SlideShare a Scribd company logo
1
2
3
4
Menurut Aristoteles,
filsafat mulai dari rasa
kagum yang timbul dari
aporia, yaitu suatu
kesulitan karena
adanya perbincangan-
perbincangan yang
saling bertentangan.
Istilah aporiaberarti “problem”,“pertanyaan”,
atau “tanpa jalankeluar”
5
6
1.
7
Agustinus dan Rene Descartes menyatakan kesangsian sebagai sumber utama pemikirannya.
Akan tetapi penjelasan itu tidak dapat dibuktikan
dan tidak masuk akal.
Sehingga para filsuf meragukan atau
menyangsikan cerita-cerita mitos dan mulai
berspekulasi dengan menggunakan akalnya.
Agustinus Rene Descartes
Semua gejala alam dijelaskan
oleh mitos dan dongeng
8
Dikatakan bahwa pelangi adalah
tangga bidadari.
Contoh kesangsiang para filsuf terhadap mitos.
Penjelasan itu diragukan oleh
filsuf Anaxagoras, ia menyatakan
bahwa pelangi adalah pantulan
matahari terhadap awan.
Filsuf Anaxagoras
9
Dengan menggunakan akalnya mereka menghasilkan pemikiran yang
dapat dibuktikan dan diteliti kebenarannya oleh orang lain.
10
11
Istilah ‘filsafat’ dari bahasa Yunani, philosophia. Dari kata philos yang
berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi.
Maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya
manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang bisa
menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia.
Secaraharfiahberartimencintaikebijaksanaan.
12
Maka dari itu ada dua arti secara etimologi:
1. Bila mengacu pada asal kata philein dan shopos. Maka
berarti mencintai hal-hal yang bijaksana (sebagai kata sifat)
2.Bila mengacu pada asal kata philos dan shopia. Maka
berarti teman kebijaknasaan (sebagai kata benda)
Istilah Yunani mengenai Philosophia
Philein : mencintai
Philos : teman
Shopos : bijaksana
Shopia : kebijaksanaan
13
Menurut sejarah Phytagoras (572-497 SM)
adalah orang yang pertama kali memakai kata
philosophia untuk menunjukan dirinya sebagai
pecinta kebijaksanaan, bukan kebijaksanaan itu
sendiri.
Sophia mengandung arti yang
lebih luas yaitu :
1. Kerajinan
2.Pengetahuan yang luas
3.Kebajikan intelektual
4.Pertimbangan yang sehat
5.Kecerdikan dalam
memutuskan hal-hal praktis.
Phytagoras
14
Suatu pengetahuan
bijaksana akan
mengantarkan seseorang
mencapai kebenaran.
Orang yang mencintai
pengetahuan bijaksana
adalah orang yang
Filsuf dalam mencari
kebijaksanaan,
mempergunakan akal
atau cara berpikir
sedalam-dalamnya dan
diharapkan menghasilkan
pengetahuan yang paling
bijaksana atau
mendekati
kesempurnaan.
15
Filsafat menggabungkan berbagai kesimpulan
16
Menurut C.D. Broad,
tujuan filsafat adalah
mengambil alih hasil-
hasil pengalaman
manusia dalam bidang
keagamaan, etika, dan
ilmu pengetahuan, yang
kemudian direnungkan
secara menyeluruh.
Dengan harapan
diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu
mengetahui sifat-sifat17
Filsuf yang berusaha memperoleh pandangan secara komprehensif :
Plato Aristoteles Thomas Aquinas
G.W. Freidrich Hegel John Dewey A.N. Whitehead 18
19
“Filsafat adalah
pengetahuantentang
segalayang ada atau
ilmupengetahuan
yang berminat
mencapai kebenaran
yang asli”
1. Plato (427-347 SM
20
2. Aristoteles (384-322 SM) “Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang
meliputi kebenaran, yang
di dalamnya terkandung
ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan
estetika atau filsafat
menyelidiki sebab dan
asas segala benda”
21
3. Marcus Tullius Cicero (106-143 SM)
“Filsafat adalah
pengetahuan tentang
sesuatu yang
mahaagung dan
usaha-usaha untuk
mencapainya”
22
4. Immanuel Kant (1728-1804)
“Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal
segala pengetahuan yang mencakup
di dalamnya persoalan, yaitu:
“apakah yang dapat kita ketahui?”
(dijawab oleh metafisika)
“apakah yang dapat kita kerjakan?”
(dijawab oleh etika)
“sampai dimanakah pengharapan
kita?” (dijawab oleh antropologi)”
23
Secara umum, filsafat merupakan ilmu yang berusaha
menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh
kebenaran.
Ciri-ciri filsafat dapat disebut sebagai usaha berpikir
radikal, menyeluruh, dan integral atau sebagai suatu cara
berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Sejak filsafat muncul di Yunani dan menyusul
perkembangan pusat ilmu pegetahuan, kedudukan filsafat
dikenal sebagai The Mother of Science (induk ilmu
pengetahuan) yang bersifat positivistik.
Dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang lain, filsafat
merupakan kegiatan intelektual yang metodis dan
sistematis, namun lebih menekankan aspek reflektif dalam
menangkap makna yang hakiki dari segala sesuatu. 24
Filsafat memiliki empat cabang keilmuan yang utama, yaitu:
1. Metafisika : cabang yang mempelajari asal mula segala sesuatu
yang ada dan yang mungkin ada.
Metafisika umum disebut sebagai ontologi, yaitu ilmu
membahas segala sesuatu yang ada.
Metafisika khusus terbagi dalam :
a.Teodesi : membahas adanya Tuhan
b.Kosmologi : membahas adanya alam semesta
c.Antropologi : membahas adanya manusia
2. Epistemologi : cabang yang mempelajari seluk beluk pengetahuan.
Terkandung pertanyaan mendasar tentang pengetahuan, seperti:
a.Kriteria apa yang dapat memuaskan kita untuk menangkap
kebenaran
b.Apakah sesuatu yang kita percaya dapat diketahui
c.Apa yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan yang dianggap
benar 25
3. Aksiologi : cabang yang menelusuri hakikat nilai. Dalam
aksiologi terdapat
Etika : membahas hakikat nilai baik-buruk,
mempelajari benar-salah dengan
pertimbangan moral secara fundamental dan praktis.
Estetika : membahas nilai-nilai keindahan,
mempelajari kriteria-kriteria suatu hal
yang dapat disebut indah.
4. Logika : cabang yang memuat aturan-aturan berpikir
rasional.
Bagi para filsuf, logika merupakan alat utama dalam
meluruskan pertimbangan- pertimbangan rasional
mereka untuk menemukan kebenaran dari problem
kefilsafatan
26
27
28
Sebagai sistem ilmiah Pancasila harus
memenuhi pengetahuan ilmiah yaitu :
29
Pancasila terdiri dari lima sila yang spesifik yang berasal dari nilai-
nilai dan norma yang berasal dari alam atau masyarakat Indonesia.
Pancasila selalu dipertanyakan dengan skeptis, mengacu bahwa
Pancasila selalu bisa diuji ketangguhan dan kebenarannya.
Dengan menggunakan metode induktif yang bermula dari
keberadaan dan hakikat Pancasila akhirnya sampai pada rumusan
Pancasila yang kefilsafatan 30
Tersusun secara sistematis merujuk pada hierarki yang saling
mengisi satu sama lain. Lima sila pancasila bersifat organis (tiap sila
mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri ; antar sila yang
satu dengan yang lain saling melengkapi).
Pancasila disepakati bersama dan bersifat universal. Kesatuan sila-
sila Pancasila berdasarkan pada kodrat yang menjadi bawaan
manusia. Pancasila merupakan rumusan dari sifat-sifat kodrat
manusia sewajarnya.
31
Terpenuhinya syarat-syarat pengetahuan ilmiah, Pancasila
dapat dikembangkan sebagai suatu sistem.
Pancasila sebagai sistem filsafat harus mempunyai tiga
konsep, yaitu:
1. Konsep Ontologis : hakikat apa yang dikaji
2.Konsep Epistemology : bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan Pancasila secara benar.
3.Konsep Aksiologi : nilai kegunaan Pancasila terutama
sebagai falsafah dan peranan hidup bangsa Indonesia.
32
mengacu pada objek atau isi dari arti Pancasila
yang abstrak, umum, dan universal, yaitu :
Ke-
Tuhanan
Kemanusi
aan
Persatua
n
Kerakyat
an Keadilan
Dimaksudkan tidak hanya dalam fikiran atau angan-angan tetapi
merupakan cita-cita bangsa yang menjadi dasar filsafat Negara.
Rumusan hubungan yang ada diantara Negara dengan Tuhan,
manusia, kesatuan, rakyat, adil, ialah kesesuaian sifat-sifat dan
keadaan-keadaan di dalam Negara dengan hakikat Tuhan, manusia,
kesatuan, rakyat, dan adil
33
Secara aksiologi realisasi, pelaksanaan atau penjelmaan isi arti Pancasila yang
hakiki terbagi menjadi dua yaitu:
 Isi arti umum kolektif : realisasinya dalam bidang-bidang kehidupan
 Isi arti khusus : realisasinya dalam suatu lapangan kehidupan tertentu.
Segala sesuatu mulai dari kepribadian bangsa sampai pelaksanaan dalam
kehidupan bermasyarakat harus sesuai dengan hakikat Pancasila.
Secara epistemologis pancasila sebagai sistem filsafat mengajak untuk menggali
bagaimana mendapatkan pengetahuan secara benar.
Pemikiran filsafat lebih menekankan pemikiran secara komprehensif. Metode
yang digunakan bisa melalui logika maupun secara ilmiah, karena Pancasila
selalu bisa diuji kebenarannya.
Namun Filsafat Pancasila bukan membahas tentang kebenaran dari Pancasila itu
sendiri, melainkan tentang nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila agar
bermanfaat dalam mencapai tujuan bangsa dan negara ini.
34
Filsafat Pancasilamenempatkan nilai-nilai
Pancasila sebagai referensi kebenaran. Hal itu
akan memberi manfaat yang lebih nyata dan
mengarah ke tujuan sebenarnya bangsa ini ketika
hakikat dari nilai-nilai pada sila-sila Pancasila
dijadikan sebagai acuan.
35
Filsafat pancasila

More Related Content

What's hot

Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Sherly Anggraini
 
Pancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusPancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusdita wahyu
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
Dadang Solihin
 
Manusia, Sains, Teknologi & Seni
Manusia, Sains, Teknologi & SeniManusia, Sains, Teknologi & Seni
Manusia, Sains, Teknologi & Seni
UFDK
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
AngeliaDagang
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
DanBo Store
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Siti Hardiyanti
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Ratri nia
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Sherly Anggraini
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Pratiwi Nur Sa'adah
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Vallen Hoven
 
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
sri Siti
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
viviokta3
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatAndhika Pratama
 

What's hot (20)

Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Pancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusPancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampus
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Manusia, Sains, Teknologi & Seni
Manusia, Sains, Teknologi & SeniManusia, Sains, Teknologi & Seni
Manusia, Sains, Teknologi & Seni
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 

Similar to Filsafat pancasila

Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
JulianaRafiati
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
22D082MuhammadIlham
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
heri146962
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Tjoetnyak Izzatie
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Grunge Cobain
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Arif642407
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
Afril Wibisono
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
EFENDIDIANSYAH
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
LinnoNarendraSeptyaw
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
AnggiChaca
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptxTugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
22A037LailiyahSyafaa
 

Similar to Filsafat pancasila (20)

Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptxTugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
Tugas filsafat ppt AZZAHRA_037.pptx
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
noussevarenna
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
noussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
noussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
noussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
noussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Filsafat pancasila

  • 1. 1
  • 2. 2
  • 3. 3
  • 4. 4
  • 5. Menurut Aristoteles, filsafat mulai dari rasa kagum yang timbul dari aporia, yaitu suatu kesulitan karena adanya perbincangan- perbincangan yang saling bertentangan. Istilah aporiaberarti “problem”,“pertanyaan”, atau “tanpa jalankeluar” 5
  • 6. 6
  • 8. Agustinus dan Rene Descartes menyatakan kesangsian sebagai sumber utama pemikirannya. Akan tetapi penjelasan itu tidak dapat dibuktikan dan tidak masuk akal. Sehingga para filsuf meragukan atau menyangsikan cerita-cerita mitos dan mulai berspekulasi dengan menggunakan akalnya. Agustinus Rene Descartes Semua gejala alam dijelaskan oleh mitos dan dongeng 8
  • 9. Dikatakan bahwa pelangi adalah tangga bidadari. Contoh kesangsiang para filsuf terhadap mitos. Penjelasan itu diragukan oleh filsuf Anaxagoras, ia menyatakan bahwa pelangi adalah pantulan matahari terhadap awan. Filsuf Anaxagoras 9
  • 10. Dengan menggunakan akalnya mereka menghasilkan pemikiran yang dapat dibuktikan dan diteliti kebenarannya oleh orang lain. 10
  • 11. 11
  • 12. Istilah ‘filsafat’ dari bahasa Yunani, philosophia. Dari kata philos yang berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi. Maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang bisa menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Secaraharfiahberartimencintaikebijaksanaan. 12
  • 13. Maka dari itu ada dua arti secara etimologi: 1. Bila mengacu pada asal kata philein dan shopos. Maka berarti mencintai hal-hal yang bijaksana (sebagai kata sifat) 2.Bila mengacu pada asal kata philos dan shopia. Maka berarti teman kebijaknasaan (sebagai kata benda) Istilah Yunani mengenai Philosophia Philein : mencintai Philos : teman Shopos : bijaksana Shopia : kebijaksanaan 13
  • 14. Menurut sejarah Phytagoras (572-497 SM) adalah orang yang pertama kali memakai kata philosophia untuk menunjukan dirinya sebagai pecinta kebijaksanaan, bukan kebijaksanaan itu sendiri. Sophia mengandung arti yang lebih luas yaitu : 1. Kerajinan 2.Pengetahuan yang luas 3.Kebajikan intelektual 4.Pertimbangan yang sehat 5.Kecerdikan dalam memutuskan hal-hal praktis. Phytagoras 14
  • 15. Suatu pengetahuan bijaksana akan mengantarkan seseorang mencapai kebenaran. Orang yang mencintai pengetahuan bijaksana adalah orang yang Filsuf dalam mencari kebijaksanaan, mempergunakan akal atau cara berpikir sedalam-dalamnya dan diharapkan menghasilkan pengetahuan yang paling bijaksana atau mendekati kesempurnaan. 15
  • 17. Menurut C.D. Broad, tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil- hasil pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika, dan ilmu pengetahuan, yang kemudian direnungkan secara menyeluruh. Dengan harapan diperoleh beberapa kesimpulan yaitu mengetahui sifat-sifat17
  • 18. Filsuf yang berusaha memperoleh pandangan secara komprehensif : Plato Aristoteles Thomas Aquinas G.W. Freidrich Hegel John Dewey A.N. Whitehead 18
  • 19. 19
  • 20. “Filsafat adalah pengetahuantentang segalayang ada atau ilmupengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli” 1. Plato (427-347 SM 20
  • 21. 2. Aristoteles (384-322 SM) “Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika atau filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda” 21
  • 22. 3. Marcus Tullius Cicero (106-143 SM) “Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya” 22
  • 23. 4. Immanuel Kant (1728-1804) “Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya persoalan, yaitu: “apakah yang dapat kita ketahui?” (dijawab oleh metafisika) “apakah yang dapat kita kerjakan?” (dijawab oleh etika) “sampai dimanakah pengharapan kita?” (dijawab oleh antropologi)” 23
  • 24. Secara umum, filsafat merupakan ilmu yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ciri-ciri filsafat dapat disebut sebagai usaha berpikir radikal, menyeluruh, dan integral atau sebagai suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Sejak filsafat muncul di Yunani dan menyusul perkembangan pusat ilmu pegetahuan, kedudukan filsafat dikenal sebagai The Mother of Science (induk ilmu pengetahuan) yang bersifat positivistik. Dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang lain, filsafat merupakan kegiatan intelektual yang metodis dan sistematis, namun lebih menekankan aspek reflektif dalam menangkap makna yang hakiki dari segala sesuatu. 24
  • 25. Filsafat memiliki empat cabang keilmuan yang utama, yaitu: 1. Metafisika : cabang yang mempelajari asal mula segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Metafisika umum disebut sebagai ontologi, yaitu ilmu membahas segala sesuatu yang ada. Metafisika khusus terbagi dalam : a.Teodesi : membahas adanya Tuhan b.Kosmologi : membahas adanya alam semesta c.Antropologi : membahas adanya manusia 2. Epistemologi : cabang yang mempelajari seluk beluk pengetahuan. Terkandung pertanyaan mendasar tentang pengetahuan, seperti: a.Kriteria apa yang dapat memuaskan kita untuk menangkap kebenaran b.Apakah sesuatu yang kita percaya dapat diketahui c.Apa yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan yang dianggap benar 25
  • 26. 3. Aksiologi : cabang yang menelusuri hakikat nilai. Dalam aksiologi terdapat Etika : membahas hakikat nilai baik-buruk, mempelajari benar-salah dengan pertimbangan moral secara fundamental dan praktis. Estetika : membahas nilai-nilai keindahan, mempelajari kriteria-kriteria suatu hal yang dapat disebut indah. 4. Logika : cabang yang memuat aturan-aturan berpikir rasional. Bagi para filsuf, logika merupakan alat utama dalam meluruskan pertimbangan- pertimbangan rasional mereka untuk menemukan kebenaran dari problem kefilsafatan 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. Sebagai sistem ilmiah Pancasila harus memenuhi pengetahuan ilmiah yaitu : 29
  • 30. Pancasila terdiri dari lima sila yang spesifik yang berasal dari nilai- nilai dan norma yang berasal dari alam atau masyarakat Indonesia. Pancasila selalu dipertanyakan dengan skeptis, mengacu bahwa Pancasila selalu bisa diuji ketangguhan dan kebenarannya. Dengan menggunakan metode induktif yang bermula dari keberadaan dan hakikat Pancasila akhirnya sampai pada rumusan Pancasila yang kefilsafatan 30
  • 31. Tersusun secara sistematis merujuk pada hierarki yang saling mengisi satu sama lain. Lima sila pancasila bersifat organis (tiap sila mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri ; antar sila yang satu dengan yang lain saling melengkapi). Pancasila disepakati bersama dan bersifat universal. Kesatuan sila- sila Pancasila berdasarkan pada kodrat yang menjadi bawaan manusia. Pancasila merupakan rumusan dari sifat-sifat kodrat manusia sewajarnya. 31
  • 32. Terpenuhinya syarat-syarat pengetahuan ilmiah, Pancasila dapat dikembangkan sebagai suatu sistem. Pancasila sebagai sistem filsafat harus mempunyai tiga konsep, yaitu: 1. Konsep Ontologis : hakikat apa yang dikaji 2.Konsep Epistemology : bagaimana cara mendapatkan pengetahuan Pancasila secara benar. 3.Konsep Aksiologi : nilai kegunaan Pancasila terutama sebagai falsafah dan peranan hidup bangsa Indonesia. 32
  • 33. mengacu pada objek atau isi dari arti Pancasila yang abstrak, umum, dan universal, yaitu : Ke- Tuhanan Kemanusi aan Persatua n Kerakyat an Keadilan Dimaksudkan tidak hanya dalam fikiran atau angan-angan tetapi merupakan cita-cita bangsa yang menjadi dasar filsafat Negara. Rumusan hubungan yang ada diantara Negara dengan Tuhan, manusia, kesatuan, rakyat, adil, ialah kesesuaian sifat-sifat dan keadaan-keadaan di dalam Negara dengan hakikat Tuhan, manusia, kesatuan, rakyat, dan adil 33
  • 34. Secara aksiologi realisasi, pelaksanaan atau penjelmaan isi arti Pancasila yang hakiki terbagi menjadi dua yaitu:  Isi arti umum kolektif : realisasinya dalam bidang-bidang kehidupan  Isi arti khusus : realisasinya dalam suatu lapangan kehidupan tertentu. Segala sesuatu mulai dari kepribadian bangsa sampai pelaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat harus sesuai dengan hakikat Pancasila. Secara epistemologis pancasila sebagai sistem filsafat mengajak untuk menggali bagaimana mendapatkan pengetahuan secara benar. Pemikiran filsafat lebih menekankan pemikiran secara komprehensif. Metode yang digunakan bisa melalui logika maupun secara ilmiah, karena Pancasila selalu bisa diuji kebenarannya. Namun Filsafat Pancasila bukan membahas tentang kebenaran dari Pancasila itu sendiri, melainkan tentang nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila agar bermanfaat dalam mencapai tujuan bangsa dan negara ini. 34
  • 35. Filsafat Pancasilamenempatkan nilai-nilai Pancasila sebagai referensi kebenaran. Hal itu akan memberi manfaat yang lebih nyata dan mengarah ke tujuan sebenarnya bangsa ini ketika hakikat dari nilai-nilai pada sila-sila Pancasila dijadikan sebagai acuan. 35