seumur hidup
 Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia
 Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah
seumur hidup dan memiliki masalah
perkawinan serta pekerjaan
Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun
diwawancarai oleh pekerja sosial untuk menentukan
kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya serta
istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki
sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat sehat
dan waspada secara mental. Ia dan istrinya telah
menikah selama 60 tahun dan tampak bahwa istrinya
adalah satu-satunya orang yang ia percaya. Dia selalu
curiga pada orang lain. Ia tidak akan mengungkapkan
informasi pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya.
Ia yakin bahwa orang lain akan mengambil
keuntungan darinya.
Ia menolak tawaran bantuan dari kenalannya
karena ia curiga dengan motif mereka. Saat
menerima telepon ia akan menolak untuk
menyebutkan namanya sampai ia tahu maksud si
penelepon. Ia meluangkan waktu yang cukup
banyak untuk memonitor investasinya dan pernah
bertengkar dengan pialangnya saat terjadi
kesalahan dalam rekening bulanannya yang
membuatnya curiga bahwa pialangnya tersebut
berusaha menutupi transaksi yang curang.
 Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal
dan extreme loner.
 Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”),
dalam kadar yang lebih rendah dari skizofrenia
 Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf
yang kuat
 Mereka tampak menjaga jarak
 Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional,
jarang tersenyum atau salam kepada orang lain
 Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
 Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding
skizofrenia
 Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah
 Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis,
namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif
mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan
 Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner life,
misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi menjadi
voyeuristik dan tertarik dengan pornografi
 Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat,
rasa ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan
harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan
 Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan
rasa mendalam thd hewan
A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang
pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan
interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan
dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada,
aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik
orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan
atau pendataran afektivitas
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu
gangguan perkembangan pervasif dan bukan
karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis
umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.
 Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak
saudara skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat
pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki
waham atau halusinasi.
 Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih
menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif
verbal & cenderung melakukan proyeksi atas perasaan
mereka.
 OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan
objek yang lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat
lamunan autistik.
 Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan
pasien skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran,
perilaku dan komunikasi.
 Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi
pasien memiliki masih minat sosial.
 Onset biasanya pada masa anak-anak awal
 Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu
seumur hidup
John, seorang pensiunan polisi berusia 50 th,
mengalami gangguan psikologis sejak anjing
kesayangannya mati ditabrak mobil. Sejak itu ia
merasa sedih dan lelah. Ia menjadi sulit konsentrasi
dan sulit tidur. Ia tinggal sendiri dan lebih senang
menyendiri. Membatasi kontak dengan orang lain
hanya dengan menyapa “Halo” atau “Apa
kabar?”,sambil terus berlalu. Ia merasa bahwa
percakapan sosial hanya membuang-buang waktu dan
merasa canggung jika ada orang lain yang mencoba
membina hubungan persahabatan. Ia tidak memiliki
minat sosial yang nyata, meskipun ia gemar membaca
atau melihat berita di tv.
Satu-satunya hubungan yang ia miliki adalah dengan
anjingnya. Dengan anjingnya, ia merasa dapat berbagi
perasaan yang sensitif dan lebih hangat daripada
yang dapat ia bagi dengan orang lain. Ia sering
bertukar kado dengan anjingnya. Ia memberi hadiah
kepada anjingnya dan membeli minuman – yang ia
bayangkan merupakan hadiah dari anjingnya. Satu-
satunya peristiwa yang membuatnya sedih adalah
saat kematian anjingnya. Ketika orang tuanya
meninggal, ia tidak menunjukkan respon emosional
yang sewajarnya seperti orang yang sedih. Ia merasa
dirinya berbeda dari orang lain dan bingung dengan
adanya emosionalitas yang dia lihat pada orang lain.
 Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir
dan berperilaku, namun tanpa ciri psikotik
yang jelas.
 Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial,
bahkan saat sedang berinteraksi dengan orang
yang dikenalnya.
 Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan
dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti
orang lain)
 Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi
dan keyakinan yang ganjil.
 Mengembangkan ideas of reference: sebuah
bentuk pikiran delusional dimana seseorang
membaca makna pribadi dari perilaku orang lain
atau peristiwa eksternal, seperti keyakinan bahwa
orang lain sedang membicarakan mereka.
 Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”,
seperti keyakinan bahwa mereka memiliki indera
keenam atau bahwa orang lain dapat merasakan
perasaan mereka.
 Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak
dalam artian yang tidak biasa, sehingga sulit
dipahami
 Penampilan mereka berantakan, menunjukkan
sikap dan perilaku yang tidak umum seperti
berbicara sendiri saat bersama orang lain
 Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
 Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga
jarak
 Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-
orang yang tidak dikenal
 Laki-laki > perempuan
 Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan
dengan budaya atau ritual agama seperti voodoo
dan keyakinan magis lainnya
A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang
ditandai oleh ketidaksenangan akut dengan, dan
penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga
oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku
eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
lima (atau lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of
reference) (kecuali waham yang menyangkut diri
sendiri)
(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang
mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan
norma kultural (misalnya, percaya takhyul, percaya
dapat melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera
keenam, pada anak-anak dan remaja, khayalan atau
preokupasi yang kacau)
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk
ilusi tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-
samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu
berbelit-belit atau stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau
janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak
menghilang dengan keakraban dan cenderung
disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang
pertimbangan negatif tentang diri sendiri
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau
suatu gangguan perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizofrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian skizotipal
(pramorbid)”.
 Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal
memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran,
persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat
keluarga skizofrenik
 Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki
ciri-ciri psikosis
 Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid
memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak
memiliki perilaku aneh
 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri
 Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan
memiliki gangguan skizofrenia
 Skizotipal merupakan kepribadian premorbid
dari skizofrenia
 Banyak pasien yang mempertahankan
kepribadian skizotipalnya seumur hidup,
menikah dan bekerja dengan tetap
mempertahankan keanehannya
Jonathan, mekanik, pria 27 tahun, memiliki sedikit
teman dan lebih memilih membaca novel fiksi ilmiah
dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain. Ia
jarang bergabung dalam percakapan dengan orang
lain. Suatu saat ia tampak seperti hanyut dalam
pikirannya sendiri. Ia sering menunjukkan ekspresi
ganjil di wajahnya. Mungkin ciri perilaku yang paling
tidak umum adalah ia melaporkan pengalaman yang
datang sewaktu-waktu akan perasaan bahwa
almarhum ibunya berdiri di dekatnya. Keyakinan ini
menenangkan baginya dan ia menantikan terjadinya
peristiwa itu kembali. Jonathan menyadari hal
tersebut tidak nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk
menyentuh ruh tersebut. Perasaan berada di dekat ruh
ibunya merupakan pengalaman yang cukup
menenangkan katanya.
 Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak
bertanggung jawab serta kurangnya
penyesalan untuk kesalahan mereka
 Secara berulang melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan sering melanggar
hukum
 Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
 Sering pula menunjukkan kharisma dalam
penampilan mereka
 IQ minimal rata-rata
 Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan
saat berhadapan dengan situasi yang
mengancam, kurang rasa bersalah dan
penyesalan atas kesalahan mereka
 Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis
pada fungsi psikis
 Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
 Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
 DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois,
self centeredness, kurang empati, keji, tidak
menyesal atas kesalahan, tidak menghargai
perasaan dan kesejahteraan orang lain,
tidak bertanggung jawab, tidak peka
dengan kebutuhan orang lain,
 DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum, riwayat
kerja yang minim dan hubungan tidak
stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana jangka
panjang, melakukan kekerasan,
penyalahgunaan obat dan alkohol
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan
melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15
tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih)
berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang
ditunjukkan dengan berulang kali melakukan
tindakan yang menjadi dasar penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh
berulang kali berbohong, menggunakan nama
samaran, atau menipu orang lain untuk
mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa
depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan
oleh perkelahian fisik atau penyerangan yang
berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri
sendiri atau orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti
ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk
mempertahankan perilaku kerja atau menghormati
kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan
oleh acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari
alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang
lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi
dengan onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-
mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu
episode manik
 Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial
melibatkan banyak bidang dalam kehidupan
seseorang.
 Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-
> jk dimulai pada masa anak-anak dan terus
memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis
harus didiagnosis.
 Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak
diperlukan jika terdapat diagnosis MR,
skizofrenia atau mania
 Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi
pada masa remaja akhir
 Biasanya gejala akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia
 Banyak pasien yang mengalami gejala
somatisasi dan keluhan fisik
 Seringkali disertai dengan gangguan depresif,
penyalahgunaan zat dan alkohol
Cirebon - Very Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk
Jagal dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai
yang dilakukannya. Kini media asing memberi julukan
baru, The Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan?
"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas Ryan
dalam perbincangan dengan detikcom di Lapas Kelas 1
Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010).
Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan
mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya. Apalagi
kalau sampai kemudian dibuatkan film dokumenter yang
tayang di mancanegara.
"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana
penayangan film dokumenternya.
Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda
dengan teman-teman saat masih SMA. Bagaimana
caranya supaya jadi orang terkenal.
"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal
sebanyak-banyaknya. Eh, jadi terkenal benaran
deh. Terkenal jeleknya," sesal Ryan.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan
Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di
Depok, terkuak Ryan juga telah membunuh 10 orang lain
termasuk di Jombang, Jawa Timur. Ryan kini mendekam
di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon.
Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya,
film dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di
saluran Crime and Investigation Network (CIN). Bahkan
Ryan diberi julukan baru, The Smiling Serial Killer.
Tayangan ini akan tayang perdana Minggu (17/10/2010)
pukul 20.00 WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada
channel 208.
(http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/143044/1466038/10/diberi-
julukan-the-smiling-killer-ryan-tak-peduli)
 Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan,
citra diri dan mood serta kurangnya kontrol atas
impuls
 Perilakunya berada pada batas(ambang) antara
NEUROSIS dan PSIKOSIS
 Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
 Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu
serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan
pada waktu lainnya
 Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing
berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
 Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka
berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus
menerus
 Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
 Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan
rentan terhadap perkelahian
 Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari
dengan orang yang baru dikenal, aktivitas seksual
sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam
belanja, berjudi, dsb
 Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive
seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta
percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha
mengiris pergelangan tangan atau menyundut
tubuhnya dengan rokok
 Mereka sangat takut akan sendirian dan akan
melakukan usaha-usaha nekat untuk menghindari
perasaan ditinggalkan
 Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka
menjadi pribadi yang menuntut secara sosial
 Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan
mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial
 Perasaan mereka terhadap orang lain sangat
mendalam dan berubah-ubah
 Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan
yang ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi)
dan memendam kebencian (saat mereka merasa
terabaikan)
 Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat
dan menggebu-gebu
 Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan
penuh kebencian saat hubungan berakhir atau saat
mereka merasa orang tersebut gagal dalam
memenuhi kebutuhan mereka
 Mereka memiliki hubungan yang sangat
bermasalah dengan keluarga dan memiliki riwayat
traumatis saat anak-anak seperti kehilangan atau
perpisahan dengan orang tua, penganiayaan,
kekerasan atau pengabaian
 Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut
dukungan yang besar pada terapis, menelepon
terus menerus atau pura-pura bunuh diri untuk
mendapat dukungan atau meninggalkan terapis
secara dini.
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra
diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa
awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang
nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku
bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam
kriteria 5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat
yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim
idealisasi dan devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri
yang tidak stabil secara jelas dan persisten
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang
membahayakan diri sendiri (misalnya
berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila-
gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku
bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam
kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang
berulangkali, atau perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas
(misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau
kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan
jarang lebih dari beberapa hari)
(7).perasaan kosong yang kronis
(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau
kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya
sering menunjukkan temper,marah terus
menerus,perkelahian fisik berulangkali)
(9).ide paranoid yang transien dan berhubungan
dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah
 Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik,
gangguan pikiran dan tanda skizofrenik lain
yang berkepanjangan
 Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan
yang aneh, dan pikiran yang sangat aneh
 Gangguan ini cukup stabil dan pasien
menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
 Penelitian longitudinal menunjukkan
gangguan ini tidak mengarah ke skizofrenia
 Namun, rentan untuk mengalami episode
gangguan depresi berat
 Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40
tahun
Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang
terjadi adalah..saya tidak dapat merasakannya,
saya mendapat serangan panik. Saya menjadi
sangat gugup, merokok terlalu banyak. Jadi apa
yang terjadi pada saya, saya adalah cenderung
„meledak‟. Berurai air mata atau menyakiti diri
atau apapun..karena saya tidak tahu bagaimana
caranya untuk mengatasi semua perasaan yang
campur aduk ini.
Konselor : “Apa contoh terbaru dari „ledakan‟ itu?”
Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah,
saya ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar
saya dan saya tidak bisa melakukannya..Saya tidak
tahu dimana dia berada. Semua teman saya
tampak sibuk malam itu dan saya tidak punya
siapa-siapa untuk diajak bicara..saya makin dan
semakin gugup dan makin dan semakin kacau.
Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok dan
menyalakannya dan menancapkannya di
lengan saya. Saya tidak tahu mengapa saya
melakukan hal itu karena saya tidak peduli
pada hal itu. Saya kira pada waktu itu saya
merasa bahwa saya harus melakukan
sesuatu yang dramatis….”.
 Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan
perhatian, pujian, dukungan berulang dan persetujuan
 Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang
besar untuk menjadi pusat perhatian
 Cenderung dramatis dan emosional namun emosi
mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah
berubah
 Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan
saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat
marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut
mereka yang baru
 Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat
orang lain mengecewakan mereka
 Bila mereka merasa demam, mereka akan
mendesak agar orang lain meninggalkan
aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter
 Mereka cenderung self centered dan tidak toleran
terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa
yang mereka inginkan saat mereka
menginginkannya
 Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan
penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain
 Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
 Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak
aksesoris
 Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,
kecewa dan marah.
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian
yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan pada lima (atau lebih) berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh
godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau
perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan
ekspresi emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan
fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya
(5).memiliki gaya bicara yang sangat
impresionistik dan tidak memiliki perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan
ekspresi emosi yang berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi
oleh orang lain dan situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim
ketimbang keadaan sebenarnya
 BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik,
cuma pada BPD lebih sering ditemukan usaha
bunuh diri, difusi identitas dan episode
psikotik singkat
 Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama
dengan histrionik
 Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif ->
mungkin perlu mendapatkan diagnosis
penyerta gangg.kepr.histrionik
 Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung
menunjukkan gejala yang lebih sedikit
 Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin
terlibat masalah hukum, penyalahgunaan obat
dan zat terlarang
 Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang
berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan
kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan
 Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
 Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
 Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil
dalam karir
 Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung
marah jika dikritik
 Mereka asyik dengan dirinya dan kurang
empati dengan orang lain dan berpura-pura
simpati hanya untuk mencapai kepentingan
dirinya
 Mereka juga seringkali memanfaatkan orang
lain
 Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan
terhadap depresi
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku),
membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai
pada dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks,
seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya
pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap
terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan,
kekuatan, kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang
tidak terbatas
(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat
dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan
orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki
status tinggi
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai
tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau
sombong
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial
seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi
dan kehidupannya lebih kacau disertai usaha
bunuh diri, sedangkan narsisistik cenderung
lebih terarah pikiran dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif,
seringkali ditandai dengan
penyalahgunaan obat dan berurusan
dengan hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme
dan manipulatif yang mirip, namun
narsisistik cenderung lebih
membanggakan diri mereka dan kurang
mendramatisir keadaan
 Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar
disembuhkan
 Ketuaan merupakan hal yang menakutkan,
karena atribut kecantikan, kekuatan dan
kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi
mereka
 Menjadi lebih rentan terhadap krisis
kehidupan di usia pertengahan dibandingkan
kelompok lain
 Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut
akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat
sosial
 Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
 Mereka menghindari percakapan dengan orang lain,
dan menyendiri
 Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona,
menangis atau bertindak gugup
 Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan
resiko atau usaha dalam mencoba hal baru
 Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
 Penolakan suatu permohonan menyebabkan
mereka menarik diri dari orang lain dan
merasa terluka
 Teman mereka cenderung sedikit
 Sifat dasarnya adalah malu-malu
Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan
kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai
pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai
konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)
berikut:
(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan
kontak interpersonal yang bermakna, karena takut
akan kritik, celaan atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa
yakin akan disenangi
(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim
karena rasa takut dipermalukan atau ditertawakan
(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam
situasi sosial
(5).terhambat dalam situasi interpersonal yang
baru karena perasaan tidak adekuat
(6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara
sosial, tidak menarik secara pribadi atau lebih
rendah dari orang lain
(7).tidak biasanya enggan untuk mengambil
resiko pribadi atau melakukan aktivitas baru
karena dapat membuktikan penghinaan
 Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap
memiliki minat sosial
 Borderline & Histrionik -> pasien avoidance
tidak menuntut, tidak mudah marah
 Dependen -> secara klinis dianggap serupa
dengan avoidance, cuma pasien
gangg.kepr.dependen dianggap memiliki
ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran
atau tidak dicintai
 Banyak pasien mampu untuk berfungsi,
asalkan mereka berada dalam lingkungan yang
terlindung
 Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
 Namun jika sistem pendukung mereka gagal,
mereka cenderung menjadi depresi, cemas dan
marah
 Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga
memiliki riwayat fobia sosial atau berkembang
menjadi fobia sosial dalam perjalanan
penyakitnya
 Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan
yang mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain
yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak
teguh hati
 Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan
mereka serta sangat takut akan perpisahan
 Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri
tanpa bantuan orang lain
 Mereka mencari saran dalam membuat keputusan
kecil sekalipun
 Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta
orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan,
sekolah bahkan teman-teman mereka
 Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan
orang lain memutuskan hal penting bagi dirinya
seperti pernikahan
 Setelah menikah, mereka bergantung pada
pasangannya untuk memilihkan dimana mereka
tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya,
tetangga mana yang boleh diajak bergaul, anggaran
rumah tangga, pola asuh anak, dsb
 Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di
bawah kemampuan mereka
 Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta
terpaku pada rasa takut akan penolakan dan
pencampakan
 Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu
hubungan dekat atau karena ada kemungkinan
menjalani kehidupan sendiri
 Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi
orang lain
 Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh
yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung
dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti
yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan
penenteraman dari orang lain
(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung
jawab dalam sebagian besar bidang utama
kehidupannya
(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan
ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak
termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi
(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau
melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak
memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau
kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau
energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan
dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara
sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan
(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian
karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri
sendiri
(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai
sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan
dekatnya berakhir.
(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut
ditinggal untuk merawat dirinya sendiri
 Histrionik & Ambang -> sama-sama
tergantung orang lain, cuma pasien dependen
biasanya memiliki hubungan jangka panjang
dengan orang pada siapa mereka tergantung,
bukannya pada sejumlah orang dan mereka
tidak manipulatif
 Agorafobia -> juga tergantung, cuma
agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang
jelas atau bahkan panik
 Terdapat kecenderungan untuk mengganggu
fungsi pekerjaan karena pasien memiliki
ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan
tanpa pengawasan dari dekat
 Hubungan sosialnya terbatas hanya pada
orang tempat mereka bergantung
 Beresiko mengalami depresi berat jika mereka
kehilangan orang tempat mereka bergantung
 Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain
yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya
spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail,
sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan
 Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan
kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan
segala sesuatunya tepat waktu
 Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi
harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri
untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka
 Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun
prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak
pernah tampak mulai bekerja
 Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap
tidak penting
 Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
 Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan
caranya sendiri, tanpa mau kompromi
 Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat
mereka gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan aktivitas waktu luang
 Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
 Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan
menunda atau menghindarinya karena takut membuat
keputusan yang salah
 Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah
moralitas dan etika karena kekakuan kepribadian bukan
karena teguh keyakinan
 Cenderung sangat formal dalam suatu
hubungan dan merasa sulit untuk
mengekspresikan perasaan
 Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena
memikirkan biaya dari aktivitas senggang
tersebut
 Cenderung tidak memiliki rasa humor
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan
pengendalian mental dan interpersonal, dengan
mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi,
dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai
konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau
lebih)berikut:
(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan,
susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas
utama hilang
(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu
penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu
menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi
standarnya sendiri yang terlalu ketat)
(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas
sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan
persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang
masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak
disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang
atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai
sentimentil
(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk
bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk
dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.
(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk
dirinya sendiri maupun orang lain;uang
dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun
untuk bencana masa depan
(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
 Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat
obsesif dan kompulsif
 Gangguan Delusional -> seringkali muncul
bersamaan dengan gangguan kepribadian
 Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat
diramalkan
 Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa
menjadi orang yang hangat, terbuka dan ramah
 Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali
skizofrenia dan depresi berat, dengan onset lambat
 Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan
yang membutuhkan pekerjaan metodologis,
deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap
perubahan
Gangguan kepribadian

More Related Content

What's hot

15. gangguan kepribadian
15. gangguan kepribadian15. gangguan kepribadian
15. gangguan kepribadian
fikri asyura
 
Macam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadianMacam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadian
Searis Nurdianto
 
Borderline and Histrionic Personality Disorder
Borderline  and Histrionic Personality DisorderBorderline  and Histrionic Personality Disorder
Borderline and Histrionic Personality DisorderZaty Suhaimi
 
Personality disorder
Personality disorderPersonality disorder
Personality disorder
misbakhulfirdaus
 
Membimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidupMembimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidup
Ridho Hudayana
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
wahyu9652
 
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGAKARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
Meeza Mija
 
Nama
NamaNama
Psikologi modul 3 kb 4
Psikologi modul 3 kb 4Psikologi modul 3 kb 4
Psikologi modul 3 kb 4
Uwes Chaeruman
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
Butet Rezeki
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling AnakNira Nufus
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
anycacan
 
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas harti & putri.................
Tugas harti & putri.................Tugas harti & putri.................
Tugas harti & putri.................
Operator Warnet Vast Raha
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
argopusoro
 

What's hot (18)

15. gangguan kepribadian
15. gangguan kepribadian15. gangguan kepribadian
15. gangguan kepribadian
 
Macam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadianMacam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadian
 
Borderline and Histrionic Personality Disorder
Borderline  and Histrionic Personality DisorderBorderline  and Histrionic Personality Disorder
Borderline and Histrionic Personality Disorder
 
Personality disorder
Personality disorderPersonality disorder
Personality disorder
 
Membimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidupMembimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidup
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGAKARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Presentasi abnormal
Presentasi abnormalPresentasi abnormal
Presentasi abnormal
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
 
Psikologi modul 3 kb 4
Psikologi modul 3 kb 4Psikologi modul 3 kb 4
Psikologi modul 3 kb 4
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling Anak
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas harti & putri.................
Tugas harti & putri.................Tugas harti & putri.................
Tugas harti & putri.................
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 

Similar to Gangguan kepribadian

Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Musa Hutauruk
 
Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
Tina Novianty S
 
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Yelfy Yazid
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
pjj_kemenkes
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
 
Askep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosialAskep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosial
akhsani_umar
 
(Translate) gangguan kepribadian narsis
(Translate) gangguan kepribadian narsis(Translate) gangguan kepribadian narsis
(Translate) gangguan kepribadian narsis
FaisalIndraKesuma
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
BMG Training Indonesia
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Lautan Jiwa
 
Ppt kepribadian
Ppt kepribadianPpt kepribadian
Ppt kepribadian
SyarifHidayat217
 
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Bagus Utomo
 
Apa itu psikosis
Apa itu psikosisApa itu psikosis
Apa itu psikosis
Klinik Atlanta
 
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppttERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
HeriyantoGayusLumeli1
 
Tipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusiaTipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusia
Ari Asriyanto
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
EryaNahrani
 
Psikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medisPsikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medis
vinsencius guntur
 

Similar to Gangguan kepribadian (20)

Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
 
Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
 
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
Askep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosialAskep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosial
 
(Translate) gangguan kepribadian narsis
(Translate) gangguan kepribadian narsis(Translate) gangguan kepribadian narsis
(Translate) gangguan kepribadian narsis
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
 
Ppt kepribadian
Ppt kepribadianPpt kepribadian
Ppt kepribadian
 
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
 
Apa itu psikosis
Apa itu psikosisApa itu psikosis
Apa itu psikosis
 
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppttERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
 
Tipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusiaTipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusia
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
 
Psikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medisPsikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medis
 

Recently uploaded

425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Gangguan kepribadian

  • 2.  Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku.  Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan eksternal.
  • 3.  KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.  PARANOID  SKIZOID  SKIZOTIPAL  KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik (tidak menentu)  ANTISOSIAL  BORDERLINE  HISTRIONIK  NARSISISTIK  KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan  AVOIDANT  DEPENDEN  OBSESIF KOMPULSIF
  • 4.  Ciri utama: perasaan curiga yang berulang- cenderung untuk menginterpretasi perilaku orang lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan.  Sangat tidak percaya pada orang lain  Hubungan sosialnya buruk  Masih bisa bekerja  Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan
  • 5.  Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan tidak baik  Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada orang lain  Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan  Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat  Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada terhadap sesuatu yang mengancam  Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
  • 6.  Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik, pembohong dan tidak punya rasa humor  Cenderung argumentatif  Cenderung tidak mencari penanganan  Memandang orang lain sebgai penyebab dari masalah mereka  Laki-laki > perempuan
  • 7. A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut: (1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati dirinya. (2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja. (3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.
  • 8. (4).membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa. (5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian. (6).merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang. (7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra seksual.
  • 9. B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)”.
  • 10.  Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku  Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran formal  Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain  Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul  Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid
  • 11.  Pada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid terjadi seumur hidup  Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia  Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah seumur hidup dan memiliki masalah perkawinan serta pekerjaan
  • 12. Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun diwawancarai oleh pekerja sosial untuk menentukan kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya serta istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat sehat dan waspada secara mental. Ia dan istrinya telah menikah selama 60 tahun dan tampak bahwa istrinya adalah satu-satunya orang yang ia percaya. Dia selalu curiga pada orang lain. Ia tidak akan mengungkapkan informasi pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya. Ia yakin bahwa orang lain akan mengambil keuntungan darinya.
  • 13. Ia menolak tawaran bantuan dari kenalannya karena ia curiga dengan motif mereka. Saat menerima telepon ia akan menolak untuk menyebutkan namanya sampai ia tahu maksud si penelepon. Ia meluangkan waktu yang cukup banyak untuk memonitor investasinya dan pernah bertengkar dengan pialangnya saat terjadi kesalahan dalam rekening bulanannya yang membuatnya curiga bahwa pialangnya tersebut berusaha menutupi transaksi yang curang.
  • 14.  Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme loner.  Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang lebih rendah dari skizofrenia  Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat  Mereka tampak menjaga jarak  Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang tersenyum atau salam kepada orang lain  Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian  Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia
  • 15.  Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah  Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis, namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan  Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner life, misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornografi  Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat, rasa ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan  Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan rasa mendalam thd hewan
  • 16. A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut: (1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga (2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri (3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain (4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas (5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
  • 17. (6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain (7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.
  • 18.  Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.  Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas perasaan mereka.  OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.  Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.  Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien memiliki masih minat sosial.
  • 19.  Onset biasanya pada masa anak-anak awal  Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu seumur hidup
  • 20. John, seorang pensiunan polisi berusia 50 th, mengalami gangguan psikologis sejak anjing kesayangannya mati ditabrak mobil. Sejak itu ia merasa sedih dan lelah. Ia menjadi sulit konsentrasi dan sulit tidur. Ia tinggal sendiri dan lebih senang menyendiri. Membatasi kontak dengan orang lain hanya dengan menyapa “Halo” atau “Apa kabar?”,sambil terus berlalu. Ia merasa bahwa percakapan sosial hanya membuang-buang waktu dan merasa canggung jika ada orang lain yang mencoba membina hubungan persahabatan. Ia tidak memiliki minat sosial yang nyata, meskipun ia gemar membaca atau melihat berita di tv.
  • 21. Satu-satunya hubungan yang ia miliki adalah dengan anjingnya. Dengan anjingnya, ia merasa dapat berbagi perasaan yang sensitif dan lebih hangat daripada yang dapat ia bagi dengan orang lain. Ia sering bertukar kado dengan anjingnya. Ia memberi hadiah kepada anjingnya dan membeli minuman – yang ia bayangkan merupakan hadiah dari anjingnya. Satu- satunya peristiwa yang membuatnya sedih adalah saat kematian anjingnya. Ketika orang tuanya meninggal, ia tidak menunjukkan respon emosional yang sewajarnya seperti orang yang sedih. Ia merasa dirinya berbeda dari orang lain dan bingung dengan adanya emosionalitas yang dia lihat pada orang lain.
  • 22.  Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir dan berperilaku, namun tanpa ciri psikotik yang jelas.  Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat sedang berinteraksi dengan orang yang dikenalnya.  Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti orang lain)  Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan keyakinan yang ganjil.
  • 23.  Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk pikiran delusional dimana seseorang membaca makna pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang membicarakan mereka.  Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti keyakinan bahwa mereka memiliki indera keenam atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan mereka.  Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak dalam artian yang tidak biasa, sehingga sulit dipahami
  • 24.  Penampilan mereka berantakan, menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak umum seperti berbicara sendiri saat bersama orang lain  Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi  Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga jarak  Mereka tampak cemas berada di sekitar orang- orang yang tidak dikenal  Laki-laki > perempuan  Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan dengan budaya atau ritual agama seperti voodoo dan keyakinan magis lainnya
  • 25. A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) (kecuali waham yang menyangkut diri sendiri) (2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul, percaya dapat melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)
  • 26. (3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh (4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar- samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit atau stereotipik) (5).kecurigaan atau ide paranoid (6).afek yang tidak sesuai atau terbatas (7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal (8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama (9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri
  • 27. B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif. Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid)”.
  • 28.  Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat keluarga skizofrenik  Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis  Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak memiliki perilaku aneh
  • 29.  10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri  Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan memiliki gangguan skizofrenia  Skizotipal merupakan kepribadian premorbid dari skizofrenia  Banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya seumur hidup, menikah dan bekerja dengan tetap mempertahankan keanehannya
  • 30. Jonathan, mekanik, pria 27 tahun, memiliki sedikit teman dan lebih memilih membaca novel fiksi ilmiah dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain. Ia jarang bergabung dalam percakapan dengan orang lain. Suatu saat ia tampak seperti hanyut dalam pikirannya sendiri. Ia sering menunjukkan ekspresi ganjil di wajahnya. Mungkin ciri perilaku yang paling tidak umum adalah ia melaporkan pengalaman yang datang sewaktu-waktu akan perasaan bahwa almarhum ibunya berdiri di dekatnya. Keyakinan ini menenangkan baginya dan ia menantikan terjadinya peristiwa itu kembali. Jonathan menyadari hal tersebut tidak nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk menyentuh ruh tersebut. Perasaan berada di dekat ruh ibunya merupakan pengalaman yang cukup menenangkan katanya.
  • 31.
  • 32.  Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan untuk kesalahan mereka  Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering melanggar hukum  Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif dan gagal membina komitmen interpersonal dan pekerjaan
  • 33.  Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan mereka  IQ minimal rata-rata  Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang mengancam, kurang rasa bersalah dan penyesalan atas kesalahan mereka  Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada fungsi psikis  Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
  • 34.  Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:  DIMENSI KEPRIBADIAN Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self centeredness, kurang empati, keji, tidak menyesal atas kesalahan, tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain, tidak bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain,
  • 35.  DIMENSI PERILAKU Gaya hidup tidak stabil dan antisosial, sering berhadapan dengan hukum, riwayat kerja yang minim dan hubungan tidak stabil, impulsif, memiliki masalah perkawinan, tidak memiliki rencana jangka panjang, melakukan kekerasan, penyalahgunaan obat dan alkohol
  • 36. A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut: (1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi dasar penahanan (2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi
  • 37. (3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan (4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang (5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain (6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban finansial (7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
  • 38. C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata- mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu episode manik
  • 39.  Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang.  Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial- > jk dimulai pada masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus didiagnosis.  Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat diagnosis MR, skizofrenia atau mania
  • 40.  Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir  Biasanya gejala akan menurun seiring dengan bertambahnya usia  Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi dan keluhan fisik  Seringkali disertai dengan gangguan depresif, penyalahgunaan zat dan alkohol
  • 41.
  • 42. Cirebon - Very Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk Jagal dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai yang dilakukannya. Kini media asing memberi julukan baru, The Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan? "Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas Ryan dalam perbincangan dengan detikcom di Lapas Kelas 1 Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010). Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya. Apalagi kalau sampai kemudian dibuatkan film dokumenter yang tayang di mancanegara.
  • 43. "Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana penayangan film dokumenternya. Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda dengan teman-teman saat masih SMA. Bagaimana caranya supaya jadi orang terkenal. "Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal sebanyak-banyaknya. Eh, jadi terkenal benaran deh. Terkenal jeleknya," sesal Ryan.
  • 44. Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di Depok, terkuak Ryan juga telah membunuh 10 orang lain termasuk di Jombang, Jawa Timur. Ryan kini mendekam di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon. Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya, film dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di saluran Crime and Investigation Network (CIN). Bahkan Ryan diberi julukan baru, The Smiling Serial Killer. Tayangan ini akan tayang perdana Minggu (17/10/2010) pukul 20.00 WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada channel 208. (http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/143044/1466038/10/diberi- julukan-the-smiling-killer-ryan-tak-peduli)
  • 45.  Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls  Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan PSIKOSIS  Hampir selalu berada dalam keadaan krisis  Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya  Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
  • 46.  Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus menerus  Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan  Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan rentan terhadap perkelahian  Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari dengan orang yang baru dikenal, aktivitas seksual sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam belanja, berjudi, dsb  Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha mengiris pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya dengan rokok
  • 47.  Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usaha-usaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan  Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi pribadi yang menuntut secara sosial  Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial  Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan berubah-ubah  Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam kebencian (saat mereka merasa terabaikan)  Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan menggebu-gebu
  • 48.  Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh kebencian saat hubungan berakhir atau saat mereka merasa orang tersebut gagal dalam memenuhi kebutuhan mereka  Mereka memiliki hubungan yang sangat bermasalah dengan keluarga dan memiliki riwayat traumatis saat anak-anak seperti kehilangan atau perpisahan dengan orang tua, penganiayaan, kekerasan atau pengabaian  Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut dukungan yang besar pada terapis, menelepon terus menerus atau pura-pura bunuh diri untuk mendapat dukungan atau meninggalkan terapis secara dini.
  • 49. Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5 (2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi (3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas dan persisten
  • 50. (4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang membahayakan diri sendiri (misalnya berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila- gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5 (5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulangkali, atau perilaku mutilasi diri (6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari) (7).perasaan kosong yang kronis (8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya sering menunjukkan temper,marah terus menerus,perkelahian fisik berulangkali)
  • 51. (9).ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah
  • 52.  Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan tanda skizofrenik lain yang berkepanjangan  Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan pikiran yang sangat aneh
  • 53.  Gangguan ini cukup stabil dan pasien menunjukkan perubahan seiring dengan perubahan waktu  Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan ini tidak mengarah ke skizofrenia  Namun, rentan untuk mengalami episode gangguan depresi berat  Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun
  • 54. Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang terjadi adalah..saya tidak dapat merasakannya, saya mendapat serangan panik. Saya menjadi sangat gugup, merokok terlalu banyak. Jadi apa yang terjadi pada saya, saya adalah cenderung „meledak‟. Berurai air mata atau menyakiti diri atau apapun..karena saya tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatasi semua perasaan yang campur aduk ini. Konselor : “Apa contoh terbaru dari „ledakan‟ itu?” Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah, saya ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar saya dan saya tidak bisa melakukannya..Saya tidak tahu dimana dia berada. Semua teman saya tampak sibuk malam itu dan saya tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara..saya makin dan semakin gugup dan makin dan semakin kacau.
  • 55. Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok dan menyalakannya dan menancapkannya di lengan saya. Saya tidak tahu mengapa saya melakukan hal itu karena saya tidak peduli pada hal itu. Saya kira pada waktu itu saya merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu yang dramatis….”.
  • 56.  Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, pujian, dukungan berulang dan persetujuan  Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar untuk menjadi pusat perhatian  Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah  Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru  Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang lain mengecewakan mereka
  • 57.  Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak agar orang lain meninggalkan aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter  Mereka cenderung self centered dan tidak toleran terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya  Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain  Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian  Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak aksesoris  Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih, kecewa dan marah.
  • 58. Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada lima (atau lebih) berikut: (1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian (2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif (3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal (4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya
  • 59. (5).memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian (6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekspresi emosi yang berlebihan (7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain dan situasi (8).menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya
  • 60.  BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik, cuma pada BPD lebih sering ditemukan usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat  Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama dengan histrionik  Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif -> mungkin perlu mendapatkan diagnosis penyerta gangg.kepr.histrionik
  • 61.  Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung menunjukkan gejala yang lebih sedikit  Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin terlibat masalah hukum, penyalahgunaan obat dan zat terlarang
  • 62.
  • 63.  Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan  Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain menghujaninya dengan pujian  Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja  Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil dalam karir  Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah jika dikritik
  • 64.  Mereka asyik dengan dirinya dan kurang empati dengan orang lain dan berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan dirinya  Mereka juga seringkali memanfaatkan orang lain  Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi
  • 65. Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan) (2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas (3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi
  • 66. (4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan (5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya (6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri (7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain (8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya (9).menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong
  • 67. Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik. BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan kehidupannya lebih kacau disertai usaha bunuh diri, sedangkan narsisistik cenderung lebih terarah pikiran dan perilakunya Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif, seringkali ditandai dengan penyalahgunaan obat dan berurusan dengan hukum Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan manipulatif yang mirip, namun narsisistik cenderung lebih membanggakan diri mereka dan kurang mendramatisir keadaan
  • 68.  Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar disembuhkan  Ketuaan merupakan hal yang menakutkan, karena atribut kecantikan, kekuatan dan kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi mereka  Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan di usia pertengahan dibandingkan kelompok lain
  • 69.  Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial  Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan penerimaan  Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan menyendiri  Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis atau bertindak gugup  Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan resiko atau usaha dalam mencoba hal baru  Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain sebagai penghinaan atau ejekan
  • 70.  Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terluka  Teman mereka cenderung sedikit  Sifat dasarnya adalah malu-malu
  • 71. Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut: (1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik, celaan atau penolakan (2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi (3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut dipermalukan atau ditertawakan (4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial
  • 72. (5).terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat (6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara sosial, tidak menarik secara pribadi atau lebih rendah dari orang lain (7).tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan
  • 73.  Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap memiliki minat sosial  Borderline & Histrionik -> pasien avoidance tidak menuntut, tidak mudah marah  Dependen -> secara klinis dianggap serupa dengan avoidance, cuma pasien gangg.kepr.dependen dianggap memiliki ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai
  • 74.  Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan mereka berada dalam lingkungan yang terlindung  Mereka juga menikah dan memiliki keluarga  Namun jika sistem pendukung mereka gagal, mereka cenderung menjadi depresi, cemas dan marah  Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga memiliki riwayat fobia sosial atau berkembang menjadi fobia sosial dalam perjalanan penyakitnya
  • 75.  Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati  Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta sangat takut akan perpisahan  Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain  Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil sekalipun  Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka  Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
  • 76.  Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb  Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di bawah kemampuan mereka  Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan  Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri  Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang lain  Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
  • 77. Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang lain (2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya (3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi
  • 78. (4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi) (5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan (6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri (7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir. (8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri
  • 79.  Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif  Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik
  • 80.  Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat  Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang tempat mereka bergantung  Beresiko mengalami depresi berat jika mereka kehilangan orang tempat mereka bergantung
  • 81.  Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan  Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu  Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka  Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja
  • 82.  Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting  Kekakuannya mengganggu hubungan sosial  Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa mau kompromi  Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang  Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang  Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah  Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
  • 83.  Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan  Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari aktivitas senggang tersebut  Cenderung tidak memiliki rasa humor
  • 84. Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut: (1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang (2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat) (3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
  • 85. (4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius) (5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentil (6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu. (7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa depan (8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
  • 86.  Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif  Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan kepribadian
  • 87.  Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat diramalkan  Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi orang yang hangat, terbuka dan ramah  Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali skizofrenia dan depresi berat, dengan onset lambat  Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap perubahan