SlideShare a Scribd company logo
Fertilisasi
Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan
sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita
dengan materi genetik dari sperma seorang pria
Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan
oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma
hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam
vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan
kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma
ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal
beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu
dengan ovum.
Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder.
Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling
mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
1. hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
2. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada
zona pelusida.
3. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein.
Fertilizin berfungsi:
1. mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
2. menarik sperma secara kemotaksis positif.
3. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit
akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus
oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2
sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
Fertilisasi berlangsung di dalam tuba falopii
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma
yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang
mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom.
Terjadi penyatuan sperma dan ovum
Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi
morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel
dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus
membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut
blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam
blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau
berkembang menjadi berbagai macam organ.
Pembelahan zigot

More Related Content

What's hot

Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
Brigitta Jesslyn
 
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis m. fahmi z
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis   m. fahmi z34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis   m. fahmi z
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis m. fahmi z
paruru
 
Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6
Siti Fatmawati Tfz
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsi
sumarni .
 
Oogenesis
OogenesisOogenesis
gametogenesis
gametogenesisgametogenesis
gametogenesis
mashita andiana
 
Gamet dan Fertilisasi
Gamet dan FertilisasiGamet dan Fertilisasi
Gamet dan Fertilisasi
Misterluthfi Ecrivain
 
Ppt siklus kelamin
Ppt siklus kelaminPpt siklus kelamin
Ppt siklus kelamin
يوني سيتيو رينى
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
Ahadiyah Rahmi
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Ramadhanty Putri
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Kurnia Wati
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
Muhammad Amin
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
Idoh Faridoh
 
Gametogenesis & embrriogenesis
Gametogenesis & embrriogenesisGametogenesis & embrriogenesis
Gametogenesis & embrriogenesis
Rezki Hedianti
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
3 hm 3
3 hm 33 hm 3
3 hm 3
Norain Adnan
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
Ivho Mamonto
 
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copyBiologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
yustikaokta
 

What's hot (20)

Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis m. fahmi z
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis   m. fahmi z34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis   m. fahmi z
34. sistem reproduksi pria dan wanita, gametogenesis m. fahmi z
 
Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsi
 
Oogenesis
OogenesisOogenesis
Oogenesis
 
gametogenesis
gametogenesisgametogenesis
gametogenesis
 
Gamet dan Fertilisasi
Gamet dan FertilisasiGamet dan Fertilisasi
Gamet dan Fertilisasi
 
Ppt siklus kelamin
Ppt siklus kelaminPpt siklus kelamin
Ppt siklus kelamin
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
 
Gametogenesis & embrriogenesis
Gametogenesis & embrriogenesisGametogenesis & embrriogenesis
Gametogenesis & embrriogenesis
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
3 hm 3
3 hm 33 hm 3
3 hm 3
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
 
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copyBiologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
 

Similar to Fertilisasi

sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
Sindy Septiawan
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
Septyana Ekaa
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
Ayie Nafeeza
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
mugnisulaeman
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
alhikmah13
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
Annisa Khoerunnisya
 
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusia
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusiaAnatomi fisiologi pembuahan pada manusia
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusia
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Reedha Williams
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
MJM Networks
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya1
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
miftahul ch
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
Krisna Mustofa
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
AstarothArtos
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
ayikputri1
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
wahyudhad
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
Rina Trifani
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
sulis tyaningsih
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 

Similar to Fertilisasi (20)

sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusia
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusiaAnatomi fisiologi pembuahan pada manusia
Anatomi fisiologi pembuahan pada manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 

Fertilisasi

  • 1. Fertilisasi Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita dengan materi genetik dari sperma seorang pria Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu dengan ovum. Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder. Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder. Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan: 1. hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. 2. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada zona pelusida. 3. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder. Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein. Fertilizin berfungsi: 1. mengaktifkan sperma agar bergerak cepat. 2. menarik sperma secara kemotaksis positif. 3. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2 sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
  • 2. Fertilisasi berlangsung di dalam tuba falopii Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom. Terjadi penyatuan sperma dan ovum Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam organ. Pembelahan zigot