SlideShare a Scribd company logo
FRAKTUR KLAVIKULA
1. Definisi
Fraktur didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas (kerusakan), biasanya
mendadak, dari setiap struktur yang dihasilkan ketika stress internal, yang
disebabkan oleh beban, melebihi batas kekuatannya. Kompleksitas dan
perpindahan dari fraktur tergantung secara besar pada tenaga yang
terbangun pada struktur mendahului fraktur. Bentuk bidang fraktur (fraktur
transversal, fraktur split, avulsi, impaksi, dsb) berhubungan dengan sifat
beban, yang mana bisa bersifat penekanan, pembengkokan, torsional,
pemotongan, atau setiap kombinasi dari hal-hal tersebut.1
Klavikula adalah satu-satunya tulang penopang yang menghubungkan
tulang belakang ke bahu dan lengan.1,13
Fraktur klavikula atau klavikula yang fraktur adalah tulang kerah yang
rusak.2,11
2. Insiden
Fraktur klavikula adalah salah satu dari fraktur yang paling umum pada
dewasa. Insidensi di negara-negara barat meningkat selama dekade
terakhir bersamaan dengan gaya hidup yang mobile dan energik. Saat ini
insidensi farktur klavikula adalah 50-64/ 100.000 dan berkurang seiring
umur, terutama pada laki-laki.1,2 Fraktur klavikula lebih sering pada lakilaki
(68%) dibandingkan pada wanita (32%) dan pada laki-laki kelompok
umur yang paling signifikan adalah dewasa muda. Sebagian besar fraktur
klavikula terletak pada bagian tengah (81%); sisanya fraktur lateral (17%)
dan medial (2%) yang jauh lebih jarang.3,11
3. Mekanisme cedera
Fraktur klavikula biasanya terjadi mengikuti jatuh pada titik bahu
(misalnya pada pengendara kuda, penjegalan pada sepakbola, atau
bersepeda), atau, karena tabrakan dengan pemain lain pada olahraga yang
memerlukan kontak misalnya rugby atau sepakbola (misalnya tabrakan
„panggul dan bahu‟). Fraktur klavikula dapat juga terjadi setelah jatuh pada
siku atau lengan yang tertarik terlalu kuat. Pada contoh tersebut, gaya
disalurkan melalui bahu ke klavikula dan jika gaya cukup ganas, dapat
menyebabkan kerusakan klavikula.4,5,7,11
Beberapa bayi lahir dengan tulang kerah yang patah selama perjalanan
persalinan.6
4. Klasifikasi
Beberapa usaha telah dilakukan untuk menetukan skem klasifikasi fraktur
klavikula. Sistem klasifikasi yang paling umum adalah dari Allman, di
mana klavikula dibagi menjadi tiga.6 Pada sistem Allman, fraktur grup I
adalah cedera spertiga tengah, fraktur grup II adalah cedera sepertiga
lateral, fraktur grup III adalah cedera sepertiga medial. Skema klasifikasi
ini masih digunakan namun telah direvisi untuk menyertakan banyak
subtipe fraktur klavikula.8,10,14
Neer membuat revisi signifikan terhadap skema klasifikasi Allman.
Fraktur lateral klavikula lebih jauh dibagi ke dalam 3 tipe berdasarkan
lokasi fraktur klavikula sehubungan dengan ligamentum
korakoklavikulare:
◦ Fraktur tipe I terjadi medial terhadap ligamentum korakoklavikulare.
◦ Fraktur tipe II terjadi setinggi ligamentum korakoklavikulare, dengan
trapesoid masih ntak dengan segmen distal.
◦ Cedera tipe III terjadi distal terhadap ligamentum korakoklavikulare
dan memasuki artikulasio akromioklavikulare.8,12
Alasan modifikasi ini adalah bahwa fraktur klavikula lateral bersifat
berbeda begantung pada lokasi tepat dari cedera. Fraktur Neer tipe II lebih
jauh dibagi ke dalam tipe IIA di mana baik ligamentum konoid dan
trapezoid masih melekat pada fragmen distal, dan tipe IIB di mana
ligamentum konoid robek.8
Skema klasifikasi lain telah diusulkan sejak itu; namun, skema klasifikasi
Allman dengan modifikasi Neer adalah yang paling umum digunakan dan
terdaftar secara detail di bawah ini.8
◦ Grup I – fraktur sepertiga tengah
◦ Grup II – fraktur sepertiga distal
▪ Tipe I – perpindahan minimal/ interligamentosa
▪ Tipe II – berpindah karena fraktur medial pada ligamentum
korakoklavikulare
• IIA – Baik konoid maupun trapezoid masih melekat pada
fragmen distal
• IIB – Hanya konoid yang robek atau baik konoid dan trapezoid
robek
▪ Tipe III – fraktur yang melibatkan permukaan artikular
▪ Tipe IV – Ligamen intak pada periosteum dengan perpindahan
fragmen proksimal
▪ Tipe V – kominutif
◦ Grup III – Fraktur sepertiga proksimal
▪ Tipe I – perpindahan minimal
▪ Tipe II – berpindah
▪ Tipe III – intraartikuler
▪ Tipe IV – separasi epifiseal (ditemukun pada pasien umur 25 tahun
dan lebih muda)
▪ Tipe V – kominutif
5. Diagnosis Pasien biasanya datang dengan nyeri dan pergerakan yang berkurang pada
ekstremitas yang terkena.Lengan biasanya dipegang melintang pada dada
dengan ekstremitas yang berlawanan digunakan untuk menopang berat
ekstremitas yang cedera.Biasanya ada deformitas yang nampak.
Penting untuk melakukan pemeriksaan neurovaskular lengkap pada
ekstremitas yang cedera untuk mengidentifikasi setiap cedera neurologis
atau vaskular yang berhubungan.2
Klavikula terletak subkutaneus dan menjadi sangat dekat dengan kulit
membuat fraktur sangat mudah dipalpasi.Bila fraktur secara signifikan
berpindah, dapat menyebabkan tekanan pada kulit yang melingkupi.
Tekanan yang demikian dapat berujung pada kematian kulit pada fraktur.
Bila pada pemeriksaan klinis, ditemukan cedera jaringan lunak yang
signifikan atau memang ditemukan cedera tipe “degloving”, maka
pemeriksa harus mencurigai dan mencari adanya cedera lain yang
berhubungan.
Dada harus diauskultasi dan keberadaan pneumothoraks disingkirkan.
Pasien mungkin juga cedera berlanjut ke kepala, leher, dan torso atas dan
hal-hal itu harus disingkirkan.
Diagnosis
Meskipun pemeriksaan klinis akan memberikan banyak informasi,
radiograf berkualitas baik (x-ray) akan mengkonfirmasi diagnosis.
Dua x-ray diambil dari sudut yang berbeda (anteroposterior dan 450 miring
sefalik) diperlukan untuk memeriksa secara penuh fraktur multifragmen.
X-ray dada polos juga diambil. Ini memungkinkan eksklusi
pneumothoraks dan, sebagai tambahan, memungkinkan setiap pemendekan
klavikula dapat terlihat, sebagaimana hubungan relatif dari skapula dapat
diperhitungkan.
6. Terapi
Perawatan Prehospital9
◦ Mengidentifikasi dan merawat cedera yang berhubungan dengan
ancaman kehidupan.
▪ Menginisiasi protokol ATLS, dan menstabilisasi pasien.
▪ Melakukan pengamatan sekunder yang cermat.
▪ Memberikan kompres dingin pada cedera.
▪ Imobilisasi ekstremitas atas dengan gendongan
Perawatan Unit Gawat Darurat
• Mengidentifikasi dan merawat cedera yang berhubungan dengan
mengancam nyawa dan ekstremitas.Bila fraktur terbuka, rawat pasien
dengan antibiotik profilaksis, imunisasi tetanus (bila perlu), irigasi, dan
pemberian balut steril sementara menunggu konsultasi ortopedik segera.
• Kelas A (fraktur sepertiga tengah)
◦ Beberapa ahli bedah ortopedi merekomendasikan teknik imobilisasi
untuk fraktur midklavikuler; dengan bidai klavikuler (figure-of-eight).
Bidai ini diberikan setelah reduksi tertutup fraktur, yang dicapai
dengan menarik bahu ke atas dan ke belakang.Reduksi yang demikian
sulit dilakukan dan dpat berhbungan dengan ketidaknyamanan yang
meningkat pada lokasi fraktur.Kelebihan bidai ini adalah memberikan
pasien kemampuan untuk mengguanakan kedua tangan. Namun
literatur menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata pada hasil
pasien yang dirawat dengan bidai ini dibandingkan dengan
gendongan.3 Penyembuhan dapat terjadi secepat-cepatnya 2 minggu
untuk bayi, dengan sebagian besar dewasa sembuh dalam 4-6 minggu.
Imobilisasi harus dipertahankan sampai radiograf ulang menunjukkan
pembentukan kalus dan penyembuhan pada lokasi fraktur.
◦ Dalam sejarah, fraktur kelas A dirawat secara konservatif. Namun,
penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa perawatan operatif dari
fraktur klavikula tengah yang berpindah dapat menghasilkan
peningkatan fungsi dan tingkat malunion dan nonunion yang lebih
rendah, dibandingkan dengan manajemen nonoperatif.4 Fraktur
midklavikular yang memiliki pemendekan awal lebih dari 2cm juga
dapat mendapat keuntungan dari perawatan ortopedik yang awal
karena hal ini telah dihubungkan dengan insiden nonunion yang lebih
tinggi.9,15
• Kelas B (fraktur sepertiga distal): Fraktur tipe I (tidak berpindah) dan Tipe
III (keterlibatan permukaan artikuler) dirawat simptomatis dengan es,
analgesik dan gendonagn untuk menopang. Gerakan segera dengan latihan
range-of-motion bahu pasif secara kuat disarankan untuk mencegah
berkembangnya artritis degeneratif dan untuk mengurangi risiko lekatan
kapsulitis. Lebih penting lagi konsultasi ortopedik (sebelum 72 jam)
direkomendasikan untuk fraktur klavikula lateral tipe II (berpindah) karena
fraktur ini memiliki insidensi nonunion 30% dan mungkin membutuhkan
perbaikan bedah.5,9
Fraktur sepertiga distal lebih jauh disubklasifikasikan menurut lokasi
relatif ligamentum korakoklavikulare terhadap fragmen fraktur.2 Pada
fraktur distal klavikula tipe II, ligamentum korakoklavikulare terlepas dari
segmen medial, menyebabkan perpindahan superior dari fragmen fratur
medial. Hilangnya perlekatan ligamentuk korakoklavikulare terhadap
fragmen medial dapat menjelaskan insidensi nonunion yang lebih tinggi
pada fraktur ini. Meskipun mayoritas fraktur klavikula dapat dirawat
secara konservatif, fraktur klavikula distal (terutama fraktur tipe II)
dirawat secara lebih agresif karena tingkat nonunion yang lebih tinggi.3,4
Karena alasan ini, fiksasi internal seringkali disarankan.10,14
• Kelas C (sepertiga proksimal): Manajemen fraktur klavikula sepertiga
medial diantaranya es, analgesik, dan penopang gendongan. Fraktur
sepertiga medial yang berpindah memerlukan penanganan ortopedik untuk
reduksi. Fraktur klavikula medial dapat berhubungan dengan cedera
intrathorasik atau perkembangan dari komplikasi akhir, misalnya artritis.6,9

More Related Content

What's hot

Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
zxrickyjack
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
Yanto Physio
 
Total knee replacement
Total knee replacementTotal knee replacement
Total knee replacement
gobankgo
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
Yanto Physio
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayinor rahmah
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Broto Suwadji
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
homeworkping7
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System MuskuluskeletalAsuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
pjj_kemenkes
 
Fraktur humerus
Fraktur humerusFraktur humerus
Fraktur humerus
Meri Fitri
 
fracture colles
fracture collesfracture colles
fracture colles
Melda RD
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
Syam
 
Modified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aaiModified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aai
Azis Aimaduddin
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
Army Of God
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
Meri Fitri
 

What's hot (19)

Ajkll
AjkllAjkll
Ajkll
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Total knee replacement
Total knee replacementTotal knee replacement
Total knee replacement
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
 
6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System MuskuluskeletalAsuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur humerus
Fraktur humerusFraktur humerus
Fraktur humerus
 
fracture colles
fracture collesfracture colles
fracture colles
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Modified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aaiModified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aai
 
Humerus
HumerusHumerus
Humerus
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
 

Viewers also liked

Diagnóstico multidisciplinar - 1º ano
Diagnóstico   multidisciplinar - 1º anoDiagnóstico   multidisciplinar - 1º ano
Diagnóstico multidisciplinar - 1º ano
vera martins
 
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez ReyFundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
Cami Pavon
 
Barry cybi justin life in pictures
Barry cybi justin life in picturesBarry cybi justin life in pictures
Barry cybi justin life in picturesbarry_cybi
 
Dominós de palavras ptlmd partilha
Dominós de palavras ptlmd partilhaDominós de palavras ptlmd partilha
Dominós de palavras ptlmd partilha
vera martins
 
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM PatológicoDiagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
Cami Pavon
 
Bioteknologi radiasi kelas 9
Bioteknologi radiasi kelas 9Bioteknologi radiasi kelas 9
Bioteknologi radiasi kelas 9Ikhe Kharunia
 
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - GastroenterologíaCaso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
Cami Pavon
 
Project integration management
Project integration management Project integration management
Project integration management KU Leuven
 
Carcinogenesis Generalidades
Carcinogenesis GeneralidadesCarcinogenesis Generalidades
Carcinogenesis Generalidades
Cami Pavon
 

Viewers also liked (19)

Farplano hackcess
Farplano hackcessFarplano hackcess
Farplano hackcess
 
OKCon transport talk
OKCon transport talkOKCon transport talk
OKCon transport talk
 
Diagnóstico multidisciplinar - 1º ano
Diagnóstico   multidisciplinar - 1º anoDiagnóstico   multidisciplinar - 1º ano
Diagnóstico multidisciplinar - 1º ano
 
Sudão do sul
Sudão do sulSudão do sul
Sudão do sul
 
Telecom industry
Telecom industryTelecom industry
Telecom industry
 
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez ReyFundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
Fundamentos Neurologia y Neurocirugía - Rodriguez Rey
 
Barry cybi justin life in pictures
Barry cybi justin life in picturesBarry cybi justin life in pictures
Barry cybi justin life in pictures
 
Dominós de palavras ptlmd partilha
Dominós de palavras ptlmd partilhaDominós de palavras ptlmd partilha
Dominós de palavras ptlmd partilha
 
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM PatológicoDiagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
Diagnostico por imágenes en el sistema osteoarticular - OAM Patológico
 
Bioteknologi radiasi kelas 9
Bioteknologi radiasi kelas 9Bioteknologi radiasi kelas 9
Bioteknologi radiasi kelas 9
 
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - GastroenterologíaCaso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
Caso clínico de Cirrosis Biliar Primaria - Gastroenterología
 
Letra p
Letra pLetra p
Letra p
 
Project integration management
Project integration management Project integration management
Project integration management
 
Sudão do sul
Sudão do sulSudão do sul
Sudão do sul
 
Ocaderno
OcadernoOcaderno
Ocaderno
 
Letra e
Letra eLetra e
Letra e
 
Letra a
Letra a Letra a
Letra a
 
Letra t t
Letra t tLetra t t
Letra t t
 
Carcinogenesis Generalidades
Carcinogenesis GeneralidadesCarcinogenesis Generalidades
Carcinogenesis Generalidades
 

Similar to Fraktur1

FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docxFRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
DwiNoviyani4
 
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
salmanalfarisi637456
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
cahyatoshi
 
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar bisa download ppt ya guys
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar  bisa download ppt ya guysRuptur_tendo_achilles.pptx biar  bisa download ppt ya guys
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar bisa download ppt ya guys
FajarAnshori3
 
Cidera trauma Lien iatrogenik
Cidera trauma Lien iatrogenikCidera trauma Lien iatrogenik
Cidera trauma Lien iatrogenik
Azis Aimaduddin
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
DediKurniawan173037
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
DiandraDevita1
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
dr. Bobby Ahmad
 
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptxKehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
indah107935
 
Dislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptxDislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptx
MuammarAqibMufti
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
Nida Zafira
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
pjj_kemenkes
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptx
BonySimbolon
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
pjj_kemenkes
 
Fraktur Galeazzi.docx
Fraktur Galeazzi.docxFraktur Galeazzi.docx
Fraktur Galeazzi.docx
FisioOkFisio
 
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrrDislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
TeGuh38
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
SetiyoAdiNugroho3
 

Similar to Fraktur1 (20)

FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docxFRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
 
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
 
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar bisa download ppt ya guys
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar  bisa download ppt ya guysRuptur_tendo_achilles.pptx biar  bisa download ppt ya guys
Ruptur_tendo_achilles.pptx biar bisa download ppt ya guys
 
Cidera trauma Lien iatrogenik
Cidera trauma Lien iatrogenikCidera trauma Lien iatrogenik
Cidera trauma Lien iatrogenik
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptxKehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
Kehamilan pada Trauma Medula Spinalis -ID.pptx
 
Dislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptxDislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptx
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptx
 
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Fraktur Galeazzi.docx
Fraktur Galeazzi.docxFraktur Galeazzi.docx
Fraktur Galeazzi.docx
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrrDislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
 

Fraktur1

  • 1. FRAKTUR KLAVIKULA 1. Definisi Fraktur didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas (kerusakan), biasanya mendadak, dari setiap struktur yang dihasilkan ketika stress internal, yang disebabkan oleh beban, melebihi batas kekuatannya. Kompleksitas dan perpindahan dari fraktur tergantung secara besar pada tenaga yang terbangun pada struktur mendahului fraktur. Bentuk bidang fraktur (fraktur transversal, fraktur split, avulsi, impaksi, dsb) berhubungan dengan sifat beban, yang mana bisa bersifat penekanan, pembengkokan, torsional, pemotongan, atau setiap kombinasi dari hal-hal tersebut.1 Klavikula adalah satu-satunya tulang penopang yang menghubungkan tulang belakang ke bahu dan lengan.1,13 Fraktur klavikula atau klavikula yang fraktur adalah tulang kerah yang rusak.2,11 2. Insiden Fraktur klavikula adalah salah satu dari fraktur yang paling umum pada dewasa. Insidensi di negara-negara barat meningkat selama dekade terakhir bersamaan dengan gaya hidup yang mobile dan energik. Saat ini insidensi farktur klavikula adalah 50-64/ 100.000 dan berkurang seiring umur, terutama pada laki-laki.1,2 Fraktur klavikula lebih sering pada lakilaki (68%) dibandingkan pada wanita (32%) dan pada laki-laki kelompok umur yang paling signifikan adalah dewasa muda. Sebagian besar fraktur klavikula terletak pada bagian tengah (81%); sisanya fraktur lateral (17%) dan medial (2%) yang jauh lebih jarang.3,11 3. Mekanisme cedera Fraktur klavikula biasanya terjadi mengikuti jatuh pada titik bahu (misalnya pada pengendara kuda, penjegalan pada sepakbola, atau bersepeda), atau, karena tabrakan dengan pemain lain pada olahraga yang memerlukan kontak misalnya rugby atau sepakbola (misalnya tabrakan „panggul dan bahu‟). Fraktur klavikula dapat juga terjadi setelah jatuh pada siku atau lengan yang tertarik terlalu kuat. Pada contoh tersebut, gaya disalurkan melalui bahu ke klavikula dan jika gaya cukup ganas, dapat menyebabkan kerusakan klavikula.4,5,7,11 Beberapa bayi lahir dengan tulang kerah yang patah selama perjalanan persalinan.6 4. Klasifikasi Beberapa usaha telah dilakukan untuk menetukan skem klasifikasi fraktur klavikula. Sistem klasifikasi yang paling umum adalah dari Allman, di mana klavikula dibagi menjadi tiga.6 Pada sistem Allman, fraktur grup I adalah cedera spertiga tengah, fraktur grup II adalah cedera sepertiga lateral, fraktur grup III adalah cedera sepertiga medial. Skema klasifikasi ini masih digunakan namun telah direvisi untuk menyertakan banyak subtipe fraktur klavikula.8,10,14 Neer membuat revisi signifikan terhadap skema klasifikasi Allman. Fraktur lateral klavikula lebih jauh dibagi ke dalam 3 tipe berdasarkan
  • 2. lokasi fraktur klavikula sehubungan dengan ligamentum korakoklavikulare: ◦ Fraktur tipe I terjadi medial terhadap ligamentum korakoklavikulare. ◦ Fraktur tipe II terjadi setinggi ligamentum korakoklavikulare, dengan trapesoid masih ntak dengan segmen distal. ◦ Cedera tipe III terjadi distal terhadap ligamentum korakoklavikulare dan memasuki artikulasio akromioklavikulare.8,12 Alasan modifikasi ini adalah bahwa fraktur klavikula lateral bersifat berbeda begantung pada lokasi tepat dari cedera. Fraktur Neer tipe II lebih jauh dibagi ke dalam tipe IIA di mana baik ligamentum konoid dan trapezoid masih melekat pada fragmen distal, dan tipe IIB di mana ligamentum konoid robek.8 Skema klasifikasi lain telah diusulkan sejak itu; namun, skema klasifikasi Allman dengan modifikasi Neer adalah yang paling umum digunakan dan terdaftar secara detail di bawah ini.8 ◦ Grup I – fraktur sepertiga tengah ◦ Grup II – fraktur sepertiga distal ▪ Tipe I – perpindahan minimal/ interligamentosa ▪ Tipe II – berpindah karena fraktur medial pada ligamentum korakoklavikulare • IIA – Baik konoid maupun trapezoid masih melekat pada fragmen distal • IIB – Hanya konoid yang robek atau baik konoid dan trapezoid robek ▪ Tipe III – fraktur yang melibatkan permukaan artikular ▪ Tipe IV – Ligamen intak pada periosteum dengan perpindahan fragmen proksimal ▪ Tipe V – kominutif ◦ Grup III – Fraktur sepertiga proksimal ▪ Tipe I – perpindahan minimal ▪ Tipe II – berpindah ▪ Tipe III – intraartikuler ▪ Tipe IV – separasi epifiseal (ditemukun pada pasien umur 25 tahun dan lebih muda) ▪ Tipe V – kominutif 5. Diagnosis Pasien biasanya datang dengan nyeri dan pergerakan yang berkurang pada ekstremitas yang terkena.Lengan biasanya dipegang melintang pada dada dengan ekstremitas yang berlawanan digunakan untuk menopang berat ekstremitas yang cedera.Biasanya ada deformitas yang nampak. Penting untuk melakukan pemeriksaan neurovaskular lengkap pada ekstremitas yang cedera untuk mengidentifikasi setiap cedera neurologis atau vaskular yang berhubungan.2 Klavikula terletak subkutaneus dan menjadi sangat dekat dengan kulit membuat fraktur sangat mudah dipalpasi.Bila fraktur secara signifikan berpindah, dapat menyebabkan tekanan pada kulit yang melingkupi. Tekanan yang demikian dapat berujung pada kematian kulit pada fraktur.
  • 3. Bila pada pemeriksaan klinis, ditemukan cedera jaringan lunak yang signifikan atau memang ditemukan cedera tipe “degloving”, maka pemeriksa harus mencurigai dan mencari adanya cedera lain yang berhubungan. Dada harus diauskultasi dan keberadaan pneumothoraks disingkirkan. Pasien mungkin juga cedera berlanjut ke kepala, leher, dan torso atas dan hal-hal itu harus disingkirkan. Diagnosis Meskipun pemeriksaan klinis akan memberikan banyak informasi, radiograf berkualitas baik (x-ray) akan mengkonfirmasi diagnosis. Dua x-ray diambil dari sudut yang berbeda (anteroposterior dan 450 miring sefalik) diperlukan untuk memeriksa secara penuh fraktur multifragmen. X-ray dada polos juga diambil. Ini memungkinkan eksklusi pneumothoraks dan, sebagai tambahan, memungkinkan setiap pemendekan klavikula dapat terlihat, sebagaimana hubungan relatif dari skapula dapat diperhitungkan. 6. Terapi Perawatan Prehospital9 ◦ Mengidentifikasi dan merawat cedera yang berhubungan dengan ancaman kehidupan. ▪ Menginisiasi protokol ATLS, dan menstabilisasi pasien. ▪ Melakukan pengamatan sekunder yang cermat. ▪ Memberikan kompres dingin pada cedera. ▪ Imobilisasi ekstremitas atas dengan gendongan Perawatan Unit Gawat Darurat • Mengidentifikasi dan merawat cedera yang berhubungan dengan mengancam nyawa dan ekstremitas.Bila fraktur terbuka, rawat pasien dengan antibiotik profilaksis, imunisasi tetanus (bila perlu), irigasi, dan pemberian balut steril sementara menunggu konsultasi ortopedik segera. • Kelas A (fraktur sepertiga tengah) ◦ Beberapa ahli bedah ortopedi merekomendasikan teknik imobilisasi untuk fraktur midklavikuler; dengan bidai klavikuler (figure-of-eight). Bidai ini diberikan setelah reduksi tertutup fraktur, yang dicapai dengan menarik bahu ke atas dan ke belakang.Reduksi yang demikian sulit dilakukan dan dpat berhbungan dengan ketidaknyamanan yang meningkat pada lokasi fraktur.Kelebihan bidai ini adalah memberikan pasien kemampuan untuk mengguanakan kedua tangan. Namun literatur menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata pada hasil pasien yang dirawat dengan bidai ini dibandingkan dengan gendongan.3 Penyembuhan dapat terjadi secepat-cepatnya 2 minggu untuk bayi, dengan sebagian besar dewasa sembuh dalam 4-6 minggu. Imobilisasi harus dipertahankan sampai radiograf ulang menunjukkan pembentukan kalus dan penyembuhan pada lokasi fraktur. ◦ Dalam sejarah, fraktur kelas A dirawat secara konservatif. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa perawatan operatif dari fraktur klavikula tengah yang berpindah dapat menghasilkan
  • 4. peningkatan fungsi dan tingkat malunion dan nonunion yang lebih rendah, dibandingkan dengan manajemen nonoperatif.4 Fraktur midklavikular yang memiliki pemendekan awal lebih dari 2cm juga dapat mendapat keuntungan dari perawatan ortopedik yang awal karena hal ini telah dihubungkan dengan insiden nonunion yang lebih tinggi.9,15 • Kelas B (fraktur sepertiga distal): Fraktur tipe I (tidak berpindah) dan Tipe III (keterlibatan permukaan artikuler) dirawat simptomatis dengan es, analgesik dan gendonagn untuk menopang. Gerakan segera dengan latihan range-of-motion bahu pasif secara kuat disarankan untuk mencegah berkembangnya artritis degeneratif dan untuk mengurangi risiko lekatan kapsulitis. Lebih penting lagi konsultasi ortopedik (sebelum 72 jam) direkomendasikan untuk fraktur klavikula lateral tipe II (berpindah) karena fraktur ini memiliki insidensi nonunion 30% dan mungkin membutuhkan perbaikan bedah.5,9 Fraktur sepertiga distal lebih jauh disubklasifikasikan menurut lokasi relatif ligamentum korakoklavikulare terhadap fragmen fraktur.2 Pada fraktur distal klavikula tipe II, ligamentum korakoklavikulare terlepas dari segmen medial, menyebabkan perpindahan superior dari fragmen fratur medial. Hilangnya perlekatan ligamentuk korakoklavikulare terhadap fragmen medial dapat menjelaskan insidensi nonunion yang lebih tinggi pada fraktur ini. Meskipun mayoritas fraktur klavikula dapat dirawat secara konservatif, fraktur klavikula distal (terutama fraktur tipe II) dirawat secara lebih agresif karena tingkat nonunion yang lebih tinggi.3,4 Karena alasan ini, fiksasi internal seringkali disarankan.10,14 • Kelas C (sepertiga proksimal): Manajemen fraktur klavikula sepertiga medial diantaranya es, analgesik, dan penopang gendongan. Fraktur sepertiga medial yang berpindah memerlukan penanganan ortopedik untuk reduksi. Fraktur klavikula medial dapat berhubungan dengan cedera intrathorasik atau perkembangan dari komplikasi akhir, misalnya artritis.6,9