Proses spermatogenesis terjadi di testis dan melibatkan perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa melalui beberapa tahap. Proses ini dipengaruhi oleh hormon hipofisis dan testosteron serta memerlukan waktu sekitar 74 hari. Kelainan spermatogenesis dapat mencakup azoospermia, oligozoospermia, dan astenozoospermia.
Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma, sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum tunggal. Kedua proses melibatkan pembelahan sel germinal melalui meiosis untuk menghasilkan gamet haploid.
Proses spermatogenesis terjadi di testis dan melibatkan perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa melalui beberapa tahap. Proses ini dipengaruhi oleh hormon hipofisis dan testosteron serta memerlukan waktu sekitar 74 hari. Kelainan spermatogenesis dapat mencakup azoospermia, oligozoospermia, dan astenozoospermia.
Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma, sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum tunggal. Kedua proses melibatkan pembelahan sel germinal melalui meiosis untuk menghasilkan gamet haploid.
Proses pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dari sel punca di testis yang disebut spermatogenesis. Dipengaruhi oleh hormon FSH dan LH serta testosteron, memerlukan waktu 65-75 hari hingga terbentuk sperma fungsional yang akan diejakulasi melalui jalur epididimis, vas deferens, dan uretra.
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di ovarium dimulai dari pembentukan oogenia. Berbeda dengan spermatogenesis, oogenesis hanya dapat menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Prosesnya meliputi proliferasi, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk ovum menjadi gamet. Oogenesis dipengaruhi oleh hormon seperti FSH, estrogen, LH, dan progesteron.
Proses oogenesis pada ikan terdiri dari 7 tahap, dimulai dari oogonia kecil hingga ovum yang sudah matang. Tahap pentingnya adalah tahap vitelogenesis dimana partikel kuning telur terakumulasi dalam sel telur yang membesar hingga siap untuk dikeluarkan melalui ovulasi dengan bantuan hormon gonadotropin seperti FSH dan LH.
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi dapat terjadi jika :
1. Senggama terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat
2. Ovarium harus melepaskan ovum yang sehat saat ovulasi
3. Pria mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat saat ejakulasi
4. Tidak ada hambatan yang mencegah sperma membuahi ovum.
Konsep dasar konsepsi meliputi Ovum, Sperma, Fertilisasi dan implantasi
Proses pembentukan ovum atau sel telur wanita dimulai sejak masa embrio hingga ovulasi. Oogonium membelah menjadi oosit primer kemudian oosit sekunder yang nantinya akan menjadi ovum setelah melewati beberapa tahap perkembangan di ovarium. Ovulasi dipicu oleh hormon LH dan FSH yang melepaskan ovum matang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet melalui oogenesis dan spermatogenesis.
2. Oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum, sedangkan spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma.
3. Kedua proses tersebut melibatkan pembelahan sel melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan gamet yang haploid.
Dokumen tersebut membahas proses gametogenesis dan fertilisasi. Gametogenesis adalah pembentukan gamet, meliputi spermatogenesis pada laki-laki dan oogenesis pada perempuan. Fertilisasi dimulai dengan reaksi akrosom sperma dan fusi membran sperma dan sel telur, yang memicu reaksi kortekal untuk mencegah polispermi. Ini menandai dimulainya organisme baru.
Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
Fertilisasi terjadi ketika sel telur dan sel sperma bergabung di saluran telur. Hasilnya adalah zigot yang berkembang menjadi morula dan blastula sebelum menanam di dinding rahim. Selama kehamilan, organ-organ janin terbentuk dan pertumbuhan berlanjut hingga persalinan.
Proses kehamilan dimulai dengan fertilisasi, yaitu bergabungnya sel sperma dan ovum. Zigot yang terbentuk kemudian berkembang menjadi blastula dan melakukan nidasi dengan menempel pada dinding uterus. Selama kehamilan, korion dan desidua berkembang untuk mendukung pertumbuhan embrio.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, mulai dari proses gametogenesis, fertilisasi, embriogenesis, hingga tahap-tahap perkembangan janin. Diberikan pula contoh soal-soal evaluasi untuk menguji pemahaman materi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita seperti vagina, uterus, ovarium, oviduk, serta proses oogenesis dan siklus menstruasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian organ reproduksi perempuan dan proses pembentukan sel telur serta siklus haid.
Proses pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dari sel punca di testis yang disebut spermatogenesis. Dipengaruhi oleh hormon FSH dan LH serta testosteron, memerlukan waktu 65-75 hari hingga terbentuk sperma fungsional yang akan diejakulasi melalui jalur epididimis, vas deferens, dan uretra.
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di ovarium dimulai dari pembentukan oogenia. Berbeda dengan spermatogenesis, oogenesis hanya dapat menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Prosesnya meliputi proliferasi, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk ovum menjadi gamet. Oogenesis dipengaruhi oleh hormon seperti FSH, estrogen, LH, dan progesteron.
Proses oogenesis pada ikan terdiri dari 7 tahap, dimulai dari oogonia kecil hingga ovum yang sudah matang. Tahap pentingnya adalah tahap vitelogenesis dimana partikel kuning telur terakumulasi dalam sel telur yang membesar hingga siap untuk dikeluarkan melalui ovulasi dengan bantuan hormon gonadotropin seperti FSH dan LH.
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi dapat terjadi jika :
1. Senggama terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat
2. Ovarium harus melepaskan ovum yang sehat saat ovulasi
3. Pria mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat saat ejakulasi
4. Tidak ada hambatan yang mencegah sperma membuahi ovum.
Konsep dasar konsepsi meliputi Ovum, Sperma, Fertilisasi dan implantasi
Proses pembentukan ovum atau sel telur wanita dimulai sejak masa embrio hingga ovulasi. Oogonium membelah menjadi oosit primer kemudian oosit sekunder yang nantinya akan menjadi ovum setelah melewati beberapa tahap perkembangan di ovarium. Ovulasi dipicu oleh hormon LH dan FSH yang melepaskan ovum matang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet melalui oogenesis dan spermatogenesis.
2. Oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum, sedangkan spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma.
3. Kedua proses tersebut melibatkan pembelahan sel melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan gamet yang haploid.
Dokumen tersebut membahas proses gametogenesis dan fertilisasi. Gametogenesis adalah pembentukan gamet, meliputi spermatogenesis pada laki-laki dan oogenesis pada perempuan. Fertilisasi dimulai dengan reaksi akrosom sperma dan fusi membran sperma dan sel telur, yang memicu reaksi kortekal untuk mencegah polispermi. Ini menandai dimulainya organisme baru.
Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
Fertilisasi terjadi ketika sel telur dan sel sperma bergabung di saluran telur. Hasilnya adalah zigot yang berkembang menjadi morula dan blastula sebelum menanam di dinding rahim. Selama kehamilan, organ-organ janin terbentuk dan pertumbuhan berlanjut hingga persalinan.
Proses kehamilan dimulai dengan fertilisasi, yaitu bergabungnya sel sperma dan ovum. Zigot yang terbentuk kemudian berkembang menjadi blastula dan melakukan nidasi dengan menempel pada dinding uterus. Selama kehamilan, korion dan desidua berkembang untuk mendukung pertumbuhan embrio.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, mulai dari proses gametogenesis, fertilisasi, embriogenesis, hingga tahap-tahap perkembangan janin. Diberikan pula contoh soal-soal evaluasi untuk menguji pemahaman materi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita seperti vagina, uterus, ovarium, oviduk, serta proses oogenesis dan siklus menstruasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian organ reproduksi perempuan dan proses pembentukan sel telur serta siklus haid.
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKmugnisulaeman
Proses reproduksi manusia dimulai dari pembentukan gamet melalui spermatogenesis dan oogenesis. Fertilisasi terjadi ketika gamet bertemu dan membentuk individu baru. Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu sampai bayi lahir melalui beberapa tahap kelahiran.
Embriologi membahas tentang perkembangan embrio mulai dari zigot hingga janin. Proses ini meliputi pembelahan sel, pembentukan lapisan sel, implantasi, dan perkembangan awal organ. Hormon seperti FSH, LH, estrogen dan progesterone memainkan peran penting dalam perkembangan embrio dan siklus reproduksi manusia.
Ovarium dan hormonnya memainkan peran penting dalam siklus reproduksi wanita. Ovarium memproduksi ovum dan hormon seperti estrogen dan progesteron yang memengaruhi pertumbuhan folikel, ovulasi, dan perkembangan endometrium. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari yang terdiri atas fase folikuler, ovulasi, dan luteal yang dipengaruhi sekresi gonadotropin dan hormon gonad.
Proses pembuahan manusia dimulai dengan ovulasi di mana sel telur matang dilepaskan dari ovarium dan masuk ke saluran telur. Jutaan sperma harus bergerak melalui vagina dan uterus untuk memasuki saluran telur. Hanya satu sperma yang dapat menembus membran sel telur dan meleburkan inti selnya untuk membentuk zigot. Setelah itu, membran sel telur mengeras untuk mencegah sperma lain masuk.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa reproduksi manusia melibatkan pembentukan gamet melalui proses gametogenesis di ovarium dan testis, yaitu melalui oogenesis dan spermatogenesis. Kemudian terjadi fertilisasi di mana sperma membuahi ovum di rahim, yang jika berhasil akan menghasilkan kehamilan.
Dokumen tersebut menjelaskan fisiologi menstruasi, konsepsi, dan patofisiologi kehamilan dalam kurang dari 3 kalimat. Fisiologi menstruasi melibatkan siklus hormonal yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan setiap bulan, konsepsi terjadi saat ovum dibuahi oleh sperma di rahim, dan patofisiologi kehamilan meliputi proses implantasi zigot dan perkembangan plasenta dan janin.
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi wanita dan pria serta gangguannya. Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi dalam dan luar beserta proses oogenesis, hormon, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria antara lain gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, infeksi vagina, hipogonadisme, kriptorkidisme, uretritis, prostatitis dan epididimitis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya. Juga dibahas proses gametogenesis, fertilisasi, kehamilan, persalinan, dan beberapa kelainan reproduksi seperti donovanosis, AIDS, ulkus mole, klamidia, dan sifilis.
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi wanita, mulai dari organ reproduksi dalam dan luar, proses oogenesis, peran hormon dalam siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan, hingga laktasi. Sistem reproduksi wanita sangat dipengaruhi oleh hormon dan melalui berbagai tahapan seperti ovulasi, implantasi, dan kontraksi rahim selama kehamilan dan persalinan untuk menghasilkan keturunan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi proses reproduksi laki-laki dan perempuan, siklus menstruasi, pembuahan, kehamilan, persalinan, dan beberapa penyakit menular seksual.
Proses kehamilan dimulai dari pertemuan sel telur dan sel sperma (fertilisasi), diikuti oleh pembelahan sel hasil pembuahan (zigot) menjadi blastomer dan morula, lalu terjadinya implantasi morula ke dinding rahim untuk berkembang menjadi janin dan plasenta.
1. Fertilisasi
Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan
sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita
dengan materi genetik dari sperma seorang pria
Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan
oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma
hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam
vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan
kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma
ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal
beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu
dengan ovum.
Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder.
Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling
mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
1. hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
2. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada
zona pelusida.
3. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein.
Fertilizin berfungsi:
1. mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
2. menarik sperma secara kemotaksis positif.
3. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit
akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus
oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2
sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
2. Fertilisasi berlangsung di dalam tuba falopii
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma
yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang
mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom.
Terjadi penyatuan sperma dan ovum
Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi
morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel
dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus
membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut
blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam
blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau
berkembang menjadi berbagai macam organ.
Pembelahan zigot