Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata, mulai dari anamnesis, pemeriksaan visus dan otot mata, sampai pemeriksaan menggunakan alat-alat seperti tonometer, autorefraktometer, slit lamp, dan binocular indirect ophthalmoscope untuk memeriksa bagian dalam mata secara lebih rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Dokumen tersebut berisi prosedur operasional standar (SOP) untuk beberapa tindakan medis dasar di puskesmas seperti pemberian oksigen, mengganti balutan luka, menjahit luka, insisi abses, sterilisasi peralatan medis, dan membersihkan sumbatan kotoran di telinga.
Tonometri adalah kaedah untuk mengukur tekanan intraokular dengan mengesan keresistan bola mata terhadap kuasa yang diaplikasikan. Terdapat beberapa jenis tonometer seperti tonometer udara dan tonometer Schiotz yang menggunakan sentuhan untuk merekod tekanan. Prosedur tonometri melibatkan pembersihan mata, penggunaan anestesia lokal, dan penggunaan tonometer untuk mengukur tekanan mata.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang observasi pasien gawat dan penatalaksanaan heacting di UGD, mencakup persiapan peralatan dan prosedur dasar untuk memantau kondisi pasien gawat secara berkala serta membersihkan dan menjahit luka terbuka.
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata, mulai dari anamnesis, pemeriksaan visus dan otot mata, sampai pemeriksaan menggunakan alat-alat seperti tonometer, autorefraktometer, slit lamp, dan binocular indirect ophthalmoscope untuk memeriksa bagian dalam mata secara lebih rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Dokumen tersebut berisi prosedur operasional standar (SOP) untuk beberapa tindakan medis dasar di puskesmas seperti pemberian oksigen, mengganti balutan luka, menjahit luka, insisi abses, sterilisasi peralatan medis, dan membersihkan sumbatan kotoran di telinga.
Tonometri adalah kaedah untuk mengukur tekanan intraokular dengan mengesan keresistan bola mata terhadap kuasa yang diaplikasikan. Terdapat beberapa jenis tonometer seperti tonometer udara dan tonometer Schiotz yang menggunakan sentuhan untuk merekod tekanan. Prosedur tonometri melibatkan pembersihan mata, penggunaan anestesia lokal, dan penggunaan tonometer untuk mengukur tekanan mata.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang observasi pasien gawat dan penatalaksanaan heacting di UGD, mencakup persiapan peralatan dan prosedur dasar untuk memantau kondisi pasien gawat secara berkala serta membersihkan dan menjahit luka terbuka.
Injeksi intra vena (IV) adalah prosedur memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena agar obat terserap cepat ke sistem sirkulasi darah. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum ke vena di lengan, tungkai, leher, atau kepala pasien sesuai dengan ukuran tubuh. Tujuannya agar obat yang diberikan dapat bekerja lebih cepat dan efektif. Langkah-langkah prosedurn
Station 1 miop levior (visus & refraksi subyektif)Nurul Amaliah
[Ringkasan]
1. Peserta ujian diminta untuk melakukan pemeriksaan refraksi pada pasien dengan keluhan penglihatan kabur saat membaca jauh. Peserta melakukan pemeriksaan visus, refraksi subjektif, menegakkan diagnosis miopi ringan, dan meresepkan kacamata.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai peralatan klinik seperti alat ukur tekanan darah, stetoskop, mesin vakum, dan prosedur penggunaannya seperti pemberian nebulizer, dressing luka, dan memasukkan suppositori rektal.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai peralatan klinik seperti alat ukur tekanan darah, stetoskop, mesin vakum, dan prosedur penggunaannya seperti pemberian nebulizer, dressing luka, dan memasukkan suppositori rektal.
Dokumen ini membahas tentang sejarah, pengertian, jenis, komponen, dan cara penggunaan mikroskop. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonie van Leeuwenhoek pada abad ke-17 yang memungkinkan penelitian terhadap objek mikroskopis. Mikroskop adalah alat optik yang menggunakan lensa untuk memperbesar objek yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Terdapat dua jenis mikroskop ut
Langkah-langkah menggunakan mikroskop meliputi (1) mempersiapkan mikroskop dengan memasang lensa okuler dan objektif serta membersihkan lensa, (2) mengatur cermin dan perbesaran untuk mendapatkan medan yang terang, (3) meletakkan preparat dan menjepitnya, (4) mencari fokus dengan mengatur lensa objektif dan makrometer, dan (5) membersihkan lensa setelah selesai menggunakan mikrosk
Otoskopi dan audiometri adalah pemeriksaan telinga yang bertujuan untuk membantu diagnosis penyakit telinga dengan memeriksa membran timpanik dan kanal auditori eksternal menggunakan peralatan seperti otoskop dan melakukan uji pendengaran.
Dokumen ini memberikan prosedur pemasangan infus pada pasien dengan tujuan memberikan cairan atau obat secara intravena. Prosedur meliputi persiapan alat dan pasien, pemasangan abocath pada vena pasien, menyambungkan infus dan cairan, serta observasi respon pasien. Prosedur ini berlaku di IGD dan kamar bersalin untuk terapi pasien yang membutuhkan cairan atau obat secara intravena.
Tonsilitis adalah infeksi pada tonsil yang dapat berupa akut atau kronik. Tonsilitis akut disebabkan oleh virus, bakteria atau jamur dan menyebabkan sakit tekak, demam, dan bengkak pada leher. Tonsilitis kronik disebabkan oleh episode tonsilitis akut berulang dan ditandai dengan sakit tekak kronik serta bengkak pada tonsil dan kelenjar leher. Pengobatan untuk tonsilitis akut meliputi obat pereda nyeri
Injeksi intra vena (IV) adalah prosedur memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena agar obat terserap cepat ke sistem sirkulasi darah. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum ke vena di lengan, tungkai, leher, atau kepala pasien sesuai dengan ukuran tubuh. Tujuannya agar obat yang diberikan dapat bekerja lebih cepat dan efektif. Langkah-langkah prosedurn
Station 1 miop levior (visus & refraksi subyektif)Nurul Amaliah
[Ringkasan]
1. Peserta ujian diminta untuk melakukan pemeriksaan refraksi pada pasien dengan keluhan penglihatan kabur saat membaca jauh. Peserta melakukan pemeriksaan visus, refraksi subjektif, menegakkan diagnosis miopi ringan, dan meresepkan kacamata.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai peralatan klinik seperti alat ukur tekanan darah, stetoskop, mesin vakum, dan prosedur penggunaannya seperti pemberian nebulizer, dressing luka, dan memasukkan suppositori rektal.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai peralatan klinik seperti alat ukur tekanan darah, stetoskop, mesin vakum, dan prosedur penggunaannya seperti pemberian nebulizer, dressing luka, dan memasukkan suppositori rektal.
Dokumen ini membahas tentang sejarah, pengertian, jenis, komponen, dan cara penggunaan mikroskop. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonie van Leeuwenhoek pada abad ke-17 yang memungkinkan penelitian terhadap objek mikroskopis. Mikroskop adalah alat optik yang menggunakan lensa untuk memperbesar objek yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Terdapat dua jenis mikroskop ut
Langkah-langkah menggunakan mikroskop meliputi (1) mempersiapkan mikroskop dengan memasang lensa okuler dan objektif serta membersihkan lensa, (2) mengatur cermin dan perbesaran untuk mendapatkan medan yang terang, (3) meletakkan preparat dan menjepitnya, (4) mencari fokus dengan mengatur lensa objektif dan makrometer, dan (5) membersihkan lensa setelah selesai menggunakan mikrosk
Otoskopi dan audiometri adalah pemeriksaan telinga yang bertujuan untuk membantu diagnosis penyakit telinga dengan memeriksa membran timpanik dan kanal auditori eksternal menggunakan peralatan seperti otoskop dan melakukan uji pendengaran.
Dokumen ini memberikan prosedur pemasangan infus pada pasien dengan tujuan memberikan cairan atau obat secara intravena. Prosedur meliputi persiapan alat dan pasien, pemasangan abocath pada vena pasien, menyambungkan infus dan cairan, serta observasi respon pasien. Prosedur ini berlaku di IGD dan kamar bersalin untuk terapi pasien yang membutuhkan cairan atau obat secara intravena.
Tonsilitis adalah infeksi pada tonsil yang dapat berupa akut atau kronik. Tonsilitis akut disebabkan oleh virus, bakteria atau jamur dan menyebabkan sakit tekak, demam, dan bengkak pada leher. Tonsilitis kronik disebabkan oleh episode tonsilitis akut berulang dan ditandai dengan sakit tekak kronik serta bengkak pada tonsil dan kelenjar leher. Pengobatan untuk tonsilitis akut meliputi obat pereda nyeri
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
1. Uveitis adalah inflamasi seluruh lapisan uvea mata.
2. Terdapat dua jenis utama uveitis: anterior dan posterior.
3. Uveitis disebabkan oleh pelbagai faktor seperti penyakit autoimun, infeksi, dan lain-lain.
The document summarizes common neurological symptoms involving the nervous system, motor functions, and sensory functions. Some key symptoms mentioned include loss of consciousness, motor impairments like tremors and involuntary movements, sensory changes like numbness and tingling, and meningeal irritation signs such as headache, neck stiffness, and photophobia. Neurological disorders can cause a range of symptoms affecting thinking, movement, sensation, and other nervous system functions.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan degeneratif yang menyebabkan kekakuan otot dan gangguan gerakan. Ia disebabkan oleh kehilangan neuron dopaminergik di substantia nigra otak. Gejala utama termasuk tremor, kekakuan otot, dan kesukaran bergerak. Pengurusannya meliputi ubat-ubatan seperti levodopa dan amantadine serta latihan fizikal.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Bell's palsy adalah kelumpuhan otot muka sementara yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Gejala utamanya adalah kelumpuhan separa atau penuh pada satu sisi wajah yang menyebabkan kesukaran menutup mata, tersenyum, dan mengunyah. Rawatan utama adalah steroid untuk mengurangkan pembengkakan saraf dan terapi fizikal untuk memulihkan fungsi otot. Kebanyakan kes pulih sepenuhnya dalam tempoh
Sista (cyst) adalah tumor kulit berbentuk bulat yang terdiri dari rongga berisi cairan atau bahan setengah padat. Sista dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, leher, kepala, punggung, dan daerah genital. Jenisnya meliputi sista retensi kelenjar, sista eksudasi dan retensi seperti pilar cyst, sista struktur vestigal seperti epidermoid cyst, dan sista berparasit seperti hy
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
7. PROSIDUR
1. Sediakan peralatan.
2. Beri salam / ucap selamat.
3. Terangkan prosedur kepada
pesakit.
4. Titiskan midriatik.
5. Pasangkan alat oftalmoskop.
8. PROSIDUR
6. Set diopters pada angka ‘0’ dan jari telunjuk
diletakan pada selektor kanta.
7. Arahkan pesakit melihat ke arah satu objek
dihadapan.
8. Pegang oftalmoskop dengan tangan kanan anda.
9. PROSIDUR
9. Gunakan mata kanan anda
untuk memeriksa mata kanan
pesakit.
10. Berdiri dihadapan sebelah
kanan pesakit.
10. PROSIDUR
11.Pancarkan cahaya ke pupil dari
jarak 30cm dari bahagian
temporal ke bahagian nasal mata
pesakit. ? ? ?
12.Rapatkan jarak oftalmoskop
hingga jarak 2-4cm dari mata
pesakit sehingga pantulan cahaya
merah telah dikesan.
11. PROSIDUR
13. Ubah kanta fokus yang
bersesuaian jika perlu.
14. Perhatikan fundus pesakt.
15. Kemaskan peralatan
16. Ucapkan terimakasih.