...

1. DISUSUN OLEH :
EKO PURWANTO
17.09.1.0151.1

3. • Nutrisi
• Kontrol nyeri, fisioterapi
• Minimalisasi penggunaan sedatif
• Berhenti merokok sebelum operasi
Faktor Resiko
yang dapat
dimodifikasi
• Malnutrisi
• Usia
• Penyakit
• Ketergantungan alkohol
• Obesitas
• Merokok
• Lingkungan
• Pekerjaan
• Pendingin Ruangan
Faktor resiko
yang tidak
dapat
dimodifikasi

4. Gejala
•Demam
•Sesak Nafas
•Nyeri dada
•Nafas cepat

5. • Stadium 1 (hiperemia)
Respon inflamasi awal yang ditandai dengan
peningkatan aliran darah dan permeabilitas
kapiler di tempat infeksi.
• Stadium 2 (hepatisasi merah)
Terjadi sewaktu alveolus terisi sel darah
merah, eksudat, dan fibrin, yang dihasilkan
dari reaksi inflamasi.
• Stadium 3 (hepatisasi kelabu)
Terjadi sewaktu sel darah putih membuat
kolonisasi di bagian paru yang terinfeksi.
• Stadium 4 (resolusi)
Respons imun dan inflamasi mereda, bakteri
telah dicerna, makrofag dan sel pembersih
pada reaksi inflamasi, mendominasi.

6. Melalui inhalasi
Infeksi dari aliran darah
Migrasi organisme

7. PEMERIKSAAN
PNEUMONIA
Tes
Darah
Serologi
X-ray
Sputum

8. 1.Istirahat
2.Hidrasi
3.Asupan
makanan
4.Teknik napas
dalam

10. Tujuan : Untuk pneumonia yang disebabkan
oleh virus
Terapi Suportif :
1. Udara yang lembab
2. Asupan cairan
3. Tambahan oksigen
Pemberian Antivirus :
1. Ribavirin atau
Amantadin (untuk
virus influenza tipe A)
2. Acyclovir (Untuk
virus herpes dan cacar
air)

11. •Menurunkan kekentalan dan perlengketan sekret paru untuk
memudahkan pembersihan
Mukolitik
•Meningkatkan diameter lumen percabangan trankeobronkial
sehingga menurunkan tahanan terhadap aliran udara
Bronkodilator (Aminofilin)
•Mengatasi nyeri pleura akibat penumpukan cairan di paru-paru
Analgesik
•Berguna pada keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bila reaksi
inflamasi mengancam kehidupan
Kortikosteroid