SlideShare a Scribd company logo
GASTRO INTESTINAL
TRAKTUS
HISTOLOGI SALURAN CERNA
1. LAPISAN SEROSA
BAGIAN PALING DALAM
TERDIRI DARI LAPISAN EPITELIUM TEMPAT SEKRESI KELENJAR
DAN
LAMINA PROPRIA ( JARINGAN KONEKTIF)
TEMPAT PEMBULUH DARAH, SARAF, PEMBULUH LIMFATIK, SEL
OTOT POLOS, DAN NODUS LIMFATIK
BAGIAN LUAR TERDIRI DARI DUA BAGIAN
SIRKULARIS DAN LONGITUDINALIS KONTRAKSI KEDUA
LAPISAN INI MERUBAH BENTUK LUMEN DAN
MENGGERKAN
VILLI
SUSUNAN BERLIPAT (VILLI) MENINGKATKAN AREA
ABSORBSI
2. LAPISAN SUBMUKOSA
LAPISAN YANG TERDIRI DARI JARINGAN KONEKTIF PADAT YANG
MELAPISI MUSKULARIUS MUKOSA
TERDAPAT BANYAK PEMBULUH DARAH DAN LIMFE SERTA KEL
EKSOKRIN YANG MENGELUARKAN BUFFER DAN ENZIM
PADA BAGIAN LUAR SERABUT-SERABUT SARAF (FLEKSUS
SUBMUKOSA ATAU MEISSNER) TDD
SARAF SENSORIK, GANGLION
PARASIMPAT
SERABUT POSTGANGLION SIMPATIK
MEMPERSARAFI MUKOSA DAN
SUBMUKOSA
3. LAPISAN MUSKULARIAS EKSTERNA
AREA YANG DIDOMINASI OLEH SEL-SEL OTOT POLOS
DALAM SIRKULER
LUAR LONGITUDINAL
FUNGSI MEKANIK
DAN PERGERAKAN
MATERI USUS
DIKOORDINASIKAN
OLEH PLEKSUS
MYENTERIKUS
( Aurbach)
Ada di tengah
GANGLION PARASIMPATIK DAN
POST GANGLION SIMPATIK
PARASIMP
MENINGKATKAN KEKUATAN
PERISTALTIK
SIMPATIK INHIBISI
DAN RELAKSASI
4. LAPISAN SEROSA
PALING LUAR
MELAPISI MUSKULARIS EKSTERNA
KEC
DI R MULUT, FARING, ESOFAGUS DAN
REKTUM LAMINA
ADVENTITIA
(COLLAGEN)
PERGERAKAN MATERI SALURAN CERNA
2 MACAM PERGERAKAN
PERISTALSIS GERAKAN RITMIK DAN BERULANG ( KARENA
ADANYA SEL PACESETTER DEPOLARISASI
SPONTAN, DAN KONTRAKSI AKAN MERANGSANG
GEL KONTRAKSI SELANJUTNYA
BERLANGSUNG
SEPANJANG LAPISAN MUSKULARIS
SEGMENTASI MEMBELAH DAN MENGHANCURKAN MATERI
USUS
DAN MENCAMPUR DENGAN SEKRESI INTESTIN
GERAKAN PERISTALTIK
MEKANISME PENGONTROLAN SISTEM
PENCERNAAN
3 MEKANISME KONTROL SISTEM
PENCERNAAN
1. KONTROL SARAF
2. KONTROL HORMONAL
3. KONTROL LOKAL
PENGATURAN AKTIFITAS DIGESTI
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENYEBABKAN
DEPOLARISASI
Peregangan otot
Stimulasi oleh ACH
Stimulasi S.P Simpatik
Stimulasi oleh hormon GIT
HIPERPOLARISASI
Epinephrin/ nor epineph
Stimulasi S. simpatik
PERSARAFAN PADA GIT
S.S Enterik
1. Plexus meinterikus (auerbach)
Terletak diantara lapisan otot sirkuler & longitudinal.
 koordinasi gerakan otot polos dinding usus
Pada umumnya stimulasi dari plexsus mienterikus  ↑ aktivitas
motorik dengan efek utama : ↑ kontraksi tonik dinding usus
↑ intensitas kontraksi ritmis
↑ kecepatan kontraksi ritmis
↑ kecepatan konduksi
2.Plexus sub mukosa (meissner)
 mengatur sekresi, aliran darah dan mendeteksi
sensasi keregangan usus
S.S Otonom
S. Parasimpatis
Divisi kranial hampir seluruhnya berasal dari N.vagus.
 mengatur kecepatan gerakan dan sekresi getah
usus serta hormon-hormon (Gastrin, Kolesistokinin
(CCK) dan sekretin).
 Memberi inervasi pada : Esofagus, Lambung,
Pancreas dan ½ bagian pertama colon
Divisi sakral berasal dari segmen sakral MS 2 – 4
memberi inervasi pada bagiam distal colon bagian
distal colon sigmoid Rektum dan anus  terutama
pada reflex defekasi
S. Simpatis
Berasal dari segmen T8 – L2 M.S.
Perangsangan simpatis  ↓ aktivitas motorik
 ↓ pergerakan makanan pada GIT.
Serabut saraf aferen usus terangsang oleh :
Iritasi mukosa usus
Peregangan usus yang >>>
Adanya zat kimia khusus
↓
Perangsangan gerakan
Penghambatan gerakan sekresi
http://people.eku.edu/ritchisong/301notes2b.html
PENGATURAN HORMONAL
Kolesistokinin
Disekresi mukosa jejunum
Efek : ↑kontraktilitas Kandung empedu
↓gerakanlambung
Sekretin
Disekresi mukosa duodenum sebagai respon terhadap
pengosongan lambung
Efek : ↓ gerakan GIT
Gastric inhibitory peptide
Disekresi mukosa usus halus bagian atas sebagai
respon terhadap lemak dan K.H.
Efek : ↓ aktivitas motorik lambung
JENIS GERAKAN FUNGSIONAL GIT
Gerakan mencampur
 disebabkan oleh kontraksi peristalik
Gerakan mendorong Peristalik
Rangsang untuk terjadi peristalik
adalah distensi
PROSES
1. INGESTI
2. PROSES MEKANIK MULUT DAN SEPANJANG
SALURAN
CERNA
1. DIGESTI KIMIAWI MOLEKUL
SEDERHANA
4. SEKRESI AIR, ASAM, ENZIM, BUFFER DAN
GARAM DR EPITELIUM SAL CERNA
5. ABSORBSI MOLEKUL SEDERHANA, AIR,
VITAMUIN, ELEKTROLIT MELEWATI
EPITELIUM
6. EKSKRESI MATERI SISA
FUNGSI SALIVA :FUNGSI SALIVA :
MENJAGA KEBERSIHAN MULUT DENGAN CARA :MENJAGA KEBERSIHAN MULUT DENGAN CARA :
•MEMBUNUH BAKTERIMEMBUNUH BAKTERI
•MEMBERSIHKAN DARI BAKTERIMEMBERSIHKAN DARI BAKTERI
SEKRESI DALAM KEADAAN BASAL 1CC/M DARI MUKOSA
SEKRESI DIPENGARUHI OLEH :
•RANGSANG ASAM DAN SELERA MAKAN
•RANGSANG TAKTIL OLEH PARTIKEL HALUS DI OS
SEKRESI DIHAMBAT SECARA KASAR :
•RANGSANGAN SSP MENCIUM MAKANAN TERGANGGU
•REFLEKS DARI GASTER > DARI USUS BAGIAN
ATAS
SEKRESI ESOFAGUS BERUPA MUKOID ATAU MUKUS
BERSIFAT PELUMAS DAN PROTEKTIF.
BAGIAN ATAS OLEH MAKANAN
BAGIAN BAWAH OLEH GETAH LAMBUNG
SEKRESI GASTER BERUPA MUKUS DAN ENZYM.
YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR
•GASTRIK / FUNDUS : ENZYM
•PILORUS : MUKUS
KELENJAR GASTER TERDIRI DARI 3 SEL :
1. SEL MUKOSA LEHER MENGHASILKAN MUKUS
2. SEL UTAMA MENGHASILKAN ENZYM
PROTEOLITIK YAITU PEPSIN
3. SEL PARIETAL MENGHASILKAN HCL
YANG DAPAT MENYEBABKAN GASTRITIS
HIPERACIDITY
PERGERAKAN MAKANAN
Makanan untuk dapat dicerna dan digunakan  berjalan dari mulut – anus
melalui proses :
Mengunyah
Organ yang berperan :Gigi dan Otot-otot rahang
Dipersarafi oelh M.V dengan kendali nukleus di otak belakang
Mengunyah membantu proses pencernaan oleh karena ↑ luas
permukaan makanan yang akan bereaksi dengan enzim
pencernaan
Menelan Tahap volunter
Tahap involunter Melibatkan
Tahap faringeal N V IX, X, XII
Tahap esofegeal
makanan masuk di lambung
Fungsi motorik lambung
Menyimpan
Mencampur makanan
Mengososngkan secara perlahan
PENGOSONGAN LAMBUNG
1. Sinyal saraf akibat peregangan lambung oleh
makanan
2. Hormon gastrin
Faktor yang menghambat pengosongan lambung
Refleks enterogastrik dari duodenum pada
pylorus
Faktor yang menentukan refleks enterogastrik
Derajat peregangan duodenum
Derajat iritasi pada mukosa duodenum
Derajat keasaman chyme
Derajat osmolasitas
Adanya protein & lemak
SEKRESI ASAM LAMBUNG
PENGATURAN SEKRESI ASAM LAMBUNG
3 FASE
1. CEPHALIC PHASE
2. GASTRIC PHASE
3. INTESTINAL PHASE
CEPHALIC PHASE
GASTRIC PHASE
INTESTINAL PHASE
DIGESTI DAN ABSORBSI DI DALAM LAMBUNG
• PENCERNAAN PROTEIN DIMULAI OLEH PEPSIN
• PENCERNAAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK TERUS BERLANJUT OLEH
AMILASE SALIVA DAN LINGUAL LIPASE Ph 4.5 ( 1-2 JAM)
KIMUS LEBIH ENCER DAN HALUS DAN Ph MENCAPAI 2
AKTIFITAS PEPSIN ME PENCERNAAN PROTEIN
ME
Tidak seluruh protein dicerna dalam lambung karena
waktu pencernaan dalam lambung terbatas. Tapi tetap
cukup waktu untuk memecah polipeptida kompleks
menjadi polipeptida sederhana
DINDING
INTESTIN
STRUKTUR INTERNAL SATU VILLUS
( MENGGAMBARKAN SUPLAI KAPILER
DAN LIMFATIK
POSISI
DUODENUM,JEJUNU
M DAN ILEUM DALAM
R ABDOMEN
PERBANDINGAN
KOMPOSISI PADA
SETIAP AREA
PERGERAKAN USUS HALUS
Jika usus halus diregang oleh chyme  kontraksi dinding usus
Panjang kontraksi + 1 cm  segmentasi  chymus terpotong 8 –
12 x/m .Di duodenum + 12 x/m dan Ileum max 8 – 9 x/m
Teratur
Tidak teratur
Kontraksi tidak efektif bila tanpa didasari stimulasi S.S enterik
T.U pleksus mienterikus. Kontraksi sangat lemah bila aktifitas S.
entrerik dihambat oleh atropin
Gerakan segmentasi lemah
PERGERAKAN PENDORONG
• Peristalik di usus halus akan mendorong makanan (chymus)
• Terjadi di setiap usus halus bergerak menuju anus dengan kecepatan 0.5 – 2
cm/ detik, dan berhenti setelah bergerak 10 cm  pergerakan chyme + 1 cm/
menit. chyme dari pylorus s/d katup ileosaekal + 3-5 jam
• Aktivitas peristalik setelah makan
PANKREASPANKREAS
Volume pankreas tdd:Volume pankreas tdd:
1. sel acini penghasil zymogen1. sel acini penghasil zymogen
dan enzym (82%)dan enzym (82%)
2. sel kelenjar (duct cell) yg2. sel kelenjar (duct cell) yg
memproduksi cairan danmemproduksi cairan dan
bikarbonat (1000 ml/hari),bikarbonat (1000 ml/hari),
(3.2%)(3.2%)
3. sel endokrin yg menghasilkan3. sel endokrin yg menghasilkan
insulin & glukagon (1.8%)insulin & glukagon (1.8%)
Fungsi Pankreas menghasilkan enzim-enzim pankreas
Aktifitas sekresi di kontrol oleh hormon dalam duedenum (sekretin)
Kimus yang asam memasuki duodenum
merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan buffer (pH 7.5-8.8).
tdd fosfat dan bikarbonat
kolesistokinin duodenum hormon-hormon pankrea
AMILASE
LIPASE
NUCLEASE MEMECAH ASAM NUKLEAT
PROTEOLITIK PROTEASE MEMECAH PROT
KOMPLEKS
PEPTIDASE POLIPEPTIDA SEDERHANA
ENZIM TIDAK AKTIF
AKTIF SETELAH
BERCAMPUR DG KIMUS
YANG SEDIKIT BASA
Zimogen dan Enzim PankreasZimogen dan Enzim Pankreas
Zimogen (pro-enzim)Zimogen (pro-enzim) EnzimEnzim
1. tripsinogen1. tripsinogen tripsintripsin
2. kimotripsinogen2. kimotripsinogen kimotripsinkimotripsin
3. prokarboksipeptidase3. prokarboksipeptidase karboksipeptidasekarboksipeptidase
4. proelastase4. proelastase elastaseelastase
5. profosfolipase5. profosfolipase fosfolipasefosfolipase
Aktivasi tripsinogen dilakukan oleh enterokinase/enteropetidaseAktivasi tripsinogen dilakukan oleh enterokinase/enteropetidase
(duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).(duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).
Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsinAktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin
Enzim PankreasEnzim Pankreas
 Alfa amilaseAlfa amilase
 LipaseLipase
 DNase (deoksiribonuklease), menghidrolisisDNase (deoksiribonuklease), menghidrolisis
DNA menjadi deoksiadenosin monofosfatDNA menjadi deoksiadenosin monofosfat
(dAMP), deoksitimidin monofosfat (dTMP),(dAMP), deoksitimidin monofosfat (dTMP),
deoksiguanosin monofosfat (dGMP),deoksiguanosin monofosfat (dGMP),
deoksisitosin monofosfat (dCMP),deoksisitosin monofosfat (dCMP),
 RNase (Ribonuklease)RNase (Ribonuklease)
STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DANSTRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN
KANTUNG EMPEDUKANTUNG EMPEDU
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer
Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman (
http://www.whfreeman.com/) in www.emc.maricopa.edu
Pengaturan pengeluaran GetahPengaturan pengeluaran Getah
PankreasPankreas
Sekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan hormonSekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan hormon
yang dihasilkan epitel duodenum:yang dihasilkan epitel duodenum:
 Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran getahHormon sekretin yang merangsang pengeluaran getah
pankreas dan kandungan HCO3 nya.pankreas dan kandungan HCO3 nya.
 Hormon CCK (kolesistokinin yang identik denganHormon CCK (kolesistokinin yang identik dengan
pankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzimpankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzim
pankreas.pankreas.
Pengeluaran hormonPengeluaran hormon sekretin dan CCKsekretin dan CCK dirangsang dengandirangsang dengan
adanya lemak dan pHadanya lemak dan pH rendahrendah yang dalam duodenumyang dalam duodenum..
2 FUNGSI UTAMA KANDUNG EMPEDU
1. PENYIMPANAN EMPEDU YANG DIPRODUKSI
OLEH HATI 1 LITER SETIAP HARI
2. MODIFIKASI EMPEDU DIKELUARKAN
MELALUI SFINGTER PANKERATICOHEPATIC
APABILA KIMUS TELAH SAMPAI DUODENUM
ADANYA HORMON CCK SFINGTER
RELAKS DAN KANDUNG EMPEDU
BERKONTRAKSI EMPEDU
DIKELUARKAN
GETAH EMPEDUGETAH EMPEDU
Getah empedu merupakan cairanGetah empedu merupakan cairan
alkalis, hasil sekresi sel hatialkalis, hasil sekresi sel hati, 0.5 –, 0.5 –
1.0 liter/hari:1.0 liter/hari:
 Fungsi garam empedu :Fungsi garam empedu :
1.1. Mengaktifkan lipase pankreasMengaktifkan lipase pankreas
2.2. Merangsang sekresi pankreasMerangsang sekresi pankreas
3.3. Meningkatkan absorbsi lemakMeningkatkan absorbsi lemak..
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th
Edition, by Sinauer Associates (
http://www.sinauer.com/) and WH Freeman (
http://www.whfreeman.com/) in
www.emc.maricopa.edu
KOMPOSISIKOMPOSISI GETAH EMPEDUGETAH EMPEDU
 Garam empedu (2/3 berat bersih empedu),Garam empedu (2/3 berat bersih empedu),
kombinasi dari kolesterol dan asamkombinasi dari kolesterol dan asam ((asam kolatasam kolat
dandan asam aminoasam amino))..
 Pigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen iniPigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen ini
merupakan hasil pemecahan hemoglobin dalammerupakan hasil pemecahan hemoglobin dalam
limfa dan sungsum tulanglimfa dan sungsum tulang ((bone marrowbone marrow)). Pigmen. Pigmen
ini memberikan warna pada feses.ini memberikan warna pada feses.
 Kolesterol, lesitin, garam dan air.Kolesterol, lesitin, garam dan air.
Pengaturan pengeluaran GetahPengaturan pengeluaran Getah
EmpeduEmpedu
Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:
 Refleks kolagogusRefleks kolagogus, dengan adanya lemak, kuning telur, dengan adanya lemak, kuning telur
dan MgSO4 dalam duodenumdan MgSO4 dalam duodenum
 Kontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitelKontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitel
duodenum.duodenum.pancreas.exepancreas.exe
HISTOLOGI HATI
FUNGSI HATI PENGATURAN METABOLISME, PENGATURAN
HEMATOLOGI DAN PRODUKSI EMPEDU
SEMUA DARAH YANG MENINGGALKAN AREA ABSORBSI
MEMASUKI VENA PORTA DAN MASUK DALAM SIRKULASI HATI
MENYARING NUTRIEN DAN TOKSIN SEBELUM DIEDARKAN KE
SELURUH TUBUH
Metabolisme GlukosaMetabolisme Glukosa → glukoneogenesis,→ glukoneogenesis,
glikogenesis, glikogenolisisglikogenesis, glikogenolisis
Metabolisme lemakMetabolisme lemak
Metabolisme asam lemakMetabolisme asam lemak
Pemindahan produk sisaPemindahan produk sisa
Biotransformasi hormonBiotransformasi hormon
 Penyimpanan vitaminPenyimpanan vitamin
 Penyimpanan mineralPenyimpanan mineral
 Inaktivasi obatInaktivasi obat
 Biotransformasi bilirubinBiotransformasi bilirubin
 Pembentukan protein plasmaPembentukan protein plasma
 Pembentukan faktor pembekuanPembentukan faktor pembekuan
 Fungsi imunologisFungsi imunologis
Hormon gastro intestinal dan efeknya
AKTIFITAS HORMON SAL PENCERNAAN
PERGERAKAN KOLON
Fungsi kolon :
absorpsi air & elektrolit dari chyme
Penyimpanan bahan feses s/d dikeluarkan
Pergerakan pencampur – haustrasi  gerakan segmentasi = dengan
gerakan usus halus dengan panjang kontraksi + 2.5 cm
Intensitas puncak tercapai dalam 30” – hilang dalam 60” berikutnya.
Pergerakan mendorong terjadi oleh karena :
Pergerakan ke arah anus oleh kontraksi haustral
Gerakan masa (mass movement)
Kontraksi haustral membutuhkan waktu 8-15 jam
untuk menggerakan chymus dari ileosaeka – colon
transversum
Dari colon trans – sigmoid mass movement hanya
terjadi beberapa kali/ hari
Mass movement dimulai oleh
Refleks gastrokolik yang terjadi oleh karena pergerakan
REFLEKS DEFEKASI
KESELURUHAN REAKSI KIMIA DALAM
PENCERNAAN
ENZIM PENCERNAAN DAN FUNGSINYA
SEKRESI DAN ABSORBSI AIR SEPANJANG SALURAN CERNA
ABSORBSI ION DAN VITAMIN OLEH SALURAN CERNA
KETERKAITAN FUNGSI SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM
LAIN DALAM TUBUH
Tararenkyu……??Tararenkyu……??
?!!!?!!!

More Related Content

What's hot

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Hetty Astri
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
Encepal Cere
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Hetty Astri
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
fikri asyura
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
AULIA SHARA
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
SisTi NurRahmah
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
Nona Zesifa
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
Riska Ramadhana
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaSarjan unissula
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
Sahrial Mantovanie
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
Mey Sari
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
Sirod Judin
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Woro Nugroho
 

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 

Similar to Fisiologi gastro intestinal traktus

Sist Pencernaan.ppt
Sist Pencernaan.pptSist Pencernaan.ppt
Sist Pencernaan.ppt
taufiqjuliandavit
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Nike Amidaya
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
husnul khotimah
 
Fisiological factor
Fisiological factorFisiological factor
Fisiological factor
husnul khotimah
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
Sindianisa24
 
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxDIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
AgusSuryaman9
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
Cahya
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
NauratulIslamiyah
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Silvia Tengker
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
Dedi Kun
 
Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)
khoryberty
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Sistem pencernaan kebidanan
Sistem pencernaan kebidananSistem pencernaan kebidanan
Sistem pencernaan kebidanan
Singgih Singgih
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
sakura huriah
 
Gi psik baru
Gi psik baruGi psik baru
Gi psik baru
octo zulkarnain
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Fithri Kurniati
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Lolyta Sucihara
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Megawati Nurdin
 
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdfPatofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
LelyEnytaTampubolon
 

Similar to Fisiologi gastro intestinal traktus (20)

Sist Pencernaan.ppt
Sist Pencernaan.pptSist Pencernaan.ppt
Sist Pencernaan.ppt
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fisiological factor
Fisiological factorFisiological factor
Fisiological factor
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
 
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxDIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
 
Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sistem pencernaan kebidanan
Sistem pencernaan kebidananSistem pencernaan kebidanan
Sistem pencernaan kebidanan
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
 
Gi psik baru
Gi psik baruGi psik baru
Gi psik baru
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdfPatofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
 

More from Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Cahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
Cahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
Cahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
Cahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
Cahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
Cahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
Cahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
Cahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
Cahya
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
Cahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Cahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
Cahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
Cahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
 

More from Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Recently uploaded

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 

Recently uploaded (13)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 

Fisiologi gastro intestinal traktus

  • 2.
  • 3. HISTOLOGI SALURAN CERNA 1. LAPISAN SEROSA BAGIAN PALING DALAM TERDIRI DARI LAPISAN EPITELIUM TEMPAT SEKRESI KELENJAR DAN LAMINA PROPRIA ( JARINGAN KONEKTIF) TEMPAT PEMBULUH DARAH, SARAF, PEMBULUH LIMFATIK, SEL OTOT POLOS, DAN NODUS LIMFATIK BAGIAN LUAR TERDIRI DARI DUA BAGIAN SIRKULARIS DAN LONGITUDINALIS KONTRAKSI KEDUA LAPISAN INI MERUBAH BENTUK LUMEN DAN MENGGERKAN VILLI SUSUNAN BERLIPAT (VILLI) MENINGKATKAN AREA ABSORBSI
  • 4. 2. LAPISAN SUBMUKOSA LAPISAN YANG TERDIRI DARI JARINGAN KONEKTIF PADAT YANG MELAPISI MUSKULARIUS MUKOSA TERDAPAT BANYAK PEMBULUH DARAH DAN LIMFE SERTA KEL EKSOKRIN YANG MENGELUARKAN BUFFER DAN ENZIM PADA BAGIAN LUAR SERABUT-SERABUT SARAF (FLEKSUS SUBMUKOSA ATAU MEISSNER) TDD SARAF SENSORIK, GANGLION PARASIMPAT SERABUT POSTGANGLION SIMPATIK MEMPERSARAFI MUKOSA DAN SUBMUKOSA
  • 5. 3. LAPISAN MUSKULARIAS EKSTERNA AREA YANG DIDOMINASI OLEH SEL-SEL OTOT POLOS DALAM SIRKULER LUAR LONGITUDINAL FUNGSI MEKANIK DAN PERGERAKAN MATERI USUS DIKOORDINASIKAN OLEH PLEKSUS MYENTERIKUS ( Aurbach) Ada di tengah GANGLION PARASIMPATIK DAN POST GANGLION SIMPATIK PARASIMP MENINGKATKAN KEKUATAN PERISTALTIK SIMPATIK INHIBISI DAN RELAKSASI
  • 6. 4. LAPISAN SEROSA PALING LUAR MELAPISI MUSKULARIS EKSTERNA KEC DI R MULUT, FARING, ESOFAGUS DAN REKTUM LAMINA ADVENTITIA (COLLAGEN)
  • 7. PERGERAKAN MATERI SALURAN CERNA 2 MACAM PERGERAKAN PERISTALSIS GERAKAN RITMIK DAN BERULANG ( KARENA ADANYA SEL PACESETTER DEPOLARISASI SPONTAN, DAN KONTRAKSI AKAN MERANGSANG GEL KONTRAKSI SELANJUTNYA BERLANGSUNG SEPANJANG LAPISAN MUSKULARIS SEGMENTASI MEMBELAH DAN MENGHANCURKAN MATERI USUS DAN MENCAMPUR DENGAN SEKRESI INTESTIN
  • 9. MEKANISME PENGONTROLAN SISTEM PENCERNAAN 3 MEKANISME KONTROL SISTEM PENCERNAAN 1. KONTROL SARAF 2. KONTROL HORMONAL 3. KONTROL LOKAL
  • 11. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN DEPOLARISASI Peregangan otot Stimulasi oleh ACH Stimulasi S.P Simpatik Stimulasi oleh hormon GIT HIPERPOLARISASI Epinephrin/ nor epineph Stimulasi S. simpatik
  • 12. PERSARAFAN PADA GIT S.S Enterik 1. Plexus meinterikus (auerbach) Terletak diantara lapisan otot sirkuler & longitudinal.  koordinasi gerakan otot polos dinding usus Pada umumnya stimulasi dari plexsus mienterikus  ↑ aktivitas motorik dengan efek utama : ↑ kontraksi tonik dinding usus ↑ intensitas kontraksi ritmis ↑ kecepatan kontraksi ritmis ↑ kecepatan konduksi 2.Plexus sub mukosa (meissner)  mengatur sekresi, aliran darah dan mendeteksi sensasi keregangan usus
  • 13. S.S Otonom S. Parasimpatis Divisi kranial hampir seluruhnya berasal dari N.vagus.  mengatur kecepatan gerakan dan sekresi getah usus serta hormon-hormon (Gastrin, Kolesistokinin (CCK) dan sekretin).  Memberi inervasi pada : Esofagus, Lambung, Pancreas dan ½ bagian pertama colon Divisi sakral berasal dari segmen sakral MS 2 – 4 memberi inervasi pada bagiam distal colon bagian distal colon sigmoid Rektum dan anus  terutama pada reflex defekasi
  • 14. S. Simpatis Berasal dari segmen T8 – L2 M.S. Perangsangan simpatis  ↓ aktivitas motorik  ↓ pergerakan makanan pada GIT. Serabut saraf aferen usus terangsang oleh : Iritasi mukosa usus Peregangan usus yang >>> Adanya zat kimia khusus ↓ Perangsangan gerakan Penghambatan gerakan sekresi
  • 16. PENGATURAN HORMONAL Kolesistokinin Disekresi mukosa jejunum Efek : ↑kontraktilitas Kandung empedu ↓gerakanlambung Sekretin Disekresi mukosa duodenum sebagai respon terhadap pengosongan lambung Efek : ↓ gerakan GIT Gastric inhibitory peptide Disekresi mukosa usus halus bagian atas sebagai respon terhadap lemak dan K.H. Efek : ↓ aktivitas motorik lambung
  • 17. JENIS GERAKAN FUNGSIONAL GIT Gerakan mencampur  disebabkan oleh kontraksi peristalik Gerakan mendorong Peristalik Rangsang untuk terjadi peristalik adalah distensi
  • 18. PROSES 1. INGESTI 2. PROSES MEKANIK MULUT DAN SEPANJANG SALURAN CERNA 1. DIGESTI KIMIAWI MOLEKUL SEDERHANA 4. SEKRESI AIR, ASAM, ENZIM, BUFFER DAN GARAM DR EPITELIUM SAL CERNA 5. ABSORBSI MOLEKUL SEDERHANA, AIR, VITAMUIN, ELEKTROLIT MELEWATI EPITELIUM 6. EKSKRESI MATERI SISA
  • 19. FUNGSI SALIVA :FUNGSI SALIVA : MENJAGA KEBERSIHAN MULUT DENGAN CARA :MENJAGA KEBERSIHAN MULUT DENGAN CARA : •MEMBUNUH BAKTERIMEMBUNUH BAKTERI •MEMBERSIHKAN DARI BAKTERIMEMBERSIHKAN DARI BAKTERI SEKRESI DALAM KEADAAN BASAL 1CC/M DARI MUKOSA SEKRESI DIPENGARUHI OLEH : •RANGSANG ASAM DAN SELERA MAKAN •RANGSANG TAKTIL OLEH PARTIKEL HALUS DI OS SEKRESI DIHAMBAT SECARA KASAR : •RANGSANGAN SSP MENCIUM MAKANAN TERGANGGU •REFLEKS DARI GASTER > DARI USUS BAGIAN ATAS
  • 20. SEKRESI ESOFAGUS BERUPA MUKOID ATAU MUKUS BERSIFAT PELUMAS DAN PROTEKTIF. BAGIAN ATAS OLEH MAKANAN BAGIAN BAWAH OLEH GETAH LAMBUNG SEKRESI GASTER BERUPA MUKUS DAN ENZYM. YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR •GASTRIK / FUNDUS : ENZYM •PILORUS : MUKUS
  • 21. KELENJAR GASTER TERDIRI DARI 3 SEL : 1. SEL MUKOSA LEHER MENGHASILKAN MUKUS 2. SEL UTAMA MENGHASILKAN ENZYM PROTEOLITIK YAITU PEPSIN 3. SEL PARIETAL MENGHASILKAN HCL YANG DAPAT MENYEBABKAN GASTRITIS HIPERACIDITY
  • 22. PERGERAKAN MAKANAN Makanan untuk dapat dicerna dan digunakan  berjalan dari mulut – anus melalui proses : Mengunyah Organ yang berperan :Gigi dan Otot-otot rahang Dipersarafi oelh M.V dengan kendali nukleus di otak belakang Mengunyah membantu proses pencernaan oleh karena ↑ luas permukaan makanan yang akan bereaksi dengan enzim pencernaan Menelan Tahap volunter Tahap involunter Melibatkan Tahap faringeal N V IX, X, XII Tahap esofegeal makanan masuk di lambung Fungsi motorik lambung Menyimpan Mencampur makanan Mengososngkan secara perlahan
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. PENGOSONGAN LAMBUNG 1. Sinyal saraf akibat peregangan lambung oleh makanan 2. Hormon gastrin Faktor yang menghambat pengosongan lambung Refleks enterogastrik dari duodenum pada pylorus Faktor yang menentukan refleks enterogastrik Derajat peregangan duodenum Derajat iritasi pada mukosa duodenum Derajat keasaman chyme Derajat osmolasitas Adanya protein & lemak
  • 29. PENGATURAN SEKRESI ASAM LAMBUNG 3 FASE 1. CEPHALIC PHASE 2. GASTRIC PHASE 3. INTESTINAL PHASE
  • 33. DIGESTI DAN ABSORBSI DI DALAM LAMBUNG • PENCERNAAN PROTEIN DIMULAI OLEH PEPSIN • PENCERNAAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK TERUS BERLANJUT OLEH AMILASE SALIVA DAN LINGUAL LIPASE Ph 4.5 ( 1-2 JAM) KIMUS LEBIH ENCER DAN HALUS DAN Ph MENCAPAI 2 AKTIFITAS PEPSIN ME PENCERNAAN PROTEIN ME Tidak seluruh protein dicerna dalam lambung karena waktu pencernaan dalam lambung terbatas. Tapi tetap cukup waktu untuk memecah polipeptida kompleks menjadi polipeptida sederhana
  • 34. DINDING INTESTIN STRUKTUR INTERNAL SATU VILLUS ( MENGGAMBARKAN SUPLAI KAPILER DAN LIMFATIK
  • 35.
  • 36.
  • 37. POSISI DUODENUM,JEJUNU M DAN ILEUM DALAM R ABDOMEN PERBANDINGAN KOMPOSISI PADA SETIAP AREA
  • 38. PERGERAKAN USUS HALUS Jika usus halus diregang oleh chyme  kontraksi dinding usus Panjang kontraksi + 1 cm  segmentasi  chymus terpotong 8 – 12 x/m .Di duodenum + 12 x/m dan Ileum max 8 – 9 x/m Teratur Tidak teratur Kontraksi tidak efektif bila tanpa didasari stimulasi S.S enterik T.U pleksus mienterikus. Kontraksi sangat lemah bila aktifitas S. entrerik dihambat oleh atropin Gerakan segmentasi lemah PERGERAKAN PENDORONG • Peristalik di usus halus akan mendorong makanan (chymus) • Terjadi di setiap usus halus bergerak menuju anus dengan kecepatan 0.5 – 2 cm/ detik, dan berhenti setelah bergerak 10 cm  pergerakan chyme + 1 cm/ menit. chyme dari pylorus s/d katup ileosaekal + 3-5 jam • Aktivitas peristalik setelah makan
  • 39. PANKREASPANKREAS Volume pankreas tdd:Volume pankreas tdd: 1. sel acini penghasil zymogen1. sel acini penghasil zymogen dan enzym (82%)dan enzym (82%) 2. sel kelenjar (duct cell) yg2. sel kelenjar (duct cell) yg memproduksi cairan danmemproduksi cairan dan bikarbonat (1000 ml/hari),bikarbonat (1000 ml/hari), (3.2%)(3.2%) 3. sel endokrin yg menghasilkan3. sel endokrin yg menghasilkan insulin & glukagon (1.8%)insulin & glukagon (1.8%)
  • 40. Fungsi Pankreas menghasilkan enzim-enzim pankreas Aktifitas sekresi di kontrol oleh hormon dalam duedenum (sekretin) Kimus yang asam memasuki duodenum merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan buffer (pH 7.5-8.8). tdd fosfat dan bikarbonat kolesistokinin duodenum hormon-hormon pankrea AMILASE LIPASE NUCLEASE MEMECAH ASAM NUKLEAT PROTEOLITIK PROTEASE MEMECAH PROT KOMPLEKS PEPTIDASE POLIPEPTIDA SEDERHANA ENZIM TIDAK AKTIF AKTIF SETELAH BERCAMPUR DG KIMUS YANG SEDIKIT BASA
  • 41. Zimogen dan Enzim PankreasZimogen dan Enzim Pankreas Zimogen (pro-enzim)Zimogen (pro-enzim) EnzimEnzim 1. tripsinogen1. tripsinogen tripsintripsin 2. kimotripsinogen2. kimotripsinogen kimotripsinkimotripsin 3. prokarboksipeptidase3. prokarboksipeptidase karboksipeptidasekarboksipeptidase 4. proelastase4. proelastase elastaseelastase 5. profosfolipase5. profosfolipase fosfolipasefosfolipase Aktivasi tripsinogen dilakukan oleh enterokinase/enteropetidaseAktivasi tripsinogen dilakukan oleh enterokinase/enteropetidase (duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).(duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik). Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsinAktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin
  • 42. Enzim PankreasEnzim Pankreas  Alfa amilaseAlfa amilase  LipaseLipase  DNase (deoksiribonuklease), menghidrolisisDNase (deoksiribonuklease), menghidrolisis DNA menjadi deoksiadenosin monofosfatDNA menjadi deoksiadenosin monofosfat (dAMP), deoksitimidin monofosfat (dTMP),(dAMP), deoksitimidin monofosfat (dTMP), deoksiguanosin monofosfat (dGMP),deoksiguanosin monofosfat (dGMP), deoksisitosin monofosfat (dCMP),deoksisitosin monofosfat (dCMP),  RNase (Ribonuklease)RNase (Ribonuklease)
  • 43. STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DANSTRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN KANTUNG EMPEDUKANTUNG EMPEDU Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman ( http://www.whfreeman.com/) in www.emc.maricopa.edu
  • 44. Pengaturan pengeluaran GetahPengaturan pengeluaran Getah PankreasPankreas Sekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan hormonSekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan hormon yang dihasilkan epitel duodenum:yang dihasilkan epitel duodenum:  Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran getahHormon sekretin yang merangsang pengeluaran getah pankreas dan kandungan HCO3 nya.pankreas dan kandungan HCO3 nya.  Hormon CCK (kolesistokinin yang identik denganHormon CCK (kolesistokinin yang identik dengan pankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzimpankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzim pankreas.pankreas. Pengeluaran hormonPengeluaran hormon sekretin dan CCKsekretin dan CCK dirangsang dengandirangsang dengan adanya lemak dan pHadanya lemak dan pH rendahrendah yang dalam duodenumyang dalam duodenum..
  • 45.
  • 46. 2 FUNGSI UTAMA KANDUNG EMPEDU 1. PENYIMPANAN EMPEDU YANG DIPRODUKSI OLEH HATI 1 LITER SETIAP HARI 2. MODIFIKASI EMPEDU DIKELUARKAN MELALUI SFINGTER PANKERATICOHEPATIC APABILA KIMUS TELAH SAMPAI DUODENUM ADANYA HORMON CCK SFINGTER RELAKS DAN KANDUNG EMPEDU BERKONTRAKSI EMPEDU DIKELUARKAN
  • 47. GETAH EMPEDUGETAH EMPEDU Getah empedu merupakan cairanGetah empedu merupakan cairan alkalis, hasil sekresi sel hatialkalis, hasil sekresi sel hati, 0.5 –, 0.5 – 1.0 liter/hari:1.0 liter/hari:  Fungsi garam empedu :Fungsi garam empedu : 1.1. Mengaktifkan lipase pankreasMengaktifkan lipase pankreas 2.2. Merangsang sekresi pankreasMerangsang sekresi pankreas 3.3. Meningkatkan absorbsi lemakMeningkatkan absorbsi lemak.. Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates ( http://www.sinauer.com/) and WH Freeman ( http://www.whfreeman.com/) in www.emc.maricopa.edu
  • 48. KOMPOSISIKOMPOSISI GETAH EMPEDUGETAH EMPEDU  Garam empedu (2/3 berat bersih empedu),Garam empedu (2/3 berat bersih empedu), kombinasi dari kolesterol dan asamkombinasi dari kolesterol dan asam ((asam kolatasam kolat dandan asam aminoasam amino))..  Pigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen iniPigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen ini merupakan hasil pemecahan hemoglobin dalammerupakan hasil pemecahan hemoglobin dalam limfa dan sungsum tulanglimfa dan sungsum tulang ((bone marrowbone marrow)). Pigmen. Pigmen ini memberikan warna pada feses.ini memberikan warna pada feses.  Kolesterol, lesitin, garam dan air.Kolesterol, lesitin, garam dan air.
  • 49. Pengaturan pengeluaran GetahPengaturan pengeluaran Getah EmpeduEmpedu Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:  Refleks kolagogusRefleks kolagogus, dengan adanya lemak, kuning telur, dengan adanya lemak, kuning telur dan MgSO4 dalam duodenumdan MgSO4 dalam duodenum  Kontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitelKontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitel duodenum.duodenum.pancreas.exepancreas.exe
  • 51. FUNGSI HATI PENGATURAN METABOLISME, PENGATURAN HEMATOLOGI DAN PRODUKSI EMPEDU SEMUA DARAH YANG MENINGGALKAN AREA ABSORBSI MEMASUKI VENA PORTA DAN MASUK DALAM SIRKULASI HATI MENYARING NUTRIEN DAN TOKSIN SEBELUM DIEDARKAN KE SELURUH TUBUH Metabolisme GlukosaMetabolisme Glukosa → glukoneogenesis,→ glukoneogenesis, glikogenesis, glikogenolisisglikogenesis, glikogenolisis Metabolisme lemakMetabolisme lemak Metabolisme asam lemakMetabolisme asam lemak Pemindahan produk sisaPemindahan produk sisa Biotransformasi hormonBiotransformasi hormon
  • 52.  Penyimpanan vitaminPenyimpanan vitamin  Penyimpanan mineralPenyimpanan mineral  Inaktivasi obatInaktivasi obat  Biotransformasi bilirubinBiotransformasi bilirubin  Pembentukan protein plasmaPembentukan protein plasma  Pembentukan faktor pembekuanPembentukan faktor pembekuan  Fungsi imunologisFungsi imunologis
  • 54. AKTIFITAS HORMON SAL PENCERNAAN
  • 55. PERGERAKAN KOLON Fungsi kolon : absorpsi air & elektrolit dari chyme Penyimpanan bahan feses s/d dikeluarkan Pergerakan pencampur – haustrasi  gerakan segmentasi = dengan gerakan usus halus dengan panjang kontraksi + 2.5 cm Intensitas puncak tercapai dalam 30” – hilang dalam 60” berikutnya. Pergerakan mendorong terjadi oleh karena : Pergerakan ke arah anus oleh kontraksi haustral Gerakan masa (mass movement) Kontraksi haustral membutuhkan waktu 8-15 jam untuk menggerakan chymus dari ileosaeka – colon transversum Dari colon trans – sigmoid mass movement hanya terjadi beberapa kali/ hari Mass movement dimulai oleh Refleks gastrokolik yang terjadi oleh karena pergerakan
  • 57. KESELURUHAN REAKSI KIMIA DALAM PENCERNAAN
  • 58. ENZIM PENCERNAAN DAN FUNGSINYA
  • 59. SEKRESI DAN ABSORBSI AIR SEPANJANG SALURAN CERNA
  • 60. ABSORBSI ION DAN VITAMIN OLEH SALURAN CERNA
  • 61. KETERKAITAN FUNGSI SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM LAIN DALAM TUBUH