SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Download to read offline
Apakah peramalan itu?1
Pentinganya Strategi terhadap Peramalan2
Tujuh Langkah dalam Sistem Peramalan3
Pendekatan Peramalan4
Peramalan Berdasarkan pada Runtun Waktu5
Metode Peramalan Asosiatif: Analisis Regresi
dan Korelasi
6
Memonitor dan Mengendalikan Peramalan7
Pentinganya Strategi terhadap Peramalan8
Peramalan (Forecasting) adalah seni dan ilmu
pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada
masa mendatang. Peramalan akan melibatkan
mengambil data historis (seperti penjualan tahun
lalu) dan memproyeksikan mereka ke masa yang
akan datang dengan model matematika.
01 02 03
Peramalan
Jangka Pendek
Peramalan Jangka
Menengah
Peramalan
Kisaran Panjang
Peramalan
Ekonomi
Peramalan
Teknologi
Peramalan
Permintaan
01 0302
Peramalan yang baik sangat penting dalam
seluruh aspek bisnis. Peramalan hanya
merupakan estimasi atas permintaan hingga
permintaan aktual menjadi diketahui. Dampak
dari peramalan perintaan produk pada 3
aktivitas:
1. Manajemen rantai pasokan
2. Sumber daya manusia
3. Kapasitas
Menentukan
penggunaan dari
peramalan
Menentukan
horizon waktu dari
peramalan
Memilih model
peramalan
01 04
Mengumpulkan data
yang diperlukan
untuk membuat
peramalan
Membuat
peramalan
Memvalidasi dan
mengimplementasikan
hasilnya
02
070605
03
Memilih barang
yang akan
diramalkan
Peramalan
kualitatif
Peramalan
kuantitatif
Opini dari
dewan eksekutif
01
Metode Delphi
02
Gabungan
karyawan bagian
penjualan
03
Survei Pasar
04
1. Pendekatan Awam (Naïve Approach)
2. Pergerakan rata-rata (Moving Averages)
3. Penghalusan Eksponensial (Exponential
smoothing)
4. Proyeksi Kecenderungan (Trend Projection)
5. Analisis Regresi dan korelasi (Linear regression)
Runtun waktu
(Time series
model)
Metode asosiatif
Terdapat 5 metode peramalan pendekatan kuantitatif
yang terbagi kedalam 2 kategori, yaitu:
Lamanya
Periode
Lamanya “Musim” Jumlah Pola Dalam
“Musim”
Minggu Hari 7
Bulan Minggu 4-4 1/2
Bulan Hari 28-31
Tahun Kuartalan 4
Tahun Bulan 12
Tahun Minggu 52
Runtun waktu memiliki 4 komponen sebagai berikut:
1. Kecenderungan
2. Musiman
3. Siklus
4. Variasi secara acak
Sebuah teknik peramalan yang mengasumsikan
bahwa permintaan pada periode selanjutnya adalah
sama untuk permintaan pada periode yang terkini
Data Penjualan Gula selama 2
tahun (kuartalan)
Peramalan permintaan
menggunakan pendekatan awam
Ilustrasi
Naïve Approach = xt
+xt
−
1
+xt
−
2
𝑛
Sebuah metode permalan yang
menggunakan rata-rata dari periode
yang terkini n terhadap data untuk
meramal periode selanjutnya
Metode pergerakan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Pergerakan rata-rata sederhana (Single moving average)
2. Pergerakan rata-rata tertimbang (weighted moving average)
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌 =
σ 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂𝒂𝒏 𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂
𝒏
Weighted Moving Average diberikan
bobot yang berbeda untuk setiap data historis
The results of this weighted-average
forecast are as follows:
Actual Demand vs. Moving Average and WeightedMoving-Average
Methods forDonna’s Garden Supply
PERAMALAN RUNTUN WAKTU
Menurut Trihendradi (2005), analisis exponential
smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu,
dan merupakan metode peramalan dengan memberi
nilai pembobot pada serangkaian pengamatan
sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan.
Rumus penghalusan eksponensial :
= Peramalan periode sebelumnya + 𝛼 (Permintaan actual
periode sebelumnya – Peramalan Periode sebelumnya)
atau
Ft = Peramalan Permintaan sekarang | α = Penghalusan (atau bobot) konstan (0 ≤ = α < = 1)
Ft-1 = Peramalan Permintaan yang lalu | At-1 = Permintaan Nyata
Diketahui sebuah perusahaan telah meramalkan penjualan di
bulan Februari sebanyak 142 unit. Namun, permintaan aktualnya
sebesar 153 unit. Konstanta yang dipilih oleh pihak manajemen
yaitu sebesar α = 0,20, maka diler ingin meramalkan permintaan
pada bulan Maret.
Ditanya: Bagaimanakah peramalan bulan Maret menggunakan
model penghalusan eksponensial?
Jawab:
Peramalan baru = 142 + 0,2 (153 – 142)
= 142 + 2,2
= 144,2
Jadi peramalan permintaan untuk bulan Maret yaitu sebesar 144
unit (dibulatkan)
PERAMALAN RUNTUN WAKTU
Kesalahan peramalan adalah perbedaan antara nilai
sebenarnya dengan nilai peramalan.
Tingkat akurasi peramalan dapat diukur melalui
Kesalahan peramalan atau deviasi didefinisikan sebagai berikut.
Kesalahan Peramalan = Permintaan Aktual – Nilai
Peramalan =
Mean Absolute Deviasion (MAD)
Mean Squared Error (MSE)
Mean Absolute Percentage Error (MAPE).
Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah kesalahan peramalan
(nilai absolutnya) dan membaginya dengan jumlah periode data (n)
MAD = Σ|Aktual−Peramalan|
𝑛
Contoh :
Selama 8 kuartal yang lalu, Perusahaan X
membongkar muat sejumlah besar biji-bijian dari
kapal. Manajer operasi pelabu-han ingin menguji
penggunaan penghalus-an eksponensial utk
melihat seberapa baik teknik ini bekerja dlm
memprediksi tonase biji-bijian yg dibongkar/muat.
Ia menebak peramalan bongkar/muat biji-bijian
pada kuartal pertama adalah 175 ton. Dua nilai yg
diuji α= 0,1 dan α=0,5.
Diket : Peramalan kuartal pertama= 175 ton | α = 0,10 dan α=0,50
Kuartal
Tonase
Aktual yang
Dibongkar
Peramalan yg dibulatkan dgn α =0,1
Peramalan yg dibulatkan
dgn α =0,5
1 180 175 175
2 168 175+0,1(180-175)=175,50 177,50 = 175+0,5(180-175)
3 159 175,50+0,1(168-175,50)=174,75 172,75
4 175 174,75+0,1(159-174,75)=173,18 165,88
5 190 173,18+0,1(175-173,18)=173,36 170,44
6 205 173,36+0,1(190-173,36)=175,02 180,22
7 180 175,02+0,1(205-175,02)=178,02 192,61
8 182 178,02+0,1(180-178,02)=178,22 186,30
9 ? 178,22+0,1(182-178,22)=178,59 184,15
Kuartal
Tonase
Aktual yang
Dibongkar
Peramalan
α= 0,1
Deviasi
Absolut
α=0,1
Peramalan
α= 0,5
Deviasi
Absolut
α=0,5
1 180 175 5,00 175 5,00
2 168 175,50 7,50 177,50 9,50
3 159 174,75 15,75 172,75 13,75
4 175 173,18 1,82 165,88 9,12
5 190 173,36 16,64 170,44 19,56
6 205 175,02 29,98 180,22 24,78
7 180 178,02 1,98 192,61 12,61
8 182 178,22 3,78 186,30 4,30
Jumlah Deviasi Absolut 82,45 98,62
MAD 10,31 12,33
Rata-rata perbedaan kuadrat antara
nilai peramalan dan pengamatan.
MSD = Σ|Kesalahan Peramalan|
𝑛
2
Kuartal
Tonase actual
yang dibongkar
Peramalan α=01
(Kesalahan
Peramalan)2
1 180 175 52 = 25
2 168 175,50 (-7,5)2=56,25
3 159 174,75 (-15,75)2 =248,06
4 175 173,18 (1,82) 7,5)2=3,31
5 190 173,36 (16,64)2=276,89
6 205 175,02 (29,98)2=898,80
7 180 178,02 (1,98)2=3,92
8 182 178,22 (3,78)2=14,29
Jumlah Kesalahan
dikuadratkan =
1.526,52
MSE=
Σ|Kesalahan Peramalan|
𝑛
2
190,815
MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap
permintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi
persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan kata lain
MAPE merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu yang
kemudian dikalikan 100% agar mendapatkan hasil secara prosentase. Secara
sistematis MAPE dirumuskan sebagai berikut:
MAPE = ෍
𝑖−𝐼
𝑛
100 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖 − 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛 /𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖
𝑛
Kuartal
Tonase Aktual yang
Dibongkar
Peramalan α=01
Kesalahan Persentase
Absolut
100(|Kesahalahan
Peramalan|/Aktual)
1 180 175
(100) (5*/180) = 0,0278 =
2,78%
2 168 175,50 0,0446 = 4,46%
3 159 174,75 0,0990 = 9,90%
4 175 173,18 0,0105 = 1,05%
5 190 173,36 0,0876 = 8,76%
6 205 175,02 0,1462 = 14.62%
7 180 178,02 0,0110 = 1,10%
8 182 178,22 0,0208 = 2,08%
*5 = Aktual-Peramalan = 180-175
Jumlah kesalahan = 0,4475 = 44,75%
MAPE=(Jumlah Kesalahan)/n = 44,75% / 8 0,0559 = 5,59%
FITt = Rata-rata peramalan penghalusan eksponensial (Ft) +
Kecenderungan Penghalusan eksponensial (TT)
LANGKAH 1 : Menghitung Ft, rata-rata peramalan yang dihaluskan secara
eksponesial untuk periode t, menggunakan persamaan Ft = α (At-1) + (1-α) ( Ft-1
+ Tt-1)
LANGKAH 2 : Menghitung kecenderungan yang diratakan, Tt, menggunakan
persamaan Tt = β (Ft – Ft-1) + (1 - β) Tt-1
LANGKAH 3 : Menghitung peramalan termasuk kecenderungan, FITt, dengan
menggunakan formula FITt= Ft + Tt
tiga langkah untuk menghitung peramalan yang
disesuaikan dengan kecenderungan adalah:
Dengan penghalusan eksponensial dgn tren, estimasi rata-rata dan tren dihalus kan.
Prosedur ini membutuhkan dua konstanta penghalusan, α untuk rata-rata dan β
untuk tren.
Ft = α (permintaan aktual terakhir) + (1-α)(Peramalan periode terakhir –
Estimasi tren periode terakhir)
Ft = α(At-1) + (1-α)(Ft-1 + Tt-1) ……………………… (1)
Tt = β(peramalan periode ini – peramalan periode terakhir) + (1-β)(Estimasi
tren periode terakhir)
Tt = β(Ft – Ft-1) + (1-β)Tt-1 ......................................... (2)
FITt= Ft + Tt
Dimana :
Ft = peramalan dengan eksponensial yg dihaluskan dari
data berseri pada periode t.
Tt = tren eksponensial yg dihaluskan pada periode t.
At = permintaan aktual pada periode t.
α = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0≤α≥1)
β = konstanta penghalusan untuk tren (0≤β≥1)
Contoh : Sebuah perusahaan manufaktur besar di Portland ingin
meramalkan permintaan untuk sebuah peralatan pengendali polusi.
Suatu tinjauan ulang atas penjualan yang lalu, seperti yang
ditunjukkan di bawah ini, mengindikasikan bahwa terdapat
kecenderungan yang meningkat
Nilai α=0,2 dan β=0,4. Diasumsikan peramalan
awal untuk bulan pertama (F1) adalah 11 unit dan tren pada periode tsb
(T1) = 2 unit.
Bulan (t)
Perminta
an Aktual
(At)
Bulan (t)
Perminta
an Aktual
(At)
1 12 6 21
2 17 7 31
3 20 8 28
4 19 9 36
5 24 10 ?
Penyelesaian :
Langkah-1 : Ramalkan bulan
kedua :
Ft = αAt +(1-α)(Ft +Tt)
F2 = (0,2)(12)+(1-0,2)(11+2) = 12,8
unit.
Langkah-2 : Hitung tren pada
periode 2 :
T2 = β(F2-F1)+(1-β)T1
= (0,4)(1,8)+(0,6)(0,2) = 1,92
Langkah-3 : Hitung FITt :
FIT2 = F2 + T2
= 12,8 + 1,92 = 14,72 unit
Bulan
Permintaan
Aktual
Ft Tt FITt
1 12 11 2 13,00
2 17 12,80 1,92 14,72
3 20 15,18 2,10 17,28
4 19 17,82 2,32 20,14
5 24 19,91 2,23 22,14
6 21 22,51 2,38 24,89
7 31 24,11 2,07 26,18
8 28 27,14 2,45 29,59
9 36 29,28 2,32 31,60
10 ? 32,48 2,68 35,16
Sebuah metode peramalan runtun
waktu mencocokan sebuah garis
kecenderungan untuk urutan poin
data historis dan kemudian
memproyeksikan garis ke dalam
peramalan pada masa
mendatang
Dimana :
ො𝑦 = nilai variabel terikat
𝑎 = perpotongan sumbu y
𝑏 = kemiringan garis regresi
𝑥 = variabel bebas
ො𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 𝑏 =
σ 𝑥𝑦−𝑛𝑥𝑦
σ 𝑥2 −𝑛𝑥2 𝑎 = 𝑦 − 𝑏𝑥
Oleh karena itu, persamaan kecenderungan
kuadrat kecil adalah ො𝑦 = 56,70 +10,54 𝑥
Untuk memproyeksikan permintaan pada
tahun berikutnya, 𝑥= 8
ො𝑦 = 56,70 +10,54 8
ො𝑦 = 56,70 + 84,32 = 141,02 atau 141 megawatt
Daya listrik dan garis kecenderungan yang dihitung
Variasi musiman adalah fluktuasi yang muncul secara reguler setiap tahun yang
biasanya disebabkan oleh iklim dan kebiasaan (mempunyai pola tetap dari waktu
ke waktu). Contoh yang menunjukan variasi musiman seperti penjualan pakaian
akan meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas sekolah akan
meningkat pada saat awal sekolah.
PENGGUNAAN ANALISIS REGRESI UNTUK PERAMALAN
STANDAR KESALAHAN DARI ESTIMASI
KOEFISIEN KORELSI UNTUK GARIS REGRESI
ANALISIS REGRESI MULTIPEL
01
02
03
04
Analisis regresi, yaitu model matematis garis lurus
yang menjelaskan hubungan fungsional antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Dimana :
Y = Nilai variabel yang telah dihitung untuk kemudian diprediksikan (disebut
sebagai variabel dependen/terikat)
a = Perpotongan sumbu Y
b = Kemiringan dari garis regresi
x = Variabel independen (tidak terikat)
Case:
Perusahaan Konstruksi Nodel, West Bloomfield
• Perusahaan Konstruksi Nodel
merenovasi sejumlah rumah tua di
West Bloomfield, Michigan.
• Sejalan dengan waktu, perusahaan
mendapati bahwa biaya pekerjaan
renovasinya tergantung pada tingkat
penghasilan penduduk yaitu upah
lokal di West Bloomfield.
• Tabel berikut ini menunjukkan
penjualan Nodel dan upah lokal
selama masa 6 tahun
Years Sales Wages
2002 2 1
2003 3 3
2004 2,5 4
2005 2 2
2006 2 1
2007 3,5 7
Jika kantor perdagangan lokal
memperkirakan upah wilayah
West Bloomfield tahun 2008
adalah 6, Tentukan perkiraan
penjualan Nodel tahun 2008?
Years Sales (Y) Wages (X) X² XY
2002 2 1 1 2
2003 3 3 9 9
2004 2,5 4 16 10
2005 2 2 4 4
2006 2 1 1 2
2007 3,5 7 49 24,5
Y=15 X=18  X²=80 XY=51,5
Y=2,5


−
−
22
(
.
xnx
yxnxy
bxay +=
xbya −=
b =
=
3=X
51,5 − 6 3 (2,5)
80−(6)(32)
= 0,25
= 2,5 – (0,25)(3) = 1,75
MAKA PERSAMAANNYA
= ŷ = 1,75 + 0,25x
Penjualan = 1,75 + 0,25 (penggajian)
Jika system penggajiannya menjadi senilai $6
miliar pada tahun berikutnya, maka
Penjualan (dalam jutaan $) = 1,75 + 0,25 (6)
= 1,75 + 1,5 = 3,25
Atau penjualan = $3.250.000
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
Garis Regresi
Y= 1,75 + 0,25 X
a= 1,75
WAGES
SALES
3,25
Untuk menghitung keakuratan regresi yang diperkirakan,
harus dihitung Kesalahan Standar Estimasi (Standard
error of the estimate). Perhitungan ini disebut Deviasi
Standar Regresi (Standard Deviation of the Regression)
2
2
.
−
−−
=
 
n
xybyay
S xy
Diketahui:
∑y2 = 39,5 σxy = 51,5 a = 1,75
σy = 15,0 n = 6 b = 0,25 σ = 68,27%
Berapa standar kesalahan terkait garis regresi pada contoh 12?
Jawab:
2
2
.
−
−−
=
 
n
xybyay
S xy
Maka kesalahan standar estimasi adalah $360.000 dalam
Penjualan (Sales)
RUMUS --
𝟑𝟗,𝟓−𝟏,𝟕𝟓 𝟏𝟓,𝟎 −𝟎,𝟐𝟓(𝟓𝟏,𝟓)
𝟔−𝟐
𝟎, 𝟎𝟗𝟑𝟕𝟓 = 𝟎, 𝟑𝟎𝟔 = $𝟑𝟔𝟎. 𝟎𝟎𝟎
Sebuah ukuran dari kuatnya hubungan antara 2 variable.
r=
∑xy − ∑x∑y
[n∑x2 − (∑x)2] [n∑y2 − (∑y)2]
Suatu teknik statistik untuk menentukan kekuatan hubungan
diantara variable-variable
Case: Nodel
901,0=r
Years Sales
(Y)
Wages
(X)
X² XY Y²
2002 2 1 1 2 4
2003 3 3 9 9 9
2004 2,5 4 16 10 6,25
2005 2 2 4 4 4
2006 2 1 1 2 4
2007 3,5 7 49 24,5 12,25
Y=15 X=18  X²=80 XY=51,5 Y²=
39,5
Y=2,5
Sistem penggajian dan
penjualan
Persentasi variasi di dalam variabel dependen
yang dijelaskan oleh persamaan regresi.
Dicari dengan mengkuadratkan koefisien korelasi:
r2 = 0,9012
r2 = 0,81
r2 = 81 %
Regresi berganda (multiple regression) : regresi yg memiliki lebih dari
satu variabel bebas .
Case: Nodel Construction ingin memasukkan rata-rata tingkat bunga
tahunan dalam modelnya untuk meramalkan penjualan renovasi,
maka persamaan yang tepat.
ŷ = variabel dependen, penjualan
a = konstan, perpotongan y
𝑥1 dan 𝑥2 = nilai dari 2 variabel independen, area sistem penggajian
dan tingkat bunga, masing-masing
𝑏1 dan 𝑏2 = koefisien untuk 2 variabel independen
Case: Nodel Construction ingin memasukkan rata-rata tingkat bunga tahunan
dalam modelnya untuk meramalkan penjualan renovasi, maka persamaan yang
tepat.
Jika system penggajian West Boomfield akan menjadi senilai $6 miliar dan tingkat
bunga menjadi sebesar 0.12 (12%) maka penjualan akan menjadi
Koefisien relasi baru = 0,96 artinya dimasukkan ke dalam variable X2, tingkat
bunga
Sinyal penelusuran yaitu pengukuran seberapa baiknya peramalan
dalam memprediksikan nilai aktualnya:
Sinyal Penelusuran =
Kesalahan Kumulatif
MAD
Sinyal Penelusuran =
σ(Permintaan aktual periode i −peramalan permintaan periode i )
MAD
Dimana MAD (rata-rata deviasi absolut):
MAD =
σ[Aktual−Peramalan]
n
Cases: Menghitung Sinyal Penelusuran
Berapa sinyal penelusuran dari peramalan pada akhir kuartal 6?
Jawab:
MAD =
σ 𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒎𝒂𝒍𝒂𝒏
𝒏
=
𝟖𝟓
𝟔
= 𝟏𝟒, 𝟐
Sinyal Penelusuran =
𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑲𝒖𝒎𝒖𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇
𝑴𝑨𝑫
=
𝟑𝟓
𝟏𝟒,𝟐
= 𝟐, 𝟓 𝑴𝑨𝑫
Penghalusan adaptif
Pendekatan untuk peramalan penghalusan
eksponensial di mana secara otomatis di ubah
untuk menjaga seminimal mungkin kesalahan
yang terjadi.
Peramalan Fokus
Peramalan yang mencoba varietas terhadap
model komputer dan memilih salah satu yang
terbaik untuk aplikasi khusus.
Didasarkan pada 2 prinsip:
1. Model peramalan yang canggih tidak selalu lebih baik daripada
sederhana
2. Tidak terdapat teknik tunggal untuk seluruh produk atau jasa
Tempat potong rambut pria mengharapkan puncak bisnisnya pada
hari jumat dan sabtu. karenanya hampri semua tempat potong rambut
tutup pada hari minggu dan senin, dan terdapat banyak permintaan
pada hari jumat dan sabtu.
Teknik utama pada sektor eceran adalah
melihat permintaan dan membuat catatan
jangka pendek yang teliti.
DEFINISI
Contoh
Toko Ritel Khusus Restoran Cepat Saji
Toko ritel khusus menyimpan catatan
penjualan historis untuk menelusuri
pola dan korelasi permintaan.
Restoran cepat saji memiliki variasi
permintaan yang cepat dan memerlukan
peramalan yang terperinci.
APAKAH ADA PERTANYAAN?

More Related Content

What's hot

Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranIndra Diputra
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 

What's hot (20)

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaran
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 

Similar to Forecasting Peramalan BAB 3 Manajemen Operasi

FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxsemhasmemo
 
Manpro sesi 2 &amp; 3
Manpro sesi 2 &amp; 3Manpro sesi 2 &amp; 3
Manpro sesi 2 &amp; 3giningroem
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectIdentifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectBresmanHutajulu
 
pert 8
pert 8pert 8
pert 8t34ra
 
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2Abrianto Nugraha
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis trenkeraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren9elevenStarUnila
 
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan ManajerialBab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan ManajerialFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biaya
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biayamakalah keputusan penetapan harga dan manajemen biaya
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biayaFitri Bersahabat
 

Similar to Forecasting Peramalan BAB 3 Manajemen Operasi (20)

Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptx
 
Manpro sesi 2 &amp; 3
Manpro sesi 2 &amp; 3Manpro sesi 2 &amp; 3
Manpro sesi 2 &amp; 3
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectIdentifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
pert 8
pert 8pert 8
pert 8
 
14. ANALISIS SENSITIVITAS.pptx
14. ANALISIS SENSITIVITAS.pptx14. ANALISIS SENSITIVITAS.pptx
14. ANALISIS SENSITIVITAS.pptx
 
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
 
Materi Seminar.pdf
Materi Seminar.pdfMateri Seminar.pdf
Materi Seminar.pdf
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis trenkeraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
 
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan ManajerialBab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
 
7 8-kendali atribut
7 8-kendali atribut7 8-kendali atribut
7 8-kendali atribut
 
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biaya
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biayamakalah keputusan penetapan harga dan manajemen biaya
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biaya
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
12545224.ppt
12545224.ppt12545224.ppt
12545224.ppt
 
Em.5
Em.5Em.5
Em.5
 

Forecasting Peramalan BAB 3 Manajemen Operasi

  • 1.
  • 2.
  • 3. Apakah peramalan itu?1 Pentinganya Strategi terhadap Peramalan2 Tujuh Langkah dalam Sistem Peramalan3 Pendekatan Peramalan4 Peramalan Berdasarkan pada Runtun Waktu5 Metode Peramalan Asosiatif: Analisis Regresi dan Korelasi 6 Memonitor dan Mengendalikan Peramalan7 Pentinganya Strategi terhadap Peramalan8
  • 4.
  • 5. Peramalan (Forecasting) adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang. Peramalan akan melibatkan mengambil data historis (seperti penjualan tahun lalu) dan memproyeksikan mereka ke masa yang akan datang dengan model matematika.
  • 6. 01 02 03 Peramalan Jangka Pendek Peramalan Jangka Menengah Peramalan Kisaran Panjang
  • 8. Peramalan yang baik sangat penting dalam seluruh aspek bisnis. Peramalan hanya merupakan estimasi atas permintaan hingga permintaan aktual menjadi diketahui. Dampak dari peramalan perintaan produk pada 3 aktivitas: 1. Manajemen rantai pasokan 2. Sumber daya manusia 3. Kapasitas
  • 9. Menentukan penggunaan dari peramalan Menentukan horizon waktu dari peramalan Memilih model peramalan 01 04 Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat peramalan Membuat peramalan Memvalidasi dan mengimplementasikan hasilnya 02 070605 03 Memilih barang yang akan diramalkan
  • 11. Opini dari dewan eksekutif 01 Metode Delphi 02 Gabungan karyawan bagian penjualan 03 Survei Pasar 04
  • 12. 1. Pendekatan Awam (Naïve Approach) 2. Pergerakan rata-rata (Moving Averages) 3. Penghalusan Eksponensial (Exponential smoothing) 4. Proyeksi Kecenderungan (Trend Projection) 5. Analisis Regresi dan korelasi (Linear regression) Runtun waktu (Time series model) Metode asosiatif Terdapat 5 metode peramalan pendekatan kuantitatif yang terbagi kedalam 2 kategori, yaitu:
  • 13.
  • 14. Lamanya Periode Lamanya “Musim” Jumlah Pola Dalam “Musim” Minggu Hari 7 Bulan Minggu 4-4 1/2 Bulan Hari 28-31 Tahun Kuartalan 4 Tahun Bulan 12 Tahun Minggu 52 Runtun waktu memiliki 4 komponen sebagai berikut: 1. Kecenderungan 2. Musiman 3. Siklus 4. Variasi secara acak
  • 15. Sebuah teknik peramalan yang mengasumsikan bahwa permintaan pada periode selanjutnya adalah sama untuk permintaan pada periode yang terkini Data Penjualan Gula selama 2 tahun (kuartalan) Peramalan permintaan menggunakan pendekatan awam Ilustrasi Naïve Approach = xt +xt − 1 +xt − 2 𝑛
  • 16. Sebuah metode permalan yang menggunakan rata-rata dari periode yang terkini n terhadap data untuk meramal periode selanjutnya Metode pergerakan dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Pergerakan rata-rata sederhana (Single moving average) 2. Pergerakan rata-rata tertimbang (weighted moving average)
  • 17. 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌 = σ 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂𝒂𝒏 𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂 𝒏
  • 18. Weighted Moving Average diberikan bobot yang berbeda untuk setiap data historis The results of this weighted-average forecast are as follows:
  • 19. Actual Demand vs. Moving Average and WeightedMoving-Average Methods forDonna’s Garden Supply
  • 20. PERAMALAN RUNTUN WAKTU Menurut Trihendradi (2005), analisis exponential smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan. Rumus penghalusan eksponensial : = Peramalan periode sebelumnya + 𝛼 (Permintaan actual periode sebelumnya – Peramalan Periode sebelumnya) atau Ft = Peramalan Permintaan sekarang | α = Penghalusan (atau bobot) konstan (0 ≤ = α < = 1) Ft-1 = Peramalan Permintaan yang lalu | At-1 = Permintaan Nyata
  • 21. Diketahui sebuah perusahaan telah meramalkan penjualan di bulan Februari sebanyak 142 unit. Namun, permintaan aktualnya sebesar 153 unit. Konstanta yang dipilih oleh pihak manajemen yaitu sebesar α = 0,20, maka diler ingin meramalkan permintaan pada bulan Maret. Ditanya: Bagaimanakah peramalan bulan Maret menggunakan model penghalusan eksponensial? Jawab: Peramalan baru = 142 + 0,2 (153 – 142) = 142 + 2,2 = 144,2 Jadi peramalan permintaan untuk bulan Maret yaitu sebesar 144 unit (dibulatkan)
  • 22. PERAMALAN RUNTUN WAKTU Kesalahan peramalan adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai peramalan. Tingkat akurasi peramalan dapat diukur melalui Kesalahan peramalan atau deviasi didefinisikan sebagai berikut. Kesalahan Peramalan = Permintaan Aktual – Nilai Peramalan = Mean Absolute Deviasion (MAD) Mean Squared Error (MSE) Mean Absolute Percentage Error (MAPE).
  • 23. Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah kesalahan peramalan (nilai absolutnya) dan membaginya dengan jumlah periode data (n) MAD = Σ|Aktual−Peramalan| 𝑛 Contoh : Selama 8 kuartal yang lalu, Perusahaan X membongkar muat sejumlah besar biji-bijian dari kapal. Manajer operasi pelabu-han ingin menguji penggunaan penghalus-an eksponensial utk melihat seberapa baik teknik ini bekerja dlm memprediksi tonase biji-bijian yg dibongkar/muat. Ia menebak peramalan bongkar/muat biji-bijian pada kuartal pertama adalah 175 ton. Dua nilai yg diuji α= 0,1 dan α=0,5.
  • 24. Diket : Peramalan kuartal pertama= 175 ton | α = 0,10 dan α=0,50 Kuartal Tonase Aktual yang Dibongkar Peramalan yg dibulatkan dgn α =0,1 Peramalan yg dibulatkan dgn α =0,5 1 180 175 175 2 168 175+0,1(180-175)=175,50 177,50 = 175+0,5(180-175) 3 159 175,50+0,1(168-175,50)=174,75 172,75 4 175 174,75+0,1(159-174,75)=173,18 165,88 5 190 173,18+0,1(175-173,18)=173,36 170,44 6 205 173,36+0,1(190-173,36)=175,02 180,22 7 180 175,02+0,1(205-175,02)=178,02 192,61 8 182 178,02+0,1(180-178,02)=178,22 186,30 9 ? 178,22+0,1(182-178,22)=178,59 184,15
  • 25. Kuartal Tonase Aktual yang Dibongkar Peramalan α= 0,1 Deviasi Absolut α=0,1 Peramalan α= 0,5 Deviasi Absolut α=0,5 1 180 175 5,00 175 5,00 2 168 175,50 7,50 177,50 9,50 3 159 174,75 15,75 172,75 13,75 4 175 173,18 1,82 165,88 9,12 5 190 173,36 16,64 170,44 19,56 6 205 175,02 29,98 180,22 24,78 7 180 178,02 1,98 192,61 12,61 8 182 178,22 3,78 186,30 4,30 Jumlah Deviasi Absolut 82,45 98,62 MAD 10,31 12,33
  • 26. Rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai peramalan dan pengamatan. MSD = Σ|Kesalahan Peramalan| 𝑛 2 Kuartal Tonase actual yang dibongkar Peramalan α=01 (Kesalahan Peramalan)2 1 180 175 52 = 25 2 168 175,50 (-7,5)2=56,25 3 159 174,75 (-15,75)2 =248,06 4 175 173,18 (1,82) 7,5)2=3,31 5 190 173,36 (16,64)2=276,89 6 205 175,02 (29,98)2=898,80 7 180 178,02 (1,98)2=3,92 8 182 178,22 (3,78)2=14,29 Jumlah Kesalahan dikuadratkan = 1.526,52 MSE= Σ|Kesalahan Peramalan| 𝑛 2 190,815
  • 27. MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan kata lain MAPE merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu yang kemudian dikalikan 100% agar mendapatkan hasil secara prosentase. Secara sistematis MAPE dirumuskan sebagai berikut: MAPE = ෍ 𝑖−𝐼 𝑛 100 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖 − 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛 /𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖 𝑛
  • 28. Kuartal Tonase Aktual yang Dibongkar Peramalan α=01 Kesalahan Persentase Absolut 100(|Kesahalahan Peramalan|/Aktual) 1 180 175 (100) (5*/180) = 0,0278 = 2,78% 2 168 175,50 0,0446 = 4,46% 3 159 174,75 0,0990 = 9,90% 4 175 173,18 0,0105 = 1,05% 5 190 173,36 0,0876 = 8,76% 6 205 175,02 0,1462 = 14.62% 7 180 178,02 0,0110 = 1,10% 8 182 178,22 0,0208 = 2,08% *5 = Aktual-Peramalan = 180-175 Jumlah kesalahan = 0,4475 = 44,75% MAPE=(Jumlah Kesalahan)/n = 44,75% / 8 0,0559 = 5,59%
  • 29. FITt = Rata-rata peramalan penghalusan eksponensial (Ft) + Kecenderungan Penghalusan eksponensial (TT) LANGKAH 1 : Menghitung Ft, rata-rata peramalan yang dihaluskan secara eksponesial untuk periode t, menggunakan persamaan Ft = α (At-1) + (1-α) ( Ft-1 + Tt-1) LANGKAH 2 : Menghitung kecenderungan yang diratakan, Tt, menggunakan persamaan Tt = β (Ft – Ft-1) + (1 - β) Tt-1 LANGKAH 3 : Menghitung peramalan termasuk kecenderungan, FITt, dengan menggunakan formula FITt= Ft + Tt tiga langkah untuk menghitung peramalan yang disesuaikan dengan kecenderungan adalah:
  • 30. Dengan penghalusan eksponensial dgn tren, estimasi rata-rata dan tren dihalus kan. Prosedur ini membutuhkan dua konstanta penghalusan, α untuk rata-rata dan β untuk tren. Ft = α (permintaan aktual terakhir) + (1-α)(Peramalan periode terakhir – Estimasi tren periode terakhir) Ft = α(At-1) + (1-α)(Ft-1 + Tt-1) ……………………… (1) Tt = β(peramalan periode ini – peramalan periode terakhir) + (1-β)(Estimasi tren periode terakhir) Tt = β(Ft – Ft-1) + (1-β)Tt-1 ......................................... (2) FITt= Ft + Tt Dimana : Ft = peramalan dengan eksponensial yg dihaluskan dari data berseri pada periode t. Tt = tren eksponensial yg dihaluskan pada periode t. At = permintaan aktual pada periode t. α = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0≤α≥1) β = konstanta penghalusan untuk tren (0≤β≥1)
  • 31. Contoh : Sebuah perusahaan manufaktur besar di Portland ingin meramalkan permintaan untuk sebuah peralatan pengendali polusi. Suatu tinjauan ulang atas penjualan yang lalu, seperti yang ditunjukkan di bawah ini, mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan yang meningkat Nilai α=0,2 dan β=0,4. Diasumsikan peramalan awal untuk bulan pertama (F1) adalah 11 unit dan tren pada periode tsb (T1) = 2 unit. Bulan (t) Perminta an Aktual (At) Bulan (t) Perminta an Aktual (At) 1 12 6 21 2 17 7 31 3 20 8 28 4 19 9 36 5 24 10 ?
  • 32. Penyelesaian : Langkah-1 : Ramalkan bulan kedua : Ft = αAt +(1-α)(Ft +Tt) F2 = (0,2)(12)+(1-0,2)(11+2) = 12,8 unit. Langkah-2 : Hitung tren pada periode 2 : T2 = β(F2-F1)+(1-β)T1 = (0,4)(1,8)+(0,6)(0,2) = 1,92 Langkah-3 : Hitung FITt : FIT2 = F2 + T2 = 12,8 + 1,92 = 14,72 unit Bulan Permintaan Aktual Ft Tt FITt 1 12 11 2 13,00 2 17 12,80 1,92 14,72 3 20 15,18 2,10 17,28 4 19 17,82 2,32 20,14 5 24 19,91 2,23 22,14 6 21 22,51 2,38 24,89 7 31 24,11 2,07 26,18 8 28 27,14 2,45 29,59 9 36 29,28 2,32 31,60 10 ? 32,48 2,68 35,16
  • 33. Sebuah metode peramalan runtun waktu mencocokan sebuah garis kecenderungan untuk urutan poin data historis dan kemudian memproyeksikan garis ke dalam peramalan pada masa mendatang
  • 34. Dimana : ො𝑦 = nilai variabel terikat 𝑎 = perpotongan sumbu y 𝑏 = kemiringan garis regresi 𝑥 = variabel bebas ො𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 𝑏 = σ 𝑥𝑦−𝑛𝑥𝑦 σ 𝑥2 −𝑛𝑥2 𝑎 = 𝑦 − 𝑏𝑥
  • 35.
  • 36.
  • 37. Oleh karena itu, persamaan kecenderungan kuadrat kecil adalah ො𝑦 = 56,70 +10,54 𝑥 Untuk memproyeksikan permintaan pada tahun berikutnya, 𝑥= 8 ො𝑦 = 56,70 +10,54 8 ො𝑦 = 56,70 + 84,32 = 141,02 atau 141 megawatt
  • 38. Daya listrik dan garis kecenderungan yang dihitung
  • 39. Variasi musiman adalah fluktuasi yang muncul secara reguler setiap tahun yang biasanya disebabkan oleh iklim dan kebiasaan (mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu). Contoh yang menunjukan variasi musiman seperti penjualan pakaian akan meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas sekolah akan meningkat pada saat awal sekolah.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. PENGGUNAAN ANALISIS REGRESI UNTUK PERAMALAN STANDAR KESALAHAN DARI ESTIMASI KOEFISIEN KORELSI UNTUK GARIS REGRESI ANALISIS REGRESI MULTIPEL 01 02 03 04
  • 47. Analisis regresi, yaitu model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Dimana : Y = Nilai variabel yang telah dihitung untuk kemudian diprediksikan (disebut sebagai variabel dependen/terikat) a = Perpotongan sumbu Y b = Kemiringan dari garis regresi x = Variabel independen (tidak terikat)
  • 48. Case: Perusahaan Konstruksi Nodel, West Bloomfield • Perusahaan Konstruksi Nodel merenovasi sejumlah rumah tua di West Bloomfield, Michigan. • Sejalan dengan waktu, perusahaan mendapati bahwa biaya pekerjaan renovasinya tergantung pada tingkat penghasilan penduduk yaitu upah lokal di West Bloomfield. • Tabel berikut ini menunjukkan penjualan Nodel dan upah lokal selama masa 6 tahun Years Sales Wages 2002 2 1 2003 3 3 2004 2,5 4 2005 2 2 2006 2 1 2007 3,5 7 Jika kantor perdagangan lokal memperkirakan upah wilayah West Bloomfield tahun 2008 adalah 6, Tentukan perkiraan penjualan Nodel tahun 2008?
  • 49. Years Sales (Y) Wages (X) X² XY 2002 2 1 1 2 2003 3 3 9 9 2004 2,5 4 16 10 2005 2 2 4 4 2006 2 1 1 2 2007 3,5 7 49 24,5 Y=15 X=18  X²=80 XY=51,5 Y=2,5   − − 22 ( . xnx yxnxy bxay += xbya −= b = = 3=X 51,5 − 6 3 (2,5) 80−(6)(32) = 0,25 = 2,5 – (0,25)(3) = 1,75 MAKA PERSAMAANNYA = ŷ = 1,75 + 0,25x Penjualan = 1,75 + 0,25 (penggajian) Jika system penggajiannya menjadi senilai $6 miliar pada tahun berikutnya, maka Penjualan (dalam jutaan $) = 1,75 + 0,25 (6) = 1,75 + 1,5 = 3,25 Atau penjualan = $3.250.000
  • 50. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 Garis Regresi Y= 1,75 + 0,25 X a= 1,75 WAGES SALES 3,25
  • 51. Untuk menghitung keakuratan regresi yang diperkirakan, harus dihitung Kesalahan Standar Estimasi (Standard error of the estimate). Perhitungan ini disebut Deviasi Standar Regresi (Standard Deviation of the Regression) 2 2 . − −− =   n xybyay S xy
  • 52. Diketahui: ∑y2 = 39,5 σxy = 51,5 a = 1,75 σy = 15,0 n = 6 b = 0,25 σ = 68,27% Berapa standar kesalahan terkait garis regresi pada contoh 12? Jawab: 2 2 . − −− =   n xybyay S xy Maka kesalahan standar estimasi adalah $360.000 dalam Penjualan (Sales) RUMUS -- 𝟑𝟗,𝟓−𝟏,𝟕𝟓 𝟏𝟓,𝟎 −𝟎,𝟐𝟓(𝟓𝟏,𝟓) 𝟔−𝟐 𝟎, 𝟎𝟗𝟑𝟕𝟓 = 𝟎, 𝟑𝟎𝟔 = $𝟑𝟔𝟎. 𝟎𝟎𝟎
  • 53. Sebuah ukuran dari kuatnya hubungan antara 2 variable. r= ∑xy − ∑x∑y [n∑x2 − (∑x)2] [n∑y2 − (∑y)2]
  • 54. Suatu teknik statistik untuk menentukan kekuatan hubungan diantara variable-variable
  • 55. Case: Nodel 901,0=r Years Sales (Y) Wages (X) X² XY Y² 2002 2 1 1 2 4 2003 3 3 9 9 9 2004 2,5 4 16 10 6,25 2005 2 2 4 4 4 2006 2 1 1 2 4 2007 3,5 7 49 24,5 12,25 Y=15 X=18  X²=80 XY=51,5 Y²= 39,5 Y=2,5 Sistem penggajian dan penjualan
  • 56. Persentasi variasi di dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh persamaan regresi. Dicari dengan mengkuadratkan koefisien korelasi: r2 = 0,9012 r2 = 0,81 r2 = 81 %
  • 57. Regresi berganda (multiple regression) : regresi yg memiliki lebih dari satu variabel bebas . Case: Nodel Construction ingin memasukkan rata-rata tingkat bunga tahunan dalam modelnya untuk meramalkan penjualan renovasi, maka persamaan yang tepat. ŷ = variabel dependen, penjualan a = konstan, perpotongan y 𝑥1 dan 𝑥2 = nilai dari 2 variabel independen, area sistem penggajian dan tingkat bunga, masing-masing 𝑏1 dan 𝑏2 = koefisien untuk 2 variabel independen
  • 58. Case: Nodel Construction ingin memasukkan rata-rata tingkat bunga tahunan dalam modelnya untuk meramalkan penjualan renovasi, maka persamaan yang tepat. Jika system penggajian West Boomfield akan menjadi senilai $6 miliar dan tingkat bunga menjadi sebesar 0.12 (12%) maka penjualan akan menjadi Koefisien relasi baru = 0,96 artinya dimasukkan ke dalam variable X2, tingkat bunga
  • 59. Sinyal penelusuran yaitu pengukuran seberapa baiknya peramalan dalam memprediksikan nilai aktualnya: Sinyal Penelusuran = Kesalahan Kumulatif MAD Sinyal Penelusuran = σ(Permintaan aktual periode i −peramalan permintaan periode i ) MAD Dimana MAD (rata-rata deviasi absolut): MAD = σ[Aktual−Peramalan] n
  • 60. Cases: Menghitung Sinyal Penelusuran Berapa sinyal penelusuran dari peramalan pada akhir kuartal 6? Jawab: MAD = σ 𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒎𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒏 = 𝟖𝟓 𝟔 = 𝟏𝟒, 𝟐 Sinyal Penelusuran = 𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑲𝒖𝒎𝒖𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 𝑴𝑨𝑫 = 𝟑𝟓 𝟏𝟒,𝟐 = 𝟐, 𝟓 𝑴𝑨𝑫
  • 61. Penghalusan adaptif Pendekatan untuk peramalan penghalusan eksponensial di mana secara otomatis di ubah untuk menjaga seminimal mungkin kesalahan yang terjadi. Peramalan Fokus Peramalan yang mencoba varietas terhadap model komputer dan memilih salah satu yang terbaik untuk aplikasi khusus. Didasarkan pada 2 prinsip: 1. Model peramalan yang canggih tidak selalu lebih baik daripada sederhana 2. Tidak terdapat teknik tunggal untuk seluruh produk atau jasa
  • 62. Tempat potong rambut pria mengharapkan puncak bisnisnya pada hari jumat dan sabtu. karenanya hampri semua tempat potong rambut tutup pada hari minggu dan senin, dan terdapat banyak permintaan pada hari jumat dan sabtu. Teknik utama pada sektor eceran adalah melihat permintaan dan membuat catatan jangka pendek yang teliti. DEFINISI Contoh
  • 63. Toko Ritel Khusus Restoran Cepat Saji Toko ritel khusus menyimpan catatan penjualan historis untuk menelusuri pola dan korelasi permintaan. Restoran cepat saji memiliki variasi permintaan yang cepat dan memerlukan peramalan yang terperinci.