Fraktur colles adalah fraktur pada radius distal yang umumnya terjadi akibat trauma pada pergelangan tangan. Fraktur ini menyebabkan deformitas pergelangan tangan, nyeri, bengkak, penurunan kekuatan otot sekitar sendi, dan keterbatasan gerak. Penanganannya meliputi reduksi dan imobilisasi dengan gips, atau operasi untuk kasus yang lebih berat.
Ini adalah presentasi saya dan sejawat saya dr. Valentina Dian Juwitawati dalam acara penyegaran kompetensi dokter jaga bangsal dan IGD RS Panti Rapih, 23 Januari 2012.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
Ini adalah presentasi saya dan sejawat saya dr. Valentina Dian Juwitawati dalam acara penyegaran kompetensi dokter jaga bangsal dan IGD RS Panti Rapih, 23 Januari 2012.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Pada fraktur tibia dan fibula lebih sering terjadi dibanding fraktur batang tulang panjang lainnya karena periost yang melapisi tibia agak tipis, terutama pada daerah depan yang hanya dilapisi kulit sehingga tulang ini mudah patah dan karena berada langsung di bawah kulit maka sering ditemukan adanya fraktur.
1. FRAKTUR COLLES
Dosen Pembimbing :
Ana Mekar Dianti, Sst.FT
Nama Anggota Kelompok :
Melda Ramadona
Nuraida Batubara
Irna Wahyuni
Lestari
Lindri Luciana
Fachmi
Norma Rosita
Jek Tia Meihezza
Syayogi ismemed
Mhd Isrok
2. Fracture colles atau yang lebih
dikenal dengan arti fraktur radius distal
merupakan 15 % dari seluruh kejadian
fraktur pada dewasa. Abraham colles
adalah orang yang pertama kali
mendeskripsikan fraktur radius distal
pada tahun 1814.Fraktur ini adalah
fraktur yang sering ditemukan pada
manula, insidensinya yang tinggi
berhubungan dengan pemulaan
osteoporosis pasca menopause.
3. Apa itu Fraktur Colles?
Menurut kamus saku kedokteran Dorland “fraktur
colles adalah fraktur ujung bawah radius dimana fragmen
bawah terdesak ke posterior”.Fraktur colles adalah trauma
yang terjadi pada pergelangan tangan dimana fraktur
berbentuk seperti sendok makan.
Fraktur terjadi pada bagian metapisis distal radius
dengan jarak 2-2,5 cm dari permukaan sendi distal radius,
bagian distal fragmen kearah dorsal dan angulasi dan radial
serta fraktur avusi dari prosesus stiloideus ulna
4. Anatomi
Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus
yaitu tulang lunatum dan navikulare ke arah distal, dan
dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. Bagian
distal sendi radiokarpal diperkuat dengan simpai di
sebelah volar dan dorsal, dan ligament radiokarpal
kolateral ulnar dan radial.
Gerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan
ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radius
dan ulna. Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90
derajat. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah gerak
rotasi.
5. Gambar 1a. Sudut normal
sendi radiokarpal di bagian
ventral (tampak lateral)
Gambar 1b. Sudut normal
yang dibentuk oleh ulna
terhadap sendi radiokarpal
6. Sendi radiokarpal normalnya memiliki sudut 1 - 23
derajat pada bagian palmar (ventral) seperti diperlihatkan
pada
gambar 1a. Fraktur yang melibatkan angulasi ventral
umumnya berhasil baik dalam fungsi, tidak seperti fraktur
yang melibatkan angulasi dorsal sendi radiokarpal yang
pemulihan fungsinya tidak begitu baik bila reduksinya tidak
sempurna.
Gambar 1b memperlihatkan sudut normal yang
dibentuk tulang ulna terhadap sendi radiokarpal, yaitu 15 -
30 derajat.
Evaluasi terhadap angulasi penting dalam perawatan
fraktur lengan bawah bagian distal, karena kegagalan atau
reduksi inkomplit yang tidak memperhitungkan angulasi akan
menyebabkan hambatan pada gerakan tangan oleh ulna
7. Etiologi
fraktur colles adalah trauma langsung akibat
kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah
tangga dimana posisi tangan menopang berat badan pada
satu sisi. Fraktur yang terjadi di akibatkan oleh ketidak
seimbangan antara kemampuan tulang dan otot untuk
menopang stress yang dialami. Osteoporosis merupakan
penyebab fraktur lebih sering terjadi kerena kurangnya
kepadatan tulang sehingga saat terjadi trauma tulang akan
mudah patah
8. Patologis
Fraktur colles, sebuah fraktur kearah dorsal satu inchi
dari bagian distal radius, Garis fraktur berada kira-kira 2-2-5
cm proksimal prosesus styloideus radii.
Biasanya penderita jatuh terpeleset dengan posisi
tangan berusaha menahan badan dalam posisi terbuka dan
pronasi. Tekanan dari tubuh akan di teruskan ke daerah radius
distal yang akan menyebebkan patah radius 1/3 distal dimana
garis patah berjarak 2-2.5 cm dari permukaan persendian
pergelangan tangan
9. Pada pemeriksaan fisis, terlihat jelas adnya
perubahan bentuk yang menyerupai garpu yang dikenal
sebagai dinner fork deformity. Terdapat
pembengkaan pada wrist dan nyeri pada pergerakan
atau penekanan.Terbatasnya gerakan sendi
pergelangan menyebabkan adanya fraktur.
dinner fork deformity
10. Tanda dan Gejala
1.Deformitas
Deformitas ini terjadi akibat fragmen fraktur yang mengarah ke
posterior dan radial deviasi
2.Nyeri
terjadi pascaoperasi.akibat trauma pada jaringan yang menyebabkan
adanya penumpukan cairan sehingga terbentuk oedem.sehingga saat otot
berkontraksi timbul lah rasa nyeri.
3. Oedem
akibat penumpukan cairan pada jaringan. Penumpukan cairan
dikarenakan aliran darah yang tidak lancar selama immobilisasi
4.Penurunan kekuatan otot
di karenakan selama immobilisasi tidak ada gerakan yang di lakukan
pada otot disekitar terjadinya fraktur colles
5.Keterbatasan lingkup gerak sendi
6.Penurunan kemampuan fungsional
11. Pelaksanaannya
1. Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali
bergeser), fraktur dibebat dalam slab gips yang dibalutkan
sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan
dibalut kuat dalam posisinya
2. Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi.
Tangan dipegang dengan erat dan traksi diterapkan di
sepanjang tulang itu . Posisi kemudian diperiksa dengan sinar
X. Kalau posisi memuaskan, dipasang slab gips
dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai leher
metakarpal dan 2/3 keliling dari pergelangan tangan itu. Slab
ini dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain
krep.latihan bahu dan jari-jari dimulai setelah pasien sadar
12. Setelah 7-10 hari dilakukan pengambilan sinar X yang
baru. Fraktur menyatu dalam 6 minggu dan sekalipun tak ada
bukti penyatuan secara radiologi, slab dapat dilepas dengan
aman dan diganti dengan pembalut kain krep sementara.
Gambar (a) Film pasca reduksi, (b) gerakan-gerakan yang perlu
dipraktekkan oleh pasien secarateratur
3. Fraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin
dipertahankan dengan gips untuk keadaan ini sebaiknya
dilakukan fiksasi luar, dengan pen proksimal yang mentransfiksi
radius dan pen distal,sebaiknya mentransfiksi dasar-dasar
metakarpal kedua dan sepertiga
13. KESIMPULAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa.Fraktur colles
dapat disebabkan oleh adanya trauma baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Salah satu penanganan fraktur adalah tindakan
operatif dengan memasang fixasi internal pada bagian
yang mengalami fraktur. Setelah seseorang menjalani
operasi Operasi Open Reduction Internal Fixation ( ORIF
), pasien telah sadar dan berada di bangsal, maka akan
timbul permasalahan baru fisioterapi yaitu rasa nyeri
pada pergelangan tangan, oedem atau bengkak,
penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak
sendi serta penurunan kemampuan fungsional