SlideShare a Scribd company logo
PERWAKILAN DIPLOMATIK
 Perwakilan diplomatik adalah petugas negara yang
dikirim ke negara lain untuk menyelenggarakan
hubungan resmi antarnegara.
 Perwakilan diplomatik merupakan alat perlengkapan
utama dalam hubungan internasional.
 Perwakilan diplomatik merupakan penyambung lidah
dari negara yang diwakilinya. Kedudukan perwakilan
diplomatik biasanya berada di ibu kota negara
penerima. Selain itu, semua kepala perwakilan
diplomatik pada suatu negara tertentu biasanya
bertempat tinggal di ibu kota negara merupakan satu
corps diplomatique.
 Corps diplomatique biasanya diketuai oleh seorang
duta besar yang paling lama ditempatkan di negara
itu yang disebut ”Dean” atau ”Doyen”.1
 Syarat yang harus dipenuhi dalam
pembukaan atau pertukaran perwakilan
diplomatik maupun konsuler dengan
negara lain adalah:
a. Harus ada kesepakatan antara kedua
belah pihak (mutual conceat) yang akan
mengadakan pembukaan ataupun
pertukaran perwakilan diplomatik
maupun konsuler;
b. Prinsip-prinsip hukum internasional
yang berlaku.
Tujuan Penempatan
Perwakilan Diplomatik
1. Memelihara kepentingan negaranya
di negara penerima
2. Melindungi warga negaranya sendiri
yang bertempat tinggal di negara
penerima
3. Meneripa pengaduan-pengaduan
untuk diteruskan kepada pemerintah
negara penerima
Fungsi Perwakilan Diplomatik
 Secara universal, fungsi perwakilan diplomatik telah
diatur dan ditegaskan dalam Konvensi Wina 1969
sebagai berikut :
1. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima;
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga
negaranya di negara penerima dalam batas-batas
yang diizinkan oleh hukum internasional;
3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara
penerima;
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah
negara pengirim;
5. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua
 Berdasarkan Keppres Nomor 108 Tahun
2003, perwakilan diplomatik
menyelenggarakan fungsi-fungsi seperti
berikut.
1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama
politik, keamanan, ekonomi, sosial dan
budaya dengan negara penerima dan/atau
organisasi Internasional;
2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta
kerukunan antara sesama warga negara
Indonesia di luar negeri;
3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan
pemberian bantuan hukum dan fisik kepada
warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia, dalam hal terjadi ancaman
dan/atau masalah hukum di negara
penerima, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional, hukum
internasional, dan kebiasaan internasional;
4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan
mengenai situasi dan kondisi negara
penerima;
5. Konsuler dan Protokol;
6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama
negara dan pemerintah Republik
Indonesia dengan negara penerima;
7. Kegiatan manajemen kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, pengamanan
internal, perwakilan, komunikasi dan
persandian;
8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum
dan praktik internasional.
Tugas Perwakilan Diplomatik
1. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah
negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan
penyelidikan dengan pemerintah negara penerima, serta
mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
2. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau
pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan
maupun dengan negaranegara lainnya.
3. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian
atau peristiwa di negara penerima.
4. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan
kepentingankepentingan warga negaranya yang berada di
luar negeri.
5. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan
persahabatan antara negara pengirim dengan negara
penerima.
Tahap-tahap Penempatan
Perwakilan Diplomatik
 Pengangkatan seorang diplomat harus melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Calon ditetapkan oleh kepala negara;
2. Dimintakan persetujuan (agreement atau
demande d’agregation) dari negara yang akan
menerima;
3. Apabila ditolak (dengan persona non grata)
diganti, dan apabila disetujui maka diberi surat
kepercayaan (Leather of Credence, Letter do
Creance);
4. Setelah dilantik oleh kepala negara, ia menuju
negara penerima disertai protokol dari
departemen luar negeri;
5. Di negara penerima, ia menyerahkan surat
kepercayaan kepada kepala negara penerima
dalam acara protokoler.
Extra Teritoriality
 Perwakilan diplomatik sebagai wakil negara
mempunyai kekebalan dan keistimewaan
terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di
negara penerima sehubungan dengan
pelaksanaan tugasnya. Asas kekebalan dan
keistimewaan diplomatik sering dipergunakan
dengan istilah Extra Teritoriality.
 Hak ekstrateritorial tersebut meliputi:
a) Imunitet atau kekebalan tinggal, yaitu rumah
seorang duta dan gedung kedutaan tidak boleh
dimasuki oleh pembesar-pembesar setempat
tanpa izin dari duta.
b) Bebas dari yuridiksi kriminal setempat, yaitu
duta tidak boleh ditangkap, dituduh, dan diadili
dalam suatu perkara kejahatan.
c) Bebas dari yuridiksi sipil setempat, yaitu tuntutan
sipil dalam bentuk apapun tidak dapat dilakukan
terhadap seorang duta asing.
d) Kebebasan untuk menjadi saksi di
pengadilan, yaitu seorang duta asing tidak
boleh diwajibkan datang untuk menjadi saksi
di muka pengadilan setempat, baik dalam
perkara sipil maupun kriminal.
e) Bebas dari paksaan polisi, yaitu peraturan-
peraturan polisi serta perintah-perinta polisi
setempat tidak berlaku bagi seorang duta
asing.
f) Bebas dari pembayaran pajak, yaitu seorang
duta asing dibebaskan dari pembayaran
pajak langsung di negara mana duta
bertugas.
g) Droit de chapelle/droit de culte/right of
chapel, yaitu hak untuk mendirikan tempat
ibadah. Seorang duta diizinkan mendirikan
h) Hak untuk mengadili sendiri, yaitu hak
untuk mengadili suatu perkara tetapi
terbatas pada pegawai-pegawai kedutaan
saja.
i) Hak untuk mendapat perlindungan
istimewa, yaitu seorang duta asing harus
mendapat perlindungan istimewa dari
negara yang menerimanya terhadap
berbagai ancaman percobaan
pembunuhan, serta penghinaan.
 Menurut ketetapan Kongres Wina (1815) dan
Kongres Aux la Chapalle (1818), perwakilan
diplomatik dilakukan dengan perangkat-perangkat
berikut:
1. Duta besar berkuasa penuh (Ambassador
Extraordinary and Ministery Plenipotentiary),
merupakan tingkat tertinggi yang mempunyai
kekuasaan penuh dan luar biasa.
2. Duta (Enory Extraordinary and Minister
Plenibalentiary), merupakanwakil diplomatik yang
tingkatnya lebih rendah
3. Kuasa usaha (Charge d’affairs), terbagi menjadi dua
a) Kuasa usaha tetap yang menjalankan tugas sebagai
suatu perwakilan
b) Kuasa usaha sementara yang menjalankan tugas
kepala perwakilan selama pejabat ini belum atau
tidak ada ditempat
4. Menteri residen, yang bertugas untuk urusan
negara
5. Atase (pembantu duta besar dan berkuasa penuh),
terbagi menjadi dua
a) Atase pertahanan yang bertugas memberi nasihat
di bidang militer atau pertahanan kepada duta
berkuasa penuh
b) Atase teknis yang bertugas dalam soal teknis,
misal dalam bidang perdagangan, perindustrian,
pendidikan, dan kebudayaan.
Berakhirnya Perwakilan
Diplomatik
 Misi diplomatik yang ditempatkan di
negara lain berakhir karena:
1. Masa jabatan duta itu telah habis
2. Dipanggilm oleh negara yang
menempatkan
3. Dinyatakan sebagai orang yang tidak
disukai (person non grata)
4. Penyerahan paspor oleh negara
penerima karena adanya perang atau
konflik antara kedua negara.

More Related Content

What's hot

Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Bonadea Visakha
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
maneicon22
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
BabyHenry
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukum
Muhamad Yogi
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
ARY SETIADI
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
adi setyawan
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
putrireza
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
zahraayu24
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Ayu Sulastri
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
afifahdhaniyah
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
Nakano
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
suryadi man ic
 

What's hot (20)

Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukum
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Arbitrase
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
 

Viewers also liked

Bab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatikBab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatik
Herlina Gunawan
 
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
Mahdif Indiarto
 
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesia
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesiaKedudukan perwakilan diplomatik indonesia
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesia
Fauzia1112
 
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik IndonesiaKedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Dhea Dhea
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Mirda DC
 
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMAFungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
CHRISTINA TITYANDA PUTRI
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
Rochimudin
 
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
fanda_eka
 
Perwakilan Diplomatik PKn
Perwakilan Diplomatik PKnPerwakilan Diplomatik PKn
Perwakilan Diplomatik PKn
Arsal Maulana
 
Perwakilan Konsuler
Perwakilan KonsulerPerwakilan Konsuler
Perwakilan Konsuler
Muhammad Hafizh
 
Perjanjian internasional
Perjanjian internasionalPerjanjian internasional
Perjanjian internasional
Irma Nurmahesa
 
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatikmenguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
fanda_eka
 
Tugas pkn kelompok 1 - materi 2
Tugas pkn   kelompok 1 - materi 2Tugas pkn   kelompok 1 - materi 2
Tugas pkn kelompok 1 - materi 2
Asni Askariawati
 
P E R W A K I L A N D I P L O M A T I K
P E R W A K I L A N  D I P L O M A T I KP E R W A K I L A N  D I P L O M A T I K
P E R W A K I L A N D I P L O M A T I KAnik Andriani
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
eli priyatna laidan
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
Safira Ayunda Putri
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
omcivics
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksararizkaaafu
 

Viewers also liked (20)

Bab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatikBab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatik
 
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
Fungsi Perwakilan Diplomatik PKN XI
 
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesia
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesiaKedudukan perwakilan diplomatik indonesia
Kedudukan perwakilan diplomatik indonesia
 
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik IndonesiaKedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
 
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMAFungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
menganalisis fungsi perwakilan diplomatik
 
Perwakilan Diplomatik PKn
Perwakilan Diplomatik PKnPerwakilan Diplomatik PKn
Perwakilan Diplomatik PKn
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Perwakilan Konsuler
Perwakilan KonsulerPerwakilan Konsuler
Perwakilan Konsuler
 
Perjanjian internasional
Perjanjian internasionalPerjanjian internasional
Perjanjian internasional
 
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatikmenguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
 
Tugas pkn kelompok 1 - materi 2
Tugas pkn   kelompok 1 - materi 2Tugas pkn   kelompok 1 - materi 2
Tugas pkn kelompok 1 - materi 2
 
P E R W A K I L A N D I P L O M A T I K
P E R W A K I L A N  D I P L O M A T I KP E R W A K I L A N  D I P L O M A T I K
P E R W A K I L A N D I P L O M A T I K
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
 
Langkah Penulisan Sejarah
Langkah Penulisan SejarahLangkah Penulisan Sejarah
Langkah Penulisan Sejarah
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
 

Similar to Perwakilan diplomatik

HUBUNGAN DIPLOMATIK
HUBUNGAN DIPLOMATIKHUBUNGAN DIPLOMATIK
HUBUNGAN DIPLOMATIK
Mentari Arsharanti
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xi
kondios
 
Perwakilan diplomatik (1)
Perwakilan diplomatik (1)Perwakilan diplomatik (1)
Perwakilan diplomatik (1)Rochimudin
 
slide share
slide share slide share
slide share
Aisyah Balweel
 
Diplomatik | Konsuler
Diplomatik | KonsulerDiplomatik | Konsuler
Diplomatik | Konsuler
abd_
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
Rochimudin
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nyaPkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
pandu adian
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasionaldewi
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasionalridhoops
 
Materi hubungan internasional
Materi hubungan internasionalMateri hubungan internasional
Materi hubungan internasional
Chie Rizka
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
beesaheera
 
Soal uangan bab 4 tahun 2021
Soal uangan bab 4 tahun 2021Soal uangan bab 4 tahun 2021
Soal uangan bab 4 tahun 2021
shaqeenamanset
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesia
Dicko Agustian
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalLiananda Indri Putri
 
Politik luar negeri
Politik luar negeriPolitik luar negeri
Politik luar negeri
Nadiv Sky
 
Perwakilan konsuler
Perwakilan konsulerPerwakilan konsuler
Perwakilan konsuler
Rochimudin
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lHendrastuti Retno
 

Similar to Perwakilan diplomatik (20)

HUBUNGAN DIPLOMATIK
HUBUNGAN DIPLOMATIKHUBUNGAN DIPLOMATIK
HUBUNGAN DIPLOMATIK
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xi
 
Perwakilan diplomatik (1)
Perwakilan diplomatik (1)Perwakilan diplomatik (1)
Perwakilan diplomatik (1)
 
slide share
slide share slide share
slide share
 
Diplomatik | Konsuler
Diplomatik | KonsulerDiplomatik | Konsuler
Diplomatik | Konsuler
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nyaPkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
Pkn presentasi perwakilan diplimatik dan hakikat nya
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Materi hubungan internasional
Materi hubungan internasionalMateri hubungan internasional
Materi hubungan internasional
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
 
Soal uangan bab 4 tahun 2021
Soal uangan bab 4 tahun 2021Soal uangan bab 4 tahun 2021
Soal uangan bab 4 tahun 2021
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PKN Diplomatik
PKN DiplomatikPKN Diplomatik
PKN Diplomatik
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Politik luar negeri
Politik luar negeriPolitik luar negeri
Politik luar negeri
 
Perwakilan konsuler
Perwakilan konsulerPerwakilan konsuler
Perwakilan konsuler
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 

Perwakilan diplomatik

  • 1. PERWAKILAN DIPLOMATIK  Perwakilan diplomatik adalah petugas negara yang dikirim ke negara lain untuk menyelenggarakan hubungan resmi antarnegara.  Perwakilan diplomatik merupakan alat perlengkapan utama dalam hubungan internasional.  Perwakilan diplomatik merupakan penyambung lidah dari negara yang diwakilinya. Kedudukan perwakilan diplomatik biasanya berada di ibu kota negara penerima. Selain itu, semua kepala perwakilan diplomatik pada suatu negara tertentu biasanya bertempat tinggal di ibu kota negara merupakan satu corps diplomatique.  Corps diplomatique biasanya diketuai oleh seorang duta besar yang paling lama ditempatkan di negara itu yang disebut ”Dean” atau ”Doyen”.1
  • 2.  Syarat yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran perwakilan diplomatik maupun konsuler dengan negara lain adalah: a. Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (mutual conceat) yang akan mengadakan pembukaan ataupun pertukaran perwakilan diplomatik maupun konsuler; b. Prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku.
  • 3. Tujuan Penempatan Perwakilan Diplomatik 1. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima 2. Melindungi warga negaranya sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima 3. Meneripa pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima
  • 4. Fungsi Perwakilan Diplomatik  Secara universal, fungsi perwakilan diplomatik telah diatur dan ditegaskan dalam Konvensi Wina 1969 sebagai berikut : 1. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima; 2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional; 3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima; 4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim; 5. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua
  • 5.  Berdasarkan Keppres Nomor 108 Tahun 2003, perwakilan diplomatik menyelenggarakan fungsi-fungsi seperti berikut. 1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya dengan negara penerima dan/atau organisasi Internasional; 2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama warga negara Indonesia di luar negeri; 3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di negara penerima, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional;
  • 6. 4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi negara penerima; 5. Konsuler dan Protokol; 6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan pemerintah Republik Indonesia dengan negara penerima; 7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal, perwakilan, komunikasi dan persandian; 8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.
  • 7. Tugas Perwakilan Diplomatik 1. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima, serta mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya. 2. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negaranegara lainnya. 3. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima. 4. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingankepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri. 5. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima.
  • 8. Tahap-tahap Penempatan Perwakilan Diplomatik  Pengangkatan seorang diplomat harus melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Calon ditetapkan oleh kepala negara; 2. Dimintakan persetujuan (agreement atau demande d’agregation) dari negara yang akan menerima; 3. Apabila ditolak (dengan persona non grata) diganti, dan apabila disetujui maka diberi surat kepercayaan (Leather of Credence, Letter do Creance); 4. Setelah dilantik oleh kepala negara, ia menuju negara penerima disertai protokol dari departemen luar negeri; 5. Di negara penerima, ia menyerahkan surat kepercayaan kepada kepala negara penerima dalam acara protokoler.
  • 9. Extra Teritoriality  Perwakilan diplomatik sebagai wakil negara mempunyai kekebalan dan keistimewaan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara penerima sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya. Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik sering dipergunakan dengan istilah Extra Teritoriality.  Hak ekstrateritorial tersebut meliputi: a) Imunitet atau kekebalan tinggal, yaitu rumah seorang duta dan gedung kedutaan tidak boleh dimasuki oleh pembesar-pembesar setempat tanpa izin dari duta. b) Bebas dari yuridiksi kriminal setempat, yaitu duta tidak boleh ditangkap, dituduh, dan diadili dalam suatu perkara kejahatan. c) Bebas dari yuridiksi sipil setempat, yaitu tuntutan sipil dalam bentuk apapun tidak dapat dilakukan terhadap seorang duta asing.
  • 10. d) Kebebasan untuk menjadi saksi di pengadilan, yaitu seorang duta asing tidak boleh diwajibkan datang untuk menjadi saksi di muka pengadilan setempat, baik dalam perkara sipil maupun kriminal. e) Bebas dari paksaan polisi, yaitu peraturan- peraturan polisi serta perintah-perinta polisi setempat tidak berlaku bagi seorang duta asing. f) Bebas dari pembayaran pajak, yaitu seorang duta asing dibebaskan dari pembayaran pajak langsung di negara mana duta bertugas. g) Droit de chapelle/droit de culte/right of chapel, yaitu hak untuk mendirikan tempat ibadah. Seorang duta diizinkan mendirikan
  • 11. h) Hak untuk mengadili sendiri, yaitu hak untuk mengadili suatu perkara tetapi terbatas pada pegawai-pegawai kedutaan saja. i) Hak untuk mendapat perlindungan istimewa, yaitu seorang duta asing harus mendapat perlindungan istimewa dari negara yang menerimanya terhadap berbagai ancaman percobaan pembunuhan, serta penghinaan.
  • 12.  Menurut ketetapan Kongres Wina (1815) dan Kongres Aux la Chapalle (1818), perwakilan diplomatik dilakukan dengan perangkat-perangkat berikut: 1. Duta besar berkuasa penuh (Ambassador Extraordinary and Ministery Plenipotentiary), merupakan tingkat tertinggi yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. 2. Duta (Enory Extraordinary and Minister Plenibalentiary), merupakanwakil diplomatik yang tingkatnya lebih rendah 3. Kuasa usaha (Charge d’affairs), terbagi menjadi dua a) Kuasa usaha tetap yang menjalankan tugas sebagai suatu perwakilan b) Kuasa usaha sementara yang menjalankan tugas kepala perwakilan selama pejabat ini belum atau tidak ada ditempat
  • 13. 4. Menteri residen, yang bertugas untuk urusan negara 5. Atase (pembantu duta besar dan berkuasa penuh), terbagi menjadi dua a) Atase pertahanan yang bertugas memberi nasihat di bidang militer atau pertahanan kepada duta berkuasa penuh b) Atase teknis yang bertugas dalam soal teknis, misal dalam bidang perdagangan, perindustrian, pendidikan, dan kebudayaan.
  • 14. Berakhirnya Perwakilan Diplomatik  Misi diplomatik yang ditempatkan di negara lain berakhir karena: 1. Masa jabatan duta itu telah habis 2. Dipanggilm oleh negara yang menempatkan 3. Dinyatakan sebagai orang yang tidak disukai (person non grata) 4. Penyerahan paspor oleh negara penerima karena adanya perang atau konflik antara kedua negara.