Makalah ini membahas proses perencanaan dan pemasaran produk es krim jamu tradisional Honocoro Ice. Es krim jamu dibuat dengan menggunakan bahan-bahan herbal seperti beras, kencur, jahe, serai, dan daun salam yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.
PERKA BPOM HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 Metode Analisis KosmetikaGuide_Consulting
Â
Salah Satu Referensi Yang Digunakan Dalam One Day Seminar "Preservative Effectiveness Validation"
04 Desember 2014. Bogor
Detail : info@traininglaboratorium.com
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Â
Abstrak dalam makalah ilmiah merupakan salah satu bagian terpenting untuk menarik pembaca menelusuri isi makalah lebih lanjut. Sebuah abstrak diibaratkan seperti synopsis film. Di dalamnya mencakup ulasan singkat, garis besar, dan poin-poin penting dari makalah untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi makalah.
Jika abstrak yang penulis susun tidak dapat menarik impresi pertama dengan baik, peluang makalah ilmiah tersebut untuk dibaca lebih jauh sangat kecil. Terlebih, dalam hal publikasi artikel ilmiah, penerbit hanya menampilkan abstrak untuk bisa diakses secara gratis. Oleh karena itu, sebuah abstrak harus disusun secara efektif dan menarik.
https://karinov.co.id/contoh-abstrak-ilmiah/
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PERKA BPOM HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 Metode Analisis KosmetikaGuide_Consulting
Â
Salah Satu Referensi Yang Digunakan Dalam One Day Seminar "Preservative Effectiveness Validation"
04 Desember 2014. Bogor
Detail : info@traininglaboratorium.com
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Â
Abstrak dalam makalah ilmiah merupakan salah satu bagian terpenting untuk menarik pembaca menelusuri isi makalah lebih lanjut. Sebuah abstrak diibaratkan seperti synopsis film. Di dalamnya mencakup ulasan singkat, garis besar, dan poin-poin penting dari makalah untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi makalah.
Jika abstrak yang penulis susun tidak dapat menarik impresi pertama dengan baik, peluang makalah ilmiah tersebut untuk dibaca lebih jauh sangat kecil. Terlebih, dalam hal publikasi artikel ilmiah, penerbit hanya menampilkan abstrak untuk bisa diakses secara gratis. Oleh karena itu, sebuah abstrak harus disusun secara efektif dan menarik.
https://karinov.co.id/contoh-abstrak-ilmiah/
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Obat bahan alam adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatan, jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat maka Obat Bahan Alam dikelompokkan menjadi:
-Jamu
-Obat Herbal Terstandar
-Fitofarmaka
Sesuai dengan Keputasan Kepala Badan POM RI, nomor HK.00.05.4.2411 tahun 2004.
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
Obat bahan alam adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatan, jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat maka Obat Bahan Alam dikelompokkan menjadi:
-Jamu
-Obat Herbal Terstandar
-Fitofarmaka
Sesuai dengan Keputasan Kepala Badan POM RI, nomor HK.00.05.4.2411 tahun 2004.
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
9. pembangunan produk baharu & kitaran hayat produkyunnach
Â
cara firma mencari dan membangunkan idea produk baru; langkah-langkah dalam proses pembangunan produk baru; tahap-tahap dalam kitaran hayat produk & strategi pemasaran yang sesuai dengan tahap-tahap kitaran hayat produk.
1. MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN
HONOCORO ICE
(es krim jamu)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Jepri Apriandi (123020363)
Hikmatun Masykuroh (123020364)
Hana Nurulan Asri (123020368)
Puspita Yuni Anggorowati (123020370)
Agung Sutriaman (123020372)
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah melimpahkan Rahmat
dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dasar-dasar manajemen.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan pedoman kita bersama dalam
mata kuliah dasar-dasar manajemen yang didalamnya mencakup tentang hal-hal mengenai
perencanaan produk dan pemasaran produk.
Untuk menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
dosen mata kuliah dasar-dasar manajemen dan juga teman-teman yang senantiasa
memberikan informasi dalam membantu pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih.
Dan juga penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu
demi kebaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Bandung, 09 Desember 2013
Penulis
3. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
PENDAHULUAN..............................................................................................1
TUJUAN.............................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................3
PENUTUP..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk
memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk,
parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan
alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum
sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama
mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam
menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar
pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh
nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun
lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat
Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan
bakunya.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk
penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan dukungan WHO untuk
back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan
pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta
lebih dalam memudahkan standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan
sampai diperoleh zat murni.
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor
246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik
atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
5. Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang pengolahannya
masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan resep nenek
moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi
kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi
lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang,
batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam
bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Khasiat alamiah dan kemurnian obat-obatan tradisional seringkali “dinodai” oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terutama produsen obat tradisional yang hanya
mencari keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan kemurnian dan resiko dari
kandungan obat tradisional. Banyak dari para produsen dengan sengaja mencampur
kandungan herbal dari obat tradisional dengan obat modern yang secara kimiawi jika
dosisnya tidak tepat akan berbahaya.
Namun kenyataannya masyarakat sekarang lebih percaya untuk mengkonsumsi obat
kimia dibandingkan tanaman obat. Penggunaaan tanaman obat dianggap kuno dan tidak
banyak memberikan hasil. Hal ini membuat potensi tanaman obat di Indonesia masih belum
banyak termanfaatkan. Baru beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan dunia untuk
kembali ke alam atau “back to nature” membuat masyarakat kembali kepada tanaman obat.
Hal itu tidak terlepas dikarenakan beberapa kelemahan obat kimia antara lain terdapat efek
samping, resistensi obat yang tinggi, terakumulasi di tubuh dan harganya pun mahal. Selain
kecenderungan “back to nature”, keadaan krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda
Indonesia membuat biaya kesehatan semakin mahal. Obat kimia sudah menjadi barang
mewah bagi sebagian besar masyarakat sehingga berbagai tanaman berkhasiat obat mulai di
lirik kembali sebagai pengobatan alternatif yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman di
sekeliling kita.Selama ini, masyarakat hanya tahu menanam, namun tidak tahu
menggunakannnya, selain itu kalau ada keluarga mereka sakit lebih memilih kerumah sakit
dan menggunakan obat-obat kimia, padahal disekiling kita ada berbagai jenis tanaman obat
yang bisa dimanfaatkan. Halaman rumah tampak menghijau disesaki berbagai jenis tanaman
hias dan obat-obatan yang tertata rapi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk mengupayakan back to nature, pada
makalah ini akan di uraikan mengenai manfaat dan khasiat obat herbal yang bisa di gunakan
6. tanpa harus membeli obat kimia dengan harga mahal dan menimbulkan efek samping dalam
penggunaannya juga bagaimana proses perencanaan dan pemasaran produk es krim jamu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa hal yang akan dirumuskan yaitu:
1.2.1 Bagaimana proses perencanaan “es krim jamu” ?
1.2.2 Bagaimana proses pemasaran “es krim jamu” ?
1.3 TUJUAN
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka, penulisan makalah ini bertujuan untuk
menganalisis proses manajemen terhadap suatu produk “es krim jamu”. Proses manajemen
tersebut diantaranya adalah proses perencanaan dan proses pemasaran.
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Obat-obatan merupakan indusrti yang luar biasa besar, dengan penjualan seluruh
dunia mencapai US$ 300 miliar per tahun. Sedangkan, 25% obat resep dokter Amerika
Serikat mengandung bahan aktif berasal dari tumbuhan dan kenbanyakan antibiotic penting,
antara lain penisilin dan tetrasiklin yang berasal dari jenis jamur dan mikrioorganisme
lainnya. Hal itu membuktikan bahwa tumbuh-tumbuhan sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Masih banyak lagi tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, contohnya jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan baku jamu yang
nantinya akan digunakan untuk membuat es krim jamu tradisional itu sendiri.
2.1. PENGERTIAN JAMU
Definisi jamu atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan sebagai pengobatan bedasarkan
pengalaman.
Jamu digolongkan menjadi 3 yaitu jamu, herbal terstandar dan fitifarmaka.
a. Jamu
Inilah jamu tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Di pasaran, kita bisa
menjumpainya dalam bentuk herbal kering siap seduh atau siap rebus, juga dalam bentuk
segar rebusan (jamu godhok) sebagaimana dijajakan para penjual jamu gendong. Pada
umumnya jamu dalam kelompok ini diracik bedasarkan resep peninggalan leluhur
(berdasarkan pengalaman turun-menurun).
b. Herbal Terstandar
Sedikit berbeda dengan jamu, herbal terstandar umumnya sudah mengalami pemrosesan,
misalnya berupa ekstrak atau kapsul. Herbal yang suda diekstrakl tersebut diteliti khasiat dan
keamanannya melalui uji pra klini (terhadap hean) di laboratorium. Disebut herbal terstandar,
karena dalam proses pengujiannya telah diterapkan standar kandungan bahan, proses
pembuatan ekstrak, higenitas, serta uji tosisitas (untuk mengetahui ada atau tidaknya
kandungan racun dalam herbal te rsebut).
8. c. Fitofarmaka
Merupakan jamu dengan “kasta” tertinggi karena khasiat, keamanan serta standar proses
pembuatan dan bahannya telah diuji secara klinis, jamu yang berstatus fitofarmaka juga dapat
dijual di apotek dan sering diresepkan oleh dokter.
2.2. MANFAAT JAMU
1. Jamu Beras Kencur
Jamu beras kencur ini merupakan salah satu jamu yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Banyak orang tua yang memanfaatkan jamu beras kencur untuk diminumkan ke
anak-anak mereka, hal ini karena jamu beras kencur sangat baik untuk menambah nafsu
makan pada anak-anak. Selain itu, jamu beras kencur dapat juga mengobati pegal-pegal dan
membuat tubuh lebih bugar. Untuk membuat jamu beras kencur hanya perlu mencampur
beras, jahe, kencur, gula merah dan air. Bahan-bahan lain yang biasa digunakan untuk
membuat jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo dan lain-lain.
2. Jamu Kunyit Asam
Selain jamu beras kencur, jamu tradisional yang cukup dikenal adalah jamu kunyit asam.
Jamu kunyit asam biasanya banyak diminum oleh wanita yang sedang datang bulan. Selain
itu jamu kunyit asam juga bisa meredakan panas dalam dan juga bisa menurunkan berat
badan.
3. Jamu Kunci Sirih
Jamu kunci sirih ini sangat baik diminum oleh wanita yang habis melahirkan. Jamu kunci
sirih ini dapat membantu mengkencangkan perut dan menghilangkan bau badan. Selain itu
jamu kunci sirih juga sangat baik untuk kesehatan organ intim wanita. Pembuatan jamu kunci
sirih biasanya terbuat dari bahan daun kunci dan daun sirihm bisa juga ditambahkan kencur di
dalamnya.
4. Jamu Paitan
9. Kandungan utama jamu paitan adalah sambiloto dan brotowali. Kedua bahan ini sangat pahit
rasanya, sehingga kebanyakan orang tidak suka dengan jamu paitan karena rasanya yang
pahit. Padahal sebenarnya jamu paitan ini sangat baik manfaatnya terutama untuk
mengurangi kolesterol. Jamu paitan juga bisa membersihkan darah dan menghilangkan
jerawat.
5. Jamu Gepyokan
Jamu gepyokan sangat bagus dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui atau sehabis
melahirkan. Hal ini dikarenakan jamu gepyokan sangat bagus untuk menjaga kuantitas air
susu ibu. Bahan pembuatan jamu gepyokan biasanya terbuat dari kencur, jahe dan daun
katup.
6. Jamu Cabe Lempuyang
Jamu cabe lempuyang sangat bagus untuk mengobati pegal-pegal terutama pada bagian
pinggangm bisa juga menghilangkan kesemutan dan capek-capek di badan. Jamu cabe
lempuyang biasanya terbuat dari cabe dan rimpang lempuyang.
2.3. PENGERTIAN ES KRIM
Es krim merupakan salah satu makanan yang sangat populer di dunia. Es krim dapat
dijadikan hidangan penutup atau yang populer disebut dessert. saat ini variasi es krim sangat
banyak jenisnya. Di beberapa negara memiliki variasi es krim dengan ciri rasa yang khas dan
berbeda dari yang lainnya. Misalnya, di Italia berkembang es krim yang dikenal dengan mana
gelato. Sementara itu di Jepang terdapat macha, ogura dan mocha.
2.4. BAHAN BAKU ES KRIM JAMU
Bahan Jamu
ď‚· 3 sdm beras
ď‚· 10 cm kencur
ď‚· 5 cm jahe
ď‚· 2 batang serai
ď‚· 5 lembar daun jeruk
Bahan-bahan adonan ice cream
ď‚· 2 sdm tepung tapioka
10. ď‚· 1 sdm tepung hunkwe
ď‚· air dingin secukupnya
ď‚· air panas secukupnya
ď‚· sari buah aneka rasa
2.5. CARA MEMBUAT ES KRIM JAMU
Cara Membuat Jamu
1. Rendam beras sampai kurang lebih 10 menit, setelah itu tiriskan, setelah air sudah tiris,
sangrai beras, tunggu hingga sekiranya beras sudah tidak panas. Setelah beras dingin,blender
beras bersamaan dengan kencur,saring, sisihkan.
2. sangrai bahan 2 (bumbu-bumbu) kemudian tumbuk kasar, sisihkan.
3. Bumbu-bumbu yang telah di sangrai kemudian di rebus bersamaan dengan sisa bahan
dasar kemudian disaring dan disatukan dengan beras dan kencur yang telah di blender.
Cara Membuat Es Krim Jamu
1. Larutkan tepung tapioka dan tepung hunkwe dengan sedikit air dingin kemudian
ditambahkan dengan air panas mendidih sampai mengental dan pekat seperti lem, kemudian
blender dan saring.
2. Campur adonan ice cream yang telah jadi dengan adonan beras kencur yang telah jadi.
Setelah itu, masukan semua adonan ke dalam tempat pembuatan ice cream (termos es puter)
kemudian letakan termos es puter kedalam ember, setelah itu masukan es batu dan garam ke
dalam ember. Kemudian diputar-putar sampai menjadi ice cream.
11. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PROSES PERENCANAAN ES KRIM JAMU PADA PERUSAHAAN
HONOCORO “ES KRIM JAMU”
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa
(why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
berjalan.
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang
dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena
itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga
manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif
dalam dunia usaha.
Dalam perencanaan ini perusahaan kami “HONOCORO” sudah menyusun langkah-langkah
perencanaan, yaitu:
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai dengan tujuan
yang sudah ditetakan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan kami adalah melestarikan
produk jamu dengan melakukan inovasi bentuk dan varian rasa.
2. Megumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan pencapaian tujuan
perusahaan. Informasi tersebut diantaranya perusahaan kami sudah mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan jamu.
3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan. Perusahaan kami sudah
melakukan analisis terhadap informasi yang sudah dikumpulkan seelumya yaitu seperti
faktanya bahwa jamu merupakan produk yang sudah ketinggalan jaman dan mulai
ditinggalkan oleh masyarakat kususnya generasi muda.
12. 4. Menetapkan batasan- batasan perencanaan. Dalam hal ini perusahaan kami memberikan
batasan-batasan seperti hanya memproduksi jamu dalam bentuk es krim dengan berbagai
macam varian rasa agar jamu tidak dipandang lagi sebagai produk yang mulai
ditinggalkan.
5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan kami memiliki tujuan melestarikan jamu rencana awal yang perusahaan
lakukan yaitu dengan melakukan inovasi bentuk dimana dari jamu biasa menjadi olahan
es krim jamu serta menginovasi rasa dengan menambahan rasa buah-buahan, jika rencana
awal ini kurang berjalan dengan lancar maka alternatif yang kami lakukan adalah dengan
memberikan promo promo tertentu agar masyarakat lebih tertarik.
6. Memilih rencana yang dipakai dari alternatif-alternatiy yang ada, hal ini sudah dijelaskan
pada poin no.5.
7. Menyiapkan langkah-langkah perencanaan yang lebih rinci serta penjadwalan
pelaksanaan pada perushaan kami.
8. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap rencana yang diusulkan sebelum rencana
dilaksanakan.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :
1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan. Dalam perusahaan kami kesalahan
dihindari dengan cara semua individu yang terlibat dalam perusahaan sudah menyetujui
tujuan yang sudah ditetapkan.
2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatkan sukses pencapaian
tujuan perusahaan.Hal ini kami siasati dengan adanya koordinasi yang baik antar individu
dalam perusahaan agar terhindarnya pertentangan satu sama lain, terhindarnya penyelesaian
permasalahan yang berlarut-larut akibat tidak adanya pihak yang bertanggung jawab sehingga
kesadaran diantara individu meningakat dan saling membantu untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3.2 HAMBATAN DALAM PENETAPAN DAN TUJUAN DAN PERENCANAN
a. Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian
13. dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai.
Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran
kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
b. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan
dalam penetapan tujuan dan perencanaan. Contohnya suatu perusahaan yang memberikan
penghargaan kepada karyawan yang tidak sesuai dengan kinerja nya maka karyawan lain
mungkin akan merasa tidak dihargai sehingga akan menurunkan kinerja mereka.
c. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang
ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur
kesempatan dan ancaman di masa mendatang.
d. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan
untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah
kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan
suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai
atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak
sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk
menghindari usaha perencanaan organisasi. Contoh, Twilight suatu perusahaan farmasi besar,
mengalami masalah karena direktur tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena
direktur tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan
pengembangan mereka sebenarnya.
e. Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap
perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam perusahaan.
Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena
perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para
14. pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan
mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat
dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa
menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
f. Keterbatasan
Keterbatasan yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan
utama yang lain. Contohnya seorang direktur yang membatasi kreatifitas karyawannya dalam
melakukan inovasi akan menurunkan kinerja karyawan tersebut sehingga dalam upaya
pencapaian tujuan akan terhambat.
3.3. MENGATASI HAMBATAN
a. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah
dengan maksud dasarnya. Direktur seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan
pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana, penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan
dari waktu ke waktu.
b. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam
proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan
bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus
didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu
memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan atau dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana atau keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih
berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu. Bahkan ketika suatu
perusahaan agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, karyawan dari
berbagai tingkat dalam perusahaan seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
15. c. Konsistensi, revisi dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal. Konsistensi
horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi atau dari satu
departemen ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan seharusnya
konsisten dari atas hingga ke bawah perusahaan. Karena penetapan tujuan dan perencanaan
merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui
secara berkala. Banyak perusahaan melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan
frekuensi yang semakin sering.
d. Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, karyawan seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan
rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang
berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, karyawan seharusnya dipastikan
bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.
3.4 PROSES PEMASARAN PRODUK
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena
bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar, oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang
16. dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai
dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan
selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
1. PRODUK
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa
fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi
perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk
dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu
produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3
bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus produk
c. Merk produk
a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan
dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi,
17. yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang
pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan
perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga
hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi
kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus
kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah
mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi
turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat
dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang
harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan
dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan
produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap
suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga
agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap penurunan
18. 5. Tahap ditinggalkan
1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau
masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang
tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang
gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk
sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan
hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen.
Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk
perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat
karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan
dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas
dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum
dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan
pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen
pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti
dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan
dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan
sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya
dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai
sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai
19. mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk
sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain
konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.
4. Tahap penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan
sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak
bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri
dari 2, yaitu :
1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang
yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat
berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam
membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik
dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat
dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan
penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan
dan lain-lain.
5. Tahap ditingggalkan
Pada tahap ini biasanya perusahaan mulai melakukan inovasi baru atau pengembangan produk
agar produk masih bisa terus bertahan di pasaran bahkan mampu meningkatkan daya tarik
konsumen terhadap produk perusahaan kami.
20. a. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata
mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang
relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut
akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu
bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus
mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
ď‚· Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
ď‚· Bungkus yang mudah diingat.
ď‚· Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk
sejenis yang lain.
ď‚· Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,
penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada
kegiatan ganda).
Perusahaan kami memilih cup, cone dan roti sebagai pembungkus es krim jamu.
b. Merk Barang
21. Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar
tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah
menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi
dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau
kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk
membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam
membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat
anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh
produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merek tersebut sebagai salah satu
strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu
berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
2. PRICE (HARGA)
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan
seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh konsumen.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara
lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Jika hal ini dikaitkan dengan
produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang
dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang
ditawarkan.
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak
dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para
penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan
harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi
22. permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit,
pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
3. PROMOSI
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan
tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh
perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
1. Pengertian Promosi.
Promosi adalah arus informasi atau persuasif satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Para produsen
berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang
yang dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan
secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa
juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya,
ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4
kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas dan humas.
a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan
perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui
media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan
sebagainya.
23. Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru
atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering
dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro
periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan
alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas dan humas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu
melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa
berita. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi
bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
4. SALURAN DISTRIBUSI ( PLACE )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet
yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
24. BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu :
4.1.1 Perencanaan Produk
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa
(why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
berjalan.
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan
bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan,
tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para direktur
mungkin membuat rencana untuk stabilitas (plan for stability), rencana untuk mampu
beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin juga membuat rencana untuk
situasi yang berbeda(plan for contingency).
4.1.2 Proses Pemasaran Produk
25. Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna
mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan
terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program
pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan
kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk
yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat
memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran,
keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan
oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar.
Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah
peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam
situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan,
periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan
promotion).
4.2 SARAN
sebaiknya setiap perusahaan yang akan memulai kegiatan ekonomi harus memperhatikan
bebrerapa proses manajemen diantaranya yaitu proses perencanaan dan proses pemasaran
produk agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
26. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Proses perencanaan. www. Scribd. com. Diakses : 09 Desember 2013
Anonim. 2009. Proses pemasaran produk. www. Wordpress. com. Diakses : 09 Desember
2013
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru. PT Alex
Media Komputindo: Jakarta
Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler. 2002. Rethinking Marketing: Sustainable Marketing
Enterprise in Asia. Prenhallindo : Jakarta
Keegan, Warren J. 1996. Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro
Jilid 1. Prenhallindo : Jakarta
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta