Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan mata dan asuhan keperawatannya. Gangguan-gangguan mata yang dijelaskan antara lain kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva, kornea, katarak, uvea, sirkulasi humor, dan retina. Dokumen juga menjelaskan penatalaksanaan untuk setiap gangguan serta contoh kasus dan pengkajian pasien.
Pasien mengalami konjungtivitis yang ditandai dengan mata merah, gatal dan berair serta bengkaknya palpebra. Pemeriksaan menunjukkan hiperemia konjungtiva bulbi dan palpebra tanpa gangguan fungsi mata. Diagnosis kemungkinan besar konjungtivitis bakteri, virus atau alergi, namun diperlukan pemeriksaan lanjut untuk menegakkan diagnosis pasti.
Keratitis adalah peradangan pada kornea mata yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau reaksi alergi, dan memiliki berbagai manifestasi klinis seperti mata merah dan penglihatan kabur."
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi medis yang terkait dengan mata seperti hyphema (perdarahan di bilik mata depan), kontusi mata, trauma kimia dan benda asing di mata, serta penatalaksanaannya seperti irigasi, pengeluaran benda asing, dan pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan sikloplegik. Juga dibahas tentang tumor orbita seperti melanoma yang dapat menyebar dan penatalaksanaannya meliputi enukleasi,
Makalah ini membahas tentang keratitis. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang dari keratitis. Tujuan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit keratitis secara menyel
Pasien mengalami konjungtivitis yang ditandai dengan mata merah, gatal dan berair serta bengkaknya palpebra. Pemeriksaan menunjukkan hiperemia konjungtiva bulbi dan palpebra tanpa gangguan fungsi mata. Diagnosis kemungkinan besar konjungtivitis bakteri, virus atau alergi, namun diperlukan pemeriksaan lanjut untuk menegakkan diagnosis pasti.
Keratitis adalah peradangan pada kornea mata yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau reaksi alergi, dan memiliki berbagai manifestasi klinis seperti mata merah dan penglihatan kabur."
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi medis yang terkait dengan mata seperti hyphema (perdarahan di bilik mata depan), kontusi mata, trauma kimia dan benda asing di mata, serta penatalaksanaannya seperti irigasi, pengeluaran benda asing, dan pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan sikloplegik. Juga dibahas tentang tumor orbita seperti melanoma yang dapat menyebar dan penatalaksanaannya meliputi enukleasi,
Makalah ini membahas tentang keratitis. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang dari keratitis. Tujuan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit keratitis secara menyel
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan diagnosis pterigium grade II pada mata kiri. Pterigium diduga disebabkan paparan sinar matahari, debu, dan angin selama bekerja sebagai cleaning service. Pemeriksaan menunjukkan adanya membran berbentuk segitiga yang menutupi kornea mata kiri. Diagnosis diperkuat oleh gejala dan temuan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan definisi pterigium
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit mata, meliputi definisi, klasifikasi, gejala, dan metode pemeriksaan penyakit mata seperti keratitis, konjungtivitis, glaukoma, katarak, dan penyakit mata lainnya."
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid) dengan berbagai penyebab. Uveitis dapat dibagi menjadi anterior dan posterior, dan disebabkan oleh faktor autoimun, infeksi, keganasan, atau idiopatik. Gejala klinisnya meliputi nyeri mata, pandangan kabur, dan penurunan penglihatan. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik mata
1. Trauma mata dapat disebabkan secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menyebabkan cedera ringan hingga parah bahkan kebutaan.
2. Jenis trauma mata terbagi menjadi trauma mekanis, kimia, dan termal yang dapat menyebabkan berbagai kelainan seperti edema, erosi, dan perdarahan di bagian mata.
3. Pengobatan trauma mata meliputi istirahat total, pemberian obat untuk menghentikan perdarahan, menur
Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi stadium, dan penatalaksanaan retinoblastoma termasuk pembedahan, radioterapi, kryoterapi, dan kemoterapi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mengenai penyakit dan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien retinoblastoma.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
Askep gangguan sistem pengelihatan glaukomaDiah Gembul
Dokumen ini membahas tentang penyakit mata akibat tekanan intraokular tinggi seperti glaukoma, yang disebabkan oleh gangguan produksi dan pembuangan cairan akuos di mata. Glaukoma dapat akut maupun kronis, dan pengobatannya meliputi operasi, obat-obatan, serta pemantauan gejala seperti tekanan mata, visus, dan lapang pandang.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang keratitis, yaitu peradangan pada kornea mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Dokumen menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang dari penyakit keratitis.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 68 tahun yang didiagnosis dengan nekrosis kelopak mata atas sekunder hordeolum. Awalnya, kondisinya disalahdiagnosis sebagai selulitis preseptal setelah hordeolum eksternal yang menyebabkan kerusakan besar pada kelopak mata atas. Infeksi berhasil diobati dengan debridement bedah, drainase, dan antibiotik intravenus. Laporan ini menekankan pentingnya diagnosis
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Steven Johnson, yaitu sindrom yang mengenai kulit, mukosa, dan mata dengan gejala eritema, vesikel, bula, dan purpura. Dokumen menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaan sindrom Steven Johnson yang mencakup pemberian kortikosteroid secara sistemik, antibiotik, infus cairan dan transfusi darah, serta terapi topikal.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan diagnosis pterigium grade II pada mata kiri. Pterigium diduga disebabkan paparan sinar matahari, debu, dan angin selama bekerja sebagai cleaning service. Pemeriksaan menunjukkan adanya membran berbentuk segitiga yang menutupi kornea mata kiri. Diagnosis diperkuat oleh gejala dan temuan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan definisi pterigium
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit mata, meliputi definisi, klasifikasi, gejala, dan metode pemeriksaan penyakit mata seperti keratitis, konjungtivitis, glaukoma, katarak, dan penyakit mata lainnya."
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid) dengan berbagai penyebab. Uveitis dapat dibagi menjadi anterior dan posterior, dan disebabkan oleh faktor autoimun, infeksi, keganasan, atau idiopatik. Gejala klinisnya meliputi nyeri mata, pandangan kabur, dan penurunan penglihatan. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik mata
1. Trauma mata dapat disebabkan secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menyebabkan cedera ringan hingga parah bahkan kebutaan.
2. Jenis trauma mata terbagi menjadi trauma mekanis, kimia, dan termal yang dapat menyebabkan berbagai kelainan seperti edema, erosi, dan perdarahan di bagian mata.
3. Pengobatan trauma mata meliputi istirahat total, pemberian obat untuk menghentikan perdarahan, menur
Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi stadium, dan penatalaksanaan retinoblastoma termasuk pembedahan, radioterapi, kryoterapi, dan kemoterapi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mengenai penyakit dan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien retinoblastoma.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
Askep gangguan sistem pengelihatan glaukomaDiah Gembul
Dokumen ini membahas tentang penyakit mata akibat tekanan intraokular tinggi seperti glaukoma, yang disebabkan oleh gangguan produksi dan pembuangan cairan akuos di mata. Glaukoma dapat akut maupun kronis, dan pengobatannya meliputi operasi, obat-obatan, serta pemantauan gejala seperti tekanan mata, visus, dan lapang pandang.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang keratitis, yaitu peradangan pada kornea mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Dokumen menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang dari penyakit keratitis.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 68 tahun yang didiagnosis dengan nekrosis kelopak mata atas sekunder hordeolum. Awalnya, kondisinya disalahdiagnosis sebagai selulitis preseptal setelah hordeolum eksternal yang menyebabkan kerusakan besar pada kelopak mata atas. Infeksi berhasil diobati dengan debridement bedah, drainase, dan antibiotik intravenus. Laporan ini menekankan pentingnya diagnosis
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Steven Johnson, yaitu sindrom yang mengenai kulit, mukosa, dan mata dengan gejala eritema, vesikel, bula, dan purpura. Dokumen menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaan sindrom Steven Johnson yang mencakup pemberian kortikosteroid secara sistemik, antibiotik, infus cairan dan transfusi darah, serta terapi topikal.
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva yang menyebabkan mata merah. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, anatomi, dan manifestasi klinis konjungtivitis serta penatalaksanaannya secara keperawatan.
Konjuktivitis adalah peradangan pada membran konjungtiva yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Konjuktivitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, alergi, atau iritasi kimia. Gejalanya meliputi mata merah, iritasi, dan sekresinya. Ada berbagai jenis konjuktivitis yang berbeda berdasarkan penyebab dan lokasi peradangannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Ringkasannya adalah:
1. Ablatio retina adalah pelepasan lapisan sensoris retina dari lapisan epitel berpigmen retina
2. Etiologi ablasio retina meliputi trauma, diabetes, dan kondisi inflamasi
3. Manifestasi klinisnya antara lain penurunan penglihatan dan floater
JR Mata Kelompok B_Uveitis Kronik Pada Kusta.pptxDionPHutasoit
Dion Pardameian Hutasoit
P: Pasien dengan uveitis unilateral kronis
I: Diagnosis kusta dengan pemeriksaan komprehensif
C: Tidak ada
O: Mendiagnosis kasus uveitis kronis sebagai manifestasi kusta
Dokumen tersebut membahas tentang konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan infeksi atau alergi, sedangkan blefaritis adalah peradangan kelopak mata. Kedua penyakit tersebut menyebabkan gejala seperti mata merah dan bengkak beserta produksi air mata berlebihan.
Dokumen tersebut membahas tentang glaukoma, penyakit mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan gangguan penglihatan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, klasifikasi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan glaukoma serta faktor risikonya.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Katarak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya seperti kongenital, senile, juvenil, dan komplikata. Pengobatan utama katarak adalah melalui operasi bedah untuk mengeluarkan lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
2. A. Gangguan Kelopak Mata
Kelopak mata sangat rentang terkena infeksi karena selalu terpapar pada
benda – benda asing di lingkungan, termasuk tangan manusia. Meraka juaga
mengalami kelembaban dari pembentukan air mata dan drainase normal.
Hangat , kelembaban, dan organism oportunistik menjadikan lingkungan yang
kondusif untuk terjadinya infeksi. Hygiene mata dan kelopak mata umum
yang baik biasanya dapat mencegah infeksi.
3. Macam-macam Gangguan Kelopak
Mata
1. Blefaritis
Blefaritis adalah inflamasi kronik batas kelopak mata. Dapat di sebabkan
oleh seborea ( non ulseratif) atau infeksi stafilokokus ( ulsesratif) atau
keduanya.
Manisfetasi klinis : adanya tanda-tanda iritasi pada umumnya, terdapat
krusta.
Penatalaksanaan : pembersihan secara cermat setiap hari dengan shampoo
non iritasi seperti shampoo bayi, air dan gosokan lembut, Mengunakan
teknik aspetik pasien atau perawat dapat mengangkat krusta dengan
waslap dan memberikan antibiotika.
2. Bintitan
Bintitan adalah infeksi superficial sekitar kelopak mata, Zeis atau mol.
Infeksi ini biasanya diebabkan oleh stapilokokus aureus.
Manifestasi klinis : nyeri akut, kemerahan, dan pembengkakan daerah
terlokalisasi kelopak mata.
penatalaksanaan : kompres air hangat, bila tidak berubah selama >48 jam
dilakukan insisi atau drainase.
4. Cont..
3. Kalazion
Kalazion adalah inflamasi granlomatus kronik kelenjar meibom ditandai dengan
pembengkakan tak nyeri terlokalisasi yang terbentuk dalam beberapa minggu.
penatalaksanaan : kompres hangat memijat dan mengeluarkan seksresi cairan
atau terapi tetes mata atau injeksi antibiotika
4. Tumor kelopak mata
Tumor kelopak mata serupa dengan tumor lain dikulit bias benigna atau
maligna.
5. Karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal merupakan neoplasma yang sering dijumpai pada kelopak
mata.
Manifestasiklinis: tumor ini cenderung terlokalisasi ditepi kelopak mata, dekat
kartus medialis. Tampak sebagai ulkus dengan aspek central yang tegas dan
tepinya seperti mutiara.
Pentalaksanaan: terapi karsinoma sel basal meliputi ekssi superficial
6. Cont>>>
6. Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa memiliki insidensi sepersepuluh dibandingkan karsinoma
sel basal.
Mainfestasi klinis : karsinoma sel skuamosa nodule dan meninggi mempunyai
permukaan ireguler dengan tepi seperti mutiara. Bagian tengahnya cenderung
mengalami ulserasi dan tampak lebih mirip mutiara daripada karsinoma sel basal.
Cenderung berkembang kesekitar tepi kelopak.
7. Klesantelasma
Klesantelasma adalah timbunan material lemak pada kelopak mata. Lesinya berwarna
kekuningan dan sedikit terangkat.
8. Abnormalitas posisi kelopak mata
Penutupan kelopak mata yang tidak epektif dapat mengakibatkan mata bagian
eksternal terpapar kekeringan dan infasi mikroorganisme. Dibagi menjadi 3 macam
yaitu :
Bleparospotik (ptosis)
Eksoptalmus (proptosis)
Enturopion dan ektropian
Klesantelasma
7. B. Gangguan System Lakrilmal
Masalah utama yang berhubunagn denagn penyakit system lakrimal adalah
berhubungan dengan produksi air mata dan implamasi system drainase
lakrimal. Kelebihan produksi air mata dapat di sebabkan oleh reflek stimulasi
kelenjar lakrimal atau akibat sumbatan pada setiap bagian system drainase
lakrimal sebagai akibat edema trauma, cairan infeksius atau inflamasi.
Masalah ini dapat di tangani denag mengoreksi abnormalitas yang
mendasarinya. Meskipun membuat tidak nyaman, kelebihan air mata sendiri
tidak akan mengakibatkan kehilangan penglihatan.
Dakriosistitis
Dakrio sistitis akut adalah gangguan pada kantung lakrimal sekunder akibat
obstruksi duktus naso lakrimalis.
Manifestasi klinis. Gejalanya meliputi nyeri pada aliran lakrimal dan
pembengkakan berat pada hidung bagian atas.
Penatalaksanaan. Kondisi ini biasanya berespon baik terhadap terapi
antibiotika dan kompres hangat. Namun pada keadaan yangkronik,
memerlukan robbing system lakrimal atau dakriosistorinostomi (prosedur
pembedahan yang membuat saluran kerongga hidung) untuk menghilangkan
penyumbatan.
8. C. Gangguan Konjungtiva
4 Macam Gangguan konjungtiva
1) Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva yang ditandai dengan
pembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivitis mata Nampak merah,
sehingga sering disebut mata merah.
2) Trakoma
Trakoma, suatu konjungtivitis klamidia adalah penyakit infeksius
merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah
manifestasi klinik. Gejala utama adalah iritasi dan gatal ringan. Setelah
proses inflamasi akut, akan muncul folikel pada konjungtiva. Pandangan
menjadi kabur dan timbul rasa tidak nyaman. Gangguan ini mengenai
konjungtiva palfebra bagian atas.
penatalaksanaan : Mengisolasi penderita yang diketahui dan pemberiana
antibiotika awal dapat mengontrol penyakit ini. Terapi medis meliputi
pemberian 3-4 minggu tetrasiklin atau sulfonamide.
9. Cont>>>
3. Pterigium
Pterigium nadalah pertumbuhan berlebih jaringan ikat fibrivaskuler segitiga
pada konjungtiva bulbar intrapalpebra dengan ekstensi ke kornea.
4. Perdarahan konjungtiva
Injeksi konjungtiva merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan
pelebaran prmbuluh darah superficial difornik yang menipis kearah limbus
korneoskleral.
10. D. Gangguan kornea
Kornea berperan sangat vital pada ketajaman penglihatan. Kelainan kornea
dapat berpengaruh besar bahkan mengancam penglihatan.
Karena banyak terdapat serebut saraf tanpa myelin pada kornea, maka
kebanyakan lesi kornea menyebabkan nyeri, potofobia, dan pengeluaran air
mata. Nyeri bisa sangat hebat, tanpak tidak sebanding dengan besarnya
kerusakan.
Abrasi kornea
11. Cont>>>
Macam-macam Gangguan Kornea
a. Abrasi Kornea
Abrasi kornea adalah defek pada lpisan epitel. dapat disebabkan oleh trauma,
benda asing, lens kontak yang dipakai dalam jangka waktu lama, defek lapisan air
mata, kesulitan menutup kelopak mata, atau malposisi kelopak mata atau bulu
mata.
b. Keratitis Mikrobial
disbabkan berbagai organism bakteri, virus, jamur atau parasit.
Manifestasi klinis. Inlamasi bola mata, terasa ada benda asing di mata, cairan
mukopurulen dngan kelopak mata saling melekat saat bangun, ulserasi epitel, dan
hipopion (terkumpulnya nanah dalam kornea anterior)
penatalaksanaan : pemberian tetes antimikroba secara berkala, peran perawat
menjaga kebersihan mata dan kompres dingin
12. Cont..
c. Keratitis pemajan
Keratitis pemajan dapat terjadi bila kornea tidak dilembabkan secara
memadai dan dilindungi oleh kelopak mata.
d. Distrofi kornea
Ditrofi kornea adalah kelainan bilateral, diturunkan dengan deposisi
bahan abnormal.
e. Kertokonus
Keratokonus adalah penipisan progresif kornea, noninflamasi, sehingga
bentuk korna menjadi kerucut.
Penatalksanaan :
Transplatansi kornea
Donor mata
13.
14. Cont>>>
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi obat untuk katarak, dan tidak dapat diambil dengan
pembedahan laser, namun masih terus dilakukan penelitian mengenai
kemajuan prosedur laser baru yang dapat digunakan untuk mencairkan
lensa sebelum dilakukan pengisapan keluar melalui kanula (pokalo, 1992).
15. Cont>>>
Ada 2 macam teknik pembedahan tersedia untuk pengangkatan katarak:
a) Ekstrasi Katarak Intrakapsuler
Ekstrasi Katarak Intrakapsuler (ICCE, intrakapsular cataract exstraction) adalah
pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan.
b) Ekstrasi Katarak Ekstrakapsuler
Ekstrasi Katarak Ekstrakapsuler (ECCE, ekstrakapsular cataract
exstraction) merupakan teknik yang lebih disukai sekarang ini dan
mencapai sampai 98% pembedahan katarak. Yaitu dengan cara
insisi lensa dengan ukuran yg lebih kecil
16. F. Gangguan Traktus Uvea
Traktus uvea, yang terdiri dari iris, badan siliaris, dan khoroid, bisa menderita karena
penyakit sistemik maupun infeksi. Diabetes menyebabkan neovaskularisasi pada iris,
yang akan tanpa sebagai pembuluh darah yang berkelok-kelok (rubeosis irides).
a) UVEITIS
Uveitis adalah iflamasi salah satu struktur traktus uvea. Karena uvea mengandung banyak
pembuluh darah yang memberi nutrisi mata dank arena membatasi bagian mata yang lain,
maka inlamasi lapisan ini dapat mengamcam penglihatan.
b) Oftalmia Simpatis
Penyebabnya tidak diketahui, tapi mungkin berhubungan dengan hipersensitivitas
terhadap pigmen uvea. Pada mulanya mata yang cedera mengalami inflamasi
diikuti inflamasi mata yang tidak cedera (simpatis). Bila tidak diterapi, penyakit
ini bias berkembang menjadi kebutaan bilateral.
17. G. Gangguan Sirkulasi Humor
Aqueus: Glaukoma
Glaukoma adalah sejumlah kelainan mata yang mempunyai peningkatan
tekanan intra okuler (TIO), dimana dapat mengakibatkan pengaunggan atau
pencekungan papil syaraf optik, penyempitan lapang pandang dan penurunan
tajam penglihatan. (Martinelli, 1991)
Di klasifikasikan menjadi 3:
Glaukoma primer
Glaukoma Sekunder
Glaukoma kongenital
Penatalaksanaan:
Pemberian obat-obatan penghambat aquor humor
18. H. Gangguan Retina
1) Amblasio retina
Amblasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan
epitel berpigmen dengan retina dibawahnya.
2) Retinopati Hiertensif
Terjadinya suatu retinopati hipertensif itu biasanya keadaan dimana
vaskularnya sudah mengalami diskompensasi.
3) Degenerasi Makula Karena Usia
Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi generatif pada makula
atau pusat retina. Terdapat 2 macam degenarasi makula yaitu tipe kering
(atrofik) dan tipe basah (eksudatif).
19. Cont>>>
4) Retinitis Pigmentosa
Retinitis Pigmentosa adalah suatu kemunduran yang progresif
pada retina yang mempengaruhi penglihatan pada malam hari dan
penglihatan tepi dan pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
20. Cont>>>
Defek penglihatan warna
Defek penglihatan warna atau yang lebih dikenal dengan buta warna
adalah gangguan penglihatan warna, ketidakmampuan untuk membedakan
warna yang orang normal mampu untuk membedakannya.
Defek Warna yang didapat
Defek warna yang didapat lebih sering dari varian biru-hijau, dan mengenai pria
dan wanita sama seringnya, defek ini mengenai salah satu mata lebih dari yang lain
biasanya bervariasi tipe dan keparahannya, yang bergantung dari letak dan sumber
patologi ocular melalui oftalmoskopis
Defek Warna yang diturunkan
Defek warna kongenital herediter hampir selalu merah-hijau (red-green
deficiency), defek ini mengenai 2 mata dengan tingkat keparahan yang sama.
21. Asuhan keperawatan
Kasus:
Tuan BM usia 45 tahun dengan diagnosa menderita Basalioma Luka pada kulit
kelopak mata kanan. Pada awalnya adalah sebuah tahi lalat yang tumbuh 11
tahun yang lalu. Dan 5 tahun terakhir menjalar menutupi mata sebelah kanan
dan membuat mata kanannya hilang. Karena kurangnya edukasi kesehatan
akhirnya Tuan BM mengambil tahi lalat yang tumbuh menjadi besar tanpa
bantuan tim medik. Akhirnya Tuan BM dibawa ke RS karena mata kanannya
tidak bisa melihat pada tanggal 7 september 2010 dan melaksanakan operasi
pembedahan tanggal 15 september 2010
Pengkajian
Identitas pasien:
nama pasien : Tuan BM
umur : 45 tahun
tanggal masuk Rs : 7 September 2010
diagnosa medis : OD suspek Basalioma
agama : islam
alamat : Nanggungan, Baron, Nganjuk
tgl pengkajian : 14 Oktober 2010
Keluhan utama : Mata kanan tidak bisa melihat dan merasa malu.
22. Riwayat penyakit sekarang :
Luka pada kulit kelopak mata kanan pada awalnya adalah sebuah tahi lalat yang
tumbuh 11 tahun yang lalu. Dan 5 tahun terakhir menjalar menutupi mata sebelah
kanan dan membuat mata kanannya hilang. Karena kurangnya edukasi kesehatan
akhirnya Tuan B mengambil tahi lalat yang tumbuh menjadi besar itu sendiri. Lalu
tumor tersebut menjalar ke mata dan merusak integritas kulit serta merusak
nervus optikus.
Riwayat kesehatan masa lalu : tidak pernah mengalami gangguan pada mata
sebelumnya.
Riwayat tumor pada keluarga : -
Riwayat pengobatan : -
Riwayat pembedahan :
Tuan Budi berusaha melakukan pembedahan sendiri dengan menggunakan silet
tanpa bantuan dari tim medik.
Riwayat alergi : -
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital,meliputi :
Tekanan Darah : 160/120 mmHg
Denyut nadi : 108 x / menit
Suhu tubuh : 37 C
RR : 24 x / menit
23. Sistem Persyarafan :
VOD : -
VOS : 2/6
Sistem Perkemihan : normal.
Sistem Pencernaan : normal.
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal : normal.
Data penunjang
CT scan kepala : massa solid di cavum orbita kanan dengan diameter 6,2 x 3,79 x 4,9 cm
melekat pada bulbus okuli kanan dan mendesak ke laterosuperior melekat pada mm. Rektus
okuli kanan mendekstruksi dinding superior sinus maksilaris kanan dan meluas ke dalamnya.
Serta encase pada nervus optikus. Tidak tampak perluasan ke intrakranial.
Analisis Data
Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari
organ penerima.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan kepala leher, efek samping
penanganan, factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan penampilan.