Praktikum ini membahas tentang pembuatan fiberglass dari campuran resin dan katalis. Langkah-langkahnya meliputi persiapan cetakan silikon, pembuatan adonan resin dan katalis dengan perbandingan 50:1, menuangkan adonan ke cetakan, dan membiarkannya hingga mengeras selama satu jam. Hasil akhir berupa fiberglass yang dapat dilepaskan dari cetakan.
1. LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK
Semester Genap 2013/2014
Laboratorium Sistem Manufaktur
Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162
PBT
2014
PBT 03
FIBERGLASS
DISUSUN OLEH :
Dwi Andriyanto 130421100011
M. Khoiruz Zam Zami 130421100100
KELOMPOK 22
2. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 36
RINGKASAN
Andriyanto Dwi, Khoiruz Zam Zami Muhammad. Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, PBT 03 Fiberglass,
Juni 2014
Sekarang ini dengan bertambahnya dunia industri diikuti juga dengan
bertambahnya kebutuhan bahan dasar. Logam merupakan bahan dasar yang
dibutuhkan. Tetapi logam yang semakin mahal serta mulai terbatas membuat
produk dari fiberglass sebagai pengganti bahan logam. Fiberglass merupakan
bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia (bahan komposit) yang
bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan kimia tersebut seperti resin,
katalis, pigmen, dan mirror.
Pada praktikum ini bahan kimia yang digunakan resin dan katalis. Resin
merupakkan bahan pembuat fiberglass yang berwujud cairan kental seperti lem.
Berfungsi untuk mengeraskan semua bahan yang akan dicampur menjadi larutan
fiberglass. Sementara katalis merupakan bahan pembuat fiberglass yang berwarna
bening dan berfungsi sebagai pengencer cairan resin. Prosedur pertama dengan
menyiapkan cetakan/mal dari silikon yang sudah dibersihkan. Setelah itu membuat
adonan dasar dengan perbandingan resin dan katalis 50:1. Aduk adonan tersebut
hingga merata dan tuangkan ke dalam cetakan/mal dari silikon tersebut. Tunggu
selama 1 jam agar fiberglass mengeras dalam cetakan dan lepaskan fiberglass dari
cetakan/mal. Kemudian haluskan fiberglass tersebut. Dan bandingkan hasil tersebut
dengan hasil dari kelompok yang lain.
3. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 37
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki era globalisasi dalam segala bidang, kualitas bahan dan efesiensinya
sekarang telah menjadi pemikiran utama perusahaan untuk bersaing dalam dunia
industri. Karena logam yang semakin mahal serta sudah mulai terbatas, maka saat
ini banyak produk fiberglass sebagai pengganti bahan logam. Selain itu fiberglass
memiliki kualitas yang tak kalah dengan logam.
Teknologi fiberglass sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu
digunakan untuk membuat dekorasi dan diaplikasikan pada kerajinan tembikar.
Sejak saat itu, perkembangan material komposit terus berkembang. Pada tahun
1932, ditemukan material fiberglass pertama yang berkualitas baik, hasil penelitian
oleh Deel Kleist yang dinamakan corning glass. Dan setelah diteliti berkali-kali
akhirnya pada tahun 1936, material ini dipatenkan dengan nama fiberglass. Dan
telah diketahui bahwa material ini cukup ringan dan memiliki kekuatan yang cukup
baik. Material fiberglass memiliki kekuatan jauh lebih kuat bila dibandingkan
dengan baja untuk berat yang sama.
Hampir seluruh negara di dunia pada saat ini menggunakan teknologi
fiberglass sebagai bahan dasar material pembuatan produk. Karakteristiknya yang
unik dan berbeda dengan material lainnya seperti kayu ataupun logam, membuatnya
menjadi salah satu bahan material pilihan dalam proses pembuatan produk, seperti
kapal, body mobil, dan berbagai macam mainan anak-anak. Maka dari itu, dalam
praktikum ini, akan dilakukan bagaimana cara pembuatan fiberglass dari bahan
katalis dan resin dengan prosedur yang telah ditentukan, setelah itu
membandingkan fiberglass yang telah dibuat agar mengetahui kualitas fiberglass
yang terbaik.
1.2 Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Praktikan mengetahui tata cara pembuatan fiberglass.
4. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 38
2. Praktikan mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
fiberglass.
3. Praktikan mampu mengetahui fungsi dari bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat fiberglass.
4. Mampu menganalisa hasil dari pembuatan fiberglass.
5. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Fiberglass
Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia
(bahan komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya: ringan,
mudah dibentuk, dan murah. Fiberglass juga sangat resisten terhadap suhu tinggi,
asam, basa, dan minyak. Dalam pembuatan fiberglass terdiri dari berbagai macam
bahan dasar yaitu: resin, katalis, pigmen, dan mirror (Mohan R, dkk, 2013).
2.2 Resin
Resin merupakkan bahan pembuat fiberglass yang berwujud cairan kental
seperti lem. Berfungsi untuk mengeraskan semua bahan yang akan dicampur
menjadi larutan fiberglass. Resin memiliki berbagai tipe, dari yang keruh, berwarna
hingga yang bening dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan, lentur,
kekuatan dan lain-lain. Resin juga banyak digunakan sebagai bahan basis gigi
tiruan, karena memiliki sejumlah keunggulan diantaranya bersifat biokompatibel,
kualitas bentuk yang baik, penyerapan air yang rendah, mudah diproses dan
digunakan tanpa membutuhkan tenaga ahli (Zuriah S, 2012).
2.3 Katalis
Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang dapat mempercepat reaksi
(dan mengarahkan atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun
bukannya tanpa bereaksi. Katalis sebagai suatu substansi yang mengubah laju suatu
reaksi kimia tanpa terdapat sebagai produk akhir reaksi. Katalis bersifat
mempengaruhi kecepatan reaksi, tanpa mengalami perubahan secara kimiawi pada
akhir reaksi. Bahan katalis dalam pembuatan fiberglass merupakan bahan pembuat
fiberglass yang berwarna bening dan fungsi sebagai pengencer. Perbandingan yang
baik antara resin dan katalis adalah 1 liter resin dan katalisnya 1/40 liter (Laksono
W, 2005).
6. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 40
2.4 Pigmen
Pigmen merupakan zat pewarna saat bahan fiberglass dicampur. Pemelihan
warna disesuaikan dengan selera pembuatannya. Pada umumnya pemilihan warna
bertujuan untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan. Pigmen akan
menutupi permukaan fiberglass sesuai dengan warna pigmen tersebut. Pigmen
dapat digunakan dalam produksi feberglass berwarna dengan hasil yang berkualitas
(Mohan R, dkk, 2013).
2.5 Mirror
Mirror merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan
fiberglass. Bahan ini dibutuhkan untuk melicinkan cairan resin yang mengeras
dengan cetakannya. Agar cairan resin yang mengeras dapat dilepaskan dari
cetakannya dengan mudah. Mirror berwujud seperti pasta dan mempunyai warna
yang bermacam-macam (Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,
2004).
7. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum fiberglass adalah sebagai
berikut:
a. Resin.
b. Katalis.
3.2 Alat
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum fiberglass adalah sebagai
berikut:
a. Master mal yang terbuat dari silikon.
b. Gelas ukur.
c. Gelas aqua.
d. Karet gelang.
e. Pengaduk.
f. Suntikan.
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur praktikum fiberglass adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
praktikum.
b. Menyiapkan cetakan Master mal yang digunakan dalam pembuatan (part)
komponen mainan mobil fiberglass.
c. Membersihkan cetakan yang digunakan sebelum melakukan percobaan.
d. Membuat adonan dasar dalam gelas aqua dengan mencampurkan resin dan
katalis sesuai takaran yang ditentukan, yaitu dengan perbandingan 50:1.
e. Mengaduk adonan resin dan katalis hingga merata.
f. Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon hingga
merata.
8. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 42
g. Menggoyang cetakan silikon yang sudah diberi adonan,yang fungsinya agar
semua lubang pada cetakan silikon bisa terisi semua dengan adonan resin dan
katalis dengan perbandingan yang ditentukan.
h. Menunggu fiberglass hingga mengeras pada cetakan silicon selama 1 jam.
i. Setelah kering, lepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglass dari cetakan.
j. Menghaluskan bagian-bagian komponen mobil fiberglass dari sisa hasil cetakan.
k. Membandingkan hasil antar kelompok dari proses pembuatan (part) komponen
mainan mobil fiberglass.
9. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 43
3.4 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Berikut prosedur yang dilakukan pada praktikum ini dalam bentuk flowchart.
Gambar 3.3.1 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Katalis dan resin
Menyiapkan Master mal yang terbuat dari silicon dan
membersihkannya.
Membuat adonan dasar dari resin dan katalis dengan
perbandingan 50:1
mulai
Mengaduk adonan resin dan katalis sampai merata
Menuangkan adonan campuran resin dan katalis
kedalam cetakan silikon hingga merata.
.
Menunggu fiberglass hingga mengeras selama 1 jam.
Melepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglass
dari cetakan.
Menghaluskan bagian-bagian dari sisa hasil cetakan.
Fiberglass
selesai
10. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 44
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Hasil Percobaan
Setelah melakukan praktikum fiberglass, didapatkan hasil gambar dari
dokumentasi yang dilakukan pada setiap proses pembuatan komponen mobil dari
fiberglass, dan gambar tersebut dapat dianalisa sesuai prosedur kerja yang
dilakukan. Berikut analisa dari setiap proses pembuatan fiberglass dari gambar
objek yang didapatkan.
4.1.1 Gambar Objek
Pada praktikum ini, gambar objek yang didapatkan berupa foto-foto dari
setiap proses pembuatan fiberglass, dan foto tersebut akan dianalisa sebagai hasil
pengolahan data. Berikut adalah analisa dari setiap proses:
Gambar di atas menunjukkan bentuk cetakan silikon yang disiapkan untuk
pembuatan komponen mainan mobil dari fiberglass. Cetakan yang disiapkan
terbuat dari bahan silikon karena silikon cukup lentur tidak mudah patah. Selain itu
silikon juga tidak memerlukan mirror karena dengan menggunakan silikon hasil
cetakan mudah dikeluarkan dan silikon tidak menyatu atau menempel.
Gambar 3.4.2 Cetakan Atau Master Mal yang Terbuat dari Silikon
11. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 45
Gambar diatas menunjukkan pengukuran jumlah perbandingan antara resin dan
katalis yang telah ditentukan yaitu 50:1. Seperti dalam praktikum ini dengan
cetakan 6 resin yang dibutuhkan adalah 40 ml sehingga katalisnya menjadi 0.8 ml.
pengukuran ini dilakukan karena perbandingan tersebut mempengaruhi sifat
fiberglass yang akan terbentuk.
Gambar diatas menunjukkan proses pengadukan setelah resin dan katalis yang
diukur pada langkah sebelumnya. Pengadukan juga mempengaruhi sifat benda,
karena apabila proses pengadukan dilakukan secara cepat maka akan menyebabkan
udara masuk kedalam adonan resin sehingga akan menyebabkan fiberglass yang
Gambar 3.4.3 Pengukuran Jumlah Resin yang Diperlukan
Gambar 3.4.4 Mengaduk Adonan Campuran Resin dan Katalis
12. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 46
Gambar 3.4.5 Memasukkan Adonan Campuran Katalis dan Resin Kedalam Cetakan
dihasilkan terdapat gelembung udara sehingga fiberglass tersebut tidak terisi
dengan penuh.
Gambar diatas menunjukkan penuangan adonan resin dan katalis setelah
adonan antara resin dan katalis tercampur secara merata. Cetakan sudah dirapatkan
oleh karet gelang agar tidak ada adonan yang keluar dari celah yang terbuka di
samping cetakan. Adonan resin dan katalis dimasukkan melalui celah yang ada
diatas cetakan
Gambar di atas menunjukkan fiberglass dalam cetakan dan dibiarkan hingga
mengering. Adonan resin dan katalis dibiarkan lebih kurang satu jam, hal ini
bertujuan agar adonan dapat mengeras dengan baik. Sehingga fiberglass tidak
mengalami kerusakan saat cetakan dibuka.
Gambar 3.4.6 Membiarkan Resin Dalam Cetakan Hingga Mengeras
13. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 47
Gambar di atas menunjukkan hasil dari fiberglass yang sudah mongering.
Fiberglass yang berbentuk seperti yang terdapat dalam cetakan. Namun terdapat
resin bagian samping yang sedikit melebar, hal ini disebabkan karena wadah
cetakan tidak tertutup secara sempurna. Tetapi bagian tesebut dapat dihilangkan
dengan memotong bagian tersebut menggunakan pisau atau benda tajam yang lain,
karena bagian tersebut memiliki ketebelan yang kecil atau tipis.
4.2 Perbandingan Hasil (Part) Mainan Mobil Yang Digunakan Dalam
Pembuatan Fiberglass
(a) (b)
Gambar 3.4.7 Hasil Fiberglass yang Sudah Mengering
Gambar 3.4.8 Perbandingan hasil fiberglass anatara gambar (a) fiberglass dengan
perbandingan resin dan katalis 50:1, dengan (b) fiberglass dengan perbandingan resin
dan katalis 10:1.
14. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 48
Tabel 3.4.1 Data Perbandingan Hasil Fiberglass
No Produk Formula Lama Pengeringan Karakteristik
1 Shift 2 50:1 ± 1 jam
Warna lebih cerah, lebih halus,
terdapat cekungan
2 Shift 4 10:1 ± 1 jam
Warna kurang cerah, lebih kasar,
tidak terdapat cekungan
Setelah dilakukan pertukaran data yang diperoleh dari kelompok lain, maka
dapat dianalisa pengaruh perbedaan jumlah katalis dan resin dapat mempengaruhi
hasil dari pembuatan fiberglass. Dilihat dari bentuk fisiknya, gambar (a) terlihat
lebih halus dan warna lebih cerah daripada gambar (b), hal ini disebabkan
perbandingan resin dan katalis pada gambar (a) adalah 50:1 dan gambar (b) adalah
10:1 yang artinya membutuhkan resin 40 ml dan 4 ml, dan dari perbandingan
tersebut, katalis yang digunakan terlalu banyak sehingga fiberglass yang dihasilkan
berwarna oranye, kurang cerah atau buram dan lebih kasar dibandingkan dengan
gambar (a) yang sangat bening dan berwarna ungu cerah.
4.3 Kelebihan Dan Kekurangan Fiberglass
Dalam hal ini produk yang dihasilkan dari fiberglass dengan perbandingan
resin dan katalis 50:1 tetap mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut
mengenai kelebihan dan kekurangan dari fiberglass tersebut:
4.3.1 Kelebihan Fiberglass
a. Waktu pengeringan cepat.
b. Mudah dalam proses pembuatannya.
c. Warna produk yang dihasilkan cerah.
d. Permukaan produk halus.
e. Mudah dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4.3.2 Kekurangan Fiberglass
a. Terdapat cekungan
b. Berbau menyengat saat pembuatan
15. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 49
c. Pada sisi samping produk terdapat sedikit fiberglass tipis yang tercetak yang
harus dipotong karena tidak sesuai dengan cetakan.
d. Menggunakan cetakan dengan lubang, sehingga produk yang dihasilkan terdapat
fiberglass seperti tabung disisi atas tempat penuangan dari cetakan yang harus
dipotong terlebih dahulu agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4.4 Analisa Produk
Setelah melakukan praktikum ini, didapatkan produk bagian komponen mobil
mainan fiberglass seperti gambar 3.4.8 (a). Dalam pembuatan komponen tersebut,
menggunakan resin dan katalis dengan perbandingan 50:1, yaitu dengan resin
sebanyak 40 ml dan katalis 0.8 ml. Produk tersebut dapat dianalisa bahwa fiberglass
yang dihasilkan terdapat lubang atau cekungan kecil dibagian samping dikarenakan
pada saat pengadukan adonan resin dan katalis terlalu cepat, bisa juga dikarenakan
pada saat menuangkan adonan tidak merata ke dalam cetakan, sehingga terdapat
gelembung udara dan saat sudah kering, gelembung udara tersebut membentuk
lubang kecil di dalam fiberglass. Dilihat dari segi visual, fiberglass yang dihasilkan
memiliki permukaan yang halus dan tidak kasar, karena cetakan tidak terdapat
kotoran atau debu, dan juga pada saat pengadukan tidak ada yang menggumpal.
16. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pengujian fiberglass, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Pembuatan fiberglass membutuhkan beberapa bahan kimia seperti: resin, katalis,
pigmen, dan mirror. Langkah pertama dengan mencampur carian resin dan
katalis sesuai dengan volume benda yang akan dibuat dan mencetaknya pada
sebuah cetakan yang terbuat silikon. Setelah itu dikeringkan selama bebrapa jam.
Dalam pembuatan fiberglass perbandingan antara cairan resin dan katalis harus
1:1/40 agar produk fiberglass yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik.
b. Fungsi dari bahan-bahan pembuatan fiberglass seperti resin adalah sebagai
cairan utama dalam pembuatan fiberglass, katalis untuk mengeraskan cairan
resin, pigmen untuk memberikan warna pada fiberglass, dan mirror untuk
memberikan efek licin pada cetakan agar mudah dilepas dan tidak lengket antara
fiberglass dengan cetakan.
c. Dalam pembuatan fiberglass ini, menggunakan resin dan katalis dengan
perbandingan 50:1, yaitu dengan resin sebanyak 40 ml dan katalis 0.8 ml, namun
seharusnya 1:1/40 agar kualitas fiberglass bisa lebih baik. Produk tersebut
terdapat lubang atau cekungan kecil dibagian samping dikarenakan pada saat
pengadukan adonan resin dan katalis terlalu cepat, bisa juga dikarenakan pada
saat menuangkan adonan tidak merata ke dalam cetakan, sehingga terdapat
gelembung udara dan saat sudah kering terbentuk lubang atau cekungan.
5.2 Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya semua hal yang dibutuhkan dalam
praktikum dapat dilaksanakan dengan lebih baik, diantaranya:
a. Ketepatan waktu praktikum harus sesuai jadwal.
b. Alat yang dibutuhkan seharusnya diberikan pada setiap kelompok,
c. Setiap tahap praktikum dilakukan oleh praktikan sendiri dengan asisten yang
mengarahkan.
17. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3- Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 51
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Endang Widjajanti Laksono, (2005), Pengaruh Katalisator Terhadap Laju
Reaksi. (PPM). Universitas Negeri Yogyakarta.
Ajit D. Kelkar, Ram Mohan, Mahdi Ghazizadeh and Evan Kimbro, (2013),
Progressive Failure Analysis Of Hybrid Composite Laminates Under Static
Tensile Loading, ISSN 1313-2539.
Zuriah Sitorus dan Eddy Dahar, (2012), Perbaikan Sifat Fisis Dan Mekanik Resin
Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Penambahan Serat Kaca, Dentika Dental
Jurnal Vol. 17 No. 1, 24-29.
Tim Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta, (2004), Membuat (Fabrikasi)
Komponen Fiberglass/Bahan Komposit, OPKR-60-029A.