Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi keguruan seperti profesi, profesional, profesionalitas, dan lainnya. Juga dibahas mengenai kriteria profesi umum dan kriteria profesi keguruan khususnya, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan,
Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan, mulai dari pengertian profesi keguruan, tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi, kriteria profesi umum dan khususnya profesi keguruan, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan, organisasi profesional keguruan seperti PGRI, serta kompetensi yang dimiliki guru se
Kod etika profesion keguruan memberikan panduan bagi guru untuk bertindak secara profesional. Kod ini memupuk perlaksanaan perkhidmatan guru yang kompeten dan berkesan melalui pengetahuan yang mendalam, peningkatan profesionalisme, kemahiran berfikir kritis dan kreatif serta penggunaan teknologi maklumat. Kod etika ini memastikan guru berperanan sebagai pendidik yang berwibawa.
Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi keguruan seperti profesi, profesional, profesionalitas, dan lainnya. Juga dibahas mengenai kriteria profesi umum dan kriteria profesi keguruan khususnya, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan,
Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan, mulai dari pengertian profesi keguruan, tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi, kriteria profesi umum dan khususnya profesi keguruan, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan, organisasi profesional keguruan seperti PGRI, serta kompetensi yang dimiliki guru se
Kod etika profesion keguruan memberikan panduan bagi guru untuk bertindak secara profesional. Kod ini memupuk perlaksanaan perkhidmatan guru yang kompeten dan berkesan melalui pengetahuan yang mendalam, peningkatan profesionalisme, kemahiran berfikir kritis dan kreatif serta penggunaan teknologi maklumat. Kod etika ini memastikan guru berperanan sebagai pendidik yang berwibawa.
Makalah ini membahas tentang kode etik guru di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kode etik guru, isi dari kode etik guru Indonesia yang terdiri dari sembilan butir, tujuan dari kode etik guru yaitu untuk menjunjung martabat profesi guru dan menjaga kesejahteraan para anggotanya, serta hakikat kode etik guru sebagai pedoman bagi guru dalam menjalankan profesinya secara profesional.
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik guru PAI yang mencakup pengertian, tujuan, dan lingkup kode etik guru serta etos kerja dan profesionalisme guru. Kode etik guru dirumuskan untuk menjamin pelaksanaan tugas keguruan sesuai standar dan melindungi hak-hak semua pihak. Lingkup kode etik guru mencakup hubungan guru dengan peserta didik, orang tua, sesama guru, dan organisasi prof
Landasan normatif etika profesi guru merupakan aturan dan nilai-nilai moral yang harus dipatuhi guru dalam menjalankan tugasnya untuk mendidik siswa secara bertanggung jawab. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapannya, landasan ini penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan kepercayaan masyarakat terhadap peran guru.
Materi ini membahas tentang etika profesi pendidikan dan tenaga kependidikan. Profesi pendidikan membutuhkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan jangka panjang dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kode etik yang mencakup kejujuran, kepedulian terhadap peserta didik, serta pemeliharaan hubungan yang baik dengan organisasi profesi.
Dokumen tersebut membincangkan mengenai etika perguruan dan tanggungjawab guru kepada pelajar, ibu bapa, masyarakat dan negara, serta rakan sejawat. Kod etika penting bagi menunjukkan tanggungjawab guru secara jelas dan memastikan profesion perguruan dijalankan dengan cemerlang.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik guru yang mencakup pengertian dan tujuan kode etik profesi, kode etik profesi keguruan, etos kerja dan profesionalisme guru, serta pengembangan dan isi dari kode etik guru di Indonesia. Kode etik bertujuan untuk menjamin pelaksanaan tugas profesi sesuai ketentuan dan melindungi hak semua pihak. Kode etik guru di Indonesia dikembangkan oleh PGRI dan m
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Makalah ini membahas tentang kode etik guru di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kode etik guru, isi dari kode etik guru Indonesia yang terdiri dari sembilan butir, tujuan dari kode etik guru yaitu untuk menjunjung martabat profesi guru dan menjaga kesejahteraan para anggotanya, serta hakikat kode etik guru sebagai pedoman bagi guru dalam menjalankan profesinya secara profesional.
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik guru PAI yang mencakup pengertian, tujuan, dan lingkup kode etik guru serta etos kerja dan profesionalisme guru. Kode etik guru dirumuskan untuk menjamin pelaksanaan tugas keguruan sesuai standar dan melindungi hak-hak semua pihak. Lingkup kode etik guru mencakup hubungan guru dengan peserta didik, orang tua, sesama guru, dan organisasi prof
Landasan normatif etika profesi guru merupakan aturan dan nilai-nilai moral yang harus dipatuhi guru dalam menjalankan tugasnya untuk mendidik siswa secara bertanggung jawab. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapannya, landasan ini penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan kepercayaan masyarakat terhadap peran guru.
Materi ini membahas tentang etika profesi pendidikan dan tenaga kependidikan. Profesi pendidikan membutuhkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan jangka panjang dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kode etik yang mencakup kejujuran, kepedulian terhadap peserta didik, serta pemeliharaan hubungan yang baik dengan organisasi profesi.
Dokumen tersebut membincangkan mengenai etika perguruan dan tanggungjawab guru kepada pelajar, ibu bapa, masyarakat dan negara, serta rakan sejawat. Kod etika penting bagi menunjukkan tanggungjawab guru secara jelas dan memastikan profesion perguruan dijalankan dengan cemerlang.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik guru yang mencakup pengertian dan tujuan kode etik profesi, kode etik profesi keguruan, etos kerja dan profesionalisme guru, serta pengembangan dan isi dari kode etik guru di Indonesia. Kode etik bertujuan untuk menjamin pelaksanaan tugas profesi sesuai ketentuan dan melindungi hak semua pihak. Kode etik guru di Indonesia dikembangkan oleh PGRI dan m
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. AGENDA
• Pengertian etika & kode etik secara umum
• Pengertian kode etik profesi guru
• Tujuan kode etik guru
• Rumusan kode etik guru
• Kaitan kode etik dengan profesionalitas guru
• Sanksi pelanggaran kode etik
3. DEFENISI ETIKA
Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai
Imu tentang tingkah laku
Ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
benar
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu kata “ethos”
yang berarti suatu kehendak atau kebiasaan baik yang
tetap
Menurut KBBI. Etika/moral adalah ajaran tentang baik
dan buruk mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya
Menurut K. Bertenes, etika adalah nilai-nilai atau
4. KODE ETIK
Istilah “Kode etik” terdiri dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”
Berasal dari bahasa yunani, “ethos” yang berarti suatu
kehendak
Dapat diartikan bahwa etik itu menunjukkan “cara berbuat
yang menjadi adat, karena persetujuan dari kelompok
manusia”.
Etik biasanya dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai.
Karena itu, guru sebagai tenaga profesional perlu memiliki
“kode etik guru” dan menjadikannya sebagai pedoman yang
mengatur pekerjaan guru selama dalam pengabdian.
Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua
sikap dan perbuatan guru (Djamarah, 2000 : 49).
Oteng Sutisna (1986: 364) mendefinsikan kode etik sebagai
seperangkat pedoman yang memaksa perilaku etis para
5. KODE ETIK
• Kode Etik guru indonesia merupakan landasan
moral dan pedoman tingkah laku guru warga
PGRI dalam melaksanakan panggilan
pengabdiannya bekerja sebagai guru (kongres PGRI
XIII tahun 1973).
• Terdapat dua unsur pokok Kode Etik guru Indonesia
yakni:
• Sebagai landasan moral dan
• Sebagai pedoman tingkah laku.
• Kode etik itu dijadikan standar aktivitas anggota
profesi, kode etik tesebut sekaligus sebagai
7. KESALAHAN YANG SERING
DILAKUKAN GURU
• Mengambil jalan pintas
pembelajaran
• Menunggu peserta didik berperilaku
negatif
• Menggunakan destruktif disiplin
• Mengabaikan perbedaan peserta
didik
• Merasa paling pandai
8. PERILAKU GURU YANG KURANG
MENDIDIK
• Memarahi siswa ketika siswa tidak bisa
menjawab
• Merasa dirinya paling pandai
• Menggunakan waktu tidak tepat
• Cara mengajar monoton
• Diskriminatif
• Memberikan penghargaan yang
berlebihan
• Terlalu permisif dengan siswa
9. FOKUS PERHATIAN PROFESI
GURU:
Citra guru
Pembelajaran
Perilaku guru dalam masyarakat
Kompetensi guru: kepribadian,
sosial, paedagogis, profesional
10. TUJUAN KODE ETIK PROFESI
KEGURUAN
(Nurjan, 2015:81)
• Menjunjung tinggi martabat profesi
• Menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggotanya
• Meningkatkan pengabdian para
anggota
• Meningkatkan mutu profesi
• Meningkatkan mutu organisasi
11. KODE ETIK GURU INDONESIA
RUMUSAN KONGRES PGRI XIII PADA TANGGAL 21-
25 NOVEMBER 1973 DI JAKARTA DAN
DISEMPURNAKAN DALAM KONGRES XVI TAHUN
1989
Guru berbakti membimbing peserta
didik untuk membentuk manusia
indonesia seutuhnya yang berjiwa
pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan
kejujuran profesional.
Guru berusaha memperoleh informasi
tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
Guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
12. KODE ETIK GURU INDONESIA
RUMUSAN KONGRES PGRI XIII PADA TANGGAL
21-25 NOVEMBER 1973 DI JAKARTA DAN
DISEMPURNAKAN DALAM KONGRES XVI TAHUN
1989
Guru memelihara hubungan dengan orang tua
murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab
bersama terhadap pendidikan.
Guru secara pribadi dan bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Guru memelihara hubungan seprofesinya,
semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial.
Guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasi pgri sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
Guru melaksanakan segala kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
13. ETIKA GURU PROFESIONAL
• Etika guruprofesional terhadap peraturan perundang-
undangan
• Etika guruprofesional terhadap anak didik
• Etika guruprofesional terhadap pekerjaan
• Etika guruprofesional terhadap tempat kerja
14. ETIKA GURU PROFESIONAL TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
• Guru merupakan aparatur negara dan
abdi negara dalam bidang pendidikan.
• Oleh karena itu, guru harus mengetahui
kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan
dan melaksanakannya sebagaimana
aturan yang berlaku.
15. ETIKA GURU PROFESIONAL TERHADAP
ANAK DIDIK
• Guru hendaknya memberi contoh yang
baik bagi anak didiknya.
• Guru harus dapat mempengaruhi dan
mengendalikan anak didiknya.
• Hendaknya guru menghargai potensi
yang ada dalam keberagaman siswa.
16. ETIKA GURU PROFESIONAL TERHADAP
PEKERJAAN
Seorang guru yang profesional, harus
melayani masyarakat dalam bidang
pendidikan dengan profesional juga.
Agar dapat memberikan layanan yang
memuaskan masyarakat, guru harus
dapat menyesuaikan kemampuan dan
pengetahuannya dengan keinginan dan
permintaan masyarakat.
Keinginan dan permintaan ini selalu
berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang biasanya
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan
teknologi.
17. ETIKA GURU PROFESIONAL TERHADAP
TEMPAT KERJA
Sudah diketahui bersama bahwa
suasana yang baik ditempat kerja
akan meningkatkan produktivitas.
Dalam uu no. 20/2003 pasal 1
bahwa pemerintah berkewajiban
menyiapkan lingkungan dan fasilitas
sekolah yang memadai secara
merata dan bermutu diseluruh
jenjang pendidikan.
18. PENYEBAB PELANGGARAN KODE
ETIK
• Beberapa penyebab pelanggaran kode etik profesi
adalah :
• Idealisme dalam kode etik profesi tidak sejalan
dengan fakta yang terjadi di sekitar para
profesional sehingga harapan terkadang sangat
jauh dari kenyataan.
• Memungkinkan para profesional untuk
berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan
idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi
bisa menjadi pajangan tulisan berbingkai.
19. PENYEBAB PELANGGARAN KODE
ETIK
• Kode etik profesi merupakan himpunan
norma moral yang tidak dilengkapi
dengan sanksi keras karena
keberlakuannya semata-mata
berdasarkan kesadaran profesional.
• Memberi peluang kepada profesional
untuk berbuat menyimpang dari kode etik
profesinya
20. KAITAN KODE ETIK DENGAN
PROFESIONALISME GURU
• Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional
suatu profesi yang diterjemahkan ke dalam standar perilaku
anggotanya.
• Seorang profesional, artinya mementingkan kesejahteraan
orang lain, dan lebih beorientasi pada pelayanan
masyarakat umum.
• Jadi, nilai profesional paling utama adalah keinginan untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat.
• Ada empat Asas inti nilai profesionalitas, yaitu:
• Respect for the dignity of Persons (menghargai hargat
dan martabat manusia)
• Responsible-Caring (kepedulian yang bertanggung
21. SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK
• Pada umumnya karena kode etik merupakan
Landasan moral, pedoman sikap, tingkah
laku, dan perbuatan; Sanksi terhadap
pelanggaran kode etik adalah sanksi moral.
• Barang siapa melanggar kode etik, mendapat
celaan, dan sanksi terberat adalah
dikeluarkan dari profesinya.
22. REFERENSI
• SYARIFAN NURJAN (2015). PROFESI KEGURUAN. KONSEP
DAN APLIKASI. YOGYAKARTA SAMUDERA BIRU
• HERI SUSANTO (2020). PROFESI KEGURUAN. PRODI
PENDIDIKAN SEJARAH, FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT. BANJARMASIN.