Dokumen tersebut membahas dampak negatif dan positif dari korosi, termasuk kerugian ekonomi, pemborosan sumber daya alam, dan bahaya terhadap jiwa manusia. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk memilih material yang tahan korosi dan mengurangi dampak negatif dari korosi.
1. AKIBAT ATAU DAMPAK KOROSI DALAM KEHIDUPAN
AKIBAT ATAU DAMPAK KOROSI DALAM KEHIDUPAN
Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi diantaranya adalah:
1. Adanya kerugian teknis dan depresiasi
2. menurunnya efisiensi
3. menurunnya kekuatan konstruksi
4. Apperance yang buruk
5.karat merupakan polusi dan menambah biaya maintenance
Kerugian Akibat Korosi
Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu
kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain dari segi
pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari segi
keselamatan jiwa manusia juga sangat membahayakan.
1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi
Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997 mengatakan bahwa
pada umumnya biaya pengendalian korosi di Indonesia berkisar antara 2 hingga 3,5 %
dari GNP ( Growth National Produk ). Biaya pengendalian korosi adalah semua biaya
yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai dari desain sampai dengan proses
pemeliharaan.
2. Pemborosan Sumber Daya Alam
Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses kembalinya logam
teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di alam adalah senyawasenyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral
logam tersebut merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur logam
dengan unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya proses korosi
pada struktur bangunan di tempat-tempat yang tersebar di seluruh dunia,
mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk logam teknis telah
berubah menjadi produk korosi yang tersebar tanpa bisa didaur ulang untuk dijadikan
logam teknis kembali.
3. Korosi Dapat Membahayakan Jiwa Manusia
2. Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban bahkan ratusan
korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena kegagalan dari konstruksi
bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran, korban manusia yang meninggal akibat
kapal tenggalam jumlahnya sudah sangat banyak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Estetika Menurun
Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi dapat
merusak lapisan permukaan material.
selain menimbulkan kerugian korosi juga menguntungkan diantaranya adalah
adanya pabrik cat (coating), adanya pekerjaan cathodic protection Untuk memilih
material agar dampak negatif dari korosi dapat dikurangi dijelaskan sebagai berikut:
Ketahanan korosi, yang dimaksud disini adalah tingkat kemungkinan bertahannya
material di lingkungan yang korosif
Availibility, faktor ketersediaan. Material dengan jumlah ketersediaan yang terbatas
akan menimbulkan kesulitan dalam hal kapasitas produksi
Cost, Dalam memilih material diusahakan agar biaya material bisa ditekan sekecil
mungkin
Strength, Apabila kekuatan material tidak bisa dipenuhi maka material yang telah
dipilih tidak dapat dipakai
Appearance, sifat material akan bertambah signifikan jika dipergunakan untuk
memproduksi barang – barang yang bersifat eksotis
Producibilitas, perlu dianalisa bisa tidaknya dibuat sesuai fungsi barang yang akan
dibuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai
jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi-baja dan sebagainya semuanya dapat
terserang oleh korosi ini. Seng untuk atap dapat bocor karena termakan korosi.
Demikian juga besi untuk pagar tidak dapat terbebas dari masalah korosi. Jembatan
dari baja maupun badan mobil dapat menjadi rapuh karena peristiwa alamiah yang
disebut korosi.Hal ini disebabkan karena korosi yang menyerang piranti maupun
komponen-komponen elektronika dapat mengakibatan kerusakan bahkan kecelakaan.
Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-komponen renik elektronika dalam
komputer, televisi, video, kalkulator, jam digital dan sebagainya dalam kehidupan
rumah tangga menjadi rusak.
Korosi merupakan masalah teknis dan ilmiah yang serius. Di negara-negara maju
sekalipun, masalah ini secara ilmiah belum tuntas terjawab hingga saat ini. Selain
merupakan masalah ilmu permukaan yang merupakan kajian dan perlu ditangani
3. secara fisika, korosi juga menyangkut kinetika reaksi yang menjadi wilayah kajian
para ahli kimia.
Korosi juga menjadi masalah ekonomi karena menyangkut umur, penyusutan dan
efisiensi pemakaian suatu bahan maupun peralatan dalam kegiatan industri. Milyaran
Dolar AS telah dibelanjakan setiap tahunnya untuk merawat jembatan, peralatan
perkantoran, kendaraan bermotor, mesin-mesin industri serta peralatan elektronik
lainnya agar umur konstruksinya dapat bertahan lebih lama.
Banyak negara telah berusaha menghitung biaya korosi nasional dengan cara yang
berbeda-beda, umumnya jatuh pada nilai yang berkisar antara 1,5 – 5,0 persen dari
GNP (Gross National Product)/PNB (Produk Nasional Bruto). Para praktisi saat ini
cenderung sepakat untuk menetapkan biaya korosi sekitar 3,5 persen dari GNP.
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung seperti
pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan sebagainya, tetapi
juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses produksi dalam industri serta
kelancaran transportasi yang umumnya lebih besar dibandingkan biaya langsung. Dari
semua kerugian yang ditimbulkan tersebut maka dipandang perlu agar kita dapat
mengetahui langkah-langkah apa saja yang dapat mencegah atau menekan laju korosi.