Penulisan ini bertujuan untuk 1.
Mengetahui Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model), 2. Mengetahui Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model), 3. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikanyusrildail
Model evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah menengah pertama terdiri dari enam aspek yaitu misi, elemen, analisis, dukungan pihak sekolah, hasil, dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pelaksanaan program dan meningkatkan akuntabilitasnya di mata stakeholder. Produk yang dihasilkan adalah model evaluasi dan panduan pelaksanaannya untuk memudahkan guru bimbingan dan konseling.
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
Kelima model pendekatan sistem dalam pengembangan instruksional membahas proses identifikasi masalah, pengembangan sistem, dan evaluasi. Prosesnya meliputi pendefinisian tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe untuk diuji coba. Model-model tersebut memberikan panduan umum untuk pengembangan instruksional secara sistematis.
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikanyusrildail
Model evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah menengah pertama terdiri dari enam aspek yaitu misi, elemen, analisis, dukungan pihak sekolah, hasil, dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pelaksanaan program dan meningkatkan akuntabilitasnya di mata stakeholder. Produk yang dihasilkan adalah model evaluasi dan panduan pelaksanaannya untuk memudahkan guru bimbingan dan konseling.
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
Kelima model pendekatan sistem dalam pengembangan instruksional membahas proses identifikasi masalah, pengembangan sistem, dan evaluasi. Prosesnya meliputi pendefinisian tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe untuk diuji coba. Model-model tersebut memberikan panduan umum untuk pengembangan instruksional secara sistematis.
Perencanaan pendidikan adalah proses penetapan keputusan untuk menyelaraskan pembangunan pendidikan dan menentukan sasaran serta strategi pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, budaya, dan politik guna menjamin kualitas dan akuntabilitas pendidikan."
Silabus pengembangan sistem evaluasi paiYayasanJibo
Silabus mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam mencakup tujuan pembelajaran merancang dan mengembangkan alat evaluasi, materi evaluasi pendidikan dan pengukuran hasil belajar, serta strategi penilaian meliputi tugas, ujian, dan partisipasi mahasiswa."
Dokumen tersebut membahas model desain instruksional yang terdiri dari 6 orang mahasiswa. Dokumen menjelaskan latar belakang desain instruksional sebagai proses sistematis yang terdiri dari tiga tahap yaitu desain instruksional, pelaksanaan instruksional, dan evaluasi. Dokumen ini juga membandingkan beberapa model desain instruksional.
Makalah ini membahas model pencapaian konsep dalam pembelajaran, termasuk pengertian model pencapaian konsep, sintaks model tersebut, analisis model tersebut, dan contoh penerapannya. Model pencapaian konsep digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep penting dan memperkuat pengetahuan mereka. Guru memainkan peran kunci dalam memfasilitasi proses diskusi dan pengujian hipotesis siswa.
Modul ini membahas tentang penilaian dalam pembelajaran dan pembelajaran tutorial. Pembahasan meliputi pengertian penilaian dan evaluasi, syarat-syarat penilaian, penilaian proses dan hasil pengajaran, prinsip-prinsip penilaian, pendekatan dalam penilaian, penilaian formatif dan sumatif, serta cara penilaian. Modul ini juga membahas tentang pembelajaran tutorial meliputi pengertian tutorial, model tutorial, prinsip-prinsip tutorial, dan langkah-langkah
Dokumen tersebut merupakan tugasan penulisan akademik yang membincangkan model dan instrumen penilaian program bimbingan dan kaunseling yang dilaksanakan selama empat minggu internship. Pelajar memilih model penilaian Tyler kerana fokus kepada pencapaian objektif dan mudah difahami. Instrumen penilaian terdiri daripada soal selidik, pemerhatian, dan temu bual untuk menilai program "Secret Nature" yang meningkatkan kesedaran alam sekitar dan keusahaw
Makalah ini membahas model pembelajaran simulasi, termasuk pengertian, tujuan, prinsip, peran guru, hubungannya dengan model pembelajaran lain, fungsi, penerapan, langkah-langkah, dan kelebihan serta kekurangannya. Model pembelajaran simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat peniruan terhadap situasi nyata untuk membantu siswa belajar.
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
Istilah model diartikan dalam prosedur kerja yang teratur atau sistematis, tampilan grafis, dan terdapat pemikiran yang bersifat penjelasan serta saran. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa sebuah model desain pembelajaran menyajikan bagaimana pembelajaran disajikan berdasarkan teori-teori seperti pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.
Ada berbagai model perancangan pembelajaran, serta setiap model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk dapat memilih model pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Pada hal ini pendidik mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan model-model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan berkembangannya model-model desain dapat memberikan jawaban atas perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Tujuannya adalah menghasilkan model penilaian yang sesuai dengan pencapaian kompetensi bahasa Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu guru melaksanakan penilaian yang lebih baik sejalan dengan perubahan kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan riset untuk menghasilkan
Desain evaluasi merupakan prosedur yang diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data. Makalah ini membahas pengertian desain evaluasi, prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran seperti kontinuitas dan komprehensif, teknik evaluasi melalui tes dan non tes, langkah-langkah evaluasi, serta faktor yang melemahkan evaluasi.
Makalah ini membahas evaluasi kurikulum pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk menilai pelaksanaan suatu kurikulum dengan mengevaluasi berbagai aspek seperti desain, proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai siswa. Evaluasi kurikulum meliputi berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan kuesioner untuk mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif.
Kontrak transaksi perkuliahan mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI semester genap tahun akademik 2013/2014 memberikan informasi tentang kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, materi pokok, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, tugas, dan penilaian mahasiswa dalam mata kuliah tersebut.
Penelitian pustaka merupakan metode pengumpulan data secara kualitatif dengan menggunakan sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan laporan penelitian terdahulu. Prosedur penelitian pustaka meliputi menentukan variabel penelitian, mencari sumber terkait, mengumpulkan data relevan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui 1. Mengetahui Definisi dan Karakteristik Media Audio, 2. Mengetahui Jenis-Jenis Media Audio, 3. Mengetahui Langkah-Langkah Pengembangan dan Produksi Media Audio
Perencanaan pendidikan adalah proses penetapan keputusan untuk menyelaraskan pembangunan pendidikan dan menentukan sasaran serta strategi pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, budaya, dan politik guna menjamin kualitas dan akuntabilitas pendidikan."
Silabus pengembangan sistem evaluasi paiYayasanJibo
Silabus mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam mencakup tujuan pembelajaran merancang dan mengembangkan alat evaluasi, materi evaluasi pendidikan dan pengukuran hasil belajar, serta strategi penilaian meliputi tugas, ujian, dan partisipasi mahasiswa."
Dokumen tersebut membahas model desain instruksional yang terdiri dari 6 orang mahasiswa. Dokumen menjelaskan latar belakang desain instruksional sebagai proses sistematis yang terdiri dari tiga tahap yaitu desain instruksional, pelaksanaan instruksional, dan evaluasi. Dokumen ini juga membandingkan beberapa model desain instruksional.
Makalah ini membahas model pencapaian konsep dalam pembelajaran, termasuk pengertian model pencapaian konsep, sintaks model tersebut, analisis model tersebut, dan contoh penerapannya. Model pencapaian konsep digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep penting dan memperkuat pengetahuan mereka. Guru memainkan peran kunci dalam memfasilitasi proses diskusi dan pengujian hipotesis siswa.
Modul ini membahas tentang penilaian dalam pembelajaran dan pembelajaran tutorial. Pembahasan meliputi pengertian penilaian dan evaluasi, syarat-syarat penilaian, penilaian proses dan hasil pengajaran, prinsip-prinsip penilaian, pendekatan dalam penilaian, penilaian formatif dan sumatif, serta cara penilaian. Modul ini juga membahas tentang pembelajaran tutorial meliputi pengertian tutorial, model tutorial, prinsip-prinsip tutorial, dan langkah-langkah
Dokumen tersebut merupakan tugasan penulisan akademik yang membincangkan model dan instrumen penilaian program bimbingan dan kaunseling yang dilaksanakan selama empat minggu internship. Pelajar memilih model penilaian Tyler kerana fokus kepada pencapaian objektif dan mudah difahami. Instrumen penilaian terdiri daripada soal selidik, pemerhatian, dan temu bual untuk menilai program "Secret Nature" yang meningkatkan kesedaran alam sekitar dan keusahaw
Makalah ini membahas model pembelajaran simulasi, termasuk pengertian, tujuan, prinsip, peran guru, hubungannya dengan model pembelajaran lain, fungsi, penerapan, langkah-langkah, dan kelebihan serta kekurangannya. Model pembelajaran simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat peniruan terhadap situasi nyata untuk membantu siswa belajar.
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
Istilah model diartikan dalam prosedur kerja yang teratur atau sistematis, tampilan grafis, dan terdapat pemikiran yang bersifat penjelasan serta saran. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa sebuah model desain pembelajaran menyajikan bagaimana pembelajaran disajikan berdasarkan teori-teori seperti pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.
Ada berbagai model perancangan pembelajaran, serta setiap model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk dapat memilih model pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Pada hal ini pendidik mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan model-model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan berkembangannya model-model desain dapat memberikan jawaban atas perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Tujuannya adalah menghasilkan model penilaian yang sesuai dengan pencapaian kompetensi bahasa Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu guru melaksanakan penilaian yang lebih baik sejalan dengan perubahan kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan riset untuk menghasilkan
Desain evaluasi merupakan prosedur yang diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data. Makalah ini membahas pengertian desain evaluasi, prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran seperti kontinuitas dan komprehensif, teknik evaluasi melalui tes dan non tes, langkah-langkah evaluasi, serta faktor yang melemahkan evaluasi.
Makalah ini membahas evaluasi kurikulum pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk menilai pelaksanaan suatu kurikulum dengan mengevaluasi berbagai aspek seperti desain, proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai siswa. Evaluasi kurikulum meliputi berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan kuesioner untuk mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif.
Kontrak transaksi perkuliahan mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI semester genap tahun akademik 2013/2014 memberikan informasi tentang kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, materi pokok, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, tugas, dan penilaian mahasiswa dalam mata kuliah tersebut.
Penelitian pustaka merupakan metode pengumpulan data secara kualitatif dengan menggunakan sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan laporan penelitian terdahulu. Prosedur penelitian pustaka meliputi menentukan variabel penelitian, mencari sumber terkait, mengumpulkan data relevan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui 1. Mengetahui Definisi dan Karakteristik Media Audio, 2. Mengetahui Jenis-Jenis Media Audio, 3. Mengetahui Langkah-Langkah Pengembangan dan Produksi Media Audio
Prinsip dan Faktor Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab.pdfFauzyOji1
Tujuan penulisan ini untuk menjawab rumusan masalah, Bagaimana prinsip pengembangan kurikulum bahasa Arab dan Bagaimana faktor pengembangan kurikulum bahasa Arab
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdfFauzyOji1
Makalah ini membahas tentang merancang dan mendesain instrumen ranah kognitif. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan berpikir dan meliputi tingkat dari yang sederhana hingga kompleks. Terdapat enam tingkatan ranah kognitif menurut Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Makalah ini juga membahas teknik penyusunan instrumen untuk menguk
Tujuan Penulisan ini untuk menjawab rumusan masalah 1. Bagaimana Makna Nuzul al-Qur’an dan Asbab al-Nuzul?, 2. Bagaimana Proses Nuzul al-Qur’an dan Cara Mengetahui Asbab al-Nuzul?, 3. Bagaimana Hikmah Nuzul al-Qur’an dan Manfaat Asbab al-Nuzul?
Penulisan ini bertujuan 1. Untuk mengetahui metode dan metodologi penelitian pendidikan, 2. Untuk mengetahui jenis penelitian pendidikan, 3. Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdfFauzyOji1
Makalah ini membahas tentang konsep dasar, kedudukan, dan fungsi bahan ajar bahasa Arab. Konsep dasar bahan ajar dijelaskan sebagai sarana yang dirancang secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedudukan bahan ajar penting dalam pembelajaran karena menjadi pedoman pelaksanaan pembelajaran. Fungsi bahan ajar antara lain sebagai panduan pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik serta alat untuk menc
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui 1. Menegetahui Makna Kalam Khabar, 2. Menegetahui Tujuan Kalam Khabar, 3. Menegetahui Macam-Macam Kalam Khabar, 4. Menegetahui Kalam Khabar yang Keluar dari Ketentuan Lahiriahnya
1. Mengetahui definisi, latar belakang dan tokoh post-modernisme
2. Mengetahui perbedaan modernisme dan post-modernisme
3. Mengetahui kritik post-modernisme terhadap modernisme
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. EVALUASI PRGRAM MODEL STAKE
(COUNTENANCE STAKE)
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Fauzy Mustamin Hamid
80400222017
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sitti Mania, M. Ag.
PENDIDIKAN BAHASAARAB
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022-2023
2. i
KATA PRNGANTAR
Assalaamu’alaikumWarahmatullaahiWabarakaatuhu
Alhamdulillaah, pujisyukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanaahu
Wata’ala, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini yang insya Allah sesuai dengan yang diharapkan.
Salawat dan salam selalu ter curahkan kepada Rasulullah Shallallaahu
‘alaihiwasallam, Nabi dan Rasul yang berhasil menyelamatkan umatnya dari
tebing-tebing kehancuran menuju puncak-puncak kejayaan
Makalah dengan pembahasan “Evaluasi Program Model Stake
(Countenance Model)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini, dengan tulus ikhlas penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan partisipasinya untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki
kekurangan dan memerlukan perbaikan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk kita semua.
Senin, 04 Desember 2023
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model)...................... 3
B. Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model) .............. 9
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)....... 10
BAB III PENUTUP..................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kajian dalam bidang evaluasi adalah evaluasi terhadap program
pembelajaran maupun program pendidikan, program dapat diartikan sesuatu yang
diaplikasikan berdasarkan kebijakan untuk mendatangkan hasil atau pengaruh.
Sementara jika dihubungkan dengan evaluasi program maka dapat diartikan sebagai
bentuk penyelidikan yang tersusun secara sistematis terhadap suatu program untuk
memberikan dampak manfaat bagi program.
Evaluasi program memiliki beberapa model yang dapat digunakan seperti
model CIPP, four level, countenance stake, formatif-sumatif dan lain sebagainya,
secara sepintas model-model tersebut terlihat berbeda satu sama lain akan tetapi
tujuan awalnya sama yaitu mengumpulkan data atau informasi yang berkenaan
dengan objek evaluasi, model-model dalam evaluasi program bertujuan memberikan
acuan dalam pelaksanaan agar dapat memberikan hasil yang maksimal.
Data yang dikumpulkan dapat berupa keadaan awal, proses pelaksanaan
program, dampak ataupun hasil yang dicapai data tersebut berguna menyediakan
bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program dan
juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun
penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Berdasarkan jenis-jenis model yang telah disebutkan sebelumnya tidak akan
kami bahas secara keseluruhan dalam makalah ini tapi akan fokus pada model yang
dikembangkan oleh Robert E. Stake yaitu countenance stake yang memiliki tiga
jenis objek kajian antecedents, transaction, outcomes.
5. 2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model)?
2. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model)?
3. Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model)
2. Mengetahui Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model)
3. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Devinisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model)
Model countenance stake pertama kali diperkenalkan oleh Robert E. Stake
dari University of Illinois1
. Stake pada awalnya tidak memberikan nama pada
model evaluasi ini akan tetapi nama countenance disematkan berdasar pada judul
artikel yang ditulis Stake2
yaitu the couhntenance of educational evaluation yang
disumbit pada sage jorunal bulan April 1967 sehingga model ini dikenal dengan
model countenance Stake3
.
Countenance berasal dari bahasa inggris yang berarti keseluruhan, dan
menyetujui atau persetujuan. Sedangkan jika ditinjau dari segi evaluasi,
countenance diartikan memfokuskan atau memusatkan suatu pelaksanaan pada
deskripsi (description) dan pertimbangan (judgment), hubungan kedua penjelasan
tersebut dapat dilihat ketika evaluator mengumpulkan data yang bersifat
menyeluruh dengan berpatokan pada dua hal utama yaitu (description) dan
(judgment) sehingga dapat memberikan pertimbangan yang dapat disetujui oleh
klien4
.
1
Miftahul Fikri, dkk., Pelaksanaan Evaluasi Program Pendidikan (Cet. II; Jakarta: Nulis
Buku, 2019), h. 66
2
Ahmad Talim, “Studi Evaluatif Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di MA Putra Pondok
Modern Darussalam Liabuku Kota Bau Bau”, Jurnal Inspiratif Pendidikan 9, no. 1 (Januari-Juni
2020): h. 100.
3
Nasarudin dan Ahmad Helwani Syafii, “Evaluasi Kurikulum Madrasah Inklusif pada Era
Kenormalan Baru”, INKLUSI Journal of Disability Studies 9 no.1 (2022): h. 103.
4
Dina Mardiana, “Evaluasi Program Pelatihan Bagi Guru di SDN 2 Panarung dengan
Model Countenance Stake”, Jurnal Pendidikan Udatama 10, no.1 (Januari, 2023): h. 166.
7. 4
Model countenance stake muncul salah satu alasannya sebagaimana yang
dikatakan Stake dalam Winaryati bahwa pendekatan konvensional dalam evaluasi
dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan klien sehingga ia merekomendasikan
agar evaluator terjun langsung ke lapangan menghadiri atau mengikuti kegiatan
program untuk mencari informasi yang dapat digunakan untuk memberikan
pandangan pada klien keberhasilan maupun kegagalan suatu program5
.
Berdasarkan alasan tersebut countenance evaluation model mengarah pada
pendekatan responsif, Stake dalam Ambiyar dan Muharika mengatakan bahwa
evaluasi dapat dikatakan responsif jika memenuhi tiga kriteria yaitu
1. Lebih menekankan pada aktivitas program dibandingkan tujuan program
2. Informasi dari peserta merupakan kebutuhan
3. Perbedaan informasi dari peserta dijadikan patokan atau laporan
keberhasilan dan kegagalan suatu program6
.
Beberapa penjelasan sebelumnya menunjukkan bahwa countenance stake
menekankan pada kepuasan klien karena dalam evaluasi yang memiliki pendekatan
konvensional dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan tersebut sehingga Stake
memberikan pendekatan yang responsif untuk menjawab kebutuhan klien.
Model countenance stake banyak digunakan dalam proses pendidikan atau
program pendidikan dengan menggunakan pendekatan informal dalam
mengumpulkan data serta menggunakan studi kasus sebagai landasan utamanya,
studi kasus digunakan karena pada dasarnya suatu program telah memiliki kriteria
ideal dan pengaplikasiannya menggunakan pendekatan naturalistik7
.
5
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya (Cet. I;
Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia, 2021), h. 16.
6
Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program (Bandung: Alfabeta,
2019), h. 185.
7
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan (Medan:
Perdana Publishing, 2017), h. 39
8. 5
Countenance evaluation model dalam melaksanakan evaluasi menekankan
pada dua hal dasar yang harus ada yaitu deskripsi (description) dan pertimbangan
(judgment)8
dari kedua hal dasar tersebut dibagi lagi menjadi tiga objek kajian
dalam evaluasi yaitu antecedents, transaction, outcomes9
.
a. Antecedents
Antecedents adalah keadaan awal sebelum mengimplementasikan suatu
program, kondisi awal ini akan memberikan dampak atau pengaruh pada
pengaplikasiannya10
yang termasuk dalam kategori di antaranya, sumber, model
dan input yang meliputi tenaga, keuangan, karakteristik peserta, tujuan yang ingin
dicapai dan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap hasil11
.
b. Transactions
Transaction merupakan bentuk pelaksanaan program yang mencakup
rencana, proses, jadwal kegiatan, model, cara penilaian dan lain sebagainya12
, dapat
juga dikatakan transaction sebagai bentuk eksekusi program berdasarkan rencana
awal dan pengamatan fenomena yang terjadi selama pelaksanaan program13
.
c. Outcomes
Outcomes adalah hasil akhir dari pelaksanaan program yang dirasakan oleh
peserta, reaksi terhadap sistem program, dampak dari sistem yang bersangkutan,
serta dampak dari pengalaman instruksional14
.
8
Nadrah, “Model Pendidikan Inklusif”, Innovatif: Journal Of Sicial Science Reaserch 3
no.2 (2023): h. 1741
9
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57.
10
Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185.
11
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57.
12
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57.
13
Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 187.
14
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57.
9. 6
Ketiga objek kajian dalam evaluasi countenance stake harus memiliki sifat
contingencies dan congruence. Contingencies merupakan hubungan logis antara
ketiga objek kajian tersebut seperti hubungan tujuan, strategi, dan hasil baik dalam
rencana maupun di lapangan. Sementara Congruence merupakan kesesuaian antara
yang diharapkan (standard) dengan yang terjadi baik rencana, proses dan hasil.
Stake menciptakan kerangka evaluasi tersebut untuk memudahkan evaluator dalam
mengumpulkan, mengorganisir dan menerjemahkan data dalam menjelaskan
keberhasilan dan kegagalan program15
.
Objek kajian tersebut dapat dituliskan di antara dua matriks atau tabel untuk
menentukan sasaran evaluasi
Keterangan:
1) Rational, menjelaskan pentingnya suatu penyelenggaraan program.
2) Anteccedent, kondisi-kondisi sebelum penyelenggaraan program.
3) Transaction, proses selama program berlangsung.
4) Outcome, hasil yang diperoleh dari penyelenggaraan.
5) Judgement, menilai atau mempertimbangkan.
6) Intent, tujuan yang diharapkan dari suatu program.
7) Observation, pengamatan penyelenggaraan program.
15
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 58.
10. 7
8) Descriptions matrix menunjukkan intent dan observation dan judgement
matrix menunjukkan standard dan Judgement
Matriks pertama adalah deskripsi yang mencakup dua hal yang menjadi
sasaran dalam evaluasi yaitu (intens) tujuan yang diharapkan oleh program, dan
(observation) yang sesungguhnya terjadi, setelah proses pada matriks pertama
selesai maka selanjutnya evaluator pindah pada matriks kedua yaitu matriks
pertimbangan yang berdasar pada standar16
. Stake dalam Winaryati menjelaskan
alasan pembagian kedua matriks tersebut adalah untuk memudahkan evaluator
mengecek tujuan dengan kejadian sebenarnya begitu pula pada matriks kedua untuk
mengecek apakah mereka mengacu pada standar dalam membuat pertimbangan17
.
Berdasarkan hal tersebut dalam model countenance stake evaluator
memiliki tugas untuk memberikan keputusan terhadap suatu program dengan benar,
akurat dan lengkap dengan didukung data antecedent, transaction dan outcomes18
.
Hal tersebut dituntutkan kepada evaluator karena Stake dalam model evaluasinya
mengharapkan evaluator terus hadir pada saat, sedang dan akhir dari program19
.
Dari data-data yang dikumpulkan tidak hanya digunakan untuk
memperlihatkan kesenjangan antara tujuan dengan kenyataan, tetapi juga
dibandingkan dengan standar untuk mengetahui manfaat program20
. Bahkan lebih
lanjut Stake mengatakan bahwa jika ingin menilai program pendidikan, maka harus
16
Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah
Percontohan (Banjarmasin: Tahura Media, 2020), h. 25.
17
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 58.
18
Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185.
19
Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 59.
20
Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185.
11. 8
melakukan perbandingan antara satu program dengan program lainnya21
dengan
cara
a) Membandingkan kondisi hasil evaluasi program dengan yang terjadi diprogram
lain dengan objek sasaran yang sama.
b) Membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar program
yang bersangkutan dengan berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai22
.
Berdasarkan beberapa penjelasan sebelumnya dapat dikatakan bahwa
model ini merupakan suatu sistem dalam evaluasi sehingga harus memperhatikan
beberapa hal penting di antaranya
1. Jenis model ini menekankan pada sistem sebagai suatu keseluruhan yang
menjadikan objek evaluasi tidak hanya berfokus pada hasil saja.
2. Perbandingan tujuan dengan kenyataan menjadi inti dalam evaluasi.
3. Evaluasi tidak hanya berfokus pada deskripsi berdasarkan keadaan yang
dinilai akan tetapi harus memberikan keputusan terhadap suatu program23
.
Countenance Stake dengan kekompleksitasannya dalam evaluasi program
memberikan beberapa manfaat di antaranya
a. Memberikan data atau gambaran yang rinci mulai dari data Antecedent,
Transaction dan Outcomes
b. Komprehensif
c. Matriks pertimbangan tidak hanya menjadi acuan dalam mengukur
keterlaksanaan program tapi juga memberikan gambaran ketercapaian standar
21
Misykat Malik Ibrahim, Penelitian Bidang Evaluasi Pendidikan Pendekatan Kualitatif
(Makassar: Alauddin University Press, 2018), h. 36.
22
Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah
Percontohan, h. 25.
23
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran Konsep dan Manajemen (Cet. I; Yogyakarta: UNY
Press, 2020), h. 93.
12. 9
d. Evaluator dapat meminta pertimbangan pada orang yang memiliki
kualifikasi dibidang evaluasi untuk mengetahui hambatan dalam
ketercapaian program24
B. Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model)
Prosedur Pelaksanaan model Stake (Countenance Model) dapat dilihat pada
gambar tabel di bawah ini
Berdasarkan tabel langkah-langkah evaluasi mode countenance ctake
tersebut dapat dilihat bahwa
1. Bagian rasional, memaparkan pentingnya suatu prgram.
24
Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar Pesantren
Salafiyah (Sleman : CV. Bintang Surya Madani, 2021), h. 58-59.
13. 10
2. Pengumpulan data intens dengan menganalisis tujuan pada antecedents,
transactions, dan outputs.
3. Pengumpulan data observation dengan melihat sesungguhnya terjadi di
lapangan berdasarkan antecedents, transactions, dan outputs.
4. Menganalisis contingency logis dan contingency empiric dari data intens
dan obeservation terkait antecedents, transactions dan outputs.
5. Analisis congruence (kesesuaian) yaitu membandingkan antara tujuan
(inten) dengan yang terjadi dalam kegiatan (observation)
6. Analisis standar dengan data hasil evaluasi yang dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan (judgement)25
.
Perlu diperhatikan dalam model countenance ctake matriks dibagi menjadi
dua yaitu matrix desription dan matrix judgement sehingga dalam mengolah data
hasil semuanya diolah berdasarkan matriks26
agar data dapat diuraikan dan dirinci
berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan program.
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)
Model countenance stake memiliki beberapa kelebihan di antaranya
1. Bersifat kompleks karena data dikumpulkan mulai dari antecedents,
transactions, dan outputs
2. Evaluator berhak memutuskan cara yang tepat untuk mengumpulkan data
dan mendeskripsikan hasil evaluasi
3. Berpeluang memunculkan wawasan baru
Selain memiliki kelebihan, evaluasi countenance stake juga memiliki
kelemahan sebagai berikut:
25
Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah
Percontohan, h. 25-26.
26
Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar Pesantren
Salafiyah, h. 61.
14. 11
Kelemahan
a. Bersifat subjektif dalam pendekatannya
b. Dapat meminimalisir pengumpulan data kuantitatif
c. Memakan biaya yang besar27
Beberapa kelebihan dan kekurangan yang disebutkan sebelumnya dapat
dijadikan sebagai pertimbangan oleh evaluator dalam melaksanakan evaluasi
program pembelajaran dan pendidikan serta menjadi rambu-rambu pengontrol
dalam memaksimalkan pengaplikasian model evaluasi countenance stake sehingga
hasil yang didapatkan mampu memberikan manfaat berupa perbaikan ataupun
pertimbangan dan memberikan kepuasan terhadap klien.
27
Hendro Widodo, Evaluasi Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: UAD Press, 2021), h. 43
15. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Evaluasi model stake (countenance model) adalah model dengan
menekankan pada dua matriks yang harus ada dalam proses evaluasi yaitu
description dan judgment, matriks tersebut dibagi menjadi tiga tahapan
yang menjadi objek evaluasi model Stake yaitu antecedents, transaction,
outcomes.
2. Prosedur pelaksanaan model stake (countenance model) mengikuti kedua
matriks dalam mengolah dan menerjemahkan data dari ketiga objek kajian
evaluasi model stake dalam mengolah data harus memperhatikan
contingencies dan congruence agar dapat memberikan pertimbangan yang
maksimal.
3. Model stake (countenance model) memiliki beberapa kelebihan seperti,
bersifat menyeluruh dalam mengumpulkan data, evalautor memiliki
kebebasan cara mengumpulkan data dan menerjemahkannya dan dapat
memunculkan teori-teori baru berkaitan dengan kejadian di lapangan.
Sementara kelemahannya adalah terlalu subjektif dalam pendekatannya
dalam mengumpulkan data, kebanyakan data bersifat kualitatif dan
membutuhkan biaya yang besar.
B. Saran
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan, penulis berharap pembahasan
Evaluasi Program Model Stake (Countenance Model) memberikan wawasan dan
pemahaman kepada pembaca. Penulis berharap pembahasan tersebut tidak hanya
sampai di sini saja akan tetapi bisa dikembangkan lagi untuk menambah khazanah
tentang evaluasi program pembelajaran khususnya Model Stake (Countenance
Model) serta jika ada masukan dari pembaca baik itu dalam penulisan maupun isi
materi, akan kami terima dengan sangat baik untuk penulisan-penulisan ke
depannya.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah, Rabiatul. Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di
Sekolah Percontohan (Banjarmasin: Tahura Media, 2020)
Ambiyar dan Muharika. Metodologi Penelitian Evaluasi Program. Bandung:
Alfabeta, 2019.
Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan.
Medan: Perdana Publishing, 2017.
Fikri, Miftahul, dkk. Pelaksanaan Evaluasi Program Pendidikan. Cet. II; Jakarta:
Nulis Buku, 2019.
Haryanto. Evaluasi Pembelajaran Konsep dan Manajemen. Cet. I; Yogyakarta:
UNY Press, 2020.
Ibrahim, Misykat Malik. Penelitian Bidang Evaluasi Pendidikan Pendekatan
Kualitatif. Makassar: Alauddin University Press, 2018.
Mardiana, Dina. “Evaluasi Program Pelatihan Bagi Guru di SDN 2 Panarung
dengan Model Countenance Stake”, Jurnal Pendidikan Udatama 10, no.1
(Januari, 2023): h. 163-176.
Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar
Pesantren Salafiyah. Sleman : CV. Bintang Surya Madani, 2021.
Nadrah. “Model Pendidikan Inklusif”, Innovatif: Journal Of Sicial Science
Reaserch 3 no.2 (2023): h. 1737-1745.
Nasarudin dan Ahmad Helwani Syafii, “Evaluasi Kurikulum Madrasah Inklusif
pada Era Kenormalan Baru”, INKLUSI Journal of Disability Studies 9 no.1
(2022): h. 100-124.
Talim, Ahmad. “Studi Evaluatif Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di MA Putra
Pondok Modern Darussalam Liabuku Kota Bau Bau”, Jurnal Inspiratif
Pendidikan 9, no. 1 (Januari-Juni 2020): h. 94-108.
Widodo, Hendro. Evaluasi Pendidikan. Cet. I; Yogyakarta: UAD Press, 2021.
Winaryati, Eny, dkk. Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya. Cet. I;
Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia, 2021.