SlideShare a Scribd company logo
.
1. Bidang publik, yang meliputi politik internasional, politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan, hukum internasional, diplomasi, organisasi
internasional dan kejahatan internasional.
2. Bidang privat, meliputi ekonomi dan moneter internasional, ilmu
pengetahuan dan turisme (kepariwisataan)
Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat, tentang tujuan negara, “...ikut serta dalam perdamaian duniayang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial”.
 Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada
tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-
negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung
Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan Pasukan Garuda ke
negara-negara yang dilanda konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada
tahun 2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East Asian Nation) yaitu organisasi
negara-negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
1.Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South East
Asian) Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai
dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan.
Sampai saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama bilateral dengan 162
negara. Sebagai wujud dari kerja sama tersebut, di negara kita terdapat kantor
kedutaan besar dan konsulat jenderal negara lain. Begitu juga dengan kantor
kedutaan besar dan konsulat jenderal negara kita yang terdapat di negara lain.
(APEC).
 Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta.
 Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan
negara.
 Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk
memperbesar kemakmuran rakyat,
 Meningkatkan perdamaian internasional.
 Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan
cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat
negara kita.
 Perjanjian internasional menjadi sumber hukum terpenting bagi
hukum internasional, karena lebih menjamin kepastian hukum.
Di dalam proses perumusan suatu perjanjian internasional, yang
paling penting adalah adanya kesadaran masing-masing pihak
yang membuat perjanjian untuk mematuhinya secara etis
normatif
Menurut Pasal 38 Ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional
merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum internasionallainnya.
Hal tersebut dapat dibuktikan terutama dalam kegiatankegiatan internasional dewasa ini
yang sering berpedoman pada perjanjian antara para subjek hukum internasional yang
mempunyai kepentingan yang sama.
Misalnya, Deklarasi Bangkok 1968 yang melahirkan ASEAN dengan tujuan melakukan kerja
sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
 a. Traktat (treaty)
 b.Persetujuan (agreement)
 c.Konvensi (convention)
 d. Protokol (protocol)
 e.Piagam (statuta)
 f.Charter
 g.Deklarasi (declaration)
 h.Modus vivendi
 i.Covenant
 j.Ketentuan penutup (final act)
 k. Ketentuan umum (general act)
 l. Pertukaran nota
 m.Pakta (pact)
 Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian
yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya.
 Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling
mengadakan hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan
yang sama.
 Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara
terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat
negatif maupun positif.
 Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan
harus didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalam perjanjian
tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
 Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan
negara
 Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan
yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.
 Hubungan internasional yang dibangun oleh Bangsa Indonesia
merupakan pengamalan Pancasila terutama sila kedua yaitu
Kemanusian yang adil dan beradab dan merupakan perwujudan sikap
saling menghormati dengan bangsa lain yang dilaksanakan dalam
bentuk:
 1.menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara lain;
 2.tidak melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri bangsa
dan negara lain;
 3.tidak menyinggung perasaan bangsa dan negara lain;
 4.menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan diri;
 5.tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau penggunaan
kekerasan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik suatu
negara.
 Menurut subjeknya
-Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang
merupakan subjek hukum internasional.
-Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional
lainnya.
-Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
 Perjanjian bilateral, artinya perjanjian
antara dua negara yang mengatur
kepentingan dua negara tersebut.
 Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan
banyak negara yang mengatur kepentingan semua pihak.
 1) Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian.
 2) Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan.
 3) Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan
sebagainya.
 4) Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam
daratan dan sebagainya.
 5) Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan
wabahpenyakit, dan sebagainya.
Contoh Segi Politis : Pasukan Garuda membantu perdamaian di vietnam
 Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses
perundingan, penandatanganan dan ratifikasi.
 Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap,
yaitu perundingan dan penandatanganan (biasanya digunakan
kata persetujuan).
 Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu suatu
perjanjianyang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai
sesuai isi perjanjian itu.
 Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu
perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan
dilanjutkan secara terusmenerus selama jangka waktu perjanjian
berlaku.
 Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu
suatu perjanjian yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum
bagi masyarakat internasional secara keseluruhan atau bersifat
multilateral. Perjanjian ini bersifat terbuka bagi pihak ketiga.
 Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu
perjanjian yang hanya menimbulkan akibat-akibat hukum (hak
dan kewajiban) bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
atau bersifat bilateral.
 Tahapan perjanjian internasional:
 Perundingan (negotiation)
 Penandatanganan (signature)
 Pengesahan (ratification)
 Pengumuman (declaration
 Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya
mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik
dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional.
Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya
melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang
 yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara
biasanya disebut sebagai diplomat.
.
 Kedua belah pihak/negara melakukan kegiatan pendahuluan yang diawali dengan tukar-
menukar informasi tentang kemungkinan dibukanya perwakilan diplomatik. Kegiata ini
biasanya dilakukan oleh kepala negara atau departemenluar negeri masing-masing.
 Masing-masing pihak kemudian mengajukan permohonan persetujuan (agreement) untuk
menempatkan diplomat (duta besar/duta) yang dicalonkan oleh masing-masing pihak/negara.
Setiap diplomat yang dicalonkan tersebut belum tentu diterima, tergantung pada penilaian
negara yang akan menerimanya. Apabila seorang calon dianggap persona
 non-grata oleh negara penerima, berarti calon tersebut ditolak. Dengan demikian, harus
diajukan calon lain sampai mendapatkan persetujuan.
 Setelah ada persetujuan kedua belah pihak untuk saling menempatkan diplomat, maka
diplomat tersebut menerima surat kepercayaan (letterof credence) dari departemen luar
negeri masing-masing yang telah ditandatangani oleh kepala negara. Surat kepercayaan
tersebut menerangkan kebenaran identitas calon diplomat tersebut.
 Para penerima surat kepercayaan (diplomat) harus menemui direktur protokol departemen
luar negeri untuk memperoleh keterangan mengenai ketentuan yang harus mereka laksanakan
saat bertugas.
 Penyerahan surat kepercayaan oleh diplomat kepada pihak/negara yang akan menerima. Surat
kepercayaan tersebut kemudian diserahkan langsung kepada kepala negara penerima.
 Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia
juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan
pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik
pemerintah negaranya.
 Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik
dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-
negara lainnya.
 Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa
di negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan
negaranya.
 Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan-
kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.
 Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara
negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi,
kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.
 Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di
negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum
internasional.
 Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
 Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan
negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan
kepada pemerintah negara pengirim.
 Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.
 Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau pada suatu
organisasi internasional.
 Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima.
 Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.
 Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
 Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
 Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua negara guna
menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.
 Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang berada di
wilayah kerjanya.
 Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan persandian.
 Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga
perwakilan diplomatik
 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
 mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik
Indonesia;
 melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang
ditetapkan pemerintah Republik Indonesia;
 memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik
diminta maupun tidak mengenai segala hal yang berhubungan
dengan tugas-tugas pokok kepada menteri luar negeri;
 melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan
tugas masing-masing.
 penuh mempunyai wewenang untuk:
 menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan
diplomatik;
 mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam
menyelenggarakan dan menyempurnakan kegiatan perwakilan;
 melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang
mengatur penggunaan anggaran
 Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai negeri
lainnya yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak
sebagai kepala perwakilan diplomatik
1) Atase Pertahanan
2) Atase Teknis
 memelihara kepentingan negaranya di negara lain, sehingga jika
terjadi suatu masalah, perwakilan tersebut dapat mengambil
langkah untuk menyelesaikannya;
 melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di
negara penerima;
 menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada
pemerintah negara penerima.

makna hubungan internasional indonesia

More Related Content

What's hot

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasionaldewi
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negara
eli priyatna laidan
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Kiki Evi Wahyuliana
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
pycnat
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
Rinzani Cyzaria Putri
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
ekan candra
 
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomiPERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
DESILIAKURNIAWATI
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
Iswi Haniffah
 
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Alfat ghani Abdullah
 
Pengertian hubungan internasional
Pengertian hubungan internasionalPengertian hubungan internasional
Pengertian hubungan internasional
Abudzar Al Ghifari
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
omcivics
 
Kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Kedudukan warga negara dan penduduk IndonesiaKedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Faza Fuadina
 
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
eli priyatna laidan
 
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
Fenti Anita Sari
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
afifahdhaniyah
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
afifahdhaniyah
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Siti Hardiyanti
 
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
elanurlaela _aiueo
 

What's hot (20)

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negara
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
 
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomiPERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
PERDAGANGAN ANTARPULAU ANTARDAERAH.pptx dalam kegiatan ekonomi
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
 
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )
 
Pengertian hubungan internasional
Pengertian hubungan internasionalPengertian hubungan internasional
Pengertian hubungan internasional
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
 
Kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Kedudukan warga negara dan penduduk IndonesiaKedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
 
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
 
Sengketa internasional power point
Sengketa internasional power pointSengketa internasional power point
Sengketa internasional power point
 
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
ILMU NEGARA “PROSES TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER dan SEKUNDER”
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
PKn Kelas XI "Sengketa internasional"
 

Similar to makna hubungan internasional indonesia

Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Hendrastuti Retno
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
Asmadi Asmadi
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasionalridhoops
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
HelvyEffendi
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
alifia eri damayanti
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1beesaheera
 
Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
Rizqi Umi Rahmawati
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Yingyangwizard
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
hendrasretno
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
Imam Luthfi
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Dedi Saputra
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalayu larissa
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Dimebag Darrell
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Darin Dindi
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xikondios
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Iska Nangin
 

Similar to makna hubungan internasional indonesia (20)

Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
 
Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xi
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 

More from Dicko Agustian

Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
Dicko Agustian
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
Dicko Agustian
 
peristiwa bandung lautan api
peristiwa bandung lautan api peristiwa bandung lautan api
peristiwa bandung lautan api
Dicko Agustian
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKI
Dicko Agustian
 
INTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMURINTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMUR
Dicko Agustian
 
Asean
AseanAsean
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Dicko Agustian
 

More from Dicko Agustian (7)

Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 
peristiwa bandung lautan api
peristiwa bandung lautan api peristiwa bandung lautan api
peristiwa bandung lautan api
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKI
 
INTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMURINTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMUR
 
Asean
AseanAsean
Asean
 
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

makna hubungan internasional indonesia

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. .
  • 7.
  • 8. 1. Bidang publik, yang meliputi politik internasional, politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, hukum internasional, diplomasi, organisasi internasional dan kejahatan internasional. 2. Bidang privat, meliputi ekonomi dan moneter internasional, ilmu pengetahuan dan turisme (kepariwisataan)
  • 9. Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, tentang tujuan negara, “...ikut serta dalam perdamaian duniayang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial”.
  • 10.
  • 11.  Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara- negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung
  • 12.
  • 13. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East Asian Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
  • 14. 1.Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South East Asian) Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
  • 15.
  • 16. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan. Sampai saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama bilateral dengan 162 negara. Sebagai wujud dari kerja sama tersebut, di negara kita terdapat kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara lain. Begitu juga dengan kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara kita yang terdapat di negara lain. (APEC).
  • 17.  Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta.  Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.  Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat,  Meningkatkan perdamaian internasional.  Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.
  • 18.
  • 19.  Perjanjian internasional menjadi sumber hukum terpenting bagi hukum internasional, karena lebih menjamin kepastian hukum. Di dalam proses perumusan suatu perjanjian internasional, yang paling penting adalah adanya kesadaran masing-masing pihak yang membuat perjanjian untuk mematuhinya secara etis normatif Menurut Pasal 38 Ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum internasionallainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan terutama dalam kegiatankegiatan internasional dewasa ini yang sering berpedoman pada perjanjian antara para subjek hukum internasional yang mempunyai kepentingan yang sama. Misalnya, Deklarasi Bangkok 1968 yang melahirkan ASEAN dengan tujuan melakukan kerja sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
  • 20.  a. Traktat (treaty)  b.Persetujuan (agreement)  c.Konvensi (convention)  d. Protokol (protocol)  e.Piagam (statuta)  f.Charter  g.Deklarasi (declaration)  h.Modus vivendi  i.Covenant  j.Ketentuan penutup (final act)  k. Ketentuan umum (general act)  l. Pertukaran nota  m.Pakta (pact)
  • 21.  Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya.  Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang sama.  Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun positif.  Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalam perjanjian tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan.  Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara  Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.
  • 22.  Hubungan internasional yang dibangun oleh Bangsa Indonesia merupakan pengamalan Pancasila terutama sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab dan merupakan perwujudan sikap saling menghormati dengan bangsa lain yang dilaksanakan dalam bentuk:  1.menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara lain;  2.tidak melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri bangsa dan negara lain;  3.tidak menyinggung perasaan bangsa dan negara lain;  4.menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan diri;  5.tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau penggunaan kekerasan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik suatu negara.
  • 23.  Menurut subjeknya -Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional. -Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. -Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
  • 24.  Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara yang mengatur kepentingan dua negara tersebut.  Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara yang mengatur kepentingan semua pihak.
  • 25.  1) Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian.  2) Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan.  3) Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya.  4) Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya.  5) Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabahpenyakit, dan sebagainya. Contoh Segi Politis : Pasukan Garuda membantu perdamaian di vietnam
  • 26.  Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan dan ratifikasi.  Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan).
  • 27.  Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu suatu perjanjianyang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu.  Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terusmenerus selama jangka waktu perjanjian berlaku.
  • 28.  Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu perjanjian yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan atau bersifat multilateral. Perjanjian ini bersifat terbuka bagi pihak ketiga.  Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu perjanjian yang hanya menimbulkan akibat-akibat hukum (hak dan kewajiban) bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian atau bersifat bilateral.
  • 29.  Tahapan perjanjian internasional:  Perundingan (negotiation)  Penandatanganan (signature)  Pengesahan (ratification)  Pengumuman (declaration
  • 30.
  • 31.  Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang  yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai diplomat.
  • 32. .  Kedua belah pihak/negara melakukan kegiatan pendahuluan yang diawali dengan tukar- menukar informasi tentang kemungkinan dibukanya perwakilan diplomatik. Kegiata ini biasanya dilakukan oleh kepala negara atau departemenluar negeri masing-masing.  Masing-masing pihak kemudian mengajukan permohonan persetujuan (agreement) untuk menempatkan diplomat (duta besar/duta) yang dicalonkan oleh masing-masing pihak/negara. Setiap diplomat yang dicalonkan tersebut belum tentu diterima, tergantung pada penilaian negara yang akan menerimanya. Apabila seorang calon dianggap persona  non-grata oleh negara penerima, berarti calon tersebut ditolak. Dengan demikian, harus diajukan calon lain sampai mendapatkan persetujuan.  Setelah ada persetujuan kedua belah pihak untuk saling menempatkan diplomat, maka diplomat tersebut menerima surat kepercayaan (letterof credence) dari departemen luar negeri masing-masing yang telah ditandatangani oleh kepala negara. Surat kepercayaan tersebut menerangkan kebenaran identitas calon diplomat tersebut.  Para penerima surat kepercayaan (diplomat) harus menemui direktur protokol departemen luar negeri untuk memperoleh keterangan mengenai ketentuan yang harus mereka laksanakan saat bertugas.  Penyerahan surat kepercayaan oleh diplomat kepada pihak/negara yang akan menerima. Surat kepercayaan tersebut kemudian diserahkan langsung kepada kepala negara penerima.
  • 33.  Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.  Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara- negara lainnya.  Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.  Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan- kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.  Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • 34.  Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.  Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.  Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.  Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.  Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.
  • 35.  Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau pada suatu organisasi internasional.  Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima.  Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.  Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.  Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.  Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua negara guna menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.  Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang berada di wilayah kerjanya.  Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan persandian.  Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga perwakilan diplomatik
  • 36.  Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh  mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik Indonesia;  melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah Republik Indonesia;  memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik diminta maupun tidak mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada menteri luar negeri;  melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing-masing.
  • 37.  penuh mempunyai wewenang untuk:  menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik;  mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam menyelenggarakan dan menyempurnakan kegiatan perwakilan;  melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan anggaran
  • 38.  Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai negeri lainnya yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan diplomatik 1) Atase Pertahanan 2) Atase Teknis
  • 39.  memelihara kepentingan negaranya di negara lain, sehingga jika terjadi suatu masalah, perwakilan tersebut dapat mengambil langkah untuk menyelesaikannya;  melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima;  menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima. 