2. SCIZOFRENIA
• SKIZOFRENIA BERASAL DARI BAHASA JERMAN
YAITU SCIZO (=PERPECAHAN/SPLIT) DAN
PHEROS (=MIND)
• PADA SCIZOFRENIA TERJADI PERPECAHAN
PIKIRAN, PERILAKU DAN PERASAAN YANG
DISEBABKAN OLEH GANGGUAN KONSENTRASI
NEUROTRANSMITER OTAK, PERUBAHAN
RESEPTOR SEL-SEL OTAK, DAN KELAINAN OTAK
STRUKTURAL.
Mental Illnes
4. Peranan Dopamin
• Skizofrenia dipengaruhi
oleh aktivitas dopamin
pada jalur mesolimbik dan
mesokortis syaraf dopamin.
• Overaktivitas syaraf
dopamin pada jalur
mesolimbik bertanggung
jawab menyebabkan gejala
positif, sedangkan
kurangnya aktivitas
dopamin pada jalur
mesokortis menyebabkan
gejala negatif, kognitif,
afektif
Peranan Serotonin
• Penurunan aktivitas
serotonin terkait dengan
peningkatan aktivitas
dopamin. Interaksi antara
serotonin dengan dopamin
khususnya pada reseptor
5-HT2A, dapat menjelaskan
mekanisme obat
antipsikotik atipikal dan
rendahnya potensi untuk
menyebabkan efek samping
ekstra piramidal. Selain itu
stimulasi 5-HT2A juga
meningkatkan fungsi
dopaminergic
Peranan Glutamat
• Disfungsi glutaminergik di
korteks prefrontal terlibat
dalam patofisiologi
skizofrenia. Peran sistem
glutaminergik dalam
skizofrenia dari pemberian
antagonis reseptor N-
metil-D-aspartat (NMDA)
seperti phencyclidine (PCP)
dan ketamin, pada orang
sehat menghasilkan efek
yang mirip dengan
spektrum gejala dan
gangguan kognitif yang
terkait dengan skizofrenia
5. GEJALA DAN TANDA
Fase Normal :
Pasien berada
dalam kontrol
yang baik
terhadap pikiran,
perasaan, dan
tindakannya
Episode Psikotik :
Pertama kali
mungkin terjadi
secara tiba-tiba,
diawali dengan
kelakuan yang
menarik diri,
pencuriga, dan
aneh
Episode Akut :
Pasien kehilangan
kontak dengan
realitas, dalam hal
ini otaknya
menciptakan
realitas palsu
Pasien dinyatakan
mengalami
skizofrenia jika
mengalami tanda-
tanda dan gejala
karakteristik
selama periode 1
bulan dan
bertahan selama
minimal 6 bulan
6. Gejala positif
•Delusion ( Khayalan)
•Halusinasi
•Perilaku aneh, tidak terorganisir
•Bicara tidak teratur, topik
melompat-lompat tidak saling
berhubungan
•Ilusi
Gejala negatif
•Alogia (Kehilangan kemampuan
berpikir/berbicara)
•Perasaan/emosi menjadi tumpul
•Avolition ( Kehilangan motivasi)
•Anhedonia/Asosiality (Kurangnya
kemampuan untuk merasakan
kesenangan, mengisolasi diri dari
kehidupan social
•Tidak mampu berkonsentrasi
Gejala positiF dan
negatif seperti apa
??
7.
8. TATALAKSANA TERAPI
Tujuan Terapi
•Mengembalikan fungsi normal pasien dan mencegah kekambuhan
Sasaran
Terapi
•Fase Akut : mengurangi/menghilangkan gejala psikotik dan meningkatkan fungsi
normal pasien
•Fase Stabilisasi : mengurangi risiko kekambuhan dan meningkatkan adaptasi pasien
terhadap kehidupan dalam masyarakat
Strategi
Terapi
•Terapi Non Farmakologi
•Terapi Farmakologi
9. TERAPI NON FARMAKOLOGI
Intervensi Psikososial
•Bermanfaat untuk pencegahan kekambuhan, peningkatan ketrampilan, fungsi sosial dan pekerjaan
yang lebih baik, kemampuan untuk berfungsi secara lebih mandiri.
Intervensi Keluarga
•Prinsipnya anggota keluarga pasien harus dilibatkan dan terlibat dalam perlakuan proses kolaboratif
sejauh mungkin, misal : berkontribusi dalam perawatan pasien, pendidikan, bimbingan, dukungan
Terapi Perilaku Kognitif
•Terapi ini dilakukan koreksi atau modifikasi terhadap keyakinan (delusi), bertarget pada halusinasi
kronis pendengaran, menormalkan pengalaman psikotik pasien
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
•Penggunaan ECT dikombinasikan dengan perawatan obat-obatan antipsikotik, dapat dipertimbangkan
sebagai pilihan penderita skizofrenia, terutama jika diinginkan perbaikan umum dan pengurangan
gejala yang cepat. Berlaku pada pasien yang menunjukkan respon terbatas pada obat.
13. STUDI KASUS
PASIEN LAKI-LAKI BERUMUR 26 TAHUN DATANG KE RSJD SURAKARTA DIANTAR OLEH POLISI KARENA
MENGAMUK, MEMBANTING PERABOTAN RUMAH, DAN MEMUKUL IBU KANDUNGNYA. PASIEN
MENGAMUK KARENA TIDAK DIBELIKAN ROKOK OLEH IBU KANDUNGNYA. KEMUDIAN PASIEN MERASA
KESAL SEHINGGA MENJOTOSKAN TANGANNYA KE TEMBOK HINGGA BERDARAH. KELUHAN
MENGAMUKNYA SUDAH SEJAK 1 BULAN. PASIEN MENGATAKAN IA SUDAH PERNAH DIRAWAT DI RSJD
SEBANYAK 2X, PERTAMA KALI TAHUN 2014 DENGAN KELUHAN YANG SAMA OLEH KARENA INGIN
SEKALI MELANJUTKAN SEKOLAH TAPI DILARANG OLEH ORANGTUA DAN SAUDARA-SAUDARANYA.
PASIEN MENGAKU IA RUTIN MEMINUM OBAT DAN KONTROL UNTUK PENGOBATAN. PASIEN
MENGATAKAN JIKA DIRINYAADALAH TUHAN YANG BISA MENYEDOT ORANG- ORANG MELALUI
TANGANNYA. IA JUGA SERING MENDENGAR TETANGGANYA MEMBULLY PASIEN KARENA TIDAK MAU
MEMBERSIHKAN BADAN. PASIEN YAKIN JIKA TETANGGANYA SERING MEMBICARAKAN DAN
BERPERILAKU SOMBONG TERHADAPNYA. PASIEN MENGATAKAN JIKA PIKIRANNYA DAPAT
DIKENDALIKAN ORANG LAIN DAN DAPAT MENCIUM BAU BANGKAI SEPERTI BAU BANGKAI KUCING
YANG MATI. KEINGINAN PASIEN SEKARANG INI ADALAH INGIN MENIKAH DENGAN PEREMPUAN YANG
DICINTAINYA. SESEKALI SAAT DIAJAK BERBICARA PASIEN SERING TERTAWA SENDIRI.
14. ANALISIS DATA
A. Status interna
A. Keadaan umum : baik
B. Tanda vital :
TD 142/83 mmHg
Nadi 107x/mnt
RR 20x/mnt
Suhu 36oC
B. Kesadaran
1. Kuantitatif: composmentis, GCS
(E4V5M6)
2. Kualitatif: berubah
C. Alam perasaan
1. Mood: disforik (jenuh, kesal)
2. Afek: menyempit
3. Keserasian: serasi
4. Empati: tidak dapat diraba rasakan
15. TERAPI
A. PSIKOFARMAKA
CHLORPROMAZINE 1X100MG
RISPERIDONE 2 X 2 MG
TRIHEXYPHENIDYL 2X2 MG
B. Psikoterapi
1. Memotivasi pasien untuk patuh dalam
pengobatan
2. Membantu pasien dalam membuka pikirannya
dalam menghadapi masalah pada keluarga.
3. Memotivasi keluarga untuk membantu
pengawasan minum obat.
4. Memberi penjelasan dan pengertian pada
keluarga mengenai gangguan yang diderita
pasien.
5. Menyarankan keluarga agar memberi suasana
kondusif bagi penyembuhan pasien dan
16. TERAPI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI
• Sampai saat ini penelitian menunjukkan bahwa pemberian antipsikotik :
Olanzapine, Risperidone, dan Quetiapine relatif lebih aman diberikan pada
wanita hamil, tidak menimbulkan gangguan pada janin (FDA : kategori C).
• Prinsip pemberian "start low go slow" perlu dilakukan, berikan dari dosis kecil
dan tingkatkan secara bertahap bila diperlukan.