SlideShare a Scribd company logo
L/O/G/O
A s u h a n K e p e r a w a t a n p a d a p a s i e n d e n g a n D i s l o k a s i S e n d i
Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan Dislokasi Sendi
Lusia Henny M.,S.Kep.NS.M.Kep
Anatomi Sendi
Komponen Penunjang Sendi:
• Kapsula sendi adalah lapisan
berserabut yang melapisi sendi. Di
bagian dalamnya terdapat rongga.
• Ligamen (ligamentum) adalah
jaringan pengikat yang mengikat
luar ujung tulang yang saling
membentuk persendian. Ligamentum
juga berfungsi mencegah dislokasi.
• Tulang rawan hialin (kartilago hialin)
adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang.
Berguna untuk menjaga benturan.
• Cairan sinovial adalah cairan
pelumas pada kapsula sendi.
Trauma pada sendi:
1. Trauma Jaringan Lunak
(Soft tissue)
 Sprain (laserasi otot pd
sendi)Terkilir
 Strain (laserasi ligament
pada sendi) Keseleo
 Ruptur ligamen (Putus
ligamen)
2. T. Jaringan Keras (Hard
tissue)
 Dislokasi, subluksasi
 Fraktur dislokasi
DEFENISI
• Dislokasi adalah suatu keadaan dimana
permukaan sendi tulang yang membentuk
sendi tak lagi dalam hubungan anatomis
(Brunner & Suddarth, 2002)
• Keluarnya atau bercerainya kepala sendi dari
magkuknya, dislokasi merupakan suatu
kedaruratan yang membutuhkan pertolongan
segara (Arif Mansyur, 2000)
• Dis + lokasi;
- Kepala sendi keluar
dari mangkok sendi
- Subluksasi 
sebagian kepala
sendi
- Fraktur
DislokasiDisertai
dengan fr.
- Fraktur dan Dislokasi
Etiologi
1. Kongenital
Dislokasi yang terjadi sejak lahir,akibat kesalahan
pertumbuhan, paling sering terjadi pada sendi pinggul
2. Spontan atau patologik
Dislokasi akibat penyakit struktur sendi dan jaringan
sekitar sendi.misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis
tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
3. Traumatik
merupakan kedaruratan ortopedik((pasokan darah,
susunan saraf rusak dan mengalami stress berat,
kematian jaringan akibat anoksia). Terjadi karena
trauma yang kuat dan dpt merusak struktur sendi dan
jar sekitar. Contoh pd cedera olah raga, kecelakaan.
Patofisiologi
• Faktor fisik, patologiksendi bergerak
lebih dari jangkauan normalnya kegagalan
tekanan (komponen tulang sendi, ligamen &
kapsula fibrous) dislokasi sendi
Klasifikasi
Brdasarkan tipe Kliniknya:
1. Dislokasi Akut; Umumnya terjadi pada shoulder, elbow,
dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di
sekitar sendi.
2. Dislokasi Kronik
3. Dislokasi Berulang; Jika suatu trauma dislokasi pada
sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut
dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi
berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan
patello femoral joint.
Manifestasi Klinik
1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi(deformitas)
• Hilangnya penonjolan tulang yg normal
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami
dislokasi (pemendekan)
4. Kehilangan mobilitas normal (terbatasnya
pergerakan)
5. Adanya pembengkakan
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologi untuk memastikan
arah dislokasi dan apakah disertai fraktur;
X-ray dan CT Scan
Komplikasi
A. Komplikasi Dini
1) shock
2) sepsisterutama yg terbuka
3) nekrosis kepala sendi
B. Komplikasi Lanjut
1) Kekakuan sendi bahu
2) Dislokasi yg berulang
3) ggg pertumbuhan cacat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan RRR
1. Reposisi segera.mengembalikan posisi kaput
a)tertutup
Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di
tempat
kejadian tanpa anestesi, misalnya : dislokasi
siku,
dislokasi bahu,
b) Terbuka (open reduction), jika:
- gagal reposisi tertutup mis: dislokasi
disertai
fraktur
- neglected cases & dislokasi lama
2. Retaining mempertahankan hasil reposisi
3. Rehabilitation mengembalikan pd fungsi
Macam Dislokasi
 Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak
ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi
kaku kelak.
 sendi jari dapat mengalami dislokasi kearah telapak
tangan atau punggung tangan
A. Dislokasi Sendi Jari
 Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi
sendi siku ke arah posterior
 reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan
dalam sling atau gips selama tiga minggu untuk
memberikan kesembuhan
B. Dislokasi Sendi Siku
C. Dislokasi Pergelangan Tangan
(Dislocation of the Lunate)
Dislokasi pergelangan tangan; tulang pembentuk sendi
pergelangan tangan mengalami pergesaran atau penguluran
baik secara langsung maupun tidak langsung.
1) Dislokasi Tulang Lunatum
Dislokasi ini jarang ditemukan, berupa dislokasi
ke anterior. Dislokasi tulang lunatum terjadi bila jatuh
dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsoflexy,
dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar
2) Dislokasi tulang perilunatum
Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali
tulang lunatum masih tetap bersama-sama tulang radius.
B. Dislokasi Sendi Bahu
(D.Glenohumeralis)
 keluarnya caput humerus dr
cavum gleinodalis
 etio: 99% trauma
 pembagian:
1) Dis. Anterior
2) Dis. Posterior
3) Dislokassi Inferior
 Mekanisme trauma:
1) adanya tarikan sendi
bahu tiba-tiba
2) Tarikan sendi bahu tiba-
tiba
3)Tarikan dan puntiran tiba-
tiba
E. Dislokasi Panggul
(Dis.Caput Femur)
Keluarnya caput femur dari acetabulum
Etio: 99% trauma
Pembagian :
1) Dislokasi posterior
2) Dis. Anterior
3) Dis Sentral
F. Dislokasi Sendi Lutut
• Dislokasi pada sendi lutut biasanya
terjadi pada trauma yang berat
,yang langsung mengenai sendi lutut
• Mekanisme terjadinya dislokasi
pada sendi lutut biasanya melalui
hiperekstensi dan torsi pada sendi
lutut
• Dislokasi akut pada sendi lutut
sering disertai dengan kerusakan
pada pembuluh darah ataupun
persarafan pada popliteal space
Konsep Asuhan Keperawata
A. Pengkajian
1. Anamnesis:
a). Identitas Klien
b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya
trauma/kronologi terjadinya dislokasi
c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab
terjadinya dislokasi dan penyakit yg pernah
diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah
keadaan klien
2. Pemeriksaan fisik:
- pengkajian sistem B1-B6 (fokus B3 (brain) ); kaji
kesadaran klien,; B2kardiovaskuler/sirkulasi;kaji
TTV; B6bone; kaji adanya perubahan warna kulit,
Konsep Asuhan Keperawatan…
…kaji adanya nyeri pada daerah trauma, adanya
deformitas
3. pengkajian keperawatan (fokus pada)
a) Pola aktivitas dan latihan kaji kemampuan
dan keterbatasan gerak klien
b) Pola keamanan/perlindungan;
c) Pola kenyamanan: kaji karakteristik nyeri
klien
d) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya
perasaan cemas, ketakutan
Konsep asuhan keperawatan…
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma
2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal akibat dislokasi
3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap
konsep diri, sendi perubahan status kesehatan
4. Resiko Cedera dg faktor resiko;ggg mobilitas
fisik
C. Rencana asuhan Keperawatan
1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan Nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria:
- skala nyeri berkurang/terkontrol (skala nyeri 1-3)
- klien tidak gelisah
- TTV normal
Rencana asuhan keperawatan…
NIC:
a) Observasi TTV serta Kaji karakteristik nyeri
b) Ciptakan lingkungan yang nyaman
c) ajarkan manajemen nyeri; teknik relaksasi
pernafasan atau distraksi
d) Kolaborasi untuk pemberian analgetik
e) kolaborasi utk dilakukan reduksi atau dengan
pemasangan traksi/bidai
2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
hambatan mobilitas hilang/berkurang/ teradaptasi.
Kriteria:
- Klien mampu melakukan mobilisasi fisik secara
bertahap
- klien mampu mengenal cara melakukan mobilisasi
- klien kooperatif mau melaksanakan teknik
mobilisasi secara bertahap
NIC:
a) Kaji kemampuan mobilisasi klien
b) kaji status neurologis ektremitas
c) bantu klien dalam melakukan aktivitas khususnya
dalam pemenuhan ADL’
d) berikan pemahaman pada klien ttg pembatasan
aktifitas sementara pada ektremitas yg cedera
e) ajarkan klien untuk melakukan mobilisasi sesuai
kemampuan
3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap konsep
diri, sendi perubahan status kesehatan
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, ansietas
klien berkurang/hilang.
Kriteria: - Klien tampak rileks
- Klien mengatakan bahwa cemasnya hilang
atau berkurang
NIC:
a) Kaji tingkat kecemasn klien
b) bantu klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) hindari tindakan konfrontasi
d) ciptakan lingkungan yang nyaman, tenang dan aman
e) orientasikan klien terhadap prosedur rutin & aktivitas
yg diharapkan
4. Resiko cedera dg faktor resiko ggg mobilitas
NOC : cedera tidak terjadi
NIC :
 Batasi aktivitas klien
 Orientasikan pasien terhadap lingkungan,
dekatkan alat yang dibutuhkan pasien ke
tubuhnya.
 Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan
benda-benda yang dapat menimbulkan
kecelakaan.
 Awasi / temani pasien saat melakukan
aktivitas.
Discharge planning
1. Anjurkan klien untuk istrahat adekuat
2. Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal
3. Anjurkan untuk menjaga masukan nutrisi yang
seimbang
4. Anjurkan untuk minum obat sesuai yang diresepkan
dan segera memeriksakan diri jika ada keluhan
5. Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang dapat
menimbulkan trauma berulang
6. Anjurkan untuk melakukan ROM sesuai yang
dianjurkan terapis
Kontusio (memar)
• Kontusio merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk cedera pada jaringan lunak yang diakibatkan
oleh kekerasan atau trauma tumpul yang langsung
mengenai jaringan, seperti pukulan, tendangan, atau
jatuh (Arif Muttaqin,2008)
• Kontusio adalah cedera jaringan lunak, akibat
kekerasan tumpul,mis : pukulan, tendangan atau
jatuh (Brunner & Suddart,2001)
• Kontusio adalah cedera yang disebabkan oleh
benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah
permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil
pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes
ke jaringan sekitarnya
• Kontusio adalah suatu injuri yang biasanya
diakibatkan adanya benturan terhadap benturan
benda keras atau pukulan.
• Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam
jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit.
• Kontusio yang disebabkan oleh cedera akan sembuh
dengan sendirinya tanpa pengobatan, meskipun
demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat
menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala.
• Kontusio dapat menjadi bagian dari cedera yang
luas, misalnya karena kecelakaan bermotor (Agung
Nugroho
Etiologi
• Benturan benda keras.
• Pukulan
Manifestasi klinik
- Perdarahan pada daerah injury (ecchymosis) karena
rupture pembuluh darah kecil, juga berhubungan
dengan fraktur.
- Nyeri,
- Bengkak
- perubahan warna.
- Hiperkalemia mungkin terjadi pada kerusakan jaringan
yang luas dan kehilangan darah yang banyak (Brunner &
Suddart,2001)
Patofisiologi
• Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan
kulit, tanpa ada kerusakan kulit. Kontusio dapat juga
terjadi di mana pembuluh darah lebih rentan rusak
dibanding orang lain.
• Saat pembuluh darah pecah  darah akan keluar dari
pembuluhnya ke jaringan  kemudian
menggumpalmenjadi Kontusio atau biru.
• Endapan sel darah pada jaringan kemudian mengalami
fagositosis dan didaur ulang oleh makrofag. Warna
biru atau ungu yang terdapat pada kontusio merupakan
hasil reaksi konversi dari hemoglobin menjadi
bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi
menjadi hemosiderin yang berwarna kecoklatan.
Patofisilogi…
• Tubuh harus mempertahankan agar darah tetap
berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi
darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah
trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang
harus baik.
Penatalaksanaan
1. Tinggikan daerah injury
2. Berikan kompres dingin selama 24 jam pertama (20-30
menit setiap pemberian) untuk vasokonstriksi,
menurunkan edema, dan menurunkan rasa tidak nyaman
3. Berikan kompres hangat disekitar area injury setelah
24 jam prtama (20-30 menit) 4 kali sehari 
melancarkan sirkulasi dan absorpsi
4. lakukan pembalutan untuk mengontrol perdarahan dan
bengkak
5. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan
mempercepat pemulihan jaringan-jaringan lunak yang
rusak.
6. kaji status neurovaskuler pada daerah extremitas
setiap 4 jam bila ada indikasi
Konsep asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesis:
a). Identitas Klien
b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya
trauma/kronologi terjadinya kontusio
c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab
terjadinya kontusio dan penyakit yg pernah
diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah
keadaan klien
2. Pemeriksaan fisik:
- inspeksi karakteristik memar pd daerah trauma,
- palpasi utk mengidentifikasi daerah yg mengalami
trauma
pengkajian keperawatan (fokus pada)
a) Pola aktivitas dan latihan; kaji kemampuan
dan keterbatasan gerak klien
b) Pola keamanan: kaji karakteristik nyeri klien
c) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya
perasaan cemas, ketakutan
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr

More Related Content

Similar to Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr

Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
afifub
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
cobadulu007123
 

Similar to Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr (20)

FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docxFRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
 
Fraktur ASKEP FRAKTUR
Fraktur ASKEP FRAKTURFraktur ASKEP FRAKTUR
Fraktur ASKEP FRAKTUR
 
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
 
Dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA Dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA
Dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
MIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdfMIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdf
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdfASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
 
Lp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurLp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur Femur
 
Fcruris
FcrurisFcruris
Fcruris
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
Laporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan fraktLaporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan frakt
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr

  • 1. L/O/G/O A s u h a n K e p e r a w a t a n p a d a p a s i e n d e n g a n D i s l o k a s i S e n d i Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Dislokasi Sendi Lusia Henny M.,S.Kep.NS.M.Kep
  • 2. Anatomi Sendi Komponen Penunjang Sendi: • Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga. • Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi. • Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan. • Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
  • 3. Trauma pada sendi: 1. Trauma Jaringan Lunak (Soft tissue)  Sprain (laserasi otot pd sendi)Terkilir  Strain (laserasi ligament pada sendi) Keseleo  Ruptur ligamen (Putus ligamen) 2. T. Jaringan Keras (Hard tissue)  Dislokasi, subluksasi  Fraktur dislokasi
  • 4. DEFENISI • Dislokasi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis (Brunner & Suddarth, 2002) • Keluarnya atau bercerainya kepala sendi dari magkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segara (Arif Mansyur, 2000)
  • 5. • Dis + lokasi; - Kepala sendi keluar dari mangkok sendi - Subluksasi  sebagian kepala sendi - Fraktur DislokasiDisertai dengan fr. - Fraktur dan Dislokasi
  • 6. Etiologi 1. Kongenital Dislokasi yang terjadi sejak lahir,akibat kesalahan pertumbuhan, paling sering terjadi pada sendi pinggul 2. Spontan atau patologik Dislokasi akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar sendi.misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang. 3. Traumatik merupakan kedaruratan ortopedik((pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia). Terjadi karena trauma yang kuat dan dpt merusak struktur sendi dan jar sekitar. Contoh pd cedera olah raga, kecelakaan.
  • 7. Patofisiologi • Faktor fisik, patologiksendi bergerak lebih dari jangkauan normalnya kegagalan tekanan (komponen tulang sendi, ligamen & kapsula fibrous) dislokasi sendi
  • 8. Klasifikasi Brdasarkan tipe Kliniknya: 1. Dislokasi Akut; Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi. 2. Dislokasi Kronik 3. Dislokasi Berulang; Jika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.
  • 9. Manifestasi Klinik 1. Nyeri 2. Perubahan kontur sendi(deformitas) • Hilangnya penonjolan tulang yg normal • Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi (pemendekan) 4. Kehilangan mobilitas normal (terbatasnya pergerakan) 5. Adanya pembengkakan
  • 10. Pemeriksaan penunjang • Pemeriksaan radiologi untuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur; X-ray dan CT Scan
  • 11. Komplikasi A. Komplikasi Dini 1) shock 2) sepsisterutama yg terbuka 3) nekrosis kepala sendi B. Komplikasi Lanjut 1) Kekakuan sendi bahu 2) Dislokasi yg berulang 3) ggg pertumbuhan cacat
  • 12. Penatalaksanaan Penatalaksanaan RRR 1. Reposisi segera.mengembalikan posisi kaput a)tertutup Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di tempat kejadian tanpa anestesi, misalnya : dislokasi siku, dislokasi bahu, b) Terbuka (open reduction), jika: - gagal reposisi tertutup mis: dislokasi disertai fraktur - neglected cases & dislokasi lama 2. Retaining mempertahankan hasil reposisi 3. Rehabilitation mengembalikan pd fungsi
  • 13. Macam Dislokasi  Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi kaku kelak.  sendi jari dapat mengalami dislokasi kearah telapak tangan atau punggung tangan A. Dislokasi Sendi Jari
  • 14.  Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior  reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan dalam sling atau gips selama tiga minggu untuk memberikan kesembuhan B. Dislokasi Sendi Siku
  • 15. C. Dislokasi Pergelangan Tangan (Dislocation of the Lunate) Dislokasi pergelangan tangan; tulang pembentuk sendi pergelangan tangan mengalami pergesaran atau penguluran baik secara langsung maupun tidak langsung. 1) Dislokasi Tulang Lunatum Dislokasi ini jarang ditemukan, berupa dislokasi ke anterior. Dislokasi tulang lunatum terjadi bila jatuh dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsoflexy, dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar 2) Dislokasi tulang perilunatum Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali tulang lunatum masih tetap bersama-sama tulang radius.
  • 16. B. Dislokasi Sendi Bahu (D.Glenohumeralis)  keluarnya caput humerus dr cavum gleinodalis  etio: 99% trauma  pembagian: 1) Dis. Anterior 2) Dis. Posterior 3) Dislokassi Inferior  Mekanisme trauma: 1) adanya tarikan sendi bahu tiba-tiba 2) Tarikan sendi bahu tiba- tiba 3)Tarikan dan puntiran tiba- tiba
  • 17. E. Dislokasi Panggul (Dis.Caput Femur) Keluarnya caput femur dari acetabulum Etio: 99% trauma Pembagian : 1) Dislokasi posterior 2) Dis. Anterior 3) Dis Sentral
  • 18. F. Dislokasi Sendi Lutut • Dislokasi pada sendi lutut biasanya terjadi pada trauma yang berat ,yang langsung mengenai sendi lutut • Mekanisme terjadinya dislokasi pada sendi lutut biasanya melalui hiperekstensi dan torsi pada sendi lutut • Dislokasi akut pada sendi lutut sering disertai dengan kerusakan pada pembuluh darah ataupun persarafan pada popliteal space
  • 19. Konsep Asuhan Keperawata A. Pengkajian 1. Anamnesis: a). Identitas Klien b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya trauma/kronologi terjadinya dislokasi c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab terjadinya dislokasi dan penyakit yg pernah diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah keadaan klien 2. Pemeriksaan fisik: - pengkajian sistem B1-B6 (fokus B3 (brain) ); kaji kesadaran klien,; B2kardiovaskuler/sirkulasi;kaji TTV; B6bone; kaji adanya perubahan warna kulit,
  • 20. Konsep Asuhan Keperawatan… …kaji adanya nyeri pada daerah trauma, adanya deformitas 3. pengkajian keperawatan (fokus pada) a) Pola aktivitas dan latihan kaji kemampuan dan keterbatasan gerak klien b) Pola keamanan/perlindungan; c) Pola kenyamanan: kaji karakteristik nyeri klien d) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya perasaan cemas, ketakutan
  • 21. Konsep asuhan keperawatan… B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma 2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera muskuloskeletal akibat dislokasi 3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, sendi perubahan status kesehatan 4. Resiko Cedera dg faktor resiko;ggg mobilitas fisik
  • 22. C. Rencana asuhan Keperawatan 1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Nyeri hilang atau terkontrol Kriteria: - skala nyeri berkurang/terkontrol (skala nyeri 1-3) - klien tidak gelisah - TTV normal
  • 23. Rencana asuhan keperawatan… NIC: a) Observasi TTV serta Kaji karakteristik nyeri b) Ciptakan lingkungan yang nyaman c) ajarkan manajemen nyeri; teknik relaksasi pernafasan atau distraksi d) Kolaborasi untuk pemberian analgetik e) kolaborasi utk dilakukan reduksi atau dengan pemasangan traksi/bidai
  • 24. 2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera muskuloskeletal NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hambatan mobilitas hilang/berkurang/ teradaptasi. Kriteria: - Klien mampu melakukan mobilisasi fisik secara bertahap - klien mampu mengenal cara melakukan mobilisasi - klien kooperatif mau melaksanakan teknik mobilisasi secara bertahap
  • 25. NIC: a) Kaji kemampuan mobilisasi klien b) kaji status neurologis ektremitas c) bantu klien dalam melakukan aktivitas khususnya dalam pemenuhan ADL’ d) berikan pemahaman pada klien ttg pembatasan aktifitas sementara pada ektremitas yg cedera e) ajarkan klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan
  • 26. 3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, sendi perubahan status kesehatan NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, ansietas klien berkurang/hilang. Kriteria: - Klien tampak rileks - Klien mengatakan bahwa cemasnya hilang atau berkurang NIC: a) Kaji tingkat kecemasn klien b) bantu klien untuk mengungkapkan perasaannya c) hindari tindakan konfrontasi d) ciptakan lingkungan yang nyaman, tenang dan aman e) orientasikan klien terhadap prosedur rutin & aktivitas yg diharapkan
  • 27. 4. Resiko cedera dg faktor resiko ggg mobilitas NOC : cedera tidak terjadi NIC :  Batasi aktivitas klien  Orientasikan pasien terhadap lingkungan, dekatkan alat yang dibutuhkan pasien ke tubuhnya.  Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan kecelakaan.  Awasi / temani pasien saat melakukan aktivitas.
  • 28. Discharge planning 1. Anjurkan klien untuk istrahat adekuat 2. Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal 3. Anjurkan untuk menjaga masukan nutrisi yang seimbang 4. Anjurkan untuk minum obat sesuai yang diresepkan dan segera memeriksakan diri jika ada keluhan 5. Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang dapat menimbulkan trauma berulang 6. Anjurkan untuk melakukan ROM sesuai yang dianjurkan terapis
  • 29. Kontusio (memar) • Kontusio merupakan suatu istilah yang digunakan untuk cedera pada jaringan lunak yang diakibatkan oleh kekerasan atau trauma tumpul yang langsung mengenai jaringan, seperti pukulan, tendangan, atau jatuh (Arif Muttaqin,2008) • Kontusio adalah cedera jaringan lunak, akibat kekerasan tumpul,mis : pukulan, tendangan atau jatuh (Brunner & Suddart,2001) • Kontusio adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya
  • 30. • Kontusio adalah suatu injuri yang biasanya diakibatkan adanya benturan terhadap benturan benda keras atau pukulan. • Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit. • Kontusio yang disebabkan oleh cedera akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, meskipun demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala. • Kontusio dapat menjadi bagian dari cedera yang luas, misalnya karena kecelakaan bermotor (Agung Nugroho
  • 31. Etiologi • Benturan benda keras. • Pukulan Manifestasi klinik - Perdarahan pada daerah injury (ecchymosis) karena rupture pembuluh darah kecil, juga berhubungan dengan fraktur. - Nyeri, - Bengkak - perubahan warna. - Hiperkalemia mungkin terjadi pada kerusakan jaringan yang luas dan kehilangan darah yang banyak (Brunner & Suddart,2001)
  • 32. Patofisiologi • Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit. Kontusio dapat juga terjadi di mana pembuluh darah lebih rentan rusak dibanding orang lain. • Saat pembuluh darah pecah  darah akan keluar dari pembuluhnya ke jaringan  kemudian menggumpalmenjadi Kontusio atau biru. • Endapan sel darah pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaur ulang oleh makrofag. Warna biru atau ungu yang terdapat pada kontusio merupakan hasil reaksi konversi dari hemoglobin menjadi bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi menjadi hemosiderin yang berwarna kecoklatan.
  • 33. Patofisilogi… • Tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang harus baik.
  • 34. Penatalaksanaan 1. Tinggikan daerah injury 2. Berikan kompres dingin selama 24 jam pertama (20-30 menit setiap pemberian) untuk vasokonstriksi, menurunkan edema, dan menurunkan rasa tidak nyaman 3. Berikan kompres hangat disekitar area injury setelah 24 jam prtama (20-30 menit) 4 kali sehari  melancarkan sirkulasi dan absorpsi 4. lakukan pembalutan untuk mengontrol perdarahan dan bengkak 5. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan jaringan-jaringan lunak yang rusak. 6. kaji status neurovaskuler pada daerah extremitas setiap 4 jam bila ada indikasi
  • 35. Konsep asuhan keperawatan A. Pengkajian 1. Anamnesis: a). Identitas Klien b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya trauma/kronologi terjadinya kontusio c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab terjadinya kontusio dan penyakit yg pernah diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah keadaan klien 2. Pemeriksaan fisik: - inspeksi karakteristik memar pd daerah trauma, - palpasi utk mengidentifikasi daerah yg mengalami trauma
  • 36. pengkajian keperawatan (fokus pada) a) Pola aktivitas dan latihan; kaji kemampuan dan keterbatasan gerak klien b) Pola keamanan: kaji karakteristik nyeri klien c) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya perasaan cemas, ketakutan