Perlu adanya upaya menyeimbangkan otak kiri dan kanan siswa dalam pembelajaran, seperti menggunakan strategi Quantum Teaching atau mengarahkan strategi lain dengan teknik seperti menggunakan musik atau permainan untuk melibatkan otak kanan.
Teori konstruktivisme kognitif menurut Jean Piaget menyatakan bahwa individu membangun pengetahuannya melalui proses adaptasi dengan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi. Teori ini menekankan empat konsep utama yaitu skema, adaptasi, keseimbangan, dan perkembangan kognitif individu melalui tahap-tahap tertentu.
Teori konstruktivisme kognitif menurut Jean Piaget menyatakan bahwa individu membangun pengetahuannya melalui proses adaptasi dengan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi. Teori ini menekankan empat konsep utama yaitu skema, adaptasi, keseimbangan, dan perkembangan kognitif individu melalui tahap-tahap tertentu.
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, yang dikelompokkan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis mencakup material pembelajaran, lingkungan, alat, dan kondisi siswa. Faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan, ingatan, berfikir, dan motivasi. Pendidik perlu memahami faktor-faktor ini agar dapat meningkatkan efe
1. Teori pembelajaran kognitif menekankan bahwa pembelajaran adalah proses kognitif yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memproses informasi baru.
2. Terdapat beberapa teori pembelajaran kognitif menurut para ahli seperti Piaget, Bruner, Ausubel dan Gagne yang membahas proses kognitif seperti persepsi, ingatan, berpikir.
3. Teori-teori tersebut menjelaskan proses pembelaj
Peran guru dan metode pembelajaran sains di Tknona Ira Rizky
Dokumen ini membahas pentingnya peran guru dan metode pembelajaran sains untuk anak usia dini di taman kanak-kanak. Peran guru adalah memandu dan mendorong anak selama proses pembelajaran sains, sedangkan metode yang tepat dapat memotivasi anak belajar secara alami. Guru harus mempersiapkan langkah-langkah mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran sains.
Teks tersebut membahas empat mazhab pembelajaran yaitu behavioris, kognitif, sosial dan humanis. Mazhab behavioris menekankan perubahan tingkah laku, kognitif berfokus pada proses internal, sosial melihat aspek lebih dari tingkah laku, sedangkan humanis menekankan perbedaan individu.
Teori pembelajaran mencakupi berbagai mazhab seperti behaviorisme, kognitif, sosial, dan konstruktivisme. Teori-teori tersebut memberikan implikasi bagi proses dan praktik pembelajaran, seperti pentingnya rangsangan, penguatan, latihan, dan perkembangan kognitif siswa.
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang teori-teori belajar kognitif yang meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak, teori Vigotsky mengenai zona perkembangan proksimal, teori Ausubel mengenai pembelajaran bermakna, dan teori Bruner mengenai tahap-tahap belajar.
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
Dokumen tersebut membahas teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar. Teori ini melihat belajar sebagai proses kognitif internal yang terjadi melalui asimilasi dan akomodasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah ada. Prinsip-prinsipnya meliputi keterlibatan aktif siswa dan penyesuaian materi pelajaran dengan pengetahuan siswa.
Teori belajar kognitif melihat proses belajar sebagai interaksi antara proses internal manusia dan lingkungannya. Teori ini memberi penekanan pada proses mental serta bagaimana pengalaman dan pengetahuan dapat membentuk pemahaman seseorang secara berkesinambungan. Teori ini juga memberikan panduan untuk merancang pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah serta motivasi belajar siswa.
Dokumen tersebut merupakan senarai 5 orang pelajar beserta maklumat nombor kad pengenalan dan tarikh pembentangan kuliah oleh Puan Hjh Mahanee bt Mahmood mengenai Teori Pembelajaran Kognitif.
Teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar adalah proses berpikir yang kompleks yang melibatkan ingatan, pengolahan informasi, dan aspek-aspek psikologis lainnya. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Piaget, Ausubel, dan Bruner, yang membahas tahapan kognitif, belajar bermakna, dan pengaruh budaya terhadap perkembangan kognitif. Gagne menyatakan ada delapan tingk
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya memperhatikan keunikan setiap anak dalam pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan pendekatan brain based learning dan quantum learning.
2. Brain based learning berfokus pada potensi otak anak dan manajemen otak, sementara quantum learning menekankan pada filosofi TANDUR untuk menumbuhkan minat belajar anak.
3. Pembelajaran yang memperhatikan karakteristik individu setiap anak diharapkan d
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, yang dikelompokkan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis mencakup material pembelajaran, lingkungan, alat, dan kondisi siswa. Faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan, ingatan, berfikir, dan motivasi. Pendidik perlu memahami faktor-faktor ini agar dapat meningkatkan efe
1. Teori pembelajaran kognitif menekankan bahwa pembelajaran adalah proses kognitif yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memproses informasi baru.
2. Terdapat beberapa teori pembelajaran kognitif menurut para ahli seperti Piaget, Bruner, Ausubel dan Gagne yang membahas proses kognitif seperti persepsi, ingatan, berpikir.
3. Teori-teori tersebut menjelaskan proses pembelaj
Peran guru dan metode pembelajaran sains di Tknona Ira Rizky
Dokumen ini membahas pentingnya peran guru dan metode pembelajaran sains untuk anak usia dini di taman kanak-kanak. Peran guru adalah memandu dan mendorong anak selama proses pembelajaran sains, sedangkan metode yang tepat dapat memotivasi anak belajar secara alami. Guru harus mempersiapkan langkah-langkah mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran sains.
Teks tersebut membahas empat mazhab pembelajaran yaitu behavioris, kognitif, sosial dan humanis. Mazhab behavioris menekankan perubahan tingkah laku, kognitif berfokus pada proses internal, sosial melihat aspek lebih dari tingkah laku, sedangkan humanis menekankan perbedaan individu.
Teori pembelajaran mencakupi berbagai mazhab seperti behaviorisme, kognitif, sosial, dan konstruktivisme. Teori-teori tersebut memberikan implikasi bagi proses dan praktik pembelajaran, seperti pentingnya rangsangan, penguatan, latihan, dan perkembangan kognitif siswa.
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang teori-teori belajar kognitif yang meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak, teori Vigotsky mengenai zona perkembangan proksimal, teori Ausubel mengenai pembelajaran bermakna, dan teori Bruner mengenai tahap-tahap belajar.
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
Dokumen tersebut membahas teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar. Teori ini melihat belajar sebagai proses kognitif internal yang terjadi melalui asimilasi dan akomodasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah ada. Prinsip-prinsipnya meliputi keterlibatan aktif siswa dan penyesuaian materi pelajaran dengan pengetahuan siswa.
Teori belajar kognitif melihat proses belajar sebagai interaksi antara proses internal manusia dan lingkungannya. Teori ini memberi penekanan pada proses mental serta bagaimana pengalaman dan pengetahuan dapat membentuk pemahaman seseorang secara berkesinambungan. Teori ini juga memberikan panduan untuk merancang pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah serta motivasi belajar siswa.
Dokumen tersebut merupakan senarai 5 orang pelajar beserta maklumat nombor kad pengenalan dan tarikh pembentangan kuliah oleh Puan Hjh Mahanee bt Mahmood mengenai Teori Pembelajaran Kognitif.
Teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar adalah proses berpikir yang kompleks yang melibatkan ingatan, pengolahan informasi, dan aspek-aspek psikologis lainnya. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Piaget, Ausubel, dan Bruner, yang membahas tahapan kognitif, belajar bermakna, dan pengaruh budaya terhadap perkembangan kognitif. Gagne menyatakan ada delapan tingk
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya memperhatikan keunikan setiap anak dalam pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan pendekatan brain based learning dan quantum learning.
2. Brain based learning berfokus pada potensi otak anak dan manajemen otak, sementara quantum learning menekankan pada filosofi TANDUR untuk menumbuhkan minat belajar anak.
3. Pembelajaran yang memperhatikan karakteristik individu setiap anak diharapkan d
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek pembelajaran di sekolah dasar, mulai dari teori Gardner mengenai aspek-aspek intelegensi, perkembangan kognitif menurut Piaget, tipe-tipe belajar siswa, karakteristik pembelajaran di kelas rendah SD serta kegiatan belajar yang sesuai untuk mata pelajaran bahasa dan matematika. Dokumen juga membahas mengenai penggunaan lingkungan sebagai sumber belaj
1. Gaya belajar adalah cara seseorang lebih suka belajar dan memproses informasi, yang dipengaruhi kecerdasan dan pengalaman seseorang
2. Guru harus menyesuaikan gaya mengajar dengan gaya belajar siswa agar pembelajaran efektif
3. Faktor kunci pembelajaran efektif adalah perencanaan lesson plan yang mempertimbangkan gaya belajar siswa, modalitas visual dan kinestetik, serta mendapatkan perhatian
Dokumen tersebut membahas teori belajar Piaget dan Bruner beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD. Teori Piaget menekankan tahapan kognitif anak dan memberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban, sedangkan teori Bruner lebih menitikberatkan pada penemuan mandiri melalui contoh-contoh nyata. Guru diharapkan dapat merancang pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik perkemb
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran akselerasi untuk siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Pembelajaran akselerasi dilakukan dengan mempercepat waktu belajar tanpa mengurangi materi pelajaran. Program akselerasi membutuhkan pendekatan khusus dari guru dan fasilitas belajar yang memadai."
Strategi pembelajaran aktif (active learning) ditawarkan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran konvensional yang kurang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran aktif melibatkan siswa melalui dialog, observasi, dan praktik langsung untuk meningkatkan penguasaan materi. Metode seperti pertanyaan siswa dan diskusi kelompok dapat diterapkan untuk mewujudkan pembelajaran aktif.
Dokumen tersebut membahasikan konsep alam belajar yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu psikososial, fizikal, dan komuniti pembelajaran. Komponen-komponen tersebut diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pelajar secara jasmani, emosi, intelek, dan sosial.
(1) Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya interaksi dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. (2) Quantum Teaching ditujukan untuk proses pembelajaran di kelas, sementara Quantum Learning merupakan strategi untuk pembelajar agar dapat menyerap materi dengan cepat dan menyenangkan. (3) Beberapa prinsip utama Quantum Teaching antara lain membawa dunia siswa ke dunia guru dan sebalik
Deria memainkan peranan penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Melalui deria, pelajar dapat mengenal pasti persekitaran dan memperoleh pengalaman untuk membentuk pemahaman. Persekitaran yang kondusif dan pengurusan bilik seni yang baik dapat meningkatkan perkembangan deria pelajar.
Deria merupakan penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran karena ia memungkinkan pelajar untuk mengembangkan persepsi menyeluruh terhadap lingkungan sekitar melalui pancaindera. Persekitaran yang mendukung dan pengelolaan bilik seni yang baik dapat memaksimalkan perkembangan keterampilan deria pelajar.
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismeIndah KumaLa
Teori perkembangan kognitif Piaget dan teori belajar bermakna Ausubel sama-sama menekankan pentingnya memahami struktur kognitif siswa dan mengasosiasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Kedua teori ini juga menyarankan aktivitas belajar langsung untuk siswa tingkat dasar agar pembelajaran menjadi bermakna.
Perbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Final presentasi fithriyah
1. PERLUNYA MENYEIMBANGKAN ANTARA
OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS
OLEH :
FITHRIYAH, S.Pd
Mahasiswa S2 RSBI Prodi
Sains UNESA
2. Pembelajaran di TK
Ada keseimbangan otak kiri dan kanan,
belajar dgn penuh kergembiraan...
3. Pembelajaran di SD, SMP, SMA
Cenderung mengembangkan otak kiri.. Belajar
dengan penuh keseriusan..
5. Perbedaan Fungsi Otak Kiri dan Kanan
• Otak belahan kiri melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan
logika, analisis, kuantitatif, fakta, rencana, orga
nisasi, detail/perinci, sekuensial. Beberapa
pakar menyebutkan bahwa otak kiri
merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
• Otak belahan kanan berhubungan dengan
kemampuan
intuitif, sintesis, integrasi, emosi, interpersonal
, perasaan, kinestetik. Cenderung mengarah
ke Emotional Quotient (EQ).
6. • Orang yang dominan otak kirinya, pandai
melakukan analisa dan proses pemikiran
logis, namun kurang pandai dalam hubungan
sosial. Mereka juga cenderung memiliki organ
bagian kanan yang cenderung lebih tajam atau
kuat.
• Orang yang dominan otak kanannya bisa jadi
adalah orang yang pandai bergaul, namun
mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal
yang teknis. Organ bagian kiri lebih tajam atau
lebih kuat.
7. Sebagian besar orang di dunia hidup dengan
lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini
disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah
dan kuliah) lebih banyak mengasah
kemampuan otak kiri dan hanya sedikit
mengembangkan otak kanan.
.
8. Otak kanan maupun otak kiri sama-sama penting.
Keduanya seharusnya dilatih agar berkembang
secara seimbang, sehingga kerja otak jadi
maksimal. Jika seseorang dominan otak kiri dan
tidak melakukan sesuatu untuk aktivitas otak
kanan, maka ketidakseimbangan yang
ditimbulkannya bisa mengakibatkan stress
ataupun kesehatan fisik dan mental yang buruk
(DePorter, 1999).
9. • Guru adalah adalah faktor penting dalam
lingkungan belajar dan kehidupan siswa.
• Guru perlu menyediakan lingkungn belajar yang
bisa mengarahkan siswa agar kedua belahan otak
siswa bisa berkembang.
• Kita dapat menggunakan beberapa teknik untuk
menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Yang
terpenting dari teknik tersebut adalah
memunculkan keadaan yang rileks (kondisi
Alpha), sehingga koneksi antara 2 belahan itu
menjadi cepat.
North Mississippi GK-8
10. .
Beberapa teknik menyeimbangkan
Otak kiri dan Kanan
• Mengggunakan Musik
• Mengaktifkan kedua sisi tubuh. Contoh yang paling
mudah adalah pada saat berolahraga.
• Memberi jeda waktu antara sub materi yang
diajarkan, bisa diselingi Ice breaking, misalnya
tebakan yang ringan, bernyanyi sebentar, atau bisa
juga memutar video pendek yang memotivasi siswa.
• Optimalisasi penggunaan panca indra
• Melibatkan emosi saat belajar
11. Salah satu strategi mengajar yang sangat
memperhatikan keseimbangan antara otak kiri
dan kanan adalah Quantum Teaching, yaitu
sistem pengajaran yang terstruktur dan
terarah, bertumpu pada prinsip-prinsip dan
teknik-teknik Quantum Learning
(Deporter, Bobby dkk; 1999).
12. Quantum Learning
• Quantum didefinisikan sebagai “interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya”.
• Quantum Learning berarti seperangkat metode dan
falsafah belajar yang bisa melejitkan potensi siswa.
• Quantum Learning menggabungkan sugestology,
teknik pemercepatan belajar dan neurolinguistic
dengan teori, metode dan strategi belajar yang lain
misalnya teori kecerdasan ganda, teori otak
kanan/kiri, teori modalitas belajar (visual, auditorial
dan kinestetik), belajar dengan simulasi (permainan)
dan lain sebagainya.
13. Quantum Teaching
• Quantum Teaching : mempraktikkan Quantum
Learning di ruang-ruang kelas
• Quantum Teaching adalah penggubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam
dan di sekitar momen belajar, yang tentunya
mempengaruhi kesuksesan siswa.
14. • Asas utama Quantum teaching adalah :
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan
Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka.
• Ini berarti langkah pertama yang harus
dilakukan guru adalah memasuki dunia siswa
untuk mendapatkan hak mengajar.
• Caranya adalah mengaitkan apa yang akan
diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran
dan perasaan yang diperoleh dari kehidupan
rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi
atau akademik mereka.
15. Model pembelajaran Quantum
• Identik dengan sebuah pertunjukan (Simfoni)
• Ada 2 Unsur dalam Pembelajaran, yaitu Konteks dan
Isi.
• Konteks adalah latar untuk pembelajaran, meliputi
lingkungan yang mendukung, suasana yang
memberdayakan, landasan yang kukuh dan
rancangan belajar yang dinamis.
• Isi dapat dianggap sebagai lembaran musik itu
sendiri (materi yang disampaikan). Bagian yang
penting dalam bagian isi ini adalah penyajian yang
prima, fasilitasi yang luwes, keterampilan belajar
dan juga keterampilan hidup
16. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
• Segalanya berbicara
Semua yang berada dan terjadi di kelas mengirim
pesan tentang belajar.
• Segalanya bertujuan
Semua penggubahan yang dilakukan guru
mempunyai tujuan tertentu
• Pengalaman sebelum pemberian nama
• Akui setiap usaha
• Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
17. Kerangka Perancangan Quantum
Teaching
• Dikenal dengan akronim “TANDUR”
T = Tumbuhkan
A = Alami
N = Namai
D = Demonstrasikan
U = Ulangi
R = Rayakan
18. • Selain Quantum Teaching, sebenarnya
beberapa strategi pembelajaran bisa juga
diarahkan untuk menyeimbangkan otak kiri
dan otak kanan siswa. Dalam hal ini perlu
adanya kreativitas guru.
• Contoh: ketika menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif, guru bisa
memaksimalkan aktivitas siswa di dalam
kelompok dengan kegiatan yang
menyenangkan, misalnya dengan permainan
atau dengan menggunakan musik.
•
19. KESIMPULAN
• Perlu adanya upaya dari guru untuk
menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri siswa
dalam pembelajaran di kelas.
• Terdapat strategi pembelajaran yang mengacu pada
keseimbangan otak kiri dan kanan yang bisa
diterapkan oleh guru yaitu Quantum Teaching
(mempraktikkan quantum learning di ruang-ruang
kelas)
• Strategi yang lain juga bisa diarahkan untuk
keseimbangan otak kiri dan kanan siswa dengan
mengacu pada teknik-teknik menyeimbangkan otak
kiri dan kanan